Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK


TELEKOMUNIKASI

PERCOBAAN 16
IC COUNTER

NAMA PRAKTIKAN : RAYNE SALSABILA


NAMA REKAN KERJA : 1. M ALDI RAMDHAN
2. POPPY SYAFRIANTI

KELAS/KELOMPOK : TT 3B / KELOMPOK 5
TGL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 4 DESEMBER 2019
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN :

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
4 DESEMBER 2019
PERCOBAAN 16
IC COUNTER

1. TUJUAN :
 Mengaplikasi IC Counter untuk berbagai macam modulus dengan
menggunakan input clear.
 Mengaplikasikan rangkaian Programable Counter sesuai rancangan yang
telah ditentukan.
 Membuktikan tabel kebenaran masing – masing counter

2. DASAR TEORI
Rangkaian Counter (penghitung) adalah logika sekuensial yang dapat
dipergunakan untuk menghitung jumlah pulsa masuk dan dinyatakan dengan
bilangan biner.
Counter atau pencacah adalah suatu peranti elektronik yang digunakan
atau dapat digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang masuk melalui
inputnya. Peranti ini terdiri dari satu atau lebih flip-flop yang dirangkai
sedemikian rupa sehingga setiap pulsa masukan akan menambah nilai
cacahan. jadi fungsi counter adalah untuk mencacah
Pada rangkaian digital jenis-jenis counter terdiri dari berbagai macam
diantaranya adalah up counter, down counter, up down counter dan counter
modulo n. Dalam kehidupan sehari-hari contoh dari counter adalah pada
tasbih digital
Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika
Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor,
Dioda, Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian
Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bahan utama yang membentuk
sebuah Integrated Circuit (IC) adalah Bahan Semikonduktor. Silicon
merupakan bahan semikonduktor yang paling sering digunakan dalam
Teknologi Fabrikasi Integrated Circuit (IC). Dalam bahasa Indonesia,
Integrated Circuit atau IC ini sering diterjemahkan menjadi Sirkuit Terpadu.
Dapat disimpulkan IC Counter adalah Komponen Elektronika Aktif yang
terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor
dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika
dalam sebuah kemasan kecil yang berfungsi untuk menghitung jumlah pulsa
masuk dan dinyatakan dengan bilangan biner.
Beberapa contoh jenis counter atau pencacah diantaranya adalah pencacah
biner 4 bit dan ripple counter, yang dapat dijelaskan lebih lanjut pada
penjelasan dibawah.
A. Pencacah Biner 4-Bit
IC Pencacah 4 bit dapat melakukan hitungan maksimum pada modulus
16, untuk merubah modulus sesuai kebutuhan rancangan pada IC
dilengkapi input clear, yang bila diaktifkan akan memaksa output kembali
ke nol. Dengan sifat inilah IC dapat dirancang untuk melakukan hitungan
sesuai dengan modulus yang diinginkan. Gambar 5.1 menunjukkan
counter modulus 10 dengan menggunakan IC 7493.

VCC
5V

U1
14 5 VCC
1
INA VCC
12 5
INB QA
9 6
2
QB
8 7
3
R01
R02
QC
QD 11 8
4 GND
0 74LS93N
R4 R3 R2 R1
220Ω 220Ω 220Ω 220Ω
4 3 2 1

LED4 LED3 LED2 LED1


0 0 0 0

Gambar 5.1 Rangkaian counter modulus 10 dengan IC 7493

B. Presetable Ripple Counter


Pada Counter jenis ini, proses perhitungannya dapat dimulai dari
sembarang bilangan (untuk up counter tidak harus dari 0000 dan untuk
down counter tidak harus dari 1111). Operasi presettingnya dinamakan
parallel load, dimana input-input asinkronnya diaktifkan. Biasanya
counter ini menggunakan IC 74193. IC ini memiliki dua input (CPu dan
CPo). Input yang pertama untuk perhitungan ke atas CPu, sementara yang
kedua untuk perhitungan ke bawah CPo. Operasinya meliputi pengaturan
kembali (reset), pemuatan parallel load (parallel load), perhitungan ke atas
(Count up) dan perhitungan ke bawah (Count down).
U1
15 3 5
1
A QA
2 6
10
B QB
6 7
9
C
D
QC
QD 7 8
11 ~LOAD ~BO 13 2
14 CLR ~CO 12
1
5 UP
4 DOWN R1 R2 R3 R4 R5 R6
220Ω 220Ω 220Ω 220Ω 220Ω 220Ω
74193N
11 10 9 4 3 12

LED1 LED2 LED3 LED6


LED5
0 0 0 0 LED40 0

Gambar 2.2. Rangkaian Presetable counter IC 7419


Contoh Presetable Ripple Counter :
Disain Down Counter yang dapat menghitung dalam urutan 6-5-4-3-2-6-
5-4-3-2-6-5-dan seterusnya.

3. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN

No. Alat-alat dan komponen Jumlah


1 IC 7493 1
2 IC 7400 1
3 IC 74193 1
4 IC 7404 1
5 Power Supply 1
6 Resistor 220 ohm 4
7 LED 4
8 Protoboard 1
9 Kabel Penghubung dan capit buaya 2
4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Langkah – langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut :
1. Rangkailah rangkaian seperti gambar 4.1, berikan tegangan 5 V dan
clock, kemudian lengkapi tabel 6.1.

VCC
5V

7
U1
6 14 INA VCC 5 VCC
1 INB QA 12
9
2 R01
QB
QC 8 5
3 R02 QD 11
V1 4 GND
9
1kHz
0 74LS93N
8
5V
0 R4 R3 R2 R1
220Ω 220Ω 220Ω 220Ω
4 3 2 1

LED4 LED3 LED2 LED1


0 0 0 0

Gambar 4.1 IC counter modulus 16 dengan menggunakan IC 7493

2. Rangkailah rangkaian seperti gambar 4.2, berikan tegangan 5 V dan


clock, kemudian lengkapi tabel 6.2.

VCC
5V

U1
9 14 5 VCC
1
INA VCC
12 8
INB QA
9 5
2
QB
8 6
3
R01
R02
QC
QD 11 7
V1 4 GND

1kHz
0 74LS93N
5V
0 R4 R3 R2 R1
220Ω 220Ω 220Ω 220Ω
4 3 2 1

LED4 LED3 LED2 LED1


0 0 0 0
Gambar 4.2 Rangkaian counter 10 dengan menggunakan IC 7493

3. Rangkailah rangkaian seperti gambar 4.3, berikan tegangan 5 V dan


clock, kemudian lengkapi tabel 6.3.
VCC
5V

7
U1
6 14 INA VCC 5 VCC
1 INB QA 12
9
2 R01
QB
QC 8 5
3 R02 QD 11
V1 4 GND
9
1kHz
0 74LS93N
8
5V
0 R4 R3 R2 R1
220Ω 220Ω 220Ω 220Ω
4 3 2 1

LED4 LED3 LED2 LED1


0 0 0 0

Gambar 4.3 Rangkaian IC counter modulus 6 dengan


menggunakan IC 7493

4. Rangkailah rangkaian seperti gambar 4.4, berikan tegangan 5 V dan


clock, kemudian lengkapi tabel 6.4.
VCC
5V
U1
15 3 3
VCC 1
A QA
2 4
10
B QB
6 5
9
C
D
QC
QD 7 6
11 ~LOAD ~BO 13 2
14 CLR ~CO 12
1
5 UP
4 DOWN R1 R2 R3 R4 R5 R6
220Ω 220Ω 220Ω 220Ω 220Ω 220Ω
74193N
11 10 9 8 7 12

LED1 LED2 LED3 LED6


LED5
0 0 0 0 LED40 0

Gambar 4.4 Rangkaian IC counter modulus 16 dengan menggunakan IC


74193

5. Rangkailah rangkaian seperti gambar 4.5, berikan tegangan 5 V dan


clock, kemudian lengkapi tabel 6.5.
VCC
5V
U1
15 3 3
VCC 1
A QA
2 4
10
B QB
6 5
9
C
D
QC
QD 7 6
11 ~LOAD ~BO 13 2
14 CLR ~CO 12
1
5 UP
4 DOWN R1 R2 R3 R4 R5 R6
220Ω 220Ω 220Ω 220Ω 220Ω 220Ω
74193N
11 10 9 8 7 12

LED1 LED2 LED3 LED6


LED5
0 0 0 0 LED40 0

Gambar 4.5 Rangkaian IC counter modulus 16 dengan menggunakan IC


74193

6. Rangkailah rangkaian seperti gambar 4.6, berikan tegangan 5 V dan


clock, kemudian lengkapi tabel 6.6.
VCC
15
5V
U1
3 U2A
15 3
1
A QA
2 4 U3B
0 10
B QB
6 5 14
9
C
D
QC
QD 7 6
7400N
2
VCC11
14
~LOAD
CLR
~BO
~CO
13
12 7400N
1
13 5 UP
4 DOWN R1 R2 R3 R4 R5 R6
220Ω 220Ω 220Ω 220Ω 220Ω 220Ω
V1 74193N
11 10 9 8 7 12
1kHz
5V LED1 LED2 LED3 LED6
0 LED5
0 0 0 0 LED40 0

Gambar 4.6 Rangkaian IC counter hitungan 3-12 dengan menggunakan


IC 74193

5. DATA HASIL PERCOBAAN


Tabel 6.1 Counter Modulus 16 (IC 7493)
Output
Count
Q3 Q2 Q1 Q0
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 1 0 1 0
11 1 0 1 1
12 1 1 0 0
13 1 1 0 1
14 1 1 1 0
15 1 1 1 1
16 0 0 0 0
Tabel 6.2 Counter Modulus 10 (IC 7493)
Output
Count
Q3 Q2 Q1 Q0
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 0 0 0 0

Tabel 6.3. Counter Modulus 6 (IC 7493)

Output
Count
Q3 Q2 Q1 Q0
0 0 0 0 0

1 0 0 0 1

2 0 0 1 0

3 0 0 1 1

4 0 1 0 0

5 0 1 0 1

6 0 1 1 0

7 0 1 1 1

8 0 0 0 0

Tabel 6.4 Up-Counter Modulus 16 (IC 74193)


Input Output
UP DOWN Q3 Q2 Q1 Q0 C0 B0
1 0 0 0 0 1 1
1 0 0 0 1 1 1
1 0 0 1 0 1 1
1 0 0 1 1 1 1
1 0 1 0 0 1 1
1 0 1 0 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1
1 0 1 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 1
1 1 0 0 1 1 1
1 1 0 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 0 1
1 0 0 0 0 1 1

Tabel 6.5. Down-Counter modulus 16 (IC 74193)


Input Output
UP DOWN Q3 Q2 Q1 Q0 C0 B0
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 0 0 1 1
1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 1
1 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 1
1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1
1 0 1 0 1 1 1
1 0 1 0 0 1 1
1 0 0 1 1 1 1
1 0 0 1 0 1 1
1 0 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1

Tabel 6.6 Counter Hitungan 3-12 (IC 74193)


Input Output
DCBA UP DOWN Q3 Q2 Q1 Q0 C0 B0
0011 1 0 0 1 1 1 1
0011 1 0 1 0 0 1 1
0011 1 0 1 0 1 1 1
0011 1 0 1 1 0 1 1
0011 1 0 1 1 1 1 1
0011 1 1 0 0 0 1 1
0011 1 1 0 0 1 1 1
0011 1 1 0 1 0 1 1
0011 1 1 0 1 1 1 1
0011 1 1 1 0 0 1 1
0011 1 0 0 0 1 1 1
0011 1 0 1 1 0 1 1
0011 1 0 1 1 1 1 1
0011 1 0 1 0 0 1 1
0011 1 0 1 0 1 1 1
0011 1 1 0 1 0 0 1
0011 1 1 0 1 1 1 1

6. ANALISA DATA
 Tabel 6.1 Modulus 16
Rangkaian counter modulus 16 menghitung dengan memajukan isi
pencacah dengan satu pencacahan dengan setiap pulsa clock dari angka 0
sampai 15 dan akan mengulang angka kembali pada output 1111 menjadi
0000.
 Tabel 6.2 Modulus 10
Rangkaian counter modulus 10 menghitung dengan memajukan isi
pencacah dengan satu pencacahan dengan setiap pulsa clock dari angka 0
sampai 10 dan akan mengulang kembali pada output 1001 menjadi 0000
dengan menghubungkan output dari Qb dan Qd ke RO1 dan RO2
sehingga output
 Tabel 6.3 Modulus 6
Rangkaian counter modulus 6 menghitung dengan memajukan isi
pencacah dengan satu pencacahan dengan setiap pulsa clock dari angka 0
sampai 6 dan akan mengulang kembali pada output 0101 menjadi 0000
dengan cara menghubungkan output dari Qb dan Qc ke RO1 dan RO2.

 Tabel 6.4 Up-Counter Modulus 16 (IC 74193)


Counter modulus 16 UP counter menghitung dengan memajukan isi
pencacah dengan satu pencacahan dengan setiap pulsa clock dari angka 0
sampai 15 dan akan mengulang kembali pada output 1111 menjadi 0000.
Up-Counter Modulus 16 dapat dibuat dengan cara memasukkan clock
pada pin 5(UP), ketika kembali ke 0 akan ada transisi pada CO pada saat
bernilai 1111 dengan nilai CO = 0, tetapi kejadian ini terjadi dengan
cepat.
 Tabel 6.5. Down-Counter modulus 16 (IC 74193)
Counter modulus 16 DOWN counter counter menghitung dengan
memundurkan isi pencacah dengan satu pencacahan dengan setiap pulsa
clock dari angka 15 sampai 0 dan akan mengulang kembali pada output
0000 menjadi 1111 dapat dibuat dengan cara memasukkan clock pada pin
4(DOWN), ketika kembali ke 0 akan ada transisi pada BO tetapi kejadian
ini terjadi dengan cepat.
 Tabel 6.6 Counter Hitungan 3-12 (IC 74193)
Counter hitungan 3-12 menghitung dengan memajukan isi pencacah
dengan satu pencacahan dengan setiap pulsa clock dari angka 3 sampai 12
dan akan mengulang pada saat angka 1100 (12) menjadi 0111 (3).
Counter ini dibuat dengan menambahkan gerbang AND gate dan NAND,
dikarenakan hitungan dimulai dari 3 sampai 12 maka tidak ada perubahan
pada sisi CO maupun BO.

7. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. IC Counter adalah komponen elektronika aktif yang terdiri dari gabungan
ratusan, ribuan bahkan jutaan transistor, dioda, resistor dan kapasitor yang
diintegrasikan menjadi suatu rangkaian elektronika dalam sebuah
kemasan kecil yang berfungsi untuk menghitung jumlah pulsa masuk dan
dinyatakan dengan bilangan biner.
2. IC Counter dapat diaplikasikan untuk berbagai macam modulus dengan
memanfaatkan fungsi dari input clear.
3. IC 7493 adalah IC yang digunakan untuk rangkaian counter untuk
menghitung maju sesuai dengan modulus yang diinginkan
4. IC 74193 adalah IC yang digunakan untuk rangkaian Programable
Counter sesuai dengan rancangan yang diinginkan, hal ini bisa dilakukan
dengan cara menambahkan gerbang logika . Pada IC ini kita dapat
mengaktifkan rangkaian menjadi rangkaian UP atau DOWN counter
dengan memasukkan Clock pada Pin UP atau DOWN sesuai dengan
rangkaian yang akan kita buat.

8. PERTANYAAN DAN TUGAS


1. Jelaskanlah fungsi input Reset pada rangkaian 5.3!
2. Jelaskanlah perbedaan modulus 6 dan 10 dalam hal recyclenya!
3. Amatilah perubahan kondisi CO dan BO, kemudian jelaskanlah indikasi
apakah yang ditunjukkan oleh kedua output tersebut.
4. Jelaskanlah kejadian pada BO dan CO, kenapa hal tersebut terjadi!
5. Apakah yang menyebabkan bilangan muncul seperti output pada
rangkaian 5.7, berikan alasannya?
JAWABAN
1. Fungsi input Reset pada rangkaian 5.3 yaitu untuk membuat output
kembali ke nol (0000)
2. Perbedaan modulus 6 dan 10 dalam hal recyclenya yaitu terlihat jelas
pada modulus 6 akan mengalami recycle setelah menghasilkan output 5
(0101), sedangkan pada modulus 10 akan mengalami recycle setelah
menghasilkan output 9 (1001).
3. Perubahan CO dan BO yaitu CO akan aktif sejenak ketika digunakan pada
UP counter modulus 16, karena hitungan yang maju, sedangkan BO akan
aktif sejenak ketika digunakan pada DOWN counter modulus 16, BO
diartikan borrow atau meminjam yang mana dilakukan hanya pada
DOWN counter, sedangkan pada UP ditandai dengan adanya Carry out
yang sering kita jumpai juga pada rangkaian adder.
4. Sama halnya seperti penjelasan nomor 3, CO akan aktif sejenak ketika
digunakan pada UP counter modulus 16 pada saat akan merecycle dari
1111 ke 0000 karena ada penambahan atau carry out, sedangkan BO akan
aktif sejenak ketika digunakan pada DOWN counter modulus 16 pada
saat akan merecycle dari 0000 ke 1111 karena ada peminjaman atau
borrow.
5. Disebabkan oleh gerbang logika yang telah kita tambahkan. Karena pada
rangkaian 5.7 output telah di desain agar keluar sesuai yang diinginkan
yaitu 3-12, dengan cara menambahkan IC 7408 untuk output Qc dan Qd
yang dimasukkan sebagai input di IC 7408, lalu output dari IC 7408 dan
Qa dimasukkan pada input IC 7400, lalu output dari IC 7400 dimasukkan
pada Pin 11 (LOAD).
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
_____. Juni 2019.” Pencacah Counter Modulo “ diakses pada 4 Desember 2019
<https://abdulelektro.blogspot.com/2019/06/pencacah-counter-modulo-mod.html>

Baskara.Maret 2014.”Rangkaian Counter dengan JK Flip Flop”


diakses pada 4 Desember 2019
<http://baskarapunya.blogspot.com/2014/03/rangkaian-counter-dengan-jk-flip-
flop.html

_____.______.”Pengertian IC Intregared Circuit Aplikasi Fungsi IC”

diakses pada 4 Desember 2019


<https://teknikelektronika.com/pengertian-ic-integrated-circuit-aplikasi-fungsi-ic/>

Anda mungkin juga menyukai