BENGKEL ELEKTRONIKA
oleh:
12502244001
A2
FAKULTAS TEKNIK
2012
1
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami penggunaan peralatan tangan.
2. Mahasiswa dapat memahami pengunaaan peralatan mesin.
3. Mahasiswa dapat merancang peralatan elektronika.
B. Dasar Teori
1. Power Supply
Power Supply merupakan pemberi sumber daya bagi perangkat elektronika.
Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh power supply arus searah DC (direct
current) yang stabil agar dapat dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu
daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya
lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup. Sumber catu daya yang besar adalah
sumber bolak-balik AC (alternating current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk
itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus AC menjadi
DC. Pada tulisan kali ini disajikan prinsip rangkaian catu daya (power supply)
linier mulai dari rangkaian penyearah yang paling sederhana sampai pada power
supply dengan regulator zener, op amp dan regulator 78xx.
2. Penyearah
Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar
dibawah berikut ini. Transformator diperlukan untuk menurunkan tegangan AC
dari jala-jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih
kecil pada kumparan sekundernya.
2
3. Rangkaian Penyearah Sederhana
3
C. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Solder 1. PCB
2. Kikir 2. Plat allumunium
3. Bor 3. Timah / Tenol
4. Mata bor ( 3mm , 4mm dan 8mm) 4. Kabel (secukupnya)
5. Obeng +/- 5. FeCl3 / Ferric Chloride / Pelarut
6. Alat pelipat (secukupnya)
7. Alat pemotong plat 6. Jack Kabel AC
8. Amplas 7. Kaki bok (4 buah)
9. Penitik 8. Mur & Baut spacer ( 6 buah)
10. Penggaris 9. Mur & Baut box (4 buah)
11. Tang potong 10. Led
12. Palu 11. Resistor 1K
13. Tang biasa 12. Dioda 1N4002 (4 buah)
14. Gerinda 13. Travo CT ( 220V/1A)
15. Nampan dan lap 14. Saklar On/Off
16. Setrika 15. Elco 2200 µF/35 Volt (2 buah)
17. Kamera 16. IC 7812 / IC 7912
18. Gunting 17. Cat Pewarna Box (secukupnya)
4
D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan praktikum.
2. Perhatikan penjelasan dari instruktur, sebelum memulai praktikum.
3. Gunakan alat keselamatan kerja, sebelum memulai praktikum.
4. Kembalikan alat dan bahan ketempat semula selesai digunakan untuk praktikum.
E. Langkah kerja
1. Menyiapkan gambar desain layout PCB.
2. Print dan gunting layout bawah sesuai ukuran yang telah di intruksikan.
Layout Atas
Layout Bawah
3. Memotong hasil print layout bawah sesuai ukuran yang telah ditentukan yaitu
: 7 x 13 cm
5. Menempelkan kertas Glossy yang berisi gambar hasil print design PCB layout
bawah pada papan PCB, dan kemudian di seterika. Setelah itu tekan setrka
dan menggosokkan dengan perlahan juga merata di atas permukaan PCB yang
telah di beri alas penutup yaitu kain (kertas putih) sekitar 5 menit. Ini
dilakukan agar gambar pada kertas glossy menempel pada tembaga PCB.
6
7. Setelah menunggu beberapa lama maka kita rendam kira – kira 10 menit
untuk mengangkat kertas yang menempel di PCB dan hasilnya akan nampak
seperti pada gambar dibawah ini.
8. Setelah melepas kertas glossy pada PCB, maka langkah yang dilakukan
selanjutnya adalah merendam PCB dengan FeCl3 / Ferric Chloride, agar
logam pada PCB yang tidak terlapisi dengan sablon dapat larut tembaganya.
9. Selesai merendam PCB pada larutan, maka tampilan pada PCB akan tampak
seperti gambar dibawah ini
10. Kemudian mengambil alat yang disebut penitik untuk menandai bagian mana
yang akan ditandai sebelum di bor pada PCB, agar saat kita mengebor nanti
tidak meleset seperti dan sesuai dengan yang kita tentukan (lubangnya sesuai).
7
Gb.1.8. Menitik PCB sebelum bor
11. Tahap selanjutnya adalah proses pengeboran bagian yang telah kita tandai
pada PCB.
12. Setelah proses pengeboran selesai rapikan pinggir papan PCB karena pada
saat pemotongan tadi masih agak kasar, caranya menggunakan gerinda (listrik)
dengan permukaan yang halus.
8
sampai terbalik khususnya untuk komponen Capasitor Bipolar yang memiliki
kutub + dan kutub -).
Gb. 1.12. Proses pengukuran plat allumunium untuk box Power Supply
15. Setelah diberi tanda dengan menggunakan penitik, langkah selanjutnya adalah
mengebor plat allumunium sesuai dengan ketentuan yang di instruksikan.
10
19. Setelah melakukan pengecatan pada plat, proses selanjutnya adalah
memasang bahan-bahan yang dibutuhkan pada box Power Supply.
20. Setelah box power supply siap, maka langkah selanjutnya adalah pemasangan
kabel pada Transformator, jalur rangkaian, dan kabel Jack dengan proses
penyoldiran.
21. Selanjutnya adalah memasang transformator dan PCB pada spacer yang sudah
terpasang pada box, kemudian mengencangkan dengan mur dan baut yang telah
tersedia. Mengatur semua posisi atau tata letak rangkaian dengan rapi.
22. Kemudian tutup box power supply bawah dengan penutup box power supply
atas.
11
Gb.1.21. Proses akhir pengerjaan power supply simetris 12 Volt
23. Dan inilah hasil proses pembuatan power supply simetris 12 Volt.
24. Yang terakhir adalah pengecekan teganan output. Cara untuk mengeceknya
adalah, untuk kabel Hitam (ground) dengan kabel merah (+) akan
menghasilkan tegangan sekitar 12 Volt. Kemudian untuk kabel Hitam
(ground) dengan kabel kuning (-) akan menghasilkan tegangan sekitar 12V.
Sedangankan untuk kabel merah dan hitam akan menghasilkan tegangan
sekitar 24 Volt.
12
F. Kesimpulan
1. Untuk membuat suatu rangkaian harus dibuat suatu rencana agar langkah –langkah
yang di lakukan benar dan hasilnya tepat.
2. Untuk menghasilkan rangkaian Power Suply dengan tepat, harus memenuhi
prosedur dan langkah-langkah sebelumnya,agar rangkaian jadi dengan sempurna.
3. Hasil keluaran tegangan output pada power supply adalah 12 Volt (CT – 12V),
12Volt (12V – CT) dan 24 (12Volt – 12Volt)
G. Saran
1. Untuk bengkel peralatan sebaiknya harus dilengakapi lagi untuk memudahkan
praktikum dalam perkuliahan karena masih banyak alat ukur yang tidak stabil atau
tidak standart.
2. Untuk melakukan praktik harus mengamati dan mencermati langkah langkah kerja
dan symbol yang tertera sesuai dengan ketentuan, agar praktik berjalan dengan
lancar.
3. Penggunaan suatu alat lab harus sesuai dengan aturan dan ketentuan agar tidak
terjadi kerusakan terhadap alat lab tersebut.
4. Untuk mlaksanakan proyek pada bengkel, peserta praktikum harus memakai
perlengkapan pengamamanan, supaya tidak terjadi kecelakaan.
13