Anda di halaman 1dari 5

Binary Code Decimal (BCD)

Binary Code Decimal (BCD) adalah sebuah sistem sandi yang umum digunakan
untuk menyatakan angka desimal secara digital. BCD adalah sistem pengkodean bilangan
desimal yang metodenya mirip dengan bilangan biner biasa; hanya saja dalam proses
konversi, setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi satu per satu, bukan secara
keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner biasa. BCD (Binary Coded Decimal)
merupakan kode biner yang digunakan hanya untuk mewakili nilai digit desimal saja, yaitu
nilai angka 0 sampai dengan 9. BCD menggunakan kombinasi dari 4 bit, sehingga sebanyak
16 (2
4
=16) kemungkinan kombinasi yang bisa diperoleh dan hanya 10 kombinasi yang
dipergunakan. Kode BCD yang orisinil sudah jarang dipergunakan untuk komputer generasi
sekarang, karena tidak dapat mewakili huruf atau simbol-simbol karakter khusus. BCD
dipergunakan untuk komputer generasi pertama.
BCD sangat umum dalam sistem elektronik dimana nilai numerik yang akan
ditampilkan, terutama dalam sistem yang terdiri semata-mata logika digital, dan tidak
mengandung mikroprosesor. Dengan memanfaatkan BCD, manipulasi data numerik untuk
layar dapat sangat disederhanakan dengan memperlakukan setiap digit sebagai rangkaian
tunggal yang terpisah-sub. Oleh karena itu, dalam kasus di mana perhitungan relatif
sederhana yang bekerja di seluruh dengan BCD dapat mengakibatkan sistem secara
keseluruhan lebih sederhana daripada konversi ke biner.
Beberapa alat elektronik yang menggunakan sistem BCD :
1. Kalkulator
Salah satu alat dalam kehidupan sehari-hari kita yang menggunakan sistem digital
yang paling mudah ditemui adalah kalkulator. Mesin hitung atau Kalkulator adalah alat untuk
menghitung dari perhitungan sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian sampai kepada kalkulator sains yang dapat menghitung
rumus matematika tertentu.
Semua kalkulator elektronis bekerja dengan cara yang hampir sama. Kalkulator ini
menggunakan cara penambahan yang sangat cepat untuk menambah, mengurangi,
mengalikan, dan membagi. Ketika menekan tombol pada kalkulator, maka kita menggunakan
angka-angka sederhana seperti 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sebuah kalkulator bekerja
dengan sebuah sistem yang disebut dengan sistem biner. Sistem biner adalah sebuah sistem
penulisan angka dengan menggunakan dua simbol (digit), yaitu 0 dan 1. Sistem ini disebut
juga sebagai bit atau binary digit.
Sistem bilangan biner berbeda dengan sistem bilangan desimal. Bilangan desimal
menggunakan angka-angka mulai dari 0 hingga 9. Sementara bilangan biner hanya
menggunakan angka 0 dan 1. Sistem ini dipakai sebagai dasar penulisan bilangan berbasis
digital. Kalkulator elektronis diprogram berdasarkan digital. Oleh karena itu, digunakanlah
sistem biner. Untuk mengerjakan soal hitungan, langkah pertama yang dilakukan oleh
kalkulator adalah mengubah angka-angka desimal tersebut menjadi angka biner. Setelah
melalui proses hitung secara biner, hasil hitung kemudian diubah kembali ke dalam angka-
angka desimal tadi untuk menunjukkan hasil perhitungan pada layar kalkulator.
http://sutondoscript.blogspot.com/2011/12/sistem-digital-dalam-kehidupan-sehari.html
2. Pencacah Elektronik
Pencacah elektronik adalah sebuah alat yang dirancang untuk mengukur frekuensi
yang tidak diketahui dengan cara membandingkannya dengan frekuensi yang diketahui.
Sistem decimal yang lebih lazim dikenal dengan dengan sebutan pencacah basis 10. Untuk
membentuk suatu pencacah yang memberikan 10 pulsa masukkan dari satu pulsa masukkan
dengan pemicunya.
Dalam sisitem decimal susunan kaskade yang terdiri dari 4 flip-flop dan diperkuat dengan
umpan balik pada tingkatan-tingkatan terakhir menuju tingkatan depan. Penambahan 6
pencacahan ini pada selang waktu 10 hitungan dapat dilakukan dalam satu atau beberapa
tahap. Buktinya dapat kita temukan banyak kemungkinan susunan suatu rangkaian.
Sebuah pencacah skala 16 dengan 4 flip-flop dalam bentuk kaskade yang dimodifikasi oleh
umpan balik menjadi pencacah skala 10.
Susunan 4 biner bekerja sebagai pencacah decimal atau decade dan pulsa keluaran
dari rangkaian dapat bekerja sebagai pulsa pembawa kesusunan pencacah decade
berikutnya yang kita kenal dengan DCA (Decacde Counter Assembly) . Biasanya DCA
memerlukan sebuah system peragaan digital untuk menunjukan keadaan masing masing biner
di dalam barisan. Indikator sederhana yang digunakan untuk menunjukan ini adalah sebuah
lampu neon yang dihubungkan seri dengan sebuah tahanan . Untuk menentukan pencacahan
DCA , yang diperlukan hanya menjumlahkan angka yang ditetapkan untuk lampu lampu
neon yang menyala. Dalam hal ini elektris terdiri dari sebuah tegangan keluaran BCD
dimana tegangan ini menyatakan keadaan msing masing biner dalam DCA diambil dari
kolektor masing masing transistor Y. Berarti sebuah biner 1 dinayatak oleh sebuah tegangan
yang positif pada tiap baris dan biner 0 dinyatakan oleh sebuah tegangan yang relative
negative pada tiap barisnya. Penunjuk elektris yang diubah dalam kode biner berlaku untuk
setiap penggunaan pita magnetic .
http://edukasi.kompasiana.com/2010/06/05/pencacahan-elektronik-danpemakaiannya-
159128.html
3. Voltmeter Digital dan Multimeter Digital
Pada dasarnya DVM (Digital Voltmeter) terdiri atas konverter analog ke digital
(ADC), seven segment untuk penampil, dan perangkat driver BCD ke seven segment. Pada
DVM, digunakan konverter analog ke digital dengan tipe ramp (Ramp Type Analog to
Digital Converter). Tegangan ramp (V
r
) dimulai dari nol dan bertambah dgn kemiringan
konstan. Tegangan ramp ini dijadikan salah satu input komparator, dan input komparator yg
lain adl tegangan yg akan diukur (V
i
). Selama tegangan V
r
lebih rendah daripada V
i
, output
komparator tinggi (high) sehingga pulsa-pulsa dari clock generator dapat melalui gerbang
AND dan pencacah dapat terus menghitung. Saat tegangan V
r
tepat sama dengan V
i
, output
komparator menjadi rendah (low) sehingga pulsa-pulsa dari clock generator tidak dapat
melalui gerbang AND dan pencacah berhenti menghitung. Dengan demikian maka penampil
akan menunjukkan besarnya tegangan input V
i
.
Pada periode t
1
DVM mencacah sedangkan pada periode t
2
DVM tidak mencacah lagi.
Pada blok diagram DVM di atas, lacth digunakan untuk membuat penampil tidak
menampilkan apapun saat pencacahan masih berlangsung (periode t
1
). Fungsi lacth sama
seperti flip-flop. Driver BCD ke seven segment digunakan untuk membuat penampil seven
segment menampilkan hasil cacahan (BCD : Binary Coded Decimal). Pada diagram
digunakan penampil numerik yg dikenal dengan istilah penampil 3 digit, yang mampu
menampilkan cacahan dari 000 hingga 1999.
Mutlimeter digital menggunakan sistem aplikasi BCD sama dengan Voltmeter
Digital. Semua rangkaian tersebut bekerja pada sistem BCD.
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDwQFjAB&url=h
ttp%3A%2F%2Fmeandmyheart.files.wordpress.com%2F2010%2F04%2Fpertemuan-6-pengukuran-besaran-
listrik.pdf&ei=X7V0Ube4DoHtrAfqxYCoDg&usg=AFQjCNEYKIJhlviIEk2wfRLgLAMq9wADfA&sig2=8wv
Bh0sF3ckXx7dCwNSJzA&bvm=bv.45512109,d.bmk

4. Jam Digital
Jam binari adalah sejenis jam yang memaparkan waktu perenampuluhan yang biasa
kita gunakan dalam format perduaan (binari). Mula-mula, ia memaparkan setiap angka
perpuluhan waktu perenampuluhan sebagai nilai perduaan, tetapi kini wujud juga jam
perduaan sebetulnya. Kebanyakan jam binari adalah digital.
Jam binari biasanya menggunakan enam lajur LED untuk mewakili
nilai sifar dan satu. Setiap lajur mewakili satu angka perpuluhan tunggal dalam format yang
bergelar perpuluhan berkod perduaan (binary-coded decimal, BCD). Baris bawah dalam
setiap lajur mewakili kuasa 1 (atau 2
0
), dengan setiap baris di atasnya mewakili kuasa-kuasa
dua hingga 2
3
(atau 8).
Untuk membaca setiap satu angka dalam waktu, pengguna menambah nilai-nilai yang
diwakili oleh setiap LED yang bernyala, kemudian membaca semuanya dari kiri ke kanan.
Dua lajur di kiri adalah nilai jamnya, dua lajur di tengah adalah minitnya dan dua lajur di
kanan pula saatnya. Disebabkan angka sifar tidak bernyala, pengguna harus menghafal
kedudukan setiap angka jika ingin menggunakan jam ini dalam keadaan gelap.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Jam_binari

5. Komputer Generasi Pertama
Sistem binary yang dipergunakan pada komputer generasi pertama adalah pengalihan
angka angka desimal ke binary dengan perbandingan satu (1) angka desimal diwakili oleh 4
angka binary (bit = binary digit) yang mempunyai positional value : 8, 4, 2, 1 atau 23, 22, 21,
20. Setiap nilai digit desimal dari 0 sampai dengan 9 digambarkan dengan kombinasi dari 4
bit, sehingga bernilai 16 atau 24. Maksud dari sandi 8421 adalah bahwa setiap kelompok 4 bit
bilangan biner yang mengganti bilangan desimal mempunyai bobot bilangan 8421 ( mulai
dari MSB sampai LSB).
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=19&cad=rja&ved=0CIABEBYwCDg
K&url=http%3A%2F%2Fwww.mdp.ac.id%2Fmateri%2F2012-2013-1%2FTK309%2F022040%2FTK309-
022040-621-
3.pdf&ei=w7l0UaOAJITUrQedgIGYAw&usg=AFQjCNEdd5sudFiA_hSqrgHtOlLIcwK3FA&sig2=eqTvc7ztL
Xi3oMoK12GOeQ&bvm=bv.45512109,d.bmk


6. Seven Segmen Display
Salah satu fungsi dari rangkaian digital adalah mendekodekan data dari bahasa mesin
ke bilangan decimal. Alat output yang biasa digunakan untuk mendisplay bilangan tersebut
adalah SEVEN SEGMEN DISPLAY. Seven segment tersebut disusun sedemikian rupa
dengan 7 buah led yang ditandai dengan huruf a g sehingga mendisplaykan angka dan
huruf(bilangan hexadecimal):1,2,3,4,5,6,7,8,9,a,b,c,d,e,f.

Untuk mendisplaykan masing-masing angka/huruf yang kita inginkan
(0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,a,b,c,d,e,f) digunakan sebuah perangkat lagi yaitu BCD(Binary Coded
Decimal) to Seven Segment Converter. Alat ini merupakan decoder input 4 bit dan output 7
bit. Ketujuh bit output tersebut nantinya akan digunakan sebagai input seven segment display.

Anda mungkin juga menyukai