Anda di halaman 1dari 19

Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK


DIGITAL

DISUSUN OLEH :

NAMA : KHOIRIL HUDA


NIM : 1905062008
KELAS : TK-2D
JUDUL LAPORAN : Multivibrator

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
TA : 2020 / 2021
Percobaan 3 22
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

PERCOBAAN 3a
MULTIVIBRATOR

3.1. TUJUAN :
Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :
➢ Menjelaskan prinsip kerja rangkaian multivibrator sebagai pembangkit clock
➢ Membedakan rangkaian multivibrator astable dan monostable
➢ Membuat rangkaian multivibrator astable dari IC 555
➢ Membuat rangkaian multivibrator monostable dari IC 74121
➢ Membuat rangkaian clock oscillator

3.2. PERALATAN :
1. Function Generator
2. Power Supply
3. Oscilloscope
4. Breadboard

3.3. KOMPONEN YANG DIGUNAKAN :


1. IC : 555 (1 buah), 74121 (1 buah), 7404 (1 buah)
2. Resistor : 4.7 k, 10 k, 1 k, 20 k, 100 k (atau potensio)
3. Kapasitor : 560 pF, 1000 pF, 0.01 F
4. Kristal : 4 MHz, 10 MHz

3.4. DASAR TEORI


Dalam sistim digital, pewaktuan adalah hal yang sangat diperhatikan. Multivibrator
adalah rangkaian yang dapat menghasilkan sinyal kontinyu, yang digunakan sebagai
pewaktu dari rangkaian-rangkaian digital sekuensial. Dengan input clock yang dihasilkan
oleh sebuah multivibrator, rangkaian seperti counter, shift register maupun memory dapat
menjalankan fungsinya dengan benar.

Percobaan 3 23
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

Berdasarkan bentuk sinyal output yang dihasilkan, ada 3 macam multivibrator :


a) Multivibrator bistable : ditrigger oleh sebuah sumber dari luar (external source)
pada salah satu dari dua state digital. Ciri khas dari multivibrator ini adalah state-
nya tetap bertahan pada nilai tertentu, sampai ada trigger kembali yang mengubah
ke nilai yang berlawanan. SR Flip-flop adalah contoh multivibrator bistable.
b) Multivibrator astable : adalah oscillator free running yang bergerak di dua level
digital pada frekuensi tertentu dan duty cycle tertentu.
c) Multivibrator monostable : disebut juga multivibrator one-shoot, menghasilkan
pulsa output tunggal pada waktu pengamatan tertentu saat mendapat trigger dari
luar.

3.4.1. MULTIVIBRATOR ASTABLE


Sebuah multivibrator astable sederhana (atau free-running oscillator) dapat
dibuat dari inverter Schmitt trigger 74HC14 dan rangkaian RC seperti gambar 3.1.

Gambar 3.1. Multivibrator astable Schmitt Trigger

Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian pada gambar 3.1
ditunjukkan pada gambar 3.2.

Percobaan 3 24
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

Gambar 3.2. Bentuk gelombang dari rangkaian Oscillator gambar 3.1

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡ℎ𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑙𝑜 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 ∶

1
𝑡ℎ𝑙 = 𝑅𝐶𝐼𝑛 ( ) (1)
∆𝑣
1−
𝐸
𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 ∶

∆𝑣 = 𝑉𝑇+ − 𝑉𝑇− 𝑑𝑎𝑛 𝐸 = 𝑉𝑂𝑢𝑡 − 𝑉𝑇−

𝑑𝑎𝑛
1
𝑡𝑙𝑜 = 𝑅𝐶𝐼𝑛 ( ) (2)
∆𝑣
1− 𝐸
𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 ∶

∆𝑣 = 𝑉𝑇+ − 𝑉𝑇− 𝑑𝑎𝑛 𝐸 = 𝑉𝑂𝑢𝑡 − 𝑉𝑇−

Duty Cycleadalah rasio perbandingan antara panjang gelombang kotak pada nilai HIGH terhadap
periode totalnya , dimana :

𝑡ℎ𝑙
𝐷= 𝑥 100% (3)
𝑡ℎ𝑙 + 𝑡𝑙𝑜

Sedangkan frekuensi yang dihasilkan oleh multivibrator astable tersebut adalah :


1
𝑓= (4)
𝑡ℎ𝑙 + 𝑡𝑙𝑜

Percobaan 3 25
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

IC 555 sebagai Multivibrator Astable


Multivibrator Astable dapat dibuat dari IC timer multiguna 555. Dinamakan 555
karena di dalam chip IC-nya terdapat tiga buah resistor yang masing-masing bernilai 5 k
terpasang dari VCC hingga Ground. Fungsi dari ketiga resistor ini adalah sebagai pembagi
tegangan.
Apabila IC 555 tersebut digunakan sebagai multivibrator astable, maka rangkaian
yang dibuat adalah seperti gambar 3.3.

Gambar 3.3. IC 555 sebagai Multivibrator Astable

Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh IC 555 sebagai Multivibrator Astable
adalah sebagai berikut :
VCC
2/3 VCC
VC
1/3 VCC
0

-1,5 V
VOUT

0,1 V

Gambar 3.4. Bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian gambar 3.3.

Percobaan 3 26
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

Dimana ;
1
𝑡𝑤 = 𝑅𝐶𝐼𝑛 ( )
∆𝑣
1− 𝐸

1
𝑡𝑙𝑜 = 𝑅𝐶𝐼𝑛 ( ) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑙𝑜 = 0,693. 𝑅𝐵. 𝐶
1/3𝑉𝑐𝑐
1−
2/3𝑉𝑐𝑐
Sedangkan ;

1
𝑡ℎ𝑙 = (𝑅𝐴 + 𝑅𝐵)𝐶𝐼𝑛 ( ) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑙𝑜 = 0,693(𝑅𝐴 + 𝑅𝐵)𝐶
1/3𝑉𝑐𝑐
1−
2/3𝑉𝑐𝑐

Setelah tHI dan tLO didapatkan, maka nilai dari Duty Cycle dan frekuensinya dapat
dicari dari persamaan (3) dan (4).

PROSEDUR PERCOBAAN 1
1. Siapkan lebih dulu Power Supply, Oscilloscope dan Breadboard. Pada breadboard,
buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.
2. Berikan nilai RA = 4,7 k, RB = 10 k dan C = 560 pF.
3. Atur V/div oscilloscope pada range 1 V/div dan Time/div pada 1 s. Hubungkan
VOUT dari IC 555 ke Oscilloscope. Amati bentuk gelombang yang terjadi.
4. Berapa nilai tHI dan tLO yang ditunjukkan pada Oscilloscope ?
5. Dari hasil tHI dan tLO di atas, berapa duty cycle dan frekuensi yang dihasilkan ?
6. Bandingkan hasil yang didapat di oscilloscope dengan perhitungan menggunakan
persamaan-persamaan di atas. Berapa prosentase kesalahan pengukuran dibandingkan
penghitungan ?
7. Sekarang ganti-gantilah nilai RA = 1 k dan RB= 20 k dapatkan duty cycle nya.

Percobaan 3 27
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

HASIL PERCOBAAN 1

Hasil Praktek ( RA = 4,7k ; RB = 10k ; C = 560pF )

Dengan menggunakan RA = 4,7k ; RB = 10k ; C = 560pF


Dari percobaan Didapatkan data sebagai berikut :

𝑡ℎ𝑙 = 1𝜇𝑠 𝑥 𝑑𝑖𝑣 𝑝𝑢𝑙𝑠𝑎 ℎ𝑖𝑔ℎ


= 1 𝜇𝑠 𝑥 6
= 6𝜇𝑠

𝑡𝑙𝑜 = 1𝜇𝑠 𝑥 𝑑𝑖𝑣 𝑝𝑢𝑙𝑠𝑎 𝑙𝑜𝑤


= 1 𝜇𝑠 𝑥 4
= 4𝜇𝑠
Jadi , frekuensi ( f ) dan Duty sicle ( D ) dapat dicari ,yaitu :

1 𝑡ℎ𝑙
𝑓= 𝐷= 𝑥 100%
𝑡ℎ𝑙 + 𝑡𝑙𝑜 𝑡ℎ𝑙 + 𝑡𝑙𝑜
1 6𝜇𝑠
= = 𝑥100%
6𝜇𝑠 + 4𝜇𝑠 6𝜇𝑠 + 4𝜇𝑠
1 6𝜇𝑠
= = 𝑥 100%
10𝜇𝑠 10𝜇𝑠
= 100𝑘𝐻𝑧 = 60%

Percobaan 3 28
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

Hasil Teori ( RA = 4,7k ; RB = 10k ; C = 560pF )

𝑡ℎ𝑙 = 0,693 (𝑅𝐴 + 𝑅𝐵 )𝐶


= 0,693 (4,7𝑘 + 10𝑘 )560𝑝
= 0,693 (14,7k )560p
= 5,70μs

𝑡𝑙𝑜 = 0,693. 𝑅𝐵. 𝐶


= 0,693 (10𝑘 )560𝑝
= 3,88μs

Jadi , frekuensi ( f ) dan Duty sicle ( D ) dapat dicari ,yaitu :

1 𝑡ℎ𝑙
𝑓= 𝐷= 𝑥 100%
𝑡ℎ𝑙 + 𝑡𝑙𝑜 𝑡ℎ𝑙 + 𝑡𝑙𝑜
1 5,70𝜇𝑠
= = 𝑥100%
5,70𝜇𝑠 + 3,88𝜇𝑠 5,70 + 3,88𝜇𝑠
1 6𝜇𝑠
= = 𝑥 100%
9,58𝜇𝑠 9,58𝜇𝑠
= 104,38 𝑘𝐻𝑧 = 59,49 %

persentase kesalahan
% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛
% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑓 𝐷 % 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐷

𝐷 𝑝𝑟𝑎𝑘
𝑓 𝑝𝑟𝑎𝑘 − 𝐷 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
− 𝑓𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 𝐷 𝑝𝑟𝑎𝑘 − 𝐷 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
= = 𝑋 100 % = 𝑋 100 %
𝐷 𝑝𝑟𝑎𝑘 𝑋 100 %
𝑓𝑝𝑟𝑎𝑘 𝐷 𝑝𝑟𝑎𝑘

100 60 − 59.49
− 104,38 60 − 59,49
= = 𝑋𝑋100
100%% = 𝑋 100 %
10060 60

0,51
−4,38 0,51
= = 60𝑋 𝑋 100
100 %% = 𝑋 100 %
100 60

= 0,85
= 4,38 %
% (𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎 (−) 𝑑𝑖𝑎𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛) = 0,85 %

Percobaan 3 29
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

❖ Hasil Praktek ( RA = 1k ; RB = 20k ; C = 560pF )

Dengan menggunakan RA = 1k ; RB = 20k ; C = 560pF


Dari percobaan Didapatkan data sebagai berikut :

𝑡ℎ𝑙 = 1𝜇𝑠 𝑥 𝑑𝑖𝑣 𝑝𝑢𝑙𝑠𝑎 ℎ𝑖𝑔ℎ


= 1 𝜇𝑠 𝑥 8
= 8𝜇𝑠

𝑡𝑙𝑜 = 1𝜇𝑠 𝑥 𝑑𝑖𝑣 𝑝𝑢𝑙𝑠𝑎 𝑙𝑜𝑤


= 1 𝜇𝑠 𝑥 8
= 8𝜇𝑠
Jadi , frekuensi ( f ) dan Duty sicle ( D ) dapat dicari ,yaitu :

1 𝑡ℎ𝑙
𝑓= 𝐷= 𝑥 100%
𝑡ℎ𝑙 + 𝑡𝑙𝑜 𝑡ℎ𝑙 + 𝑡𝑙𝑜
1 8𝜇𝑠
= = 𝑥100%
8𝜇𝑠 + 8𝜇𝑠 8𝜇𝑠 + 8𝜇𝑠
1 8𝜇𝑠
= = 𝑥 100%
16𝜇𝑠 16𝜇𝑠
= 62,5𝑘𝐻𝑧 = 50%

Percobaan 3 30
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

❖ Hasil Teori ( RA = 4,7k ; RB = 10k ; C = 560pF )

𝑡ℎ𝑙 = 0,693 (𝑅𝐴 + 𝑅𝐵 )𝐶


= 0,693 (1𝑘 + 20𝑘 )560𝑝
= 0,693 (21k )560p
= 8,14μs

𝑡𝑙𝑜 = 0,693. 𝑅𝐵. 𝐶


= 0,693 (20𝑘 )560𝑝
= 7,76μs

Jadi , frekuensi ( f ) dan Duty sicle ( D ) dapat dicari ,yaitu :

1 𝑡ℎ𝑙
𝑓= 𝐷= 𝑥 100%
𝑡ℎ𝑙 + 𝑡𝑙𝑜 𝑡ℎ𝑙 + 𝑡𝑙𝑜
1 8,14𝜇𝑠
= = 𝑥100%
8,14𝜇𝑠 + 7,76𝜇𝑠 8,14𝜇𝑠 + 7,76𝜇𝑠
1 8,14𝜇𝑠
= = 𝑥 100%
15,9𝜇𝑠 15,9𝜇𝑠
= 62,8 𝑘𝐻𝑧 = 51,19 %

❖ persentase kesalahan
% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛
% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑓 𝐷 % 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐷

𝐷 𝑝𝑟𝑎𝑘
𝑓 𝑝𝑟𝑎𝑘 − 𝐷 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
− 𝑓𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 𝐷 𝑝𝑟𝑎𝑘 − 𝐷 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
= = 𝑋 100 % = 𝑋 100 %
𝐷 𝑝𝑟𝑎𝑘 𝑋 100 %
𝑓𝑝𝑟𝑎𝑘 𝐷 𝑝𝑟𝑎𝑘
62,5 − 62,8
= 𝑋 100 %
60 − 59.49 50 − 51,19
= 62,5 𝑋 100 % = 𝑋 100 %
60 50
−0,3
= 𝑋 100 %
0,51 −1,19
62,5
= 𝑋 100 % = 𝑋 100 %
60 50
= 0,48 % (𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎 (−) 𝑑𝑖𝑎𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛)
= 2,38 % (𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎 (−) 𝑑𝑖𝑎𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛)

Percobaan 3 31
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

3.4.2. MULTIVIBRATOR MONOSTABLE


Pada multivibrator monostable, kondisi one-shoot mempunyai satu state stabil,
dimana ini terjadi jika clock berada pada negative edge trigger (tergantung jenis IC-nya).
Saat mendapat trigger, Q menjadi LOW pada panjang t tertentu (tw), selanjutnya berubah
ke nilai sebaliknya (HIGH), hingga bertemu lagi dengan negative edge trigger berikutnya
dari clock. Salah satu IC Multivibrator monostable adalah 74121. Blok diagram dasar dari
74121 seperti ditunjukkan pada gambar 3.5.

Gambar 3.5. Blok Diagram IC 74121 Multivibrator Monostable

Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian gambar 5 adalah seperti
ditunjukkan pada gambar 3.6.

5,0 V
A1
0,0 V

5,0 V
Q
0,0 V
tw
Gambar 3.6. Bentuk gelombang yang dihasilkan dari
Multivibrator Monostable 74121

Percobaan 3 32
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

Sesuai dengan gambar bentuk gelombang di atas, nilai tw (yaitu peregangan pulsa
keluaran Multivibrator Monostable) adalah :
tw = Rext Cext (0,693) (7)

PROSEDUR PERCOBAAN 2
1. Sediakan Power Supply, Oscilloscope dan Function Generator.
2. Pada breadboard, buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.7. Berikan nilai 1000 pF
untuk Cext dan kurang lebih 20 k untuk Rext.
3. Berikan pulsa TTL dari Function Generator dengan frekuensi 20 kHz pada IN (A1) .
1000 pF 20 k

IN
1
1

Gambar 3.7. Rangkaian Multivibrator Monostable menggunakan IC 74121


untuk percobaan 2.

4. Atur V/div oscilloscope pada range 1 V/div dan Time/div pada 1 s. Hubungkan (
Q ) OUT dari IC 74121 ke Oscilloscope.

5. Amati bentuk gelombang output pada Q menggunakan Channel 2, sedangkan Channel


1 digunakan untuk mengamati bentuk gelombang input yang berasal dari Function
Generator.

6. Berdasarkan tampilan pada Osciloscope, ukur tw . Bandingkan hasilnya dengan

penghitungan menggunakan persamaan di atas. Berapa persen kesalahan pengukuran


dibandingkan dengan perhitungan ?

Percobaan 3 33
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

HASIL PERCOBAAN 2

Dik : frekuensi pulsa input = 20kHz dengan Dutty cycle 50%

T = 1 / 20kHz
= 50 µs

Hasil Praktek ( Rext = 20k ; Cext = 1000pF )

Dari Simulasi diatas dapat didapatkan :


𝑡𝑙𝑜 = 𝐷𝑖𝑣 (𝑝𝑢𝑙𝑠𝑎 𝐻𝑖𝑔ℎ)𝑥 1𝜇𝑠
= 14,80 𝑥 1𝜇𝑠
= 14,80μs

𝑡ℎ𝑙 = 𝑇 − 𝑡𝑙𝑜
= 50𝜇𝑠 − 14,80𝜇𝜋
= 35,2𝜇𝑠

1 𝑡ℎ𝑙
𝑓= 𝐷= 𝑥 100%
𝑡ℎ𝑙 + 𝑡𝑙𝑜 𝑡ℎ𝑙 + 𝑡𝑙𝑜
1 35,2𝜇𝑠
= = 𝑥100%
35,2𝜇𝑠 + 14,80𝜇𝑠 35,2𝜇𝑠 + 14,80𝜇𝑠
1 35,2𝜇𝑠
= = 𝑥 100%
50𝜇𝑠 50𝜇𝑠
= 20 𝒌𝑯𝒛 = 70,4 %

Percobaan 3 34
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

Hasil Teori ( Rext = 20k ; Cext = 1000pF )

𝑡𝑙𝑜 = 0,693. 𝑅𝑒𝑥𝑡. 𝐶𝑒𝑥𝑡


= 0,693 (20𝑘 )1000𝑝
= 0,693 (10k )560p
= 14 μs

𝑡ℎ𝑙 = 𝑇 − 𝑡𝑙𝑜
= 50𝜇𝑠 − 14𝜇𝜋
= 36 𝜇𝑠

1 𝑡ℎ𝑙
𝑓= 𝐷= 𝑥 100%
𝑡ℎ𝑙 + 𝑡𝑙𝑜 𝑡ℎ𝑙 + 𝑡𝑙𝑜
1 36 𝜇𝑠
= = 𝑥100%
36𝜇𝑠 + 14𝜇𝑠 36𝜇𝑠 + 14𝜇𝑠
1 36𝜇𝑠
= = 𝑥 100%
50𝜇𝑠 50𝜇𝑠
= 20 𝒌𝑯𝒛 = 72 %

persentase kesalahan
% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑓 % 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐷

𝑓 𝑝𝑟𝑎𝑘 − 𝑓𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 𝐷 𝑝𝑟𝑎𝑘 − 𝐷 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖


= 𝑋 100 % = 𝑋 100 %
𝑓𝑝𝑟𝑎𝑘 𝐷 𝑝𝑟𝑎𝑘

20 − 20 70,4 − 72
= 𝑋 100 % = 𝑋 100 %
20 70,4

0 −1,6
= 𝑋 100 % = 𝑋 100 %
20 70,4

= 0% = 2,27 % (𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎 (−)𝑑𝑖𝑎𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛)

Percobaan 3 35
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

3.4.3. DIGITAL CLOCK OSCILLATOR


Pembangkitan clock dengan menggunakan rangkaian R dan C seperti yang telah
diamati mempunyai kelemahan, yaitu ke-tidak akurat-an frekuensi clock yang dihasilkan.
Ini disebabkan karena nilai R dan C sendiri sangat rentan terhadap perubahan temperatur.
Sehingga dengan perubahan nilai R dan C akan mengubah frekuensi dari clock yang
dihasilkan. Pembangkitan dengan R dan C ini juga tidak efisien untuk mendapatkan clock
frekuensi tinggi.
Kelemahan ini dapat diatasi dengan menggunakan komponen kristal quartz, yang
mempunyai stabilitas dan akurasi tinggi. Sebuah kristal dapat dipotong dalam bentuk dan
ukuran tertentu sehingga menghasilkan vibrasi (resonansi) tertentu yang sangat stabil
terhadap perubahan temperatur. Jika sebuah kristal diletakkan dalam konfigurasi rangkaian
tertentu, maka akan dihasilkan osilasi pada frekuensi yang sama dengan frekuensi resonansi
kristal.

Gambar 3.8. Rangkaian Clock Oscillator


(a) Dengan inverter TTL (b) dengan inverter CMOS

PROSEDUR PERCOBAAN 3.
1. Sediakan Power Supply dan Oscilloscope.
2. Pada breadboard, buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.8 (a). Gunakan
potensiometer atau R = 1 k.

Percobaan 3 36
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

3. Untuk pengamatan awal, gunakan kristal 4 MHz. Amati bentuk gelombang yang
dihasilkan oleh kristal (pada Channel 1) dan bentuk yang dihasilkan oleh rangkaian
Oscillator. Gambarkan pada lembar laporan anda.
4. Ganti kristal dengan 10 MHz. Ulangi langkah 3.

HASIL PERCOBAAN 3

Dengan Kristal 4MHz

Dengan Kristal 10MHz

Percobaan 3 37
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

3.5. TUGAS
1. Dengan menggunakan 555, disain sebuah Multivibrator Astable yang bisa
berosilasi pada 50 kHz, duty cycle 60 %. Berikan nilai C = 0,0022 mF.
2. Disain sebuah Multivibrator Monostable menggunakan 74121 yang dapat
mengkonversikan pulsa dengan frekuensi 50 kHz, duty cycle 80 % menjadi pulsa
dengan frekuensi 50 kHz, duty cycle 50 %.

Jawaban

1. Dik : f = 50kHz

D = 60%

C = 0,0022mF => 2,2µF

Dit : RA ; RB untuk membangun Multi Vibrator astabel 50kHz dengan D = 60%

1 1 𝑡𝑙𝑜 = 0,693 𝑅𝐵 𝐶
𝑇= = = 20𝜇𝑠
𝑓 50𝑘𝐻𝑧 8𝜇𝑠 = 0,693 (𝑅𝐵 )2,2𝜇𝐹
8𝜇𝑠 = 1,5246 μF RB
𝑡ℎ𝑙 = 𝐷 𝑥 𝑇 8𝜇𝑠
= 𝑅𝐵
= 60% 𝑥 20𝜇𝑠 1,5246𝜇𝑠
𝑅𝐵 = 5,24 𝑘Ω
= 12𝜇𝑠
𝑡𝑙𝑜 = 𝑇 − 𝑡ℎ𝑙 𝑡ℎ𝑙 = 0,693 (𝑅𝐴 + 𝑅𝐵)𝐶
12𝜇𝑠 = 0,693 (𝑅𝐴 + 5,24 )2,2𝜇𝐹
= 20𝜇𝑠 − 12𝜇𝑠 12𝜇𝑠 = 1,5246 μF(RA + 3,63)
12𝜇𝑠 = 1,5246 μF RA + 5,53μ
= 8 𝜇𝑠 12𝜇𝑠 − 5,53𝜇
= RA
1,5246𝜇𝐹
𝑅𝐴 = 4,24𝑘Ω

Percobaan 3 38
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

4,24kΩ

5,24kΩ

0,0022µF

2. Dik f = 50kHz
D awal = 80%
D akhir = 50%

1
𝑇 =
50𝑘𝐻𝑧
= 20𝜇𝑠
𝑡𝑤 = 𝑅𝑒𝑥𝑡 𝐶𝑒𝑥𝑡 (0,693)
𝑡ℎ𝑙 = 𝐷 𝑥 𝑇 10𝜇𝑠 = 𝑅𝑒𝑥𝑡 𝐶𝑒𝑥𝑡 (0,693)
= 80% 𝑥 20𝜇𝑠 𝑅𝑒𝑥𝑡 𝐶𝑒𝑥𝑡 = 14,4𝜇𝑠
= 16𝜇𝑠
𝑡𝑙𝑜 = 𝑇 − 𝑡ℎ𝑙 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑎𝑝 𝐶𝑒𝑥𝑡 = 0,001𝜇𝐹
= 20𝜇𝑠 − 16𝜇𝜋
14,4𝜇𝑠
= 4𝜇𝑠 𝑅𝑒𝑥𝑡 = = 14,4𝑘Ω
0,001𝜇𝐹

Dutty Cycle : 80 % 4 S 16 S
Frekuensi : 20kHz
IN (A1')

20 S

Dutty Cycle : 50 % 10 S 10 S
Frekuensi : 20kHz
OUT (Q’)

Percobaan 3 39
Multivibrator
Petunjuk Praktikum Elektronika Digital 2

Percobaan 3 40
Multivibrator

Anda mungkin juga menyukai