Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

MULTIVIBRATOR

DISUSUN OLEH :
FATIA YASMIN HENDRY
NIM : 2105061006

TK-2B

LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI
PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

Diajukan sebagai prasyarat telah melaksanakan Praktikum Teknik Digital

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN TERAPAN


PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Medan, 3 Maret 2022

Dosen Pembina1 Dosen Pembina2

Junaidi, ST, MT IR. Elfrida Hutajulu,ST M.T


NIP. 196303091988031002 NIP. 196703111990032002

i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah di berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
ini dengan baik. Adapun laporan ini disusun sebagai prasyarat telah melaksanakan Praktikum
Teknik Digital yang berjudul Multivibrator.

Dalam usaha menyelesaikan laporan ini, penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan
waktu dan pengetahuan, sehingga tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak tidaklah
mungkin berhasil dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:

1. Kepada Bapak Junaidi, ST, MT dan Ibu Ir, Elfrida Hutajulu, MT, selaku dosen pengampu
yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi pada mata kuliah Praktikum
Teknik Digital.

2. Kepada para orangtua yang tak henti-hentinya memberikan ketulusan doanya serta
dukungan agar proses belajar bisa berjalan dengan lancar.

3. Kepada seluruh teman-teman yang berkenan membantu hingga laporan Praktikum


Rangkaian Elektronika ini dapatdiselesaikan.

4. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dalam kontribusinya membantu
proses laporan praktikumini.
Mengingat keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka penulis menyadari bahwa
penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun demikian penulis berharap
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi penulis
khususnya.

Medan, 3 Maret 2022

Kevin Perangin Angn

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................. iii
BAB 1 ............................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Tujuan ..................................................................................... 1
1.2 Dasar Teori .............................................................................. 1
BAB 2 ............................................................................................... 2
METODOLOGI PRAKTIKUM .................................................... 2
2.1 Alat dan Bahan ........................................................................ 2
2.2 Langkah dan Percobaan ........................................................... 2
2.3 Hasil Percobaan ....................................................................... 7
BAB 3 ............................................................................................. 14
PENUTUP ..................................................................................... 14
3.1 Pertanyaan ............................................................................. 14
3.2 Analisa Pembahasan .............................................................. 16
3.3 Kesimpulan ............................................................................ 16

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
MULTIVIBRATOR
1.1 Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :
 Menjelaskan prinsip kerja rangkaian multivibrator sebagai pembangkit clock
 Membedakan rangkaian multivibrator astable dan monostable
 Membuat rangkaian multivibrator astable dari IC 555
 Membuat rangkaian multivibrator monostable dari IC 74121
 Membuat rangkaian clock oscillator

1.2 Dasar Teori


Dalam sistim digital, pewaktuan adalah hal yang sangat diperhatikan. Multivibrator
adalah rangkaian yang dapat menghasilkan sinyal kontinyu, yang digunakan sebagai
pewaktu dari rangkaian-rangkaian digital sekuensial. Dengan input clock yang dihasilkan
oleh sebuah multivibrator, rangkaian seperti counter, shift register maupun memory dapat
menjalankan fungsinya dengan benar.
Berdasarkan bentuk sinyal output yang dihasilkan, ada 3 macam multivibrator :
a) Multivibrator bistable : ditrigger oleh sebuah sumber dari luar (external source) pada
salah satu dari dua state digital. Ciri khas dari multivibrator ini adalah statenya tetap
bertahan pada nilai tertentu, sampai ada trigger kembali yang mengubah ke nilai
yang berlawanan. SR Flip-flop adalah contoh multivibrator bistable.
b) Multivibrator astable : adalah oscillator free running yang bergerak di dua level
c) digital pada frekuensi tertentu dan duty cycle tertentu.
d) Multivibrator monostable : disebut juga multivibrator one-shoot, menghasilkan pulsa
output tunggal pada waktu pengamatan tertentu saat mendapat trigger dari luar.

1
BAB 2
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
1. Function Generator
2. Power Supply
3. Oscilloscope
4. Breadboard
5. IC : 555 (1 buah), 74121 (1 buah), 7404 (1 buah) (atau potensio), 100 k, 20 k, 1
k, 10 k
6. Resistor : 4.7 k F
7. Kapasitor : 560 pF, 1000 pF, 0.01
8. Kristal : 4 MHz, 10 MHz

2.2 Langkah dan Percobaan


Seperti yang sudah tertera pada tujuan laporan praktikum diawal maka kita akan
membuat rangkaian multivibrator astable dari IC 555, membuat rangkaian multivibrator
monostable dari IC 74121, membuat rangkaian clock oscillator.

1) MULTIVIBRATOR ASTABLE
Sebuah multivibrator astable sederhana (atau free-running oscillator) dapat dibuat
dari inverter Schmitt trigger 74HC14 dan rangkaian RC seperti gambar 3.1.

Gambar 3.1. Multivibrator astable Schmitt Trigger

Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian pada gambar 3.1
ditunjukkan pada gambar 3.2.

Gambar 3.2. Bentuk gelombang dari rangkaian Oscillator gambar 3.1


2
Nilai dari thl dan tlo dapat dicari dari persamaan :

(1)
Dimana :
∆𝑣 = 𝑉𝑇+ − 𝑉𝑇− 𝑑𝑎𝑛 𝐸 = 𝑉𝑂𝑢𝑡 − 𝑉𝑇−
dan

(2)
Dimana :
∆𝑣 = 𝑉𝑇+ − 𝑉𝑇− 𝑑𝑎𝑛 𝐸 = 𝑉𝑂𝑢𝑡 − 𝑉𝑇−
Duty Cycle adalah rasio perbandingan antara panjang gelombang kotak pada nilai HIGH
terhadap periode totalnya , dimana :
𝑡
𝑥
𝑡 𝑡
Sedangkan frekuensi yang dihasilkan oleh multivibrator astable tersebut adalah :

𝑡 𝑡

 IC 555 sebagai Multivibrator Astable


Multivibrator Astable dapat dibuat dari IC timer multiguna 555. Dinamakan 555
karena di dalam chip IC-nya terdapat tiga buah resistor yang masing-masing bernilai 5 k
terpasang dari VCC hingga Ground. Fungsi dari ketiga resistor ini adalah sebagai pembagi
tegangan.
Apabila IC 555 tersebut digunakan sebagai multivibrator astable, maka rangkaian
yang dibuat adalah seperti gambar 3.3.

Gambar 3.3. IC 555 sebagai Multivibrator Astable

3
Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh IC 555 sebagai Multivibrator
Astable adalah sebagai berikut :

Gambar 3.4. Bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian gambar 3.3.

Setelah 𝑡 dan 𝑡 didapatkan, maka nilai dari Duty Cycle dan frekuensinya dapat
dicari dari persamaan (3) dan (4).

 PROSEDUR PERCOBAAN 1
1. Siapkan lebih dulu Power Supply, Oscilloscope dan Breadboard. Pada breadboard,
buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.
2. Berikan nilai = 4,7 kΩ, = 10 k, dan C = 560 pF.
3. Atur V/div oscilloscope pada range 1 V/div dan Time/div pada 1 µs. Hubungkan
𝑉 dari IC 555 ke Oscilloscope. Amati bentuk gelombang yang terjadi.
4. Berapa nilai 𝑡 dan 𝑡 yang ditunjukkan pada Oscilloscope?
5. Dari hasil 𝑡 dan 𝑡 di atas, berapa duty cycle dan frekuensi yang dihasilkan?
6. Bandingkan hasil yang didapat di oscilloscope dengan perhitungan menggunakan
persamaan-persamaan di atas. Berapa prosentase kesalahan pengukuran
dibandingkan penghitungan?
7. Sekarang ganti-gantilah nilai RA = 1 kΩ dan RB= 20 kΩ dapatkan duty cycle nya.

4
2) MULTIVIBRATOR MONOSTABLE
Pada multivibrator monostable, kondisi one-shoot mempunyai satu state stabil,
dimana ini terjadi jika clock berada pada negative edge trigger (tergantung jenis IC-nya).
Saat mendapat trigger, Q menjadi LOW pada panjang t tertentu (𝑡 ), selanjutnya berubah
ke nilai sebaliknya (HIGH), hingga bertemu lagi dengan negative edge trigger berikutnya
dari clock. Salah satu IC Multivibrator monostable adalah 74121. Blok diagram dasar dari
74121 seperti ditunjukkan pada gambar 3.5.

Gambar 3.5. Blok Diagram IC 74121 Multivibrator Monostable

Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian gambar 5 adalah


seperti ditunjukkan pada gambar 3.6.

Gambar 3.6. Bentuk gelombang yang dihasilkan dari


Multivibrator Monostable 74121

Sesuai dengan gambar bentuk gelombang di atas, nilai 𝑡 (yaitu peregangan pulsa
keluaran Multivibrator Monostable) adalah :
𝑡 = (7)

 PROSEDUR PERCOBAAN 2
1. Sediakan Power Supply, Oscilloscope dan Function Generator.
2. Pada breadboard, buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.7. Berikan nilai 1000 pF
untuk dan kurang lebih 20 k untuk
3. Berikan pulsa TTL dari Function Generator dengan frekuensi 20 kHz pada IN ( ̅ ).

5
Gambar 3.7. Rangkaian Multivibrator Monostable menggunakan IC 74121
untuk percobaan 2.

4. Atur V/div oscilloscope pada range 1 V/div dan Time/div pada 1µs. Hubungkan
( ̅ ) OUT dari IC 74121 ke Oscilloscope.
5. Amati bentuk gelombang output pada ̅ menggunakan Channel 2, sedangkan
Channel 1 digunakan untuk mengamati bentuk gelombang input yang berasal dari
Function Generator.
6. Berdasarkan tampilan pada Osciloscope, ukur 𝑡 . Bandingkan hasilnya dengan
penghitungan menggunakan persamaan di atas. Berapa persen kesalahan pengukuran
dibandingkan dengan perhitungan ?

3) DIGITAL CLOCK OSCILLATOR


Pembangkitan clock dengan menggunakan rangkaian R dan C seperti yang telah
diamati mempunyai kelemahan, yaitu ke-tidak akurat-an frekuensi clock yang dihasilkan.
Ini disebabkan karena nilai R dan C sendiri sangat rentan terhadap perubahan temperatur.
Sehingga dengan perubahan nilai R dan C akan mengubah frekuensi dari clock yang
dihasilkan. Pembangkitan dengan R dan C ini juga tidak efisien untuk mendapatkan clock
frekuensi tinggi.
Kelemahan ini dapat diatasi dengan menggunakan komponen kristal quartz, yang
mempunyai stabilitas dan akurasi tinggi. Sebuah kristal dapat dipotong dalam bentuk dan
ukuran tertentu sehingga menghasilkan vibrasi (resonansi) tertentu yang sangat stabil
terhadap perubahan temperatur. Jika sebuah kristal diletakkan dalam konfigurasi rangkaian
tertentu, maka akan dihasilkan osilasi pada frekuensi yang sama dengan frekuensi resonansi
kristal.

6
 PROSEDUR PERCOBAAN 3
1. Sediakan Power Supply dan Oscilloscope
2. Pada breadboard, buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.8 (a). Gunakan
potensiometer atau R = 1 k
3. Untuk pengamatan awal, gunakan kristal 4 MHz. Amati bentuk gelombang yang
dihasilkan oleh kristal (pada Channel 1) dan bentuk yang dihasilkan oleh rangkaian
Oscillator. Gambarkan pada lembar laporan anda
4. Ganti kristal dengan 10 MHz. Ulangi langkah 3.

2.3 Hasil Percobaan

 HASIL PERCOBAAN 1
 Hasil Praktek ( RA = 4,7k ; RB = 10k ; C = 560pF )

Dengan menggunakan RA = 4,7k ; RB = 10k ; C = 560pF, dari percobaan


didapatkan data sebagai berikut :

𝑡 = 1𝜇𝑠 𝑥 𝑑𝑖𝑣 𝑝𝑢 𝑠𝑎 𝑖𝑔
= 1 𝜇𝑠 𝑥 6
= 6𝜇𝑠
𝑡 = 1𝜇𝑠 𝑥 𝑑𝑖𝑣 𝑝𝑢 𝑠𝑎 𝑤
= 1 𝜇𝑠 𝑥 4
= 4𝜇𝑠

Jadi , frekuensi ( f ) dan Duty sicle ( D ) dapat dicari ,yaitu :

𝑡 𝑡

𝑠 𝑠

7
𝑡
𝑡 𝑡
𝑠
𝑠 𝑠
𝑠
𝑠

 Hasil Teori ( RA = 4,7k ; RB = 10k ; C = 560pF )

𝑡 = 0,693 ( + 𝐵 )
= 0,693 (4,7𝑘 + 10𝑘 )560𝑝
= 0,693 (14,7k )560p
= 5,70μs
𝑡 = 0,693. 𝐵.
= 0,693 (10𝑘 )560𝑝
= 3,88μs

Jadi , frekuensi ( f ) dan Duty sicle ( D ) dapat dicari ,yaitu :

𝑡 𝑡

𝑠 𝑠

𝑡
𝑡 𝑡
𝑠
𝑠 𝑠
𝑠
𝑠

 Persentase Kesalahan

% kesalahan f
𝑝 𝑎𝑘 𝑡 𝑖
𝑝 𝑎𝑘

% kesalahan D
𝑝 𝑎𝑘 𝑡 𝑖
𝑝 𝑎𝑘

8
 Hasil Praktek ( RA = 1k ; RB = 20k ; C = 560pF )

Dengan menggunakan RA = 1k ; RB = 20k ; C = 560pF, dari percobaan didapatkan


data sebagai berikut :

𝑡 = 1𝜇𝑠 𝑥 𝑑𝑖𝑣 𝑝𝑢 𝑠𝑎 𝑖𝑔
= 1 𝜇𝑠 𝑥 8
= 8𝜇𝑠
𝑡 = 1𝜇𝑠 𝑥 𝑑𝑖𝑣 𝑝𝑢 𝑠𝑎 𝑤
= 1 𝜇𝑠 𝑥 8
= 8𝜇𝑠

Jadi , frekuensi ( f ) dan Duty sicle ( D ) dapat dicari ,yaitu :

𝑡 𝑡

𝑠 𝑠

𝑡
𝑡 𝑡
𝑠
𝑠 𝑠
𝑠
𝑠

9
 Hasil Teori ( RA = 1k ; RB = 20k ; C = 560pF )
𝑡 = 0,693 ( A + 𝐵 )
= 0,693 (1𝑘 + 20𝑘 )560𝑝
= 0,693 (21k )560p
= 8,14μs
𝑡 = 0,693. 𝐵.
= 0,693 (20𝑘 )560𝑝
= 7,76μs

Jadi , frekuensi ( f ) dan Duty sicle ( D ) dapat dicari ,yaitu :

𝑡 𝑡

𝑠 𝑠

𝑡
𝑡 𝑡
𝑠
𝑠 𝑠
𝑠
𝑠

 Persentase Kesalahan
% kesalahan f
𝑝 𝑎𝑘 𝑡 𝑖
𝑝 𝑎𝑘

% kesalahan D
𝑝 𝑎𝑘 𝑡 𝑖
𝑝 𝑎𝑘

10
 HASIL PERCOBAAN 2
Dik : frekuensi pulsa input = 20kHz dengan Dutty cycle 50%
T = 1 / 20kHz
= 50 µs
 Hasil Praktek ( Rext = 20k ; Cext = 1000pF )

Dari Simulasi diatas didapatkan :


𝑡 = 𝑖𝑣 (𝑝𝑢 𝑠𝑎 𝐻𝑖𝑔 )𝑥 1𝜇𝑠
= 14,80 𝑥 1𝜇𝑠
= 14,80μs
𝑡 =𝑇−𝑡
= 50𝜇𝑠 − 14,80𝜇𝜋
= 35,2𝜇𝑠

𝑡 𝑡

𝑠 𝑠

𝑡
𝑡 𝑡
𝑠
𝑠 𝑠
𝑠
𝑠

 Hasil Teori ( Rext = 20k ; Cext = 1000pF )

𝑡 = 0,693. 𝑥𝑡. 𝑥𝑡
= 0,693 (20𝑘 )1000𝑝
= 0,693 (10k )560p
11
= 14 μs
𝑡 =𝑇−𝑡
= 50𝜇𝑠 − 14𝜇𝜋
= 36 𝜇𝑠

𝑡 𝑡

𝑠 𝑠

𝑡
𝑡 𝑡
𝑠
𝑠 𝑠
𝑠
𝑠

 Persentase Kesalahan
% kesalahan f
𝑝 𝑎𝑘 𝑡 𝑖
𝑝 𝑎𝑘

% kesalahan D
𝑝 𝑎𝑘 𝑡 𝑖
𝑝 𝑎𝑘

12
 HASIL PERCOBAAN 3

Dengan Kristal 4MHz

Dengan Kristal 10MHz

13
BAB 3
PENUTUP

3.1 Pertanyaan
1. Dengan menggunakan 555, disain sebuah Multivibrator Astable yang bisa
berosilasi pada 50 kHz, duty cycle 60 %. Berikan nilai C = 0,0022 mF.
2. Disain sebuah Multivibrator Monostable menggunakan 74121 yang dapat
mengkonversikan pulsa dengan frekuensi 50 kHz, duty cycle 80 % menjadi pulsa
dengan frekuensi 50 kHz, duty cycle 50 %.

Jawaban :

1. Dik : f = 50kHz
D = 60%
C = 0,0022mF => 2,2µF
Dit : RA ; RB untuk membangun Multi Vibrator astabel 50kHz dengan D = 60%
𝑇= = = 20𝜇𝑠
𝑡 = 𝑥𝑇
= 60% 𝑥 20𝜇𝑠
= 12𝜇𝑠
𝑡 =𝑇−𝑡
= 20𝜇𝑠 − 12𝜇𝑠
= 8 𝜇𝑠

𝑡 = 0,693 𝐵
8𝜇𝑠 = 0,693 ( 𝐵 )2,2𝜇𝐹
8𝜇𝑠 = 1,5246 μF RB
= 𝐵
𝐵 = 5,24 𝑘Ω

𝑡 = 0,693 ( + 𝐵)
12𝜇𝑠 = 0,693 ( + 5,24 )2,2𝜇𝐹
12𝜇𝑠 = 1,5246 μF(RA + 3,63)
12𝜇𝑠 = 1,5246 μF RA + 5,53μ
= RA
= 4,24𝑘Ω

14
2. Dik : f = 50kHz
D awal = 80%
D akhir = 50%

𝑇= = 20𝜇𝑠

𝑡 = 𝑥𝑇
= 80% 𝑥 20𝜇𝑠
= 16𝜇𝑠
𝑡 =𝑇−𝑡
= 20𝜇𝑠 − 16𝜇𝜋
= 4𝜇

𝑡𝑤 = 𝑥𝑡 𝑥𝑡 (0,693)
10𝜇𝑠 = 𝑥𝑡 𝑥𝑡 (0,693)
𝑥𝑡 𝑥𝑡 = 14,4𝜇𝑠

𝑛𝑔𝑔𝑎𝑝 𝑥𝑡 = 0,001𝜇𝐹
𝑥𝑡 = = 14,4𝑘Ω

15
3.2 Analisa Pembahasan

3.3 Kesimpulan

16

Anda mungkin juga menyukai