Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBANGKIT SINYAL DENGAN IC 555

Disusun oleh:

Nama : Muhammad Riza

NIM : 061930321221

Kelas : 3EN

Kelompok : 2

Partner : Berza Saputra

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2020
LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBANGKIT SINYAL DENGAN IC 555

I. Tujuan
 Mahasiswa mampu memahami dan mengerti cara kerja IC555
 Mahasiswa dapat mengaplikasikan IC 555 sebagai astable
multivibrator
 Mahasiswa dapat menghitung frekuensi output 555
 Mahasiswa dapat menghitung lebar pulsa dan siklus kerja sinyal
output astable multivibrator.

II. Dasar Teori


Pada hakekatnya sebuah generator pulsa merupakan generator yang
mampu menghasilkan isyarat bentuk pulsa yang frekuensi maupun lebar
pulsanya dapat diatur. Dalam rangkaian pembangkit pulsa yang terdapat
pada peralatan generator pulsa, banyak jenis rangkaian yang dapat
diterapkan. Diantaranya osilator RC, Osilator yang mengunnakan IC 555
timer, osilator PLL dan osilator VCO.
Multivibrator adalah rangkaian yang dapat menghasilkan sinyal
kontinyu, yang digunakan sebagai pewaktu dari rangkaian-rangkaian
digital sekuensial. Dengan input clock yang dihasilkan oleh sebuah
multivibrator, rangkaian seperti counter, shift register maupun memory
dapat menjalankan fungsinya dengan benar.
Berdasarkan bentuk sinyal output yang dihasilkan, ada 3 macam
multivibrator :
a. Multivibrator bistable : ditrigger oleh sebuah sumber dari luar (external
source) pada salah satu dari dua state digital. Ciri khas dari
multivibrator ini adalah statenya tetap bertahan pada nilai tertentu,
sampai ada trigger kembali yang mengubah ke nilai yang berlawanan.
SR Flip-flop adalah contoh multivibrator bistable.
b. Multivibrator astable : adalah oscillator free running yang bergerak di
dua level digital pada frekuensi tertentu dan duty cycle tertentu.
c. Multivibrator monostable : disebut juga multivibrator one-shoot,
menghasilkan pulsa output tunggal pada waktu pengamatan tertentu
saat mendapat trigger dari luar
Astable multivibrator yang dibangun menggunakan IC pembangkit
gelombang 555 cukup sederhana, karena hanya menambahkan fungsi
rangkaian tangki selain IC 555 itu sendiri. IC pembangkit gelombang 555
merupkan chip yang didesain  khusus untuk keperluan pembangkit pulsa
pada multivibrator dan timer. Tank circuit yang digunakan untuk membuat
multivibrator astabil dengan IC 555 cukup menggunakan reistor (R) dan
kapasitor (C).
Di mana IC 555 ini dapat dikatakan IC timer atau pewaktu 555 yang
terdapat keuntungan yang dimiliki suatu rangkaian terpadu monolitik,
ukuran kecil, keandalan tinggi, hemat biaya, stabil terhadap perubahan
suhu dan mempunyai penyimpanan (offset) tegangan serta offset arus yang
rendah. Dengan arti yang lain pewaktu 555 dapat beroperasi sebagai
astabil (oscillator) atau monostabil (pembangkit denyut pulsa). Diagram
pin pewaktu 555 diberikan pada gambar 1.
IC 555 ini berada dalam kemasan plastik dengan 8 pena (pin). Untuk
IC ini memerlukan pencatu daya balans dari (-5V, 0,+5V) sampai (15V, 0,
+15 V). Maksudnya rangkaian digit beroperasi antara tegangan bumi
(logika 0) dan suatu tegangan positif (logika 1) sedangkan isyarat dapatlah
positif atau negative terhadap bumi.
Gambar 1. Diagram Pin Pewaktu 555
Pada rangkaian tank cirucit multivibrator astabil dengan IC 555
diperlukan dua resistor, sebuah kapasitor. Kemudian untuk merangkai tank
circuit tersebut resistor RA dihubungkan antara +VCC dan terminal
discharger (pin 7). Resistor RB dihubungkan antara pin 7 dengan terminal
treshod (pin 6). Kapasitor dihubungkan antara pin treshold dan ground.
Triger (pin 2) dan input treshold (pin 6) dihubungkan menjadi satu.
Pada saat sumber tegangan pertama kali diberikan, kapasitor akan
terisi melalui RA dan RB . Ketika tegangan pada pin 6 ada naik di atas dua
pertigaVCC, maka terjadi perubahan kondisi pada komparator 1. Ini akan
me-reset flip-flop dan outputnya akan berubah ke positif. Keluaran (pin 3)
berubah low dan basis Q1 mendapat bias maju. Q1 mengosongkan muatan
C lewat RB ke ground.

Gambar 2 : Bentuk output astable miltivibrator IC 555


Frekuensi output astable multivibrator dinyatakan sebagai f =
1/T. Ini menunjukkan sebagai total waktu yang diperlukan untuk pengisian
dan pengosongan kapasitor C.
Nilai resistansi RA dan RB sangat penting untuk pengoperasian
astable multivibrator. Jika RB lebih dari setengah harga RA, rangkaian
tidak akan berosilasi. Harga ini menghalangi sinyal triger turun dari
harga dua pertiga VCC ke sepertigaVCC. Ini berarti IC tidak mampu untuk
memicu kembali secara mandiri atau tidak siap untuk operasi berikutnya.
Untuk membangkitkan pulsa atau frekuensi sesuai yang diperlukan
tersebut, maka dalam setiap periodenya dapat dihitung dengan
menggunakan prinsip dasar rangkaian (gambar 3) dan persamaan (1.1)
sampai dengan persamaan (1.5).

Gambar 3. Prinsip dasar rangkaian


TON= 0.693 ( RA + RB )C………… (1.1)
TOFF = 0.693 ( RB )C…………….. (1.2)
T = TON + TOFF................................(1.3)
1
F= ………………………..........(1.4)
T
T on
DC = …………………..(1.5)
T on +T of
III. Alat dan Bahan

N
NAMA GAMBAR KET
O

1 IC 555 1 buah

2 LED 1 buah

3 Baterai 9 V 1 buah

4 Papan Percobaan 1 buah

5 Resistor 100 Ω dan


470 Ω
masing-
masing satu
buah
2 buah
Kabel kabel buaya
6
Penghubung dan jumper
secukupnya.

5k Ω satu
7 Potensiometer
buah.

Analog 1
8 Multimeter
buah.

1000, 47,
22 & 1
mikro farad
9 Capacitor
masing-
masing 1
buah.
IV. Prosedur Praktikum

1.Buatlah rangkaian kedua seperti gambar 8a. Letakkan posisi IC 555


di mini project board. Pastikan jumper pin Vcc(+) dan pin GND (-)
IC siap dihubungkan ke rangkaian regulator tegangan +12 Vdc.

2.Hubungkan tegangan jala-jala listrik ke lilitan primer trafo. Amati


rangkaian pembangkit sinyal. Apakah LED berkedip (flip-flop)?
3.Ukur tegangan Vout pin No. 3 IC 555 saat LED menyala dan padam.
Gunakan Voltmeter DC dengan range >5. Masukkan data hasil
pengukuran pada tabel 3.
4.Gunakan stopwatch/jam , catat lamanya LED menyala(hidup) , catat
hasilnya dan masukkan ke tabel 3. Ulangi saat LED mati, catat
hasilnya dan masukkan ke tabel 3.
5.Hitunglah berapa frekuensi setiap siklus yang dihasilkan rangkaian
multivibrator ini. Ganbarkan bentuk gelombang berdasarkan langkah
5.
6.Berdasarkan hasil pengukuran level tegangan saat led hidup dan
mati, gunakan range tegangan untuk logika 1 dan 0.
7.Ulangi percobaan untuk rangkaian 8b.
V. Skema Alat

Skema alat pada aplikasi Proteus


Skema alat pada saat praktikum

VI. Data Percobaan


Tabel 3. Pengukuran dengan voltmeter

Output

No. Pin TU 1 (Volt) Led Hidup TU 2 (Volt) Led Mati

3.

Tabel 4. Pengukuran waktu flip-flop IC 555

Output Pin 3 Output

Perioda No. TU 2 (detik) Led Hidup TU 2 (detik) Led mati

1.

2.

3.

4.

5.
VII. Analisa Data
VIII. Kesimpulan
IX. Daftar Pustaka
Boylestad, Robert L dan L. Nashelsky. 2013. Electronic Devices and
Circuit Theory. Boston: Pearson
Chattopadhday, D. 1989. Dasar Elektronika. Jakarta: Universitas
Indonesia
Malvino, Arbert Paul. 1985. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta:
Erlangga
Susanti, Eka. 2014. Bahan Ajar Praktek Perancangan Telekomunikasi.
Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya
Sutrisno. 1984. Elektronika Dasar. Bandung : ITB
X. LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar gelombang yang dihasilkan IC555

Gambar gelombang yang dihasilkan IC 555

Anda mungkin juga menyukai