Anda di halaman 1dari 10

MENGENAL RANGKAIAN TERINTEGRASI

(INTEGRATED CIRCUIT- IC)


“MULTIVIBRATOR RANGKAP ASTABLE/MONOSTABLE (IC 556)

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas


Praktik Realisasi Perancangan Elektronika I di Jurusan Teknik Elektro
Program Studi Teknik Elektro Konsentrasi Mekatronika

Oleh:
Nama : Adhe Praja Prasetyo
NIM : 061640341517
Kelas : 5 ELA

Dosen Pembimbing
Ir. Iskandar Lutfi, M.T.
NIP: 196501291991031002

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


PALEMBANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Realisasi Perancangan Elektronika I, “MengenalRangkaianTerinstegrasi
(Integrated Circuit- IC)” di Bengkel Elektonika ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan yang baik ini penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak
Iskandar selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam
penyusunan Laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya Laporan ini masih jauh dari sempurna.


Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan
mahasiswa yang bersifat membangun agar dalam penyusunan laporan selanjutnya
dapat lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Palembang, November 2018

Penulis
1. TUJUAN
Penulisan laporan Mengenai Rangkaian Terintegrasi (Integrated Circuit-
IC) “Multivibrator Rangkap astable/ monostable (IC 556)” ini, bertujuan
untuk:
 Mengetahui lebih dalam apa itu Multivibrator Rangkap astable/
monostable (IC 556)
 Mengetahui fungsi-fungsi dan prinsip kerja dar Multivibrator Rangkap
astable/ monostable (IC 556)
 Mengetahui contoh dan pengaplikasian rangkaian
 Memperluas pengetahuan tentang komponen-komponen elektronika
 Melatih mahasiswa agar lebih terampil dalam melakukan perancangan
elektronika.

2. DASAR TEORI
 Multivibrator astabel
Multivibrator adalah suatu rangkaian elektronika yang pada waktu
tertentu hanya mempunyai satu dari dua tingkat tegangan keluaran, kecuali
selama masa transisi. Multivibrator astabel merupakan rangkaian
penghasil gelombang kotak yang tidak memiliki keadaan yang mantap dan
selalu berguling dari satu kondisi ke kondisi yang lain (free running).
Multivibrator jenis ini mempunyai output dengan dua keadaaan;
keadaan“tinggi” (bila tegangan output sama dengan batere, 9 volt), dan
keadaaan “rendah” (bilategangan output sama dengan 0 volt).
Multivibrator astabel atau “free running” tidakstabil dalam kedua
keadaaan (karena itu disebut astabel, yang berarti “tidak stabil”)melainkan
berubah-ubah dari keadaan yang satu ke keadaan yang lan secara
bergantian dan memberikan output gelombang siku. Jadi alat ini
merupakan osilator gelombangsiku. Disebut juga clock (jam), dan banyak
digunakan pada bagian-bagian komputer.
Rangkaian Astabel mempuyai dua hambatan luar R1 dan R2 serta
kapasitor C1 diperlukan untuk memperoleh getaran(frekuensi) yang
diinginkan dengan perhitungan
1,4
f =(𝑅1+2 𝑥 𝑅2)𝐶1 𝐻𝑧

R1 dan R2dalam satuan ohm dan C1 dalam satuan farad. Bila R2


jauh lebih besar dari R1seperti pada contoh ini maka :
1,4 0,7
f= =
2 𝑥 𝑅2 𝑥 𝐶1 𝑅2 𝑥 𝐶1

 Multivibrator monostabel
Multivibrator monostabel atau “one-shot”, merupakan suatu
multivibrator yang stabil pada salah satu dari dua keadaan output.Ketika
dinyalakan(triggered) oleh sinyal masuk, tegangan output bergerak dari
keadaan “rendah” yang stabil, ke keadaan“tinggi”, yaitu dari tegangan 0
volt ke tegangan 9 volt. Kemudian setelah waktu tertentuakan kembalike
keadaan “rendah” sampai dipicu (“triggered”) kembali.
Perubahantegangan output ini menghasilkan satu pulsa gelombang siku.
IC 556 terdiri dari dua multivibrator yang terpisah (tetapi mempunyai
sambungan tegangan yang sama), dan masing-masing dapat digunakan
sebagai multivibrator astable atau monostabel. Dengan arus output
maksimum 200 mA, multivibrator ini dapat menggerakan loudspeaker
atau menyalakan beberapa LED.
Diperlukan sebuah resistor luar R1dan kapasitor C1. Waktu T
untuk satu pulsa dapat dihitung dari :
T = 1,1 x R1x C1
Dimana T dalam satuan detik, R1 dalam satuan ohm, dan C1 dalam
satuan farad. Sebagai contoh: bila R1=2,2 MΩ = 2,2 x 106Ω dan C1= 10-
6
farad, maka T = 1,1 x 2,2x 106x 10-6= 2,4 detik
3. ALAT DAN BAHAN
NO ALAT DAN BAHAN JUMLAH
1 Protoboard 1
2 IC 556 1
3 LED 1
4 Capasitor 1µf 1
5 Capacitor 0,01µf 1
6 Resistor 680 Ω 1
7 Resistor 10 KΩ 1
8 Resistor 1 MΩ 1
9 Resitor 2,2 MΩ 1
10 Baterai 9 volt 1
11 Switch 1
12 Klip penghubung baterai 1
13 Pinset 1
14 Curter/gunting 1
15 Jumper secukupnya

4. LANGKAH KERJA
 Rangkaian Astable

1. Temukan kaki 1 dari IC, dengan tanda bulatan atau taktik pada salah
satu ujung wadahnya. Tempatkan IC dengan teliti pada papan
rangkaian dengan posisi seperti pada gambar lalu tekan dengan hati-
hati, jangan sampai ada kaki yang bengkok.
2. Sisipkan kawat penghubung dari IC ke jalur positif dan jalur
negative, serta antara socket-socket lain pada protoboard, sesuai
dengan gambar rangkaian.
3. Sisipkan Resistor bernilai 10KΩ, 1MΩ, 680 Ω, lalu capacitor bernilai
0,01µf dan1µf. Selain itu, sisipkan juga LED.
4. Setelah itu hubungkan komponen tersebut ke kaki ic sesuai gambar
rangkaian dengan menggunakan jumper.
5. Setelah semua komponen dan ic terhubung. Lakukan percobaan
dengan menggunakan baterai 9 volt.
6. Amati keadaan led yang terjadi dan buatlah analisanya.

 Rangkaian Monostable

1. Persiapkan semua komponen yang akan dipasang pada papan


percobaan.
2. Pasang terlebih dahulu IC 556 dengan melihat kaki pin 1. Jangan
sampai salah pasang.
3. Sisipkan resistor yang bernilai 2,2 M Ω, 680 Ω. Lalu sisipkan juga
capacitor 0,01µf, 1µf, dan LED.
4. Setelah semua komponen dan ic terpasang di protoboard, tambahkan
jumper untuk menghubungkan kaki ic ke komponen yang lain sesuai
dengan gambar rangkaian.
5. Hubungkan kaki 6 (trigger) dengan jalur positif menggunakan
jumper. Monostabel akan menyala (triggered) oleh sisi “negative”
AB pada pulsa.
6. Lakukan percobaan dengan menggunakan baterai 9 volt pada jalur
positive dan negative.
7. Lalu, amati hasil dari kondisi LED dan buatlah analisanya.

5. HASIL PERCOBAAN
 Rangkaian Astable IC 556

 Rangkaian Monostable IC 556


6. ANALISA
Berdasarkan teori dasar dan hasil percobaan,dapat dianalisa bahwa
terdapat dua rangkaian yang akan dianalisa, yaitu:
Pertama, Rangkaian Astable
Pada Percobaan rangkaian kali ini yaitu ic yang digunkan ic 556
dimana didapat bahwa output kaki 5 IC ini mengeluarkan 2 keadaan
yaitu 1 dan 0 yang tempak jelas terlihat pada LED yang mati dan hidup
yang merupakan rangkaian astabel berupa sinyal kotak atau dengan kata
lain LED hidup secara tidak stabil atau tidak beraturan dengan begitu
cepat. Hal ini terjadi karena output dari IC 556 ini merupakan oscillator
yang secara bergantian berubah dari keadaan 1 ke 0 ataupun dari 0 ke 1.
Keadaan dari output yang dihasilkan pada pin 5 ini tergantung pada
sumber clock/trigger sebagai pemicu dari rangkaian ini. Pada input
trigger yaitu pin 6, dipasang kombinasi RC (resistor dan capasitor)
secara parallel, kombinasi RC ini pada rangkaian dipasang sebagai
pewaktu yang penentukan cepat lambatnya hidup mati LED sebagai
indicator dari output rangkaian ini. Jika pada rangkaian R2 dan C1 yang
digunakan adalah sebesar 1MΩ dan 1µF, maka didapatkan bahwa
waktu yang dibutuhkan untuk output berganti dari 1 ke 0 ataupun dari 0
ke 1 adalah tergantung dari resistor dan capasitor yang digunakan:

0,7
F = 1000000 𝑥 0,000001 = 0,7 𝐻𝑧

Kedua, Rangkaian Monostable


Sama seperti rangkaian multivibrator astabel, rangkaian
monostabel ini sama-sama mengeluarkan dua keadaan yaitu 0 dan 1
ataupun 1 dan 0 yang berubah secara bergantian. Hanya saja pada
percobaan ini monostabel ini berubah hanya sekali, tidak seperti astabel
yang berubah secara terus menerus sampai tegangan ditentukankan. Pada
monostabel ini input trigger dipasang pada sumber tegangan kemudian di
ganti atau dengan kata lain di pasang kembali ke gound. Pada saat trigger
berada pada sumber tegangan, rangkaian akan melakukan pengsian pada
kapasitor, sehingga pada saat input trigger dilepas dari Vcc dan disambung
ke gound dengan segera, maka arus pengisian pada capasitor tersebut akan
melepas sehingga LED akan menyala dan kemudian akan mati lagi karena
semua arus atau electron yang terismpan tadi sudah terlepas semua
melewati LED. Lamanya waktu keluaran tergantung besarnya nilai
kapasitor yang nantinya akan melakukan pengisian dan pelepasan dan juga
resistor yang berfungsi sebagai penghambat arus dan tegangan. Pada
percobaan ini, lamanya waktu output yang dihasilkan pada rangkaian ini
adalah sebesar 2,4 detik. Hal itu dapat juga didapatkan dengan rumus :

T = 1,1 x R1 x C1 = 1,1 x 2,2MΩ x 1µF = 1,1 x 22 x 107 x 10-6 = 2,42


detik.

7. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan didapatkan kesimpulan yaitu :
 Multivibrator astebel memiliki 2 output yaitu 1 dan 0.
 Multivibrator astabel atau free running adalah rangkaian yang tidal
stabil dalam kedua keadaan atau berubah-ubah dari keadaan 1 ke 0
atau 0 ke 1.
 Multivibrator monostabel atau “one-shot”, merupakan suatu
multivibrator yang stabil pada salah satu dari dua keadaan output.
 LED mengalami pengisian di kapasitor untuk keadaan menyala dan
mati jika arus telah habis.
 Output yang dihasilkan yaitu waktu lamanya LED mengalami
perubahan dari hidup ke mati.
8. DAFTAR PUSTAKA
Lutfi, Iskandar. Suhardi.,2010. Buku Petunjuk Praktek Realisasi
Rancangan 1. Politeknik Negeri Sriwijaya.Palembang

Purbo.,2010,Elektronika Dasar1,[pdf]

(http://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/oraridiklat/teknik/elektronika/el
ektronika dasar-I-univ-negeri-jember/bab09-transistor.pdf/2010/
Elektronika Dasar ,diunduh 5 Okteber 2016)

Anda mungkin juga menyukai