Anda di halaman 1dari 3

Cara Membuat Alarm Anti Maling Menggunakan Rangkaian

Sensor Sentuh Sederhana

Tahukah anda bahwa di dalam tubuh manusia terdapat ion bermuatan listrik yang dapat
mempengaruhi kinerja sirkuit suatu rangkaian elektronik. Walaupun ion tersebuat berukuran mikron
(sangat kecil), namun ion bermuatan listrik tersebut dapat digunakan sebagai metode membuat rangkaian
sensor sentuh ( Touch Switch ) yang dapat digunakan untuk berbagai macam hal, salah satunya yaitu
sebagai alarm anti maling.

Rangkaian alarm anti maling merupakan salah satu contoh penerapan penggunaan aplikasi
sensor sentuh sederhana yang memanfaatkan tubuh manusia dalam mempengaruhi kinerjanya.
Rangkaian alarm ini sangat cocok bila dihubungkan dengan pegangan pintu ataupun teralis jendela yg
terbuat dari besi sehingga dapat menghantarkan ion ke rangkaian sensor sentuh sederhana ini. Selain itu
rumah anda akan aman dari segala ancaman dari orang jahat yang ingin masuk ke rumah anda.

 SKEMATIK

Berikut ini adalah skematik rangkaian sensor sentuh sederhana.

Rangkaian sensor sentuh ini memanfaatkan rangkaian monostable IC NE555 sebagai penghalang
rangkaian load aktif. Kombinasi antara C2 dan VR1 sebagai penentu panjang/lamanya rangakaian akan
akftif saat di sentuh sedangkan lampu led sebagai indikator bahwa rangkaian ini sudah bekerja.

 PRINSIP KERJA

Input sensor sentuh dihubungkan pada kutub basis TR1 dan keluarannya akan masuk ke trigger IC
NE555. Output IC NE555 dihubungkan pada kutub basis TR2 yang akan menghidupkan relay sehingga
mengaktifkan buzzer dan LED. Sementara output terus dikeluarkan kapasitor C2 akan mulai mengisi, saat
kapasitor sudah penuh dan tidak mengisi lagi maka kaki discharge IC NE555 akan mengaktifkan
threshold yang akan melepaskan pegangan output sehingga nilai outputnya menjadi 0 dan relay tidak
akan aktif lagi sehingga buzzer dan LED juga akan ikut mati. Lamanya pengisian kapasitor ini
menentukan panjangnya rangkaian relay akan aktif yang dapat diatur dengan memutarkan potensiometer.

 KOMPONEN
Berikut ini adalah komponen-komponen yang diperlukan dalam membuat alarm anti maling
menggunakan rangkaian sensor sentuh sederhana.

1. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur tegangan
listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan
listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus
yang mengalir.
Resistor yang digunakan adalah resistor 39K dan 560R.

2. Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E)
dan Kolektor (C).
Transistor yang digunakan adalah transistor NPN bc547.

3. IC NE555
IC pewaktu 555 adalah sebuah sirkuit terpadu yang digunakan untuk berbagai pewaktu dan
multivibrator. IC ini didesain dan diciptakan oleh Hans R. Camenzind pada tahun 1970 dan
diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics. IC ini sekarang masih digunakan secara
luas dikarenakan kemudahannya, kemurahannya dan stabilitasnya yang baik. IC ini
biasanya menggunakan lebih dari 20 transistor, 2 diode dan 15 resistor dalam
sekeping semikonduktor silikon yang dipasang pada kemasan DIP 8 pin.
Berikut adalah spesifikasi dan datasheet dari komponen IC NE555.
Tegangan catu (VCC) 4.5 hingga 15 V
Arus catu (VCC = +5 V) 3 hingga 6 mA
Arus catu (VCC = +15 V) 10 hingga 15 mA
Arus keluaran maksimum 200 mA
Borosan daya maksimum 600 mW
Suhu kerja 0 to 70 °C

4. Kapasitor elektrolit
Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco)
adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki
berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang
pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya
dari 0,47 µF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltasekerja dari
beberapa volt hingga ribuan volt.
Kapasitor yang digunakan adalah kapasitor 1UF dan 220UF.
5. Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk
pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu
terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau
Rheostat.
Potensiometer yang digunakan adalah 50K.

6. Dioda
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat
arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Jenis diode yang digunakan adalah 1N4007.

7. Relay
Relay adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan
seperangkat kontak sakelar.
Relay yang digunakan adalah Relay 6V.

8. Output : LED dan Buzzer


Diode pancaran cahaya (light-emitting diode/ LED) adalah suatu semikonduktor yang
memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. LED
digunakan sebagai indikator lampu bahwa rangkaian tersebut sudah bekerja.
Sebuah buzzer atau pager adalah perangkat sinyal audio, yang bekerja secara mekanik ,
elektromekanik , atau piezoelektrik.

Berikut ini adalah hasil rangkaian alarm anti maling menggunakan rangkaian sensor sentuh yang
telah saya buat bersama teman-teman.

Demikianlah info yang dapat saya bagi untuk kalian semua. Selamat mencoba dan good luck!

Anda mungkin juga menyukai