Anda di halaman 1dari 8

Laporan Tugas Akhir

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Matakuliah Elektronika Digital yang Dibimbing oleh
Bapak Yogi Dwi Mahandi

Oleh :
Nama : Kezia Cindi Dwinata Lumban Gaol
NIM : 220534600068
Prodi : S1 Pendidikan Teknik Elektro
Offering :B

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
MEI 2023
1. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, teknologi sudah menjadi bagian yang sangat penting dan
membantu manusia dalam berbagai hal. Salah satu teknologi yang sudah banyak digunakan
dan sangat membantu manusia adalah remote control switch. Remote control switch adalah
alat yang dapat mengontrol aliran listrik atau menghidupkan/mematikan alat listrik dari jarak
jauh. Remote control switch sudah banyak digunakan pada berbagai macam peralatan seperti
lampu, televisi, kipas angin, AC, dan masih banyak lagi.
Remote control switch terdiri dari dua bagian, yaitu transmitter dan receiver. Transmitter
adalah bagian yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal atau perintah dari jarak jauh,
sedangkan receiver adalah bagian yang berfungsi untuk menerima sinyal dan menjalankan
perintah. Pada umumnya, transmitter berbentuk remote control yang mudah dibawa-bawa,
sedangkan receiver terpasang pada alat yang akan dikendalikan.
Dalam makalah ini, akan dibahas lebih detail tentang remote control switch, termasuk
penjelasan tentang cara kerja rangkaian, komponen utama yang digunakan, serta aplikasi dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi
yang bermanfaat bagi pembaca dan menambah pengetahuan tentang teknologi remote control
switch.

2. PEMBAHASAN
a. Komponen yang digunakan
 Resistor
Resistor adalah salah satu komponen elektronik pasif yang paling umum
digunakan dalam rangkaian elektronik. Resistor berfungsi untuk membatasi
aliran arus listrik dalam sebuah rangkaian elektronik dengan menimbulkan
resistansi atau hambatan terhadap arus listrik yang mengalir melaluinya.
Resistor dapat memiliki nilai resistansi yang bervariasi, yang ditunjukkan
dalam satuan ohm (Ω). Semakin besar nilai resistansi suatu resistor, semakin
besar hambatan yang ditimbulkan terhadap arus listrik yang mengalir
melaluinya.

Resistor dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti karbon, logam, atau
komposit bahan. Terdapat juga jenis resistor yang dapat disesuaikan nilainya,
seperti potensiometer atau trimpot, yang memungkinkan nilai resistansi dapat
diatur secara manual.

Resistor memiliki berbagai macam aplikasi dalam rangkaian elektronik,


seperti untuk membatasi arus listrik pada LED atau transistor, untuk
menentukan nilai tegangan pada suatu titik dalam rangkaian, dan untuk
membangun rangkaian filter atau dividers.

 IC 4017
IC 4017 adalah sebuah jenis IC dekade counter/divider yang umum
digunakan dalam rangkaian elektronik. IC 4017 memiliki 10 output yang
terhubung ke 10 LED atau rangkaian lainnya yang digunakan untuk
menunjukkan status output. IC 4017 juga memiliki input clock dan reset yang
dapat dikontrol untuk mengatur kondisi kerja IC.
Pada umumnya, IC 4017 digunakan dalam rangkaian elektronik sebagai
dekade counter, yang artinya setiap kali input clock diberikan, maka nilai
output akan berganti dari 0 hingga 9 secara berurutan. IC 4017 juga dapat
digunakan sebagai decoder BCD (Binary Coded Decimal), di mana setiap
output pada IC 4017 merepresentasikan sebuah digit desimal.

IC 4017 dapat digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik, seperti dalam


rangkaian yang membutuhkan penghitungan digit desimal atau dalam
rangkaian yang memerlukan switching output secara berurutan. Beberapa
contoh aplikasi IC 4017 meliputi pengontrol lampu jalan otomatis, sistem
pengaturan waktu, dan pengontrol mesin game.

 BC 547 dan BC 557


BC547 dan BC557 adalah dua jenis transistor NPN dan PNP yang sering
digunakan dalam rangkaian elektronik. Keduanya merupakan transistor yang
cukup umum dan mudah ditemukan di pasar elektronik.

BC547 adalah transistor NPN yang memiliki daya hambat atau gain sebesar
110 hingga 800, sedangkan BC557 adalah transistor PNP yang memiliki daya
hambat atau gain sebesar 110 hingga 800 juga. Kedua transistor ini umumnya
digunakan dalam rangkaian yang membutuhkan penguat sinyal atau
switching, seperti dalam rangkaian amplifier atau rangkaian kontrol.

Dalam rangkaian elektronik, BC547 dan BC557 digunakan sebagai switch


atau penguat sinyal. Ketika digunakan sebagai switch, transistor akan
memungkinkan arus listrik mengalir melalui beban ketika ada sinyal input
yang cukup kuat di basisnya. Ketika digunakan sebagai penguat sinyal,
transistor akan memperkuat sinyal inputnya sehingga menghasilkan sinyal
output yang lebih besar.

Karakteristik dari transistor, termasuk BC547 dan BC557, dapat diatur


dengan menggunakan resistor pada terminal basisnya. Resistor ini disebut
sebagai resistor basis dan dapat digunakan untuk mengontrol daya hambat
atau gain dari transistor. Sehingga, resistor basis menjadi bagian penting dari
rangkaian yang menggunakan transistor.

 Relay
Relay adalah sebuah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengontrol
sinyal listrik atau arus listrik yang lebih besar melalui saklar elektromagnetik.
Relay terdiri dari dua bagian utama, yaitu elektromagnet dan kontak saklar.

Ketika arus listrik mengalir melalui elektromagnet, elektromagnet akan


menjadi magnet dan menarik kontak saklar untuk mengalirkan arus listrik ke
beban. Ketika arus listrik dihentikan dari elektromagnet, kontak saklar akan
kembali ke posisi semula dan memutus aliran listrik ke beban.
Relay digunakan untuk mengontrol arus listrik yang lebih besar daripada
kapasitas saklar standar, seperti dalam rangkaian kontrol motor, rangkaian
pengendali pompa, dan rangkaian lampu. Relay dapat dioperasikan secara
manual atau secara otomatis melalui sinyal listrik dari sensor atau
mikrokontroler.
Ada beberapa jenis relay yang berbeda, termasuk relay elektromagnetik, relay
solid state, dan relay termal. Relay elektromagnetik menggunakan
elektromagnet untuk menggerakkan saklar, sementara relay solid state
menggunakan opto-isolator untuk mengontrol aliran listrik. Relay termal
digunakan untuk melindungi perangkat elektronik dari kelebihan arus listrik
dengan memutus aliran listrik saat terjadi peningkatan suhu yang berlebihan.

 Kapasitor

Kapasitor adalah sebuah komponen elektronik yang dapat menyimpan


muatan listrik. Komponen ini terdiri dari dua buah konduktor atau pelat
logam yang ditempatkan berdampingan dengan jarak yang sangat dekat,
dipisahkan oleh isolator atau bahan dielektrik.

Kapasitor memiliki banyak aplikasi dalam elektronik, seperti dalam


rangkaian penyimpan muatan, pengontrol fase, filter sinyal, dan banyak lagi.
Ketika kapasitor terhubung ke sebuah sumber tegangan, kapasitor akan
menyimpan muatan listrik pada pelatnya, dan ketika tegangan sumber
dihentikan, kapasitor akan melepaskan muatannya.

Kapasitor diukur berdasarkan kapasitansinya, yaitu jumlah muatan listrik


yang dapat disimpan pada pelatnya. Satuan kapasitansi yang umum
digunakan adalah farad (F), meskipun kapasitor dengan kapasitansi yang
lebih kecil biasanya diukur dalam satuan yang lebih kecil seperti microfarad
(μF) atau picofarad (pF).

Selain itu, kapasitor juga memiliki karakteristik lain seperti nilai tegangan
maksimum yang dapat diterimanya dan toleransi kapasitansi. Kapasitor
tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran, seperti kapasitor elektrolitik,
kapasitor keramik, kapasitor film, dan banyak lagi.

 Dioda
Dioda adalah sebuah komponen elektronik yang terdiri dari dua bahan
semikonduktor yang dihubungkan bersama. Dioda dapat mengalirkan arus
listrik hanya pada satu arah, dan menghambat aliran arus pada arah
sebaliknya. Konduktor pada dioda yang dihubungkan ke terminal positif
disebut sebagai anoda, sementara konduktor yang dihubungkan ke terminal
negatif disebut sebagai katoda.

Dioda biasanya digunakan dalam rangkaian elektronik untuk fungsi seperti


penyearah, pengatur tegangan, deteksi sinyal, dan lain-lain. Dalam rangkaian
penyearah, dioda digunakan untuk mengubah arus listrik bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC) dengan cara membiarkan arus mengalir hanya pada
setengah gelombang positif atau negatif dari sinyal AC.

Selain itu, dioda juga memiliki karakteristik lain seperti tegangan terbalik
maksimum, arus maju maksimum, dan waktu pemulihan. Dioda tersedia
dalam berbagai jenis, seperti dioda silikon, dioda germanium, dioda zener,
dioda Schottky, dan lain-lain, yang masing-masing memiliki karakteristik
yang berbeda dan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi.
 TSOP 1738
TSOP1738 adalah singkatan dari "Thin Small Outline Package 1738". Ini
adalah sebuah jenis sensor inframerah yang digunakan dalam sistem remote
control untuk menerima sinyal remote control yang dikirim dari pemancar
inframerah (biasanya pada tombol remote control TV atau perangkat
elektronik lainnya). TSOP1738 adalah salah satu jenis sensor paling umum
yang digunakan dalam remote control karena kemampuannya dalam
mendeteksi sinyal inframerah pada frekuensi 38 kHz, yang merupakan
frekuensi standar yang digunakan dalam remote control.

TSOP1738 memiliki beberapa komponen penting di dalamnya, seperti


fotodioda dan amplifier. Fotodioda digunakan untuk mendeteksi sinyal
inframerah yang dikirimkan dari pemancar inframerah, sedangkan amplifier
digunakan untuk menguatkan sinyal inframerah yang diterima sebelum
diolah lebih lanjut. TSOP1738 juga memiliki filter inframerah yang
dirancang khusus untuk memblokir sinyal inframerah dengan frekuensi yang
berbeda, sehingga hanya sinyal dengan frekuensi 38 kHz yang akan diterima.

Setelah TSOP1738 mendeteksi sinyal inframerah yang dikirimkan dari


pemancar, sinyal tersebut akan diubah menjadi sinyal digital yang dapat
digunakan oleh sistem elektronik. Sinyal digital ini kemudian akan diteruskan
ke mikrokontroler atau IC decoder, yang akan memproses sinyal tersebut dan
mengirimkan perintah yang sesuai ke perangkat elektronik yang diinginkan.

Dalam aplikasinya, TSOP1738 biasanya digunakan bersama dengan


pemancar inframerah seperti LED inframerah atau laser inframerah pada
remote control. Kedua perangkat ini saling bekerja sama untuk mengirimkan
dan menerima sinyal inframerah dengan frekuensi 38 kHz, sehingga dapat
digunakan untuk mengendalikan perangkat elektronik dengan remote control.

 Lampu
 Led
 Baterai

b. Skema Rangkaian
Skema di proteus

c. Cara Kerja Rangkaian


Rangkaian remote control switch adalah rangkaian elektronik yang dapat mengontrol saklar
listrik secara nirkabel dengan menggunakan sinyal radio frekuensi (RF). Rangkaian ini terdiri dari
beberapa komponen, antara lain:

1. IC 4017: IC ini berfungsi sebagai counter atau penghitung pulsa yang akan menyalakan
output-nya secara bergantian sesuai dengan urutan nomor yang ada pada pin output-nya.
2. Battery: Battery digunakan sebagai sumber tegangan untuk rangkaian remote control
switch.
3. BC547 dan BC557: Transistor jenis NPN BC547 dan PNP BC557 digunakan sebagai
switch untuk mengontrol arus pada relay dan mengatur pengoperasian dari IC 4017.
4. Capacitor: Capacitor digunakan sebagai komponen penyimpan energi sementara sehingga
dapat memperbaiki kualitas daya dan menahan gangguan kecil dalam rangkaian.
5. Dioda: Dioda digunakan untuk mencegah arus balik dan melindungi transistor dari
kerusakan.
6. Relay: Relay digunakan sebagai saklar listrik yang dapat mengontrol aliran listrik pada
perangkat listrik yang akan dikendalikan oleh remote control switch.
7. LED: LED digunakan sebagai indikator visual untuk menunjukkan status operasi dari
remote control switch.
8. Lampu: Lampu digunakan sebagai perangkat listrik yang akan dikendalikan oleh remote
control switch.
9. Resistor: Resistor digunakan sebagai pembatas arus dan pengaturan level tegangan dalam
rangkaian.
Cara kerja dari rangkaian remote control switch adalah sebagai berikut:
1. Sinyal radio frekuensi (RF) dari remote control dikirimkan ke rangkaian penerima.
2. Sinyal RF tersebut diterima oleh antena penerima dan diubah menjadi sinyal digital.
3. Sinyal digital tersebut kemudian diolah oleh IC 4017 sehingga output dari IC 4017 akan
bergantian menyalakan transistor BC547 dan BC557 pada setiap nomor output-nya.
4. Transistor BC547 dan BC557 akan mengaktifkan relay sehingga aliran listrik menuju
perangkat listrik yang akan dikendalikan oleh remote control switch terputus atau
terhubung.
5. LED pada rangkaian remote control switch akan menunjukkan status operasi dari
rangkaian.
6. Perangkat listrik yang dikendalikan oleh remote control switch seperti lampu, akan
menyala atau mati sesuai dengan pengaturan rangkaian.

3. ANALISA
Dari analisis rangkaian remote control switch yang menggunakan komponen IC 4017,
Batteray, BC547, BC557, Capacitor, Dioda, Relay, LED, Lampu, Resistor, dan TSOP 1738,
dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:
1. Rangkaian ini menggunakan IC 4017 sebagai counter decade yang digunakan untuk
menggerakkan output atau LED secara bergantian.
2. Input sinyal dari remote control di terima oleh sensor inframerah TSOP 1738, kemudian
diolah oleh IC 4017 untuk mengatur keluaran output.
3. Transistor BC547 dan BC557 berfungsi sebagai switch yang mengontrol arus yang
mengalir pada relay dan output LED.
4. Kapasitor digunakan sebagai komponen penyimpan muatan listrik.
5. Dioda digunakan sebagai pengaman arus dan tegangan pada rangkaian.
6. Relay digunakan untuk mengontrol arus listrik pada beban (lampu atau perangkat
elektronik lainnya).
7. Lampu LED digunakan sebagai indikator keberhasilan output.
8. Resistor digunakan sebagai pembatas arus dan resistor pull-up.

Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa rangkaian remote control switch sangat
berguna dan efektif dalam mengendalikan berbagai perangkat listrik dan elektronik.
Penggunaannya juga sangat mudah dan dapat diaplikasikan dalam berbagai sistem kontrol,
seperti pada perangkat rumah tangga, sistem keamanan, sistem kendali jarak jauh, dan
sebagainya. Namun, dalam penggunaannya perlu diperhatikan komponen-komponen yang
digunakan dan cara pemasangannya agar rangkaian dapat bekerja dengan baik dan aman dari
risiko korsleting atau kerusakan lainnya.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa rangkaian remote control


switch menggunakan berbagai komponen elektronik seperti IC 4017, transistor BC547 dan
BC557, capacitor, dioda, relay, LED, lampu, resistor, dan TSOP 1738. Rangkaian ini bekerja
dengan cara mengambil sinyal IR dari remote control yang kemudian diteruskan ke IC 4017
untuk mengatur urutan outputnya. Transistor BC547 dan BC557 digunakan untuk
mengendalikan kinerja relay dan lampu. Ketika sinyal IR diterima oleh TSOP 1738, maka
transistor akan terbuka dan mengaktifkan relay untuk menyalakan lampu.

Rangkaian ini sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari untuk mengendalikan lampu
atau peralatan lainnya dengan remote control. Selain itu, rangkaian ini juga dapat
dimodifikasi dengan menambahkan sensor suhu atau sensor gerak untuk mengontrol peralatan
secara otomatis.

Namun, dalam mengimplementasikan rangkaian ini, perlu diperhatikan kualitas dan


keandalan komponen yang digunakan agar rangkaian dapat bekerja dengan baik dan aman.
Selain itu, perlu juga memperhatikan ketentuan-ketentuan penggunaan rangkaian elektronik
untuk menjaga keamanan penggunaan rangkaian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai