Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN ELEKTRONIKA ANALOG

POWER SUPPLY

Nama : Indira Riskyta Azzahra


NIM : 2208521009
Dosen Pengampu : Dr. Ida Bagus Made Suryatika, S.Si.M.Si.
Asisten Dosen : Putra Christian P.O.G (2108521026)
Muhammad Rohandi A (2108521033)
Nama Kelompok : Putu Diva Nandita M (2208521005)
Posmauli Br Sitohang (2208521006)
Akhmad Ibrahim Noor (2208521007)
A.A. Dian Artadiva P (2208521008)

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah. Manusia selalu
berusaha utukmenciptakan sesuatu inovasi yang baru untuk dapat mempermudah
aktivitasnya, hal ini lah yangmendorong perkembangan teknologi yang telah banyak
menghasilkan alat sebagai piranti untuk mempermudah kegiatan manusia dalam suatu
fungsi tertentu. Begitu juga dalam membuat rangkaian Power Supply. Catu daya atau
power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah aruslistrik bolak-
balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi bagian yang penting dalam
elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada baterai atau
accu. Catudaya (Power Supply) juga dapat digunakan sebagai perangkat yang memasok
listrik energi untuk satu atau lebih beban listrik.
Untuk memahami pengertian catu-daya atau power supply sebaiknya kita lebih
mengarah pada sumber daya dc yang dapat menjalankan peralatan elektronika secara
langsung, meskipun mungkin diperlukan beberapa cara untuk meregulasi dan menjaga
suatu ggl agar tetap meskipun beban berubah-ubah. Energi yang paling mudah tersedia,
yaitu arus bolak-balik, harus diubah(disearahkan) menjadi dc berpulsa (pulsating dc),
yang selanjutnya harus diratakan (disaring)menjadi tegangan yang tidak berubah-ubah.
Tegangan (arus) dc juga memerlukan regulasitegangan agar dapat menjalankan
rangkaian elektronika dengan sebaik - baiknya.
Secara umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama yaitu;
transformator, dioda dan kondensator. Dalam pembuatan rangkaian catu daya, selain
menggunakan komponen utama juga diperlukan komponen pendukung agar rangkaian
tersebut dapat berfungsi dengan baik. Komponen Pendukung tersebut antara lain :
sakelar, sekering(fuse), lampu indicator, voltmeter dan amperemeter, jack dan plug,
Printed Circuit Board (PCB), kabel dan steker, serta Chasis. Baik komponen utama
maupun komponen pendukung sama sama berperan penting dalam rangkaian catu daya.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara kerja power supply.
2. Mengetahui fungsi dari komponen pada power supply.
3. Mengetahui nama – nama komponen pada power supply.
BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1 Cakupan dalam Tinjauan Pustaka


• Transformator CT (Trafo CT)
Fungsi transformator ini sangat diperlukan sekali dalam sebuah
sistem/rangkaian elektronika. Karena trafo adalah komponen elektronika yang
berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Di sini
transformator berperan dalam menyalurkan tenaga atau daya listrik dari
tegangan tinggi ketegangan yang rendah atau sebaliknya, namun dengan
frekuensi yang sama. Oleh karena itu pulat ransformator merupakan piranti
listrik yang termasuk ke dalam golongan mesin listrik statis.
Transformator ini berbentuk empat persegi panjang dimana di dalamnya
terdapat susunan pelat baja berbentuk huruf E. Transformator terbuat dari bahan
kawat tembaga (email) berukuran keci lyang melilit pelat tersebut yang
membentuk lilitan primer dan lilitan sekunder. Transformator bekerja
berdasarkan prinsip kerja induksi elektromagnetik. Dimana apabila terjadi suatu
perubahan fluks magnet pada kumparan primer, maka akan diteruskan ke
kumparan sekunder dan menghasilkan suatu gaya gerak listrik (GGL) induksi
dan arus induksi. Nah, agar selalu terjadi perubahan fluks magnet, maka arus
yang masuk (input) ini harus berupa arus bolak balik (AC). Di dalam
perkembangannya terdapat bermacam - macam jenis transformator atau trafo
danmempunyai berbagai fungsi, diantaranya : Trafo Adaptor, Trafo IF (
Frekuensi Menengah ), Trafo Step Up / Step Down, Trafo OT ( Out Put ) Berikut
ini contoh fungsi transformator yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari –
hari yaitu:
- Trafo step up, Fungsi transformator ini digunakan untuk menaikkan
tegangan AC, trafo jenisini dipakai dalam rangkaian-rangkaian pembangkit
tegangan pada perangkat elektronikaseperti trafo inverter monitor LCD,
trafo inverter TV, dll.-
- Trafo step-down adalah kebalikannya, fungsi transformator ini untuk
menurunkan teganganAC, contoh pemakaiannya pada adaptor.
• Dioda Bridge
Dioda jembatan, atau yang lebih dikenal sebagai penyearah jembatan, adalah
suatu rangkaian elektronika yang digunakan untuk mengubah arus bolak-balik
(AC) menjadi arus searah (DC). Rangkaian ini umumnya digunakan dalam
sirkuit catu daya. Dioda jembatan dasar terdiri dari empat dioda yang disusun
dalam konfigurasi jembatan. Diode ini melakukan konduksi bergantian untuk
memungkinkan arus mengalir dalam satu arah melalui beban. Susunan ini lebih
efisien daripada penyearah satu dioda, karena menggunakan kedua setengah
gelombang AC. Tipe penyearah jembatan yang paling umum adalah penyearah
jembatan penuh gelombang (full-wave bridge rectifier), yang banyak digunakan
dalam perangkat elektronik dan catu daya. Rangkaian ini memberikan keluaran
DC yang lebih stabil dibandingkan dengan penyearah setengah gelombang.

• Kapasitor
Kapasitor adalah komponen kunci dalam dunia elektronika yang memiliki
kemampuan unik dalam menyimpan dan melepaskan energi listrik. Struktur
dasar kapasitor terdiri dari dua pelat konduktif yang dipisahkan oleh bahan
dielektrik. Pelat-pelat tersebut seringkali terbuat dari logam konduktif seperti
aluminium atau tembaga, sementara bahan dielektrik berfungsi sebagai isolator
listrik yang memungkinkan kapasitor menyimpan muatan tanpa arus yang
mengalir antara pelat-pelat. Ketika tegangan diterapkan pada kapasitor, muatan
listrik disimpan, dan hubungan antara muatan (Q), tegangan (V), dan
kapasitansi (C) dapat dijelaskan melalui persamaan Q = C × V. Selain itu,
kapasitor memerlukan waktu untuk mengisi (charging) dan melepaskan muatan
(discharging), yang dipengaruhi oleh resistansi dalam sirkuit dan nilai
kapasitansi. Simbol kapasitor dalam diagram sirkuit adalah dua garis sejajar
yang mencerminkan struktur pelat-pelat kapasitor. Dengan berbagai aplikasi,
seperti penyaringan sinyal, penguat, dan penyimpanan energi, kapasitor
memainkan peran penting dalam menyempurnakan kinerja sirkuit elektronika.

• Resistor
Resistor merupakan elemen kunci dalam dunia elektronika yang berfungsi
sebagai penghambat aliran arus listrik dalam suatu rangkaian. Nilai resistansi,
diukur dalam satuan ohm (Ω), menentukan sejauh mana hambatan tersebut
terhadap aliran arus. Biasanya terbuat dari bahan semikonduktor atau logam
seperti karbon atau tungsten, resistor dapat ditemukan dalam berbagai bentuk
dan ukuran. Pada resistor kecil, nilai resistansi dapat diidentifikasi melalui kode
warna pada strip-strip yang terdapat di tubuhnya, dengan setiap warna mewakili
digit tertentu. Selain itu, resistor memiliki batas daya maksimum yang dapat
ditahan tanpa mengalami kerusakan, diukur dalam watt (W). Simbol sirkuit
untuk resistor adalah gambar zigzag yang mencerminkan hambatan dalam
rangkaian. Toleransi resistor, yang umumnya dinyatakan sebagai persentase
seperti ±5%, menunjukkan sejauh mana nilai resistansinya dapat bervariasi dari
nilai nominal. Dengan fungsi-fungsi seperti pembatas arus, pengatur tegangan,
dan pembagi tegangan, resistor memiliki peran vital dalam mengontrol dan
menyesuaikan aliran arus dalam berbagai aplikasi sirkuit elektronika.

• IC Regulator
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri
darigabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya
yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan
kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam - macam, mulai dari yang
berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam,
mulaidari penguat, switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada
umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam
sebuahPeralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang
sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge). Sebagai Contoh, IC
yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah komputer.

• Heatsink
Heatsink, atau disebut juga pendingin panas, adalah suatu komponen atau
perangkat yang digunakan untuk menghapus atau memindahkan panas yang
dihasilkan oleh komponen elektronika seperti transistor atau mikroprosesor.
Tujuannya adalah mencegah suhu komponen tersebut naik ke tingkat yang
dapat merusaknya atau mengurangi kinerjanya. Heatsink biasanya terbuat dari
bahan yang baik dalam menghantarkan panas, seperti aluminium atau tembaga.
Desainnya umumnya memiliki banyak sirip atau berlekuk untuk meningkatkan
luas permukaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pendinginan
dengan meningkatkan pertukaran panas dengan udara sekitarnya. Proses
pendinginan heatsink bekerja dengan prinsip konduksi panas. Ketika heatsink
terpasang pada komponen yang memproduksi panas, seperti transistor yang
bekerja dalam batas suhu tertentu, panas dari komponen tersebut akan diserap
oleh heatsink. Kemudian, panas tersebut dihantarkan melalui heatsink dan
diarahkan ke udara sekitarnya, di mana panas tersebut dapat dihilangkan oleh
konveksi udara. Heatsink sangat umum digunakan dalam komputer dan
perangkat elektronika lainnya yang memerlukan pendinginan tambahan. Selain
itu, heatsink seringkali digunakan bersama dengan kipas pendingin (fan) untuk
meningkatkan efisiensi pendinginan. Kipas membantu meningkatkan aliran
udara melalui heatsink, mempercepat proses pendinginan dan mencegah
peningkatan suhu yang berlebihan pada komponen elektronika.

• PCB
PCB adalah singkatan dari "Printed Circuit Board," yang dalam bahasa
Indonesia disebut Papan Sirkuit Cetak. PCB adalah platform fisik yang
digunakan untuk merancang dan mengintegrasikan komponen elektronik dalam
suatu perangkat atau sistem elektronik. PCB adalah dasar untuk merakit
komponen seperti resistor, transistor, diode, Integrated Circuits (ICs), dan
lainnya ke dalam sebuah rangkaian elektronik yang terorganisir. PCB terbuat
dari bahan dasar seperti fiberglass yang dilapisi dengan lapisan tembaga tipis
pada satu atau kedua sisi. Lapisan tembaga ini berfungsi sebagai jalur konduktif
yang menghubungkan komponen-komponen dalam rangkaian elektronik. Pola
jalur tembaga ini dirancang dengan bantuan perangkat lunak desain PCB dan
kemudian diterapkan pada papan sirkuit cetak melalui proses fotolitografi atau
etsa kimia. Setelah selesai, jalur tembaga tersebut membentuk sirkuit yang
menghubungkan berbagai komponen.

• Kawat Tembaga
Kawat tembaga adalah seutas kawat yang terbuat dari logam tembaga. Tembaga
adalah logam konduktif yang sangat baik, artinya ia memiliki kemampuan
untuk menghantarkan arus listrik dengan sangat baik. Karena karakteristik ini,
kawat tembaga sangat umum digunakan dalam berbagai aplikasi yang
melibatkan konduktivitas listrik, seperti dalam sistem kelistrikan, elektronik,
telekomunikasi, dan berbagai aplikasi lainnya. Kawat tembaga sering
digunakan dalam pembuatan rangkaian elektronik, jaringan listrik, kabel
komunikasi, kabel listrik, dan berbagai aplikasi lainnya di mana aliran listrik
perlu dihantarkan dari satu tempat ke tempat lain. Keunggulan kawat tembaga
meliputi konduktivitas listrik yang tinggi, ketahanan korosi yang rendah, dan
sifat - sifat mekanis yang baik yang memudahkan
pembentukan dan penggunaan.

• Soket Banana Male dan Female


Soket banana male dan female merujuk pada jenis konektor yang umumnya
digunakan dalam konteks elektronika dan listrik untuk menyambungkan kabel
atau peralatan dengan mudah dan cepat. Soket banana male memiliki bentuk
seperti tombol atau pin yang menonjol keluar dan biasanya terpasang pada
ujung kabel atau probe yang akan disambungkan. Fungsinya adalah untuk
dimasukkan ke dalam soket banana female yang memiliki lubang atau saluran
yang dapat menerima soket banana male. Soket banana female biasanya
terpasang pada perangkat atau instrumen yang akan diukur atau diuji. Dengan
desain yang standar, soket banana male dan female dapat dipasangkan dengan
mudah tanpa masalah kompatibilitas, membentuk sambungan yang kokoh
untuk menyederhanakan proses pengukuran atau pengujian dalam berbagai
pengaturan, termasuk di laboratorium, industri, dan bidang elektronika lainnya.
BAB III

METODE

3.1 Tempat dan Waktu

Tempat : Laboratorium Fisika Dasar

Tanggal : 19 Desember 2023

Waktu : 14.00 – 19.00 WITA

3.2 Alat dan Bahan

1. Laptop dengan program proteus

2. Papan PCB

3. Trafo 2A CT

4. Dioda Bridge 2A

5. IC Voltage Regulator tipe 7805 dan 7905

6. Kapasitor 4700uf 25V dan 470uf 25V

7. Heatsink

8. Kabel Tunggal

9. Kabel Buntung

10. Soket banan male dan female

11. Penjepit buaya

12. Kotak plastic

13. Multimeter

14. Alat untuk diaplikasikan


3.3 Rangkaian pada Proteus

Gambar 3.3.1 Schematic Capture (Rangkaian dalam keadaan mati)

Gambar 3.3.2 Schematic Capture (Rangkaian dalam keadaan hidup)


Gambar 3.3.3 PCB Layout

Gambar 3.3.4 3D Visualizer


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Gambar 4.1.1 Hasil Rangkaian

Gambar 4.1.2 Tegangan keluaran pada IC 7905


Gambar 4.1.3 Tegangan keluaran pada IC 7805

4.2 Pembahasan
Pada praktikum materi Power Supply ini, eksperimen dilakukan untuk
memahami dan menganalisis kinerja Power Supply sebagai bagian integral dalam
rangkaian elektronika. Praktikum dimulai dengan mengeksplorasi prinsip dasar kerja
Power Supply, yang bertanggung jawab atas penyediaan tegangan listrik yang stabil
untuk perangkat elektronik. Kami berhasil menyiapkan konfigurasi Power Supply
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan, dan melanjutkan dengan
menghubungkannya ke berbagai tingkat beban, yang diwakili oleh resistor.
Melalui pengukuran tegangan keluaran pada berbagai kondisi beban
menggunakan multimeter, kami mendapatkan data yang signifikan. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa Power Supply dapat mempertahankan tingkat tegangan keluaran
yang stabil pada berbagai tingkat beban. Terlihat bahwa fluktuasi tegangan relatif kecil,
yang sesuai dengan karakteristik normal dari Power Supply yang baik.
Dengan mengevaluasi grafik tegangan keluaran terhadap beban, kami dapat
menyimpulkan bahwa Power Supply menunjukkan karakteristik yang konsisten dengan
harapan. Meskipun terdapat variasi tegangan yang wajar, Power Supply tetap dapat
menjaga stabilitas tegangan keluarannya.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Praktikum ini memberikan pemahaman mendalam tentang cara kerja Power Supply.
Power Supply berperan sebagai penyedia tegangan listrik yang stabil untuk
perangkat elektronika. Dengan mengonfigurasi dan menghubungkan Power Supply
ke berbagai beban, praktikan dapat mengamati bagaimana Power Supply dapat
mempertahankan tingkat tegangan keluaran yang stabil pada berbagai kondisi.
Melalui eksperimen, kami memahami bahwa Power Supply bekerja dengan prinsip
mengonversi tegangan AC menjadi tegangan DC yang diperlukan untuk
mengoperasikan perangkat elektronika.
2. Praktikum ini juga memberikan wawasan tentang fungsi komponen-komponen
utama pada Power Supply. Beberapa komponen kunci termasuk transformator,
diode bridge, dan regulator tegangan (IC regulator). Transformator berperan dalam
mengubah tegangan AC menjadi tingkat yang sesuai, sedangkan diode bridge
berfungsi sebagai penyearah yang mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
Regulator tegangan (IC regulator) memainkan peran penting dalam menjaga
tegangan keluaran tetap stabil meskipun terjadi variasi pada beban.
3. Praktikan juga diharapkan dapat mengidentifikasi dan mengetahui nama-nama
komponen pada Power Supply. Beberapa komponen yang umumnya ditemui
meliputi transformator, diode bridge (jembatan dioda), kapasitor, resistor, dan
regulator tegangan (IC regulator). Dengan memahami fungsi dan peran masing-
masing komponen, praktikan dapat merinci bagaimana keseluruhan sistem Power
Supply beroperasi untuk menyediakan daya listrik yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA

Angga, Rida, 2014. Fungsi Kapasitor Pada Rangkaian

Elektronika,http://skemaku.com/fungsi-kapasitor-pada-rangkaian-elektronika/,
diakses pada tanggal 23 Desember, pukul 18:56 WIB.

Boylestad, R. L., & Nashelsky, L. (2018). Electronic Devices and Circuit Theory

(11th ed.). Pearson.

Dosen, T.A. (2023). Penuntun Praktikum Elektronika Analog. Jimbaran: Universitas

Udayana.

Pressman, A. I. (2015). Switching Power Supply Design (3rd ed.). McGraw-Hill Education.

Rashid, M. H. (2018). Power Electronics: Circuits, Devices, and Applications (4th ed.).

Pearson.

Sedra, A. S., & Smith, K. C. (2016). Microelectronic Circuits (7th ed.). Oxford University

Press.

Anda mungkin juga menyukai