Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESEARCH BASED LEARNING (RBL)

“Pembuatan Power Supply Regulator”

Disusun oleh:
Dewi Hotimatur Romdoni 122110022
Joselyn NathaniaCathrine 122110018
Sari Marina 122110013
Sarah Salsabila 118110053

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAINS
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN
2022
Abstrak
Daya diperlukan untuk mengoperasikan perangkat elektronik. Catu daya dapat bervariasi. Dalam hal ini,
kita berbicara tentang membuat catu daya. Pembuatan alat ini bertujuan untuk memahami penggunaan
atau aplikasi komponen elektronika penyusunnya, mengubahnya menjadi alat, sumber tenaga, dan
menyelesaikan tantangan besar mata kuliah elektronika dasar. Metode perancangan alat sesuai dengan
diagram rangkaian yang dibuat setelah melakukan survey literatur terhadap komponen yang akan
digunakan. Sebagian besar perangkat elektronik memerlukan arus searah (DC) agar berfungsi dengan
baik. Tegangan listrik biasanya arus bolak-balik (AC) dan tegangannya terlalu tinggi, sehingga tegangan
listrik AC harus dikurangi dan kemudian diubah menjadi tegangan keluaran DC proporsional secara
default. Bagian dari perangkat elektronik yang menghasilkan tegangan DC disebut catu daya. Power
supply ini digunakan untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Dengan membuat power
supply ini, anda akan dapat lebih memahami prinsip kerja dari power supply tersebut. Selain membuat
power supply untuk lebih memahami trafo, dioda dan kapasitor. Pada catu daya, DC membutuhkan trafo,
yang berperan untuk menurunkan tegangan dari tegangan primer yang tinggi. Penyearah adalah bagian
dari catu daya yang memiliki kemampuan untuk mengubah atau mengubah tegangan AC. Tegangan AC
menjadi tegangan DC atau tegangan DC. Bagian yang berfungsi sebagai penyearah adalah dioda. Dioda
mengatur tegangan pada trafo. Resistor berfungsi sebagai pembatas arus dan tegangan. Kapasitor
memfilter voltase dioda, sehingga lebih stabil dan bersih.
Kata kunci: Catu daya, Tegangan AC dan DC, Dioda, Transformator.

1. PENDAHULUAN
Catu daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik
bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi bagian yang penting dalam elektonika yang
berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada baterai atau accu. Catu daya (Power Supply) juga
dapat digunakan sebagai perangkat yang memasok listrik energi untuk satu atau lebih beban listrik.
Secara umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama yaitu ; transformator,
rectifier, filter, dan voltage regulator. Dalam pembuatan rangkaian catu daya, selain menggunakan
komponen utama juga diperlukan komponen pendukung agar rangkaian tersebut dapat berfungsi dengan
baik. Komponen Pendukung tersebut antara lain : resistor, lampu LED, voltmeter dan, jack dan plug,
Printed Circuit Board (PCB), kabel dan steker, serta Chasis. Baik komponen utama maupun komponen
pendukung sama sama berperan penting dalam rangkaian catu daya.
Untuk menggunakan catu daya, kita harus menyesuaikan tegangan keluarannya dengan tegangan
yang dibutuhkan oleh beban. Umumnya catu daya yang dijual dipasaran menghasilkan keluaran tegangan
yang tidak stabil dan pengubahan nilai tegangan keluaran tidak dapat dilakukan dengan mudah, sehingga
tidak cocok digunakan sebagai catu daya di laboratorium. Dewasa ini dibutuhkan sebuah catu daya yang
bisa diprogram secara digital, tegangan keluaran yang dihasilkan dapat sesuai dengan tegangan masukan
yang diinginkan, dan ditampilkan ke tampilan(Display).
Berdasarkan pendahuluan inilah kami mencoba membuat catu daya DC menggunakan IC regulator
7812 supaya teganagn yang dikeluarkan lebih stabil dan mempermudah untuk mengatur dan
mempertahankan tegangan yang diinginkan.

2. STUDI PUSTAKA

2.1 POWER SUPPLY


Power supply DC merupakan suatu rangkaian elektronika yang mengubah ams listrik bolak balik
menjadi arus titrik searah yang digunakan untuk mensuplai tegangarL misalnya mensuplai tegangan ke
hordisk, fan, dan lain-lain power supply DC menjadi bagian yang penting dalam elektronika yang
berfirngsi sebagai pemasok energi listrik untuk kebutuhan alat eleknonika. Secara nmum prinsip rangkaian
power supply DC terdiri atas komponen utama yaitu: transformer, dioda dan kondensator [1].

2.2 TRANSFORMATOR
Transformator adalah suatu alat listrik statis yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik
menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dan digunakan untuk memindahkan energi dari suatu rangkaian
listrik ke rangkaian lainnya tanpa merubah frekuensi. Transformator disebut peralatan statis karena tidak
ada bagian yang bergerak atau berputar, tidak seperti motor atau generator [2].
Dalam bentuknya yang paling sederhana, transformator terdiri atas dua kumparan dan satu
induktansi mutual. Dua kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder.
Kumparan primer adalah kumparan yang menerima daya dan dinyatakan sebagai terminal masukkan dan
kumparan sekunder adalah kumparan yang melepas daya dan dinyatakan sebagai terminal keluaran.
Kedua kumparan dibelit pada suatu inti yang terdiri atas material magnetik berlaminasi. Secara sederhana
transformator dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu lilitan primer, lilitan skunder, dan inti besi.
Lilitan primer merupakan bagian transformator yang terhubung dengan sumber energi (catu daya).
Lilitan sekunder merupakan bagian transformator yang terhubung dengan rangkaian beban. Sedangkan inti
besi merupakan bagian transformator yang bertujuan untuk mengarahkan keseluruhan fluks magnet yang
dihasilkan oleh lilitan primer agar masuk ke lilitan sekunder.

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Transformator


Transformator bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik. Sebuah transformator yang sederhana
pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan kawat terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan
sekunder. Pada kebanyakan transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang
dinamakan inti besi. Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak- balik) maka akan menimbulkan
medan magnet atau fluks magnetic disekitarnya.
Kekuatan medan magnet tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin
besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktasi medan magnet yang terjadi disekitar
kumparan primer akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan sekunder. Dengan
demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang
lebih tinggi maupun tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.
2.2.1 Transformator Step-Down
Transformator step- down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga
berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam
adaptor AC- DC.

Gambar 2.2 Skema Trafo Step Down

2.3 RECTIFIER
Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal
sumber arus searah (DC). Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan
alat ukur CRO. Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down yang digunakan untuk
menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang digunakan [3].
Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis, penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang
penuh, sedangkan untuk penyearah gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah gelombang penuh
dengan center tap (CT), dan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge.

Gambar 2.3 Penyearah Gelombang penuh Center Tap


Pada rangkaian catu daya ini digunakan penyearah gelombang penuh center tap. Gambar diatas
menunjukkan rangkaian penyearah gelombang penuh dengan menggunakan trafo CT. Terminal sekunder
dari Trafo CT mengeluarkan dua buah tegangan keluaran yang sama tetapi fasanya berlawanan dengan
titik CT sebagai titik tengahnya. Kedua keluaran ini masing-masing dihubungkan ke D1 dan D2, sehingga
saat D1 mendapat sinyal siklus positip maka D2 mendapat sinyal siklus negatip, dan sebaliknya.

2.4 FILTER
Rangkaian yang dimaksudkan untuk mengalirkan pita frekuensi tertentu dan menghilangkan
frekuensi lain disebut filter. Rangkaian yang dapat memilih frekuensi juga disebut filter dan dapat
mengalirkan frekuensi yang diinginkan dan menahan, atau menghilangkan frekuensi yang lain. Filter
terdiri dari dua jenis: pasif dan aktif. Mereka dibedakan menurut sifatnya: Low Pass Filter, High Pass
Filter, Band Pass Filter, dan Band Stop Filter [4].

3. METODOLOGI
3.1 Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Transistor CT
2. Dioda 1N4002 (2buah)
3. Capasitor 2200uF/50V (1buah)
4. Resistor 1K ohm (1buah)
5. IC Regulatior 7812 (1buah)
6. Lampu LED (1buah warna merah)
7. Papan PCB
8. Solder
9. Timah
10. Kabel Merah-Hitam
3.2 Simulasi Proteus Rangkaian Catu Daya

Gambar 3.1 Simulasi Proteus Rangkaian Catu Daya


3.3 Diagram Alir

Mulai

Siapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan catu
daya

Pertama yaitu pemasangan dioda ke papan PCB, dalam merangkai catu daya ini kita menggunakan 2 buah
dioda, dioda tersebut memiliki 4 buah kaki yang berisi simbol positif (+) dan negatif (-). 2 kaki yang berisi
simbol positif (+) dihubungkan dengan trafo yang bertuliskan angka 12 volt menggunakan kabel warna
hitam merah yang akan menjadi input, dan 2 kaki yang bersimbol negatif (-) disatukan dengan cara melilit
kedua kaki menjadi satu dan disolder pada papan PCB.

Selanjutnya pasang elco 2200/50V pada papan PCB, kemudian hubungkan kaki dari elco yang bersimbol positif
(+) dengan kaki dioda yang bersimbol negatif (-) atau dioda yang kakinya sudah disatuin dan disolder, dan
hubungkan kaki dari elco yang bersimbol negatif (-) pada titik CT pada trafo.

Berikutnya pasang resistor 1kΩ dan lampu LED secara seri pada papan PCB, kemudian menyatukan kaki dari
resistor yang bersimbol negatif (-) dengan kaki dari lampu LED yang bersimbol positif(+) dengan cara melilit
kedua kaki menjadi satu dan disolder pada papan PCB. Kaki dari resistor yang bersimbol positif (+)
dihubungkan dengan kaki dari elco yang bersimbol posotif(+) yang sudah disolder dengan dioda tadi dengan
menggunakan kabel. Dan kaki dari lampu LED yang bersimbol negatif (-) dihubungkan dengan kaki kapasitor
yang bersimbol negatif(-) dengan menggunakan kabel. Setiap yang dihubungkan dengan kabel pasti disolder.

Kemudian pasang IC regulator 7812 pada papan PCB, hubungkan kaki pertama pada IC 7812 pada kaki dari
resistor yang bersimbol positif (+) sebagai input, kaki kedua dihubungkan pada kaki dari lampu LED yang
bersimbol negatif (-) sebagai ground, dan kaki ketiga merupakan output. Setiap yang dihubungkan dengan
kabel pasti disolder.

Setelah komponen pada papan PCB sudah terpasang semua, pasang kabel hitam merah untuk input dan
output pada IC regulator sebagai pengukuran keluaran tegangan menggunakan multimeter. Setelah itu
colokan steker pada trafo pada sumber utama yaitu tegangan AC dari PLN yaitu 220V.

Lampu LED menyala pada rangkaian menandakan rangkaian berjalan (aktif) , lalu cek keluaran dari
rangkaian catu daya menggunakan multimeter.

Selesai
4. HASIL DAN ANALISIS
Pada Research Based Learning ini, dilakukan suatu pengujian untuk membuat rangkaian catu daya
(power supply) sederhana. Komponen utama pada catu daya (power supply) adalah tranformator,
rectifier/penyearah, filter, dan voltage regulator/ regulator tegangan. Awalnya mulanya dari tegangan PLN
yaitu tegangan AC 220V yang dialirkan dari steker (colokan listrik AC domestik) yang merupakan alat
penghubung antara pencatu daya arus bolak balik (AC), menuju trafo step down atau trafo CT. Dengan
adanya trafo step down atau CT tersebut mengurai arus tegangan dari sumber (PLN) menjadi lebih rendah
dan sesuai dengan variasi pada trafo CT tersebut. Pada trafo CT tersebut, variasi tegangan yang digunakan
adalah 12V maka dari trafo CT akan mengalirkan tegangan sebesar 12V AC.
Arus tegangan 220V dari sumber (PLN) mengalir ke trafo CT dan di step down menjadi 12V
kemudian mengalir ke penyearah (rectifier). Penyearah(rectifier) yang digunakan pada rangkaian catu
daya ini adalah penyearah gelombang penuh center tap atau penyearah gelombang penuh dengan
menggunakan trafo CT. Terminal sekunder dari Trafo CT mengeluarkan dua buah tegangan keluaran.
Kedua keluaran ini masing-masing dihubungkan ke D1 dan D2, sehingga saat D1 mendapat sinyal siklus
positif maka D2 mendapat sinyal siklus negatif. Dioda yang digunakan menjadi D1 dan D2 yaitu dioda
1N4002. Penyearah (rectifier) digunakan untuk mengubah sumber arus bolak balik (AC) menjadi sumber
arus searah (DC).
Arus tegangan dari penyearah (rectifier) mengalir ke penyaring (filter). Penyaring (filter) yang
digunakan adalah kapasitor elco (electrolytic condenser) 2200μF 50V yang digunakan untuk menyaring
sinyal DC untuk menghasilkan tegangan DC yang lebih halus. Kemudian arus tegangan dari penyaring
(filter) mengalir ke resistor dan lampu LED. Resisrtor yang digunakan adalah 1kΩ dan lampu LED yang
digunakan 1 buah dan berwarna merah, resistor sebagai pembatas arus listrik yang mengalir serta untuk
standart didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive sedangkan lampu LED sebagai
pemberikan indikasi visual tentang status atau aktifitas pada rangkaian catu daya.
Arus tegangan dari resistor dan lampu LED mengalir ke IC regulator tegangan ( IC voltage
regulator). IC regulator tegangan ( IC voltage regulator) yang digunakan adalah seri 7812 adalah untuk
regulator tegangan positif (positive voltage regulator) yang berarti bahwa akan menghasilkan tegangan
positif terkait input dari tegangan positif dari penyearah. Pada IC regulator tegangan terdapat tiga bagian
pada kakinya yaitu kaki pertama adalah input, kaki kedua adalah ground, dan kaki ketiga adalah output.
Arus tegangan dari penyearah (rectifier) akan mengalir ke kaki pertama yaitu input, sedangkan dari titik
CT, arus tegangan akan mengalir dengan menghubungkan arus negatif dari penyearah ke kaki kedua yang
merupakan ground, dan untuk kaki ketiga sebagai output tegangan.

Gambar 4.1 Rangkaian Catu Daya Yang Sedang di Jalankan

Gambar 4.2 Hasil Pengukuran Tegangan DC pada Catu Daya


Dari rangkaian catu daya (power supply) yang sudah diujikan, pada gambar 4.1 merupakan
rangkaian catu daya yang sedang berjalan atau aktif yang dinyatakan dengan lampu LED yang menyala
dan gambar 4.2 merupakan hasil pengukuran keluaran tegangan DC pada catu daya yang di ukur
menggunakan multimeter digital. Dari pengukuran yang dilakukan dihasilkan keluaran tegangan DC
sebesar 12,66 V, hal tersebut menunjukkan bahwa rangkaian catu daya tersebut sudah berhasil. Ada empat
kali percobaan yang kami lakukan. Pertama kami menggunakan IC Regulator 7805 dan mendapatkan hasil
keluaran yaitu 5,02 V sesuai dengan yang disimulasikan di proteus. Selanjutnya kami menggunakan IC
Regulator 7812 sesuai dengan kesepakatan kami untuk keluaran 12V dan mendapatkan hasil pertama
yaitu keluaran 0,9V dan itu gagal. Hasil kedua saat arus dikeluarkan dari trafo 12V, hasil keluaran yang
dihasilkan 4V dan jika saat arus dikeluarkan dari trafo 15V, hasil keluaran yang dihasilkan 8 - 9V dan
saat arus dikeluarkan dari trafo 18V, hasil keluaran yang dihasilkan 12 - 13V. Dari hasil yang didapatkan
dapat diketahui bahwa arus keluar dari trafo tidak selalu keluar secara optimal pasti terdapat kekurangnya
juga, sehingga keluaran yg dihasilkan bisa lebih kecil atau lebih besar.

5. KESIMPULAN
Catu daya (power supply) merupakan suatu susunan atau rangkaian elektronik yang dirancang untuk
menyediakan tegangan listrik yang stabil dan sesuai untuk digunakan pada berbagai perangkat atau
komponen elektronik. Catu daya (power supply) yang digunakan pada RBL ini adalah catu daya (power
supply) linier yang menggunakan tranformator untukmenurunkan atau menaikkan tegangan diikuti oleh
satu atau lebih tahap regulasi tegangan. Komponen-komponen umum dalam catu daya (power supply)
yaitu transformator, rectifier, filter, dan voltage regulator. Tranformator (trafo) digunakan untuk
mengubah tegangan dari sumber listrik utama ke tingkat yang diinginkan. Penyearah (rectifier) digunakan
untuk mengubah sumber arus bolak balik (AC) menjadi sumber arus searah (DC). Penyearah(rectifier)
yang digunakan pada rangkaian catu daya ini adalah penyearah gelombang penuh center tap atau
penyearah gelombang penuh dengan menggunakan trafo CT. Penyaring (filter) yang digunakan adalah
kapasitor elco (electrolytic condenser) yang digunakan untuk menyaring sinyal DC untuk menghasilkan
tegangan DC yang lebih halus. IC regulator tegangan ( IC voltage regulator) yang digunakan adalah seri
7812 adalah untuk regulator tegangan positif (positive voltage regulator) yang berarti bahwa akan
menghasilkan tegangan positif terkait input dari tegangan positif dari penyearah. Catu daya (power supply)
juga menggunakan resistor dan lampu LED sebagai pembatas arus listrik yang mengalir serta untuk
standart didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistivedan sebagai pemberikan indikasi visual
tentang status atau aktifitas pada rangkaian catu daya. Catu daya (power supply) akan mengeluarkan
tegangan sesuai dengan variasi pada trafo yang kita inginkan jika kita merangkai rangkaiannya dengan
benar sehingga keluaran tegangan output yang dihasilkan sesuai dengan yang kita inginkan, maka
keluaran tegangan output menunjukkan bahwa rangkaian catu daya (power supply) yang kita buat berhasil.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Baadruddin and F. A. ferdianto, “Analisa Minyak Transformator Pada Transformator


Tiga Fasa Di PT X,” None, no. 7.2, 2016.
[2] S. Saodah and P. Ramdani, “Rancang Bangun Power Supply Dc Dengan Tiga Keluaran Berbasis
Mikrokontroller,” Jurnal Teknik Energi 4.1, pp. 287-292, 2014.
[3] P. Mustofa and Yuwono, “Perancangan Dan Analisis Rangkaian Rectifier Pada Rectenna
Menggunakan Antena Televisi,,” Ph.D Dissertation, Brawijaya University.
[4] Hadi and Irawan, “Rancang Bangun Power Supply Dc Dengan Tiga Keluaran Berbasis
Mikrokontroller,” Teliska 4.2, 2013.
7. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai