Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SIMULASI CATU DAYA

INSTALASI LISTRIK PENERANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

LAPORAN

OLEH :

NABILA APRILIA WASUAMBA (220204602034)

KELOMPOK 7

MAKASSAR
2023
TEORI DASAR

1.1 Catu Daya (Power Supply)

Catu daya adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber
daya supaya piranti lain dapat bekerja. Catu daya memiliki rangkaian yang
mengubah arus listrik AC menjadi DC. DC Power Supply atau Catu Daya ini juga
sering dikenal dengan nama “Adaptor”. Catu daya memilki 4 bagian utama agar
dapat menghasilkan arus DC yang stabil.

Keempat bagian tersebut di antaranya :

a. Transformator
b. Penyearah (Rectifier)
c. Penyaring (Filter)
d. Regulator yang berfungsi sebagai penstabil tegangan.

Gambar 1.1 Diagram Blok Power Supply

1.1.2 Prinsip Kerja Catu Daya

Prinsip kerja catu daya (power supply) dapat dipelajari sesuai


bagianbagiannya masing-masing seperti skema rangkaian sederhana berikut ini

Gambar 1.2 Skema Rangkaian Power Supply Sederhana


A. Transformator
Transformator merupakan komponen utama dalam membuat
rangkaian catu daya yang berfungsi untuk mengubah tegangan listrik, yakni
menaikkan dan menurunkan tegangan. Berdasarkan tegangan yang
dikeluarkan dibagi menjadi 2 yaitu: Trafo Step Up dan Trafo Step Down.
Pada pembuatan catu daya, trafo yang digunakan adalah trafo step down
yang berfungsi menurunkan tegangan 220 VAC menjadi tegangan yang
lebih kecil (5V, 9V, 12V) atau sesuai kebutuhan. Transformator berkerja
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yang terdiri lilitan primer dan
lilitan sekunder. Lilitan primer merupakan input dari tarfo dan lilitan
sekunder sebagai outputnya. Setelah diturunkan oleh trafo Step-down,
tegangan yang dihasilkan masih berbentuk arus bolak-balik (AC) yang
kemudian akan di masukkan ke dalam rangkaian penyearah (Rectifier).

Gambar 1.3 Transformator.

Gambar 1.4 gambar gelombang Trafo Stepdown


B. Rectifier (Penyearah Gelombang)
Peranan rectifier dalam rangkaian catu daya adalah untuk
mengubah tegangan listrik AC menjadi tegangan listrik DC. Rectifier
biasanya terdiri dari dioda-dioda. Pada rangkaian penyearah terdapat 2
jenis yaitu “Half Wave Rectifier” yang terdiri dari 1 komponen dioda dan
“Full Wave Rectifier” yang terdiri 2 atau 4 komponen diode. Bentuk
gelombang pada tahap penyearah seperti pada gambar 1.3

Gambar 1.5 Gelombang Keluaran Penyearah


C. Filter (Penyaring)
Filter merupakan bagian yang terdiri dari kapasitor yang berfungsi untuk
meratakan sinyal arus DC yang berasal dari rectifier. Akibat dari
pemasangan kapasitor sebagai filter, tegangan DC akan menjadi lebih
halus dan bersih, Sehingga gelombang yang keluar merupakan gelombang
output VD. Bentuk gelombang pada tahap penyaring seperti pada gambar
1.6.

Gambar 1.6 Gelombang Keluaran Kapasitor


D. Voltage Regulator
Voltage regulator adalah bagian yang terdiri dari diode Zener,
transistor, IC atau kombinasi dari ketiga komponen tersebut. Komponen
ini berfungsi sebagai penstabil dan pengatur tegangan DC yang berasal
dari rangkaian penyaring, agar tidak terpengaruh oleh tegangan beban.
Terdapat beberapa seri IC yaitu komponen seri 78XX sebagai regulator
tegangan tetap positif dan seri 79XX yang merupakan regulator untuk
tegangan tetap negatif. Bentuk gelombang pada voltage regulator seperti
pada gambar 2.9

Gambar 1.7 Rangkaian Dasar IC Voltage Regulator[4]

Gambar 1.8 Susunan Kaki IC Regulator

Gambar 1.9 Gelombang Keluaran Regulator


1.1.2 REGULATOR TEGANGAN
Regulator tregangan adalah bagian power supply yang berfungsi untuk
memberikan stabilitas output pada suatu power supply. Output tegangan DC dari
penyearah tanpa regulator mempunyai kecenderungan berubah harganya saat
dioperasikan. Adanya perubahan pada masukan AC dan variasi beban merupakan
penyebab utama terjadinya ketidakstabilan pada power supply. Pada sebagian
peralatan elektronika, terjadinya perubahan catu daya akan berakibat cukup serius.
Untuk mendapatkan pencatu daya yang stabil diperlukan regulator tegangan.
Regulator tegangan untuk suatu power supply paling sederhana adalah
menggunakan dioda zener. Rangkaian dasar penggunaan dioda zener sebagai
regulator tegangan dapat dilihat pada gambar rangkaian dibawah.

Rangkaian pencatu daya (power supply) dengan regulator diode zener


pada gambar rangkaian diatas, merupakan contoh sederhana cara
pemasangan regulator tegangan dengan dioda zener. Diode zener dipasang
paralel atau shunt dengan L dan R . Regulator ini hanya memerlukan
sebuah diode zener terhubung seri dengan resistor RS . Perhatikan bahwa
diode zener dipasang dalam posisi reverse bias. Dengan cara pemasangan
ini, diode zener hanya akan berkonduksi saat tegangan reverse bias
mencapai tegangan breakdown dioda zener. Penyearah berupa rangkaian
diode tipe jembatan (bridge) dengan proses penyaringan atau filter berupa
filter-RC. Resistor seri pada rangkaian ini berfungsi ganda. Pertama,
resistor ini menghubungkan C1 dan C2 sebagai rangkaian filter. Kedua,
resistor ini berfungsi sebagai resistor seri untuk regulator tegangan (dioda
zener). Diode zener yang dipasang dapat dengan sembarang dioda zener
dengan tegangan breakdown misal dioda zener 9 volt. Tegangan output
transformer harus lebih tinggi dari tegangan breakdown dioda zener,
misalnya untuk penggunaan dioda zener 9 volt maka gunakan output
transformer 12 volt. Tegangan breakdown dioda zener biasanya tertulis
pada body dari dioda tersebut.

1.1.2 CARGER BATTERY


Charger merupakan alat untuk mengisi battery misalnya pada
battery handphone dan sejenisnya. Melalui charger energi listrik anak
battery diaturkan, mengingat tidak mungkin stikom listrik secara langsung
di tranfser ke battery tanpa alat perantara bernama charger. Jenis charger
sendiri bermacam macam turgantung dengan spesifikan battery yang
digunakan charger dan battery menjadi dua alat yang tidak terpisahkan
Charger bisa dibeli dan didapatkan dengan harga relatif murah, tapi tentu
tergantung pada kualitas dan kebutuhannya. Kualitas charger akan
mempengaruhi pada kualitas battery, jika charger yang digunakan
berkualitas dengan kata lain mampu mentransfer listrik dengan baik, maka
kualitas dan daya tahan battery pan akan ikut terjaga dan sebaliknya jika
charger yang digunakan tidak mengirimkan listrik dengan baik, maka bisa
berakibat pada kerusakan battery, terutama battery yang dapat diisi ulang,
seperti battery Lithium dan sejenisnya.
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat dan Bahan untuk Regulator Tegangan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini sebuah Laptop dengan
software Proteus yang telah terinstal. Sedangkan bahan yang digunakan
adalah alat tulis-menulis.

2.1.1 Langkah Kerja

Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Buka aplikasi Proteus di laptop anda, kemudian memilih new projek, lalu
klik next, sampai keluar lembaran baru.
2. Klik symbol P pada icon dan kemudin memilih tranfomator, diode bridge,
kapasitor, kompunen IC regulator 7806, AC, LED-Yellow, dan untuk
mengukur teganganya adalah DC voltmeter.
3. Yang pertama masukkan lambangnya, dimulai dari inputnya dulu,
kemudian transistor, lalu dioda bridgenya, kemudian sambungkan ke IC
regulatornya, kemudian kita sambungka dengan kapsitor yang dirangkai
secara paralel, kemudian rangkai LED-YELLOW nya secara pararel
4. Kemudian rangkai seperti digambar

5. Tambahkan Battery dan DC Volmeter.


6. Finish dan hasilnya
HASIL UJICOBA
REFERENSI
https://youtu.be/249HwkBQynU
https://www.academia.edu/29848588/RANGKAIAN_CATU_DAYA
https://www.scribd.com/doc/138171203/LAPORAN-Catu-Daya

Anda mungkin juga menyukai