Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

“Rangkaian Robot kepik”


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Elektronika Dasar

Oleh:
Epin Nurmalasari
1217030011

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022
ABSTRACT

The DC motor is one of the most commonly used electric motors today. With current
technological advances, DC motors are required to have reliable and efficient characteristics.
To obtain reliable and efficient characteristics, many adjustments and modifications have been
made to the DC motor, both on the stator and on the rotor (anchor). In this practicum, we make
a series of ladybug robots, the main components of which use a DC motor. The DC motor itself
requires a direct voltage supply to the armature coil and the field coil to be converted into
mechanical energy. The field coil is called the stator (the non-rotating part) and the armature
coil is called the rotor (the rotating part). DC motors are often used to drive automatic sliding
doors and in simple robot circuits.

Keywords: DC Motor, Voltage, Anchor, Coil

ABSTRAK

Motor Dc adalah salah satu motor listrik yang saat ini sering digunakan. Dengan kemajuan
teknologi saat ini motor DC dituntut untuk memiliki karakteristik yang handal dan efesien.
Untuk memperoleh karateristik yang handal dan efisien telah banyak dilakukan pengaturan dan
modifikasi terhadap motor DC, baik pada Stator maupun padaRotor (jangkar). Pada praktikum
ini kami membuat rangkaian robot kepik, yang komponen utamanya menggunakan motor DC.
Pada motor DC itu sendiri memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan jangkar
dan kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan disebut stator
(bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor
DC sering dimanfaatkan sebagai penggerak pintu geser otomatis dan dalam rangkaian robot
sederhana.

Kata Kunci: Motor DC, Tegangan, Jangkar, Kumparan


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN


Rangkaian Listrik adalah sebuah komponen-komponen elektronika yang dirangkai
untuk mengalirkan listrik dari sumber daya ke perangkat yang diinginkan. Komponen utama
listrik yang dianalisis dalam rangkaian listrik adalah pertukaran energi antara gaya dan muatan.
Analisis ini menggunakan metode fisika eksperimental untuk mempelajari fungsi dan perilaku
perangkat listrik di sirkuit dalam berbagai konfigurasi. Teori rangkaian listrik didasarkan pada
hukum fisika Charles Coulomb (1785), George Ohm (1827), Michael Faraday (1831), dan
Gustav Robert Kirchhoff (1857). [1]
Teknologi robot mulai dimanfaatkan dalam berbagai bidang untuk memudahkan
pekerjaan-pekerjaan berat yang kurang maksimal bila dikerjakan manusia. Salah satu contoh
yaitu robot pencari cahaya yang dimanfaatkan untuk pengisian daya solar sel. Pada awalnya
robot dikendalikan secara manual untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan manual. Kemajuan
teknologi menghasilkan robot cerdas yaitu robot yang dapat diprogram sehingga memiliki
kemampuan membaca informasi dari lingkungan sekitarnya dan bergerak otomatis. Robot
cerdas dilengkapi sensor-sensor pada sistemnya sesuai dengan fungsinya. Pada penelitian ini,
dibuat robot pencari cahaya menggunakan sensor cahaya untuk mendeteksi intensitas cahaya.
[2]
B. TUJUAN
1. Mengetahui Prinsip Kerja Rangkaian Robot Kepik
2. Dapat membuat rangkaian Robot Kepik menggunakan Motor DC
3. Mampu Memahami pengaruh nilai Resistansi LDR terhadap rangkaian yang dibuat
BAB II
DASAR TEORI

1) Pengertian Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus
inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya (Milman, Jacob. 1990).[3]
Jenis-Jenis Transistor dan cara kerja transistor pada umumnya dibagi menjadi dua jenis
yaitu; Transistor Bipolar (dwi kutub) dan Transistor Efek Medan (FET – Field Effect
Transistor). Transistor Bipolar adalah jenis transistor yang paling banyak di gunakan pada
rangkaian elektronika. Jenis-Jenis Transistor ini terbagi atas 3 bagian lapisan material
semikonduktor yang terdiri dari dua formasi lapisan yaitu lapisan P-N-P (Positif-Negatif-
Positif) dan lapisan N-P-N (Negatif-Positif-Negatif). Sehingga menurut dua formasi lapisan
tersebut transistor bipolar dibedakan kedalam dua jenis yaitu transistor PNP dan transistor
NPN.

2) Fungsi Transistor
Fungsi transistor sangatlah besar dan mempunyai peranan penting untuk memperoleh
kinerja yang baik bagi sebuah rangkaian elektronika. Dalam dunia elektronika, fungsi transistor
ini adalah sebagai berikut, Sebagai sebuah penguat (amplifier), Sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), Stabilisasi tegangan (stabilisator) sebagai perata arus.Menahan
sebagian arus, Menguatkan arus, Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi, Modulasi
sinyal dan berbagai fungsi lainnya.
Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian
analog ini meliputi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam
rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa
diantara transistor dapatcjuga dirangkai sedemikian rupa sehingga fungsi transistor menjadi
sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.[3]
Gambar 2.1 Transistor TIP41C
Berdasarkan Gambar 2.1 Menjelaskan bahwa masing-masing dari ketiga kaki jenis-jenis
transistor ini di beri nama B(Basis), K (Kolektor), dan E (Emitor). Fungsi transistor bipolar ini
adalah sebagai pengatur arus listrik (regulator arus listrik), dengan kata lain transistor dapat
membatasi arus yang mengalir dari Kolektor ke Emiter atau sebaliknya (tergantung jenis
transistor, PNP atau NPN).

3) Pengertian LDR
(Light Dependent Resistant) LDR (Light Dependent Resistant) merupakan suatu jenis
resistor yang nilai resistansinya berubah-ubah karena adanya intensitas cahaya yang diserap.
LDR dibentuk dari Cadium Sulfide (CDS) yang mana Cadium Sulfide dihasilkan dari serbuk
keramik. Prinsip kerja LDR ini pada saat mendapatkan cahaya maka tahanannya turun,
sehingga pada saat LDR mendapatkan kuat cahaya terbesar maka tegangan yang dihasilkan
adalah tertinggi.[4]

Gambar 2.2 Sensor LDR


Beradasarkan Gambar 2.2 Menjelaskan bahwa LDR digunakan untuk mengubah energi
cahaya menjadi energi listrik. Saklar cahaya otomatis adalah salah satu contoh alat yang
menggunakan LDR. Akan tetapi karena responsnya terhadap cahaya cukup lambat, LDR tidak
digunakan pada situasi dimana intesitas cahaya berubah secara drastis.

4) Pengertian LED
LED atau Light Emitting Diode merupakan komponen atau rangkaian elektronika yang
dapat memancarkan cahaya monokromatik pada saat diberi tegangan maju. Untuk mengenali
komponen LED dalam sebuah rangkaian elektronika sebenarnya mudah, karena simbol LED
memang memberikan ciri khas yang dapat langsung kita kenali apabila ditunjukan dalam
sebuah skema rangkaian ataupun papan Pcb. Cahaya-cahaya yang dipancarkan LED memiliki
berbagai warna yang dihasilkan dari bahan semikonduktor yang digunakan dalam
pembuatannya. Warna-warna yang dihasilkan seperti merah, hijau, biru, dan kuning. Namun
LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang
sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik
lainnya.

Gambar 2.3 Simbol LED.


Data pada Gambar 2.3 menunjukan bahwa LED memiliki dua kaki atau kutub, yaitu
kutub negatif (katoda) dan positif (anoda). Pemasangan LED pada rangkaian juga tidak boleh
terbalik karena apabila dipasang terbalik maka LED tidak akan memancarkan cahaya dan tidak
dapat dialiri tegangan listrik.

5) Pengertian Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan
umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding
terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor
disebut Ohm.

Gambar 2.4 Resistor dan simbolnya


Pada Gambar 2.4 Menunjukan bahwa Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung
dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk
gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur
besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan
oleh EIA (Electronic Industries Association).

6) Pengertian Motor DC / Gear Box


Motor Dc adalah salah satu motor listrik yang saat ini sering digunakan. Dengan
kemajuan teknologi saat ini motor DC dituntut untuk memiliki karakteristik yang handal dan
efesien. Untuk memperoleh karateristik yang handal dan efisien telah banyak dilakukan
pengaturan dan modifikasi terhadap motor DC, baik pada Stator maupun padaRotor (jangkar).
Pada penelitian ini dilakukan rancang bangung jangkar motor DC agar memperoleh
karakteristik motor yang handal dan efisien. [5]

Gambar 2.5 Motor DC


Data pada Gambar 2.5 Menjelaskan bahwa Konstruksi motor DC terdiri dari dua bagian yaitu
stator dan rotor. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar)
dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan
jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (Gaya gerak listrik) yang
berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik.

7) Prinsip Kerja Motor DC


Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang
mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik
arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. HF. Emil Lenz pada tahun
1834 menuliskan bahwa “arus induksi selalu berlawanan arah dengan gerakan atau perubahan
yang menyebabkannya”. Timbulnya gaya gerak listrik tergantung pada kekuatan garis fluks
magnet, jumlah lilitan konduktor, sudut perpotongan fluks magnet dengan konduktor dan
kecepatan konduktor memotong garis fluks magnet.

Gambar 2.6 Prinsip kerja Motor DC


Data pada Gambar 2.6 Menjelaskan bahwa kumparan ABCD terletak dalam medan magnet
serba sama dengan kedudukan sisi aktif AD dan CB yang terletak tepat lurus arah fluks magnet.
Sedangkan sisi AB dan DC ditahan pada bagian tengahnya, sehingga apabila sisi AD dan CB
berputar karena adanya gaya lorentz, maka kumparan ABCD akan berputar. [6]
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. ALAT DAN BAHAN


Berikut ini adalah alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum.
Tabel 3.1 Alat dan bahan Praktikum
No Nama Alat Jumlah Ilustrasi
1. Projectboard 1 buah

2. PCB 1 buah

3. Solder 1 buah

4. Timah 1 buah

5. Header 1 buah

6. Transistor TIP41C 1 buah

7. LED 1 buah

8. Resistor 1k Ω 1 buah

9. Baterai 1,5V 4 buah

10. GearBox / Motor DC 1 buah

11. Photorisestor / LDR 1 buah


B. TEMPAT DAN WAKTU
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Basic Physics, pada tanggal 17 Oktober 2022.

C. PROSEDUR PRAKTIKUM
Berikut merupakan prosedur Praktikum Rangkaian Robot Kepik

Alat dan bahan disiapkan

Komponen-komponen disusun pada


projectboard

Rangkaian diuji coba

Jika rangkaian sudah berfungsi,


sususn rangkaian tersebut dengan
menyolder pada
PCB

Atur Kondisi intensitas cahaya yang


diberikan kepada LDR

Dokumentasikan hasil uji coba


rangkaian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DATA
Tabel 1. Data rangkaian flip-flop
Jarak Pergerakan Motor DC Nyala LED
7 Sangat Cepat Menyala Terang
14 Sedang Redup
21 Lambat Mati

B. PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini saya membuat Rangkaian Robot Kepik yang komponen utamanya
menggunakan GearBox/ Motor DC. Ketika kondisi lingkungan gelap maka rangkaiannya tidak
akan bergerak, jadi pada saat intensitas cahaya yang diterima oleh sensor LDR gelap maka
resistansi dari LDR itu akan tinggi. Sehingga menyebabkan arus yang mengalir dari vcc
menuju LDR arus yang diterimanya itu kecil karena hambatannya besar. Pada rangkaian ini
arus ada yang masuk ke resistor dan juga masuk ke kaki basis transistor. Pada saat masuk ke
titik percabangan arus yang diterimanya kecil karena sebagian juga masuk ke resistor. Untuk
itu, arus yang masuk ke basis kecil maka basis tidak akan aktif. Sehingga keran dari kaki basis
akan tertutup dan tidak ada arus yang mengalir ke kaki kolektor dan emitor. Hal tersebut
mengakibatkan arus tidak akan mengalir ke GearBox, sehingga GearBox tidak akan bergerak
dan LEDnya mati.
Pada Rangkaian ini Transistor TIP41C berfungsi sebagai pengendali GearBox/ Motor
DC. Motor DC akan mati atau hidup ketika kondisi transistor dalam keadaan saturasi atau cut
off. Komponen kedua yaitu LED yang berfungsi sebagai indikator untuk menunjukan berfungsi
atau tidaknya rangkaian ini. Komponen ketiga yaitu Resistor yang berfungsi sebagai penahan
atau penghambat arus dan memperkecil besar arus yang mengalir pada rangkaian. Komponen
keempat yaitu LDR yang berfungsi sebagai detektor cahaya dan juga mengubah besaran cahaya
menjadi besaran listrik. Komponen kelima yaitu GearBox atau Motor DC berfungsi sebagai
penggerak, dan dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Transistor yang digunakan pada rangkaian ini adalah transistor jenis TIP41C.
Transistor TIP41C adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya, Jenis-Jenis Transistor dan cara kerja transistor pada umumnya dibagi menjadi
dua jenis yaitu; Transistor Bipolar (dwi kutub) dan Transistor Efek Medan (FET – Field Effect
Transistor)
Fungsi resistor pada rangkaian Robot Kepik ini adalah untuk mengendalikan arus listrik
yang mengalir dari sensor LDR ke Transistor. Dan juga berfungsi untuk menurunkan tegangan
yang dibutuhkan oleh komponen lain seperti transistor. Sehingga arus yang masuk ke basis
kecil, maka basis tidak akan aktif. Hal tersebut menyebabkan tidak ada arus yang mengalir ke
emitor dan kolektor, sehingga Motor DC tidak akan bergerak.
Nilai resistansi pada Rangkaian Robot Kepik ini sangat berpengaruh ketika cahaya
terang maka nilai resistansinya akan menurun, sehingga kondisi Motor DC akan bergerak. Dan
pada saat kondisi gelap maka nilai resistansinya tinggi, sehingga kondisi Motor DC tidak akan
bergerak. Hal ini tergantung pada intensistas cahaya yang diterima oleh LDR.
Dengan Rangkaian ini kita dapat membuat inovasi seperti kipas portable, alat pembakar
lemak badan, mobil-mobilan, mainan anak dan masih banyak inovasi lain lagi.
BAB V
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
1. Pada saat gelap nilai resistansi atau nilai hambatan dari LDR akan tinggi, sehingga arus
yang mengalir dari vcc menuju LDR kecil. Karena itu arus yang mengalir ke basis
mendekati nol, dan tidak ada arus yang mengalir ke emitor. Sehingga menyebabkan
Motor DC tidak bergerak. Ketika kondisi lingkungan terang maka nilai resistansi LDR
rendah, sehingga arus yang mengalir besar. Hal tersebut menyebabkan arus mengalir
ke basis dan transistor akan aktif.
2. Rangkaian Robot Kepik adalah sebuah Rangkaian yang terdiri dari beberapa
komponen. Yaitu terdiri dari GearBox/ Motor DC, LED, LDR, transistor dan resistor.
Nilai resistansinya sesuai dengan kondisi cahaya yang diterima oleh sensor
LDR,sehingga hal tersebut dapat erpengaruh terhadap bergerak dan tidaknya Motor
DC. Kami telah berhasil membuat hardware Rangkaian Robot Kepik menggunakan
Motor DC sehingga tujuan poin 2 terpenuhi.
3. Nilai resistansi pada Rangkaian Robot Kepik ini sangat berpengaruh ketika cahaya
terang maka nilai resistansinya akan menurun, sehingga kondisi Motor DC akan
bergerak. Dan pada saat kondisi gelap maka nilai resistansinya tinggi, sehingga kondisi
Motor DC tidak akan bergerak. Hal ini tergantung pada intensistas cahaya yang
diterima oleh LDR.
REFERENSI

[1] M. Ramdani, “Rangkaian Listrik (Revisi),” Sekol. Tinggi Teknol. Bandung, p. 301,
2015, [Online]. Available:
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Rangkaian_Listrik.pdf
[2] K. Kunci, “Sistem Robot Pencari Cahaya Dengan Menggunakan Sensor Ldr Berbasis
Mikrokontroler At89S51,” no. 41, pp. 23–32.
[3] I. Nugrahanto, T. Elektro, U. Wisnuwardhana, and M. Email, “PEMBUATAN WATER
LEVEL SEBAGAI PENGENDALI WATER PUMP OTOMATIS BERBASIS
TRANSISTOR Indrawan Nugrahanto 7,” vol. 13, no. 1, pp. 59–70, 2017.
[4] ali firdaus yulian mirza, “Light Dependent Resistant ( Ldr ) Sebagai,” J. Jupiter, vol. 8,
no. 1, pp. 39–45, 2016.
[5] M. N. Yuski, W. Hadi, and A. Saleh, “Rancang Bangun Jangkar Motor DC,” Berk.
Sainstek, vol. 5, no. 2, p. 98, 2017, doi: 10.19184/bst.v5i2.5700.
[6] B. A. B. Ii and T. Pustaka, “Gambar 2.1.1 Simbol Motor DC 5,” pp. 5–25.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai