Anda di halaman 1dari 10

UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA : AVONSIUS SINAGA

NIM : 5193131021

MATA KULIAH : REKAYASA INDUSTRI

1. Hal yang paling penting dalam melakukan survey lapangan adalah kita bisa diliat dari
manfaatnya, peminatnya, prinsip kerjanya dan bagaimana kita bisa mengembangkannya.
Kemudian pada alat-alat yang digunakan pada hasil survey lapangan, keunggulan produk,
kelemahan produk harus di pahami sehingga dapat menunjukkan inovasi ke depannya bagaimana
dalam pengembangan produk lapangan tersebut.

2. Langkah yang saya ambil dari hasil survey lapangan yaitu mengamati kelebihan dan kekurangan
produk. Setelah mengamati hal itu memunculkan inovasi terhadap produk tersebut. Misalkan pada
lampu taman otomatis ini dapat mengurangi usaha atau kinerja kita karna menggunakan system
otomatis yang menggunakan panel surya dalam sumber listriknya.

3. Pemilihan alternative yang sangat dibutuhkan dilapangan kita bisa liat bagaimana perkembangan
zaman sekarang yang semakin canggih, dimana-mana alat elektronik semakin banyak membantu
pekerjaaan-pekerjaan kita. Pada saat kita memilih produk tersebut kita bisa tau bagaimana manfaat
kedepannya . Misalnya lampu taman otomatis ini sangat mempermudah usaha kita dimana lampu
ini akan otomatis menyala ketika sensor cahaya atau LDR tidak menerima frekuensi cahaya.
Lampu ini juga menggunakan panel surya yang sangat ramah lingkungan.

4. Carilah 2 buku yang mengkaji tentang mendesain produk hingga memproduksi produk, terutama
yang berhubungan dengan kajian produk elektro (Buku boleh diakses dari internet)

JAWABAN :
a) Nama pengarang, tahun terbit, judul buku, dan penerbit buku
 Buku 1

Nama Herman Dwi Surjono, PH. D.


Pengarang

Tahun Terbit 2011

Judul Buku Elektronika : Teori dan Penerapan

Penerbit Cerdas Ulet Kreatif


 Buku 2

Nama Tim Dosen Fakultas Teknik


Pengarang

Tahun Terbit 2015

Judul Buku Mekatronika

Penerbit Universitas Wijaya Putra Surabaya

b) Rangkuman Buku
 Buku 1

Buku ini membahas tentang teori, konsep dan penerapan elektronika dasar yang bertujuan
untuk menganalisa dan mendesain sebuah rangkaian elektronika. Pengetahuan awal dalam
menganalisa sebuah rangkaian adalah pemahaman tentang teori Thevenin, Norton dan
Superposisi.
Bab I : Dioda Semikonduktor

Dioda semikonduktor dibentuk dengan menyambungkan dua buah bahan semikonduktor


tipe P dan tipe N. Bahan semikonduktor tipe P mempunyai pembawa muatan mayoritas hole,
sedangkan pada tipe N pembawa muatan mayoritasnya adalah elektron. Dengan demikian pada
persambungan dua bahan tersebut timbul daerah pengosongan. Apabila dioda semikonduktor
diberi bias maju, maka arus akan mengalir. Namun apabila dioda diberi bias mundur, maka dioda
tidak mengalirkan arus, hanya terdapat arus yang sangat kecil yang disebut dengan arus bocor.
Bab 2 : Rangkaian Dioda

Penerapan Dioda semikonduktor yang sangat penting adalah sebagai penyearah, yaitu
suatu rangkaian yang dapat mengubah sinyal bolak balik menjadi arus searah. Hal ini karena
karakteristik dioda yang hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja. Rangkaian penyearah
yang sederhana adalah penyearah setengah gelombang. Namun untuk mendapatkan hasil
penyearahan yang baik diperlukan rangkaian penyearah gelombang penuh. k mendapatkan
stabilisasi hasil penyearahan diperlukan rangkaian regulator tegangan. Komponen dasar untuk
stabilisasi tegangan adalah dioda Zener. Rangkaian stabilisasi tegangan diharapkan mampu
mengatasi variasi sinyal input dan variasi beban.
Bab 3 : Transistor Bipolar

Struktur transistor terdiri atas sebuah bahan type p yang diapit oleh dua bahan tipe n
(transistor NPN) atau terdiri atas sebuah bahan tipe n yang diapit oleh dua bahan tipe p (transistor
PNP). Meskipun strukturnya mirip seperti dua buah dioda yang disambung berbalikan, namun
prinsip kerjanya sama sekali berbeda. Hal ini disebabkan karena ukuran fisik basis yang sangat
sempit (kecil) dan tingkat doping basis yang sangat rendah. Apabila temperatur naik, maka arus
bocor ICBO, ICEO, dan ICES akan cenderung untuk naik. Arus-arus bocor ini akan naik dua kali
lipat untuk setiap kenaikan temperatur 100C. Akibatnya maka arus kolektor juga cenderung untuk
naik apabila temperatur naik. Disamping itu perubahan temperatur juga mempengaruhi besarnya
tegangan VBE. Apabila temperatur naik, maka tegangan bias maju VBE untuk menghasilkan
arus kolektor IC tertentu akan menurun.
Bab 4 : Bias DC Transistor Bipolar

Pemberian tegangan bias merupakan syarat mutlak agar rangkaian transistor dapat bekerja.
Rangkaian bias tetap merupakan cara pemberian tegangan bias yang sangat sederhana.
Kerugiannya adalah bahwa stabilitas biasnya sangat jelek, sehingga perlu diberi stabilisasi berupa
resistor emitor. Rangkaian bias yang paling banyak digunakan dalam rangkain penguat transistor
adalah bias pembagi tegangan atau sering juga disebut dengan self-bias. Stabilitas biasnya sangat
baik, sehingga titik kerja transistor hampir tidak dipengaruhi oleh besarnya β.
Bab 5 : Penguat Transistor Bipolar

Analisis sinyal kecil pada rangkaian penguat transistor didasarkan atas linieritas kurva
transistor di sekitar titik kerja, sehingga transistor bisa diganti dengan rangkaian ekivalen atau
model. Rangkaian ekivalen ac dengan parameter-h banyak dipakai baik di kalangan industri
maupun akademisi. Pemahaman atas konsep rangkaian ekivalen sangat diperlukan baik dalam
analisis parameter penguat seperti Av, Ai, Zi, Zo maupun dalam perencanaan rangkaian penguat.
Karena prosedur perencanaan pada dasarnya merupakan kebalikan dari prosed.

 Buku 2

Bab 1 : Mekatronika

Mekatronik adalah teknologi atau rekayasa yang menggabungkan teknologi tentang mesin,
elektronika, dan informatika untuk merancang, memproduksi, mengoperasikan dan memelihara
sistem untuk mencapai tujuan yang diamanatkan. Seperti diketahui dari definisi mekatronika
adalah gabungan disiplin teknik mesin, teknik elektro, teknik informatika, dan teknik kendali.
Saat ini pengendalian sistem mekanik hampir seluruhnya dilakukan menggunakan sistem kendali
elektronik dan sebagian besar diantaranya menggunakan komputer. Contohnya adalah mesin
mobil. Komponen utama pada suatu sistem mekatronika adalah sensor, aktuator, dan kontroler.
Sensor digunakan untuk mendeteksi variabel pada sistem. Aktuator befungsi untuk memberikan
aksi pada sistem yang dikendalikan.
Bab 2 : Komponen Elektronika
1. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang
mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya
terbuat dari bahan karbon.
2. Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah
taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik.
3. Dioda adalah komponen semikonduktor yang paling sederhana dalam komponen dasar
elektronika, piranti ini memiliki 2 terminal dan terbuat dari dua jenis sambungan semikonduktor
tipe P dan tipe N. Bahan tipe P menjadi sisi anoda, sedangkan bahan tipe N menjadi sisi katoda.
4. Transistor merupakan komponen aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor yang merupakan
jenis bahan yang tidak sepenuhnya konduktor atau isolator, namun memiliki sifat keduanya, dan
memegang peranan penting dalam suatu rangkaian elektronika. Pada umumnya transistor
digunakan sebagai penguat (amplifier) dan transistor juga dapat berfungsi sebagai sakelar.
5. SCR dalam banyak literatur disebut Thyristor saja. Pada prinsipnya untuk membuat thyristor
jenis SCR (Silicon Controlled Rectifier) menjadi ON adalah dengan memberi arus trigger lapisan
P yang dekat dengan katoda. Yaitu dengan membuat kaki gate pada thyristor PNPN seperti pada
gambar a dibawah.
6. Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan
sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis yang dapat dikendalikan dari
rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya.
Bab 3 : Motor DC
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis (akuator) yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar
impellerpompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik
digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala
disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar
70% beban listrik total di industry. Motor DC eksitasi terpisah mempunyai sumber tegangan
yang terpisah antara kumparan medan (pada stator) dan belitan jangkar (pada rotor). Umumnya,
pada motor DC eksitasi terpisah, stator terbuat dari magnet permanen dan ukurannya kecil. Motor
ini mengubah energi listrik menjadi mekanis melalui interaksi kedua medan magnet. Satu medan
dihasilkan oleh magnet permanen, sedangkan medan yang lain dihasilkan oleh arus listrik yang
mengalir pada kumparan rotor. Interaksi kedua medan ini akan menghasilkan gaya magnetik
(gaya Lorentz) yang menimbulkan torsi untuk dapat menggerakkan motor.
Bab 4 : Sistem Kendali dan Sensor
Sistem kendali adalah kombinasi komponen (listrik, mekanik, termal, atau hidrolik)
yang bertindak bersama untuk untuk mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari
suatu sistem. Sistem kontrol merupakan bagian penting dalam sistem otomasi. Apabila suatu
sistem otomasi dikatakan layaknya semua organ tubuh manusia seutuhnya maka sistem kontrol
merupakan bagian otak / pikiran, yang mengatur dari keseluruhan gerak tubuh. Sistem kontrol
dapat tersusun dari komputer, rangkaian elektronik sederhana, peralatan mekanik. Hanya saja
penggunaan rangkaian elektronik, perlatan meknik mulai ditinggalkan dan lebih mengedepankan
sistem kontrol dengan penggunaan komputer dan keluarganya (PLC, mikrokontroller). Sensor
dan tranduser aktif merupakan suatu sensor dan tranduser yang dapat mengubah langsung dari
energi dari energy bukan listrik (seperti : energi mekanis, energi thermis, energi cahaya atau
energi kimia) menjadi energi listrik bekerja atas asas pengendalian tenaga. Sensor dan tranduser
aktif memerlukan bantuan tenaga dari luar.
Bab 5 : Programmable Logic Controller (PLC)
Programmable Logic Controller (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah
digunakan yang memiliki fungsi kendali untuk berbegai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka
ragam. Sistem PLC memiliki tiga komponen utama yaitu unit prosesor, bagian
masukan/keluaran, dan perangkat pemrograman. Program PLC dapat dibuat dengan
menggunakan beberapa cara yang disebut bahasa pemrograman. Bentuk program berbeda-beda
sesuai dengan bahasa pemrograman yang digunakan. Bahasa pemrograman tersebut antara lain:
diagram ladder, kode mneumonik, diagram blok fungsi, dan teks terstruktur. Beberapa merk PLC
hanya mengembangkan program diagram ladder dan kode mneumonik.
Bab 6 : Robotika
Banyak terdapat tanggapan mengenai konsep robot, dimana robot diandalkan sebagai
tiruan manusia. Karena itu dicoba dibuat sebuah definisi untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Definisi yang paling dapat diterima adalah dari “Robot Institute Of America”.
“Sebuah robot adalah sesuatu yang dapat di program dan diprogram ulang, dengan memiliki
manipulator mekanik / pengerak yang didisain untuk memindahkan barang-barang, komponen-
komponen atau alat-alat khusus dengan berbagai program yang fleksibel / mudah disesuaikan
untuk melaksanakan berbagai macam tugas” Dari definisi tersebut dapat dikatakan robot sebagai
automasi yang dapat diprogram (Programmable Automation). Sedangkan istilah Robotik
Berdasarkan Webster adalah : "Teknologi yang behubungan dengan mendesain, membuat, dan
mengoperasikan robot." Robotik ruang lingkupnya mencakup artificial intelegen, ilmu komputer,
engineering mekanik, Psikologi, Anatomi, dan bidang ilmu lainya.
Bab 7 : Driver dan Pengendali Robot
Ada tiga jenis dasar penggerak robot, yaitu: Hydraulic, menggunakan fluida / oli,
kurang dalam segi kebersihan, beresiko kebakaran. Pneumatic; menggunakan tekaanan udara
merupakan jenis yang termurah, terpraktis dan fixed points. Electric; yang dimaksud adalah
motor listrik. Ada dua jenis motor, yaitu motor DC dan motor stepper. Ciri khasnya adalah
kecepatan. Kontrol pada robot dapat dikelompokan dari level rendah, menengah dan tinggi.
Secara detail adalah sebagai berikut :
1) Low Technology Controllers Mungkin dapat diprogram untuk praktis atau tidak praktis. Tidak
ada internal memory amp.
2) Medium Technology Controllers Mempunyai 2 sampai 4 sumbu bergerak dan memiliki
mikroprosesor serta memori (terbatas). Tetapi I/O-nya terbatas, delay setiap gerakan serta dapat
diprogram jika kerja telah lengkap.
3) High Technology Controllers

Memiliki memori yang besar serta punya mikroprosesor dan co-mikroprosesor.


Bab 8 : Pengenalan Minimum System (Arduino)
Arduino adalah platform pembuatan prototipe elektronik yang bersifat open-source
hardware yang berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat lunak yang fleksibel dan mudah
digunakan. Arduino ditujukan bagi para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam
menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif. Arduino pada awalnya dikembangkan di
Ivrea, Italia. Nama Arduino adalah sebuah nama maskulin yang berarti teman yang kuat.
Platform arduino terdiri dari arduino board, shield, bahasa pemrograman arduino, dan arduino
development environment. Arduino board biasanya memiliki sebuah chip dasar mikrokontroler
Atmel AVR ATmega8 berikut turunannya.

c) Perbandingan Kedua Buku


Kelebihan :

Kedua buku ini memiliki banyak referensi dan penjelasan yang jauh lebih luas, serta
diakui keakuratannya. Disetiap bab disertai pengantar sebelum memasuki materi. Kalimat yang
digunakan sudah memenuhi kebakuan suatu ilmiah. Disertai dengan gambar dan tabel yang dapat
membuat pembaca semakin paham. Kedua buku ini memberikan lampiran identitas buku yang
lengkap, sehingga sangat membantu pembaca. Buku ini sangat lengkap dalam menyajikan materi
dan sudah sangat relevan.

Kelemahan :

Kelemahan pada buku pertama ini ialah buku ini terlalu bertele-tele dalam memberikan
penjelasan materi, sehingga pembaca dapat membaca kalimat sama berulang-ulang. Sedangkan,
kelemahan buku kedua ialah terlalu singkat dalam menyampaikan pembahasan materi, sehingga
pembaca kurang memahami isi buku tersebut.

d) Kesimpulan

Kedua buku ini sebenarnya sudah dapat menjadi bahan atau referensi yang bagus yang
dapat membantu mahasiswa atau pembaca mengetahui tentang Metodologi Penelitian. Buku ini
sudah dapat dimasukkan dalam kategori sangat baik karena sudah menyajikan materi yang
relevan dan menarik. Sehingga dapat semakin membantu dalam memahami materi-materi.

5. Carilah 2 artikel yang diterbitkan jurnal, yang mengkaji tentang mendesain produk hingga
memproduksi produk, terutama yang berhubungan dengan kajian produk elektro (jurnal boleh
diakses dari internet)

JAWABAN :
a) Nama pengarang, tahun terbit, nama/judul artikel pada jurnal, tahun terbit, nama jurnalnya dan
penerbit jurnal
 Jurnal 1

Nama Yussi Anggraini1 Ina Sunaryantiningsih2


Pengarang

Tahun Terbit 2018


Judul Artikel Pengembangan Media Pembelajaran Pengukuran Listrik
Berbasis “Augmented Reality” pada Mahasiswa Teknik
Elektro UNIPMA

Jurnal Jurnal Pendidikan Teknik Elektro (Jupiter)

Penerbit Universitas PGRI Madiun

 Jurnal 2

Nama Pengarang M. D. Hendra Sanjaya1 A. Adiarta2 N. Santiyadnya3

Tahun Terbit 2018

Judul Artikel Pengembangan Media Pembelajaran Pemasangan Instalasi


Listrik dan Video Tutorial Instalasi Listrik Dalam Mata
Kuliah Dasar-Dasar Instalasi di Program Studi Pendidikan
Teknik Elektro Undiksha

Jurnal Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Undiksha

Penerbit Universitas Pendidikan Ganesha

b) Rangkuman masing-masing artikel pada kedua jurnal


 Jurnal 1

Penggunaan media pembelajaran yang interaktif sangat membantu dalam proses


pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran “augmented
reality” pada mahasiswa Teknik elektro UNIPMA. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan pengembangan (Iresearch and development). Prosedur penelitian dan pengembangan
menurut model ADDIE. Pengembangan media pembelajaran dilakukan melalui beberapa tahap di
antaranya: analisis, desain produk, kemudian dilakukan pengembangan produk, implementasi
produk dan terakhir evaluasi produk. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 22 mahasiswa
program studi Teknik elektro. Metode pengumpulan data adalah dokumentasi dan kuesioner.
Data hasil penelitian menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa media pembelajaran berbasis “augmented reality” termasuk kategori sangat layak untuk
membantu proses pembelajaran pada mahasiswa teknik elektro. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis augmented
reality layak digunakan dalam kegiatan proses pembelajaran pengukuran listrik pada mahasiswa
Teknik elektro.

 Jurnal 2

Penelitian ini bertujuan

1) membuat media pembelajaran instalasi listrik dan video tutorial pemasangan instalasi
listrik di Program Studi Pendidikan Teknik Elektro.

2) untuk mengetahui tingkat kelayakan terhadap media pembelajaran instalasi listrik.

3) untuk mengetahui respon mahasiswa setelah menggunakan media pembelajaran


instalasi listrik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode R&D (Research and
Development). Hasil uji validasi ahli materi memperoleh hasil 100% dengan kualifikasi sangat
layak, hasil uji validasi ahli media memperoleh hasil 99,31% dengan kualifikasi sangat layak,
hasil uji kelompok kecil memperoleh hasil 88,60% dengan kualifikasi sangat baik, dan hasil uji
kelompok besar memperoleh hasil 96,40% dengan kualifikasi sangat baik. Berdasarkan hasil
penelitian, media pembelajaran instalasi listrik layak digunakan dalam melakukan proses
pembelajaran pada mata kuliah Dasar-dasar Instalasi pada Program Studi Pendidikan Teknik
Elektro Undiksha.

c) Perbadingan isi dari kedua jurnal


 Jurnal 1
1) Kelebihan :

Pada jurnal pertama ini, penulis menguraikan bagaimana mengembangkan media


pembelajaran pengukuran listrik berbasis “augmented reality”. Dalam penelitian ini
menggunakan 6 indikator yang dibuat sebagai acuan apakah aplikasi ini layak digunakan atau
tidak. Di dalam jurnal ini sudah terlampir data-data yang akurat sehingga keoriginalitas penelitian
bisa dikatakan baik dan mencukupi standar untuk melakukan penelitian. Dari sisi kebahasaan,
penulis sudah mampu menyajikan materi secara berurutan dan sistematis. Penulis mampu
memadupadankan setiap penggunaan kata-kata dalam setiap paragraf. Dan jurnal ini sangat
bagus karena disertai gambar dan grafik yang sangat menarik perhatian pembaca dan membuat
pembaca semakin paham.
2) Kekurangan :

Pada jurnal pertama ini, penulis tidak menyajikan materi yang lengkap sehingga
membuat pembaca kurang paham bagaimana materi yang disampaikan dalam
mengembangkan media pembelajaran pengukuran listrik berbasis “augmented reality”ini.
 Jurnal 2
1) Kelebihan :

Pada jurnal kedua ini, penulis menguraikan bagaimana membuat media pembelajaran
instalasi listrik dan video tutorial pemasangan instalasi listrik. Dengan adanya media
pembelajaran pemasangan instalasi listrik tersebut mahasiswa diharapakan mampu memiliki
kemampuan dan pemahaman dalam penginstalasian listrik. Di dalam jurnal ini sudah terlampir
data-data yang akurat sehingga keoriginalitas penelitian bisa dikatakan baik dan mencukupi
standar untuk melakukan penelitian. Dari sisi kebahasaan, penulis sudah mampu menghubungkan
antara paragraph utama dan hubungan yang disampaikan sehingga tidak dijumpai satupun
kalimat yang menyimpang dari gagasan utama.
2) Kekurangan :

Pada jurnal kedua ini, penulis sudah mampu menjabarkan dengan baik tetapi sayangnya
pada bagian abstrak tidak dilampirkan secara jelas tujuan dan metode yang digunakan dalam
melakukan penelitian. Hal ini menyebabkan pembaca kurang mengetahui secara jelas mengenai
tujuan dan metode yang digunakan dalam jurnal tersebut.

d) Kesimpulan dari hasil perbandingan isi artikel pada kedua jurnal

Kedua jurnal ini sebenarnya sudah dapat menjadi bahan atau referensi yang bagus yang dapat
mahasiswa atau pembaca mengenai pengembangan produk elektro. Kedua jurnal ini sudah dapat
dimasukkan dalam kategori sangat baik karena sudah menyajikan materi yang relevean dan
menarik, sehingga dapat semakin membantu dalam memahami materi-materi.

Anda mungkin juga menyukai