Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA1

JUDUL PERCOBAAN :PENGENALAN dan PENGETESAN


KOMPONEN ELEKTRONIKA
HARI / TANGGAL PERC. :JUM’AT 19 NOVEMBER 2021

NAMA :CINDI REGITA CAHYANI


NIM :60400120012
JURUSAN :FISIKA
KELOMPOK :III (KETIGA)
ASISTEN :YUSNITA SARI

LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR 2021
PENGENALAN DAN PENGETESAN KOMPONEN ELEKTRONIKA
Cindi Regita Cahyani

Jurusan1 fisika, Fakultas2 Sains dan Teknologi, Universitas3 Islam Negeri Alauddin
Makassar

Email: cindyregita04@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan tara kalor mekanik dengan cara listrik dengan tujuan untuk
menerapkan hukum pertukaran kalor (Azas Black), untuk menentukan kalor jenis dari bahan
kalorimeter menurut prinsip hukum azas black, dan untuk menentukan kalor lebur es. Alat dan
bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu kalorimeter, amperemeter, hambatan geser, neraca
ohauss, stopwatch, termometer, gelas ukur, voltmeter, kabel penghubung, dan air. Tara kalor
mekanik adalah kesetaraan energi mekanik dan energi panas atau perbandingan antara usaha dan
kalor. Teori yang melandasi tentang tara kalor mekanik yaitu hukum joule dan azas Black. Hukum
Kekekalan (konservasi) energi, artinya tak ada penciptaan atau pemusnahan energi. Sebagai contoh
praktis adalah perubahan energi mekanik menjadi energi panas (kalor), yang sering dikenal dengan
istilah Tara kalor mekanik, yaitu kesetaraan energi mekanik dengan energi panas. Metode
percobaan yang digunakan yaitu menimbang kalorimeter dan kemudian membuat suatu rangkaian
dengan menghubungkannya pada power supply. Hasil percobaan yang diperoleh untuk masing-
masing tiga data yaitu nilai tara kalor sebesar 3,097 J/kal, 3,46 J/kal dan 2,92 J/kal. Kesimpulan
yang diperoleh adalah tara kalor berbanding lurus dengan energi listrik dan berbanding terbalik
dengan energi panas.

Kata kunci : Azas black, hukum kekealan dan tara kalor mekanik.

1. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemui suatu alat yang mengadopsi
elektronika sebagai basis teknologinya. Contoh : di rumah, kita sering melihat televise,
mendengarkan lagu melalui tape atau CD, mendengarkan radio,berkomunikasi dengan
telephone. Di kantor biasanya menggunkan computer, mencetak dengan printer, mengirim
pesan dengan faxmile, berkomunikasi dengan telephone. Di pabrik kita memakai alat
deteksi mengoperasikan robot perakit dan sebagianya. Bahkan, di jalan raya kita bisa
melihat lampu lalu lintas. Lampu penerangan jalan yang otomatis hidup bila malam tiba
atau papan reklame yang terlihat indah berkelap-kelip dan masih banyak contoh yang
lainnya. Dari pembahasan diatas yang salah satu alat elektronika yaitu transformator ( trafo)

JFT | 2
adalah suatu alat elektonika ke sirkuit lainnya melalui pasangan magnet. Trafo mempunyai
dua bagian diantaranya yaitu bagian input ( primer ) dan bagian output (sekunder).
Dari semua uraian di atas kita dapat membuktikan bahwa pada zaman sekarang ini kita
tidak akan lepas dari perangkat yang menggunakan elektronika sebagai dasar teknologinya.
Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika seperti di atas biasanya disebut sebagai
peralatan elektronik ( elektronik devices ).
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan
dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat
seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya.
Ilmu yang mempelajari ala-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmuu fisika, sementara
bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektronikanya dalah bagian dan teknik elektro, teknik
komputer, dan ilmu /teknik elektronika dan instrumentasi (Mikarajuddin, 2008).
Pada dasarnya komponen dalam elektronika dibagi menjadi tiga bagian yaitu
komponen aktif, komponen pasif, komponen penunjang. Beberapa komponen dasar
elektronika adalah resistor, kaasitor, dioda, transistor, transformator, dan masih banyak lagi.
Pemahaman terhadap karakteristik dan aplikasi dari komponen aktif, komonen pasif, dan
komponen penunjang merupakan hal yang sangat penting dalam memahami cara kerja dari
sebuah rangkaian.
Komponen aktif merupakan salah satu jenis komponen elektronika yang
memerlukan arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika yang dapat bekerja
menguatkan dn menyearahkan sinyal listrik serta dapat mengubah energi dari satu bentuk
ke bentuk yang lainnya. Komponen elektronika yang merupakan komponen aktif yaitu
dioda dan transistor.
Komponen pasif merupakan salah satu komponen elektronika yang bekerja tanpa
memerlukan arus listrik sehingga tidak dapat mengubah dan tidak dapat menyearahkan
listrik serta tidak dapat pula mengubah suatu energi ke bentuk yang lainnya. Komponen
yang termasuk komponen pasif yaitu kapasitor, transistor, potensiometer dan masih banyak
yang lainnya.

JFT | 3
Komponen penunjang merupakan komponen yang melengkapi komponen aktif dan
komponen pasif, contohnya yaitu baterai, kabel penghubung, soket, fluk serta banyak lagi
(Mikarajuddin, 2008).
Berikut ini merupakan jenis-jenis dari komponen-komponen elektronika beserta
fungsinya:
1. Resistor
Resistor atau yang disebut hambatan merupakan komponen elektronika pasif yang
memiliki fungsi menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika,
satuan nilai dari resistor atau hambatan adalah ohm(Ω). Nilai resistor memiliki dengan
kode angka ataupun gelang warna yang terdapat pada kadar resistor tersebut.
1. Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan kondensator adalah komponen elektronika pasif
yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik sementara waktu, fungsi dari kapasitor
diantaranya ilah sebagai perata arus pada rectifer dan juga sebagai filter didalam rangkaian
power supply. Satuan nilai untuk kapasitor ialah farat (F).
1. Dioda
Dioda merupakan komponen aktif elektronikayang memiliki fungsi untuk
menghantar arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya diada
terdiri dari dua elektroda yaitu anoda dan katoda.
Berdasarkan fungsinya dioda terdiri atas:
 Dioda penyearah, sebagai penyearah arus bolak-balik(AC) dan arus
searah(DC).
 Dioda zener sebagai pengaman rangkaian setelah tegangan yang ditentukan
oleh dioda zener sendiri. Tegangan tersebut sering disebut tegangan zener.
 LED (Light Emithing Diode) dida yang dapat memancarkan cahaya
monokromatik.
 Dioda foto yaitu dioda yang peka terhadap cahaya sehingga sering dijadikan
sebagai sensor.

JFT | 4
 Dioda schottky adalah dioda yang memiliki fungsi sebagai pengendali.
1. Transistor
Transistor merupakan komponen aktif elektronika yang memiliki banyak fungsi dan
merupakan komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia
elektronika modern ini. Beberapa fungsi dari transistor adalah sebagai penguat arus,
sebagai pemutus dan penghubung arus, strabilisasi tegangan, modulasi. Sinyal penyearah,
dan sebagainya. Transistor terdiri dari tiga terminal (kaki) yaitu base atau basis (B),
emitor(E), dan collector atau korektor(K), transisor terdiri dari dua tipe struktur yaitu PNP
dan NPN.
1. Integrated Circuit (IC)
IC merupakan komponen elektronika aktif yaitu terdiri dari gabungan ratusan
bahkan jutaan transistor, resistor dan komponen lainnya yang di integrasikan menjadi
sebuah rangkaian elektronika dalam sebuah kemasan kecil.
Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian
penting/pendukung suatu rangkaian elektronika yang dapat bekerja sesuai dengan
kegunaannya. Mulai dari menempel langsung pada papan rangkian baik berupa PCB, CCB,
protoboard maupun veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada
papan rangkian (dengan alat penghubung lain, misalnya kabel). Komponen elektronika ini
terdiri dari satu atau lebih bahan elktronika, yang terdiri dari satu atau beberapa unsur
materi dan jika disatukan, untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai
dengan fungsi masing-masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan,
meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya
(Kamajaya, 2007).
Bahan-bahan komponen elktronika yitu bahan-bahan yng menentukan kinerja
(performace) dari peralatan/komponen listrik-elektronika dan sistem insulasinya, seperti
dalam membangkitkan, mentransmisikan, menyearahkan, memperkuat, dan memodulasi
sinyal listrik, dalam bekerjanya peralatan dan komponen listrik/elektonika, bahan-bahan
tersebut mengalami medan listrik/medan magnet (Basuki, 2009).

JFT | 5
Dua macam komponen elektronika yang kita pelajari dalam elektonika yaitu
komponen aktif dan komponen pasif. Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika
yang memerlukan arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika, contoh
komponen aktif ini adalah transistor dan IC juga lampu tabung. Besarnya arus panjar bisa
berbeda-beda untuk tiap komponen-komponen ini. Sedangkan komponen pasif adalah jenis
komponen elktronika yang bekerja tanpa memerlukan arus listrik. Contoh komponen pasif
adalah resistor, kapasitor, tansformator/trafo, dioda dan sebagainya (Basuki,2009).
Dalam dasar elektronika penggunaan kedua jenis komponen hampir selalu
digunakan besama-sama, kecuali dalam rangkaian-rangkaian pasif yang hanya
menggunakan komponen-komponen pasif saja misalnya rangkaian baxaldall pasif, tapis
pasif dan sebagainya. Untuk IC (Integrated Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif
dan psif yang disusun menjadi sebuah rangkaian elektronika dan diperkecil ukuran fisiknya
(Cheng, 2008).
Resistor adalah komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap
rangkaian elektronikanya karena dia berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Dengan
resistor listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan (Cheng, 2008).
Untuk membaca kode pada resistor yang dipermasalahkan terjemahkan satu persatu
tersebut. Warna pertama cokelat, berarti angka 1, warna kedua warna merah, berarti angka
2, warna ketiga warna merah berarti multifier, perkalian dengan 10 pangkat 2 kalau
diterjemahkan 12 × 102 = 12 × 100 = 1200. Berarti 1200 ohm dengan nilai toleransi sebesar
10%. Akurasi dari resistor tersebut berarti 1200 × (10 : 100) = 1200 × (1 : 10) = 120. Jadi
nilai sebernarnya dari resistor tersebut adalh maximum 1200+120= 1320 ohm, sedangkan
nilai minimumnya adalah 1200-120= 1080 ohm (Basuki, 2009).
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi listrik dalam
bentuk muatan listrik selama selang waktu tertentu tnpa disertai adanya reaksi kimia.
Kapasitor banyak banyak digunakan pada peralatan elektronika seperti pada lampu kilat
kamera, cadangan energi pada komputer saat energi listrik mati, pelindung sistem RAM
pada komputer dan lain-lain. Saat kapasitor diberi tegangan, kapasitor akan menjadi

JFT | 6
bermuatan. Satu pelat menjadi bermuatan positif dan pelat yang lainnya bermuatan negatif.
Jumlah masing-masing muatan pada kedua pelat tersebut sama. Jumlah muatan Q yang
terdapat pada muatan sebanding dengan beda potensial V sesuai dengan persamaan Q =
CV. Dengan menunjukkan kapasitansi kapasitor. Kapasitansi kapasitor adalah kemampuan
kapasitor untuk menyimpan energi listrik(Mikarajuddin, 2008). Jenis-jenis kapasitor
berdasarkan bahan dielektrik dan penggunaannya, kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis
seperti berikut: (Arif Sudarjo, 2000).
1. Kapasitor variabel (Varco) kapasitor ini digunakan untuk tunik pesawat
radio atau mencari gelombang radio. Kapasitor ini menggunakan udara sebagai bahan
dielektriknya.
2. Kapasitor keramik mempunyai dielektrik yang terbuat dai keramik.
Kapasitor ini memiliki elektroda logam dan dielektriknya terdiri atas campuran titanium
oksida dan oksida lain. Kekuatan dielektriknya baik sekali sehingga mempunyai kapasitas
yang besar.
3. Kapasitor kertas mempunyai dielektrik yang terbuat dari kertas. Kapasitor
kertas mempunyai lapisan-lapisan kertas setebal 0,05-0,02 mm diantara dua lembar kertas
aluminium.
4. Kapasitor plastik mempunyai selaput plastik sebagai dielektriknya.
Kapasitor ini mempunyai elektroda logam dan lapisan dielektik yang terbuat dari bahan
polisterina, milar atau teflon dengan tebal 0,0064 mm.
5. Kapasitor elektrolit mempunyai dielektrik berupa oksida aluminium.
Elektroda positif terbuat dari bahan logam, seperti titalium.
Adapun tujuan dilakukannya percobaan Pengenalan dan Pengetesan Komponen
Elektronika yaitu dapat mengidentifikasi komponen aktif,pasif dan komponen penunjang
pada komponen dasar elektronika, dapat mengenal beberapa wujud, symbol rangkaian serta
nilai besaran komponen elektronika, dapat mengetahui kegunaan komponen elektronika,
dapat mengetes komponen apakah masih berfungsi baik atau tidak dan dapat memahami
fungsi multimeter (multitester) sebagai alat tes komponen elektronika.

JFT | 7
2. METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Jumat, 19 November 2021 di Laboratorium
Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar.

2.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu diode penyearah, diode
zener, diode LED, transistor kuping, transistor lubang, transistor biasa, transistor topi, IC
(integrated circuit), kapasitor keramik, kapasitor poliester, kapasitor elektrolit, resistor
batu, resistor cincin, resistor variable, transformator, baterai, fluks, multitester, kabel
penghubung dan penjepit buaya.

2.3 Prosedur Kerja


a. Kelompokkan komponen elektronika berdasarkan komponen aktif, komponen pasif
dan penunjang.
b. Pengetesan Tahanan
Langkah pertama yaitu putar skalar multimeter kearah Ohm (1x,10x dan
seterusnya sesuai dengan nilai dari resistor yang diukur. Lalu, kalibrasi multimeter
dengan menyentuhkan kedua probe dan atur adjust hingga jarum multimeter
menunjukkan angka nol. Setelah itu, sentuhkan masing-masing ujung probe
multimeter pada masing-masing kaki resistor. Catat hasil pengamatan pada tabel
pengamatan. Kemudian ulangi dengan jenis resistor yang lain.
c. Pengetesan Kapasitor
Langkah pertama yaitu kalibrasi multimeter dengan kedudukan skalar pada
posisi Ohm (x10, x1K dan seterusnya). Setelah itu, sentuhkan masing-masing
ujung probe multimeter pada masing-masing kaki kapasitor. Lalu amati keadaan
jarum apakah bergerak kemudian kembali atau tidak. Catat hasil pengamatan pada
tabel pengamatan. Kemudian ulangi dengan jenis kapasitor yang lain.

JFT | 8
d. Pengetesan Dioda
Langkah pertama yaitu kalibrasi multimeter dengan kedudukan skalar pada
posisi Ohm (x10, x1K dan seterusnya). Tentukan kaki anoda dan kaki katoda dari
diode. Setelah itu, sentuhkan masing-masing ujung probe multimeter pada masing-
masing kaki dioda. Perhatikan keadaan jarum. Selanjutnya tukar polaritas sentuhan
probe multimeter. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan. Kemudian ulangi
dengan jenis dioda yang lain.
e. Pengetesan Transistor
Langkah pertama yaitu kalibrasi multimeter dengan kedudukan skalar pada
posisi Ohm (x10, x1K dan seterusnya). Setelah itu, sentuhkan salah satu ujung
probe multimeter pada satu kaki transistor, kemudian satu ujung probe disentuhkan
ke kaki transistor yang lain, jika jarum pada multimeter semua bergerak penuh
maka kaaki yang dibuat tetap adalah kaki basis. Sedangkan jika tidak maka
pindahkan probe yang dibuat konstan kekaki transistor yang lain, kemudian
sentuhkan ujung probe yang lain pada kedua kaki transistor yang lain. Jika masih
ada keadaan jarum yang tidak bergerak, maaka coba tukar probe (polaritas)
multimeter. Dengan cara yang sama tentukan kaki basis. Untuk mengetahui apakah
transistor rusak atau baik, maka setelah diketahui kaki basis, maka tukarkan probe
multimeter. Jika jarum multimeter tetap bergerak, maka transistor sudah rusak.
Untuk multimeter digital, transistor dapat di tes langsung. Catat hasil pengamatan
pada tabel pengamatan. Kemudian ulangi dengan jenis transistor yang lain.
f. Pengetesan Transformator
Langkah pertama yaitu kalibrasi multimeter dengan kedudukan skalar pada
posisi Ohm (x10, x1K dan seterusnya). Ambil salah satu trafo yang disediakan.
Setelah itu, sentuhkan kedua probe multimeter pada kaki primer, amati keadaan
jarum. Sentuhkan kedua probe multimeter pada kaki sekunder, amati keadaan
jarum. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

JFT | 9
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
NO NAMA ALAT GAMBAR JENIS FUNGSI
1. Dioda Penyearah Menyearahkan arus
AC ke DC
Zener Mengalirkan arus
yang berlawanan
LED Menghasilkan Cahaya
2. Transistor Kuping Sebagai penguat arus
Lubang Sebagai penguat arus
Biasa Sebagai penguat arus
Topi Sebagai penguat arus
3. IC Penguat sinyal atau
arus
4. Kapasitor Keramik Menyimpan muatan
arus sementara
Poliester Menyimpan muatan
arus sementara
Elektrolit Menyimpan muatan
arus sementara
5. Resistor Batu Penghambat arus
Cincin Penghambat arus
Variable Penghambat arus
6. Transformator Menurunkan dan
menaikkan arus
7. Baterai
8. Fluks Pengaman rangkaian
9. Multimeter

JFT | 10
10. Kabel penghubung
11. Penjepit buaya Menghubungkan
peralatan yang satu
dengan peralatan
lainnya.

2.2 Pembahasan

3. SIMPULAN

4. DAFTAR PUSTAKA

Arif sudarjo, 2000. Elektronika 1. Surabaya : Yudistira.


Basuki, 2009. Elektonika Edisi kedua. Bandung : ITB.
Cheng, 2008. Elektronika. Jakarta : Erlangga.
Kamajaya, 2007. Elektonika Universitas. Jakarta : Erlangga.
Mikarajuddin, 2008. Elektronika Dasar. Jakarta : Erlangga.

JFT | 11

Anda mungkin juga menyukai