PROGRAM STRATA 1
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
KONSENTRASI MULTIMEDIA BROADCASTING
Disusun oleh:
JANUARI
2020
BAB I
2.1. Dioda
Dioda adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus
listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda terdiri
dari dua Elektroda yaitu Anoda dan Katoda. Yang termasuk dalam keluarga Dioda
diantaranya seperti LED (Light Emitting Diode), DIAC, Dioda Zener, Dioda Penyearah,
Dioda Photo, Dioda Schottky, Dioda Tunnel dan Dioda Laser.
Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah
arus AC ke arus DC.
Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai
penstabil tegangan.
Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan
2.2. Transistor
Pada dasarnya, Transistor adalah Komponen Elektronika yang terdiri dari 3 Lapisan
Semikonduktor dan memiliki 3 Terminal (kaki) yaitu Terminal Emitor yang disingkat
dengan huruf “E”, Terminal Base (Basis) yang disingkat dengan huruf “B” serta
Terminal Collector/Kolektor yang disingkat dengan huruf “C”. Berdasarkan
strukturnya, Transistor sebenarnya merupakan gabungan dari sambungan 2 dioda.
Dari gabungan tersebut , Transistor kemudian dibagi menjadi 2 tipe yaitu Transistor
tipe NPN dan Transistor tipe PNP yang disebut juga dengan Transistor Bipolar.
Dikatakan Bipolar karena memiliki 2 polaritas dalam membawa arus listrik.
Transistor Bipolar adalah Transistor yang struktur dan prinsip kerjanya memerlukan
perpindahan muatan pembawanya yaitu electron di kutup negatif untuk mengisi
kekurangan electon atau hole di kutub positif. Bipolar berasal dari kata “bi” yang
artinya adalah “dua” dan kata “polar” yang artinya adalah “kutub”. Transistor Bipolar
juga sering disebut juga dengan singkatan BJT yang kepanjangannya adalah Bipolar
Junction Transistor.
Transistor Bipolar terdiri dari dua jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP. Tiga
Terminal Transistor ini diantaranya adalah terminal Basis, Kolektor dan Emitor.
Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan
tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan
tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan
tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan
tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.
Transistor Efek Medan atau Field Effect Transistor yang disingkat menjadi FET ini
adalah jenis Transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan
konduktifitasnya. Yang dimaksud dengan Medan listrik disini adalah Tegangan listrik
yang diberikan pada terminal Gate (G) untuk mengendalikan aliran arus dan
tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal Source (S). Transistor Efek Medan (FET)
ini sering juga disebut sebagai Transistor Unipolar karena pengoperasiannya hanya
tergantung pada salah satu muatan pembawa saja, apakah muatan pembawa
tersebut merupakan Electron maupun Hole.
Transistor jenis FET ini terdiri dari tiga jenis yaitu Junction Field Effect Transistor (JFET),
Metal Oxide Semikonductor Field Effect Transistor (MOSFET) dan Uni Junction
Transistor (UJT).
MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah Transistor Efek
Medan yang menggunakan Isolator (biasanya menggunakan Silicon Dioksida atau
SiO2) diantara Gerbang (Gate) dan Kanalnya. MOSFET ini juga terdiri dua jenis
konfigurasi yaitu MOSFET Depletion dan MOSFET Enhancement yang masing-
masing jenis MOSFET ini juga terbagi menjadi MOSFET Kanal-P (P-channel) dan
MOSFET Kanal-N (N-channel). MOSFET terdiri dari tiga kaki terminal yaitu Gate (G),
Drain (D) dan Source (S).
UJT (Uni Junction Transistor) adalah jenis Transistor yang digolongkan sebagai Field
Effect Transistor (FET) karena pengoperasiannya juga menggunakan medan listrik
atau tegangan sebagai pengendalinya. Berbeda dengan jenis FET lainnya, UJT
mememiliki dua terminal Basis (B1 dan B2) dan 1 terminal Emitor. UJT digunakan
khusus sebagai pengendali (switch) dan tidak dapat dipergunakan sebagai penguat
seperti jenis transistor lainnya.
2.3. IC (Integrated Circuit/Sirkuit Terpadu)
Integrated Circuit atau sering disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika Aktif
yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen
lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah
kemasan kecil. Berdasarkan fungsinya, IC dapat dikelompokan lagi menjadi IC
Pewaktu (Timer), IC Comparator (Pembanding), IC Logic gates (Gerbang Logika), IC
Switching (Pengendali) dan IC Amplifier (Penguat).
IC Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah IC yang pada umumnya
berfungsi sebagai :
Voltage Comparator
Multiplier
b. IC Digital
IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan Input dan
Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu “Tinggi” dan “Rendah” atau dalam kode
binary dilambangkan dengan “1” dan “0”.
Flip-flop
Timer
Counter
Multiplexer
Calculator
Memory
Clock
Microprocessor (Mikroprosesor)
Microcontroller
Hal yang perlu dingat bahwa IC (Integrated circuit) merupakan Komponen Elektronika
Aktif yang sensitif terhadap pengaruh Electrostatic Discharge (ESD). Jadi, diperlukan
penanganan khusus untuk mencegah terjadinya kerusakan pada IC tersebut.
BAB III
3.1. Resistor
Resistor atau Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk
menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan
Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Komponen-komponen yang termasuk
dalam keluarga Resistor diantaranya seperti Resistor bernilai tetap, resistor yang
dapat diatur hambatannya (variable resistor atau potensiometer), LDR (Light
Dependent Resistor) dan Thermistor (PTC dan NTC).
a. Fixed Resistor
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai
Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun
kode Angka.
Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang
dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar
mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya
semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya.
Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Carbon
Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya
1/10W sampai 2W.
Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan
Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung
pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbonnya semakin
rendah pula nilai resistansinya. Keuntungan Carbon Film Resistor ini adalah dapat
menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya
kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan dnegan Carbon Composition Resistor.
Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran biasanya berkisar
ntara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena rendahnya
kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja di suhu yang
berkisar dari -55°C hingga 155°C.
Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis
ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi
oleh panjang, lebar dan ketebalan spiral logam.
Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik diantara
jenis-jenis Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film
Resistor).
b. Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan
diatur sesuai dengan keinginan.
Potensiometer
Rheostat
Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan
dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan
Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.
Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer)
adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki
ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai
resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar
porosnya.
Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu
(Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”. Terdapat
dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan
Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
d. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya
dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterimanya.
3.2. Kapasitor
Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor dapat dibagi menjadi 2 Jenis yaitu
Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya
untuk masing-masing jenis Kapasitor :
Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor adalah kapasitor yang nilainya konstan
atau tidak berubah-ubah. Berikut ini adalah jenis-jenis kapasitor yang nilainya tetap :
Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)
Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan
berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki
arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika.
Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.
Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan
Keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan
Elektronik yang dirancang makin kecil dan dapat dipasang oleh Mesin Produksi
SMT (Surface Mount Technology) yang berkecepatan tinggi.
Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada
umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor
Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam
Rangkaian Elektronika.
Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika.
Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF.
Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas
arah.
Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit
(Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat
dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan
Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki Polaritas
arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium sebagai
pembungkus dan sekaligus sebagai terminal Negatif-nya. Pada umumnya nilai
Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF). Biasanya di
badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) akan tertera Nilai Kapasitansi, Tegangan
(Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, Kapasitor
Elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan
melampui batas kamampuan tegangannya.
Kapasitor Tantalum
Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti
halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit.
Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan
Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat
beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit
lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam
ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor Tantalum
merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada
peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.
Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur atau
berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :
VARCO (Variable Condensator)
VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang lebih
besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi pada
Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai
Kapasitansi VARCO berkisar antara 100pF sampai 500pF
Trimmer
Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil sehingga
memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya.
Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga
terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga
nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika
berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai
Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.
3.3. Induktor
Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang
terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan. Induktor akan
menimbulkan medan magnet saat dialiri arus listrik. Satuan Induktansi pada Induktor
adalah Henry (H). Komponen-komponen yang termasuk dalam keluarga Induktor
diantaranya seperti air core inductor, iron core inductor, ferrite core inductor,
torroidal core inductor, laminated core inductor dan variable inductor.
c.Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi ataupun
Ferit.
Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, diantaranya adalah :
e. Laminated Core Induction – Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis
lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan
logam diberikan Isolator.
f. Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan
keinginan. Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan Ferit
yang dapat diputar-putar.