Anda di halaman 1dari 16

Makalah Perbaikan dan Perawatan

Komponen Aktif dan Pasif Elektronika

DISUSUN OLEH
Brigita Audhy Chairawati
1641170018

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Rumusan Masalah

1. Apakah komponen pasif/aktif itu?


2. Apa saja macam-macam komponen pasif/aktif ?
3. Apa fungsi dari komponen pasif/aktif ?
4. Apa saja kerusakan pada komponen pasif/aktif ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Komponen Aktif dan Pasif

Komponen Aktif adalah jenis komponen elektronika yang membutuhkan arus listrik
untuk dapat bekerja mengaktifkan komponen tersebut. Arus yang dimaksudkan bisa
berupa arus DC dan AC. Apabila komponen tersebut tidak dialiri arus listrik, maka
komponen tersebut tidak akan dapat bekerja.

Komponen Pasif adalah jenis komponen elektronika yang tidak memerlukan arus
listrik untuk bekerj mengaktifkan komponen tersebut. Berbeda dengan komponen aktif,
komponen pasif tidak bersifat “menguatkan,menyearahkan, dan mengubah suatu energi
ke bentuk energi lainnya”.

2.2 Macam-Macam Komponen Aktif dan Pasif

2.2.1 Macam Komponen Aktif


a. Dioda

Gambar 2.1 Dioda

Dioda adalah salah satu komponen aktif yang berfungsi untuk penyearah arus
AC menjadi arus DC. Sehingga, dioda akan berfungsi dan aktif apabila dialiri
arus AC. Selain digunakan sebagai penyearah arus AC mejadi DC, dioda juga
memiliki banyak fungsi tergantung dari jenis dan tipe dioda tersebut.
b. Transistor

Gambar 2.2 Transitor

Transistor adalah salah satu komponen aktif yang paling banyak digunakan
pada rangkaian elektronika. Fungsi dan ragam dari transistor membuat
komponen elektronika ini hampir ada disemua rangkaian elektronika.
Contohnya terdapat pada rangkaian amplifier, power supply, radio, dan
sebagainya. Transistor disebut sebagai komponen aktif, karena harus dialiri
tegangan dan arus tertentu pada ketiga elektrodanya. Sehingga, transistor
dapat aktif bekerja apabila ketiga elektrodanya teraliri sesuai dengan
kemampuan transistornya (spesifikasi tegangan dan arus yang dibutuhkan
terdapat pada datasheet).

c. Light Emitting Diode (LED)

Gambar 2.3 LED

Light Emitting Diode (LED) masih termasuk dalam golongan dioda. Namun,
dioda LED memiliki karakteristik yang berbeda. Karena dioda LED adalah
salah-satunya jenis dioda yang dapat memancarkan cahaya. Dioda LED
banyak digunakan pada rangkaian elektronika sebagai sebuah komponen yang
mengeluarkan cahaya seperti indikator. Dioda LED disebut sebagai
komponen aktif karena untuk memancarkan cahaya, dioda LED memerlukan
tegangan dan arus tertentu yang harus dialiri pada kedua elektrodanya.

d. Integrated Circuit (IC)

Gambar 2.4 IC

Seperti Transistor, Integrated Circuit (IC) termasuk dalam komponen aktif,


karena komponen IC memerlukan arus listrik untuk dapat bekerja. IC
merupakan komponen elektronika yang dibuat dari bahan semikonduktor.
Didalam IC sudah terintergrasi dari puluhan bahkan ratusan transistor yang
telah menjadi satu kesatuan. Sebuah IC akan menghasilkan karakteristik
tertentu yang unik, tergantung dari tipe dan jenis IC tersebut.

e. Tabung Elektron (Tabung Hampa)

Gambar 2.5 Tabung Elektron

Sebelum ditemukan Transistor, komponen aktif yang populer pada zamannya


adalah tabung elektron (tabung hampa atau tabung listrik). Tabung elektron
disebut sebagai komponen aktif karena tabung elektron memerlukan tegangan
untuk dapat bekerja. Perbedaan antara tabung elektron dengan transistor
adalah tabung elektron memerlukan tegangan tinggi sebagai sumber dayanya.
Sumber tegangan pada tabung elektron ada dua, yaitu sebuah filamen atau
pemanas yang berfungsi membangkitkan emisi elektron. Filamen ini
diberikan tegangan rendah. Sedangkan elektroda dari tabung elektron sendiri
dialiri tegangan tinggi.

2.2.2 Macam-Macam Komponen Pasif

a. Resistor

Gambar 2.6 Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat


arus listrik. Istilah resistor juga dikenal dengan hambatan. Resistor pada
rangkaian elektronika banyak digunakan sebagai pembagi tegangan untuk
menghasilkan nilai tegangan atau arus tertentu.

b. Kapasitor (Kondensator)

Gambar 2.7 Kapasitor

Kapasitor termasuk komponen pasid karena kapasitor dapat bekerja tanpa


harus ada tegangan supply dari luar. Fungsi umum dari kapasitor adalah untuk
menyimpan muatan listrik. Dilihat dari segi polaritasnya, kapasitor terbagi
menjadi dua yaitu kapasitor non-polar dan kapasitor bipolar.
c. Induktor

Gambar 2.8 Induktor

Induktor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang prinsip


kerjanya memanfaatkan medan magner antara lilitan kumparan dengan inti
penampangnya ketika dialiri listrik. Induktor terdiri dari kawat tembaga yang
dilapisi dengan isolator. Pada umumnya kawat yang digunakan untuk
kumparan induktor disebut juga dengan kawat email. Induktor banyak
digunakan sebagai filter, pembangkit frekuensi, coil antena, dan sebagainya.

d. Transfomator

Gambar 2.9 Transfomator

Transfomator (Trafo) adalah komponen elektronika yang digunakan untuk


menurunkan atau menaikkan tegangan listrik. Transfomator disebut sebagai
komponen pasif karena tidak memerlukan arus listrik eksternal agar dapat
bekerja. Meskipun trafo menggunakan sumber arus sebagai masukannya,
trafo hanya mengubah arus listrik dengan nilai tertentu menjadi arus listrik
dengan nilai tertentu.

2.3 Fungsi Komponen Aktif dan Pasif

2.3.1 Fungsi Komponen Aktif

a. Fungsi Dioda

Gambar 2.10 Simbol Dioda

Dioda dapat dibagi menjadi beberapa Jenis, diantaranya adalah :

 Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi


sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
 Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga
sebagai penstabil tegangan.
 Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu
penerangan
 Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya
 Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali
 Dioda Varaktor merupakan dioda yang memiliki karakter dari
kapasitas yang bisa berganti sesuai dengan tegangannya
b. Fungsi Transistor

Gambar 2.11 Simbol Transistor

Transistor adalah peralatan semikonduktor juga yang digunakan sebagai


penguat dan sebagai alat pemutus dan penyambung, penstabilan suatu arus
yang ada. Transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis, Emitor dan Kolektor.
Transistor memiliki fungsi sebagai berikut:
 Untuk penguat amplifier
 Untuk pemutus dan penyambung
 Untuk penstabil tegangan
 Untuk penaik arus
 Bisa menahan sebagian arus yang mengalir
 Menguatkan arus pada susunan
 Untuk membangkitkan suatu frekuensi yang rendah maupun yang
tinggi

c. Fungsi Integrated Circuit

Gambar 2.12 Simbol IC

IC adalah komponen aktif yang terbagi atas campuran ratusan bahkan jutaan
Transistor, Resistor dan komponen yang ada menjadi tempat yang kecil.
Bentuk dari IC ini juga beraneka, dari yang hanya berkaki tiga hingga ratusan.
Fungsi IC juga beraneka, dari penguat, pengontrol hingga sebagai media
penyimpanan.

2.3.2 Fungsi Komponen Pasif

a. Fungsi Resistor

Gambar 2.13 Simbol Resistor

Fungsi resistor yang sering diketahui adalah sebagai penghambat arus


listrik yang mengalir suatu rangkaian elektronik. Adanya resistor ini dapat
menyebabkan arus listrik tersalurkan sesuai kebutuhan. Fungsi resistor lain
secara komplit antara lain:

 Membagi arus
 Membatasi atau mengatur arus dalam suatu rangkaian
 Menurunkan tegangan sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh
rangkaian elektronika.
 Membagi tegangan.
 Membantu dalam membangkitkan frekuensi yang tinggi dan rendah
dengan menggunakan bantuan kondensator dan transistor.
b. Fungsi Komponen Kapasitor

Gambar 2.14 Simbol Kapasitor

Kapasitor ialah komponen pasif yang bisa menyimpan daya atau arus listrik
dalam sementara waktu. Kapasitor berfungsi memilih gelombang radio pada
susunan, sebagai pemerata arus listrik dan sebagai penyaring pada susunan
daya. Jenis kapasitor ada beberapa, yaitu:
 Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak berpola
 Kapasitor yang memiliki nilai Tetap tetapi ada Pola yang Positif
ataupun yang Negatif
 Kapasitor yang nilainya bisa diatur

c. Fungsi Induktor

Gambar 2.15 Simbol Induktor

Induktor ialah komponen pasif yang bertugas sebagai pengatur frekuensi,


penyaring dan penyambung. Induktor memiliki dua jenis yang diantaranya
sebagai berikut:
 Induktor tetap yang memiliki nilai yang tetap tidak bisa berubah
 Induktor variabel yang memiliki nilai yang dapat diatur

2.4 Kerusakan pada Komponen Aktif dan Pasif


2.4.1 Kerusakan pada Komponen Aktif

Komponen Semikonduktor dibagi menjadi dua yaitu:


Bipolar:
 Transistor
 Dioda
 IC Logika
 IC Linear

Unipolar
 FET
 MOSFET
 VMOS
 CMOS
 IC Linear

Kerusakan pada Semikonduktor


Kedua komponen Semikonduktor diatas (Bipolar dan Unipolar) sering kali mudah
rusak jika mendapat beban berlebih.

Kemungkinan kerusakan yang terjadi pada komponen Semikonduktor yaitu:


 Hubung singkat (short) : yang bisa saja terjadi pada juction BE, BC, atau
CE.
 Terbuka: yaitu pada juction BE atau BC.

Beberapa Kerusakan yang sering terjadi pada Komponen Semikonduktor


yaitu:
1. Kerusakan Mekanis ketika Fabrikasi
 Proses-proses saat difusi
 Proses Metalisasi
 Proses Mekanis

2. Salah Pemakaian
 Melebihi tegangan catu, arus dan daya maksimum dari yang ditentukan.
 Memasukkan atau mencabut IC ketika tegangan masih hidup (mengalir)
3. Bahaya Lingkungan
 Interferensi kelistrikan
 Kejutan tegangan oleh mesin atau relay
 Medan magnetik

2.4.2 Kerusakan pada Komponen Pasif


1. Kerusakan pada Resistor

Setiap resistor ketika beroperasi akan mendisipasikan dayanya.


Kenaikan temperatur yang disebabkan oleh daya yang didisipasikan akan
maksimum ditengah-tengah badan resistor, ini disebut “Hot spot
temperature”. Harus ditekankan disini, bahwa resistor pada umumnya
menunjukkan kecepatan kegagalan yang rendah atau resistor itu sangat
dapat diandalkan (reliable). Kegagalan dan penyebab-penyebabnya
terdapat dalam tabel berikut ini.

Tipe Resistor Kegagalan Kemungkinan


Penyebab
Komposisi karbon Berubah membesar ● Perubahan karbon
Sirkuit terputus atau zat pengikat di
bawah pengaruh panas,
tegangan atau
kelembaban.
● Penyerapan udara
lembab menyebabkan
pembengkakan, dan
menjadikan pertikel-
partikel karbon untuk
memisahkan diri .
●Panas berlebih
membakar tengah-
tengah resistor.
●Tekanan-tekanan
mekanik menyebabkan
retak-retak pada
resistor.
●Kap-kap ujungnya
terlepas karena montase
yang buruk pada papan.
● Kawat putus karena
pembengkokan yang
berulangulang.
Resistor-resistor Sirkuit terputus ● Film terkelupas
film.(karbon, oksida karena temperatur
logam,film logam, tinggi atau tegangan
metal glase) tinggi.
● Lapisan film tergores
atau terkikis ketika di
fabrikasi.
●Pada nilai-nilai
resistansi
yang tinggi (lebih besar
1 mega ohm) spiral
resistan sinyal harus
tipis dan karenanya
kegagalan sirkit terbuka
lebih besar
kemungkinannya.
●Kontak-kontak
ujungnya buruk.
Biasanya disebabkan
oleh tekanan mekanik
karena montase yang
jelek pada sirkit.
Wire wound (resistor Sirkuit terputus ●Keretakan kawat,
kawat) terutama bila digunakan
kawat kecil, karena
ketidakmurnian
menyebabkan
keretakan.
● Perkaratan kawat
yang disebabkan oleh
elektrolitis yang
ditimbulkan oleh udara
lembab yang terserap.
●Kegagalan
sambungan-sambungan
yang dilas.
Tabel 2.1. Kegagalan-Kegagalan Pada Resistor-Resistor Tetap

2. Kerusakan pada Kapasitor


a. Katastrofik atau (mendadak dan total):
 Hubung singkat (short) : tembus sampai dielektrikanya
 Short : kerusakan ada pada penyambung ujungnya.

b. Degradasi atau (berangsur-angsur dan sebagian) :


 Penurunan akan resistansi dari isolasi atau kenaikan arus bocor pada
jenis elektrolit secara pelan (berangsur-angsur).
 Kenaikan resistansi seri, yaitu suatu kenaikan dari faktor disipasi.
DAFATAR PUSTAKA

1. https://skemaku.com/pengertian-komponen-aktif-dan-pasif-beserta-jenis-dan-
fungsinya/
2. https://garudacyber.co.id/artikel/713-pengertian-elektronik-aktif-dan-pasif-beserta-
jenis-dan-fungsi-komponennya/
3. https://abdulelektro.blogspot.com/2019/04/mengenali-kerusakan-komponen-
elektronika.html

Anda mungkin juga menyukai