Disusun oleh:
A +
R3
R1
C D
R2
R4
B -
`
Gambar 1.1 Rangkaian Jembatan Wheastone
Tahanan pada rangkaian jembatan ini ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bila
titik C-D dihubungkan tidak ada arus yang mengalir padanya. Kondisi ini kita
katakana jembatan dalam posisi seimbang.
R1 : R2 = R3 : R4
R 2. R 3
R 1=
R4
Yang menjadi persoalan dalam metode ini adalah bagaimana mendapatkan dan
meyakinkan bahwa Vcd = 0. Dalam percobaan ini terdapat dua cara, yaitu dengan
menggunakan voltmeter dan lampu.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
5. Multimeter, 1 buah
6. Digital multimeter, 1 buah
7. Kabel secukupnya
8. Lampu 6V
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
R1
R3
V
Vs C D
R4
R2
R1
100Ω R3
Vs C D
V R4
R2
47Ω
Rx
R2
V
Vs
R1 R3
3.2 Problem/Pertanyaan
1. Berdasarkan data yang anda peroleh pada tabel 1, jelaskan pengaruh dan
peran masing-masing pada penunjukkan tegangan pada titik c dan d.
2. Jelaskan peran R3 terhadap harga Rx dalam rangkaian 3.2 (tabel data 3)
3. Berikan kesimpulan dari percobaan yang anda lakukan.
BAB IV
ANALISA DATA
R1 x R4 = R2 x R3
37,8Ω x 37,5Ω = 37,2Ω x 37,5Ω
1417,5 Ω = 1395 Ω
Selisih yang didapat menunjukkan bahwa nilai R1 x R4 dan R2 x R3tidak sama, karena
kurangnya ketelitian dalam menentukan galvometer tepat menunjukkan angka nol. Hal
tersebut dikarenakan kurangnya ketelitian dalam menentukan posisi tahanan pada
potensiometer pada saat praktik dan adanya faktor usia yang dapat menyebabkan kurang
baiknya alat tersebut saat digunakan.
Nilai R 1 R 4−Nilai R 2 R 3
% Perbedaan = X 100 %=1,56 %
Nilai R 1 R 4
R1 x R4 = R2 x R3
100Ω x 23,9Ω = 47Ω x 51,1Ω
2390Ω = 2401,7 Ω
Nilai R 2 R 3−Nilai R 1 R 4
% Perbedaan = X 100 %=0,5 %
Nilai R 2 R 3
Rx = R 1 x R 2 / R3
100 Ω = 47Ω . 1000Ω / 475Ω
100 Ω = 98,9 Ω
Rx seharusnya−Rx praktek
% Perbedaan = X 100 %=1,05 %
Rx seharusnya
4.2Jawaban Pertanyaan/Problem
1. Peran titik c dan d digunakan sebagai titik acuan penentu nilai tegangan antara
hambatan R1 dan R2 dengan R3 dan R4. untuk menentukan agar tahanan
masing-masin meiliki nilai yang setara maka dapat digeser nilai tahanan gesernya
dan dapat dilihat nilai tegangan yang mengalir pada voltmater dititik c dan d,
apabila nilai tegangan pada voltmater di titik c dan d sudah bernilai nol maka nilai
tahanan a, b, c, dan d sudah seimbang.
3. Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah prinsip jembatan Wheatstone dapat
digunakan untuk mengetahui nilai suatu tahanan atau impedansi yang tidak kita
ketahui dalam suatu rangkaian listrik dengan menggunakan prinsip jembatan
Wheatston.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Jembatan
Wheatstone dipergunakan untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang
mengalir pada galvanometer sama dengan nol (karena potensial ujung-ujungnya sama
besar). Rangkaian ini dibentuk oleh empat buah tahanan (R) yang merupakan segiempat
R1−R 2−R3−R 4dimana rangkaian ini dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah
galvanometer nol (0). Tahanan-tahanan itu diatur sedemikian rupa sehingga
galvanometer itu tidak akan mengadakan suatu hubungan antara keempat tahanan
tersebut.
Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik yang digunakan untuk
mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui harganya (besarannya) dan untuk
memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang
nilainya relative kecil sekali.
5.2 Saran
1. Sebelum praktikum, sebaiknya berdoa terlebih dahulu
2. Sebelum praktikum, sebaiknya pahami dan patuhi SOP
3. Sebelum praktikum, sebaiknya terlebih dahulu baca jobsheet yg ingin dipraktikan
4. Jangan terburu-buru dalam merangkai rangkaian yang ada pada job sheet. Lakukan
dengan pelan-pelan dan hati-hati agar mendapatkan hasil yang baik.
5. Kerja sama tim sangat diperlukan
6. Teliti dalam bekerja