Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 TUJUAN

Tujuan dari praktikumJembatan Wheatstone ini agar setelah selesai melakukan


percobaan, diharapkan praktikan dapat menggambarkan karateristik dari bermacam-
macam resistor antara lain :
 Menentukan nilai tahanan pada suatu rangkaian dengan menggunakan
Jembatan Wheatstone,
 Menerangkan prinsip kerja Jembatan Wheatstone

I.2 DASAR TEORI

Dasar teori dari Praktikum Jembatan Wheatstonesebagai berikut :


Prinsip kerja Jembatan Wheatstone sering digunakan dalam
menentukan suatu nilai tahanan atau impedansi, dalam suatu rangkaian listrik.
Jembatan Wheatstone pada dasarnya terdiri dari empat buah komponen.
Komponen – komponen tersebut dapat berupa tahanan atau berupa kapasitor,
inductor, transistor dan lain – lain.

R1 R3

c d

R2 R4

Gambar 1.2.1 Rangkaian Jembatan Wheatstone

1
Prinsip kerja Jembatan Wheatstone dapat dijelaskan sebagai berikut :

Rangkaian Jembatan Wheatstone ditunjukan seperti pada gambar 1.2.1 .


Rangkaian pada sisi kiri berupa susunan tahanan seri dari dua buah tahanan R1
dan R2. Rangkaian pada sisi kanan identik dengan rangkaian pada sisi kiri.
Tahanan pada sisi kanan adalah R3 dan R4. Kemudian antara R1 dan R2 diberi
terminal hubung c dan diantara R3 dan R4 diberi terminal hubung d. tahanan –
tahanan pada jembatan ditetapkan sedemikian rupa sehingga bila titik antara c
dan d dihubungkan tidak ada arus yang mengalir dengan kata lai Vcd = 0. Dalam
kondisi ini jembatan dinyatakan dalam keadaan setimbang. Jika jembatan
dalam kondisi seimbang makan akan berlaku persamaan :

R1 : R2 = R3 : R4
Atau,
𝑅2 . 𝑅3
𝑅1 =
𝑅4

Sehingga bila harga tahanan R2, R3, dan R4 diketahui besarnya, maka harga R1
dapat ditentukan dengan menerapkan persamaan ( 2 ).
Yang menjadi persoalan dalam penggunaan Jembatan Wheatstone ini
adalah bagaimana mendapatkan dan menyakinkan agar tegangan Vcd = 0.
Dalam percobaan ini ada 2 alat untuk mengindikasikan bahwa beda potensial
Vcd adalah nol yaitu dengan volt meter dan lampu. Jembatan dalam keadaan
setimbang dicapai apabila jarum penunjuk volt meter menunjukan angka nol.
Sementara untuk lampu, lampu akan tidak menyala apabila beda potensial V cd
adalah nol.

2
BAB II

LANGKAH PERCOBAAN
II.1 ALAT DAN BAHAN

1. Komponen Rangkaian
2. Resistor variable 75Ω ,1 buah
3. Resitor 47 Ω,100 Ω,1k Ω,1k2 Ω ,masing-masing 1 buah
4. Sumber tegangan arus searah 0-15V (Power Supply ) 1 unit
5. Protto board , 1 unit
6. Lampu 6V
7. Kabel secukupnya
8. Multitester ,1 buah
9. Voltmeter , 1buah

II.2 LANGKAH KERJA

Langkah kerja untuk praktikum Jembatan Wheatstone sangat penting untuk


diketahui karena agar tidak terjadi kecelakaan saat pelaksanaan praktikum.
Langkah kerja sebagai berikut :

1. Buat rangkaian seperti pada gambar 2.2.1 dan beri R1 = 1kΩ dan untuk R2
= 1k2Ω.
2. Beri tegangan Vs = 10 Volt.
3. Atur potensiometer ( R1, R2, R3, dan R4 ) hingga penunjukan tegangan
pada voltmeter V terletak pada angka nol.

R1

R3
Vs V
C
R4
R2

Gambar 2.2.1 Jembatan Wheatstone dengan


indikator menggunakan volt meter.
4. Lepaskan rangkaian kemudian ukur tahanan R1, R2, R3, dan R4 dengan
ohm meter. Hasil pengukuran masukkan pada table 3.1.1.
5. Buat rangkaian seperti pada gambar 2.2.2 . Gunakan R1 dan R2 adalah
resistor yang bernilai resistansi tetap masing – masing 100 Ω dan 47 Ω.
6. R3 dan R4 adalah potensio meter dengan nilai 75 Ω.
3
R1 100Ω

R3
Vs
C
R4
R2 47Ω

Gambar 2.2.2 Indikator yang menunjukan


kesetimbangan digunakan lampu.
7. Berikan tengangan Vs = 10 V.
8. Atur potensio meter hingga lampu tidak menyala.
9. Lepaskan rangkaian kemudian ukur R3 dan R4 dengan ohm meter
kemudian masukkan nilai pada table 3.1.2.
10. Buat rangkaian seperti gambar 2.2.3 .

Rx
R2

Vs V
C
R3

R1

Gambar 2.2.3 Rangkaian untuk menentukan


nilai tahanan R1.

11. R3 adalah potensio meter yang berfungsi mengatur tegangan di R3 agar


beda potensial volt meter V menunjukkan angka nol.
12. Buat nilai Rx = 100 Ω, R1 = 47 Ω, R2 = 1k Ω.
13. Beri tegangan Vs = 10 Volt dan atur tahanan variable R3 sehingga
tegangan pada volt meter = 0 Volt.
14. Lepaskan rangkaian kemudian ukur tahanan R3 degan ohm meter.
15. Hitung nilai Rx dengan menggunakan rumus ( 2 ). Apakah nilai tahanan
sesuai dengan nilai spesifikasinya ? Beri Kesimpulan.

4
II.3 PERTANYAAN

1. Berdasarkan data yang anda dapatkan pada table 1, jelaskan pengaruh


dan peran masing – masing pada penunjukan tegangan pada titik c dan
d!
2. Jelaskan peran R3 terhadap harga Rx dalam rangkaian 2.2.3 ( table data 3)
!
3. Berikan kesimpulan dari percobaan yang telah anda lakukan !

5
BAB III

HASIL PENGAMATAN
III.1 DATA

Tabel 1. Data untuk rangkaian 2.2.1

R1 R2 R3 R4 Batas Ukur R1 x R4 = R2 x R3
39 35,2 39,7 36,6 10 V 1427,4 = 1397,44
38,2 35,1 39 36,5 50 V 1394,3 = 1368,9

Tabel 2 .Data untuk rangkaian gambar 2.2.2

R1 R2 R3 R4 Batas ukur R1 x R4 = R2 x R3
100 47 47,9 26,5 2,5 V 2650 = 2251,3
100 47 42,1 33,5 10 V 3350 = 1978,7

Tabel 3. Data untuk rangkaian 2.2.3

R1 R2 R3 R4 Batas Ukur Rx = R2 x R3 / R4
100 47 1k 471 10 V 100 = 47 x 1000 / 471

III.2 ANALISA DATA

Analisa data dari hasil yang di dapat pada praktikum jembatan


wheatstone sebagai berikut :

Table 1
 R1 x R4 =R2 x R3
 R1 x R4 =R2 x R3
38,2 x 36,5 = 35,1 x 39
39 x 36,6 = 35,2x 39,7
1394,3 Ω = 1368,9Ω
1427,4 Ω = 1397,4 Ω

 Perbandingan nilai hambatan


 Perbandingan nilai hambatan
dengan menggunakan rumus R1
dengan menggunakan rumus R1
x R4 =R2 x R3 antara R1 x R4 dan
x R4 =R2 x R3 antara R1 x R4 dan
lampu R2 x R3:
lampu R2 x R3:
R R1 x R4 : R R2 x R3
R R1 x R4 : R R2 x R3
1394,3 Ω : 1368,9Ω
1427,4 Ω : 1397,4 Ω
1 : 1
1 : 1

6
Table 2 Table 3

 R1 x R4 =R2 x R3  Rx =
𝑅1𝑥𝑅2
𝑅3
100 x 26,5 = 47 x 47,9 47 𝑥 1000
100 =
2650 Ω = 2251,3 Ω 470
100 Ω = 100 Ω
 Perbandingan nilai hambatan
dengan menggunakan rumus R1
 Perbandingan nilai hambatan
x R4 =R2 x R3 antara R1 x R4 dan
dengan menggunakan rumus
lampu R2 x R3:
dengan spesifikasinya
𝑅1𝑥𝑅2
R R1 x R4 : R R2 x R3 Rx =
𝑅3
47 𝑥 1000
2650 Ω` : 2251,3 Ω 100 = 471
1 : 1
100 Ω = 99,78 Ω
1 : 1
 R1 x R4 =R2 x R3
100 x 33,5 = 47x 42,1
3350 Ω = 1978,7Ω

 Perbandingan nilai hambatan


dengan menggunakan rumus R1
x R4 =R2 x R3 antara R1 x R4 dan
lampu R2 x R3:

R R1 x R4 : R R2 x R3
3350 Ω: 1978,7Ω
1 : 1,7

7
III.3 JAWAB PERTANYAAN

Jawaban pertanyaan dalam praktikum Jembatan Wheatstone sebagai berikut :

1. Pada tititk C dan D terpasang sebuah voltmeter. Voltmeter ini diatur agar
menunjukkan tegangan 0 V. Hal ini dilakukan agar tegangan pada kedua
rheostat sama. Sehingga, rumus R1 x R4 = R2 x R3 dapat berlaku. Dan bisa
membuktikan prinsip kerja jembatan wheatstone.

2. Bahwa peran R3 pada rangkaianterhadap harga Rx ialah pada saat pengukuran


harga Rx sebesar 100 Ω. Namun pada saat perhitungan dengan menggunakan
rumus Rx = R1 x R2/ R3, dimana harga Rx pengukuran harus senilai dengan harga
Rx perhitungan, yaitu 100 Ω. Sehingga besar R3 harus diatas 100 Ω karena harga
R1 dan R2 sudah ditentukan pada saat pengukuran ( R1 senilai 47 Ω dan R2
senilai 1kΩ) dan juga R3 didapat berdasarkan pengukuran menggunakan
multimeter.

3. Hasil dari R1 x R4 harus sama dengan R2 x R3, agar bisa membuktikan prinsip
kerja jembatan wheatstone. Jembatan wheatstone berfungsi untuk memperoleh
ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan. Selain itu
bisa menentukan tahanan pada suatu rangkaian yang belum diketahui
hambatannya.

8
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


IV.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang saya dapatkan setelah melakukan praktikum adalah kita dapat
mengetahui nilai tahanan yang sebelumnya besar resistansinya belum diketahui .Nilai
hambatan yang didapat dari hasil percobaan menggunakan voltmeter lebih presisi
daripada hambatan yang didapat menggunakan lampu .

IV.2 SARAN

 Pastikan saat praktik,rangkailah rangkaian dengan benar dan teliti untuk


mengurangi tingkat kecelakaan yang berhubungan dengan listrik .
 Dalam menggunakan voltmeter atau amperemeter perhatikan tegangan
sumber yang akan di berikan kepada rangakain,pastikan batas ukur pada
voltmeter dan amperemeter.
 Selalu bekerjasama dengan tim,jangan egois dalam mempraktikan pratikan
rangkaian ini berulang-ulang jika masih ada waktu,supaya semua anggota lebih
memahami praktik ini .
 Catat semua hasil atau semua yang terjadi saat kita melakukan praktik ini .
 Konsentrasi dan fokus saat melakukan praktik ini .
 Tanyakan kepada dosen apabila ada hal yang kurang anda pahami .

Anda mungkin juga menyukai