Anda di halaman 1dari 18

MODUL PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK
PERCOBAAN III
TEOREMA RANGKAIAN

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2015
III.1 TEOREMA SUPERPOSISI
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk menentukan tegangan dan arus pada tiap resistor dari sebuah rangkaian
dc yang memiliki lebih dari satu sumber.
2. Untuk membuktikan teorema superposisi dalam memecahkan suatu rangkaian
dc yang memiliki lebih dari satu sumber.

B. ALAT DAN BAHAN

No. Alat Dan Bahan Jumlah


1 Bread Board 1
Digital atau Analog Multimeter
2 (Ohm-meter, Voltmeter, 2
Ampermeter)
3 Power Supply DC 5 V dan 12 V 1
4 Kabel Jumper (Kecil) 15
5 Resistor 820 Ω 1
6 Resistor 1200 Ω 1
7 Resistor 2200 Ω 1
D.LANGKAH PERCOBAAN

Gambar 1. Rangkaian Percobaan Teorema Superposisi

1. Mempersiapkan peralatan yang digunakan berdasarkan daftar peralatan.


2. Melakukan pengecekan berfungsinya alat ukur yang digunakan.
3. Mengukur nilai R1, R2, dan R3 menggunakan multimeter digital.Mencatat hasil
pengukuran pada Tabel 1
4. Merangkai peralatan sesuai Gambar 1. Posisikan kedua switch S1 dan S2 di
posisi B serta hubungkan R2 dan R2 melalui line 2 sehingga membentuk
rangkaian seperti Gambar 2.
R1 I1 I3
A A

I2A

R2

R3

Gambar 2. Rangkaian Sederhana Percobaan Teorema Superposisi

5. Menghidupkan kemudian mengukur nilai tegangan sumber V1 dan V2, dengan


menggunakan multimeter digital, kemudian mencatat hasil pengukuran pada
tabel 1.
6. Menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan DC 5 V untuk V1.
Memindahkan saklar S1 keposisi A sehingga membentuk rangkaian seperti
Gambar 3.
7. Menghidupkan sumber tegangan DC 5 V. Ukur IR1, IR2, IR3, VR1, VR2, dan
VR3. Kemudian mencatat hasil pengukuran pada Table 2.
R1 I1 I3
A A

I2A

+ R2
V1 -
R3

Gambar 3. Rangkaian Sederhana Percobaan Teorema Superposisi

Tabel 1.Hasil pengukuran nilai tegangan dan tahanan terukur


No Tegangan Vbaca Vukur Tahanan Rbaca Rukur
1 V1 5V R1 820 Ω
2 V2 12 V R2 1200 Ω
3 - - - R3 2200 Ω

Tabel 2. Hasil pengukuran arus dan tegangan saat V1 on dan V2 off


No Tahanan Tegangan (V) Arus (mA)
1 R1
2 R2
3 R3

8. Mematikan sumber tegangan V1 kemudian menghubungkan rangkaian dengan


sumber tegangan DC 15 V untuk V2. Memindahkan saklar S1 keposisi B dan S2
keposisi A dan menghubungkan R2 dengan saklar S1 melalui line 1 sehingga
membentuk rangkaian seperti Gambar 4.
9. Menghidupkan sumber tegangan DC 12 V. Ukur IR1, IR2, IR3, VR1, VR2, dan
VR3. Kemudian mencatat hasil pengukuran pada Tabel 3.
I1 I3 R3
A A

I2A

R2 V2+
R1 -

Gambar 4. Rangkaian Sederhana Percobaan Teorema Superposisi

Tabel 3. Hasil pengukuran arus dan tegangan pada masing-masing resistor


saat V1 Off dan V2 On
No Tahanan Tegangan (V) Arus (mA)
1 R1
2 R2
3 R3

10. Mematikan sumber tegangan dan kemudian posisikan saklar S1 dan S2 ke posisi
A serta hubungkan R2 dengan S1 melalui line 1.
11. Menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan DC 5 V untuk V1 dan 12 V
untuk V2 sehingga membentuk rangkaian seperti Gambar 5.
12. Menghidupkan sumber tegangan DC 5 V dan 15 V. Ukur IR1, IR2, IR3, VR1,
VR2, dan VR3. Kemudian mencatat hasil pengukuran padaTabel 4.
R1 I1 I3 R3
A A

I2A

R2 V2+
+ -
V1
-

Gambar 5. Rangkaian Sederhana Percobaan Teorema Superposisi

Tabel 4. Hasil pengukuran arus dan tegangan saat V1 dan V2 on


No Tahanan Tegangan (V) Arus (mA)
1 R1
2 R2
3 R3

13. Merapikan peralatan yang telah digunakan.


F.LANGKAH ANALISA
1. Menghitung nilai arus dan tegangan pada tiap resistor saat V1 on dan V2 off
dengan menggunakan metode mesh beserta gambar rangkaiannya serta tabel
hasil analisa.
2. Menghitung %error untuk nilai arus dan tegangan pada tiap-tiap resistor,
kemudian rangkum seluruh hasil perhitungan kedalam Tabel 1.
Tabel 1. Hasil perhitungan arus dan tegangan saat V1 on dan V2 off
R Arus (mA) Tegangan (V)
(Ω) Hitung Ukur % Error (%) Hitung Ukur % Error (%)
R1
R2

3. Menganalisa nilai arus dan tegangan hasil perhitungan dengan hasil


pengukuran pada tiap resistor.
4. Menghitung nilai arus dan tegangan pada tiap resistor saat V1 off dan V2 on
dengan menggunakan metode mesh.
5. Menghitung %error untuk nilai arus dan tegangan pada tiap-tiap resistor,
kemudian rangkum seluruh hasil perhitungan kedalamTabel 2.

Tabel 2. Hasil perhitungan arus dan tegangan saat V1 off dan V2 on


R Arus (mA) Tegangan (V)
(Ω) Hitung Ukur % Error (%) Hitung Ukur % Error (%)
R1
R2

6. Menganalisa nilai arus dan tegangan hasil perhitungan dengan hasil


pengukuran pada tiap resistor.
7. Kemudian menggunakan teorema superposisi untuk menghitung nilai arus dan
tegangan sebenarnya pada tiap resistor.
8. Menghitung %error untuk nilai arus dan tegangan pada tiap-tiap resistor saat
menggunakan teorema superposisi, kemudian rangkum seluruh hasil
perhitungan ke dalamTabel 3.
Tabel 3. Hasil perhitungan arus dan tegangan teorema Superposisi
R Arus (mA) Tegangan (V)
(Ω) Hitung Ukur % Error (%) Hitung Ukur % Error (%)
R1
R2

9. Menganalisa nilai arus tegangan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran


pada tiap resistor.
10. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisa percobaan menggunakan
teorema superposisi.
III.2. TEOREMA THEVENIN

A. TUJUAN
1. Untuk menentukan tegangan Thevenin Setara (V) dan resistensi (R) dari sebuah
rangkaian dc dengan sumber tegangan tunggal.
2. Untuk membuktikan eksperimen nilai V dan R dalam memecahkan suatu
rangkaian seri-paralel.

B. ALAT DAN BAHAN


No. Alat Dan Bahan Jumlah
1 Bread Board 1
Digital atau Analog Multimeter
2 (Ohm-meter, Voltmeter, 2
Ampermeter)
3 Power Supply DC 12 V 1
4 Kabel Jumper (Kecil) 15
5 Resistor 1 KΩ 1
6 Resistor 390 Ω 1
7 Resistor 2200 Ω 1
8 Resistor 680 Ω 1
9 Resistor 1200 Ω 1
10 Resistor 820 Ω 1

D.LANGKAH PERCOBAAN
Gambar 1. Rangkaian Percobaan Teorema Thevenin

1. Mempersiapkan peralatan yang digunakan berdasarkan daftar peralatan.


2. Melakukan pengecekan berfungsinya alat ukur yang di gunakan.
3. Merangkai peralatan sesuai Gambar 1. Mengukur resistansi seluruh resistor
yang disediakan menggunakan multimeter. Kemudian mencatat hasil
pengukuran padaTabel 1.
4. Menutup saklar S1 dan S2 sehingga membentuk rangkaian seperti Gambar 2.
Menghidupkan sumber tegangan DC 15 V. Mengukur nilai IL menggunakan
multimeter. Kemudian mencatat hasil pengukuran pada Tabel 2.

Gambar 2. Rangkaian Sederhana Percobaan Teorema Thevenin


Tabel 1 Hasil pengukuran nilai tahanan terukur
No Tahanan Rbaca Rukur
1 R1 1 KΩ
2 R2 390 Ω
3 R3 2200 Ω
4 R4 680 Ω
5 RL1 1200 Ω
6 RL2 820 Ω
7 RL3 2200 Ω

5. Mengukur nilai tegangan VL dan IL pada beban RL. Kemudian mencatat


hasil pengukuran pada Tabel 2.
6. Mematikan sumber tegangan DC 15 V. Mengulangi prosedur 3 dan 4 dengan
seluruh beban RL yang tersedia ( 330 Ω, 1000 Ω, dan 3300 Ω ).
7. Mematikan sumber tegangan DC 12 V. Menutup saklar S1 dan membuka
saklar S2 sehingga membentuk rangkaian seperti Gambar 3.
8. Menghidupkan sumber tegangan DC 12 V dan mengukur tegangan di antara
titik B dan C yang merupakan Vth. Kemudian mencatat hasil pengukuran
pada Tabel 2.

Gambar 3. Rangkaian Sederhana Percobaan Teorema Thevenin


Tabel 2. Hasil pengukuran arus dan tegangan pada rangkaian
No Tahanan RTH VTH IL VL
1 RL1
2 RL2
3 RL3

9. Mematikan sumber tegangan DC 12 V. Mengkur nilai resistansi di antara titik


B dan C yang merupakan Rth. Kemudian mencatat hasil pengukuran pada
Tabel 2.
10. Merapikan peralatan yang telah digunakan.

F.LANGKAH-LANGKAH ANALISA DATA


1. Menghitung RTH.dan VTH.
2. Membuat rangkaian ekuivalen thevenin.
3. Menghitung IL dan VL.
4. Menghitung %error dari RTH, VTH, IL, dan VL.
5. Membuat table hasil perhitungan dan pengukuran seperti pada Tabel 3.
Tabel 3.Hasil perhitungan dan pengukuran dengan teorema thevenin
RL RTH (Ω) VTH (V) IL (A) VL (V)
(Ω) Hit Ukur %error Hit Ukur %error Hit Ukur %error Hit Ukur %error

6. Analisa tabel
7. Membuat kesimpulan
III.3. TEOREMA NORTON

A. TUJUAN
1. Untuk menentukan nilai-nilai sumber arus konstan Norton IN, resistansi
Norton RN, dan IL dirangkaian dc yang terdiri dari dua sumber tegangan.
2. Untuk menguji secara eksperimental hubungan nilai-nilai R terhadap arus dan
tegangan dalam rangkaian yang mengandung dua sumber tegangan.

B. ALAT
No. Alat Dan Bahan Jumlah
1 Bread Board 1
Digital atau Analog Multimeter
2 (Ohm-meter, Voltmeter, 2
Ampermeter)
3 Power Supply DC 12 V 1
4 Kabel Jumper (Kecil) 15
5 Resistor 1 KΩ 1
6 Resistor 390 Ω 1
7 Resistor 2200 Ω 1
8 Resistor 680 Ω 1
9 Resistor 1200 Ω 1
10 Resistor 820 Ω 1
D. LANGKAH PERCOBAAN

Gambar 1. Rangkaian Percobaan Teorema Northon

1. Mempersiapkan peralatan yang digunakan berdasarkan daftar peralatan.


2. Melakukan pengecekan berfungsinya alat ukur yang digunakan
3. Menghubungkan peralatan yang digunakan dalam percobaan ini sesuai
dengan Gambar1.Mengukur nilai R1, R2, RL1, RL2, dan RL3
menggunakan multimeter. Kemudian mencatat hasil pengukuran pada
Tabel 1.
4. Memposisikan S1, S2 dan S3 ke posisi A. Kemudian menutup saklar
S4 dan S5 sehingga membentuk rangkaian seperti Gambar2.

A F E

+ +
V1 -
V2 -
RL

R1 R2
A

B C D

Gambar 2. Rangkaian Sederhana Percobaan Teorema Northon


Tabel 1. Hasil pengukuran nilai tahanan terukur
No Tahanan Rbaca Rukur
1 R1
1 KΩ
2 R2
390 Ω
3 RL1
2200 Ω
4 RL2
680 Ω
5 RL3 1200 Ω
6 RL4 820 Ω

5. Menyalakan sumber tegangan DC 9 V untuk V1 dan 5 V untuk V2.


Mengukur nilai IL yang melalui RL dan VL pada RL, kemudian
mencatat hasil pengukuran pada Tabel 2.
6. Mematikan sumber tegangan DC 9 V dan 5 V. Mengulangi langkah 5
dengan seluruh beban RL yang tersedia ( 390Ω, 560Ω, 1200Ω dan 1800
Ω ).
7. Mematikan sumber tegangan DC 9 V dan 5 V. Memindahkan S3
keposisi B sehingga membentuk rangkaian seperti Gambar 3.
8. Mengukur arus hubung singkat dari rangkaian ekivalen Norton (IN).
Kemudian mencatat hasil pengukuran pada Tabel 2.

A F E

+ +
V1 V2
- -
A IN

R1 R2

B C D

Gambar 3. Rangkaian Sederhana Percobaan Teorema Northon


9. Mematikan sumber tegangan DC 5 V dan 9 V. Memindahkan saklar S1, S2,
S3 keposisi B dan S5 terbuka sehingga membentuk rangkaian seperti Gambar
4.
10. Mengukur resistansi antara titik D dan E. Ini adalah resistansi di rangkaian
ekivalen Norton (RN). Kemudian mencatat hasil pengukuran pada Tabel 2.

A F E

R1 R2

B C D

Gambar 4. Rangkaian Sederhana Percobaan Teorema Northon

Tabel 2.Hasil pengukuran arus dan tegangan pada rangkaian


No Tahanan RN IN IL VL
1 RL1
2 RL2
3 RL3
4 RL4

11. Merapikan peralatan yang telah digunakan.


F.LANGKAH ANALISA
1. Menulis dasar teori tentang teorema rangkaian northon, Langkah-langkah
penyelesaian rangkaian dengan teorema Norton, pengertian arus northon,
dan resistansi northon.
2. Membuat gambar rangkaian percobaan berikut nilai tahanan yang
digunakan.
3. Mengitung nilai Resistansi northon (RN) rangkaian.
4. Mengitung arus Northon (IN) rangkaian.
5. Mengitung % error antara RN hitung terhadap RN ukur dan % eror IN
hitung terhadap IN ukur.
6. Mengitung nilai arus beban IL dan tegangan beban VL dan % eror
terhadap nilai ukur masinng-masing dan masukkan hasil perhitungannya
dalam Tabel 1.
7. MengitungILdanVL pada rangkaian Ekivalen sertakan dengan gambar
rangkaian ekivalen.
8. Menganalisa tabel dan buatkan kesimpulan.
Tabel 1. Hasil Perhitungan IL , VL dan % eror terhadap nilai ukur

IL (mA) VL (Volt)
RL (ohm) % eror % eror
hitung ukur hitung ukur

Anda mungkin juga menyukai