1. menyelidiki pengaruh tahanan dalam volt meter pada pengukuran tegangan searah;
2. menyelidiki besarnya tegangan jatuh pada rangkaian pembagi tegangan searah;
3. menyelidiki tegangan output antara variabel resistor untuk pembagi tegangan;
4. menggunakan multimeter sebagai pengukur ampermeter dengan terampil;
5. menyelidiki pengaruh tahanan dalam amperemeter pada pengukuran arus.
Dalam percobaan 1 sudah dijelaskan kegunaan mulimeter, yaitu untuk mengukur tegangan,
yaitu multimeter sebagai Volt meter. Cara pengukuran tegangan DC, letakan posisi saklar Volt
meter pada posisi DC Voltmeter pada range tertentu. Hasilnya dapat dilihat pada jarum
penunjuk, perhatikan sekala range yang sesuai.
Tegangan adalah suatu beda potensial antara dua titik yang mempunyai perbedaan jumlah
muatan dengan satuan volt (V). Satu Volt adalah perubahan energi sebesar satu Joule yang di
alami oleh satu Coulomb Muatan listrik.
Multimeter juga dapat digunakan sebagai peukur arus/Ampere meter. Cara pemasangan
Amperemeter adalah seri terhadap beban yang akan diukur arusnya (baca teori percobaan 1).
Peukur Amperemeter juga mempunyai tahanan dalam seperti halnya voltmeter yang dapat
mempengaruhi hasil pengukuran arus suatu rangkaian. Arus listrik timbul karena ada gerakan
elektron satu arah dari suatu bahan atau zat akibat pengaruh gaya dari luar, dengan satuan
Ampere.
Satuan Ampere adalah jumlah muatan listrik dari 6,24.1018 elektron yang mengalir melalui
suatu titik tertentu selama satu detik. Dalam percobaan ini akan diukur arus searah (Direct
Curent).
Tahanan dalam peukur
Tahanan dalam peukur biasanya oleh pabrik pembuatnya telah dicantumkan pada sebelah
bawah peukur, tetapi kenyataannya tahanan dalam ini jarang diperhatikan dalam pemakaian.
Tahanan dalam peukur perlu mendapat perhatian jika kita menggunakan peukur untuk
pengukuran teganggan DC maupun AC. Jika suatu peukur tidak dilengkapi dengan data-data
tentang besarnya tahanan dalam untuk setiap batas ukur maka biasanya pada meter iu
dicantumkan sensitivitas peukur yang ditulis dalam ohm/Volt. Dengan mencantumkan
sensitivitas tersebut kita dapat mencari tegangan dalam peukur untuk setiap batas ukur.
1. Multimeter - 2 buah
2. Catu daya DC - 1 buah
3. Resistor 100Ω
470Ω
1KΩ
3K3Ω
1MΩ
1K2Ω
V1
R1 R1
8V R2 V 10 V R2 V2
R1
A1
A
6V VR 6V R2
V
B
A2
R1
At A1
R1 R2 R2 R3
6V 6V
A1 A2 A2 A3
1. Lakukan pengukuran tegangan seperti pada Gambar 2.1 dengan Volt meter. Catat hasil
dalam Tabel 2.1.
2. Lakukan pengukuran tegangan V1 dan V2 seperti pada Gambar 2.2 dengan Volt meter.
Catat hasilnya dalamTabel 2.2.
3. Lakukan pengukuran tegangan seperti pada Gambar 2.3 dengan Volt meter. Catat
hasilnya dalam Tabel 2.3.
4. Ulangi langkah 1, 2, dan 3 dengan menggunakan peukur yang lain.
5. Untuk rangkaian tahanan yang dipasang seri seperti Gambar 2.4, ukurlah arus I1 dengan
mengunakan Amperemeter A1 dan arus I2 dengan menggunakan Ampermeter A2. Catat
hasilnya dalam Tabel 2.4 untuk beberapa variasai nilai R1 dan R2.
6. Untuk rangkaian tahanan yang dipasang paralel seperti gambar 2.5. Ukurlah arus It (arus
total) pada At an arus masing-masing cabang I1 dan I2. Catat hasilnya dalam Tabel 2.5
untuk beberapa variasi nilai R1 dan R2.
7. Untuk rangkaian tahanan yang dipasang seri paralel seperti Gambar 2.5. ukurlah I1, I2,
dan I3 untuk Vs = 6 Volt. Catat hasilnya dalam Tabel 2.6.a untuk beberapa variasi nilai
R1, R2, dan R3. Ganti sumber tegangan dengan 8 Volt, catat hasilnya dalam Tabel 2.6.b.
1. Untuk pengukuran arus dan tegangan searah, letakan multimeter pada posisi sakelar
Ido/Vdo, kemudian untuk saklar batas ukur pasangkan pada batas ukur paling besar. Bila
belum terbaca perlahan-lahan turunkan sampai dapat terbaca jelas pada skala
pengukuran.
2. Perhatikan skala range yang sesuai dengan batas ukur dan baca hasil pengukuran yang
teliti dan benar, catat hasilnya.
2.7 Data Percobaan
Tabel 2.1
Pengukuran
Analog Digital
Tabel 2.2
Pengukuran Perhitungan
V Keterangan
Pengukuran Perhitungan
Posisi Resistor
Keterangan
Variabel Range Vac Range Vbc Vac Vbc
a
b
c
d
e
f
g
Tabel 2.4
Pengukuran Perhitungan V
Tabel 2.5
Pengukuran
R1Ω R2Ω Perhitungan Keterangan
Range It Range I1 Range I2
Tabel 2.6
a) Vs = 6Volt
Pengukuran
R1 R2 R3 Perhitungan Keterangan
Range I1 Range I2 Range I3
b) Vs = 8 Volt
Pengukuran
R1 R2 R3 Perhitungan Keterangan
Range I1 Range I2 Range I3
1. Apa pengaruh tahanan dalam Volt meter terhadap hasil pengukuran Gambar 2.1.
2. Berapa besarnya tegangan jatuh pada R1 dan R2 pada rangkaian Gambar 2.2?
3. Berapa besarnyategangan output potensiometer sebagai pembagi tegangan?
4. Buatlah dalam kertas grafik = f (Rt) dari hasil pengukuran dan perhitungan pada
rangkaian Gambar 2.1 dan 2.2 ( pilih untuk 1 macam variasi R1 dan R2)
5. Buatlah dalam kertas grafik = f (Rt) dari hasil pengukuran dan perhitungan pada
rangkaian Gambar 2.3 (pilih untuk 1 macam variasi R1, R2, dan R3dengan sumbu
terpanjang)!
6. Apa kesimpulan dari percobaan di atas?