Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini anda diharapkan dapat :
1. Menyelidiki pengaruh tahanan dalam voltmeter pada pengukuran tegangan
searah;
2. Menyelidiki besarnya tegangan jauh pada rangkaian pembagi tegangan
searah;
3. Menyelidiki tegangan output antara variabel resistor atau pembagi
tegangan;
4. Menggunakan multimeter sebagai peukur ampere meter dengan terampil;
5. Menyelidiki pengaruh tahanan dalam ampere meter pada pengukuran arus.
Dasar Teori
Tegangan adalah suatu beda potensial antara dua titik yang mempunyai
perbedaan jumlah muatan dengan satuan volt (V). Satu volt adalah perubahan
energi sebesar satu joule yang dialami oleh satu coulumb muatan listrik.
Satu ampere adalah jumlah muatan listrik dari 6,24 x 10 elektron yang
mengalir melalui satu titik tertentu selama satu detik.
1
Tahanan dalam peukur
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
1. Multimeter 2 buah
2. Catu daya DC 1 buah
3. Model resistor : 100 ohm
470 ohm
1K ohm
3k3 ohm
1M ohm
1k2 ohm
Gambar Rangkaian
R1
V
8V
2
R2
Gambar 2.1
R1
V
10 V R2
Gambar 2.2
6V
B V
3
Gambar 2.3
R1
A1
6V R2
A2
Gambar 2.4
AT
AT
I1 I2
6V R2
4
R1
A1 A2
Gambar 2.5
R1
I1
A1
I2 I3
R3
VS R2
A2 A3
Gambar 2.6
5
3. Lakukan pengukuran tegangan seperti Gambar 2.3 dengan voltmeter. Catat
hasilnya pada Tabel 2.3
4. Ulangi langkah 1,2,3 dengan menggunakan peukur yang lain.
5. Untuk rangkaian yang dipasang seri seperti Gambar 2.4, ukurlah arus I1
dengan menggunakan amperemeter A1 dan arus I2 dengan menggunakan
amperemeter A2. Catat hasilnya pada Tabel 2.4 untuk beberapa variasi
nilai R1 dan R2.
6. Untuk rangkaian yang dipasang paralel seperti Gambar 2.5. Ukurlah
besarnya It (arus total) pada At dan arus masing-masing cabang R1 dan
R2.
7. Untuk rangkaian yang dipasang seri paralel seperti Gambar 2.6. Ukurlah
I1, I2, dan I3 untuk Vs = 6 volt. Catat hasilnya pada Tabel 2.6 untuk
beberapa variasi nilai R1, R2, dan R3. Ganti sumber tegangan dengan 8
volt. Catat hasilnya pada Tabel 2.7.
Tabel 2.1
6
Range V Range V
100 470 10 6,6 10 6,9 6,6
100 1K 10 7,2 10 7,2 7,2
100 3,3K 10 7,8 10 7,6 7,8
100 4,7K 10 7,9 10 7,8 7,8
Tabel 2.2
Tabel 2.3
7
C 10 4 10 2 180 90
G 10 0 10 6 1 260
Tabel 2.4
Tabel 2.5
8
100 4,7K 0,25 60 0,25 58 0,25 12 61,2 58,7 1,25
Tabel 2.6
A) Vs = 6 Volt
Tabel 2.7
B) Vs = 8 Volt
9
100 470 1K 25 18,6 25 12,5 25 6 19,06 12,96 6,09
Jawaban :
10
4.
5.
6. Kesimpulan :
1. Pengukuran tegangan dan arus dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
menggunakan alat ( multimeter ) dan dengan perhitungan sesuai
dengan data-data yang tertera pada komponen.
2. Hasil pengukuran setiap multimeter saat mengukur rangkaian yang
sama, belum tentu sama satu sama lain karena setiap merk memliki
kelemahan masing-masing.
3. Hasil pengukuran dengan multimeter akan sedikit berbeda dari
perhitungan teori karena setiap tahanan memiliki toleransi yang
berbeda. Bukan hanya itu, apabila di sebuah rangkaian tersebut di
pasang potensiometer dan diukur dengan dua multimeter maka nilai
pada kedua multimeter itu akan berbanding terbalik contohnya pada
gambar 2.3.
4. Besarnya tegangan dan arus dalam suatu rangkaian dipengaruhi oleh
besar dan posisi tahanan
5. Semakin besar tahanan yang diberikan dalam suatu rangkaian maka
arus yang mengalir juga akan semakin kecil. Demikian jika tegangan
yang diinput dalam suatu rangkaian semakin besar maka arusnya juga
semakin besar dengan catatan besarnya tahanan tidak diubah, seperti
tabel 2.6
11