Oleh :
Naemah Mubarakah, ST
7.1 Pendahuluan
vN
d
dt
vN
d di
.
di dt
Sebagaimana diketahui bilamana sebuah induktor dialiri arus,
maka akan terjadi tegangan pada induktor tersebut sebesar :
v = vL
di d
vL L LN
dt dt
1 11 12
d1 di1 di
v1 N1 . L1. 1
dt dt dt
v 2 M12
di1
dt M12 N 2
d12
di1
M21 ini disebut sebgai induktansi timbal balik dari kumparan N2 akibatnya
φ12 dari kumparan N1
Gambar 7.3 Induktansi timbal balik M12 pada
kumparan N1 yang diakibatkan kumparan N2
2 22 21
d 2 di 2 di 2 d 2
v2 N2 . L2 L2 N2
dt dt dt dt
d d di di
v1 N1 21 N1 21 . 2 M12 2
dt dt dt dt
d
M12 N1 21
dt
(a) (b)
Gambar 7.4 Aturan tangan kanan (a) untuk tanda M positif (b) untuk tanda M negatif
7.3 Aturan Dot
7.4 Energi Pada Rangkaian Gandeng Magnetik
Arus i1 terlebih dahulu dinaikkan dari nol sampai I1 dan kemudian barulah i2
dinaikkan dari nol sampai I2. Maka Energi yang tersimpan dalam rangkaian :
I1
1
w 1 p1.dt L1 i1di1 L1I12
2
0
I2 I2
1
w 2 p 2 dt M12 I1 di 2 L 2 i 2 di 2 M12 I1I 2 L2I22
0 0
2
1 1
w w1 w 2 L1I12 L 2 I 2 2 M12 I1I 2
2 2
Jika arus i2 terlebih dahulu dinaikkan dari nol sampai I2 dan
kemudian barulah i1 dinaikkan dari nol sampai I1. Maka Energi
yang tersimpan dalam rangkaian :
1 1
w L1I12 L 2 I 2 2 M 21I1I 2
2 2
bilamana kedua persamaan ini disamakan, akan diperoleh :
M12 M 21 M
maka secara umum dapat dituliskan :
1 1
w L1i12 L 2 i 2 2
M.i1i 2
2 2
(*)
dimana (*) ditentukan oleh aturan dot.
M k L1L 2
0 k 1
k disebut sebagai koefisien gandeng (coefficient of coupling k)
dari kumparan
Contoh :
Suatu rangkaian gandeng magnetik seperti di bawah ini :
Carilah harga k dan energi yang tersimpan dalam rangkaian gandeng ini
selama t = 1 detik.
Jawab :
Besar konstanta gandeng k adalah :
M 2,5
k 0,56
L1.L 2 5x 4
Untuk mencari energi yang tersimpan dalam rangkaian gandeng ini,
maka semua besaran yang ada dalam rangkaian harus besaran
wawasan frekuensi.
Disini ω = 4 rad/det
L1 = 5 H j ωL1 = j 20 Ω
L2 = 4 H j ωL2 = j16 Ω
R = 10 Ω R = 10 Ω
M = 2,5 H j ωM = j10 Ω
1 1
w L1i12 L 2 i 2 2 Mi1i 2
2 2
atau :
1 2 1
w (5)(3,386) (4)(2,824) 2 (2,5)(3,386)(2,824)
2 2
V 2 M 2
Z in (R jL1 )
I1 ( R j L Z )
2 2 L
(1)
( 2)
(1) merupakan impedansi primer
(2) menyatakan adanya kopling antara belitan primer dan sekunder dan ini
menyatakan seolah-olah impedansi ini direpleksikan ke sisi primer.
impedansi ini sering disebut dengan impedansi refleksi (relected impedance)
ZR .
2 M 2
ZR
( R 2 j L 2 Z L )
7.6 Rangkaian Ekivalen Transformator Linier
L a L1 M
V1 j(L a L b ) j L c I1
V jL c j(L b L c ) I 2
Lc M
2 Lb L2 M
1
L2 M
I1 jL A jL C j L C V1
I V2 LB
L1L 2 M 2
2 1 1 1
L1 M
j L C jL B jL C
L1L 2 M 2
LC
M
Contoh :
Buatlah rangkaian ekivalen hubungan T dari transformator
linear dibawah ini :
Jawab :
Dalam hubungan T berlaku :
L a L1 M 10 2 8 H
Lc M 2 H
Lb L2 M 4 2 2 H
Contoh :
Carilah rangkaian ekivalen hubungan Π dari rangkaian
transformator linear dibawah ini :
Jawab :
Dalam hal ini :
L1 L 2 M 2 10.4 2 2
LA 18 H
L2 M 42
L1 L 2 M 2 10.4 2 2
LB 4,5 H
L1 M 10 2
L1 L 2 M 2 10.4 2 2
LC 18 H
M 2
7.7 Tranformator Ideal
V1M jM 2 I 2
V2 jL 2 I 2
L1 L1
L12 L 2 L2
V1 V1L1
V L .L L1 L1 L2
V2 1 1 2 V1
L1 L1 L1 L1
,
bila dimisalkan perbandingan belitan :
M L1 / L 2 V2 = nV1
Maka :
v2 N2
v1 N1
n V2 N 2
V1 N1
n
V1 N1 1
V2 N 2 n
V1 I 2 1
V2 I1 n
I 2 N1 1
I1 N 2 n
Bilamana n = 1 : transformator isolasi (isolation tranformer)
Bilamana n > 1 : tranformator penaik tegangan (step-up transformator)
Bilamana n < 1 : transformator penurun tegangan (step-down tranformer)
Gambar 7.16 Untuk menentukan polaritas tegangan dan arah arus pada
transformator ideal
Daya kompleks pada sisi primer dinyatakan dengan :
V2
S1 V1I* (nI 2 )* V2 I 2 * S 2
n
Z in
V1
1 V2
2
I1 n I 2
. ZL = V2/I2
ZL
Z in
n2
Contoh :
Sebuah tranfomator ideal dengan data-data : 2400/120 vol; 9,6 kVA
dimana jumlah belitan pada sisi sekunder 50 lilitan. Hitunglah :
a. Perbandingan belitan n
b. Banyak belitan pada sisi primer
c. Arus primer dan sekunder (I1 dan I2)
Jawab :
Tranformator ini adalah tranformator step-down
tegangan primer V1 = 2400 volt dan tegangan sekunder V2 = 120 volt.
Maka : V2 120
n 0,05
a. Perbandingan belitan adalah : V1 2400
V1 N1 N 2 N
1 1
V2 N2 N2
S1 V1I1* S 2 V2 I 2 *
I1 N2
I 2 N1 N 2
200 200
V2 V1 (12030) 30030 volt
80 80
dari rangkaian terlihat bahwa :
V2 30030 30030
I2 30 6,87 Amp.
ZL (8 j6) 1036,87
I1 N1 N 2 80 120 200
I2
N1
80
80
I1
200
80
I 2 75 6,87 Amp.