Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM PENGUKURAN DASAR DAN INSTRUMENTASI

“MULTIMETER SEBAGAI OHM METER”

                            
                            

OLEH :

NAMA : ASEP YONO


                                    NIM : 32222009
                                    KELAS : 1A
                                   

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum
Multimeter sebagai Ohm Meter” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Isntrumen dan Pengukuran. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Multimeter sebagai Ohm Meter di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yuniarti, S.ST.,M.T., selaku
Dosen Instrumen dan Pengkuran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang sedang saya pelajari ini.
Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Makassar, 2022

Asep Yono

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
BAB II MULTIMETER SEBAGAI OHM....................................................................... 2
B. Tujuan Praktikum...................................................................................................... 2
C. Dasar Teori ................................................................................................................2
D. Alat dan Bahan ..........................................................................................................2
E. Langkah Kerja ...........................................................................................................4
F. Data Hasil Praktikum ................................................................................................4
G. Analisis Data Praktikum ............................................................................................8
BAB III PENUTUP .............................................................................................................9
A. Kesimpulan ................................................................................................................9
B. Pertanyaan .................................................................................................................9
C. Jawaban .....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lebih dari satu setengah abad yang lalu, telah banyak diperoleh sumbangan
mengenaiilmu pengukuran besaran listrik. Selama periode tersebut, segala upaya ditujukan
kepadapenyempurnaan instrument (alat ukur) jenis-jenis defleksi dengan sebuah skala atau
penunjukyang dapat bergerak. Sudut defleksi dari penunjuk merupakan suatu fungsi, dengan
demikiandapat disamakan dengan harga dari besaran listrik yang diukur.Istilah alat ukur
analog dibuat untuk ciri-ciri ukur jenis defleksi dan membedakan darisejumlah instrument
yang berbeda. Sementara apabila harga besaran yang diukur ditampilkandalam desimal
(digital), instrumen tersebut disebut dengan alat ukur digital.Ilmu dan teknologi sangat
berkaitan erat dengan pengukuran sebagai hal yang tidakdapat dipisahkan. Instrumen
pengukuran modern adalah salah satu buah hasil dari ilmupengetahuan. Instrumentasi adalah
cabang dari keteknikan yang tidak hanya memberikanilmu pengetahuan tetapi semua cabang
keteknikan dan obat-obatan secara baik. Pengukuranyang tepat dari dimensi,
temperatur,tekanan, daya, tegangan, arus, impedansi, mermacam-macam sifat material, dan
sebagian besar variabel fisika lainnya adalah penting bagiketeknikan sebagai ilmu
pengetahuan. Pengukuran akurat sangat diperlukan untukperancangan yang ekonomis.

1
BAB II
MULTIMETER SEBAGAI OHM

B. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan dapat:
1. Menggunakan peukur multimeter untuk mengukur resistensi / hambatan yaitu sebagai
ohm meter.
2. Membandingkan nilai resistor yang terbaca pada resistor dengan hasil pengukuran nilai
menggunakan ohm meter.
3. Menyelidiki bermacam-macam hubungan rangkaian.

C. Dasar Teori
Multimeter adalah suatu peukur yang dapat digunakan untuk mengukur resistensi
(sebagai Ohm Meter), tegangan (sebagai Volt Meter) dan arus (sebagai Ampere Meter), baik
gelombang bolak balik (AC) atau searah (DC), Tahanan adalah salah satu parameter dasar
dari suatu rangkaian listrik maupun rangkaian elektronika. Dalam setiap pemakaian atau
perencanaan rangkaian tahanan selalu diikutsertakan untuk maksud tertentu. Pengukur
resistensi suatu resistor bisa diukur pada pembacaan skala meter. Perhatikan untuk
pengukuran perkalian, x 1 k , x 1, x 10 dan sebagainya. Pengukuran ini disebut
pengukuran secara langsung. Demikian juga untuk pengukuran tegangan/Voltmeter, posisi
multimeter diletakkan pada posisi Volt dan perhatikan skala Volt Meter serta baca jarum
penunjuk harga tegangan yang didapat.

D. Alat dan Bahan


1. Multimeter metrawatt / sanwa (1 buah)
2. Resistor Modul terdiri atas :
 1 K  ( 2 buah)
 100 K  (1 buah)
 1 M (1 buah) 2

2
 220 ( 1 buah)
 470  (1 buah)
 100 (1 buah)
 47 (1 buah)
3. Konektor ( 2 buah)
4. Jumper ( 5 buah)

3
E. Langkah Kerja
1. Mengukur nilai – nilai resistor dengan menggunakan ohm meter yang mempunyai batas
ukur x 1, x 10 dan x 1 K (gambar rangkaian 1.1.).
2. Mengukur nilai resistensi total (gambar rangkaian 1.2).

F. Data Hasil Praktikum


TABEL PERCOBAAN
Tabel 1.1
Yang Tertera Pada Resistor Hasil Pengukuran
Multimeter Analog
R(Ω) Toleransi Harga BU BU BU BU Multimeter Digital
x1 x10 x100 x1K
Cokelat,Hitam, Hijau,
5% 0.001 KΩ 1K 1K 1K 500 1.015 MΩ
Emas
Biru, Abu-abu, Cokelat,
5% 680 Ω 400 60 6 0 0.674 KΩ
Emas
Cokelat, hitam,
5% 100 Ω 80 9 1 0 100.4 Ω
cokelat,emas
Kuning, ungu, cokelat,
5% 470 Ω 300 42 4 0 0.481 KΩ
emas
Biru, abu-abu, cokelat,
5% 680 Ω 400 60 6 0 0.673 KΩ
emas
Cokelat, hitam, cokelat,
5% 100 Ω 80 9 1 0 101.9 Ω
emas
Cokelat, hitam, orange 5% 0.01 KΩ 1K 500 90 9 10.03 KΩ

4
emas
Orange, orange, merah,
5% 3.3 KΩ 1K 250 32 3 3.350 Ω
emas
Merah, merah, cokelat,
5% 220 Ω 190 20 2 0 220.6 Ω
emas
Cokelat, hijau, merah,
5% 1.5 KΩ 500 120 15 1.3 1.527 KΩ
emas

PERHITUNGAN TEORI :

1. Cokelat – Hitam – Hijau – Emas


1 0 105 5%
= 10 x 100.000 ± 5%
= 1.000.000 ± 5% 1.000.000x 0.05 = 165Ω
Range = 950.000Ω – 1.050.000Ω

2. Biru – Abu-abu – Cokelat – Emas


6 8 101 5%
= 68 x 1 ± 5%
= 680 ± 5% 680 x 0.05 = 34Ω
Range = 646Ω – 714Ω

3. Cokelat – Hitam – Coklat – Emas


1 0 101 5%
= 10 x 10 ± 5%
= 100 ± 5% 100 x 0.05 = 5Ω
Range = 95Ω – 105Ω

4. Kuning – Ungu – Coklat – Emas


4 7 101 5%
= 47 x 10 ± 5%
= 470 ± 5% 470 x 0.05 = 23.5Ω
Range = 446.5Ω – 493.5Ω

5. Biru – Abu-abu – Cokelat – Emas


6 8 101 5%
= 68 x 10 ± 5%
= 680 ± 5% 680 x 0.05 = 34Ω
Range = 646Ω – 714Ω

6. Coklat – Hitam – Coklat – Emas


1 0 101 5%
= 10 x 10 ± 5%
= 100 ± 5% 100 x 0.05 = 5Ω
Range = 95Ω – 105Ω

7. Coklat – Hitam – Orange - Emas


1 0 103 5%
= 10 x 1.000 ± 5%
5
= 10.000 ± 5% 10.000 x 0.05 = 7Ω
Range = 9.500Ω – 10.500Ω

8. Orange – Orange – Merah – Emas


3 3 102 5%
= 33 x 100 ± 5%
= 3.300 ± 5% 3.300 x 0.05 = 165Ω
Range = 3.135Ω – 3.465Ω

9. Merah – Merah – Cokelat – Emas


2 2 101 5%
= 22 x 10 ± 5%
= 220 ± 5% 220x 0.05 = 11Ω
Range = 209Ω – 231Ω

10. Coklat – Hijau – Merah – Emas


1 5 102 5%
= 15 x 100 ± 5%
= 1.500 ± 5% 1.500 x 0.05 = 75Ω
Range = 1.425Ω – 1.575Ω
Tabel 1.2
Resistansi Total Berdasarkan Pengukuran
Hubungan Rangkaian Berdasarkan Perhitungan Multimeter Multimeter
Teori Analog Digital
Seri 2KΩ 1K 1.986 KΩ
Seri 1.570 KΩ 180Ω 1.553 KΩ
Seri 1.047 KΩ 160Ω 1.623 KΩ
Paralel 99.99 Ω 90Ω 2.088 KΩ
Seri-Paralel-Seri 1.460,1 Ω 110Ω 1.453 KΩ
Paralel-Paralel-Seri 240,76 Ω 50Ω 1.200 KΩ

PERHITUNGAN TEORI :

1. Seri
RT = R1 + R2
= 1 KΩ + 1 KΩ
= 2 KΩ

2. Seri
RT = R1 + R2
= 100 Ω + 470 Ω + 1 KΩ
=1.570 KΩ

3. Seri
RT = R1 + R2
= 47 Ω + 1 KΩ
= 1.047 KΩ

6
4. Paralel
1 1 1
= +
RP R1 R2
1 1
=
RP 100+1 M
1 10000+1
= 6
RP 10
1 10001
=
RP 106
10001 RP = 106
10 M
RP =
10001
RP = 99.99 Ω

5. Seri – Paralel - Seri


1) RS = R1 + R2
= 100 + 100K
=100.100

1 1 1
2) RP =
RS
+
R3
1 1 1
= +
RP 100.100 1000
1 1+ 100,1
=
RP 100.100
1 101,1
=
RP 100.100
101,1 RP = 100.100
RP = 990,10 Ω

3) Jadi, RT = RP + R4
= 990,10 + 470
= 1.460,1 Ω

7
6. Paralel – Paralel – Seri

1 1 1
1) RP =
R1
+
R2
1 1 1
= +
RP 100 1000
1 10+1
=
RP 1.000
1 11
=
RP 1.000
11 RP = 1.000
RP = 90,91 Ω

1 1 1
2) RP =
R3
+
R4
1 1 1
= +
RP 470 220
1 220+470
=
RP 103.400
1 690
=
RP 103.400
690 RP = 103,400
RP = 149,85 Ω

3) Jadi, RT = RP1 + RP2


= 90,91 + 149,85
= 240,76 Ω

G. Analisi Data Praktikum


Resistor warna coklat, hitam, merah, emas. Harga 1 KΩ Toleransi 5% Toleransi pada
nilai 950 – 1050 Ω
·    Pada batas ukur x10 didapatkan nilai 100 Ω , masih berada pada toleransi
·    Pada batas ukur x100 didapatkan nilai 10 Ω , masih berada pada toleransi
·    Pada batas ukur x1k didapatkan nilai  1 Ω , masih berada pada toleransi

8
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Besarnya nilai resistansi suatu resistor tergantung urutan warna yang tertera pada cincin
resistor. Perbedaan hasil pengukuran suatu resistansi dengan pembacaan pada warna cincin
disebabkan oleh keadaan multimeter yang tidak stabil.
Resistor yang dipasang seri akan memiliki daya resistansi yang kuat/tinggi dibandingkan
resistor yang dipasang secara paralel.
Dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan multimeter (ohm meter) analog
pada saat melakukan perubahan batas ukur, perlu melakukan kalibrasi atau menghubung
singkat untuk mengatur jarum multimeter (ohm meter) analog pada posisi 0 (nol), agar
pengukuran menjadi akurat.

B. Pertanyaan
1. Bandingkan hasil pengukuran gambar 1 pada tabel 1 untuk harga yang tertera di resistor
dari hasil pengukuran. Apa pendapat anda !
2. Bandingkan ukuran pengukuran resistensi pada gambar rangkaian 2 a sampai 2 f pada
tabel 2, untuk perhitungan secara teori dan hasil pengukuran. Apa pendapat anda!
3. Apa kesimpulan yang anda dapatkan dari percobaan ini?

C. Jawaban

Hasil pengukuran pada teori berbeda dengan hasil pengukuran pada percobaan. Hasil
perhitungan secara teori mulai dari gambar rangkaian 2.a sampai rangkaian 2.f berbeda
dengan hasil pengukuran percobaan. Setelah melakukan percobaan dan mengamati ukuran
pada resistansi ternyata ada perbedaan harga antara hasil pengukuran dan hasil secara teori
yang tidak dalam batas toleransi. Seperti contoh pada tabel 1.1 dengan warna cincin kuning,
ungu, coklat, emas dengan batas toleransi 5% harga 470 Ω yang memiliki batas antara 446,5
- 493,5 , pada BUx1k memiliki harga 400 Ω yang kurang dari batas toleransinya. Hal ini
terjadi pula pada warna cincin biru, abu-abu, coklat, emas dan merah, merah, coklat, emas,
pada BUx1k memiliki harga kurang dari batas toleransinya. Ini dapat terjadi karena adanya
kesulitan pembacaan angka skalapada alat ukur multimeter analog pada BUx1k. Sedangkan
data yang lain sesuai dengan hasil pengukuran teori dan berada dalam batas toleransi.

10
DAFTAR PUSTAKA
LABORATORIUM PENGUKURAN DASAR DAN INSTRUMENTASI. 2018. PENUNTUN
PRAKTIKUM Program Studi Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi Program Studi
Teknik Telekomunikasi Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan Program Studi Teknik
Multimedia dan Jaringan, Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018.
Makassar

Angkasa, Akbar. 2020. Laporan Kelompok Praktikum Instrumentasi Dan Pengukuran


Multimeter Sebagai Ohm Meter. Makassar

11

Anda mungkin juga menyukai