Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN RESISTOR DENGAN OHM METER

Oleh:

Nama : Nandini Ayu Ramadhani


NIM : 221344054

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI NIRKABEL


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
AGUSTUS 2022
KETERANGAN

Kelompok :7
Judul Praktik : Pengukuran Resistor Dengan Ohm Meter
Tanggal Praktik : Rabu, 31 Agustus 2022
Tanggal Pengumpulan Laporan : Selasa, 6 September 2022
Nama Praktikan : Nandini Ayu Ramadhani (221344054)
Nama Partner : 1. Mochammad Riftan Riasdie (221344049)
: 2. Rizky Rahmatunnisa (221344059)
Nama Dosen : Mina Naidah Gani, DUTech., ST., M.Eng
: Rifa Hanifatunnisa, S.ST., M.T
DAFTAR ISI

KETERANGAN .......................................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

I. TUJUAN PRAKTIKUM ..............................................................................


II. DASAR TEORI ............................................................................................
III. ALAT DAN BAHAN ...................................................................................
IV. LANGKAH KERJA ......................................................................................
V. TABEL PERCOBAAN .................................................................................
VI. ANALISIS DATA .........................................................................................
VII. PERTANYAAN DAN JAWABAN ...............................................................
VIII. KESIMPULAN .............................................................................................
IX. DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat mengenal resistor sebagai komponen elektronika digunakan dalam sebuah
rangkaian elektro
2. Dapat membaca nilai resistansi yang tertera pada komponen
3. Dapat memahami toleransi pada resistor
4. Dapat memahami penggunaan Ohm Meter dan melakukan kalibrasi
5. Dapat melakukan pengukuran menggunakan komponen resistor dan alat ukur Ohm
Meter
6. Dapat menerapkan teorema statistik pada pengukuran sederhana di lab

II. DASAR TEORI


2.1. Komponen Resistor
Komponen resistansi memiliki besar tahanan tertentu, bersifat resistif dan
termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau
nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega
(Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai yang
lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai
yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan
suatu rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan
dalam kemasan resistor tersebut.

Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari ukuran fisik resistor dan
tulisan kapasitas daya dalam satuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar.
Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor
rusak karena terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan
sebagai bentuk efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.
Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada
badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik.
Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi
akibat operasional resistor tersebut. Nilai torleransi resistor ini ada beberapa macam
yaitu resistor dengan toleransi kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi
kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan
resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).
2.2. Multimeter Analog dan Digital

Multimeter saat ini tersedia dua macam, yaitu multimeter analog (AMM) dan
multimeter digital (DMM). Multimeter analog menggunakan jarum penunjuk
(kumparan putar) untuk menunjukkan nilai-nilai ukurnya. Sedangkan multimeter
digital menampilkan harga ukur dalam bentuk angka. Untuk multimeter analog ada
yang menggunakan kumparan putar satu arah (titik nol berada di ujung paling kiri) dan
ada yang dua arah yaitu titik nol ditengah skala.

Alat ukur multimeter merupakan alat ukur yang mampu dipergunakan untuk
mengukur besaran-besaran fisis kelistrikan, yaitu:

 Resistansi atau hambatan (sebagai Ohmmeter)


 Beda potensial/tegangan AC/DC (sebagai Voltmeter)
 Kuat arus AC/DC (sebagai Amperemeter)

Pengukuran resistansi suatu resistor bisa diukur secara langsung pada


pembacaan skala multimeter. Perlu diperhatikan untuk setiap pengukuran resistensi
pada resistor dengan menggunakan multimeter analog maupun multimeter digital posisi
saklar multimeter berada pada posisi Ohm (Ω).

Dalam menggunakan multimeter, baik analog maupun digital, maka langkah


pertama yang harus dilakukan adalah melakukan offset null. Untuk multimeter analog
selalu tersedia tombol untuk offset null. Yang dimaksud adalah tombol untuk mengatur
jarum penunjuk agar berada pada posisi nol (kalibrasi). Probe pencolok multimeter ada
dua yaitu pencolok positif (warna merah) dan pencolok negative (warna hitam).
III. ALAT DAN BAHAN

Dalam pengukuran ada beberapa alat beserta komponen yang digunakan untuk
mencapai hasil suatu pengukuran, antara lain:
1. Ohm Meter Analog dan Digital
2. 10 buah resistor yang terdiri dari:
a. R 330 ± 5%
b. R 100 ± 5%
c. R 1000 ± 5%
d. R 1M ± 5%
e. R 10 ± 5%
f. R 3900 ± 5%
g. R 2200 ± 5%
h. R 68000 ± 5%
i. R 68 ± 5%
j. R 56 ± 5%
3. R 470000 ± 5%

IV. LANGKAH KERJA

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan lalu rangkailah resistor seperti gambar diatas
2. Ukurlah 10 buah resistor yang berbeda, menggunakan ohm meter analog dan ohm
meter digital.
3. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel
4. Ukurlah 30 buah resistor tersebut menggunakan ohm meter digital.
5. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel.
6. Ambil 25 buah resistor (random), ulangi langkah 1 dan 2
7. Kembalikan lagi ke box
8. Ambil 20 buah resistor (random), ulangi langkah 1, 2, dan 4
9. Ambil 15 buah resistor (random), ulangi langkah 1, 2, dan 4
10. Ambil 10 buah resistor (random), ulangi langkah 1, 2, dan 4
11. Ambil 5 buah resistor (random), ulangi langkah 1, 2, dan 4
12. Simpan kembali ke box
V. TABEL PERCOBAAN

Berikut data hasil percobaan yang diperoleh ketika selesai melakukan pengukuran.
Pengukuran resistor menggunakan ohm meter analog
Hasil Praktikum
No. Warna Resistor Nominal Ohm Meter Error
Analog
1 Jingga Jingga Coklat Emas 330 ± 5% 340  - 3,03%
2 Cokelat Hitam Cokelat Emas 100 ± 5% 95  5%
3 Cokelat Hitam Merah Emas 1000 ± 5% 950  5%
4 Cokelat Hitam Hijau Emas 1M ± 5% 0.9M  10%
5 Cokelat Hitam Hitam Emas 10 ± 5% 10  0%
6 Jingga Putih Merah Emas 3900 ± 5% 4000  - 2,56%
7 Merah Merah Merah Emas 2200 ± 5% 2100  4,45%
8 Biru Abu Jingga Emas 68000 ± 5% 65000  4,41%
9 Biru Abu Hitam Emas 68 ± 5% 65  4,41%
10 Hitam Biru Hitam Emas 56 ± 5% 55  1,78%

Pengukuran resistor menggunakan ohm meter digital


Hasil
Praktikum
No. Warna Resistor Nominal Error
Ohm Meter
Digital
1 Jingga Jingga Coklat Emas 330 ± 5% 340  - 3,03%
2 Cokelat Hitam Cokelat Emas 100 ± 5% 118  -18%
3 Cokelat Hitam Merah Emas 1000 ± 5% 997  0,3%
4 Cokelat Hitam Hijau Emas 1M ± 5% 1.1M  - 10%
5 Cokelat Hitam Hitam Emas 10 ± 5% 32  - 220%
6 Jingga Putih Merah Emas 3900 ± 5% 3930  - 0,76%
7 Merah Merah Merah Emas 2200 ± 5% 2245  - 2,04%
8 Biru Abu Jingga Emas 68000 ± 5% 67000  1.47%
9 Biru Abu Hitam Emas 68 ± 5% 83.7  - 23,1%
10 Hitam Biru Hitam Emas 56 ± 5% 72  - 28,5%
Berikut data statistik hasil percobaan yang diperoleh ketika selesai melakukan
pengukuran.
No. 30 R () 25 R () 20 R () 15 R () 10 R () 5 R ()
1 463 k 463 k 474 k 477 k 471 k 473 k
2 471 k 475 k 472 k 473 k 473 k 475 k
3 474 k 474 k 475 k 476 k 475 k 474 k
4 475 k 472 k 473 k 475 k 475 k 477 k
5 476 k 476 k 477 k 474 k 475 k 474 k
6 472 k 472 k 475 k 473 k 474 k
7 477 k 474 k 475 k 474 k 476 k
8 473 k 474 k 473 k 472 k 477 k
9 471 k 476 k 474 k 473 k 475 k
10 473 k 476 k 464 k 475 k 474 k
11 472 k 473 k 475 k 474 k
12 474 k 475 k 472 k 477 k
13 474 k 473 k 473 k 474 k
14 450 k 472 k 474 k 475 k
15 474 k 474 k 478 k 473 k
16 471 k 479 k 476 k
17 473 k 471 k 476 k
18 476 k 472 k 475 k
19 477 k 473 k 474 k
20 476 k 472 k 475 k
21 474 k 475 k
22 471 k 478 k
23 476 k 474 k
24 474 k 474 k
25 472 k 474 k
26 478 k
27 472 k
28 473 k
29 473 k
30 474 k

VI. ANALISIS DATA


Berdasarkan hasil pengamatan dari 10 nilai resistor yang berbeda nilai, besaran
hasil pengukurannya mengacu pada toleransi masing-masing resistor. Resistor dengan
nilai kecil memiliki rentang toleransi yang sedikit bila dibandingkan resistor dengan
nilai besar toleransinya cukup luas. Pengukuran terbaik resistansi adalah ketika hasil
pengukuran mendekati nilainya maupun hasil pengukuran dengan resistansi bernilai
sama.
Ada beberapa error saat pengukuran seperti keadaan pengukuran nilai resistor
yang diperoleh terjadi lonjakan yang jauh dari toleransi disebabkan resistor tidak bisa
terbaca nilainya maupun kondisi alat yang tidak memungkinkan menyebabkan
ketepatan nilai selalu berubah-ubah. Adapun contoh statistik sebuah resistor yang
ditunjukkan pada grafik berikut:

Statistika pengukuran R 470000 (Kuning, ungu, kuning, emas) dengan toleransi


5% memperlihatkan nilai resistansi yang mendekati nilai aslinya yaitu rentang 463k –
479k, terjadi penurunan dan kenaikan yang terlihat pada grafik namun tidak melebihi
batas toleransinya.

Berikut nilai rata-rata (mean) dari data pengukuran statistik resistor


Nilai rata-rata 30 R = = 472.6

Nilai rata-rata 25 R = = 473,6

Nilai rata-rata 20 R = = 473.5

Nilai rata-rata 15 R = = 474.3

Nilai rata-rata 10 R = = 474.5

Nilai rata-rata 5 R = = 474.6


Ketika melakukan pengukuran, hasil pengukuran harus sesuai dengan tampilan
layar ohm meter dan memerlukan sedikit waktu untuk alat membaca nilai resistor.
Maka, dari hasil praktikum tersebut menunjukkan bahwa keadaan alat maupun
komponen harus dalam kondisi baik dan terjaga keakuratannya supaya hasil praktikum
yang dilakukan dapat sesuai dengan nilai komponen resistansi yang tertera pada
komponen tersebut.

VII. PERTANYAAN DAN JAWABAN


(Jika Ada)

VIII. KESIMPULAN
Dari pratikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, besarnya nilai
resistor dapat diukur menggunakan alat yaitu multimeter/ohm meter, pada ohm meter
analog sangat penting melakukan kalibrasi setiap awal pengukuran supaya hasil yang
didapatkan maksimal, namun adapun ohm meter digital yang sistemnya otomatis dan
memiliki tampilan layar LED sehingga lebih mudah membaca hasil pengukuran
resistor.
Dalam saat proses pengukuran resistor perlu memperhatikan toleransi yang
tertera pada setiap nilai resistor supaya hasil pengukuran yang didapat terlihat
keakuratannya.

IX. DAFTAR PUSTAKA


[1] Universitas Muhammadiyah Malang. “BAB II Landasan Teori Komponen
Elektronika”, Wired, Juli 2019, [Diakses 1 September 2022]
[2] Tim Laboratorium Eksperimen, Panduan Praktikum Elektronika Dasar 1.
Surabaya: JDS, 2019

Anda mungkin juga menyukai