Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN

HASIL PRATIKUM PRATIK PENGUKURAN

Dosen Pengampu:

Drs.Eko Ariyanto,M.T.

Disusun Oleh:

ALEXANDER EGI FEBRIAN

40040622650042

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEKOLAH VOKASI
TEKNIK LISTRIK INDUSTRI
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
Anugerah-Nya,sehingga pada Modul Pratikum Pengukuran dapat terselesaikan
dengan berjalan lancar dan baik. Data hasil pada modul yang telah dibuat untuk
dapat melengkapi materi pada pembelajaran Pratikum pada Program Studi STr.
Teknik Listrik Industri,Departemen Teknologi Industri,Sekolah
Vokasi,Universitas Diponegoro.
Didalam Modul ini berisikan Hasil data pada laporan yang telah kami
ujikan serta,data-data yang telah diuraikan pada materi Pratik Pengukuran sesuai
dengan Rencana Pembelajaran Semester pada Mata Kuliah Pratikum Pengukuran
yang telah kami kerjakan sebagai Mahasiswa STr. Teknik Listrik Industri,dengan
bobot 2 SKS.
Materi yang telah diberikan dan bedasarkan pada prosedur dari berbagai
sumber yang telah diberikan pada Dosen Pengampu kami. Modul Pratikum Alat
Ukur dan Pengukuran,D4 Teknik Listrik Industri Politeknik Negeri
Manado,2018,Modul Pratikum Pengukuran Listrik,Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro,1996,Sarjana Terapan Teknik Listrik Industri,Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro,2020.
Pada kesempatan ini perkenankan Penulis mengucapkan Terima Kasih Kepada:
1) . Prof.Dr.Ir.Budiyono,M.Si, sebagai Dekan pada Sekolah Vokasi Undip
2) . Arkhan Subari,S.T,M.Kom, sebagai Ketua Program Studi Teknik Listrik
Industri Sekolah Vokasi Undip
3) . Drs. Eko Ariyanto,M.T, sebagai Dosen Pengampu pada Mata Kuliah
Pratikum Pengukuran.
Besar harapan Kami dengan adanya Modul Pratikum Pengukuran menjadi
menunjang wawasan dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar pada program studi
Teknik Listrik Industri,Departemen Teknologi Industri,Sekolah
Vokasi,Universitas Diponegoro.
MODUL 1
PEMAKAIAN MULTIMETER

A. TUJUAN PRATIKUM
Sebagai alat untuk mengukur suatu tahanan dalam nilai besaran pada
listrik.besaran dimana terbagi menjadi beberapa,diantara-nya besaran
tahanan,besaran tegangan,dan besaran arus. Multimeter bisa dikatakan menjadi
Ampere Meter,Volt Meter,dan Ohm Meter(AVO Meter). Selain itu, untuk
mengetahui nilai suatu tahanan dapat dilakukan dengan dua upaya,yaitu membaca
kode warna,dan mengukur tahanan.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Alat ukur Ohmeter Digital
2) Alat Ukur Ohmmeter Analog
3) Resistor
4) Kabel Penghubung
5) Papan Percobaan

C. DASAR TEORI
Resistansi atau Resistor merupakan komponen dasar elektronika yang
digunakan untuk membatasi pada jumlah arus dalam suatu rangkaian. Resistor
bersifat resistif,terbuat dari bahan karbon. Dalam Satuan Resistansi dilambangkan
dengan simbol Ω (Omega).
Rating daya mrnunjukkan daya maksimum yang bisa didisipasikan tanpa
menimbulkan panas yang berlebihan sehingga rusak terbakar. Disipasi
menunjukkan daya sebesar I2R akan di buang/ digunakan oleh resistor.
Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri
dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna
untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan ohmmeter.
Kode warna tersebut adalah standar manufactur yang di keluarkan oleh EIA
(elektronic Industrial Association).

Cincin
Warna I II III IV V
Cincin
Hitam 0 0 0 100
Coklat 1 1 1 101 ±1%
Merah 2 2 2 102 ±2%
Jingga 3 3 3 103
Kuning 4 4 4 104
Hijau 5 5 5 105
Biru 6 6 6 106
Ungu 7 7 7 107
Abu-abu 8 8 8 108
Putih 9 9 9 109
Emas 10-1 ±5%
Perak 10-2 ± 10 %
Tanpa Warna ± 20 %
D.GAMBAR RANGKAIAN RESISTOR

E.LANGKAH KERJA:

a) Ambillah sebuah resistor (hambatan), bacalah warna resistor (hambatan)


dan tentukan nilai hambatan dan isilah pada tabel percobaan.
b) Lakukan satu persatu pembacaan nilai resistor (hambatan) tersebut.
c) Ukurlah nilai resistor (hambatan) dengan menggunakan Ohmmeter digital
masukkan dalam tabel percobaan.
d) Ukurlah nilai resistor (hambatan) dengan menggunakan Ohmmeter Analog
masukkan dalam tabel percobaan.
e) Setelah selesai pembacaan dan pengukuran lakukan analisa dan tentukan
nilai eror (kesalahan) pada setiap pembacaan nilai resistor (hambatan).
F. DATA HASIL PENGAMATAN
Cincin Pengukuran
I II III IV V Pembacaan Digital Analog
Jingga Jingga Hitam Emas 33x100±5% 32,5 31
Coklat Hijau Hitam Emas 15x100±5% 16,2 15
Abu- Merah Kuning Emas 82x104±5% 82,4 9x105
abu
Coklat Abu- Emas 18x10-1 1,8 1,8
abu
Hijau Cokelat Kuning Emas 51x104±5% 0,512M 51x103
Coklat Hijau Coklat Emas 15x101±5% 147,5 15x10
Coklat Hitam Kuning Emas 10x104±5% 96,5K 95x104

Besar R -
Besar R -
Ohm
No. Warna Tahanan Ohm Selisih
(Dengan
(Diukur)
Kode)

1. Jingga,Jingga,Hitam,Emas 33±5% 31 2

2. Cokelat,Hitam,Hitam,Emas 15±5% 15 0

3. Biru,Merah,Kuning,Emas 82K±5% 9x10 4  8K

4. Cokelat,Abu-abu,Emas 18x10 -1 1,8 0

5. Hitam,Cokelat,Kuning,Emas 51x10 4 ±5% 51x10 4  0

6. Cokelat,Hitam,Cokelat,Emas 15x10 1 ±5% 150 0


Kumparan Primer Kumparan Sekunder

Tertulis Terukur Selisih Tertulis Terukur Selisih

220 Volt 220V - 0 – 3 Volt - -

0 – 4,5 Volt 4,2V 0,3V

0 - 6 Volt 5,9V 0,1V

0 – 7,5 Volt 7,5V 0

0 – 9 Volt 9V 0

0 – 12 Volt 11,5V 0,5V

Tegangan Sekunder Potensio Tegangan Ouput


(Volt) (Ohm) (Volt)
6 Volt 510K Ohm 6V
100K Ohm 6V
18 Ohm 6V
560 Ohm 6V
27K Ohm 5,9V
9 Volt 510 Ohm 9,2V
100K Ohm 9V
18 Ohm 9V
560 Ohm 9V
27K Ohm 9V
Tegangan Besar Besar Arus
Sekunder Tahanan
Dengan Tanpa
(Volt) (Ohm)
Menggunakan R Menggunakan R
(mA) (mA)

510K 2,5 410

100K 2,5 420

4,5Volt 150 2,5 414

560 2,5 410

27K 3,55 410

510K 4 510

100K 4 506

6 Volt 150 3,5 504

560 3,55 503

27K 3,5 500


G.ANALISA DAN PERHITUNGAN

Dari Hasil Pengamatan dan Pengujian pada pratikum Pengukuran,bahwa


nilai pada toleransi menentukan ketidakakuratan pada suatu hambatan
resistansi,dimana memiliki batas toleransi bedasarkan warna yang telah
ditentukan. Pada Warna Emas memiliki nilai Toleransi sebesar ±5%,pada Warna
Perak memiliki batas Toleransi sebesar ±10%. Pada menentukan nilai dalam
setiap Resistor,maka perlu melakukan uji hitung atau perhitungan menggunakan
Multimeter dengan mengatur pada batas ukur (1X,10X,100X, atau 1.000X).
Sebelum menghitung nilai Resistansi pada Resistor,maka perlu adanya kalibrasi
pada Probes (+) dan Probe (-) untuk menentukan keakuratan pada digital jarum
Multimeter. Dengan hal ini,maka kita mampu mengetahui pada nilai Resistor
apakah tingkat keakuratan sesuai dengan nilai Resistor atau Over.

H.PERTANYAAN
1. Apa maksud warna toleransi pada tahanan ? Terangkan !
Jawaban: Warna Pada setiap Toleransi merupakan suatu nilai yang terkandung
pada Resistor dimana tiap warna menentukan nilai ohm suatu hambatan pada
tahanan.
2. Apa sebab untuk Ohm meter pada setiap perubahan batas ukur, jarum
penunjuk harus dinolkan terlebih dahulu ?
Jawaban: Sebagai Kalibrasi sebelum Probe (+) dan Probe(-) mengukur pada
besaran tahanan Resistor sehingga menentukan tingkat keakuratan.
3. Apa sebab pada Ohm meter, angka nol terletak di kanan pada papan skala ?
Jawaban: Untuk mendeteksi kerusakan pada Rangkaian Listrik yang diukur.
4. Apa sebab pada pengukuran yang belum diketahui besarnya, batas ukur
meter harus ditempatkan pada kedudukan terbesar ?
Jawaban: Untuk menentukan besaran Tegangan bedasarkan aliran terendah
hingga terbesar.
5. Apa fungsi transformator pada percobaan yang anda lakukan ?
Jawaban: untuk menyalurkan energi listrik ke tegangan rendah maupun ke
tegangan tinggi, penyaluran ini berlangsung dalam frekuensi yang sama. Fungsi
ini juga dikenal pula sebagai istilah step up dan step down.
6. Apa fungsi dioda pada percobaan pengukuran tegangan DC ?
Jawaban: Penghalang tegangan jika tegangan masuk dari kutup Katode dan
melewatkan jika tegangan masuk dari kutub Anoda, maka dioda bisa di manfaat
kan sebagai penyearah gelombang AC menjadi DC.
7. Sebab dalam pengukuran tegangan, Volt meter harus dipasang paralel
dengan beban ? Bagaimana pendapat anda apabila Volt meter tersebut
terpasang seri dengan beban ?
Jawaban: Karena adanya pembagian Pada Arus cabang,jika Voltmeter di pasang
secara seri oleh beban,maka akan terjadi Drop Tegangan Pada Rangkaian Utama.
8. Apa sebab dalam pengukuran arus Ampere meter harus dipasang seri
dengan beban ? Bagaimana pendapat anda jika Ampere meter terpasang
paralel dengan beban ? Jelaskan !
Jawaban: Agar mendapatkan besaran arus terukur yang sesuai dengan arus yang
mengalir pada rangkaian normal.
9. Apa sebab data pengukuran sering terjadi perbedaan antara perhitungan
teori dengan hasil praktek ? Apa kemungkinan penyebabnya ?
Jawaban: Karena adanya ketidakakuratan pada Data baik secara teori maupun
Praktek,hal ini terjadi pada Arus yang tidak stabil sehingga pada alat
ukur tidak sesuai pada hasil data teori.
G. KESIMPULAN
Multimeter merupakan alat ukur dalam nilai besaran pada listrik.besaran
dimana terbagi menjadi beberapa,diantara-nya besaran tahanan,besaran
tegangan,dan besaran arus. Multimeter bisa dikatakan menjadi Ampere
Meter,Volt Meter,dan Ohm Meter(AVO Meter). Resistansi atau Resistor
merupakan komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi pada
jumlah arus dalam suatu rangkaian.
MODUL 2
RANGKAIAN SERI,PARAREL&SERI-PARAREL

A. TUJUAN PRATIKUM
merangkai resistor (hambatan) yang dihubung seri dan menghitung nilai
resistor (hambatan) pengganti (Rtotal) pada rangkaian seri. Merangkai
resistor (hambatan) yang dihubung paralel dan menghitung nilai resistor
(hambatan) pengganti (Rtotal) pada rangkaian paralel. Dapat merangkai
resistor (hambatan) yang dihubung seri-paralel dan menghitung nilai resistor
(hambatan) pengganti (Rtotal) pada rangkaian seri-paralel.Membandingkan
hasil-hasil perhitungan dan pengukuran rangkaian pengganti (Rp) serta
menghitung kesalahan (eror) di antara keduanya.

B. ALAT DAN BAHAN


1. -Resistor 120 
-Resistor 220 
-Resistor 330 
2. Ohm Meter Analog
3. Ohm Meter Digital
4. Kabel Penghubung
5. Papan Percobaan
C. DASAR TEORI
Ujung terminal dari dua elemen tersebut terhubung dalam satu simpul.
Ujung elemen yang lain tidak terhubung dalam satu simpul (terpisah).Jika
memiliki rangkaian seri dari n buah resistor seperti gambar berikut, maka kita
dapat mengganti resistor-resistor ini dengan satu resistor tunggal atau tahanan
pengganti. Ujung dari elemen terhubung dalam satu simpul. Ujung-ujung
elemen yang lain terhubung dalam satu simpul yang lain. Jika kita mempunyai
rangkaian parallel dari n resistor, seperti ditunjukkan pada gambar berikut,
maka kita dapat mengganti resistor ini dengan satu tahanan tunggal. Dua
elemen dikatakan campuran (gabungan seri dan paralel).Adanya campuran
dari ujung resistor yang disambung seri dengan dua resistor disambung paralel
Ujung-ujung elemen yang lain terhubung secara campuran, seri dan paralel.

D. GAMBAR RANGKAIAN

i. GAMBAR RANGKAIAN SERI

R1 R2 R3

120 Ω 220 Ω 330


Ω
ii. GAMBAR RANGKAIAN PARAREL

120 220 330 Ω


Ω Ω Ω

iii. GAMBAR RANGKAIAN SERI-PARAREL

Ω
220 Ω 330 Ω

E. LANGKAH KERJA
-Buatlah Rangkaian seperti gambar latihan 1
-Ukurlah nilai Resistor (hambatan) pada masing-masing Resistor (hambatan)
yang di pasang dengan menggunakan alat ukur (Ohmmeter) digital dan
hasilnya dimasukkan dalam Tabel 1.
-Ukurlah nilai resistor total seperti diperlihatkan pada gambar latihan 1
dengan Ohmmeter digital dan masukkan dalam tabel 1.
-Ukurlah Kembali nilai Resistor (hambatan) pada masing-masing Resistor
(hambatan) yang di pasang dengan menggunakan alat ukur (ohmmeter)
Analog dan hasilnya di masukkan dalam tabel 1.
-Ukurlah nilai resistor total seperti diperlihatkan pada gambar latihan 1
dengan Ohmmeter digital dan masukkan dalam tabel 1.
-Hitung Nilai RT .
-Hitung Nilai Eror (kesalahan pengukuran).
-Buat Rangkaian seperti pada latihan 2.
-Ulangi percobaan 2,3,4,5,6,7 dan masukkan ke tabel 2.
-Buat rangkaian seperti gambar latihan 3.
-Lakukan kembali percobaan 2,3,4,5,6,7 dan masukkan ke tabel 3.

F. DATA HASIL PENGAMATAN

Tabel 1
Nilai Pengukuran
Hambatan Hambatan Digital Analog RT RT
(Digital) (Analog)
391 400 1.177 1.180
R1 120 Ohm
394 390
R2 220 Ohm

392 390
R3 330 Ohm

Tabel 2

Nilai Pengukuran
Hambatan Hambatan Digital Analog RT RT
(Digital) (Analog)
393 393 131 130
R1 120 Ohm

393 393
R2 220 Ohm

393 393
R3 330 Ohm
Tabel 3

Nilai Pengukuran
Hambatan Hambatan Digital Analog RT RT
(Digital) (Analog)
393 390 590 585
R1 120 Ohm

394 390
R2 220 Ohm

394 390
R3 330 Ohm

G. ANALISA DAN PERHITUNGAN


Dari Hasil Pengamatan dan Pengujian diatas bahwa terdapat 3 Label
dengan 3 kali Percobaan,dengan toleransi minim. Data dari hasil tersebut
memiliki tingkat keakuratan dalam 3 percobaan perhitungan.Resistor
berperngaruh pada setiap ketiga rangkaian yang telah diujikan,dimana setiap
hambatan pada contoh Rangkaian diatas. Dalam perhitungan memiliki rumus
masing-masing yang menyederhanakan setiap rangkaian dari ketiga tersebut.

H. PERTANYAAN
1. Pada setiap Rangkaian Seri,Pararel,& Seri-Pararel terdapat perbedaan
dalam rumusnya,jelaskan menurut pendapatmu terkait hal tsb!
Jawaban : Pada setiap ketiga Ketiga Tabel diatas merupakan bedasarkan pada
suatu nilai Rangkaian yang telah ada dengan Rumus yang telah
ditentukan. Sebagai Mahasiswa wajib mampu untuk memahami dan
menyelesaikan permasalahan pada tiap rangkaian yang belum
diketahui dengan menentukan 3 unsur pokok rumus pada suatu
rangkaian.
I. KESIMPULAN

Pada setiap rangkaian terdapat rumus yang masing-masing rangkaian


menyederhanakan dalam persoalan masalah tersebut. Ketiga Tabel diatas
merupakan bedasarkan pada suatu nilai Rangkaian yang telah ada dengan Rumus
yang telah ditentukan. Sebagai Mahasiswa wajib mampu untuk memahami dan
menyelesaikan permasalahan pada tiap rangkaian yang belum diketahui dengan
menentukan 3 unsur pokok rumus pada suatu rangkaian.
MODUL 3
PENGUKURAN DAYA DC

A. TUJUAN PRATIKUM
Untuk mengukur daya arus dengan alat ukur Voltmeter dan Amperemeter.
Mampu mengetahui prinsip serta cara kerja pada arus searah dengan
menggunakan alat ukur Voltmeter dan Amperemeter.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Voltmeter
2) Amperemeter
3) Potensiometer
4) PSA
5) Resistor

C. DASAR TEORI
Daya arus searah dapat diukur dengan menggunakan alat Ukur Voltmeter
dan Amperemeter. Dalam pelaksanaan pengukuran atau pengamatan pada daya
arus searah ini, mata/penglihatan adalah penting untuk memperhitungkan
kerugian-kerugian daya yang terjadi akibat adanya alat-alat peengukuran. Misal
bila tahanan adalah R, tegangan V dan arus beban adalah I. Sedang alat-alat
pengukuran Voltmeter dan Amperemeter yang mempunya tahanan-tahanan dalam
Rv dan Ra menunjukan Vv dan Ia.
D. GAMBAR RANGKAIAN

E. LANGKAH KERJA
Mengatur Potensiometer dalam posisi 100,sumber tegangan 3V dengan berbagai
variasi besaran (5X),dengan mengatur besar 5V,7V,dan 9v.

F. DATA HASIL PENGAMATAN

Tabel : Pengukuran Daya pada Sumber DC, dengan Voltmeter-Amperemeter


Metode Volt-Amperemeter 1

Tegangan Nilai R Pembecaan Pembacaan Daya


Sumber (Ω) Voltmeter Amperemeter (W)
(Volt) (Volt) (mA) W = Ia2
Ra

3 220 2,95V 13,40mA 0,039W

5 1K 7,90V 4,65mA 0,080W

400 4,88V 16,16mA 0,104W

100k 4,54V 30,7mA 0,0016W

7 220 0,82V 30,8mA 0,203W


1K 6,96V 6,92mA 0,0407W

400 6,82V 22,4mA 0,200W

9 220 8,82V 39,7mA 0,346W

400 8,82V 28,9mA 0,334W

1K 8,84V 8,93mA 0,079W

Metode Volt-Ampere 2

Tegangan Nilai R Pembacaan Pembacaan Daya (W)


Sumber (Ω) Voltmeter Amperemeter W = Vv2/R
(Volt) (Volt) (mA)

3 220 2,78V 12mA 0,035129W

5 220 4,65V 20,5mA 0,09828w

470 4,80V 10mA 0,049W

150 4,54V 30,7mA 0,1374W

7 150 3,67V 44,7mA 0,08979W

220 5,49V 28,9mA 0,1137W

470 6,67V 14,50mA 0,094W

9 150 8,13V 57,9mA 0,44064W

220 7,38V 38,6mA 0,24756w

470 8,85V 18,88mA 0,1666W


G. ANALISA DAN PERHITUNGAN
Pada pengamatan dan perhitungan diatas merupakan hasil dari pengukuran
pada Rangkaian searah atau DC dengan menggunakan rumus pada kedua tabel
yang berbeda,maka menghasilkan data yang berbeda. Oleh karena itu
ketidakakuratan pada hasil data teori yang telah diujikan oleh mahasiswa Teknik
Listrik Industri.
H. PERTANYAAN
1. Jelaskan yang membedakan pada arus DC dengan yang lainnya!
Jawaban: Arus DC digunakan di perangkat elektronik apa pun dengan baterai
sebagai sumber daya. Ini juga digunakan untuk mengisi baterai, sehingga
perangkat yang dapat diisi ulang.

I. KESIMPULAN
Daya arus searah dapat diukur dengan menggunakan alat Ukur Voltmeter dan
Amperemeter. Rangkaian DC atau rangkaian searah merupakan rangkaian dengan
tegangan yang rendah. Dalam pelaksanaan pengukuran atau pengamatan pada
daya arus searah ini, mata/penglihatan adalah penting untuk memperhitungkan
kerugian-kerugian daya yang terjadi akibat adanya alat-alat peengukuran. Misal
bila tahanan adalah R, tegangan V dan arus beban adalah I.
MODUL 4
RANGKAIAN AC

A. TUJUAN PRATIKUM
Bertujuan untuk menganalisis pada perbedaan Rangkaian AC dan
DC,mampu menganalisis serta memahami pada rangkaian AC,mempelajari
elemen-elemen aktif maupun pasif pada suatu rangkaian dengan sumber utamanya
yaitu AC, dan dapat mengaplikasikan persamaan laplace untuk menyelesaikan
persamaan rangkaian listrik yang secara sederhana.

B. ALAT DAN BAHAN


1). Power Supply
2). Kapasitor Variabel
3). Induktor Variabel
4). Resistor (1k)
5). Voltmeter AC

C. DASAR TEORI
Alternating current dalam pengertian umumnya adalah arus bolak-balik,
secarailmiah pengertian AC adalah arus yang berubah-ubah dalam hal polaritas
dan besarnya seiring dengan jalannya waktu. Kapasitor adalah komponen elektris
umumnya yang secara fisis terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan bahan
isolator atau dielektrikum. Kapasitansi adalah ukuran kemampuan kapasitor
menyimpan energi dalam medan listrik.
D.GAMBAR RANGKAIAN

E.LANGKAH KERJA
Lakukan percobaan dengan memasang rangkaian pada modul yang telah
disediakan,Catat pada setiap tegangan yang telah terukur pada Voltmeter,dan
ulangi sebanyak 2 kali untuk menentukan nilai induktansi dan kapasintasi yang
berbeda-beda.

F.DATA HASIL PADA PENGAMATAN


H. ANALISA DAN PERHITUNGAN
Pada Data Hasil dari Pengamatan di atas,sifat-sifat elemen polaritas pada
Rangkaian AC berjalan seriring berjalannya waktu,dimana pada elemen Induktor
menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh Arus Listri yang
melintasinya. Dengan data pengukuran dan perhitungan,bahwa membantu dalam
menjelaskan secara sistematis dengan sefrekuensi pada hasil praktek yang telah di
ujikan.

H.PERTANYAAN
1. Apakah yang akan terjadi apabila kapasitor dan induktor dipakai dalam
rangkaian dengan sumber DC ? Jelaskan !
Jawaban : Akan terjadi gangguan mengganggu aliran arus searah jika dipasang
pada rangkaian arus searah. Karena fungsi Kapasitor sebagai
penyimpanan energi listrik dalam medan listrik, hal ini karena pada
Arus DC tidak memiliki daya atau frekuensi,sehingga resistansi yang
di hasilkan akan memiliki nilai yang mendekati tak hingga.
2. Cari nilai fungsi waktu rangkaian dengan menggunakan rumus second
order!
Jawaban :  = R x C
 = Konstanta Waktu Dalam satuan Detik (s)
R = Resistansi atau Hambatan Dalam Ohm ()
C = Kapasitansi Dalam Farad (F)

I.KESIMPULAN
Alternating current dalam pengertian umumnya adalah arus bolak-balik,
secara ilmiah pengertian AC adalah arus yang berubah-ubah dalam hal polaritas
dan besarnya seiring dengan jalannya waktu.
MODUL 5
MENENTUKAN KESALAHAN METODE DALAM MENGUKUR
TAHANAN

A. TUJUAN PRATIKUM
Untuk menentukan kesalahan dalam metode mengukur Tahanan dengan metode
VA Meter.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter
2. PSA
3. Tahaan 100
4. Tahanan 10k
C. DASAR TEORI
kita dapat menentukan besarnya suatu tahanan. Arus yang melalui alat
tersebut diukur dan tegangan pada ujung tahanan pun diukur. Hasil bagi antara
arus dan tegangan ini menentukan besarnya tahanan. Sebenarnya yang dapat
diukur hanyalah tegangan pada ujung-ujung tahanan, sedang besar arus yang
diukur, termasuk di dalamnya arus yang melalui Voltmeter.
D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH KERJA

Tentukan besarnya tahanan dari dua buah tahanan yang disediakan


dengan metode di atas.Amati besarnya tegangan masing-masing tiga kali. Untuk
mengurangi kesalahan skala, ulangi percobaan untuk 5 tegangan yang berbeda
dan masing-masing pengamatan dilakukan tiga kali. Tulis hasil pengamatan
pada tabel. Catat pula dari tabel tahanan dalam Voltmeter dan Amperemeter
yang digunakan.

F. DATA HASIL PERCOBAAN ATAU PENGAMATAN


G. ANALISA DAN PENGAMATAN

Pada gambar tabel diatas,bahwa setiap pengujian terdapat perbedaan nilai


arus yang tidak sama satu dengan lainnya hal ini disebabkan karena adanya arus
bolak balik yang terjadi tanpa adanya suatu beban atau hambatan,atau adanya
tahanan yang tidak sesuai dengan aliran arus yang mengalir. Kesalahan dalam
metode mengukur harus di perhatikan dan di pahami agar tidak terjadi beban
overload pada aliran listrik.

H. PERTANYAAN

1. Hal apa yang harus kita perhatikan dalam menentukan Kesalahan


metode mengukur Tahanan!

Jawaban : Kita dapat menentukan besarnya suatu tahanan dengan menggunakan


Voltmeter dan Amperemeter untuk menentukan besarnya tahanan.

I. KESIMPULAN
Kita dapat pula mengukur tegangan pada ujung-ujung Amperemeter dan
tahanan yang disusun seri. Yang kita ukur disini adalah tegangan pada tahanan
dan Amperemeter. Dengan cara ini pun terdapat kesalahan. Bila kita mempunyai
tahanan yang sudah diketahui besarnya, dengan perhitungan koreksi kita dapat
menghilangkan (mengeliminir) kesalahan metoda ini.
MODUL 6
CARA MENGUKUR TRANSISTOR

A. TUJUAN PRATIKUM
Untuk mengetahui cara mengukur Transistor pada berbagai daerah Pengukuran.

B. ALAT DAN BAHAN


1. PSA 24V
2. Transistor
3. Multimeter

C. DASAR TEORI

Transistor merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang paling


sering digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian Elektronika yang
paling sederhana maupun rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks.
Transistor pada umumnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti Germanium,
Silikon, dan Gallium Arsenide. Secara umum, Transistor dapat dibagi menjadi 2
kelompok Jenis yaitu Transistor Bipolar (BJT) dan Field Effect Transistor (FET)

D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH KERJA

Kita dapat menggunakan Multimeter Analog maupun Multimeter Digital


untuk mengukur ataupun menguji apakah sebuah Transistor masih dalam kondisi
yang baik. Perlu diingatkan bahwa terdapat perbedaan tata letak Polaritas (Merah
dan Hitam) Probe Multimeter Analog dan Multimeter Digital dalam
mengukur/menguji sebuah Transistor.

F. DATA HASIL PENGUJIAN ATAU PENGAMATAN


G. ANALISA DAN PERHITUNGAN

Pada dasarnya Transistor adalah Komponen Elektronika yang terdiri dari 3


Lapisan Semikonduktor dan memiliki 3 Terminal (kaki) yaitu Terminal Emitor
yang disingkat dengan huruf “E”, Terminal Base (Basis) yang disingkat dengan
huruf “B” serta Terminal Collector/Kolektor yang disingkat dengan huruf “C”.
Berdasarkan strukturnya, Transistor sebenarnya merupakan gabungan dari
sambungan 2 dioda. Dari gabungan tersebut , Transistor kemudian dibagi menjadi
2 tipe yaitu Transistor tipe NPN dan Transistor tipe PNP yang disebut juga
dengan Transistor Bipolar. Dikatakan Bipolar karena memiliki 2 polaritas dalam
membawa arus listrik.

H. PERTANYAAN
1. Apa yang terjadi jika posisi Probe terbalik ketika Transistor sedang di
ukur?
Jawaban : Jarum pada Multimeter tidak akan bergerak sama sekali.

I. KESIMPULAN

Transistor merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang paling


sering digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian Elektronika yang
paling sederhana maupun rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks.
Transistor merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang paling sering
digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian Elektronika yang paling
sederhana maupun rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks. Transistor
pada umumnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti Germanium, Silikon,
dan Gallium Arsenide. Secara umum, Transistor dapat dibagi menjadi 2 kelompok
Jenis yaitu Transistor Bipolar (BJT) dan Field Effect Transistor (FET).
MODUL 7

CARA MENGUKUR DIODA

A. TUJUAN PRATIKUM

Untuk Mengetahui cara mengukur Dioda pada berbagai daerah pengukuran.

B. ALAT DAN BAHAN

1. PSA 24V
2. Dioda
3. Multimeter

C. DASAR TEORI

Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari


bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke
satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu,
Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika.
Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan
Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n
semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke
sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.

D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH KERJA
Langkah pertama yaitu mengatur posisi antara saklar dengan posisi
dioda,Hubungkan Probe Hitam Pada Terminal Katoda,hubungkan Probe merah
pada Anoda. Baca hasil pengukuran pada papan Multimeter.Balikan Probe Hitam
dan Probe Merah ke Katoda,dan baca hasil pada display Multimeter
F. DATA HASIL PENGUJIAN
G. ANALISA DAN PERHITUNGAN
Pada pengujian tabel diatas bahwa kondisi dioda berfungsi normal atau
baik maka arah jarum pada Multimeter akan mengarah ke kanan,sebaliknya jika
komponen Dioda Rusak maka akan berlawanan dengan Jarum pada papan display.

H. PERTANYAAN
1 Apakah yang akan terjadi apabila kapasitor dan induktor dipakai
dalam rangkaiandengan sumber DC ? Jelaskan !
Jawaban: menyerap daya aktif (kW) dan mengeluarkan daya reaktif (kVAR).
Arus mendahului tegangan sebesar φ°.

I. KESIMPULAN
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari
bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke
satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda sering
dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada
umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan
memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor
yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n
(Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
MODUL 8
PENGUKURAN TAHANAN GROUNDING

A. TUJUAN PRATIKUM
Untuk mengetahui penyaluran arus yang masuk langsung ketanah untuk
meminimalisir hal yang tidak diinginkan dan dapat segera diatasi.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Grounding Earth Tester
2. Datasheet Earth Tester Kyoritsu 4105a
3. Palu
4. Alat pengecekan
5. Alat Tulis Alat Pelindung Diri

C. DASAR TEORI
arthing atau grounding atau bonding secara harfiah artinya adalah
pembumian/pentanahan, istilah ini dikenal dalam bidang listrik yang maksudnya
adalah proses menyalurkan tegangan atau arus langsung ke tanah dalam kasus
terjadinya kebocoran isolasi, sehingga bahaya akibat adanya arus listrik yang
mengalir ke tempat yang tidak diinginkan dapat diatasi atau di minimalisir.
D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH KERJA
Hal pertama yang harus diperhatikan yaitu mempersiapkan peralatan dan
menggunakan APD dengan standar SOP. Selanjutnya melakukan Pre Job Safety
Meeting dengan Instruktur. Menyiapkan pemasangan alat sesuai datasheet.
F. DATA HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN
G. ANALISA DAN PERHITUNGAN
grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi
atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api ketika terjadi
hubungan.al pendek antara phase listrik yang berbeda. Dalam instalasi
penangkpetir, sistem grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik
langsung ke bumi. Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi
sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya kebocoran tegangan.
Dalam eletronika grounding sering berfungsi untuk menetralisir noise yang
disebabkan oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang
tidak standar.
H. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan tegangan langkah dan tegangan sentuh?

Jawaban : Tegangan sentuh adalah tegangan yang terdapat diantara suatu obyek
yang disentuh dan suatu titik berjarak 1 meter, dengan asumsi bahwa
obyek yang disentuh dihubungkan dengan kisi-kisi pengetanahan
yang berada dibawahnya. Tegangan langkah adalah tegangan yang
timbul di antara dua kaki orang yang sedang berdiri di atas tanah
yang sedang dialiri oleh arus kesalahan ke tanah

2. Jelaskan perbedaan alat ukur Earth Tester Kyoritsu Model 4102a dan
Model 4105a!
Jawaban : Desain sirkuit terbaru memungkinkan instrumen beroperasi dengan
pengaruh minimum dari tegangan grounddan ketahanan grounding
dari lonjakan bumi bantu. Dust and drip proof. (dirancang untuk IEC
529 IP54). Nilai ketahanan bumi dapat dibaca langsung dari skala.
I. KESIMPULAN

grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau


tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api ketika terjadi hubungan.al
pendek antara phase listrik yang berbeda. Dalam instalasi penangkpetir, sistem
grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi. Sebagai
proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah
kerusakan akibat adanya kebocoran tegangan. arthing atau grounding atau
bonding secara harfiah artinya adalah pembumian/pentanahan, istilah ini dikenal
dalam bidang listrik yang maksudnya adalah proses menyalurkan tegangan atau
arus langsung ke tanah dalam kasus terjadinya kebocoran isolasi, sehingga bahaya
akibat adanya arus listrik yang mengalir ke tempat yang tidak diinginkan dapat
diatasi atau di minimalisir
MODUL 9
PENGUKURAN PARAMETER LISTRIK PADA PANEL DISTRIBUSI

A. TUJUAN PRATIKUM
Untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu induk step down
(GI Step down) ke beban Listrik (konsumen) harus melewati panel daya dan panel
distribusi listrik.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Clamp Meter Kyoritsu 2046R (1 buah)
2. Datasheet Clamp Meter Kyoritsu 2046R (1 buah)
3. Alat perekam gambar (1 buah)
4. Form Pengecekan (1 set)

C. DASAR TEORI
Panel daya adalah tempat untuk menyalurkan dan mendistribusikan energi
listrik dari gardu listrik step down ke panel-panel distribusinya. Sedangkan yang
dimaksud panel distribusi (distribution panel) adalah tempat menyalurkan dan
mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban (konsumen) baik untuk
instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan. Panel PUTR adalah salah
satu panel listrik yang digunakan sebagai penghubung dan pembagi utama energi
listrik dari transformator (trafo) ke panel-panel cabang (sub distribution panel),
yang kemudian diteruskan dan dibagi ke panel-panel beban.
D. GAMBAR RANGKAIAN

E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menggunakan seluruh APD dengan lengkap.
3. Melakukan Pre Job Safety Meeting dengan instruktur.
4. Mempersiapkan alat ukur dan titik pengukuran sesuai datasheet alat dan
arahan instruktur
5. Melakukan pengukuran parameter arus, tegangan, frekuensi listrik, dan
melakukan pengambilan gambar kerja sesuai arahan dari instruktur, serta
memasukkannya ke form pengukuran..
6. Mengulangi langkah 4 & 5 pada titik pengukuran yang berbeda.
F. DATA HASIL PENGUJIAN ATAU PENGAMATAN
G. ANALISA DAN PERTANYAAN
Panel menjadi tempat untuk menyalurkan dan mendistribusikan energi
listrik dari Gardu Induk Step Down menuju panel-panel lainnya. Hal ini
mengirimkan energi listrik dari panel Daya menuju beban atau konsumen. Panel
ini dirancang untuk menerima input 3 fasa dan mendistribusikan berbagai
kombinasi antara 1 fasa dan 3 fasa.

H. PERTANYAAN
1. Jelaskan prinsip kerja alat ukur arus listrik dengan sistem clamp!
Jawaban : Sistem Clamp menggunakan prinsip Hukum Faraday dengan perubahan
fluks magnet dalam sebuah kumparan sehingga akan menghasilkan arus
yang mengalir pada kumparan tersebut.
2. Berikan analisis perhitungan ketidakseimbangan tegangan menurut
NEMA, dengan menggunakan analisis tegangan fasa!
Jawaban : National Electrical Manufactuers Association (NEMA) menganalisis
kemampuan pada kerja motor karena ketidakseimbangan fasa dengan
hasil perhitungan bedasarkan data pengukuran di PLTU Paiton Baru.
I. KESIMPULAN
Panel daya adalah tempat untuk menyalurkan dan mendistribusikan energi
listrik dari gardu listrik step down ke panel-panel distribusinya. Sedangkan yang
dimaksud panel distribusi (distribution panel) adalah tempat menyalurkan dan
mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban (konsumen) baik untuk
instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan.
MODUL 10
MEMBUAT UNIT DALAM KONSUMSI ENERGI

A. TUJUAN PRATIKUM

1. Mengetahui cara kerja kWh meter


2. Mengetahui perbedaan kWh meter analog dengan digital
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kWh meter analog dan digital

B. ALAT DAN BAHAN

1.KWh meter analog


2. Kabel
3. Wattmeter digital
4. Beban

C. DASAR TEORI
Energi adalah banyaknya daya yang dikonsumsi dalam waktu tertentu.
KWh meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya
komsumsi daya pada suatu konsumen listrik. KWh meter pada dasarnya
terbagi menjadi dua yaitu kwh meter digital dan KWh meter analog.

D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH KERJA

1. Merangkai rangkaian sesuai dengan gambar percobaan


2. Mencatat nilai awal yang tertera pada kWh meter
3. Menyalakan sumber AC
4. Menunggu selama 1 jam
5. Mencatat kembali pembacaan nilai akhir yang tertera pada kWh meter
Membandingkan data dari kWh meter, lama praktikum, daya beban, dan
pembacaan pada Wattmeter

F. DATA HASIL PENGAMATAN


 Tegangan Awal
0,03 KWh
 Perubahan Tegang selang 30 Menit Kemudian
0,04 KWh

G. ANALISA DAN PERHITUNGAN


Pada percobaan pengamatan dan pengujian diatas bahwa perubahan
energi listrik berlangsung karena adanya 4 sistem didalam rangkaian itu,di
antaranya Sistem Pengarah dimana kumparan tegangan yang terkoneksi
dengan suplai terletakkan pada bagian Tengah dari magnet shunt. Sistem
Penggerak terdiri dari piringan aluminium yang disusun tegak lurus
dengan poros putar. Batang yang menyangga lempenganini dihubungkan
dengan penunjuk angka pada bagian depan kWh meter untuk memberikan
informasi konsumsi energi beban. Sistem Pengereman Pengereman pada
kWh meter analog diatur oleh sebuah magnet permanen yang terletak
berseberangan dengan magnet pada sistem pengarah. Sistem Penghitung
terdiri dari sebuah roda gigi yang berinteraksi langsung dengan piringan
aluminum dan terhubung dengan penunjuk angka kWh meter sehingga
banyaknya putaran piringan akan terbaca.
H. PERTANYAAN
1. Apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah pada
berkurangnya Pasokan pada Energi Listrik?
Jawaban : Memberlakukan kebijakan pembatasan penggunaan listrik bagi
golongan masyarakat kelas atas agar menghindari penggunaan listrik
yang berlebihan dengan skema denda progesif

I.KESIMPULAN
Energi adalah banyaknya daya yang dikonsumsi dalam waktu tertentu.
KWh meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya komsumsi
daya pada suatu konsumen listrik. Pada percobaan pengamatan dan pengujian
diatas bahwa perubahan energi listrik berlangsung karena adanya 4 sistem
didalam rangkaian itu,di antaranya Sistem Pengarah dimana kumparan tegangan
yang terkoneksi dengan suplai terletakkan pada bagian Tengah dari magnet shunt.
Sistem Penggerak terdiri dari piringan aluminium yang disusun tegak lurus
dengan poros putar. Batang yang menyangga lempengan ini dihubungkan
dengan penunjuk angka pada bagian depan kWh meter untuk memberikan
informasi konsumsi energi beban. Sistem Pengereman Pengereman pada kWh
meter analog diatur oleh sebuah magnet permanen yang terletak berseberangan
dengan magnet pada sistem pengarah. Sistem Penghitung terdiri dari sebuah roda
gigi yang berinteraksi langsung dengan piringan aluminum dan terhubung dengan
penunjuk angka kWh meter sehingga banyaknya putaran piringan akan terbaca

Anda mungkin juga menyukai