Dosen Pengampu:
Drs.Eko Ariyanto,M.T.
Disusun Oleh:
40040622650042
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEKOLAH VOKASI
TEKNIK LISTRIK INDUSTRI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
Anugerah-Nya,sehingga pada Modul Pratikum Pengukuran dapat terselesaikan
dengan berjalan lancar dan baik. Data hasil pada modul yang telah dibuat untuk
dapat melengkapi materi pada pembelajaran Pratikum pada Program Studi STr.
Teknik Listrik Industri,Departemen Teknologi Industri,Sekolah
Vokasi,Universitas Diponegoro.
Didalam Modul ini berisikan Hasil data pada laporan yang telah kami
ujikan serta,data-data yang telah diuraikan pada materi Pratik Pengukuran sesuai
dengan Rencana Pembelajaran Semester pada Mata Kuliah Pratikum Pengukuran
yang telah kami kerjakan sebagai Mahasiswa STr. Teknik Listrik Industri,dengan
bobot 2 SKS.
Materi yang telah diberikan dan bedasarkan pada prosedur dari berbagai
sumber yang telah diberikan pada Dosen Pengampu kami. Modul Pratikum Alat
Ukur dan Pengukuran,D4 Teknik Listrik Industri Politeknik Negeri
Manado,2018,Modul Pratikum Pengukuran Listrik,Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro,1996,Sarjana Terapan Teknik Listrik Industri,Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro,2020.
Pada kesempatan ini perkenankan Penulis mengucapkan Terima Kasih Kepada:
1) . Prof.Dr.Ir.Budiyono,M.Si, sebagai Dekan pada Sekolah Vokasi Undip
2) . Arkhan Subari,S.T,M.Kom, sebagai Ketua Program Studi Teknik Listrik
Industri Sekolah Vokasi Undip
3) . Drs. Eko Ariyanto,M.T, sebagai Dosen Pengampu pada Mata Kuliah
Pratikum Pengukuran.
Besar harapan Kami dengan adanya Modul Pratikum Pengukuran menjadi
menunjang wawasan dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar pada program studi
Teknik Listrik Industri,Departemen Teknologi Industri,Sekolah
Vokasi,Universitas Diponegoro.
MODUL 1
PEMAKAIAN MULTIMETER
A. TUJUAN PRATIKUM
Sebagai alat untuk mengukur suatu tahanan dalam nilai besaran pada
listrik.besaran dimana terbagi menjadi beberapa,diantara-nya besaran
tahanan,besaran tegangan,dan besaran arus. Multimeter bisa dikatakan menjadi
Ampere Meter,Volt Meter,dan Ohm Meter(AVO Meter). Selain itu, untuk
mengetahui nilai suatu tahanan dapat dilakukan dengan dua upaya,yaitu membaca
kode warna,dan mengukur tahanan.
C. DASAR TEORI
Resistansi atau Resistor merupakan komponen dasar elektronika yang
digunakan untuk membatasi pada jumlah arus dalam suatu rangkaian. Resistor
bersifat resistif,terbuat dari bahan karbon. Dalam Satuan Resistansi dilambangkan
dengan simbol Ω (Omega).
Rating daya mrnunjukkan daya maksimum yang bisa didisipasikan tanpa
menimbulkan panas yang berlebihan sehingga rusak terbakar. Disipasi
menunjukkan daya sebesar I2R akan di buang/ digunakan oleh resistor.
Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri
dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna
untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan ohmmeter.
Kode warna tersebut adalah standar manufactur yang di keluarkan oleh EIA
(elektronic Industrial Association).
Cincin
Warna I II III IV V
Cincin
Hitam 0 0 0 100
Coklat 1 1 1 101 ±1%
Merah 2 2 2 102 ±2%
Jingga 3 3 3 103
Kuning 4 4 4 104
Hijau 5 5 5 105
Biru 6 6 6 106
Ungu 7 7 7 107
Abu-abu 8 8 8 108
Putih 9 9 9 109
Emas 10-1 ±5%
Perak 10-2 ± 10 %
Tanpa Warna ± 20 %
D.GAMBAR RANGKAIAN RESISTOR
E.LANGKAH KERJA:
Besar R -
Besar R -
Ohm
No. Warna Tahanan Ohm Selisih
(Dengan
(Diukur)
Kode)
0 – 9 Volt 9V 0
510K 4 510
100K 4 506
H.PERTANYAAN
1. Apa maksud warna toleransi pada tahanan ? Terangkan !
Jawaban: Warna Pada setiap Toleransi merupakan suatu nilai yang terkandung
pada Resistor dimana tiap warna menentukan nilai ohm suatu hambatan pada
tahanan.
2. Apa sebab untuk Ohm meter pada setiap perubahan batas ukur, jarum
penunjuk harus dinolkan terlebih dahulu ?
Jawaban: Sebagai Kalibrasi sebelum Probe (+) dan Probe(-) mengukur pada
besaran tahanan Resistor sehingga menentukan tingkat keakuratan.
3. Apa sebab pada Ohm meter, angka nol terletak di kanan pada papan skala ?
Jawaban: Untuk mendeteksi kerusakan pada Rangkaian Listrik yang diukur.
4. Apa sebab pada pengukuran yang belum diketahui besarnya, batas ukur
meter harus ditempatkan pada kedudukan terbesar ?
Jawaban: Untuk menentukan besaran Tegangan bedasarkan aliran terendah
hingga terbesar.
5. Apa fungsi transformator pada percobaan yang anda lakukan ?
Jawaban: untuk menyalurkan energi listrik ke tegangan rendah maupun ke
tegangan tinggi, penyaluran ini berlangsung dalam frekuensi yang sama. Fungsi
ini juga dikenal pula sebagai istilah step up dan step down.
6. Apa fungsi dioda pada percobaan pengukuran tegangan DC ?
Jawaban: Penghalang tegangan jika tegangan masuk dari kutup Katode dan
melewatkan jika tegangan masuk dari kutub Anoda, maka dioda bisa di manfaat
kan sebagai penyearah gelombang AC menjadi DC.
7. Sebab dalam pengukuran tegangan, Volt meter harus dipasang paralel
dengan beban ? Bagaimana pendapat anda apabila Volt meter tersebut
terpasang seri dengan beban ?
Jawaban: Karena adanya pembagian Pada Arus cabang,jika Voltmeter di pasang
secara seri oleh beban,maka akan terjadi Drop Tegangan Pada Rangkaian Utama.
8. Apa sebab dalam pengukuran arus Ampere meter harus dipasang seri
dengan beban ? Bagaimana pendapat anda jika Ampere meter terpasang
paralel dengan beban ? Jelaskan !
Jawaban: Agar mendapatkan besaran arus terukur yang sesuai dengan arus yang
mengalir pada rangkaian normal.
9. Apa sebab data pengukuran sering terjadi perbedaan antara perhitungan
teori dengan hasil praktek ? Apa kemungkinan penyebabnya ?
Jawaban: Karena adanya ketidakakuratan pada Data baik secara teori maupun
Praktek,hal ini terjadi pada Arus yang tidak stabil sehingga pada alat
ukur tidak sesuai pada hasil data teori.
G. KESIMPULAN
Multimeter merupakan alat ukur dalam nilai besaran pada listrik.besaran
dimana terbagi menjadi beberapa,diantara-nya besaran tahanan,besaran
tegangan,dan besaran arus. Multimeter bisa dikatakan menjadi Ampere
Meter,Volt Meter,dan Ohm Meter(AVO Meter). Resistansi atau Resistor
merupakan komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi pada
jumlah arus dalam suatu rangkaian.
MODUL 2
RANGKAIAN SERI,PARAREL&SERI-PARAREL
A. TUJUAN PRATIKUM
merangkai resistor (hambatan) yang dihubung seri dan menghitung nilai
resistor (hambatan) pengganti (Rtotal) pada rangkaian seri. Merangkai
resistor (hambatan) yang dihubung paralel dan menghitung nilai resistor
(hambatan) pengganti (Rtotal) pada rangkaian paralel. Dapat merangkai
resistor (hambatan) yang dihubung seri-paralel dan menghitung nilai resistor
(hambatan) pengganti (Rtotal) pada rangkaian seri-paralel.Membandingkan
hasil-hasil perhitungan dan pengukuran rangkaian pengganti (Rp) serta
menghitung kesalahan (eror) di antara keduanya.
D. GAMBAR RANGKAIAN
R1 R2 R3
Ω
220 Ω 330 Ω
E. LANGKAH KERJA
-Buatlah Rangkaian seperti gambar latihan 1
-Ukurlah nilai Resistor (hambatan) pada masing-masing Resistor (hambatan)
yang di pasang dengan menggunakan alat ukur (Ohmmeter) digital dan
hasilnya dimasukkan dalam Tabel 1.
-Ukurlah nilai resistor total seperti diperlihatkan pada gambar latihan 1
dengan Ohmmeter digital dan masukkan dalam tabel 1.
-Ukurlah Kembali nilai Resistor (hambatan) pada masing-masing Resistor
(hambatan) yang di pasang dengan menggunakan alat ukur (ohmmeter)
Analog dan hasilnya di masukkan dalam tabel 1.
-Ukurlah nilai resistor total seperti diperlihatkan pada gambar latihan 1
dengan Ohmmeter digital dan masukkan dalam tabel 1.
-Hitung Nilai RT .
-Hitung Nilai Eror (kesalahan pengukuran).
-Buat Rangkaian seperti pada latihan 2.
-Ulangi percobaan 2,3,4,5,6,7 dan masukkan ke tabel 2.
-Buat rangkaian seperti gambar latihan 3.
-Lakukan kembali percobaan 2,3,4,5,6,7 dan masukkan ke tabel 3.
Tabel 1
Nilai Pengukuran
Hambatan Hambatan Digital Analog RT RT
(Digital) (Analog)
391 400 1.177 1.180
R1 120 Ohm
394 390
R2 220 Ohm
392 390
R3 330 Ohm
Tabel 2
Nilai Pengukuran
Hambatan Hambatan Digital Analog RT RT
(Digital) (Analog)
393 393 131 130
R1 120 Ohm
393 393
R2 220 Ohm
393 393
R3 330 Ohm
Tabel 3
Nilai Pengukuran
Hambatan Hambatan Digital Analog RT RT
(Digital) (Analog)
393 390 590 585
R1 120 Ohm
394 390
R2 220 Ohm
394 390
R3 330 Ohm
H. PERTANYAAN
1. Pada setiap Rangkaian Seri,Pararel,& Seri-Pararel terdapat perbedaan
dalam rumusnya,jelaskan menurut pendapatmu terkait hal tsb!
Jawaban : Pada setiap ketiga Ketiga Tabel diatas merupakan bedasarkan pada
suatu nilai Rangkaian yang telah ada dengan Rumus yang telah
ditentukan. Sebagai Mahasiswa wajib mampu untuk memahami dan
menyelesaikan permasalahan pada tiap rangkaian yang belum
diketahui dengan menentukan 3 unsur pokok rumus pada suatu
rangkaian.
I. KESIMPULAN
A. TUJUAN PRATIKUM
Untuk mengukur daya arus dengan alat ukur Voltmeter dan Amperemeter.
Mampu mengetahui prinsip serta cara kerja pada arus searah dengan
menggunakan alat ukur Voltmeter dan Amperemeter.
C. DASAR TEORI
Daya arus searah dapat diukur dengan menggunakan alat Ukur Voltmeter
dan Amperemeter. Dalam pelaksanaan pengukuran atau pengamatan pada daya
arus searah ini, mata/penglihatan adalah penting untuk memperhitungkan
kerugian-kerugian daya yang terjadi akibat adanya alat-alat peengukuran. Misal
bila tahanan adalah R, tegangan V dan arus beban adalah I. Sedang alat-alat
pengukuran Voltmeter dan Amperemeter yang mempunya tahanan-tahanan dalam
Rv dan Ra menunjukan Vv dan Ia.
D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH KERJA
Mengatur Potensiometer dalam posisi 100,sumber tegangan 3V dengan berbagai
variasi besaran (5X),dengan mengatur besar 5V,7V,dan 9v.
Metode Volt-Ampere 2
I. KESIMPULAN
Daya arus searah dapat diukur dengan menggunakan alat Ukur Voltmeter dan
Amperemeter. Rangkaian DC atau rangkaian searah merupakan rangkaian dengan
tegangan yang rendah. Dalam pelaksanaan pengukuran atau pengamatan pada
daya arus searah ini, mata/penglihatan adalah penting untuk memperhitungkan
kerugian-kerugian daya yang terjadi akibat adanya alat-alat peengukuran. Misal
bila tahanan adalah R, tegangan V dan arus beban adalah I.
MODUL 4
RANGKAIAN AC
A. TUJUAN PRATIKUM
Bertujuan untuk menganalisis pada perbedaan Rangkaian AC dan
DC,mampu menganalisis serta memahami pada rangkaian AC,mempelajari
elemen-elemen aktif maupun pasif pada suatu rangkaian dengan sumber utamanya
yaitu AC, dan dapat mengaplikasikan persamaan laplace untuk menyelesaikan
persamaan rangkaian listrik yang secara sederhana.
C. DASAR TEORI
Alternating current dalam pengertian umumnya adalah arus bolak-balik,
secarailmiah pengertian AC adalah arus yang berubah-ubah dalam hal polaritas
dan besarnya seiring dengan jalannya waktu. Kapasitor adalah komponen elektris
umumnya yang secara fisis terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan bahan
isolator atau dielektrikum. Kapasitansi adalah ukuran kemampuan kapasitor
menyimpan energi dalam medan listrik.
D.GAMBAR RANGKAIAN
E.LANGKAH KERJA
Lakukan percobaan dengan memasang rangkaian pada modul yang telah
disediakan,Catat pada setiap tegangan yang telah terukur pada Voltmeter,dan
ulangi sebanyak 2 kali untuk menentukan nilai induktansi dan kapasintasi yang
berbeda-beda.
H.PERTANYAAN
1. Apakah yang akan terjadi apabila kapasitor dan induktor dipakai dalam
rangkaian dengan sumber DC ? Jelaskan !
Jawaban : Akan terjadi gangguan mengganggu aliran arus searah jika dipasang
pada rangkaian arus searah. Karena fungsi Kapasitor sebagai
penyimpanan energi listrik dalam medan listrik, hal ini karena pada
Arus DC tidak memiliki daya atau frekuensi,sehingga resistansi yang
di hasilkan akan memiliki nilai yang mendekati tak hingga.
2. Cari nilai fungsi waktu rangkaian dengan menggunakan rumus second
order!
Jawaban : = R x C
= Konstanta Waktu Dalam satuan Detik (s)
R = Resistansi atau Hambatan Dalam Ohm ()
C = Kapasitansi Dalam Farad (F)
I.KESIMPULAN
Alternating current dalam pengertian umumnya adalah arus bolak-balik,
secara ilmiah pengertian AC adalah arus yang berubah-ubah dalam hal polaritas
dan besarnya seiring dengan jalannya waktu.
MODUL 5
MENENTUKAN KESALAHAN METODE DALAM MENGUKUR
TAHANAN
A. TUJUAN PRATIKUM
Untuk menentukan kesalahan dalam metode mengukur Tahanan dengan metode
VA Meter.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter
2. PSA
3. Tahaan 100
4. Tahanan 10k
C. DASAR TEORI
kita dapat menentukan besarnya suatu tahanan. Arus yang melalui alat
tersebut diukur dan tegangan pada ujung tahanan pun diukur. Hasil bagi antara
arus dan tegangan ini menentukan besarnya tahanan. Sebenarnya yang dapat
diukur hanyalah tegangan pada ujung-ujung tahanan, sedang besar arus yang
diukur, termasuk di dalamnya arus yang melalui Voltmeter.
D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH KERJA
H. PERTANYAAN
I. KESIMPULAN
Kita dapat pula mengukur tegangan pada ujung-ujung Amperemeter dan
tahanan yang disusun seri. Yang kita ukur disini adalah tegangan pada tahanan
dan Amperemeter. Dengan cara ini pun terdapat kesalahan. Bila kita mempunyai
tahanan yang sudah diketahui besarnya, dengan perhitungan koreksi kita dapat
menghilangkan (mengeliminir) kesalahan metoda ini.
MODUL 6
CARA MENGUKUR TRANSISTOR
A. TUJUAN PRATIKUM
Untuk mengetahui cara mengukur Transistor pada berbagai daerah Pengukuran.
C. DASAR TEORI
D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH KERJA
H. PERTANYAAN
1. Apa yang terjadi jika posisi Probe terbalik ketika Transistor sedang di
ukur?
Jawaban : Jarum pada Multimeter tidak akan bergerak sama sekali.
I. KESIMPULAN
A. TUJUAN PRATIKUM
1. PSA 24V
2. Dioda
3. Multimeter
C. DASAR TEORI
D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH KERJA
Langkah pertama yaitu mengatur posisi antara saklar dengan posisi
dioda,Hubungkan Probe Hitam Pada Terminal Katoda,hubungkan Probe merah
pada Anoda. Baca hasil pengukuran pada papan Multimeter.Balikan Probe Hitam
dan Probe Merah ke Katoda,dan baca hasil pada display Multimeter
F. DATA HASIL PENGUJIAN
G. ANALISA DAN PERHITUNGAN
Pada pengujian tabel diatas bahwa kondisi dioda berfungsi normal atau
baik maka arah jarum pada Multimeter akan mengarah ke kanan,sebaliknya jika
komponen Dioda Rusak maka akan berlawanan dengan Jarum pada papan display.
H. PERTANYAAN
1 Apakah yang akan terjadi apabila kapasitor dan induktor dipakai
dalam rangkaiandengan sumber DC ? Jelaskan !
Jawaban: menyerap daya aktif (kW) dan mengeluarkan daya reaktif (kVAR).
Arus mendahului tegangan sebesar φ°.
I. KESIMPULAN
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari
bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke
satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda sering
dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada
umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan
memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor
yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n
(Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
MODUL 8
PENGUKURAN TAHANAN GROUNDING
A. TUJUAN PRATIKUM
Untuk mengetahui penyaluran arus yang masuk langsung ketanah untuk
meminimalisir hal yang tidak diinginkan dan dapat segera diatasi.
C. DASAR TEORI
arthing atau grounding atau bonding secara harfiah artinya adalah
pembumian/pentanahan, istilah ini dikenal dalam bidang listrik yang maksudnya
adalah proses menyalurkan tegangan atau arus langsung ke tanah dalam kasus
terjadinya kebocoran isolasi, sehingga bahaya akibat adanya arus listrik yang
mengalir ke tempat yang tidak diinginkan dapat diatasi atau di minimalisir.
D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH KERJA
Hal pertama yang harus diperhatikan yaitu mempersiapkan peralatan dan
menggunakan APD dengan standar SOP. Selanjutnya melakukan Pre Job Safety
Meeting dengan Instruktur. Menyiapkan pemasangan alat sesuai datasheet.
F. DATA HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN
G. ANALISA DAN PERHITUNGAN
grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi
atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api ketika terjadi
hubungan.al pendek antara phase listrik yang berbeda. Dalam instalasi
penangkpetir, sistem grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik
langsung ke bumi. Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi
sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya kebocoran tegangan.
Dalam eletronika grounding sering berfungsi untuk menetralisir noise yang
disebabkan oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang
tidak standar.
H. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan tegangan langkah dan tegangan sentuh?
Jawaban : Tegangan sentuh adalah tegangan yang terdapat diantara suatu obyek
yang disentuh dan suatu titik berjarak 1 meter, dengan asumsi bahwa
obyek yang disentuh dihubungkan dengan kisi-kisi pengetanahan
yang berada dibawahnya. Tegangan langkah adalah tegangan yang
timbul di antara dua kaki orang yang sedang berdiri di atas tanah
yang sedang dialiri oleh arus kesalahan ke tanah
2. Jelaskan perbedaan alat ukur Earth Tester Kyoritsu Model 4102a dan
Model 4105a!
Jawaban : Desain sirkuit terbaru memungkinkan instrumen beroperasi dengan
pengaruh minimum dari tegangan grounddan ketahanan grounding
dari lonjakan bumi bantu. Dust and drip proof. (dirancang untuk IEC
529 IP54). Nilai ketahanan bumi dapat dibaca langsung dari skala.
I. KESIMPULAN
A. TUJUAN PRATIKUM
Untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu induk step down
(GI Step down) ke beban Listrik (konsumen) harus melewati panel daya dan panel
distribusi listrik.
C. DASAR TEORI
Panel daya adalah tempat untuk menyalurkan dan mendistribusikan energi
listrik dari gardu listrik step down ke panel-panel distribusinya. Sedangkan yang
dimaksud panel distribusi (distribution panel) adalah tempat menyalurkan dan
mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban (konsumen) baik untuk
instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan. Panel PUTR adalah salah
satu panel listrik yang digunakan sebagai penghubung dan pembagi utama energi
listrik dari transformator (trafo) ke panel-panel cabang (sub distribution panel),
yang kemudian diteruskan dan dibagi ke panel-panel beban.
D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menggunakan seluruh APD dengan lengkap.
3. Melakukan Pre Job Safety Meeting dengan instruktur.
4. Mempersiapkan alat ukur dan titik pengukuran sesuai datasheet alat dan
arahan instruktur
5. Melakukan pengukuran parameter arus, tegangan, frekuensi listrik, dan
melakukan pengambilan gambar kerja sesuai arahan dari instruktur, serta
memasukkannya ke form pengukuran..
6. Mengulangi langkah 4 & 5 pada titik pengukuran yang berbeda.
F. DATA HASIL PENGUJIAN ATAU PENGAMATAN
G. ANALISA DAN PERTANYAAN
Panel menjadi tempat untuk menyalurkan dan mendistribusikan energi
listrik dari Gardu Induk Step Down menuju panel-panel lainnya. Hal ini
mengirimkan energi listrik dari panel Daya menuju beban atau konsumen. Panel
ini dirancang untuk menerima input 3 fasa dan mendistribusikan berbagai
kombinasi antara 1 fasa dan 3 fasa.
H. PERTANYAAN
1. Jelaskan prinsip kerja alat ukur arus listrik dengan sistem clamp!
Jawaban : Sistem Clamp menggunakan prinsip Hukum Faraday dengan perubahan
fluks magnet dalam sebuah kumparan sehingga akan menghasilkan arus
yang mengalir pada kumparan tersebut.
2. Berikan analisis perhitungan ketidakseimbangan tegangan menurut
NEMA, dengan menggunakan analisis tegangan fasa!
Jawaban : National Electrical Manufactuers Association (NEMA) menganalisis
kemampuan pada kerja motor karena ketidakseimbangan fasa dengan
hasil perhitungan bedasarkan data pengukuran di PLTU Paiton Baru.
I. KESIMPULAN
Panel daya adalah tempat untuk menyalurkan dan mendistribusikan energi
listrik dari gardu listrik step down ke panel-panel distribusinya. Sedangkan yang
dimaksud panel distribusi (distribution panel) adalah tempat menyalurkan dan
mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban (konsumen) baik untuk
instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan.
MODUL 10
MEMBUAT UNIT DALAM KONSUMSI ENERGI
A. TUJUAN PRATIKUM
C. DASAR TEORI
Energi adalah banyaknya daya yang dikonsumsi dalam waktu tertentu.
KWh meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya
komsumsi daya pada suatu konsumen listrik. KWh meter pada dasarnya
terbagi menjadi dua yaitu kwh meter digital dan KWh meter analog.
D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH KERJA
I.KESIMPULAN
Energi adalah banyaknya daya yang dikonsumsi dalam waktu tertentu.
KWh meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya komsumsi
daya pada suatu konsumen listrik. Pada percobaan pengamatan dan pengujian
diatas bahwa perubahan energi listrik berlangsung karena adanya 4 sistem
didalam rangkaian itu,di antaranya Sistem Pengarah dimana kumparan tegangan
yang terkoneksi dengan suplai terletakkan pada bagian Tengah dari magnet shunt.
Sistem Penggerak terdiri dari piringan aluminium yang disusun tegak lurus
dengan poros putar. Batang yang menyangga lempengan ini dihubungkan
dengan penunjuk angka pada bagian depan kWh meter untuk memberikan
informasi konsumsi energi beban. Sistem Pengereman Pengereman pada kWh
meter analog diatur oleh sebuah magnet permanen yang terletak berseberangan
dengan magnet pada sistem pengarah. Sistem Penghitung terdiri dari sebuah roda
gigi yang berinteraksi langsung dengan piringan aluminum dan terhubung dengan
penunjuk angka kWh meter sehingga banyaknya putaran piringan akan terbaca