LAPORAN PRAKTIKUM 1

”PENGENALAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR”

Dosen Pengampu:
Dr. Siska Elvyanti, S.Pd.,M.T
Asisten:
Tari Pramanik

Disusun oleh:
Nama : Fanisa Nur Indah Sari
NIM : 1900504

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
A. Tujuan
1. Mempelajari fungsi dan sifat multimeter
2. Mempelajari penggunaan multimeter
3. Dapat membedakan multimeter analog dan digital

B. Alat dan Bahan

1. Multimeter
2. 5 Resistor
3. 2 Capasitor Electrolit Condensator
4. 2 Cpasitor
5. 1 Induktor

C. Teori Singkat
Multimeter (sering dikenal sebagai AVO meter) adalah alat pengukur listrik yang
dapat mengukur arus (ampere-meter), tegangan (volt-meter), maupun hambatan (ohm-
meter). Ada dua kategori multimeter, yaitu multimeter analog dan multimeter digital atau
DMM (digital multi-meter) yaitu multimeter yang baru dan lebih akurat hasil
pengukurannya. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC maupun listrik DC.
D. Praktikum
1. Pengukuran Komponen
a. Pengukuran Resistor
Resistor Resistansi Perhitungan Batas Ukur Resistansi Hasil Pengukuran
Manual (Ω) Menggunakan Multimeter (Ω)
160k Ω

R1 Coklat-biru-kuning-emas (160k Ω) 200k Ω

1040k Ω

2M Ω
R2 Coklat-hitam-hijau-emas (1000k Ω)
(2000K Ω)
 19,8 Ω

R3 Coklat-abu-hitam-emas (18 Ω) 200 Ω

4.9 Ω

R4 Oranye-putih-emas-emas (3,9 Ω) 200 Ω

499 Ω

R5 Kuning-ungu-coklat-emas (470 Ω) 2K Ω

b. Pengukuran Electrolit Condensator

Elco Kapasitansi Perhitungan Kondisi
Manual (Ω)
C1 1 uF/200 V Baik
C2 1 uF/50 V Baik
 c. Pengukuran Capasitor
Cap Kapasitansi Perhitungan Kondisi
Manual (Ω)
C1 270 pF Baik
C2 47 pF Baik

d. Pengukuran Inductor
Inductor Induktansi Perhitungan Batas Ukur Induktansi Hasil Pengukuran
Manual (Ω) Menggunakan Multimeter (Ω)
108 H

I1 Coklat-hitam-oranye-emas (101 H) 200 Ω

Bandingkan hasil dari pengukuran multimeter dan perhitungan manual pada

masing-masing komponen. Jika ada perbedaan coba jelaskan mengapa bisa berbeda !
Jawab:
Hasil pengukuran hambatan resistor dan inductor dalam perhitungan manual
terdapat perbedaan dengan perhitungan yang menggunakam multimeter digital. Perbedaan
yang timbul pun tidak terlalu besar, hanya sedikit perbedaan angka, itu disebabkan karena
adanya faktpr toleransi dari tiap hambatan pada komponen resistor maupun inductor yang
telah diukur.

Kesulitan saat pengukuran:

Kesulitan yang saya rasakan pada sat pengukuran yaitu tidak stabilnya nilai resistor
yang kadang kadang berubah angkanya pada saat menggunakan multimeter digital ini.
Karena biasanya saya disekolah menggunakan multimeter analog, jadi saya perlu mengulik
dan mempelajari penggunaan multimeter digital ini. Dalam pengukuran praktikum ini, saya
menggunakan multimeter digital milik teman saya juga untuk melihat dan meneliti hasil
pengukuran dari dua multimeter digital yang saya gunakan. Jadi, saya menggunakan dua
multimeter digital dalam praktikum ini.

E. Kesimpulan
1. Dari kegiatan praktikum ini, kita dapat mengetahui bagaimana cara pengukuran
resistansi, kapasitansi, dan induktansi pada tiga komponen yang berbeda (resistor,
capasitor, dan inductor) dengan perhitungan manual menggunakan kode warna pada
komponen atau sudah tertera jelas pada angka yang terdapat dalam komponen, juga
dengan perhitungan yang menggunakan multimeter digital.
2. Perhitungan manual resistor menggunakan kode warna yang harus kita tau berapa nilai
nilainya dari tiap warna yang ada pada resistor. Sedangkan perhitungan menggunakan
multimeter digital ini, kita hanya perlu melihat angka yang muncul pada multimeter
saat pengukuran resistor. Nilai resistor dalam satuan ohm.
3. Nilai capasitor bisa kita lihat pada angka yang tertera pada capasitor itu sendiri, nilai
capasitor dalam satuan farad. Dalam praktikum ini, kita menentukan kondisi
baik/buruknya capasitor dengan cara melihat perubahan angka yang ada pada
multimeter digital.
4. Perhitungan manual inductor sama dengan resistor, jika terdapat kode warnanya.
Begitupun perhitungan digital nya pun sama dengan resistor. Hanya saja satuan dalam
inductor adalah Henry.