Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

PRAKTEK RANGKAIAN LISTRIK


KELAS TK-1A SEMESTER II

Disusun Oleh :
Salwa Zahra Aulia (3.33.23.0.22)

Nama Anggota Kelompok 4 :


Indah Aura Hidayah (3.33.23.0.11)
Rhesita Septi Amelya (3.33.23.0.20)
Sabrina Ramdhaneila Arsa (3.33.23.0.21)
Salwa Zahra Aulia (3.33.23.0.22)

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
15 FEBRUARI 2024
A.Judul Percobaan
Mengukur nilai resistansi dengan ohm meter analod dan digital.

B. Tujuan
a.) Melakukan kalibrasi ohm meter analog.
b.) Memahami fungsi saklar dan membaca jarum penunjuk.
c.) Melakukan pengukuran nilai resistansi resistor.

C. Dasar Teori
Ohmmeter adalah alat yang telah menjadi bagian integral dari industri elektronik dan
telah digunakan selama lebih dari satu abad untuk mengukur resistansi. Walaupun mungkin
terlihat sebagai alat sederhana, fungsinya sangat penting dan memiliki aplikasi di berbagai
bidang. Ohm meter sebenarnya multimeter atau AVO meter yang difungsikan sebagai ohm
meter. Multimeter dapat juga berfungsi sebagai ampere meter untuk mengukur arus listrik dan
sebagai volt meter untuk mengukur tegangan listrik, baik DC maupun AC. Terdapat dua jenis
multimeter di laboratorium dasar telekomunikasi, yaitu digital dan analog. Multimeter analog
penunjukkannya menggunakan jarum dengan beberapa skala yang berkaitan dengan batas
ukur. Sedangkan multimeter digital penunjukkannya menggunakan angka digit, sehingga lebih
tepat dibandingkan analog. Kesalahan pembacaan sering terjadi pada multimeter analog,
karena itu harus memenuhi langkah – langkah pengukuran yang telah ditetapkan.
Salah satu fungsi multimeter adalah kegunaannya sebagai Ohm-meter untuk mengukur
tahanan/resistan (resistance). Tahanan/resistan (resistance) mengandung dua pengertian,
Pertama, tahanan (resistance) sebagai sebuah nama untuk salah satu komponen elektronika
yaitu resistan atau resistor, dan Kedua, perlawanan yang diberikan oleh bahan penghantar
(konduktor) dan/atau bahan setengah penghantar (semikonduktor) yang terdapat dalam
komponen elektronik terhadap arus listrik searah yang mengalir. Kedua-duanya memiliki
satuan yang dinyatakan dalam Ohm (Ω).
Ohm-meter mampu menghasilkan aliran pada internal arus listrik, oleh karena itu, alat
ohm-meter dilengkapi dengan baterai. Perangkat ini juga terdiri dari dua arah, yang kemudian
resistensi di antara mereka akan diukur. Ujung merah dihubungkan ke terminal positif sesuai
unit listrik yang sedang diuji, sedangkan hitam melekat ke negatif. Ketika arus mengalir dari
baterai dan melalui unit, ohmmeter mengukur penurunan tegangan, atau hambatan, yang
terjadi.
Pada Multimeter Digital, hasil pengukuran dapat dibaca langsung pada layar display,
pada Multimeter Analog, hasil pengukuran tahanan/resistan (resistance) dibaca pada papan
skala Ohm (Ω-kΩ). Untuk mengukur nilai tahanan /resistan (resistance), saklar jangkauan ukur
berada pada posisi Ω (Ohm). Batas ukur (range) x1, x10, dan x1kΩ. Batas ukur (range) untuk
Ohm-meter dari Multimeter bervariasi, tergantung tipe dan merk Multimeter. Sebagai contoh,
Multimeter merk Sanwa tipe SP10D memiliki batas ukur (range) x1, x10, dan xk. Multimeter
merk Protek A803 memiliki batas ukur (range) x1, x10, x100, x1kΩ, dan x10kΩ.
Multimeter Analog Multimeter Digital

Breadboard adalah papan yang berfungsi untuk menempatkan dan menyusun piranti
atau komponen-komponen elektronika menjadi rangkaian elektronika tanpa penyolderan.
Hubungan antar piranti atau komponen yang satu dengan piranti komponen elektronika yang
lain pada breadboard dilakukan melalui kawat atau kabel. Breadboard terbuat dari bahan
plastik dan di dalamnya terdapat konektor-konektor yang dapat menjepit kaki-kaki piranti
atau komponen maupun ujung-ujung kabel yang dirangkai. Dalam breadboard, terdapat
beberapa jalur yang dapat digunakan. Dua pasang pada jalur bawah dan atas terkoneksi
secara horizontal sampai bagian tengah breadboard. Jalur ini berfungsi sebagai jalur tombol
power dan jalur sinyal. Untuk lima lubang yang ada di bagian tengah komponen, digunakan
sebagai lokasi perakitan komponen.

Breadboard

Kode warna sudah ditentukan oleh EIA atau Electronic Industries Alliance. EIA
sendiri merupakan organisasi yang diciptakan oleh RMA atau Radio Manufacturers
Association, yang anggotanya berasal dari Amerika dan Eropa. EIA menentukan kode warna
resistor dan nilainya untuk menentukan nilai resistansi dalam rangkaian elektronika. EIA juga
mengklasifikasikan resistor berdasarkan jumlah gelang warna di diameternya, mulai dari 3
gelang, 4 gelang dan 6 gelang.

Kode warna resistor adalah pita berwarna yang mengidentifikasikan nilai resistif
(resistansi) dan persentase toleransinya dengan ukuran fisik resistor yang menunjukkan
peringka wattnya. Warna pada pita warna atau gelang resistor menunjukkan nilai yang
berbeda.
Cara membaca kode warna resistor adalah melihat warna setiap gelangnya. Di mana
gelang pertama menunjukkan digit pertama, gelang kedua menunjukkan digit kedua, gelang
ketiga menunjukkan angka pengali (dikalikan dengan digit pertama dan kedua), serta gelang
keempat menunjukkan nilai toleransi. Dilansir dari Sciencing, nilai toleransi menunjukkan
seberapa besar nilai terukur dari resistansi yang sebenarnya berbeda dari nilai teoritisnya dan
dihitung menggunakan persentase.

Tabel Kode Warna

Resistor

D. Alat dan Bahan


a.) Multimeter digital : 1 buah
b.) Multimeter Analog : 1 buah
c.) Resistor : 10 buah
d.) breadboard : 1 buah
E. Langkah Percobaan
a) Siapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Letakkan resister pada bread board.
c) Jika ingin mengukur menggunakan multimeter analog, putar saklar ke batas lutur yang
diinginkan pada satuan ohm.
d) Sebelum mengukur, lakukan kalibrasi pada probe merah dan hitam pada multimeter
analog.
e) Letakkan, probe pada dua kaki resistor, dan lakukan pengukuran.
f) Lihat hasil pengukuran jarum penunjuk kemudian catat hasilnya.
g) Jika menggunakan multimeter digital, putar saklar pada satuan ohm.
h) Letakkan probe pada kedua kaki resistor, dan lakukan pengukuran.
l) Lihat hasil pengukuran pada layar multimeter, kemudian catat hasilnya.

F. Data Hasil Percobaan

No. Resistor Nilai Resistansi Pengukuran analog Pengukuran digital


1. 4700 Ω ± 5% 49 Ω (BU = 100) 4,64 k Ω

2. 220 Ω ± 5 % 22 Ω (BU = 10) 217,9 Ω

3. 12 Ω ± 5 % 13 Ω (BU = 1) 11,8 Ω

4. 22000 Ω ± 5% 22 Ω (BU = 1000) 21,44 k Ω

5. 3300 Ω ± 5% 34 Ω (BU = 1000) 32,88 k Ω


6. 47000 Ω ± 5% 550Ω (BU = 1000) 0,473 M Ω

7. 470 Ω ± 5% 48 Ω (BU = 10) 0,462 k Ω

8. 15000 Ω ± 5% 16 Ω (BU = 100) 14,94 k Ω

9. 560 Ω ± 5% 58 Ω (BU = 100) 0,552 k Ω

10. 3300 Ω ± 5% 32 Ω (BU = 100) 3,209 k Ω

G. Pembahasan
Dari data hasil percobaan di atas, dapat dijelaskan bahwa ada sedikit perbedaan antara
nilai resistansi kode warna dengan hasil pengukuran pada multimeter dari setiap resistor yang
diukur. Hal tersebut dapat terjadi karena di setiap resistor ada toleransi ukuran dan
pengukuran tidak ada nilai yang sangat presisi, kesalahan pengukuran juga dapat disebabkan
oleh alat ukur yang kurang baik atau pemakaian yang salah (human error).

H. Kesimpulan
1. Mengetahui kegunaan batas ukur pada multimeter, dari percobaan yang telah dilakukan,
terdapat faktor faktor yang berpengaruh pada proses pengukuran nilai suatu resistansi
sehingga nilai memiliki selisih yang dihitung sebelumnya.
2. Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, kita dapat mengetahui besar ukuran resistor dan
bisa praktek sesuai dengan teori yang diberikan sebelumnya.
H. Daftar Pustaka
Silmi Nurul Utami. 2023. Kode Warna Resistor : Pengertian, Tabel, dan Cara Membacanya.
https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/24/150000069/kode-warna-resistor--
pengertian-tabel-dan-cara-membacanya
https://www.inspeksi.co.id/ohmmeter-fungsi-cara-kerjajenis-dan-penggunaannya/

Nur Afika Cahya. 2023. Fungsi Ohmmeter | Rumus dan Cara Kerjanya. Diakses pada 15
Februari 2024. https://lifestyle.pinhome.id/blog/fungsi-ohmmeter/

https://alatproyek.com/analog-multimeter-sanwa-yx360trf.html
https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-breadboard-beserta-fungsi-dan-prinsip-
kerjanya-21R5nC9SaI1

I.Lampiran

Anda mungkin juga menyukai