Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIK

PENGGUNAAN OHM METER DAN RESISTOR


JST/OTO/OTO311/01
LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR

Disusun oleh :
NAMA

: MUHAMAD FATHURRAHMAN

NIM

: 12504241029

KELAS

: A2

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012

B. JUDUL LAPORAN
1. JUDUL LAPORAN
Laporan ini berjudul tentang penggunaan ohm meter dan
pembacaan resistor. Yang berkaitan dengan praktik yang telah
dilakukan dan hasil analisa praktik serta hasil prakteK
2. KOMPETENSI
Dengan setelah melaksanakan praktek ini diharapkan mahasiswa
dapat menggunakan

alat ukur ohm meter dan mengatahui nilai

resistor.
3. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN
Laporan ini bertujuan untuk:
1. Menjelaskan fungsi dari ohm meter.
2.

Menjelaskan dan melaporkan nilai resistor yang diamati dan

membaca kode

warna.

2. Menganalisa keadaan resistor yang digunakan untuk praktek.


3. Merangkum data data hasil praktek
4. Menyimpulkan hasil praktek.
4. ALAT DAN BAHAN
A. Satu unit multimeter/ ohm meter
B. Seperangkat alat training OTO 001 terdiri dari:
- 14 resistor tabung
- 4 buah resistor keramik
- 5 buah kabel jumpel
- kain majun
5. KESELAMATAN KERJA
a. Berdoalah sebelum praktek
b. Pakailah werpack
c. pakailah safety shoes
d.Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
e.Lakukan praktek sesuai dengan jobshet
f.Jagalah kebersihan
g.Berdoa setelah selesai praktek

6. KAJIAN TEORI

Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk


menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua
kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang
mengalir, berdasarkan hukum Ohm:

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik,
dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat
dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat
yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan
induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak,
bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit,
kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus
rangkaian agar tidak terbakar.

Satuan Yang digunakan


Ohm (simbol: adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama
Georg Ohm.
Satuan yang digunakan prefix :
Ohm =
Kilo Ohm = K
Mega Ohm = M
K = 1 000
M = 1 000 000

Identifikasi empat pita

Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan.
Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita
pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan
faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita
keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita
kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan
sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.Sebagai contoh,
hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104 = 560 k 2%. Deskripsi yang lebih

mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru,
mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning,
mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan
pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi 2%, memberikan nilai
560.000 pada keakuratan 2%.

Warna
Hitam
Cokelat
Merah
Jingga
(oranye)
Kuning
Hijau

Pita
Pita
Pita kelima
Pita
Pita
ketiga
keempat
(koefisien
pertama kedua (pengali
(toleransi)
suhu)
)
0
0
100
1
1
101
1% (F)
100 ppm
2
2
2
10
2% (G) 50 ppm
3

103

15 ppm

4
5

4
5

104
105

25 ppm

Biru

106

Ungu

107

Abu-abu

108

Putih
Emas
Perak
Kosong

109
10-1
10-2

0.5% (D)
0.25%
(C)
0.1% (B)
0.05%
(A)
5% (J)
10% (K)
20% (M)

Resistor sebagai komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghambat arus


listrik apabila dilihat dari nilai resistansinya dapat dikategorikan dalam 2 jenis.
Yaitu resistor dengan nilai resistansi tetap atau resistor tetap dan resistor dengan
nilai resistansi yang dapat diubah atau resistor variabel.
1. Resistor Tetap

Bentuk atau gambar dari resistor tetap dapat dilihat pada gambar,

Resistor tetap merupakan suatu resistor yang nilai resistansinya tidak dapat
diubah. Resistor tetap memiliki nilai resistansi yang tertulis pada badan resistor
menggunakan kode warna dan kode angka. Resistor jenis ini sering digunakan
sebagai penghambat arus listrik secara permanen dalam rangkaian elektronika.
Aplikasi secara sederhana funsi resistor tetap dalam rangkaian elektronika adalah
pada pembatas arus yang mengalir pada LED atau lampu. Pemasangan resistor
sebagai pembatas arus yang sifatnya tetap ini dipasang secara seri dengan beban
(LED/Lampu) dalam rangkaian elektronika.
2. Resistor Variabel
Resistor variabel adalah resistor yang nilai resistansinya dapat dibuah secara
langsung baik dengan tuas yang telah tersedia atau menggunakan obeng. Ada 2
jenis resistor variabel yang ada dipasaran, yaitu trimpot (trimer potensio) dan
potensiometer.
Trimer Potensio (Trimpot)
Gambar simbol dan bentuk fisik dari trimpot dapat dilihat pada gambar berikut :

Resistor

jenis

ini

me

rupakan
resistor
yang nilai resistansinya dapat diubah dengan memutar porosnya menggunakan
obeng. Nilai resistansi dari trimpot tertulis pada badan trimpot tersebut
menggunakan kode angka. Nilai yang trertulis pada badan trimpot merupakan
nilai maksimum dari resistansi trimpot tersebut. Misal trimpot dengan nilai
10KOhm maka trimpot tersebut dapat diubah nilai resistansinya dari 0Ohm
sampai 10Khm. Aplikasi dari trimpot dapat kita temui pada rangkaian elektronika
seperti
receiver
atau
multivibrator
variabel
Potensiometer
Salah satu contoh bentuk potensiometer yang ada di pasaran dapat dilihat pada
gambar berikut :

Resistor jenis ini merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat diubahubah dengan cara memutaor porosnya melalui tuas yang telah tersedia. Nilai
resistansi potensiometer tertulis pada badan potensio menggunakan kode angka.
Nilai resistansi potensiometer yang beredar dipasaran ada 2 macam, yaitu nilai
resistansinya yang dapat diubah secara logaritmis dan nilai resistansi yang dapat
diubah secara linier. Nilai resistansi yang tertulis di badan potensiometer
bermakna sama dengan nilai resistansi trimpot, yaitu nilai yang tertulis dibadan
potensiometer merupakan nilai maksimal resistansi yang dapat diatur oleh
potensiometer. Aplikasi potensiometer ini dapat kita jumpai pada perangkat audio,
seperti pada pengatur nada bass, trebel dan volume.
Pemilihan jenis resistor yang akan digunakan adalah berdasarkan fungsi
resistor dalam rangkaian elektronika, apabila rangkaian elektronika tersebut tidak
memerlukan perubahan resistansi resistor maka cukup menggunakan resistor
tetap. Apabila rangkaian elektronika memerlukan perubahan resistansi yang tidak
perlu diubah sewaktu-waktu atau hanya pada saat seting pertama saja maka cukup
menggunakan resistor jenis trimpot. Dan pada rangkaian elektronika yang
membutuhkan perubahan resistansi yang dapat diatur oleh operator setiap saat
maka rangkaian tersebut memerlukan potensiometer sebagai resistornya.
7.LANGKAH KERJA

a. siapkan alat dan bahan yang diperlukan


b. amati resistor dan bacalah berdasarkan warna dari
resistor tersebut dan lihat hasilnya berdasarkan
table nilai warna resistor
c.Ambil lah multimeter dan pastikan masih dalam kondisi
baik.
d.Selanjutnya pndah selector ke posisi ohm dan lakukan set
nol pada monitor multimeter pastikan jarum
beada diangka nol. Jika tidak lakukan pengesetan
ulang.
E.jangan memegang sujung tester saat melakukan
pengukuran karna mempengaruhi hasil
f.tempelkan ujung tester ke ujung resistor dan baca hasil
pengukurannya dan catat pada lembar kerja.
g.simpulkan hasil pengukuran berdasarkan analisa
h.setelah selesai pengukuran selector dikembalikan ke
posisi of
i.periksa alat yang digunakan untuk praktek dan pastikan
dalam kondisi baik seperti semula.
j.kembalikan alat ke toolman

8. Data Praktik
A. Hasil pembacaan nilai resistor dari kode warna
Nilai
resistor

Kode warna

No.
1

Tolera
nsi

Hasil
Penguku
ran

Kesim
pulan

990
9960

Baik
Baik

128
3200
5500
900
105000

Buruk
Baik
Baik
Buruk
Baik

38

Baik

5500
110000

Baik
Buruk

90
2500
95
100000

Buruk
Buruk
Baik
Baik

1
2

Brown
Brown

Black
Black

Red
Yellow

Gold
Silver

1000
10000

3
4
5
6
7

Brown
Orange
Green
Brown
Brown

Red
Orange
Blue
Black
Black

Brown
Red
Red
Orange
Green

Gold
Silver
Gold
Gold
Silver

120
3300
5600
1000
100000

Orange

White

Black

Gold

39

9
10

Green
Brown

Blue
Black

red
Green

Gold
Gold

5600
100000

11
12
13
14

Brown
Orange
Brown
Brown

Red
Orange
Black
Black

Brown
red
Brown
Yellow

gold
Gold
Gold
Gold

120
3300
100
100000

50

1000
6
330
280
50

10000

1,95
280

5000
6
165
5

5000

A. Hasil pembacaan nilai resistor dari kode warna


Nilai
resistor

No.

Kode alphanumeric

1.
2.

5 W 5,6 K
5 W 3,3 KJ

5.6 K
3.3 K

3.

5 W 100 J

100

4.

5 W 1K J

1k

5.

5 W 6K J

6.8 K

Toleransi

5% =
165
5% = 5

Hasil
pengukuran

Kesimpula
n

5500
3300

Buruk
Baik

95

Baik

1000

Baik

6800

Baik

9. Analisis Data dan Pembahasan

5% =
500
5% =
340

Dari hasil data praktikum, penulis dapat mengetahui bagaimana cara


pembacaan nilai hambatan suatu resistor dengan membaca gelang warna dari
resistor tersebut. Caranya yaitu warna gelang pertama menunjukan nilai pertama,
warna gelang kedua menunjukkan nilai kedua, warna gelang ketiga menunjukkan
nilai perkalian nol (banyaknya nol) dan gelang keempat yaitu nilai toleransi
hambatan tersebut. Sebagai contoh sebuah resistor memiliki gelang berwarna
brown, black, red dan gold. Berarti nilai hambatan resistor tersebut adalah brown=
1, black= 0, red= x100 dan toleransinya gold= 5%. Sehingga nilai hambatan
tersebut adalah 1000 .
Menurut data hasil praktikum diatas didapatkan beberapa resistor yang
tidak memenuhi nilai toleransinya, sehingga resistor tersebut dapat dikatakan
buruk atau rusak. Dan resistor yang telah rusak yaitu resistor pada no
1,2,4,6,7,10,11,dan 12
Dan dari hasil praktek diatas dapat kita lihat bahwa resistor yang memiliki
nilai paling besar yaituresistor warna brown black green silver gold yaitu
berjumlah: 1.005.000
Dan resistor dengan nilai paling rendah yaitu resistor dengan warna brown
black brown gold yaitu : 95
Dan untuk resistor keramik nilai resistor sudah tertulis diatasnya.
10. Kesimpulan.
Kesimpulan dari laporan ini yaitu setiap resistor memiliki nilai hambatan
yang bermacam menyesuaikan pada penggunaan resistor tersebut. Setelah penulis
dapat membaca nilai hambatan pada resistor, kebenaran pembacaan tersebut di
analisis menggunakan alat ohm meter. Dalam penggunaan ohm meter sendiri
wajib diperhatikan aturan penggunaannya sesuai SOP. Pertama pastikan selector
berada pada skala resistor yang akan diukur, kedua set nol terlebih dahulu.
Kemudian ukur resistor tersebut. Dan ada resistor yang telah rusak.
11. Saran
Media pembelajaran kurang bagus karna banyak resistoryang warnanya udah
gak jelas karna sebagian terhapus .

12. Daftar pustaka

http://komponenelektronika.net/jenis-jenis-resistor.htm
http://elektronika-dasar.com/komponen/jenis-jenis-resistor/

Anda mungkin juga menyukai