Cara membaca kode warna resistor sebenarnya cukup mudah asal kita mengetahui arti
nilai dari masing masing warna pada badan resistor. Terdapat beberapa warna yang
mungkin terdapat di badan resistor itu sendiri. Berikut adalah tabel warna resistor :
Terdapat 12 warna berbeda yang mungkin tercetak di resistor. Terdapat banyak cara
untuk menghapal tabel kode warna resistor. Saya ingat sewaktu di SMK dulu menghapal
tabel diatas dengan menyebut inisial kata masing masing warna yaitu :
“HICOMEJIKUHIBIUA” apa anda juga sama ?Tentu saja teknik seperti itu tidak
diperlukan lagi seiring kita berlatih terus menerus dan membiasakan diri untuk
mengetahui nilai resistor.
Lalu bagaimana cara membaca nila kode warna pada resistor, gambar berikut mungkin
bisa membantu anda dalam mempelajari nilai resistor
Bila kita lihat resistor paling atas pada gambar yang memiliki 4 pita warna, warna yang
terdapat pada resistor yaitu :
Merah – Hijau – Orange – Emas
Warna ini bila disesuaikan dengan tabel yang ada di atas berarti :
2 – 5 – 3 – 5%
Dan ini artinya, angka pertama berarti 2, angka kedua adalah 5 sedangkan angka ketiga
sebagai pengali adalah 3 yang berarti memiliki 3 angka 0 ( 000 ) Sehingga nilai resistor
tersebut adalah :
25000 Ohm atau 25K Ohm dengan toleransi 5% yaitu
25000 x 5% = 1250 ohm atau 1.25K ohm
Hambatan tertinggi = Nilai resistor + nilai toleransi
Hambatan terendah = Nilai resistor – nilai toleransi
Berdasarkan rumus diatas berarti hambatan tertinggi adalah 26.25K ohm dan hambatan
terendah adalah 23.75K ohm yang artinya resistor tersebut memiliki rentang hambatan
dengan 26.25 – 23.75 K ohm tergantung suhu pada saat resistor tersebut bekerja.
Yang harus diingat adalah Cara pembacaan resistor diatas hanya berlaku untuk resistor
dengan 4 pita warna sedangkan untuk pembacaan resistor 5 warna atau 6 warna ada
sedikit modifikasi.
Yaitu Warna pertama, kedua dan ketiga menunjukkan angka nilai resistor sedangkan
angka ke 4 menunjukkan faktor pengali. Bisa dilihat pada contoh gambar resistor yang
kedua dengan
0
• EMITOR (E)
• BASIS (B)
• COLECTOR (C)
Contoh transistor : C 828, FCS 9014, FCS 9013, TIP 32, TIP 31, C5149, C5129, C5804,
BU2520DF, BU2507DX, dll
Bila probe merah / hitam => kaki A dan probe lainnya => 2 kaki lainnya secara bergantian
jarum bergerak semua dan jika dibalik posisi hubungnya tidak bergerak semua maka
itulah kaki BASIS.
Untuk diode biasa dengan kode D, tapi kadang2 pabrik menandai zener diode dengan kode
D juga.
Fungsi komponen elektronika
A.Resistor
Lt = 3ohm + 5ohm
= 8ohm
B. Rangkaian Paralel
1/Lt = 1/3 +1/6 +1/2
= 6/6
Lt =1/(6/6)
=1/1
=1ohm
C.
1/C Total = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3 1/C Total = 1/22 + 1/22 + 1/22 1/C Total = 1/22 C Total =
22/2 C Total = 7,33 uF (Micro Farad)
B. RANGKAIAN PARALEL
C.
APR
25
Banyaknya muatan listrik per detik ditentukan dalam satuan Qoulomb (Q), sedangkan
kemampuan Kondensator/Capasitor menyimpan muatan disebut kapasitansi yang
satuannya adalah Farad (F).
Ket :
Nilai resistansi pengganti rangkaian seri resistor yaitu hasil penjumlahan semua nilai
resistansi dari resistor dalam rangkaian seperti pada rumus pada gambar di atas.