Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Dan Fungsi Resistor

Pengertian resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai


penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen
elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik
yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki
kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi,
tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien
temperatur, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol
Ω(Omega) merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif.

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dan paling banyak


dalam setiap rangkaian elektronika. Dengan demikian Anda harus mempelajari dan
memahami sebaik mungkin tentang resistor. Anda harus mampu mengetahui nilai dari
sebuah resistor beserta fungsinya bila ingin membuat sebuah rangkaian elektronika.

Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam


membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor
menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi
resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan
suatu  rangkaian    elektronika.
2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
rangkaian    elektronika.
3. Berfungsi untuk membagi tegangan.
4. Berfungsi untuk    membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan
bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).
Demikianlah pembahasan singkat mengenai Pengertian Dan Fungsi Resistor yang harus
Anda ketahui dan pahami sehingga Anda tidak mengalami hambatan (kesulitan) dalam
merakit sebuah rangkaian elektronika.
 
Artikel Terkait:

Fungsi Dan Jenis-jenis Resistor  Pengertian Dan Fungsi

Dioda Dalam Elektronika  Macam – macam Resistor 

Cara Membaca Kode Resistor 4 cincin

Cara membaca kode warna resistor sebenarnya cukup mudah asal kita mengetahui arti
nilai dari masing masing warna pada badan resistor. Terdapat beberapa warna yang
mungkin terdapat di badan resistor itu sendiri. Berikut adalah tabel warna resistor :
Terdapat 12 warna berbeda yang mungkin tercetak di resistor. Terdapat banyak cara
untuk menghapal tabel kode warna resistor. Saya ingat sewaktu di SMK dulu menghapal
tabel diatas dengan menyebut inisial kata masing masing warna yaitu :
“HICOMEJIKUHIBIUA” apa anda juga sama  ?Tentu saja teknik seperti itu tidak
diperlukan lagi seiring kita berlatih terus menerus dan membiasakan diri untuk
mengetahui nilai resistor.

Lalu bagaimana cara membaca nila kode warna pada resistor, gambar berikut mungkin
bisa membantu anda dalam mempelajari nilai resistor
Bila kita lihat resistor paling atas pada gambar yang memiliki 4 pita warna, warna yang
terdapat pada resistor yaitu :
Merah – Hijau – Orange – Emas
Warna ini bila disesuaikan dengan tabel yang ada di atas berarti :
2 – 5 – 3 – 5%
Dan ini artinya, angka pertama berarti 2, angka kedua adalah 5 sedangkan angka ketiga
sebagai pengali adalah 3 yang berarti memiliki 3 angka 0 ( 000 ) Sehingga nilai resistor
tersebut adalah :
25000 Ohm atau 25K Ohm dengan toleransi 5% yaitu
25000 x 5% = 1250 ohm atau 1.25K ohm
Hambatan tertinggi = Nilai resistor + nilai toleransi
Hambatan terendah = Nilai resistor – nilai toleransi
Berdasarkan rumus diatas berarti hambatan tertinggi adalah 26.25K ohm dan hambatan
terendah adalah 23.75K ohm yang artinya resistor tersebut memiliki rentang hambatan
dengan 26.25 – 23.75 K ohm tergantung suhu pada saat resistor tersebut bekerja.
Yang harus diingat adalah Cara pembacaan resistor diatas hanya berlaku untuk resistor
dengan 4 pita warna sedangkan untuk pembacaan resistor 5 warna atau 6 warna ada
sedikit modifikasi.
Yaitu Warna pertama, kedua dan ketiga menunjukkan angka nilai resistor sedangkan
angka ke 4 menunjukkan faktor pengali. Bisa dilihat pada contoh gambar resistor yang
kedua dengan 
  

Cara membaca kode dan menentukan kode transistor


Cara Membaca Kode

Cara Menentukan Kaki Transistor memiliki 3 kaki yaitu :

• EMITOR (E)

• BASIS (B)

• COLECTOR (C)

Jenis transistor ada 2 yaitu :

1. Transistor PNP (anoda katoda anoda / kaki katoda yang disatukan)

2. Transistor NPN (katoda anoda katoda / kaki anoda yang disatukan)

Contoh transistor : C 828, FCS 9014, FCS 9013, TIP 32, TIP 31, C5149, C5129, C5804,
BU2520DF, BU2507DX, dll

Simbol di rangkaian : "Q", simbol gambarnya dibawah ini :

Menentukan Kaki Transistor

Menentukan Kaki Basis

Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 atau X100.

Misalkan kaki transistor kita namakan A, B, dan C.

Bila probe merah / hitam => kaki A dan probe lainnya => 2 kaki lainnya secara bergantian
jarum bergerak semua dan jika dibalik posisi hubungnya tidak bergerak semua maka
itulah kaki BASIS.

Cara membaca kode dan kaki dioda


Cara menentuka kakinya

Dalam pemasangannya pengertian dioda harus terpasang dengan benar, tidak boleh


terbalik. Secara fisik kaki katoda ( K ) adalah kaki yang dekat dengan tanda gelang yang
terdapat pada body-nya. Untuk mengetahui sebuah pengertian dioda masih bagus atau
sudah rusak adalah dengan menggunakan AVO Meter.

Cara membaca kodenya

Untuk diode biasa dengan kode D, tapi kadang2 pabrik menandai zener diode dengan kode
D juga.
Fungsi komponen elektronika
A.Resistor

Bisa dibilang  semua rangkaian elektronika selalu menggunakan komponen elektronika


ini. Jadi wajar apabila komponen ini menjadi komponen elektronika yang paling terkenal.
Selain itu resistor juga menjadi komponen yang mempunyai harga paling murah
dipasaran. Secara lengkap fungsi resistor adalah sebagai berikut:

1. Resistor berfungsi sebagai pembagi arus

2. Resistor berfungsi Sebagai pembatas / pengatur arus

3. Resistor berfungsi Sebagai penurun tegangan

Menghitung Nilai Induktor


A.Rangkaian Seri

Rumus : Lt = L1+L2

Lt = 3ohm + 5ohm

= 8ohm

B. Rangkaian Paralel

Rumus : 1/Lt = 1/L1 + 1/L2 + 1/L3

1/Lt = 1/3 +1/6 +1/2

= 6/6

Lt   =1/(6/6)

=1/1

=1ohm

C.

Cara menghitung nilai kapasitor


A. RANGAKIAN SERI
Rumus :1/C Total = 1/C1 + 1/C2 + ... 1/Cn

1/C Total = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3  1/C Total = 1/22 + 1/22 + 1/22  1/C Total = 1/22 C Total =
22/2  C Total = 7,33 uF (Micro Farad)

B. RANGKAIAN PARALEL

Rumus : C Total = C1 + C2 + ... Cn

C Total = C1 + C2 + C3 C Total = 22 + 22 + 22 C Total = 66 uF (micro Farad)

C.
 

APR
25

Membaca nilai kapasitor (kode angka)


Kondensator/Capasitor ini merupakan komponen elektronika pasif. Kondensator
notasinya biasa ditulis dengan huruf C.  

Banyaknya muatan listrik per detik ditentukan dalam satuan Qoulomb (Q), sedangkan
kemampuan Kondensator/Capasitor menyimpan muatan disebut kapasitansi yang
satuannya adalah Farad (F).

Ket :

1 Farad = 1.000.000 uF baca (mikro farad),

1 uF = 1.000 nF baca (nano Farad) dan

1 nF = 1.000 pF baca (piko Farad).


 

Menghitung nilai rangkaian resistor


Rangkaian Seri Resistor

Rangkaian seri adalah apabila beberapa resistor dihubungkan secara berturut-turut


(deret), yaitu ujung akhir dari resistor pertama disambung dengan ujung awal dari
resistor kedua, dan seterusnya.

Gambar 1.     Rangkaian Seri Resistor

Nilai resistansi pengganti rangkaian seri resistor yaitu hasil penjumlahan semua nilai
resistansi dari resistor dalam rangkaian seperti pada rumus pada gambar di atas.

Anda mungkin juga menyukai