Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN

PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK


KELAS TE 1A SEMESTER II

MENGUKUR RESISTANSI SERI TEGANGAN DAN ARUS DC


PADA RESISTOR SERI
Oleh :
Rifki Afrizal NIM 4.31.23.0.19
KELOMPOK 3
Alvin Putra Nurtan (4.31.23.0.02) Ketua Kelompok
Muhammad Saifullah Dafa (4.31.23.0.15) Anggota
Najwa Amara Azhar (4.31.23.0.16) Anggota
Rifki Afrizal (4.31.23.0.19) Anggota

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
22 FEBRUARI 2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………..…………………………………………………..i
BAB I …………………………………………………………………….………ii
A. Judul Percobaan ………………………………………………………….3
B. Tujuan Percobaan…………………………………………………….…..
C. Dasar Teori………………………………………………………………...
BAB II… ………………………………………………………………………….
A. Alat dan Bahan……………………………………………………………..
B. Rangkaian Percobaan
C. Langkah Percobaan…………………………………………………………
BAB III …………………………………………………………………………….
A. Data Hasil Percobaan……….………..…………………………………….
B. Pembahasan…………………………………………………………………
BAB VI… ………………………………………………………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
Daftar Pustaka……………………………………………………………………...
Lampiran ………………………………………………..………………………….
Laporan sementara………………………………………………………………….

2
Judul Percobaan : Mengukur Resistansi Seri, Tegangan, dan Arus DC Pada
Resistor Seri

BAB I
A. Tujuan Percobaan
1. Menggunakan multimeter sebagai voltmeter untuk mengukur tegangan dc pada
rangkaian resistor seri
2. Menggunakan multimeter sebagai amperemeter untuk mengukur arus dc pada
rangkaian resistor seri
3. Mengukur nilai resistansi total pada rangkaian resistor yang dihubungkan seri
4. Mengukur tegangan dan arus pada resistor yang dihubungkan secara seri
A. Alat dan Bahan

1. Multimeter Analog 1 Buah

Gambar 1.0 (Multimeter analog)

2. Multimeter Digital 1 Buah

Gambar 1.1 (Multimeter digital)

3
3. 15 Resistor dengan Resistansi berbeda dengan nilai minimum 10Ω dan
nilai maksimum 2500Ω:
- Resistor 1k Ω 1 Buah
- Resistor 100 Ω 1 Buah
- Resistor 220 Ω 1 Buah
- Resistor 820 Ω 1 Buah
- Resistor 15 Ω 1 Buah
- Resistor 27 Ω 1 Buah
- Resistor 330 Ω 1 Buah
- Resistor 1200Ω 1 Buah
- Resistor 200Ω 1 Buah
- Resistor 82 Ω 1 Buah
- Resistor 1800Ω 1 Buah
- Resistor 1500Ω 1 Buah
- Resistor 2200Ω 1 Buah
- Resistor 110Ω 1 Buah
- Resistor 680Ω 1 Buah

4. Protoboard 1 Buah

Gambar 1.2 (www.tokopedia.com)¹

4
5. Power Supply 1 Buah

Gambar 1.3 (www.lazada.com)²

6. Kabel Banana to Crocodile 2 Buah (Merah + Hitam)

Gambar 1.4 (www.google.co .id )³


7. Kabel Crocodile to Crocodile 4 Buah (Merah + Hitam)

Gambar 1.5 (www.amazon.com)¹²


BAB II

5
A. Dasar Teori
1. Definisi Resistor
“Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya.
Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai
resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur
arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa
Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat
dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).
Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang
juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.”(Teknik Elektronika)⁷

Gambar 1.6 Sumber :( www.tugassains.com)⁵


2. Cara Membaca Resistor

“Resistor adalah komponen listrik pasif yang menciptakan hambatan dalam aliran
arus listrik. Di hampir semua jaringan listrik dan sirkuit elektronik terdapat
resistor.Besaran hambatan dalam resistor dalam satuan ohm (Ω). Ohm adalah
besaran resistansi yang terjadi ketika arus satu ampere (A) melewati resistor
dengan penurunan satu volt (V) di terminalnya. Rasio ini diwakili oleh hukum
Ohm, sebagai berikut:

R=V/I (1)¹⁰

6
Keterangan : R = resistor (ohm/Ω)
V = tegangan listrik (Volt)
I = arus listrik (Ampere).
Rt = R1+R2+.....+Rn (2)¹¹
Keterangan : Rt = Nilai resistansi total (ohm/Ω)
R1 = Resistor 1 (ohm/Ω)
R2 = Resistor 2 (ohm/Ω)
Rn = Resistor ke n (n adalah jumlah resistor) (ohm/Ω)

(3)¹⁰
Keterangan : R = Hambatan yang dimiliki bahan
L = Panjang bahan
A = Luas penampang bahan
p = Hambatan jenis bahan
Resistor digunakan untuk berbagai tujuan. Fungsi resistor antara lain seperti
membatasi arus listrik, pembagian tegangan, pembangkitan panas, sirkuit
pencocokan dan pemuatan, kontrol penguatan, dan konstanta waktu pengaturan.
Sebagai bagian dari suatu rangkaian elektronik, resistor dapat dibeli secara bebas
di toko-toko penyedia komponen elektronika, sebagai pengganti komponen
resistor yang rusak dalam suatu perangkat elektronik. Sebelum membeli resistor,
penting bagi kita untuk mengetahui nilai resistor yang kita butuhkan. Nilai resistor
atau besaran resistansi pada sebuah resistor dapat diketahui dari kode yang
terdapat pada gelangnya yang berwarna warni. Masing-masing warna dan urutan
gelang ini memiliki maksud yang berbeda-beda. Mengetahui maksud dari kode
warna ini akan memudahkan kita untuk mengetahui cara membaca resistor.
Selain mengetahui cara membaca resistor, penting pula untuk memahami jenis
resistor seperti apa yang kita butuhkan untuk menggantikan komponen elektronika
yang rusak. Seperti dikutip dari EE Power, resistor dapat dibagi berdasarkan
fungsi dan bahannya. Berdasarkan fungsinya, resistor dapat dibagi menjadi dua,
yakni resistor tetap dan resistor variabel.
Resistor tetap adalah resistor yang nilainya tidak dapat berubah atau diatur. Misal
nilai resistor tetap adalah 1.000 ohm, maka selamanya nilainya akan tetap seperti
itu.
Sedangkan resistor variabel adalah resistor yang nilai resistansinya bisa diubah
atau diatur. Contoh resistor variabel adala trimpot dan potensio. Resistor variabel
memungkinkan nilai resistansinya diubah atau diatur. Misalnya dalam perangkat

7
radio, untuk mengatur besarnya volume suara diperlukan resistor variabel.
Resistor yang digunakan untuk mengatur volume suara radio adalah potensio.

Selain dua jenis resistor tersebut, ada pula resistor yang nilai resistansinya
tergantung pada kuantitas fisik. Contoh:

a. Termistor (NTC dan PTC) - resistansi adalah fungsi suhu


b. Resistor foto - resistansi adalah fungsi dari tingkat cahaya
c. Varistor - resistansi adalah fungsi dari tegangan
d. Resistor magneto - resistansi adalah fungsi dari medan magnet
e. Pengukur tegangan - resistansi adalah fungsi dari beban mekanis

Berdasarkan bahan yang digunakan membuatnya, resistor memiliki jenis-jenis


antara lain Film karbon, film logam, Film oksida logam, Gulungan kawat, dan
foil.

Setiap jenis resistor memiliki simbol standar masing-masing yang menunjukkan


nilai resistansinya. Kebanyakan simbol yang menunjukkan nilai resistansi cukup
ditulis dengan angka sesuai nilai resistansinya. Namun khusus untuk resistor tetap,
nilai resistansi ditunjukkan dengan simbol gelang berwarna. Sehingga cara
membaca resistor tetap ini agak sedikit berbeda dengan cara membaca nilai
resistor jenis lain.

Penggunaan kode simbol berwarna pada resistor tetap ini mungkin agak sedikit
menyulitkan untuk mengetahui nilai resistansinya. Apalagi, cara membaca resistor
tetap tidak bisa sembarangan dan harus mengetahui maksud dari kode gelang
berwarna.

Penggunaan kode gelang berwarna ini justru untuk memudahkan dalam mengenali
nilai resistansi dari resistor tetap. Sebab, resistor tetap memiliki ukuran yang
sangat kecil, sehingga tidak memungkinkan untuk menunjukkan nilai
resistansinya dengan angka. Dengan begitu, diperlukan kode gelang berwarna
untuk menunjukkan resistansinya.”(Liputan 6)⁴

8
Gambar Resistor 1.7 Sumber : (www.arrow.com)⁶

Berikut gambar resistor 1.5 adalah makna dari urutan gelang pada resistor:
a. Dua gelang pertama mewakili digit paling signifikan dari nilai resistansi.
Misalnya saja resistor memiliki kode warna hitam. Cara membaca dua gelang
pertama ini contohnya sebagai berikut. Jika dua gelang pertama resistor berwarna
coklat dan merah, maka dua digit pertama dari nilai resistansi sebuah resistor
adalah 12. Dua belas hanya dua digit pertama dari nilai resistansi
b. Gelang ketiga menunjukkan faktor pengali, di mana dua digit pertama yang
telah didapatkan dari cara membaca resistor pada dua gelang pertama. Sebagai
contoh, jika gelang ketiga berwarna merah, maka dua digit yang didapatkan
sebelumnya harus dikalikan dengan
10 pangkat 2, yang artinya 100. Cara membaca resistor sampai tahap ini sudah
dapat diketahui, yakni 1.200 ohm.

9
c. Gelang berikutnya menunjukkan toleransi dari nilai resistor. Misalnya saja
resistor tetap dengan warna coklat, merah, merah, dan emas. Gelang berwarna
emas ini menunjukkan toleransi nilai resistor sebesar 5%.

Dengan kata lain, resistor dengan kode warna coklat, merah, merah, emas,
nilainya tidak benar-benar 1.200 ohm, melainkan bisa memiliki kelebihan atau
kekurangan sebanyak 5%. Sederhananya, dengan resistor dengan kode warna
tersebut memiliki nilai resistansi antara 1.140 sampai dengan 1.260 ohm.

Itu adalah cara membaca resistor dengan kode empat gelang. Beberapa resistor
mungkin terdiri dari lima sampai enam gelang. Jumlah gelang yang berbeda tentu
perlu menerapkan cara membaca resistor yang berbeda pula.

(Menurut Hobby Hour)³, kode lima gelang digunakan untuk menandai resistor
presisi berkualitas tinggi dengan toleransi 2%, 1% atau lebih rendah. Cara
membaca resistor yang digunakan mirip dengan sistem sebelumnya. Perbedaan
Satu-satunya perbedaan dalam cara membaca resistor lima gelang adalah digit
ketiga. Tiga gerlang pertama akan mewakili tiga digit pertama nilai resistansi,
gelang ke-4 akan menjadi pengali dan gelang ke-5 menunjukkan toleransi.

Beberapa resistor memiliki pita tambahan yang menunjukkan keandalan atau


koefisien suhu. Pita keandalan menentukan tingkat kegagalan per 1000 jam,
dengan asumsi bahwa watt penuh diterapkan ke resistor. Garis ini ditemukan
terutama pada resistor 4-band yang dibuat untuk aplikasi militer dan jarang
digunakan dalam elektronik komersial.

Koefisien suhu lebih sering ditandai, terutama pada resistor 5-band berkualitas,
karena mulai menjadi faktor penting untuk komponen presisi.

Rating daya pada resistor


Parameter lain selain resistansi adalah rating daya, rating daya pada resistor
menunjukkan seberapa kuat resistor terhadap daya yang diterimanya. Jadi nilai
rating daya menginformasikan ke kita bahwa resistor memiliki batas maksimum
daya yang boleh melaluinya, jika kita memberikan daya melebihi ratingnya maka
resistor akan mengalami disipasi daya berlebih sehingga bisa saja menyebabkan
resistor rusak. Secara umum rating daya pada resistor tipe cincin warna berkaitan
dengan dimensi fisiknya, supaya lebih jelas perhatikan gambar berikut:

10
Gambar 1.8 (sumber : pauzan.com)⁸

Pengertian Arus Listrik (Electric Current) – Arus listrik atau dalam bahasa Inggris
sering disebut dengan Electric Current adalah muatan listrik yang mengalir
melalui media konduktor dalam tiap satuan waktu. Muatan listrik pada dasarnya
dibawa oleh Elektron dan Proton di dalam sebuah atom. Proton memiliki muatan
positif, sedangkan Elektron memiliki muatan negatif. Namun, Proton sebagian
besar hanya bergerak di dalam inti atom. Jadi, tugas untuk membawa muatan dari
satu tempat ke tempat lainnya ini ditangani oleh Elektron. Hal ini dikarenakan
elektron dalam bahan konduktor seperti logam sebagian besar bebas bergerak dari
satu atom ke atom lainnya

Atom dalam bahan konduktor memiliki banyak elektron bebas yang bergerak dari
satu atom ke atom lainnya dengan arah yang acak (random atau tidak teratur)
sehingga tidak mengalir ke satu arah tertentu. Namun ketika diberikan Tegangan
pada konduktor tersebut, semua elektron bebas akan bergerak ke arah yang sama
sehingga menciptakan aliran arus listrik. Arus listrik atau Electric Current
biasanya dilambangkan dengan huruf “I” yang artinya “intensity (intensitas)”.
Sedangkan satuan Arus Listrik adalah Ampere yang biasa disingkat dengan huruf
“A” atau “Amp”. 1 Ampere arus listrik dapat didefinisikan sebagai jumlah
elektron atau muatan (Q atau Coulombs) yang melewati titik tertentu dalam 1
detik

I = Q/t (4)⁹

Keterangan : I = Kuat arus listrik (Amp)

t = waktu (s)

Q = Muatan listrik (C)

11
Sedangkan dalam Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya Arus Listrik (I) yang
mengalir melalui sebuah penghantar atau konduktor adalah berbanding lurus
dengan beda potensial atau Tegangan (V) dan berbanding terbalik dengan
hambatannya (R). Rumus Hukum Ohm adalah

I = V/R
(5)⁹

Keterangan: I = Arus (A)

V = Tegangan (V)

R = Nilai resistansi (ohm/Ω)

Arus listrik dapat kita analogikan sebagai aliran air pada sebuah tangki air. Makin
besar tekanan airnya dan makin kecil hambatan pada pipa (ukuran pipa yang
besar) maka jumlah aliran air juga akan banyak. Demikian juga dengan aliran arus
listrik, makin tinggi Tegangan yang diberikan dan makin kecil hambatan listrik
pada suatu rangkaian, makin besar pula Arus listriknya. Tekanan air dapat
mewakili Tegangan listrik (V) sedangkan hambatan yang kecil (ukuran pipa yang
besar) dapat mewakili Hambatan Listrik (R ).

Rangkaian Percobaan

Rangkaian 1.1

Langkah Percobaan
1. Siapkan Alat dan Bahan
2. Tentukan 3 Resistor dan kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan aturan
total resistansinya tidak boleh melebihi 2600Ω
3. Pasang 1 kelompok resistor (3 buah resistor) ke Protoboard

12
Rangkaian 1.2
4. Sambungkan probe positif (merah) ke kaki R1 sebelah kiri, dan
sambungkan probe negative (hitam) ke kaki R3 sebelah kanan
5. Catat dan ambil foto jarum multimeter setelah pengukuran
6. Ganti 3 resistor dengan resistansi yang berbeda
7. Ulangi Langkah 2-7 hingga 5x percobaan dengan menggunakan 15 resistor
/ 5 kelompok berbeda

B. Data Hasil Percobaan

Tabel 1.1 data hasil percobaan

13
Tabel 1.2 Kelompok Error 1-5

Nilai resistansi pada kolom R1,R2,R3 baris pertama pada setiap nomor baris
adalah resistansi pembacaan warna gelang pada resistor dengan nilai toleransi
dituliskan pada baris ke 2 pada setiap nomor baris.

Tabel 2.1 Hasil Percobaan Pengukuran Tegangan DC

VDC

N Multimeter Analog Multimeter Digital

5 x DCV10 5 VDC
= 5 VDC

14
Tabel 2.2 Hasil Percobaan Pengukuran Ohmmeter

Resistansi Total (Ohm)

NO Multimeter Analog Multimeter Digital

24 x 100 Ohm 2242 Ohm


2400 Ohm

24 x 100 Ohm 2321 Ohm


2400 Ohm

15
3

9 x 100 Ohm 915 Ohm


900 Ohm

19 x 100 Ohm 1761 Ohm


1900 Ohm

16
5

11 x 100 Ohm 1109 Ohm


1100 Ohm

Tabel 3.1 Hasil Percobaan Pengukuran Tegangan Total

Tegangan Total (Volt)

NO Multimeter Analog Multimeter Digital

5 x 10 DCV 4.91 VRt


5 VRt

17
2

5 x 10 DCV 4.92 VRt


5 VRt

5 x 10 DCV 4.84 VRt


5 VRt

18
4

5 x 10 DCV 4.88 VRt


5 VRt

5 x 10 DCV 4.86 VRt


5 VRt

Tabel 4.1 Hasil Percobaan Pengukuran Arus Total

Arus Total (Ampere)

19
nomor Multimeter Analog Multimeter Digital

20 x 25mA DCA 2.21mA IRt


2m IRt

20 x 25m DCA 2.12mA IRt


2,4mA IRt

20
nomor Multimeter Analog Multimeter Digital

50 x 25m DCA 5.37mA IRt


5mA IRt

25 x 25m DCA 2.8mA IRt


2.5mA IRt

21
nomor Multimeter Analog Multimeter Digital

40 x 25m DCA 4.45mA IRt


4mA IRt

B. Pembahasan

Tabel 3.0 Rangkaian 1

Tabel Error 3.1 Kelompok Rangkaian 1

Saya akan menghitung error berdasarkan data hasil percobaan yang telah
dilakukan yaitu eror perhitungan ohmmeter,voltmeter dan amperemeter.

22
Gambar 1.1 Gambar 1.2
Menggunakan multimeter analog :
Berdasarkan data percobaan No.1 R1+R2+R3=2297Ω, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter analog dengan selektor x100 didapat nilai pengukuran
2400Ω (ditunjukkan pada gambar 1.1)
Berdasarkan nilai toleransi masing-masing resistor sebesar 5% dan 1%,didapat
nilai Rtotal minimum 2182,15Ω dan maksimum 2411,85Ω, karena itu nilai yang
diukur sebesar 2297Ω masih dalam batas toleransi, dengan penyimpangan sebesar
4,4%[(2400-2297)/2297]x100%

Menggunakan multimeter digital :


Berdasarkan data percobaan No.1 R1+R2+R3=2297Ω, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter digital dengan selektor x100 didapat nilai pengukuran
2242Ω
(ditunjukkan pada gambar 1.2)
Berdasarkan nilai toleransi masing-masing resistor sebesar 5% dan 1%,didapat
nilai Rtotal minimum 2182,15Ω dan maksimum 2411,85Ω, karena itu nilai yang
diukur sebesar 2297Ω masih dalam batas toleransi, dengan penyimpangan sebesar
2,3% [(2242-2297)/2297]x100%

Gambar 1.3
Gambar 1.4
Menggunakan multimeter analog :
Berdasarkan data percobaan No.1 VDC=5V, dari hasil pengukuran menggunakan
multimeter analog didapat nilai pengukuran 5V
(ditunjukkan pada gambar 1.3)
Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 0% [(5-5)/5]x100%

Menggunakan multimeter digital :

23
Berdasarkan data percobaan No.1 VDC=5V, dari hasil pengukuran menggunakan
multimeter digital didapat nilai pengukuran 4,91V
(ditunjukkan pada gambar 1.4)
Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 1,8% [(4,91-5)/5]x100%

Gambar 1.5 Gambar 1.6

Menggunakan multimeter analog :


Berdasarkan data percobaan No.1 DCA=5:2297=2,17mA, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter analog didapat nilai pengukuran 2,4mA
(ditunjukkan pada gambar 1.5)
Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 10% [(2,4-2,17)/2,17]x100%

Menggunakan multimeter digital :


Berdasarkan data percobaan No.1 DCA=5:2297=2,17mA, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter digital didapat nilai pengukuran 2,21mA
(ditunjukkan pada gambar 1.6)
Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 1,8% [(2,21-2,17)/2,17]x100%

24
Tabel 3.2 Rangkaian 2

\Tabel Error 3.3 Kelompok Rangkaian 2

Gambar 2.1 Gambar 2.2


Menggunakan multimeter analog :
Berdasarkan data percobaan No.2 R1+R2+R3=2350Ω, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter analog dengan selektor x100 didapat nilai pengukuran
2400Ω
(ditunjukkan pada gambar 2.1)
Berdasarkan nilai toleransi masing-masing resistor sebesar 5% ,didapat nilai
Rtotal minimum 2232,5Ω dan maksimum 2467,5Ω, karena itu nilai yang diukur
sebesar 2400Ω masih dalam batas toleransi, dengan penyimpangan sebesar 2,1%
[(2400-2350)/2350]x100%

Menggunakan multimeter digital :


Berdasarkan data percobaan No.2 R1+R2+R3=2350Ω, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter digital dengan selektor x100 didapat nilai pengukuran
2321Ω (ditunjukkan pada gambar 2.2)
Berdasarkan nilai toleransi masing-masing resistor sebesar 5% ,didapat nilai
Rtotal minimum 2232,5Ω dan maksimum 2467,5Ω, karena itu nilai yang diukur
sebesar 2350Ω masih dalam batas toleransi, dengan penyimpangan sebesar 1%
[(2321-2350)/2350]x100%

25
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Menggunakan multimeter analog :
Berdasarkan data percobaan No.2 VDC=5V, dari hasil pengukuran menggunakan
multimeter analog didapat nilai pengukuran 5V
(ditunjukkan pada gambar 2.3)
Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 0% [(5-5)/5]x100%

Menggunakan multimeter digital :


Berdasarkan data percobaan No.2 VDC=5V, dari hasil pengukuran menggunakan
multimeter digital didapat nilai pengukuran 4,92V (ditunjukkan pada gambar 2.4)
Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 1,6% [(4,92-5)/5]x100%

Gambar 2.5 Gambar 2.6


Menggunakan multimeter analog :
Berdasarkan data percobaan No.2 DCA=5:2350=2,12mA, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter analog didapat nilai pengukuran 2,4mA (ditunjukkan
pada gambar 2.5) Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 10%
[(2,4-2,17)/2,17]x100%

Menggunakan multimeter digital :

26
Berdasarkan data percobaan No.2 DCA=5:2350=2,12mA, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter digital didapat nilai pengukuran 2,12mA (ditunjukkan
pada gambar 2.6) Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 2%
[(2,12-2,17)/2,17]x100%

Tabel 3.4 Rangkaian 3

Tabel Eror 3.4 Kelompok Rangkaian 3

Gambar 3.1 Gambar 3.2

Menggunakan multimeter analog :


Berdasarkan data percobaan No.3 R1+R2+R3=927Ω, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter analog dengan selektor x100 didapat nilai pengukuran
900Ω (ditunjukkan pada gambar 3.1)
Berdasarkan nilai toleransi masing-masing resistor sebesar 5% , di dapat nilai
Rtotal minimum 880,66Ω dan maksimum 973,35Ω, karena itu nilai yang diukur
sebesar 927Ω masih dalam batas toleransi, dengan penyimpangan sebesar 2,9%
[(927-900)/927]x100%

27
Menggunakan multimeter digital :
Berdasarkan data percobaan No.3 R1+R2+R3=927Ω, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter digital dengan selektor x100 didapat nilai pengukuran
915Ω (ditunjukkan pada gambar 3.2)
Berdasarkan nilai toleransi masing-masing resistor sebesar 5%, di dapat nilai
Rtotal minimum 880,66Ω dan maksimum 973,35Ω, karena itu nilai yang diukur
sebesar 927Ω masih dalam batas toleransi, dengan penyimpangan sebesar 1,2%
[(927-915)/927]x100

Gambar 3.3 Gambar 3.4

Menggunakan multimeter analog :


Berdasarkan data percobaan No.3 VDC=5V, dari hasil pengukuran menggunakan
multimeter analog didapat nilai pengukuran 5V (ditunjukkan pada gambar 3.3)
Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 0% [(5-5)/5]x100%

Menggunakan multimeter digital :


Berdasarkan data percobaan No.3 VDC=5V, dari hasil pengukuran menggunakan
multimeter digital didapat nilai pengukuran 4,84V (ditunjukkan pada gambar 3.4)
Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 3,2% [(4,84-5)/5]x100%

28
Gambar 3.5 Gambar 3.6

Menggunakan multimeter analog :


Berdasarkan data percobaan No.3 DCA=5:927 =5,39mA, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter analog didapat nilai pengukuran 5mA
(ditunjukkan pada gambar 3.5)
Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 7,2% [(5,39-5)/5,39]x100%

Menggunakan multimeter digital :


Berdasarkan data percobaan No.3 DCA=5:927=5,39mA, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter digital didapat nilai pengukuran 5,37mA
(ditunjukkan pada gambar 3.6)
Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 0,37% [(5,39-5,37)/5,39]x100%

Tabel 3.5 Kelompok Rangkaian 4

Tabel Error 3.6 Kelompok Rangkaian 4

29
Gambar 4.2 Gambar 4.1

Menggunakan multimeter analog :


Berdasarkan data percobaan No.4 R1+R2+R3=1792Ω, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter analog dengan selektor x100 didapat nilai pengukuran
1900Ω
(ditunjukkan pada gambar 4.1)

Berdasarkan nilai toleransi masing-masing resistor sebesar 5% ,didapat nilai


Rtotal minimum 1702,4Ω dan maksimum 1881,6Ω, karena itu nilai yang diukur
sebesar 1900Ω melebihi batas toleransi, dengan penyimpangan sebesar 6%[(1900-
1792)/1792]x100%

Menggunakan multimeter digital :


Berdasarkan data percobaan No.4 R1+R2+R3=1792Ω, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter digital dengan selektor x100 didapat nilai pengukuran
1761Ω
(ditunjukkan pada gambar 4.2)

Berdasarkan nilai toleransi masing-masing resistor sebesar 5%,didapat nilai Rtotal


minimum 1702,4Ω dan maksimum 1881,6Ω, karena itu nilai yang diukur sebesar
1761Ω masih dalam batas toleransi, dengan penyimpangan sebesar 1,2% [(1792-
1761)/1792]x100%

30
Gambar 4.3
Gambar 4.4

Menggunakan multimeter analog :


Berdasarkan data percobaan No.4 VDC=5V, dari hasil pengukuran menggunakan
multimeter analog didapat nilai pengukuran 5V
(ditunjukkan pada gambar 4.3)

Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 0% [(5-5)/5]x100%


Menggunakan multimeter digital :
Berdasarkan data percobaan No.4 VDC=5V, dari hasil pengukuran menggunakan
multimeter digital didapat nilai pengukuran 4,88V
(ditunjukkan pada gambar 4.4)

Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 3,2% [(4,84-5)/5]x100%

Gambar 4.5 Gambar 4.6

31
Menggunakan multimeter analog :
Berdasarkan data percobaan No.4 DCA=5:1792 =2,79mA, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter analog didapat nilai pengukuran 2,5mA
(ditunjukkan pada gambar 4.5)
Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 10,3% [(2,79-2,5)/2,79]x100%

Menggunakan multimeter digital :


Berdasarkan data percobaan No.4 DCA=5:1792=2,79mA, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter analog didapat nilai pengukuran 2,8mA
(ditunjukkan pada gambar 4.6)
Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 0,1% [(2,8-2,79)/2,79]x100%

Tabel 3.7 Kelompok Rangkaian 5

Tabel Error 3.8 Kelompok Rangkaian 5

32
Gambar 5.1 Gambar 5.2

Menggunakan multimeter analog :


Berdasarkan data percobaan No.5 R1+R2+R3=1127Ω, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter analog dengan selektor x100 didapat nilai pengukuran
1100Ω
(ditunjukkan pada gambar 5.1)

Berdasarkan nilai toleransi masing-masing resistor sebesar 5% dan 1%, di dapat


nilai Rtotal minimum 1070,65Ω dan maksimum 1183,35Ω, karena itu nilai yang
diukur sebesar 1100Ω tidak melebihi batas toleransi, dengan penyimpangan
sebesar 2,39%[(1127-1100)/1127]x100%

Menggunakan multimeter digital :


Berdasarkan data percobaan No.5 R1+R2+R3=1127Ω, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter digital dengan selektor x100 didapat nilai pengukuran
1109Ω
(ditunjukkan pada gambar 5.2)

Berdasarkan nilai toleransi masing-masing resistor sebesar 5% dan 1%, di dapat


nilai Rtotal minimum 1070,65Ω dan maksimum 1183,35Ω, karena itu nilai yang
diukur sebesar 1109Ω masih dalam batas toleransi, dengan penyimpangan sebesar
1,59% [(1127-1109)/1127]x100%

Gambar 5.3 Gambar 5.4

33
Menggunakan multimeter analog :
Berdasarkan gambar pengukuran No.5.3 VDC=5V, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter analog didapat nilai pengukuran 5V
(ditunjukkan pada gambar 5.3)
Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 0% [(5-5)/5]x100%

Menggunakan multimeter digital :


Berdasarkan data percobaan No.5.4 VDC=5V, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter digital didapat nilai pengukuran 4,86V
(ditunjukkan pada gambar 5.4)
Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 2,8% [(5-4,86)/5]x100%

Gambar 5.5 Gambar 5.6


Menggunakan multimeter analog :
Berdasarkan data percobaan No.5 DCA=5:1127 =4,43mA, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter analog didapat nilai pengukuran 4mA
(ditunjukkan pada gambar 5.5)

Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 9,7% [(4,43-4)/4,43]x100%

Menggunakan multimeter digital :


Berdasarkan data percobaan No.5 DCA=5:1127=4,43mA, dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter analog didapat nilai pengukuran 4,45mA
(ditunjukkan pada gambar 5.6)

Maka didapat nilai penyimpangan sebesar 0,45% [(4,45-4,43)/4,43]x100%

34
C. Kesimpulan

1. untuk pengukuran ohm diperlukan kalibrasi terlebih dahulu pada


multimeter analog agar memperoleh hasil yang akurat, sedangkan
pengukuran menggunakan multimeter digital tidak perlu dilakukan
kalibrasi, selain itu pada multimeter analog harus memutar skala yang
tepat yang sesuai dengan batas ukur, berbeda dengan multimeter digital
yang tidak perlu mengatur skala, dalam hal ini multimeter digital lebih
mudah digunakan.

2. Penggunaan multimeter harus hati hati, pada saat pengukuran Arus,


skala harus sudah dalam skala arus dan dalam posisi di skala tertinggi
yaitu 0.25, karena jika skala tidak sesuai dengan sumber yang diberikan,

35
maka akan menyebabkan kerusakan pada multimeter yang dapat
menghambat proses pengukuran.

3. Pengukuran nilai resistansi total pada rangkain resistor yang


dihubungkan seri bisa mengalami kesalahan / error yang diakibatkan dari
beberapa hal, contohnya resistor yang rusak / kotor, kesalahan pada alat
ukur, atau bisa juga karena kesalahan pembacaan pada saat mengukur
menggunakan multimeter analog, namun kesalahan yang terjadi masih
dalam batas wajar.

4. Mengukur tegangan dan arus pada resistor seri yaitu dengan cara
memberikan tegangan dari power supply, setelah dilakukan percobaan, hal
yang terjadi adalah jika nilai resistansi seri semakin besar maka memiliki
hasil pengukuran arus yang lebih kecil

Contohnya pada penggunaan resistansi sebesar 2297, dihasilkan arus


sebesar 2.21mA , sedangkan pada penggunaan resistansi sebesar 915,
dihasilkan arus sebesar 5.37mA.

5. Sebelum menggunakan alat multimeter, sebaiknya dilakukan


pengecekan terlebih dahulu apakah alat berfungsi dengan baik atau tidak,
jika alat tidak berfungsi dengan baik, sebaiknya ganti dengan alat yang
normal atau mengganti fuse pada multimeter.

6. Saat pengetesan alat multimeter, harus diberikan beban pada tegangan /


arus agar arus yang dihasilkan tidak besar dan membuat multimeter rus

D. Daftar Pustaka
1. Gambar 1.2 (Protoboard )
https://www.tokopedia.com/tokoarduino/breadboard-projectboard-
protoboard-400-holes?
utm_source=google&utm_medium=organic&utm_campaign=pdp-seo
(www.tokopedia.com)⁰ akses 12,Maret 2024
2. Gambar 1.3 (Power Supply)
https://www.lazada.co.id/products/eelic-dps-ms305d-dc-power-supply-
digital-catu-daya-30v-5a-digital-adaptor-i5700562832.html
(www.lazada.com)¹ akses 12,Maret 2024

36
3. Gambar 1.4 (Kabel Banana to Crocodile)
https://www.google.co.id/aclk?
sa=l&ai=DChcSEwjJv4TC7PCEAxUWpGYCHcGlAUMYABABGgJzbQ
&ae=2&gclid=EAIaIQobChMIyb-
EwuzwhAMVFqRmAh3BpQFDEAQYASABEgICp_D_BwE&sig=AOD
64_1q9hc_dTws8MePW3QP8B0tq84CGg&ctype=5&q=&ved=2ahUKEw
jdwIDC7PCEAxWv1jgGHckJCg4Qwg8oAHoECAMQCQ&adurl=
(www.google.co .id )² 12 Maret 2024
4. Cara Membaca Resistor, Lengkap dengan Tabel Kode Warna Resistor
(Definisi Resistor):

https://www.liputan6.com/amp/5077108/cara-membaca-resistor-lengkap-
dengan-tabel-kode-warna-resistor
tanggal akses12,Maret 2024
5. Gambar 1.6 Kode Gelang Warna Resistor untuk Menunjukan Resistansi :
https://www.tugassains.com/2020/10/contoh-soal-menghitung-nilai-
resistor-beserta-jawabannya.html ( www.tugassains.com)⁵
tanggal akses 12, Maret 2024
6. Gambar 1.7 How to Read Color Codes:
https://r.search.yahoo.com/rdclks/
dWU9RTIzRUE1RkExOTU4NDc2RiZ1dD0xNzEwMzIzMzYxOTM5Jn
VvPTc4MDY1NTM1NzAyOTcyJmx0PTImcz0xJmVzPXk5Z0hVRnJub3
k5TlUuMlRjak5TTXE5eDZESFpBT0Fpd0F4c1dQYWtWTmFsZDlnNV
NEUHNjeDkzSlR0Nmdtdi5RUjhBdGRoZmFYZTBWQS0t/RV=2/
RE=1712915362/RO=14/RU=https%3a%2f%2fwww.bing.com%2faclick
%3fld
%3de8Tr2T38EjPa57ZH0pGOZiSzVUCUx4pXms5LGXqoqHU_giZGak
02A21Bpfrr25bRhcf7IK_mJ7sGzgV7FKsTN2hG5GD8Cp9aIO34kEWSji
paXiblyWzVq_HxNYTJdq9qNkHB02mg6OaONzQnkOwQlItjrR8Dweu0
0sVRM2K1IlH57P5-dEJ7HpAGU_NJSMf3Z9wxmF5A%26u
%3daHR0cHMlM2ElMmYlMmZ3d3cuYXJyb3cuY29tJTJmZW4lMmZjb
21wb25lbnRzJTNmdXRtX3NvdXJjZSUzZGJpbmclMjZ1dG1fbWVkaXV
tJTNkY3BjJTI2dXRtX2NhbXBhaWduJTNkYi1wcGMtYXBhY19pZC1ic
mFuZC1rZXl3b3Jkcy1lbmdsaXNoLWVuLXVzZC1oZWFkJTI2dXRtX3
Rlcm0lM2RhcnJvdyUyNTI1MjBjb20lMjZ1dG1fY29udGVudCUzZGJyY
W5kLWFycm93X2VsZWN0cm9uaWNzLWFjcS1leGFjdCUyNm1zY2xr
aWQlM2Q1NWE1NDBkYjgxMzQxY2RhZDRjNzI1MmFmNzk2YTMw
YQ%26rlid%3d55a540db81341cdad4c7252af796a30a/RK=2/
RS=yVheznylmioZpe.ZuIq6JY4iXhM-;_ylt=AwrPo52hdvFlpoIMpkLLQ
wx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA292LXRvcA--;_

37
ylc=X3IDMgRydAMw?IG=0acfa39dedf14f52a700000000304bc7
(www.arrow.com)⁶ tanggal akses 12, Maret 2024
7. Teknik Elektronika ,”pengertian resistor”
Pengertian Resistor dan Jenis-jenis Resitor (teknikelektronika.com)
tanggal akses 12, Maret 2024
8. Gambar 1.8
https://pauzan.com/resistansi-dan-rating-daya-pada-resistor/. (sumber :
pauzan.com)⁸ akses 12,Maret 2024
9. Rumus.com, ”rumus mencari kuat arus listrik dan rumus hubungan antara
kuat arus listrik (beda potensial)”
https://rumusrumus.com/rumus-kuat-arus/,
tanggal akses 3, April 2024
10. “Rumus mencari nilai resistansi dan hambatan yang dimiliki bahan”
https://thecityfoundry.com/resistansi/,
tanggal akses 3, April 2024
11. “Rumus mencari Rtotal pada suatu rangkaian”
https://id.wikihow.com/Menghitung-Hambatan-Total-pada-Rangkaian,
tanggal akses 3, April 2024
12. Gambar 1.5 ( Kabel crocodile to crocodile )
https://www.amazon.com/Crocodile-Electrical-Insulated-Multimeter-
Alligator/dp/B07XFDPGGT (www.amazon.com)

E. Lampiran Laporan Sementara

38
39
40
41
42
43

Anda mungkin juga menyukai