Anda di halaman 1dari 33

Resistor-Capasitor (RC)

Wahyu Robi’ah Nuralhasanah (16020009), 2K1, Kimia Tekstil, Politeknik STTT Bandung

Email : nuralhasanah97@gmail.com

Abstrak

Rangkaian RC (Resistor-Kapasitor) adalah suatu rangkaian listrik yang memiliki kombinasi


komponen resistor dan kapasitor dimana komponen tersebut dapat dipasang secara seri
maupun paralel. Terdapat dua proses yang terjadi pada kapasitor dalam rangkaian RC, yaitu
pengisian muatan (charged) dan pengosongan muatan (discharged). Pada prakrikum ini,
praktikan akan mempraktekkan dua proses dalam rangkaian RC, charged dan juga
discharged lalu membandingkan hasil eksperimen dengan literatur yang sudah ada. (Wahyu
Robiah, 2018)

I. PENDAHULUAN

Pada zaman sekarang, sudah banyak sekali kemajuan teknologi yang dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia sehari-hari. Kebutuhan tersebut salah satnya
tersedianya listrik. Di dalam setiap rumah dapat kita ketahui bahwa terdapat rangkaian RC
seri maupun paralel untuk membantu meringankan pekerjaan-pekerjaan rumah seperti
halnya lampu, setrika, sakelar, stopcontact, dll. Pengisian baterai pada ponsel pun
memakai prinsip charged rangkaian RC. Selain itu, kita juga menggunakan prinip
discharged saat memakai ponsel sampai baterainya kosong atau biasa disebut
pengosongan muatan pada kapasitor. (Wahyu Robiah, 2018)

II. TUJUAN

 Membuktikan charged dan discharged secara teori dan eksperimen

 Membuktikan nilai kapasitor secara eksperimen dengan nilai yang tertera pada alat

 Membuktikan bahwa waktu charged dan discharged akan lebih lama dengan rangkaian
yang menggunakan resistor seri dibanding rangkaian paralel
III. DASAR TEORI

3.1 Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat


atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.
Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah
satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai
resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).
Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai
yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya.
Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam
perancangan suatu rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu
mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut. (Anonim, 2014)

Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan
resistor disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain skema elektronika
resistor tetap disimbolkan dengan huruf “R”, resistor variabel disimbolkan dengan
huruf “VR” dan untuk resistorjenis potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf
“VR” dan “POT”. (Anonim, 2014)

Kapasitas Daya Resistor

Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu
dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari
ukuran fisik resistor dan tulisan kapasitas daya dalamsatuan Watt untuk resistor
dengan kemasan fisik besar. Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan
untuk menghindari resistor rusak karena terjadi kelebihan daya yang mengalir
sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk efisiensi biaya dan tempat dalam
pembuatan rangkaian elektronika. (Anonim, 2014)

Nilai Toleransi Resistor


Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang
tercantum pada badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor
dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik
resistor yang terjadi akibat operasional resistor tersebut. Nilai toleransi resistor ini ada
beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi kerusakan 1% (resistor 1%), resistor
dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan toleransi kesalahan 5%
(resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).
Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan
kode warna maupun kode huruf. Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5% maka
dituliskan dengan kode warna pada cincin ke 4 warna emas atau dengan kode huruf J
pada resistor dengan fisik kemasan besar. Resistor yang banyak dijual dipasaran pada
umumnya resistor 5% dan resistor 1%. (Anonim, 2014)

Jenis-Jenis Resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan
menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal
film. (Anonim, 2014)

1. Resistor Kawat (Wirewound Resistor)

Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan
bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansiresistor ditentukan dari
panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan
kapasitas daya yang besar. (Anonim, 2014)

2. Resistor Arang (Carbon Resistor)

Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan
utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistor yang
banyak digunakan dan banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat
kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt,
2 Watt dan 3 Watt. (Anonim, 2014)

3. Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)

Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film
merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang
memiliki karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan
nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip
denganresistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang digunakan
dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistorkarbon, resistor metal film
ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2
Watt. Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran,
perangkat industri dan perangkat militer. (Anonim, 2014)
Kemudian berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
resistor tetap (Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor). (Anonim,
2014)

1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)

Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah atau
tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai
pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor tetap dapat kita temui
dalam beberpa jenis, seperti :

 Metal Film Resistor


 Metal Oxide Resistor
 Carbon Film Resistor
 Ceramic Encased Wirewound
 Economy Wirewound
 Zero Ohm Jumper Wire
 S I P Resistor Network
(Anonim, 2014)

2. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiridari 2 tipe yaitu :

 Pontensiometer, tipe variable resistor yang dapat diatur nilai resistansinya


secara langsung karena telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer
terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer Linier dan Potensiometer Logaritmis
 Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang membutuhkan alat
bantu (obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor
jenis ini disebut dengan istilah “Trimer Potensiometer atau VR”
 Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilairesistansinya akan berubah
mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC dan
PTC. Untuk lebih detilnya thermistor akan dibahas dalam artikel yang lain.
 LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai
resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR
tersebut.
(Anonim, 2014)
Menghitung Nilai Resistor

Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor.
Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat ditemukan pada
resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang ditentukan
dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap daaya besar dan resistor variable.
(Anonim, 2014)

Kode Warna Resistor

Cincin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari
cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana
nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :

1. Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna


Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3
merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai
toleransi resistor.
2. Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke
4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai
toleransi resistor.
3. Resistor Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5
cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan
coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor
tersebut.
(Anonim, 2014)
Kode Huruf Resistor

Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah
karenanilia resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang
dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai
resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi
dan toleransi resistor. (Anonim, 2014)

Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :

 R, berarti x1 (Ohm)
 K, berarti x1000 (KOhm)
 M, berarti x 1000000 (MOhm)

Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :

 F, untuk toleransi 1%
 G, untuk toleransi 2%
 J, untuk toleransi 5%
 K, untuk toleransi 10%
 M, untuk toleransi 20%
(Anonim, 2014)

3.2 Kapasitor

Kapasitor adalah suatu alat yang terdiri dari dua keping penghantar sejajar
yang dapat menyimpan energi didalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor merupakan komponen pasif
yaitu komponen bekerja tanpa membutuhkan arus pemicu. Kapasitor terdiri dari dua
keping logam yang dipisahkan dengan bahan isolator sebagai penyekat yang bisanya
disebut zat dielektrik. Zat dielektrik tersebut berfungsi untuk membedakan jenis-jenis
kapasitor. Ada berbagai macam jenis bahan untuk membuat zat dielektrik yaitu kertas,
plastik, mika dan lain sebagainya. (Darma, 2015)

Kapasitor berfungsi untuk menyimpan energi di dalam medan listrik dengan


cara mengumpulkan ketidaksetaraan internal dari muatan listrik. Untuk arus DC,
kapasitor dapat berfungsi sebagai isolator (penahan arus listrik), sedangkan untuk arus
AC kapasitor berfungsi sebagai konduktor (melewatkan arus listrik). tapi dalam
kehidupan sehari-hari kapasitor digunakan sebagai filter atau saringan. Kapasitor
terdiri dari dua buah plat logam yang dipisahkan oleh suatu bahan yang disebut bahan
dielektrik. bahan dielektrik tersebut pada umumnya berupa keramik, kaca, kertas,
elektrolit, dan lain lain sebagainya. (Darma, 2015)
Kapasitor akan bekerja ketika kedua ujung plat logam di beri tegangan listrik,
maka muatan-muatan positif akan terkumpul pada salah satu kaki (elektroda) dan
pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang
lainnya. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung katub negatif dan
sebaliknya muatan negatif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub positif, karena
terpish oleh beban dielektrik yang bersifat isolator. Peristiwa tersebut menyebabkan
muatan-muatan pada kutub positif dan negatif akan tersimpan, selama tidak ada
bagian ujung-ujung kaki kapasitor tidak dihubungkan dengan beban. (Darma, 2015)
Kapasitor memiliki satuan yang disebut Farad. 1 Farad = 9 x 10 11 cm2 yang
artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 10 6 μF maka
1μF = 9 x 105 cm2. Satuan (cm2) jarang sekali digunakan karena tidak efisien, pada
umumnya satuan kapasitor yang banyak digunakan adalah :
1 F = 1.000.000μF
1 μF = 1.000.000ρF
1 μF = 1000 nF
1 nF = 1000 ρF
(Darma, 2015)

Jenis-jenis kapasitor

A. Kapasitor Nilai Tetap

Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor adalah Kapasitor yang nilainya konstan
atau tidak berubah-ubah. Berikut ini adalah Jenis-jenis Kapasitor yang nilainya
Tetap: (Dickson, 2014)
1) Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)

Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik


dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak
memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian
Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf
sampai 0.01µF. (Dickson, 2014)

Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan
Keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan
Elektronik yang dirancang makin kecil dan dapat dipasang oleh Mesin
Produksi SMT (Surface Mount Technology) yang berkecepatan tinggi.
(Dickson, 2014)

2) Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)

Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester


dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik
dalam rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas arah). (Dickson, 2014).

3) Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)

Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan
pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF.
Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik
dalam Rangkaian Elektronika. (Dickson, 2014)

4) Kapasitor Mika (Mica Capacitor)

Kapasitor Mika adalah akapsitor yang bahan isolatornya terbuat dari bahan
Mika. Nilai kapasitor mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai
0,02µF. Kapasitor mika juga dapatdipasang bolak balik karena tidak memiliki
prioritas arah. (Dickson, 2014)
5) Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capasitor)
Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari
Elektrolit (Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit
atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika
yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit
yang memiliki Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan
bahan Aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal
Negatif-nya. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47µF
hingga ribuan microfarad (µF). Biasanya di badan Kapasitor Elektrolit
(ELCO) akan tertera Nilai Kapasitansi, Tegangan (Voltage), dan Terminal
Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, Kapasitor Elektrolit dapat meledak
jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampui batas kamampuan
tegangannya. (Dickson, 2014)

6) Kapasitor Tantalum

Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-)
seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari
Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini
memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor
Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe
Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi
dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu,
Kapasitor Tantalum merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada
umumnya dipakai pada peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di
Handphone dan Laptop. (Dickson, 2014)

B. Kapasitor Variable

Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur atau
berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :
(Dickson, 2014)
1) VARCO (Variable Condensator)

VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang
lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang
Frekuensi pada Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul
Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO berkisar antara 100pF sampai 500pF.
(Dickson, 2014)

2) Trimmer

Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil
sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros
pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh
selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua
pelat logam tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer
dalam Rangkaian Elektronika berfungsi untuk menepatkan pemilihan
gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai Kapasitansi Trimmer hanya maksimal
sampai 100pF. (Dickson, 2014)

3.3 Rangkaian RC

Rangkaian RC (Resistor-Kapasitor) adalah suatu rangkaian listrik yang


memiliki kombinasi komponen resistor dan kapasitor dimana komponen tersebut
biasanya dipasang secara seri atau sejajar. Walaupun sering dijumpai rangkaian
dengan resistor dan kapasitor yang dipasang berdampingan secara seri rangaian ini
juga dapat dipasang secara paralel. Pada satu susunan rangkaian komponen resistor
dan kapasitor juga dapat memiliki jumlah banyak atau lebih dari satu. Rangkaian ini
biasa disebut R-C Filter atau R-C Network. Karena memiliki resistor maka dalam
rangkaian ini terdapat efek resistansi, begitu pula pada kapasitor yang menghasilkan
kapasitansi. Catatan penting adalah rangkaian ini harus disusun berdasar aturan yang
benar agar bias dijalankan. (Febriansyah)
Pada rangkaian RC seperti pada gambar dibawah, arus akan mengalir dan
kapasitor akan dimuati hingga sama dengan tegangan yang diberikan sebesar Vs,
namun semakin lama arus listrik mengalir tegangan yang diterima kapasitor tidak
akan melebihi tegangan sumber. Peristiwa ini terjadi pada proses charging. (Atika,
2015)

Besar tegangan kapasitor pada proses charging adalah :

VC = VS (1 – e-t/RC)

Bila b = 1/RC, maka

VC = VS (1 – e-bt)

Sedangkan pada proses discharging seperti gambar dibawah, muatan akan terlepas
dari kapasitor sehingga tegangan pada kapasitor akan menurun dan menjadi nol (0)
seiring waktu berjalan.

Besar tegangan kapasitor pada proses discharging adalah :

VC = VS . e-t/RC

Bila b = 1/RC, maka

VC = VS . e-bt
dengan :

VC = tegangan kapasitor (volt)

VS = tegangan sumber (volt)

t = waktu (sekon)

C = kapasitas kapasitor (F)

R = hambatan (Ω)

IV. METODE EKSPERIMEN

4.1 Alat dan Bahan

1) Arduino Uno

2) Komputer/laptop yang telah terinstall software arduino dan ms. excel

3) Project board

4) Kabel penghubung

5) Resistor

6) Kapasitor

4.2 Cara Kerja

1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum

2) Menyalakan komputer yang telah terinstall aruino dan ms. Excel

3) Menghubungkan papan Arduino Uno dengan komputer

4) Membuat rangkaian RC pada project board dan hubungkan pada papan Arduino
Uno

5) Buka software Arduino pada komputer dan ketik listing program agar dapat
menampilkan tegangan pada rangkaian RC setiap 2 detik

6) Buka software ms. Excell


7) Lakukan percobaan charged dan discharged dan masukan data tegangan ke ms.
Excell

8) Hitung nilai R2 dan C dari data yang ada, lalu bandingkan nilai secara perhitungan
teori dan eksperimen

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Data Percobaan

Salah satu contoh nilai tegangan


yang muncul pada Arduino

Listing Program pada Arduino untuk


praktikum rangkaian RC
a) Charge kapasitor dengan 1 resistor

Pada praktikum ini dilakukan proses charge pada kapasitor dari 0V sampai 5V.
Kapasitor yang digunakan bernilai 10000F dan resistor yang digunakan bernilai

10000 . Data pengisian tegangan pada software Arduino muncul setiap 2 detik.

Tabel tegangan pada proses charge kapasitor dengan 1 resistor :

Ve t b Vt (Vt-Ve)2 (Vavg-Ve)2
0 0 0,088189 0 0 18,83191
0,18 2 0,088189 0 0,0324 17,30206
1,11 4 0,088189 1,486251 0,141565 10,43015
1,86 6 0,088189 2,054418 0,037798 6,14829
2,45 8 0,088189 2,530713 0,006515 3,570492
2,93 10 0,088189 2,929992 5,84E-11 1,9869
3,32 12 0,088189 3,264709 0,003057 1,039532
3,63 14 0,088189 3,545302 0,007174 0,503496
3,89 16 0,088189 3,780524 0,011985 0,202117
4,09 18 0,088189 3,977711 0,012609 0,062287
4,26 20 0,088189 4,143014 0,013686 0,006332
4,39 22 0,088189 4,281587 0,011753 0,002543
4,5 24 0,088189 4,397753 0,010454 0,025736
4,58 26 0,088189 4,495135 0,007202 0,057804
4,66 28 0,088189 4,576771 0,006927 0,102673
4,72 30 0,088189 4,645206 0,005594 0,144724
4,77 32 0,088189 4,702576 0,004546 0,185266
4,8 34 0,088189 4,750669 0,002434 0,211992
4,83 36 0,088189 4,790985 0,001522 0,240517
4,86 38 0,088189 4,824783 0,00124 0,270843
4,88 40 0,088189 4,853115 0,000723 0,29206
4,9 42 0,088189 4,876866 0,000535 0,314077
4,92 44 0,088189 4,896777 0,000539 0,336894
4,93 46 0,088189 4,913468 0,000273 0,348602
4,94 48 0,088189 4,92746 0,000157 0,360511
4,95 50 0,088189 4,939189 0,000117 0,372619
4,96 52 0,088189 4,949022 0,000121 0,384928
4,96 54 0,088189 4,957265 7,48E-06 0,384928
4,97 56 0,088189 4,964175 3,39E-05 0,397436
4,97 58 0,088189 4,969968 1,01E-09 0,397436
4,97 60 0,088189 4,974824 2,33E-05 0,397436
4,97 62 0,088189 4,978895 7,91E-05 0,397436
4,97 64 0,088189 4,982308 0,000151 0,397436
4,98 66 0,088189 4,985169 2,67E-05 0,410145
4,99 68 0,088189 4,987567 5,92E-06 0,423053
4,98 70 0,088189 4,989577 9,17E-05 0,410145
4,99 72 0,088189 4,991263 1,59E-06 0,423053
4,99 74 0,088189 4,992675 7,16E-06 0,423053
4,99 76 0,088189 4,99386 1,49E-05 0,423053
4,99 78 0,088189 4,994853 2,35E-05 0,423053
4,99 80 0,088189 4,995685 3,23E-05 0,423053
4,99 82 0,088189 4,996383 4,07E-05 0,423053
4,99 84 0,088189 4,996968 4,85E-05 0,423053
4,99 86 0,088189 4,997458 5,56E-05 0,423053
4,99 88 0,088189 4,997869 6,19E-05 0,423053
4,99 90 0,088189 4,998214 6,75E-05 0,423053
4,99 92 0,088189 4,998502 7,23E-05 0,423053

Keterangan :

Ve : tegangan charge saat eksperimen (Volt)

t : waktu (sekon)

b :

Vt : tegangan charge berdasarkan teori (Volt)

Vavg : rata-rata tegangan charge saat eksperimen (Volt)


Perhitungan secara eksperimen

b) Discharge kapasitor dengan 1 resistor

Pada praktikum ini dilakukan proses discharge pada kapasitor dari 5V menjadi
0V. Kapasitor yang digunakan bernilai 10000F dan resistor yang digunakan

bernilai 10000 . Data pengosongan tegangan pada software Arduino muncul

setiap 2 detik.
Tabel tegangan pada proses discharge kapasitor dengan 1 resistor :

Ve t b Vt (Vt-Ve)2 (Vavg-Ve)2
5 0 0,102368 5 0 19,41479
4,11 2 0,102368 4,074314 0,001274 12,36382
3,32 4 0,102368 3,320007 4,46E-11 7,432288
2,69 6 0,102368 2,70535 0,000236 4,394148
2,18 8 0,102368 2,204489 0,0006 2,516101
1,77 10 0,102368 1,796356 0,000695 1,383499
1,43 12 0,102368 1,463784 0,001141 0,699268
1,16 14 0,102368 1,192783 0,001075 0,320608
0,95 16 0,102368 0,971954 0,000482 0,126894
0,77 18 0,102368 0,792009 0,000484 0,031054
0,63 20 0,102368 0,645379 0,000237 0,001312
0,51 22 0,102368 0,525895 0,000253 0,007019
0,42 24 0,102368 0,428532 7,28E-05 0,030199
0,34 26 0,102368 0,349195 8,46E-05 0,064403
0,28 28 0,102368 0,284546 2,07E-05 0,098456
0,22 30 0,102368 0,231866 0,000141 0,13971
0,19 32 0,102368 0,188939 1,13E-06 0,163036
0,15 34 0,102368 0,153959 1,57E-05 0,196939
0,12 36 0,102368 0,125456 2,98E-05 0,224465
0,1 38 0,102368 0,102229 4,97E-06 0,243816
0,08 40 0,102368 0,083303 1,09E-05 0,263968
0,06 42 0,102368 0,06788 6,21E-05 0,284919
0,05 44 0,102368 0,055313 2,82E-05 0,295694
0,04 46 0,102368 0,045073 2,57E-05 0,30667
0,03 48 0,102368 0,036728 4,53E-05 0,317845
0,03 50 0,102368 0,029928 5,14E-09 0,317845
0,02 52 0,102368 0,024387 1,92E-05 0,329221
0,02 54 0,102368 0,019872 1,63E-08 0,329221
0,02 56 0,102368 0,016193 1,45E-05 0,329221
0,01 58 0,102368 0,013195 1,02E-05 0,340796
0,01 60 0,102368 0,010752 5,66E-07 0,340796
0,01 62 0,102368 0,008762 1,53E-06 0,340796
0 64 0,102368 0,00714 5,1E-05 0,352572
0 66 0,102368 0,005818 3,38E-05 0,352572
0 68 0,102368 0,004741 2,25E-05 0,352572
0 70 0,102368 0,003863 1,49E-05 0,352572
0 72 0,102368 0,003148 9,91E-06 0,352572
0 74 0,102368 0,002565 6,58E-06 0,352572
0 76 0,102368 0,00209 4,37E-06 0,352572
0 78 0,102368 0,001703 2,9E-06 0,352572
0 80 0,102368 0,001388 1,93E-06 0,352572
0 82 0,102368 0,001131 1,28E-06 0,352572
0 84 0,102368 0,000922 8,49E-07 0,352572
0 86 0,102368 0,000751 5,64E-07 0,352572
0 88 0,102368 0,000612 3,74E-07 0,352572
0,593778 0,007215 58,23226

Keterangan :

Ve : tegangan discharge saat eksperimen (Volt)

t : waktu (sekon)

b :

Vt : tegangan discharge berdasarkan teori (Volt)

Vavg : rata-rata tegangan discharge saat eksperimen (Volt)


Perhitungan secara eksperimen

c) Charge kapasitor dengan resistor seri

Pada praktikum ini dilakukan proses charge pada kapasitor dari 0V sampai 5V.
Kapasitor yang digunakan bernilai 10000F dan resistor yang digunakan bernilai

10000 dan 10000 yang disusun dengan rangkaian seri. Data pengisian

tegangan pada software Arduino muncul setiap 2 detik.

Tabel tegangan pada proses charge rangkaian RC dengan resistor seri :

Ve t b Vt (Vt-Ve)2 (Vavg-Ve)2
0 0 0,053387 0 0 18,7603
0,51 2 0,053387 0,506355 1,33E-05 14,60245
0,97 4 0,053387 0,961431 7,34E-05 11,29844
1,38 6 0,053387 1,370421 9,18E-05 8,710265
1,74 8 0,053387 1,737992 4,03E-06 6,714918
2,07 10 0,053387 2,068339 2,76E-06 5,113549
2,36 12 0,053387 2,365231 2,74E-05 3,886086
2,62 14 0,053387 2,632057 0,000145 2,928602
2,86 16 0,053387 2,871861 0,000141 2,16477
3,07 18 0,053387 3,087379 0,000302 1,590918
3,26 20 0,053387 3,281072 0,000444 1,147718
3,43 22 0,053387 3,45515 0,000633 0,81237
3,59 24 0,053387 3,611598 0,000466 0,549549
3,72 26 0,053387 3,752203 0,001037 0,373707
3,85 28 0,053387 3,878569 0,000816 0,231665
3,96 30 0,053387 3,992137 0,001033 0,137875
4,06 32 0,053387 4,094204 0,00117 0,073612
4,15 34 0,053387 4,185935 0,001291 0,032875
4,23 36 0,053387 4,268376 0,001473 0,010265
4,31 38 0,053387 4,342469 0,001054 0,000454
4,37 40 0,053387 4,409058 0,001525 0,001496
4,43 42 0,053387 4,468903 0,001513 0,009739
4,48 44 0,053387 4,522688 0,001822 0,022107
4,53 46 0,053387 4,571025 0,001683 0,039475
4,57 48 0,053387 4,614468 0,001977 0,05697
4,61 50 0,053387 4,653511 0,001893 0,077665
4,65 52 0,053387 4,688601 0,00149 0,10156
4,68 54 0,053387 4,720136 0,001611 0,121581
4,71 56 0,053387 4,748478 0,001481 0,143402
4,74 58 0,053387 4,77395 0,001153 0,167023
4,77 60 0,053387 4,796843 0,000721 0,192444
4,78 62 0,053387 4,817416 0,0014 0,201318
4,8 64 0,053387 4,835907 0,001289 0,219665
4,82 66 0,053387 4,852525 0,001058 0,238812
4,84 68 0,053387 4,86746 0,000754 0,25876
4,85 70 0,053387 4,880882 0,000954 0,269033
4,87 72 0,053387 4,892945 0,000526 0,290181
4,88 74 0,053387 4,903787 0,000566 0,301054
4,89 76 0,053387 4,913531 0,000554 0,312128
4,9 78 0,053387 4,922287 0,000497 0,323402
4,91 80 0,053387 4,930157 0,000406 0,334875
4,91 82 0,053387 4,93723 0,000741 0,334875
4,92 84 0,053387 4,943587 0,000556 0,346549
4,93 86 0,053387 4,9493 0,000372 0,358423
4,93 88 0,053387 4,954435 0,000597 0,358423
4,94 90 0,053387 4,959049 0,000363 0,370496
4,94 92 0,053387 4,963196 0,000538 0,370496
4,95 94 0,053387 4,966923 0,000286 0,38277
4,95 96 0,053387 4,970273 0,000411 0,38277
4,96 98 0,053387 4,973284 0,000176 0,395244
4,96 100 0,053387 4,975989 0,000256 0,395244
4,96 102 0,053387 4,978421 0,000339 0,395244
4,97 104 0,053387 4,980606 0,000112 0,407918
4,97 106 0,053387 4,98257 0,000158 0,407918
4,97 108 0,053387 4,984335 0,000205 0,407918
4,97 110 0,053387 4,985922 0,000253 0,407918
4,98 112 0,053387 4,987347 5,4E-05 0,420791
4,98 114 0,053387 4,988629 7,45E-05 0,420791
4,98 116 0,053387 4,98978 9,57E-05 0,420791
4,98 118 0,053387 4,990815 0,000117 0,420791
4,98 120 0,053387 4,991745 0,000138 0,420791
4,98 122 0,053387 4,992581 0,000158 0,420791
4,98 124 0,053387 4,993333 0,000178 0,420791
4,98 126 0,053387 4,994008 0,000196 0,420791
4,99 128 0,053387 4,994615 2,13E-05 0,433865
4,99 130 0,053387 4,99516 2,66E-05 0,433865
4,99 132 0,053387 4,99565 3,19E-05 0,433865
4,99 134 0,053387 4,996091 3,71E-05 0,433865
4,99 136 0,053387 4,996487 4,21E-05 0,433865
4,99 138 0,053387 4,996842 4,68E-05 0,433865
4,99 140 0,053387 4,997162 5,13E-05 0,433865
4,99 142 0,053387 4,99745 5,55E-05 0,433865
4,99 144 0,053387 4,997708 5,94E-05 0,433865
4,99 146 0,053387 4,99794 6,3E-05 0,433865
4,99 148 0,053387 4,998149 6,64E-05 0,433865
5 150 0,053387 4,998336 2,77E-06 0,447139
4,331316 0,041974 97,13127

Keterangan :

Ve : tegangan charge saat eksperimen (Volt)

t : waktu (sekon)

b :

Vt : tegangan charge berdasarkan teori (Volt)

Vavg : rata-rata tegangan charge saat eksperimen (Volt)


Perhitungan secara eksperimen

d) Discharge kapasitor dengan resistor seri

Pada praktikum ini dilakukan proses discharge pada kapasitor dari 5V menjadi
0V. Kapasitor yang digunakan bernilai 10000F dan resistor yang digunakan

bernilai 10000 dan 10000 yang disusun dengan rangkaian seri. Data

pengosongan kapasitor pada software Arduino muncul setiap 2 detik.


Tabel tegangan pada proses discharge kapasitor dengan resistor seri :

Ve t b Vt (Vt-Ve)2 (Vavg-Ve)2
5 0 0,040371 5 0 16,70493
4,97 2 0,040371 4,612155 0,128053 16,4606
4,46 4 0,040371 4,254395 0,042274 12,58239
4,02 6 0,040371 3,924385 0,009142 9,654485
3,62 8 0,040371 3,619975 6,49E-10 7,328751
3,26 10 0,040371 3,339177 0,006269 5,509191
2,92 12 0,040371 3,08016 0,025651 4,028718
2,63 14 0,040371 2,841235 0,04462 2,948661
2,37 16 0,040371 2,620843 0,062922 2,123335
2,14 18 0,040371 2,417547 0,077032 1,505938
1,92 20 0,040371 2,23002 0,096112 1,014385
1,73 22 0,040371 2,05704 0,106955 0,667761
1,56 24 0,040371 1,897477 0,113891 0,418825
1,41 26 0,040371 1,750292 0,115798 0,247175
1,27 28 0,040371 1,614523 0,118696 0,127568
1,14 30 0,040371 1,489286 0,122001 0,051605
1,03 32 0,040371 1,373764 0,118173 0,013728
0,93 34 0,040371 1,267202 0,113705 0,000295
0,84 36 0,040371 1,168907 0,10818 0,005305
0,75 38 0,040371 1,078236 0,107739 0,026515
0,68 40 0,040371 0,994598 0,098972 0,054211
0,61 42 0,040371 0,917448 0,094524 0,091708
0,56 44 0,040371 0,846282 0,081958 0,124491
0,5 46 0,040371 0,780637 0,078757 0,170431
0,45 48 0,040371 0,720084 0,072945 0,214215
0,41 50 0,040371 0,664228 0,064632 0,252841
0,37 52 0,040371 0,612704 0,058905 0,294668
0,33 54 0,040371 0,565177 0,055308 0,339695
0,3 56 0,040371 0,521337 0,04899 0,375565
0,27 58 0,040371 0,480897 0,044478 0,413235
0,24 60 0,040371 0,443595 0,041451 0,452705
0,22 62 0,040371 0,409185 0,035791 0,480018
0,2 64 0,040371 0,377445 0,031487 0,508131
0,18 66 0,040371 0,348167 0,02828 0,537045
0,16 68 0,040371 0,32116 0,025973 0,566758
0,15 70 0,040371 0,296248 0,021389 0,581915
0,13 72 0,040371 0,273269 0,020526 0,612828
0,12 74 0,040371 0,252071 0,017443 0,628585
0,11 76 0,040371 0,232518 0,015011 0,644541
0,1 78 0,040371 0,214482 0,013106 0,660698
0,09 80 0,040371 0,197845 0,011631 0,677055
0,08 82 0,040371 0,182498 0,010506 0,693611
0,07 84 0,040371 0,168342 0,009671 0,710368
0,06 86 0,040371 0,155284 0,009079 0,727325
0,06 88 0,040371 0,143239 0,006929 0,727325
0,05 90 0,040371 0,132128 0,006745 0,744481
0,04 92 0,040371 0,121879 0,006704 0,761838
0,04 94 0,040371 0,112425 0,005245 0,761838
0,04 96 0,040371 0,103704 0,004058 0,761838
0,03 98 0,040371 0,09566 0,004311 0,779395
0,03 100 0,040371 0,08824 0,003392 0,779395
0,02 102 0,040371 0,081395 0,003769 0,797151
0,02 104 0,040371 0,075081 0,003034 0,797151
0,02 106 0,040371 0,069257 0,002426 0,797151
0,02 108 0,040371 0,063885 0,001926 0,797151
0,01 110 0,040371 0,05893 0,002394 0,815108
0,01 112 0,040371 0,054358 0,001968 0,815108
0,01 114 0,040371 0,050142 0,001611 0,815108
0,01 116 0,040371 0,046252 0,001314 0,815108
0 118 0,040371 0,042665 0,00182 0,833265
0,912833 2,565674 104,8312

Keterangan :

Ve : tegangan discharge saat eksperimen (Volt)

t : waktu (sekon)

b :

Vt : tegangan discharge berdasarkan teori (Volt)

Vavg : rata-rata tegangan discharge saat eksperimen (Volt)

Perhitungan secara eksperimen


e) Charge kapasitor dengan resistor paralel

Pada praktikum ini dilakukan proses charge pada kapasitor dari 0V sampai 5V.
Kapasitor yang digunakan bernilai 10000F dan resistor yang digunakan bernilai

10000 dan 10000 yang disusun dengan rangkaian paralel. Data pengisian

kapasitor pada software Arduino muncul setiap 2 detik.

Tabel tegangan pada proses charge kapasitor dengan resistor paralel :

Ve t b Vt (Vt-Ve)2 (Vavg-Ve)2
0 0 0,156064 0 0 15,65389
0,01 2 0,156064 1,340564 1,770402 15,57486
1,31 4 0,156064 2,321706 1,023549 7,003962
2,59 6 0,156064 3,039791 0,202312 1,867322
3,42 8 0,156064 3,565348 0,021126 0,287832
3,95 10 0,156064 3,949997 9,1E-12 4,22E-05
4,31 12 0,156064 4,231516 0,00616 0,124962
4,53 14 0,156064 4,437557 0,008546 0,328902
4,69 16 0,156064 4,588355 0,010332 0,538022
4,79 18 0,156064 4,698722 0,008332 0,694722
4,86 20 0,156064 4,779499 0,00648 0,816312
4,9 22 0,156064 4,838618 0,003768 0,890192
4,93 24 0,156064 4,881887 0,002315 0,947702
4,95 26 0,156064 4,913554 0,001328 0,987042
4,96 28 0,156064 4,936732 0,000541 1,007012
4,97 30 0,156064 4,953695 0,000266 1,027182
4,98 32 0,156064 4,96611 0,000193 1,047552
4,99 34 0,156064 4,975196 0,000219 1,068122
4,99 36 0,156064 4,981846 6,65E-05 1,068122
5 38 0,156064 4,986714 0,000177 1,088892
3,9565 3,066112 52,02266

Keterangan :

Ve : tegangan charge saat eksperimen (Volt)

t : waktu (sekon)

b :

Vt : tegangan charge berdasarkan teori (Volt)

Vavg : rata-rata tegangan charge saat eksperimen (Volt)

Perhitungan secara eksperimen


f) Discharge kapasitor dengan resistor paralel

Pada praktikum ini dilakukan proses discharge pada kapasitor dari 5V menjadi
0V. Kapasitor yang digunakan bernilai 10000F dan resistor yang digunakan

bernilai 10000 dan 10000 yang disusun dengan rangkaian paralel. Data

pengosongan kapasitor pada software Arduino muncul setiap 2 detik.

Tabel tegangan pada proses discharge kapasitor dengan resistor paralel :

Ve t b Vt (Vt-Ve)2 (Vavg-Ve)2
4,99 0 0,182436 5 1E-04 15,36178858
4,56 2 0,182436 3,471428 1,184988 12,17599446
2,97 4 0,182436 2,410163 0,313418 3,607765052
1,95 6 0,182436 1,673342 0,07654 0,773365052
1,28 8 0,182436 1,161777 0,013977 0,043853287
0,84 10 0,182436 0,806605 0,001115 0,053170934
0,56 12 0,182436 0,560014 2,08E-10 0,260700346
0,37 14 0,182436 0,38881 0,000354 0,490823875
0,24 16 0,182436 0,269945 0,000897 0,689876817
0,16 18 0,182436 0,187419 0,000752 0,829170934
0,11 20 0,182436 0,130122 0,000405 0,922729758
0,07 22 0,182436 0,090342 0,000414 1,001176817
0,04 24 0,182436 0,062723 0,000516 1,062112111
0,03 26 0,182436 0,043548 0,000184 1,082823875
0,02 28 0,182436 0,030235 0,000105 1,10373564
0,01 30 0,182436 0,020991 0,000121 1,124847405
0 32 0,182436 0,014574 0,000212 1,14615917
1,070588 1,594096 41,73009412

Keterangan :

Ve : tegangan discharge saat eksperimen (Volt)

t : waktu (sekon)

b :

Vt : tegangan discharge berdasarkan teori (Volt)

Vavg : rata-rata tegangan discharge saat eksperimen (Volt)

Perhitungan secara eksperimen


5.2 Pembahasan

Pada praktikum ini, telah dilakukan percobaan charged dan discharged


dalam rangkaian RC untuk membuktikan besarnya muatan kapasitor secara
eksperimen. Nilai kapasitor yang digunakan adalah 1000 µF. Resistor yang digunakan
adalah dua resistor yang bernilai sama yaitu 10000 Ohm. Tegangan yang digunakan
adalah 5 Volt. Pada percobaan pertama, resistor yang digunakan hanya 1 atau resistor
tunggal, lalu digunakan juga penyusunan resisistor seri maupun paralel. Pada
praktikum ini, praktikan menggunakan papan Arduino Uno dan juga software Arduino
yang telah diketikkan listing program agar tegangan muncul setiap 2 detik.

Pada awal proses charged, tegangan pada kapasitor harus bernilai 0 Volt.
Dalam rangkaian seri, waktu yang dibutuhkan untuk pengisian kapasitor jauh lebih
lama dibanding rangkaian paralel. Rangkaian seri membutuhkan waktu 150 detik
sedangkan rangkaian paralel membutuhkan waktu 38 detik untuk mengisi penuh
kapasitor. Dapat dilihat juga dalam grafik charged, grafik naik secara linear atau yang
berarti tegangan sedikit demi sedikit naik dan bila sudah mencapai 5 volt, grafik akan
konstan. Pada perhitungan proses charged rangkaian seri, dihasilkan nilai kapasitor

dan pada rangkaian paralel dihasilkan nilai kapasitor


. Hal ini menunjukkan hasil perhitungan tidak jauh berbeda dengan

nilai muatan yang tertera pada kapasitor.

Pada awal proses discharged, tegangan pada kapasitor harus bernilai 5 Volt.
Dalam rangkaian seri, waktu yang dibutuhkan untuk pengosongan kapasitor jauh lebih
lama dibanding rangkaian paralel. Rangkaian seri membutuhkan waktu 118 detik
sedangkan rangkaian paralel membutuhkan waktu 32 detik untuk mengosongkan
kapasitor. Dapat dilihat juga dalam grafik discharged, grafik turun secara linear atau
yang berarti tegangan sedikit demi sedikit turun dan bila sudah kosong atau bernilai 0
volt, grafik akan konstan. Pada perhitungan proses discharged rangkaian seri,

dihasilkan nilai kapasitor dan pada rangkaian paralel dihasilkan nilai

kapasitor . Hal ini menunjukkan hasil perhitungan tidak jauh berbeda

dengan nilai muatan yang tertera pada kapasitor.

VI. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa :

Proses Resistor Tunggal Rangkaian Seri Rangkaian Paralel


Charged R2 = 0,995531 R2 = 0,999568 R2 = 0,941062
C = 1133,928 µF C = 928,160 µF C = 1281,526 µF
t = 92 detik t = 150 detik t = 38 detik
Discharged R2 = 0,999876 R2 = 0,975526 R2 = 0,961799837
C = 976,868 µF C = 1238,618 µF C = 1096,275 µF
t = 88 detik t = 118 detik t = 32 detik

VII. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2014). Resistor, Karakteristik, Nilai dan Fungsinya. [online]. Tersedia :


http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/ [2018, 29 April]
Kusumandaru, Darma. (2015). Kapasitor - Kondensator. [online]. Tersedia :
http://kusumandarutp.blogspot.co.id/2015/03/kapasitor-kondensator.html [2018, 29
April]

Kho, Dickson. (2014). Simbol dan Fungsi Kapasitor beserta jenis-jenisnya. [online].
Tersedia : https://teknikelektronika.com/simbol-fungsi-kapasitor-beserta-jenis-
jenis-kapasitor/ [2018, 29 April]

Rizkyutami, Atika. (2015). Laporan Praktikum Charged Discharge. [online]. Tersedia :


http://www.academia.edu/17091914/Laporan_Praktikum_Charged-Discharge
[2018, 29 April]

Anda mungkin juga menyukai