RESISTOR
Oleh :
1. M. Ulin Nuha
(5201412060)
2. M. Ainul Yaqin
(5201412062)
3. Gama Yudha P
(5201412063)
4. Anang Dwi A
(5201412066)
Teknik Mesin
Fakultas Taknik Universitas Negeri Semarang
2012
Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi atau menghambat
arus listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian.
Sesuai dengan nama dan kegunaanya maka resistor mempunyai sifat resistif (menghambat) yang
umunya terbuat dari bahan karbon.Dari hukum Ohm di jelaskan bahwa resistansi akan
berbanding terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya. Maka untuk menyatakan besarnya
resistansi dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm yang dilambangkan dengan simbol
(Omega). Untuk menggambarkanya dalam suatu rangkaian dilambangkan dengan huruf R,
karena huruf ini merupakan standart internasional yang sudah disepakati bersama untuk
melambangkan sebuah komponen resistor dalam sebuah rangkaian.
1. Macam-macam resistor
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan untuk membuatnya, resistor dibedakan menjadi
beberapa jenis antara lain resistor kawat, resistor arang, resistor oksida logam, resistor film,
resistor karbon, dan banyak lagi jenis lainya. Namun dalam praktek perdagangan di pasaran,
resistor hanya di bedakan menjadi resistor tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable
resistor)
1.1. Resistor tetap (Fixed resistor)
Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatanya tidak dapat dirubah-rubah dan besarnya
sudah ditentukan oleh pabrik yang membuatnya. Ciri fisik untuk mengenali resistor jenis ini
adalah bahan pembuat resistor berada di tengah, dan pada kedua ujungnya terdapat conducting
metal, kemasan seperti inilah yang dinamakan dengan axial. Ukuran fisik resistor tetap
bermacam-macam yaitu tergantung besarnya daya yang dimilikinya. Misalnya resistor tetap
dengan daya 2 watt akan mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dari pada resistor yang
mempunyai daya 1/4 watt.
Pada gambar disamping ditunjukan beberapa contok bentuk
fisik dari resistor tetap, dari yang paling kecil sampai yang
paling besar sesuai dengan daya yang di milikinya. Dengan perkembangan teknologi yang
semakin maju, maka diciptakan sebuah teknologi baru yang disebut dengan SMD (Surface
Mounted Device) yang membuat bentuk resistor tetap menjadi lebih kecil sehingga dalam
prakteknya kita dapat membangun sebuah sistem yang mempunya ukuran sekecil mungkin.
Gambar di samping adalah merupakan bentuk fisik dari SMD
resistor, bentuknya kotak dan berukuran sangat kecil yang cara
pemasangannya adalah dengan menempel pada papan pcb.
Resistor jenis ini juga memiliki nilai resistansi yang dituliskan
pada body dengan menggunakan angka-angka seperti yang terlihat pada gambar.
Selain kemasan axial, terdapat pula kemasan lain yang disebut
dengan (Single-In-Line) SIP resistor. Dimana didalam satu
kemasan ini terdapat beberapa resistor yang disusun secara
paralel dan mempunyai 1 pusat yang disebut dengan common.
Cara pemasangannya biasanya berdiri sesuai dengan kaki-kaki yang ada, maka dengan resistor
ini juga bisa menghemat ruang dalam penempatan pada papan pcb. Gambar di samping ini
adalah bentuk fisik dari SIP Resistor yang memiliki 9 pin dan 5 pin. Namun di pasaran akan
sangat banyak ditemukan SIP Resistor dengan jumlah pin yang berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhanya.
jangan menggunakan tipe ini untuk aplikasi rf (radio frequency) karena resistor jenis ini
mempunyai Q resonant frequency yang rendah. Contoh aplikasi yang menggunakan resistor ini
adalah DC Measuring equipment dan Reference Resistor untuk Voltage Regulators dan
Decoding Network.
ceramic
rods,
anodized
aluminium,
fiberglass
mandels, dll.
- Fuse Resistor
Resistor jenis ini selain berfungsi sebagai penghambat arus juga sebagai sekering. Resistor jenis
ini didesain sedemikian rupa sehingga bila ada arus yang sangat besar melaluinya, maka
hambatanya menjadi tak terhingga.
- Carbon Composition
Resistor jenis ini merupakan resistor yang paling
banyak di jumpai dipasaran, dan sangat mudah untuk
mendapatkannya. Resistor ini mempunyai koefisien temperatur dengan batas 1000 ppm / derajat
celcius. Selain itu resistor ini juga memiliki koefisien tegangan, dimana nilai hambatannya akan
berubah ketika diberi tegangan. Semakin besar tegangan yang melewatinya maka akan semakin
besar pula perubahannya. Voltage Rating dari resistor karbon ditentukan berdasarkan fisik, nilai,
dan dayanya. Dan dalam pemasangan resistor ini harus hati-hati karena bisa salah dapat
menimbulkan noise dimana noise ini tergantung pada nilai dan besar ukuranya.
- Foil Resistor
Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan resistor film. Kelebihan utamanya
adalah pada tingkat kestabilan yang tinggi, TCR paling kecil, dan frekuensi respon yang tinggi.
Selain kelebihan terdapat pula kelemahan yaitu nilai resistansi maksimum dari resistor ini lebih
kecil dari pada resistor film. Resistor ini biasanya
dipakai dalam strain gauge, dimana nilai strain
dapat diukur berdasarkan perbahan resistansinya.
Potensiometer liniar
Potensiometer
linier
mempunyap
unsur
resistif
dengan
penampang
konstan,
menghasilkan peranti dengan resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal
proporsional dengan jarak antara keduanya.. Potensiometer linier digunakan jika relasi
proporsional diinginkan antara putaran sumbu
dengan
misalnya
rasio
pembagian
pengendali
yang
dari
potensiometer,
digunakan
untuk
Potensiometer logaritmik
Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif
yang semakin menyempit atau dibuat dari bahan yang
memiliki resistivitas bervariasi. Ini memberikan peranti yang resistansinya merupakan fungsi
logaritmik terhadap sudut poros potensiometer. Sebagian besar potensiometer log (terutama
yang murah) sebenarnya tidak benar-benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif
linier untuk meniru hukum logaritma. Potensiometer log juga dapat dibuat dengan
menggunakan potensiometer linier dan resistor eksternal. Potensiometer yang benar-benar
logaritmik relatif sangat mahal. Potensiometer logaritmik sering digunakan pada peranti
audio, terutama sebagai pengendali volume.
Rheostat
Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit adalah dengan
menggunakan resistor tidak tetap atau rheostat. Sebuah
rheostat adalah resistor tidak tetap dua terminal dan
seringkali didesain untuk menangani arus dan tegangan
yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif
yang dililitkan untuk membentuk koil toroid dengan
penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid,
menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya.
Potensiometer tiga terminal dapat digunakan sebagai resistor tidak tetap dua terminal dengan
tidak menggunakan terminal ketiga. Seringkali terminal ketiga yang tidak digunakan
disambungkan dengan terminal penyapu untuk mengurangi fluktuasi resistansi yang
disebabkan oleh kotoran.
Potensiometer digital
Potensiometer digital adalah sebuah komponen elektronik yang meniru fungsi dari
potensiometer analog untuk diterapkan pada isyarat digital.
Trimpot
Trimpot
adalah
kependekan
dari
nilai
resistansinya
tidak
bisa
NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coeficient. Sifat komponen ini resistif dimana
nilai resistansinya akan menurun apabila temperatur disekelilingnya naik. Sedangkan PTC
adalah singkatan dari Positive Temperature Coeficient, yang nilai resistansinya akan bertambah
besar apabila termperatur disekelilingnya turun.. Komponen NTC dan PTC biasanya digunakan
sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau disebut juga termistor. Selain itu juga bisa
digunakan sebagai sakelar otomatis yang cara kerjanya akan ditentukan oleh suhu disekitarnya.
LDR
LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor yang nilai
resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang
diterimanya. Biasanya LDR digunakan untuk rangkainrangkaian sakelar otomatis tertentu seperti lampu taman, lampu
jalan, dll, dimana LDR akan bekerja secra otomatis sesuai
dengan tingkat cahaya yang ada didepannya.
VDR
VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor tidak tetap yang
nilai resistansinya akan berubah tergantung dari tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR
adalah semakin besar tegangan yang diterima, maka nilai tahanannya akan semakin mengecil,
sehingga arus yang melaluinya akan semakin besar. Dengan adanya sifat tersebut maka VDR
akan sangat cocok digunakan sebagai stabilizer bagi komponen transistor.