PENDAHULUAN
Kata beton dalam bahasa Indonesia berasal dari kata yang sama dalam
bahasa Belanda. Kata concrete dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin
Dalam bahasa Jepang digunakan kata kotau-zai, yang arti harfiahnya material-
direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari campuran agregat (kasar dan
halus), semen, air dengan perbandingan tertentu. Bahan air dan semen disatukan
akan membentuk pasta semen yang berfungsi sebagai bahan pengikat, sedangkan
agregat halus dan agregat kasar sebagai bahan pengisi. (Pedoman Pengerjaan
Beton, 1993). Beton dapat pula ditambah dengan campuran tertentu apabila
dianggap perlu, biasanya berupa zat kimia, yang digunakan untuk kecocokan
terlalu mahal.
2. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat
dimasuki air, dan air yang mengandung garam dapat merusak beton.
menyebabkan keretakan pada balok beton apabila diberi beban, maka digunakan
tulangan pada bagian bawah untuk menahan tegangan tarik pada balok beton,
sehingga dikatakan Beton Bertulang. Sifat beton yang kuat terhadap tekan dapat
Kuat tekan beton merupakan sifat yang paling penting dalam beton keras.
Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan per satuan
luas. Kuat tekan beton mengidentifikasi mutu dari sebuah struktur. Semakin tinggi
kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang
satuan N/mm2atau MPa. Nilai kuat beton beragam sesuai dengan umurnya, dan
biasanya nilai kuat tekan ditentukan pada waktu umur beton mencapai umur 28
hari setelah pengecoran. Nilai kuat tekan beton diperoleh melalui tata cara
bertingkat dengan kecepatan peningkatan beban tertentu atas benda uji silinder
beton (diameter 150 mm, tinggi 300 m) sampai hancur. Tata cara pengujian yang
Materials) C39-86.
Lentur murni adalah kondisi dimana balok beton bertulang memiliki gaya
lintang nol dan momen konstan apabila diberi beban sebesar P/2 (lihat gambar).
+ +
-
-
+
PL/6
+
Ketika diberikan beban hingga mencapai batas runtuhnya, maka secara aktual
tegangan tekan yang terjadi bervariasi sepanjang c dari garis netral hingga ke serat
atas balok, sedangkan tegangan tarik akan ditahan oleh tulangan baja. Namun,
berbentuk persegi, dimana tegangan tekan yang terjadi sebesar 0,85 fc sepanjang
a yang terjadi di atas garis netral hingga serat atas balok, tegangan tarik juga akan
melakukan percobaan pada balok beton bertulang biasa dan balok beton bertulang
hollow dengan menggunakan styrofoamdi daerah tarik dalam kondisi lentur murni
bagaimana jika pengaruh beton di daerah tarik balok beton bertulang diabaikan.
4. Apakah tegangan tarik balok beton bertulang biasa pada lentur murni
Satu (S-I) Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Benda uji yang dibuat adalah 2 buah balok beton bertulang (1 buah balok beton
bertulang biasa dan 1 buah balok beton bertulang hollow) dan 12 buah beton
silinder. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah beton dengan benda uji 12 buah
dengan benda uji 2 buah balok beton bertulang yang dilakukan di Laboratorium
Utara. Pengujian kuat tarik dilakukan dengan cara meletakkan balok diatas dua
Hydraulic Jack dengan kondisi dimana beton sudah mencapai umur 28 hari
Dalam penelitian ini ada beberapa lingkup masalah yang dibatasi, yaitu
karakteristik bahan yang digunakan sebagai benda uji adalah sebagai berikut :
30 cm.
bertulang.
a. Semen Padang
b. Agregat kasar
c. Agregat halus
hollow
tulangan tarik.
tulangan tekan.
i. Vaseline.
320 cm.
Seperangkat alat uji lentur balok (Hydraulic Jack dan Dial Indicator)
Sumatera Utara.
6827-2002.
Sumatera Utara.
3. Pengujian Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah beton dengan benda uji
4. Pengujian Kuat Lentur dengan benda uji 2 buah balok beton bertulang
Kode Panjang
Lebar Tinggi Tulangan Tulangan
Benda Bentang Jumlah
(cm) (cm) Tekan Tarik
Uji (cm)
CYL1 15 30 6
CYL2 15 30 6
Dimana :
daerah tarik).
Biasa
Hollow
garis besar isi setiap bab yang dibahas pada Tugas akhir ini. Sistematika penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian,
Bab ini berisi uraian umum dan khusus tentang beton dan beton bertulang hollow
Bab ini berisi uraian tentang persiapan penelitian mencakup penyediaan bahan
penelitian.
Bab ini berisi analisa dan hasil pengujian benda uji dalam penelitian di
laboratorium yang meliputi : hasil pengujian kuat tarik balok bertulang dan balok
beton bertulang yang dilubangi pada bagian tarik menggunakan gabus serta
pembahasannya.
Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh kegiatan tugas akhir ini