Dibuat Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
T.A 2023/2024
1. Jelaskan secara rinci tentang jenis dan fungsi dari komponen berikut:
a. Resistor
b. Potensiometer
c. Induktor
d. Trafo
e. Capasitor
f. Varco
Jawab:
A. Resistor
Jenis - jenis resistor yang ada dipasaran lebih dikenal sebagai resistor tetap
(fixed resistor) dan resistor variabel (variabel resistor).
Resistor tetap merupakan jenis resistor yang nilainya sudah tertulis pada badan
resistor dengan menggunakan kode warna ataupun angka. Resistor ini banyak
digunakan sebagai penghambat arus listrik secara permanen.
Resistor Komposisi Karbon (Carbon Composition Resistor)
Resistor
komposisi umumnya diberi awalan "CR" pada penulisannya, contoh CR10k Ω
dan tersedia dalam kemasan E6 ( ± 20% toleransi), E12 ( ± 10% toleransi) dan
E24 ( ± 5% toleransi) dengan daya 0.125 atau 1/4 Watt sampai 5 Watt. Karena
memiliki nilai toleransi yang cukup besar sehingga kurang presisi (akurat) dalam
penggunaanya.
Resistor Film
Jenis Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang
diendapkan atau dibungkus isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai
resistansinya tergantung pada proporsi antara karbon dan isolator.
b. Resistor Film Metal
Jenis Resistor jenis film metal memiliki kestabilan suhu yang lebih baik
dibanding film karbon, tidak mudah noise serta memiliki frekuensi yang lebih
baik atau diaplikasikan dalam frekuensiradio. Metal Film Resistor adalah jenis
Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan
dipotong berbentuk spiral.
Resistor tidak tetap merupakan jenis resistor yang nilai resistansi tahananya
dapat berubah dan diatur sesuai dengan yang diinginan. Adapun untuk jenis resistor
variabel dibago menjadi 3 yaitu Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.
a. Potensiometer
Potensiometer merupakan jenis variable resistor yang paling sering digunakan.
Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat
berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat
pada kepala Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di
badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.
b. Rheostat
Cara membaca kode warna resistor ditemukan pada tahun 1920-an, nilai
resistansi serta toleransi pada resistor ditampilkan berdasarakan deretan pita berwarna
yang dilukis pada badan resistor.
Sebagian besar resistor yang kamu lihat akan memiliki empat pita berwarna . Begini
cara mereka membacanya :
Untuk lebih jelasnya kamu bisa baca artikel dibawah ini yang membahas secara lengkap
bagaimana cara membaca kode warna resistor
B. Potensiometer
1. Potensiometer Slinder
Potensiometer Slinder yaitu potensiometer yang niali resistansinya dapat diataur
dengan cara menggeserkan wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas
sesuai dengan pemasangannya. Biasanya menggunakan ibu jari untuk
menggeser.
2. Potensiometer Rotary
Potensiometer Rotary yaitu potensiometer yang nilai resistansinya dapat di atur
dengan cara memutarkan wiper-nya dari sepanjang lintasan melingkar.
3. Potensiometer Trimmer
Potensiometer Trimmer atau yang biasa disebut dengan trimpot yaitu
potensiomer yang berukuran kecil dan diputar dengan obeng
Fungsi potensiometer sebagai pembagi tegangan variabel yang aplikasi penggunaan
potensiometer pun sangat banyak dan mudah ditemukan. Dalam peralatan elektronik,
potensiometer sering digunakan sebagai pengatur volume pada peralatan audio.
C. Induktor
Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, diantaranya adalah :
D. Trafo
Fungsi trafo adalah mengubah besaran listrik suatu rangkaian. Adapun besaran
utama yang diubah oleh sebuah transformator adalah tegangan.
E. Kapasitor
Jenis Kapasitor
Kapasitor nilai tetap atau Fixed Capacitor adalah kapasitor yang nilainya
konstan atau tidak berubah-ubah. Adapun jenis kapasitor yang termasuk dalam
kapasitor nilai tetap antara lain:
Kapasitor keramik
Kapasitor polyester
Kpapasitor kertas
Kapasitor mika
Kapasitor elektrolit
Kapasitor tantalum
Kapasitor Variabel
F. Varco
Jawab:
A. Resistor
Langkah-langkah untuk menentukan bahwa komponen tersebur dalam kodisi
baik /rusak sebagai berikut:
1. Sambungkan salah satu konektor avometer ke resistor yang akan diuji.
2. Sambungkan konektor avometer yang lain ke sumber daya yang sesuai.
3. Perhatikan nilai resistansi yang tertera pada avometer.
4. Jika nilai resistansi yang terlihat sama dengan nilai resistansi yang tercantum
pada resistor, maka resistor dalam keadaan baik.
5. Namun jika nilai resistansi yang terlihat berbeda dengan nilai resistansi yang
tercantum pada resistor, maka resistor dalam keadaan rusak.
B. Potensiometer
Untuk menentukan apakah potensiometer rusak atau masih baik, kita dapat
melalukakan beberapa Langkah berikut:
1. Periksa Fisik
Lihat apakah potensiometer tampak fisik rusak. Periksa apakah ada
kerusakan fisik, seperti retak, pecah, atau bagian yang kendur. Jika anda melihat
kerusakan fisik, potensiometer mungkin rusak.
2. Ukur Resistansinya
Gunakan multimeter dengan pengukuran resistansi (ohmmeter). Putar
knob potensiometer ke tengah (jika ada) dan ukur resistansi antara kedua
potensiometer. Nilai resistansi yang ditampilkan harus sesuai dengan spesifikasi
potensiometer. Jika nilai resistansi sangat jauh dari nilai yang seharusnya,
potensiometer mungkin rusak.
C. Induktor
Menentukan apakah komponen induktor dalam kondisi baik atau rusak, Anda
dapat melakukan beberapa langkah berikut:
1. Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan secara visual ini untuk melihat apakah ada kerusakan fisik
seperti retak, pecah, atau kawat yang terkelupas. Kerusakan fisik dapat menjadi
tanda bahwa induktor rusak.
3. Uji Kontinuitas
Dapat menguji kontinuitas kumparan induktor untuk memastikan tidak
ada putus atau hubungan yang rusak. Ini dapat dilakukan dengan multimeter
yang memiliki mode uji kontinuitas.
4. Uji Tahanan DC
Kalau mengukur dengan tahanan DC melalui induktor bisa memberikan
petunjuk tentang apakah induktor dalam kondisi baik. Tahanan biasanya harus
sangat rendah, tetapi tahanan tinggi bisa menunjukkan masalah.
D. Trafo
1. Pemeriksaan Visual
Pastikan tidak ada kerusakan fisik seperti retak, karat, atau kebocoran
minyak isolasi.
2. Pemantauan Temperatur
Perhatikan suhu operasi trafo. Peningkatan suhu yang signifikan dapat
menunjukkan masalah internal.
3. Pengujian Isolasi
Untuk memastikan tidak ada gangguan di dalamnya. Pengujian termal
dan pengujian berkelebihan beban bisa membantu.
E. Kapasitor
1. Pemeriksaan Visual
Periksa kondisi fisik kapasitor. Pastikan tidak ada tanda-tanda fisik
kerusakan seperti bengkak, retak, atau tanda-tanda kebocoran elektrolit pada
kapasitor elektrolit.
2. Pengukuran Kapasitansi
Gunakan multimeter atau alat pengukur kapasitansi untuk mengukur
kapasitansi kapasitor. Kapasitor yang rusak mungkin akan menunjukkan nilai
kapasitansi yang jauh dari spesifikasi aslinya.
3. Resistansi Isolasi
Ukur resistansi isolasi kapasitor. Kapasitor yang baik harus memiliki
resistansi isolasi yang tinggi. Jika resistansinya sangat rendah, itu bisa menjadi
tanda kerusakan.
4. Tegangan Berlebih
Pastikan kapasitor tidak terpapar tegangan berlebih yang melebihi batas
yang ditentukan. Tegangan berlebih dapat merusak kapasitor.
Jika Anda meragukan kondisi kapasitor atau jika hasil pengujian menunjukkan
masalah, lebih baik menggantinya dengan kapasitor yang baru dan sesuai spesifikasi.
Keselamatan adalah prioritas, jadi pastikan untuk memutuskan daya sebelum melakukan
pengujian atau penggantian kapasitor.
F. Varco
1. Pemeriksaan Visual
Periksa kondisi fisik komponen Varco. Pastikan tidak ada kerusakan fisik
seperti retak, karat, atau kontak yang aus.
2. Pengukuran Kapasitansi
Gunakan alat pengukur kapasitansi atau multimeter dengan opsi
pengukuran kapasitansi. Ukur nilai kapasitansi komponen Varco. Pastikan
nilainya sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen. Nilai yang
signifikan berbeda bisa menandakan kerusakan.
3. Pemeriksaan Kontinuitas
Periksa kontinuitas pada komponen Varco. Pastikan tidak ada putus atau
gangguan dalam jalur konduktifnya. Anda bisa menggunakan multimeter dalam
mode pengukuran resistansi atau kontinuitas untuk ini.
4. Periksa Isolasi
Pastikan tidak ada tanda-tanda kebocoran arus atau isolasi yang rusak.
Isolasi yang rusak dapat menyebabkan masalah dalam komponen Varco.
Jawab:
Bahan:
1. Logam
2. Plastik
3. Pengisi panas
4. Kabel listrik
5. Sirkuit cetak
6. Komponen elektronika
7. Pengatur suhu
Alat:
1. Mesin pemotongan logam
2. Mesin pengelasan
3. Alat cetak plastik
4. Alat elektronik untuk perakitan sirkuit
5. Peralatan pengujian dan pengukuran