Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor
Fungsi dioda atau diode adalah mampu mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus yang searah
(DC).
Simbol Dioda :
Dioda Zener adalah dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi di rangkaian
reverse bias (bias balik). Pada saat Forward bias (bias maju).
Dioda Zener dapat menghantarkan arus listrik seperti Dioda normal pada umumnya.
Dioda Zener dapat memberikan tegangan referensi yang stabil sehingga banyak digunakan
sebagai pengatur tegangan (Voltage Regulator) pada pencatu daya (Power supply).
Light Emitting Diode atau Dioda LED adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya
monokromatik ketika diberikan tegangan maju (Forward bias).
LED ada yang berwarna merah, jingga, kuning, biru, hijau dan putih tergantung pada
panjang gelombang (wavelength) dan jenis senyawa semikonduktor yang digunakannya.
Aplikasi LED ini bisa dilihat di lampu-lampu penerangan rumah maupun jalan raya, lampu
indikator peralatan elektronik dan listrik, dan lampu dekorasi dan iklan.
Macam dioda yang paling sering ditemui pada rangkain elektronika adalah dioda normal.
Dioda ini adalah dioda yang paling sering ditemui pada rangkaian pencatu daya (power
supply) dan rangkaian frekuensi radio (RF).
Dioda ini merupakan dioda standar yang paling umum digunakan ataupun Dioda
Penyearah, karena biasanya digunakan sebagai penyearah pada Pencatu Daya.
Dioda Bridge membuat kamu tidak perlu merangkai 4 buah dioda normal menjadi rangkaian
penyearah tegangan AC ke tegangan DC, karena telah dikemas oleh produsen menjadi 1
komponen saja.
Dioda Varactor adalah macam dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah
sesuai dengan tegangan yang diberikan.
Dioda Tunnel adalah macam dioda yang mampu beroperasi pada kecepatan yang sangat
tinggi dan dapat berfungsi dengan baik pada gelombang mikro (Microwave). Dioda Tunnel
ini biasanya digunakan di rangkaian pendeteksi frekuensi dan konverter.
RESISTOR
Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan
biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM
(Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga
merupakan seorang Fisikawan Jerman.
Jenis-jenis Resistor
Pada umumnya Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah
Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor dan LDR.
A. Fixed Resistor
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai Resistansi atau
Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode Angka. Anda dapat
membaca artikel : Cara Menghitung Nilai Resistor berdasarkan Kode Angka dan Kode Warna.
Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur
dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi
yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau
nilai hambatannya.
Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Carbon Composistion
Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.
Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan Subtrat isolator
yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada proporsi karbon dan
isolator. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansinya.
Keuntungan Carbon Film Resistor ini adalah dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang
lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan dnegan Carbon
Composition Resistor.
Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran biasanya berkisar diantara 1Ω
sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena rendahnya kepekaan terhadap suhu,
Carbon Film Resistor dapat bekerja di suhu yang berkisar dari -55°C hingga 155°C.
Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat
Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang,
lebar dan ketebalan spiral logam.
Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik diantara jenis-jenis
Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film Resistor).
B. Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai
dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat
dan Trimpot.
Bentuk dan Simbol Variable Resistor
Potensiometer
Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah
dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai
Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.
Rheostat
Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus
yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai Resistansi dilakukan
dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.
Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis
Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil
dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti
Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.
Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu
(Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis
Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC
(Positive Temperature Coefficient).
Bentuk dan Simbol Thermistor :
LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya dipengaruhi
oleh intensitas Cahaya yang diterimanya. Untuk lebih jelas mengenai LDR, Silakan baca
: Pengertian LDR dan Cara Mengukurnya.
Fungsi-fungsi Resistor
Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah sebagai berikut :
TRANSORMATOR
Transformator adalah suatu perangkat elektronik yang kerap disebut sebagai trafo.
Simbol Trafo
CODENSATOR ATAU CAPASITOR
Kondensator atau yang dikenal juga kapasitor adalah komponen listrik yang digunakan
untuk menyimpan muatan listrik.
Kondensator (kapasitor) adalah alat yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik
di dalam medan listrik selama batas waktu tertentu, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik tersebut. Kapasitor dalam rangkaian
elektronika biasa dilambangkan dengan huruf C, demikian dikutip di buku Elektronika
Dasar oleh Drs Imam Muda.
Dari repository Unikom berjudul Kapasitor, untuk rangkaian elektronik praktis, satuan
farad adalah sangat besar sekali. Umumnya kapasitor yang ada di pasaran memiliki
satuan:µF, nF dan pF.
Struktur sebuah kondensator terbuat dari dua buah plat metal yang dibatasi oleh bahan
dielektrik, misalnya udara vakum, keramik, gelas, dan lain sebagainya.
Jika pada kedua ujung plat metal dialiri tegangan listrik, maka muatan listrik yang
bernilai positif akan berkumpul pada suatu kaki elektroda. Pada saat yang sama,
muatan listrik yang bernilai negatif akan berkumpul pada ujung kaki yang lain.
Muatan negatif tidak bisa mengalir ke kutub positif karena dipisahkan oleh bahan
dielektrik, begitu pula sebaliknya muatan positif tidak akan mengalir menuju kutub
negatif
Jenis Kondensator
Jenis Kondensator
Berdasarkan kemampuan menyimpan muatan, kondensator dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu kondensator dengan kapasitansi tetap dan kondensator dengan kapasitansi
dapat diubah-ubah atau disebut juga kondensator variabel.
a. Kondensator Keramik
Kondensator keramik adalah kondensator dengan isolator yang terbuat dari keramik
dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Jenis ini tidak memiliki arah atau
polaritas, jadi dapat dipasang bolak balik dalam rangkaian elektronika. Pada umumnya
nilai kondensator keramik berkisar antara 1 pF (picoFarad) sampai 0,01 mikro Farad.
Kondensator yang berbentuk chip umumnya terbuat dari bahan keramik yang dikemas
sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan elektronik yang dirancang makin
kecil.
b. Kondensator Polyester
Merupakan kondensator yang isolatornya terbuat dari bahan polyester dengan bentuk
persegi empat. Kondensator ini dapat dipasang terbalik dalam rangkaian elektronika
(tidak memiliki polaritas arah).
c. Kondensator Kertas
Kondensator yang isolatornya terbuat dari bahan kertas dan pada umumnya nilai
kondensator kertas berkisar antara 300 pf (picoFarad) sampai 4 mikro Farad. Jenis
kondensator ini tidak memiliki polaritas atau dapat dipasang bolak balik dalam
rangkaian elektronik
d. Kondensator Mika
Kondensator mika adalah kondensator yang bahan isolatornya terbuat dari bahan mika.
Nilai kondensator mika pada umumnya berkisar antara 50 pF sampai 0,02 mikro Farad.
Kondensator mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah
e. Kondensator Elektrolit
Merupakan kondensator yang bahan isolatornya terbuat dari elektrolit dan berbentuk
tabung atau silinder. Kondensator jenis ini sering dipakai pada rangkaian elektronika
yang memerlukan kapasitansi tinggi. Jenis ini memiliki polaritas arah positif dan negatif
menggunakan bahan aluminium sebagai pembungkus sekaligus terminal negatifnya.
Pada umumnya nilai kondensator elektrolit berkisar dari 0,46 mikro Farad hingga ribuan
mikro Farad. Biasanya pada kondensator elektrolit akan tertera nilai kapasitansinya,
tegangan (voltage), dan terminal negatifnya.
Perlu diperhatikan adalah kondensator elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah)
pemasangannya terbalik dan melampaui batas kemampuan tegangan nya.
f. Kondensator Tantalum
Kondensator tantalum mempunyai polaritas arah positif dan negatif seperti halnya
kondensator elektrolit. Bahan isolatornya juga berasal dari bahan elektrolit. Disebut
dengan kondensator tantalum karena kondensator jenis ini memakai bahan logam
tantalum sebagai terminal yang bermuatan positif.
Kondensator tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibandingkan
kondensator elektrolit, dan juga memiliki kapasitansi yang besar dapat dikemas dalam
ukuran yang lebih kecil. Oleh karena itu, kondensator tantalum merupakan jenis
kondensator yang berharga mahal
2. Kondensator Variabel
Kondensator variabel adalah kondensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur atau
berubah-ubah. Secara fisik, kondensator variabel ini terdiri dari 2 jenis, yaitu adalah:
a. Trimmer
Kondensator trimmer adalah jenis kondensator variabel yang memiliki bentuk lebih kecil
sehingga memerlukan alat semacam obeng untuk dapat memutar poros pengaturnya.
Trimmer terdiri dari dua plat logam yang dipisahkan oleh selembar mika dan juga
terdapat sebuah baut yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga nilai
kapasitansinya menjadi berubah.
Kondensator ini terbuat dari logam dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya
digunakan untuk memilih gelombang frekuensi pada rangkaian radio. Nilai
kapasitansinya berkisar antara 100 pF sampai 500 mikro Farad.
IC
Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah komponen elektronika aktif yang
terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan transistor, dioda, resistor dan
kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu rangkaian elektronika dalam sebuah
kemasan kecil.
Jenis-jenis IC Dilansir dari buku Sistem Kontrol dan Kelistrikan Mesin (2021) oleh Muhammad
Naim, berdasarkan aplikasi dan fungsinya, IC (Integrated Circuit) dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu IC Linear dan IC digital.
IC Linear
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2005), IC liniear juga disebut IC analog. Umumnya terhubung ke
perangkat yang mengumpulkan sinyal dari lingkungan atau mengirim sinyal kembali ke lingkungan.
Penguat RF dan IF
Voltage Comparator
Multiplier
Regulator tegangan
IC Digital
IC digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tengangan input dan outputnya hanya
memiliki dua level yaitu "tinggi" dan "rendah" atau dalam kode binary dilambangkan dengan "1" dan
"0".
sebagai flip-flop
Timer (pewaktu)
Counter (penghitung)
Memori
Kalkulator
Mikroprosesor
Mikrokontroller
TRANSISTOR
Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti
sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor
merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam
rangkaian-rangkaian elektronika
Jenis-jenis Transistor
Secara umum, Transistor dapat digolongkan menjadi dua keluarga besar yaitu Transistor Bipolar dan
Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor).
Transistor Bipolar adalah Transistor yang struktur dan prinsip kerjanya memerlukan
perpindahan muatan pembawanya yaitu electron di kutup negatif untuk mengisi kekurangan
electon atau hole di kutub positif. Bipolar berasal dari kata “bi” yang artinya adalah “dua” dan
kata “polar” yang artinya adalah “kutub”. Transistor Bipolar juga sering disebut juga dengan
singkatan BJT yang kepanjangannya adalah Bipolar Junction Transistor.
Transistor Bipolar terdiri dari dua jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP. Tiga Terminal
Transistor ini diantaranya adalah terminal Basis, Kolektor dan Emitor.
▪ Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan
tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan
tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
▪ Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan
tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan
tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.
Transistor Efek Medan atau Field Effect Transistor yang disingkat menjadi FET ini adalah jenis
Transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan konduktifitasnya. Yang dimaksud
dengan Medan listrik disini adalah Tegangan listrik yang diberikan pada terminal Gate (G) untuk
mengendalikan aliran arus dan tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal Source (S).
Transistor Efek Medan (FET) ini sering juga disebut sebagai Transistor Unipolar karena
pengoperasiannya hanya tergantung pada salah satu muatan pembawa saja, apakah muatan
pembawa tersebut merupakan Electron maupun Hole.
Transistor jenis FET ini terdiri dari tiga jenis yaitu Junction Field Effect Transistor (JFET), Metal
Oxide Semikonductor Field Effect Transistor (MOSFET) dan Uni Junction Transistor (UJT).