Anda di halaman 1dari 110

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENERBANGAN
PEKANBARU

MATA PELAJARAN PRODUKTIF

AIRCRAFT ELECTRONIC
DISUSUN OLEH :

LETDA TEK MUCHTAR EFFENDI


AIRCRAFT ELECTRONIC
KOMPETENSI DASAR

AIRCRAFT ELECTRONIC
DAFTAR ISI :
1. MEMAHAMI PRINSIP DASAR DAN SIMBOL KOMPONEN PASIF
2. MEMAHAMI PRINSIP DASAR DAN CARA PENGUKURAN RANGKAIAN
SERIES DAN PARALEL PADA KOMPONEN PASIF
3. MEMAHAMI PRINSIP DASAR DAN SIMBOL KOMPONEN AKTIF
4. MENGANALISIS KARAKTERISTIK MACAM-MACAM DIODA
5. MENGUJI MACAM-MACAM TRANSISTOR
6. MEMAHAMI JENIS INTEGRATED CIRCUIT (IC)
7. MENERAPKAN BLOK DIAGRAM DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA
8. MENGEVALUASI BLOK DIAGRAM DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA
9. MERANCANG RANGKAIAN ELEKTRONIKA PADA PAPAN PCB
10. MEMAHAMI PRINSIP DASAR ELECTRICAL CONTACTOR
11. MENGEVALUASI RANGKAIAN ELECTRICAL CONTACTOR
12. MEMAHAMI PRINSIP DASAR OPERATIONAL AMPLIFIER
13. MENGEVALUASI RANGKAIAN OPERASINAL AMPLIFIER
14. MENGEVALUASI RANGKAIAN RECTIFIER
15. MENGEVALUASI RANGKAIAN INVERTER
16. MENERAPKAN RANGKAIAN SERVO MECHANISM
17. MENGEVALUASI RANGKAIAN SERVO MECHANISM
18. MENJELASKAN SISTEM KOMUNIKASI PESAWAT UDARA
19. MEMAHAMI PRINSIP DASAR GELOMBANG RADIO
20. MEMAHAMI PROPAGASI GELOMBANG RADIO
21. MENGEVALUASI TRANSMITTER PESAWAT UDARA
22. MENGEVALUASI RECEIVER PESAWAT UDARA
23. MENENTUKAN TRANCEIVER PADA PESAWAT UDARA
AIRCRAFT ELECTRONIC

3.1 MEMAHAMI PRINSIP DASAR DAN SIMBOL KOMPONEN PASIF

JENIS-JENIS, FUNGSI SERTA SIMBOL KOMPONEN ELEKTRONIKA


PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Pada pengenalan Komponen Elektronika ini akan dibahas Jenis-jenis Komponen


Elektronika, Fungsi Komponen Elektronika beserta simbol yang digunakan pada
Komponen Elektronika.

Bersumber dari Bidang Elektronika adalah Ilmu yang mempelajari Arus Lemah
Listrik yang berfungsi mengontrol Partikel yang bermuatan tegangan listrik,
Contohnya seperti Komputer yang didalamnya bermuatan listrik.

Secara umum Komponen Elektronika dapat dibagi menjadi 2 bagian berdasarkan


fungsi kerjanya yaitu Komponen Elektronika Pasif dan Komponen Aktif.

KOMPONEN PASIF
Komponen Pasif adalah Komponen Elektronika yang dapat beroperasi tanpa
memerlukan arus atau tegangan listrik tambahan saat bekerja.

Komponen Pasif antara lain :

- Resistor.
- Kapasitor.
- Induktor.

1
JENIS-JENIS KOMPONEN ELEKTRONIKA

KOMPONEN PASIF

RESISTOR
Resistor adalah komponen dasar elektronika pasif yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian sesuai dengan namanya.

Resistor bersifat Resistif dan umumnya terbuat dari bahan Karbon, Satuan Nilai
Resistor atau Hambatan ini adalah Ohm atau Omega, Nilai Resistor biasanya
diwakili dengan Kode angka atau Gelang Warna yang terdapat dibadan Resistor,
Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.

JENIS-JENIS RESISTOR
Jenis-jenis Resistor sesuai dengan Bahan dan Konstruksinya.

Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat Resistor dibedakan
menjadi antara lain :

- Resistor Kawat.
- Resistor Arang.
- Resistor Oksida Logam.

Sedangkan Resistor Arang dan Resistor Oksida Logam berdasarkan susunan yang
dikenal Resistor Komposisi dan Resistor Film, Namun demikian dalam
perdagangan Resistor tersebut ini dibedakan menjadi Resistor Tetap (Fixed
Resistor) dan Resistor Variable.

1. RESISTOR TETAP (FIXED RESISTOR)


JENIS-JENIS RESISTOR TETAP

A. RESISTOR KOMPOSISI KARBON (CARBON COMPOSITION RESISTOR)

Jenis Resistor Komposisi Karbon ini terbuat dari Campuran Karbon atau Grafir
dengan bahan Isolasi yang berfungsi untuk membungkusnya, Jenis Resistor
Komposisi Karbon ini merupakan Resistor jenis rendah yang memiliki Induktansi
yang rendah sehingga sangat Ideal dipergunakan dalam Frekuensi tinggi tetapi
umumnya Resistor jenis ini cukup mengganggu karena menimbulkan noise dan
kurang stabil ketika panas, Jenis Resistor Komposisi Karbon ini merupakan jenis
Resistor yang tergolong murah dipasaran dan umumnya dipergunakan dalam suatu
rangkaian listrik.

B. RESISTOR FILM
Jenis Resistor Film ini dibedakan berdasarkan bahan pembuatannya yaitu Resistor
Metal, Resistor Film Karbon, Resistor Film Oxide, Jenis Resistor umumnya dibuat
dengan memasukan Logam Murni seperti Nikel atau sebuah Film Oxide seperti Tin-
Oxide yang dimasukan kedalam keramik batang.

- RESISTOR FILM KARBON

Jenis Resistor Film Karbon ini terdiri dari Film tipis yang diendapkan atau dibungkus
dengan Isolator yang dipotong berbentuk spiral, Nilai Resistansinya tergantung pada
proporsi antara Karbon dan Isolator.

Pada prinsipnya semakin besar campuran bahan karbonnya yang terdapat pada
Resistor maka semaki kecil nilai Resistansi yang didapatkan.

- RESISTOR FILM METAL


Jenis Resistor Film Metal ini memiliki kestabilan suhu yang lebih baik dibandingkan
dengan Resistor Film Karbon tidak mudah noise serta memiliki frekuensi yang lebih
baik dan diaplikasikan dalam frekuensi Radio.

Metal Film Resistor ini adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film Logam yang
tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk Spiral serta Nilai Resistansinya
dipengaruhi oleh panjang, lebar dan ketebalan Spiral Logam.

SIMBOL RESISTOR

- RESISTOR FILM OXIDE


Resistor Film Oxide ini merupakan yang terbaik dalam mengalirkan arus gelombang
dengan suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan Resistor Film Metal

Metal Film Resistor ini umumnya ditulis dengan awalan “ MFR “ contohnya :
MFR 100 K Ohm dan “ CF “ untuk Resistor Film Karbon, Metal Film Resistor ini
tersedia dalam beberapa tipe kemasan seperti .

- E24 (+- 5 % dan 2% Toleransi)


- E96 (+- 1% Toleransi)
- E192 ( +- 0,5%, +- 0,25% dan 0,1%) Toleransi)

Dengan daya 0,05 (1/20th) Watt sampai ½ Watt.

C. RESISTOR KAWAT

Resistor Kawat (Wirewount Resistor)


Satu lagi jenis Resistor tetap yaitu Resistor Kawat Resistor ini terbuat dari dengan
cara melilit kawat kedalam keramik dan dibungkus dengan bahan Isolator berbentuk
Variasi memiliki ukuran yang relatif besar karena temperatur tinggi Resistor ini
digunakan khusus untuk rangkaian power.

2. JENIS RESISTOR VARIABLE


Jenis Resistor Variable ini atau Resistor Tidak Tetap merupakan jenis Resistor yang
nilai Resistansinya tahanan yang dapat berubah dan diatur sesuai dengan
diinginkan pada dasarnya Variable Resistor ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

- Potensiometer.
- Rheostat.
- Trimpot.

A. PETENSIOMETER
Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang paling sering digunakan.
Potensiometer ini nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar
porosnya melalui sebuah tuas yang terdapat pada Potensiometer, Nilai Resistansi
Potensiometer biasanya tertulis dalam bentuk kode angka.

Pada umumnya perubahan Resistansi pada Potensiometer terbagi menjadi 2


bagian yaitu :

- Linear.
- Logaritmik.

Yang dimaksud dengan perubahan secara linear adalah perubahan nilai


resistansinya berbanding lurus dengan arah putaran pengaturannya sedangkan
yang dimaksud dengan perubahan secara Logaritmik yang didasarkan pada
perhitungan Logaritmik.

Untuk membedakan Potensiometer Linear dan Logaritmik cukup dengan melihat


kode huruf yang mana huruf A menandakan Potensiometer Linear sedangkan
huruf B menandakan Potensiometer Logaritmik.

B. RHEOSTAT
Rheostat ini merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada
tegangan dan arus yang tinggi Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan
pengaturan nilai Resistansi yang dilakukan dengan menyapu yang bergerak pada
bagian atas Toroid.

C. PRESET RESISTOR ( TRIMPOT)

Preset Resistor atau Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis Variable


Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer akan tetapi memilki ukuran yang
lebih kecil dan tidak memiliki tuas untuk mengatur nilai resistansinya dibutuhkan
alat bantu seperti Obeng Kecil untuk memutar porosnya.

D. THERMISTOR ( THERMAL RESISTOR)


Thermistor ini adalah jenis Resistor yang nilain Resistansinya dapat berubah
karena dipengaruhi oleh suhu, Thermistor ini terdapat 2 jenis yaitu :

- Thermistor NTC (Negatif Temperature Coeffisint)


- Thermistor PTC (Positif Temperature Coefissient)

E. LDR (light dependent resistor)

LDR ini adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya dapat berubah karena
dipengaruhi oleh Intensitas Cahaya yang diterima.

10
KAPASITOR / KONDENSATOR
Kapasitor atau Kondensator ini adalah Komponen Elektronika yang mempunyai
kemampuan menyimpan Elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu,

Kapasitor beda dengan Accumulator dala menyimpan muatan listrik terutama tidak
terjadi perubahan Kimia pada bahan Kapasitor, Besarnya Kapasitansi dari sebuah
Kapasitor dinyatakan dalam Farad (F).

Fungsi Kapasitor diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada


Rangkaian Tunner sebagai perata arus pada Rectifier dan juga sebagai Filter
dildalam rangkaian Power Supply (Catu Daya).

Secara umum Kapasitor diklasifikasikan atas 2 jenis yaitu :

- Kapasitor Tetap
- Kapasitor Variable

11
KAPASITOR

12
INDUKTOR / COIL
Induktor atau juga disebut dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika
Pasif yang berguna untuk mengatur Frekuensi, Memfilter dan juga sebagai alat
Kopel (Penyambung).

Induktor atau Coil ini banyak ditemukan pada peralatan atau Rangkaian
Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tunner untuk pesawat radio.

Pada Rangkaian DC Induktor ini diggunakan untuk memperoleh tegangan DC


yang konstan terhadap frekuensi arus yang tidak diinginkan , Satuan Induktor
adalah Henry (H).

Secara umum komponen elektronika Induktor ini dibagi atas :

- Induktor Tetap (Coil Variable).


- Induktor tidak Tetap.

13
4.1 MENERAPKAN PRINSIP DASAR DAN SIMBOL KOMPONEN PASIF.

PRAKTEK.

14
3.2 MEMAHAMI PRINSIP DASAR DAN CARA PENGUKURAN RANGKAIAN
SERIE DAN PARALEL PADA KOMPONEN PASIF.

HUBUNGAN SERI
Dalam hubungan ini biasanya berisi lebih dari satu komponen yang mempunyai
Resistan, Jika beberapa komponen terhubung yang terakhir maka hanya salah
satu bagian dari pada arus tersebut, kemudian arus akan tetap sama mengikuti
aliran melalui masing-masing komponen, Maka ini dinamakan hubungan Arus
Seri. (Lihat Gambar 7).

Dalam hubungan seri ini, Total Resistan antara hubungan yang terakhir dari pada
circuit itu sendiri biasanya diasumsikan dengan resistan secara individu.
Antara lain :

Total resistan (R) = R1 + R2 + R3 + R4….dan seterusnya.

 R1 = 15 Ohm R2 = 20 Ohm R3 = tidak diketahui.


Total resistan (R) = R1 + R2 + R3
Voltage diketahui = 120 V
Current diketahui = 2 A

Dari yang diketahui kedua voltage dan current jadi total resistan dapat
dihitung.

V 120
R= _ R = _ = 60 R
I 2

Jika R1 + R2 = 35 Ohm, Kemudian R3 = Total resistan = (R1 + R2)


Jadi R3 = 60 Ohm - 35 Ohm = 25 Ohm.

15
 Didalam circuit ini ada tiga mirip lampu connect secara hubungan seri 6 V yang
disupply (Lihat Gambar 8), Arus yang masuk 0,2 A, Jadi total (R) :
V 6
R = _ _ = 30 Ohm
I 0,2

16
Jadi masing-masing lampu hampir semua sama resistannya ialah 10 Ohm.

Jika ada dua resistor sama nilainya dan terhubung dengan seri dalam
circuit dengan disupply 4 volt , Jadi tegangan akan sama masing-masing
resistor, Jadi artinya masing-masing resistor akan mempunyai 2 volt.

Jika terjadi akibat drop voltage maka resistor akan saling cross.( Lihat Gambar
9 ) Dan ini akan menghasilkan yaitu hubungan seri, Jika semua voltage
drop dan akan ditambah dengan total yang disupply oleh voltage sama semua
voltage yang drop akan mengukur dan terhubung dengan voltmeter masing-
masing resistor akan cross.

Didalam circuit ini, Satu resistor adalah 4 Ohm yaitu sepertiga dari total
resistan (12 Ohm ) dan mempunyai sepertiganya dari suplly yang dihasilkan
dari cross voltage yang drop. (Lihat Gambar 10) .

Jadi resistan yang lain nialinya 8 Ohm yaitu dua kali nilainya, Akan
mempunyai cross voltage yang drop .

17
18
HUBUNGAN PARALLEL

Komponen - komponen yang terhubung dengan Parallel adalah jika semuanya


yang mempunyai sumber tegangan biasa, Akan tetapi akan menghasilkan
alternatif kecil untuk arus, Dimana arus akan melalui masing-masing
komponen tergantung pada resistan, Didalam rangkaian listrik yang variable akan
connect secara parallel across artinya tegangannya yang disupply, Tetapi
masing-masing akan menghasilkan arus yang sangat kecil perbedaannya karena
arus akan mengalir antara main connection, (Biasanya tegangan 240 V),
Hubungan parallel ini arusnya akan dibagi bermacam- macam cabang yang
tercatat ke resistan tiap masing-masing cabangnya, Jadi total arusnya akan
masuk dan keluar pada resistor yang diparallel yaitu jumlahnya arus yang
masing-masing akan terpisah pada resistor, Jika dua resistor yang berbeda
nilainya maka akan connect secara parallel, Kemudian arus yang terbesar
akan mengalir melalui resistor yang terkecil, Jika resistor sama nilainya maka
akan nyata mempunyai arus yang sama akan mengalir ke resistor. ( Lihat
Gambar 11).

Resistan yang effectif komponenya akan connect secara parallel dengan


perbedaan nilai yang nyata jika connect itu dalam hubungan seri, Resistan yang
effectif secara hubungan parallel akan dihitung dengan rumus.

1 1 1 1
__ = __ + __ + __ …..dan seterusnya.

R R1 R2 R3

19
Resistan effektif adalah 3 Ohm dan 6 Ohm yaitu resistan yang diparallel.

1 1 1 Yang mana 1 1 1 1 2+1


3

__ = __ + __ __ = __ + __ __ = ____ =
__

R R1 R2 R 3 6 R 6
6

Jadi resistor yang paling terkecil harus ditemui terlebih dahulu, yaitu 6.

2 dan 1 yang ditemukan akan dibagi dengan nilai resistor,

6
R = __ = 2 Ohm

Jadi connecting 3 Ohm dan 6 Ohm resistor diparallel yang mempunyai hasil
yaitu 2 Ohm. atau equivalen pada single resistan.

20
21
Catatan : Untuk dicatat bahwa equivalent resistan akan selalu lebih kecil
dari pada individual resistor.

Efektif resistan dari 3 resistor dengan hasil nilainya 200 Ohm, 300 Ohm
dan 600 Ohm akan terhubung secara parallel ( Lihat Gambar 12).

1 1 1 1 yang mana 1 1 1 1
__ = __ + __ = __ __ = __ + __ + __

R R1 R2 R3 R 200 300 600

Jadi denominator yang lebih kecil ialah 600 maka :

1 2+3+1 6
__ = _______ = __

R 600 600

Maka untuk menemukan R harus inverted atau dirubah 600


R = ___ = 100
Ohm

Untuk catatan bahwa effectif nilainya lebih kecil daripada resistor yang terkecil.

Untuk mengukur arus melalui masing-masing single resistor, yaitu masing-


masing circuit akan diukur dengan ammeter, yaitu dengan hitungan arus yang
mengalir dengan menggunakan hokum ohm.

22
23
Didalam circuit ini ada 3 resistor yang nilainya 20 Ohm, 30 Ohm dan 60Ohm
akan terhubung secara parallel menyilang atau across pada supply 60 V.
( Lihat Gambar 13).
Maka akan menggunakan hukum ohm masing-masing individual resistor
akan sebaliknya arus akan dihitung.

V 60
I1 = __ = __ = 3 Amp.

R1 20

V 60
I2 = __ = __ = 2 Amp.

R2 30

V 60
I3 = __ = __ = 1 Amp.

R3 60

Jadi total arus I 1 + I 2 + I 3 = 3 + 2 +1 = 6 Amp.

Hitungan ini efektif resistan akan dibagi dalam voltage yang mana akan
memberi- kan nilai pada total arusnya.

24
25

HUBUNGAN SERI – PARALLEL

Hubungan ini sering ditemukan keduanya mempunyai susunan hubungan seri


dan parallel yang akan terhubung bersamaan dalam jaringan resistan.

Dalam jaringan hubungan seri – parallel ini arus akan dibagi alirannya melalui
hubungan parallel dan tergabung kembali alirannya melalui hubungan seri, Jadi
total arusnya akan tergantung pada efektif resistannya didalam hubungan itu, dan
arus yang bercabang ini akan ditambah pada hubungan total arus.

Voltage akan drop yang mengikuti peraturan pada kedua hubungan seri– parallel,
hukum ohm akan teratur pada bagian-bagiannya bila terjadi jaringan yang lebih
komplikasi dan ada dua point yang harus diingat.

1. Dalam hubungan seri ini arus akan constant atau tetap melalui hubungan arus akan
tetapi voltage akan drop setelah komponen yang menghambat.
2. Dalam hubungan parallel ini voltage ini sama akan menyilang / across pada
circuit akan tetapi arusnya akan dibagi secara proposional melalui masing-
masing cabangnya..

4.2 MELAKSANAKAN PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN RANGKAIAN SERIE


DAN PARALEL PADA KOMPONEN PASIF.

PRAKTEK.
26

3.3 MEMAHAMI PRINSIP DASAR DAN SIMBOL KOMPONEN AKTIF.

KOMPONEN AKTIF
Komponen Aktif adalah Komponen Elektronika yang memerlukan arus dan
Tegangan Internal (Sumber Tegangan) untuk dapat beroperasi.

Komponen Aktif ini dapat menguatkan dan menyearah arus listrik.

Komponen Aktif ini juga dapat mengubah bentuk Energi menjadi menjadi Energi
lain.

Komponen Aktif antara lain :

- Dioda.
- Transistor.
- IC (Integrated Circuit).
- Transformer (Trafo).

4.3 MENERAPKAN PRINSIP DASAR DAN SIMBOL KOMPONEN AKTIF.

PRAKTEK.
27

3.4 MENGANALISA KARAKTERISTIK MACAM- MACAM DIODA.

KOMPONEN AKTIF
DIODA
Dioda adalah Komponen Elektronik Aktif yang berfungsi untuk mengalirkan
arus listrik pada satu arah saja selain itu juga mampu menghambat arus listrik
dari arah berlawanan .

Dioda ini adalah Komponen Elektronika Semikonduktor yang memiliki 1 buah


penghubung atau Junction sering disebut juga dengan Komponen 2 lapis
(Lapis N dan P).

1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah (Rectifier).


Dioda Biasa ini yang umumnya terbuat dari bahan Silikon atau Germanium
yang berfungsi untuk Penyearah arus bolak-balik AC ke arus searah DC.

2. Dioda Schottky (SCR atau Silikon Control Rectifier).


Dioda Schottky ini adalah Dioda yang berfungsi untuk Pengendali.
28

3. Dioda Zener (Zener Dioda).


Dioda Zener ini berfungsi sebagai Pengamanan rangkaian setelah
tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan, Tegangan
tersebut dengsn tegsngsn zener.

4. Dioda Laser (Laser Diode).


Dioda Laser ini mampu memancarkan Cahaya Laser, Dioda Laser sering
disingkat dengan LD.
29

5. Dioda Foto (Photo Diode).


Dioda Foto ini yang peka terhadap cahaya sehingga sering juga digunakan
sebagai Sensor.

6. LED (Lighting Emitting Diode)


LED ini yang mampu memancarkan cahaya Monokromatik.

4.4 MENYAJIKAN KARAKTERISTIK MACAM-MACAM DIODA.

PRAKTEK.
30

3.5 MENGUJI MACAM-MACAM TRANSISTOR.

TRANSISTOR
Transistor ini adalah Komponen Elektronika Aktif Multitermal, Biasanya
memiliki 3 terminal secara harfiah.

Kata Transistor adalah berani yaitu Transfer Resistor yaitu suatu komponen
yang nilai resistansinya antara terminalnya dapat diatur.

Beberapa fungsi Transistor ini diantaranya sebagai Penguat Arus atau Switch
(Pemutus atau Penghubung) stabilisasi tegangan, Modulasi Signal, Penyearah
dll, Transistor terdiri dari 3 terminal yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan
Collector (C).

Berdssarkan strukturnya Transistor terdiri dari 2 tipe yaitu :

- NPN (Negatif Positif Negatif)


- PNP (Positif Negatif Positif)
- UJT (Uni Junction Transistor)
- FET (Field Effect Transistor
- MOSFET ( Metal Oxide Semiconductor)

4.5 MENYAJIKAN HASIL PENGUJIAN MACAM-MACAM TRANSISTOR.

PRAKTEK.
31

3.6 MEMAHAMI JENIS-JENIS INTEGRATED CIRCUIR (IC).

IC (Integrated Circuit)
IC ini adalah Komponen Elektronika Aktif yang merupakan kumpulan dari berbagai
komponen elektonika hingga ribuan komponen elektronika yang yang terdiri dari
Transistor, Resistor, dan komponen yang lainnya yang membentuk suatu
rangkaian elektronika dan memiliki fungsi elektronika tertentu yang dikemas dalam
sebuah kemasan yang kompleks dan kecil dengan Pin atau kaki untuk
menjalankan fungsinya.

Bentuk IC ini juga bermacam-macam mulai dari kaki 3 sampai ratusan kaki
terminal.

Pada umumnya IC adalah komponen elektronika dipergunakan sebagai Otak


dalam sebuah Peralatan Elektronika misalnya Microprosessor .

Fungsi IC bermacam-macam yakni dapat berfungsi sebagai Penguat, Pengontrol,


Switching dan Memory atau media penyimpanan.

4.6 MENERAPKAN JENIS-JENIS ITEGRATED CIRCUIT ( IC)

PRAKTEK.
32

SWITCH / SAKLAR / RELAY


Switch ini adalah komponen elektronika aktif yang dipergunakan untuk
memutuskan serta menghubungkan aliran arus listrik,

Switch berdasarkan fungsinya dibedakan atas 2 kondisi yaitu kondisi ON dan


Kondisi OFF.

TRANSFORMER / TRAFO
Transformer ini merrupakan komponen elektronika aktif yang memiliki 2 fungsi
utama yaitu untuk menaikkan (Step-up) dan menurunkan tegangan (Step
Down) Tansformer ini bekerja berdasarkan perubahan Gaya Medan Magnit
Listrik.
33
34

3.7 MENERAPKAN BLOK DIAGRAM DAN RANGKAIAN ELECTRONIC.

BLOK DIAGRAM SEVEN SEGMENT

CARA MENERAPKAN MEMBUAT BLOK DIAGRAM RANGKAIAN ELECTRONICA.

Cara membuat Skema Rangkaian/Blok Diagram Rangkaian Elektronika /Layout atau


mencetak rangkaian elektronika ini dengan komponen-komponen elektronika yang
tidak murah harganya,

Mendesign/Merancang rangkaian elektronik tidak semudah yang kita bayangkan dan


perlu dipahami serta dikuasainya.

MEMAHAMI KARAKTERISTIK SETIAP KOMPONEN ELEKTRONIKA.

Memahami Karakteristik setiap komponen elektronika karena sebuah rangkaian


elektronika dibangun dari kumpulan komponen-komponen tersebut yang memiliki
karakteristik dan cara kerja yang berbeda satu sama lainnya misalnya Resistor yang
cara kerjanya menghambat arus listrik dan Kapasitor cara kerjanya untuk menyimpan
muatan listrik.

Pada dasarnya komponen pasif dan aktif harus dipahami serta karakteristiknya setiap
komponen elektronika.
35

MEMAHAMI HUKUM KELISTRIKAN SEDERHANA.

Cara memahami hukum kelistrikan dalam membuat rangkaian elektronika jika tidak
tahu prinsip dasar kelistrikan dan hukum-hukumnya minimal mengenal hukum Ohm
karena setiap komponen memiliki batas daya dan kemampuan arus yang berbeda
serta hukum kirchoff yaitu perhitungan frekuensi dan amplitude gerbang logika
Boolean dll.

MENGETAHUI CARA KERJA RANGKAIAN YANG DIBUAT

Mendesign rangkaian elektronika yaitu cara kerja yang akan didesign yaitu membuat
rangkaian Seven Segmen.

- Terdapat 2 Switch/Saklar push button yaitu Saklar Up dan Reset, Jika Saklar Up
di tekan maka kecepatan motor akan bertambah dan angka display akan naik,
Semakin besar angka pada display Seven Segment maka semakin cepat putaran
motornya, Kecepatan dan display dapat direset ke- 0 dengan tomol reset,
Kecepatan maximal motor 4 tampilan display.

- Dengan cara kerja tersebut maka akan menemukan logika bagaimana cara
mengolah input dari 2 Saklar push button yang diubah menjadi tampilan Seven
Segmen dan kecepatan motor DC.
36

MEMBUAT BLOK DIAGRAM RANGKAIAN ELEKTRONIKA.

Langkah selanjutnya adalah membuat Blok rangkaian adalah bagian terpisah dari
rangkaian yang saling berhubungan, Didalam Blok rangkaian input diproses hingga
menghasilkan signal output.

- Rangkaian Regulator sebagai sumber dan penstabilan tegangan input.


- Rangkaian Clock, Counter dan Comperator untuk PWM mengatur kecepatan
motor.
- Rangkaian Latch / Penahan untuk dapat menyimpan informasi penekanan
Push Button.
- Rangkaian Decorder untuk menampilkan Display Seven Segment.
- Rangkaian Driver untuk mensupplay arus motor.

Blok Diagram ini saling berhubungan dan saling berintegrasi semakin ringkas Blok
diagram rangkaian ini maka akan semakin baguis, Setiap rangkaian tentunya
harus memiliki Blok rangkaian yang berbeda karena berbeda cara kerjanya
misalnya Rangkaian Amplifier tentu berbeda dengan Rangkaian Running LED.
37

MEMILIH KOMPONEN YANG TEPAT SETIAP BLOK

Memilih komponen yang cocok untuk digunakan seperti:

- Blok Reguator komponen yang dipakai yaitu IC 7805 karena fungsinya


menstabilkan tegangan 5 Volt untuk rangkaian.
- Blok rangkaian Clock dan PWM digunakan IC 555, IC D Flip-Flop 4013 dan IC
komperator 7485.
- Blok Decorder Seven Segment bisa menggunakan IC 7447 dan IC Latch yang
menggunakan IC 4013 sedangkan untuk Driver motor sendiri digunakan
Transistor BD 139.

4.7 MENGGAMBARKAN BLOK DIAGRAM DAN RANGKAIAN


ELEKTRONIKA.

PRAKTEK
38

SEVEN SEGMENT DISPLAY


PENDAHULUAN
PENGERTIAN SEVEN SEGMENT DISPLAY
Pengertian Seven Segment Display ini atau disebut dengan Layar Tujuh
Segment adalah Komponen Elektronik yang dapat menampilkan Angka Desimal
melalui Kombinasi-kombinasi Segmentnya.

Seven Segment Display ini pada umumnya dipakai pada Jam Digit, Kalkulator,
Counter Digital, Multimeter Digital dan Panel Display Digit seperti Microwave
Oven atau Pengatur Suhu Digital.

Seven Segment Display ini pertama diperkenalkan pada tahun 1908 oleh Frank
W. Wood dan mulai dikenal luas pada tahun 1970an setelah aplikasinya pada
LED (Light Emitting Diode).

Seven Segment Display ini memiliki & Segment dimana setiap Segment
dikendalikan secara ON dan OFF.

Untuk menampilkan angka yang diinginkan yaitu angka-angka dari 0 sampai 9


dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa Kombinasi Segment, Selain
0 – 9 Seven Segment Display juga dapat menampilkan Huruf Hexadesimal dari
A sampai F.

Segment atau elemen-elemen pada Seven Segment Display ini diatur menjadi
bentuk angka “ 8 “ yang agak miring kekanan dengan tujuan untuk
mempermudah pembacaannya.

Ada beberapa jenis Seven Segmen Display ini terdapat juga penambahan “ titik“
yang menunjukan angka Koma Desimal.

Seperti Incandescent Bulbs, Fluorescent Lamp (FL), Liquid Crystal Display


(LCD) dan Emitting Diode (LED).
39

SEVEN SEGMENT DISPLAY COUNTER UP DOWN


Counter Down Seven Segment ini yang dipergunakan seperti Lampu Lalu
Lintas, Papan tersebut menggunakan Rangkaian Counter Down dengan output
berupa LED yang dirangkai sehingga membentuk sebuah Seven Segment.

Rangkaian ini menggunakan 3 buah IC yaitu :

- IC 74LS47 1 buah.
- IC 74LS192 1 buah.
- IC NE555 1 buah.

Selain itu Seven Segment yang digunakan adalah jenis Seven Segment
Common Anoda.

Komponen yang lain yaitu Resistor yaitu :

- R1 Resistor 10K Ohm 1 buah.


- R5 Resistor 1K Ohm 1 buah.
- RP1 Resistor Paralel 220 Ohm 7 buah.
- VR2 Variable Resistor 100K Ohm 1 buah.

Dilengkapi dengan Capasitor yaitu :

- C1 Capasitor 22uF 1 buah.


- C2 Capasitor 100nF 1 buah.

Dilengkapi juga dengan LED 3 mm warna Merah 1 buah.

S1 Display Seven Segment Common Anoda 1 buah.

PCB 1 buah

Tombol ON/Off 3 buah.


40

RANGKAIAN SEVEN SEGMENT DISPLAY SEDERHANA


Rangkaian untuk Praktikum pemula kita menggunakan Rangkaian Seven
Segment Display yang sederhana dengan komponen-komponen yang
sederhana.

Komponen-komponenya yaitu.:

1. PCB
2. S1 Seven Segment Common Anoda 1 buah.
3. Resistor 100K Ohm 8 buah.
4. Switch ON/OFF.

BAHAN-BAHAN :
1. PCB (PRINTED CIRCUIT BOARD)
PCB ini adalah sebuah Papan Rangkaian yang penuh dengan Sirkuit dari
Logam untuk menghubungkan komponen Electronic yang berbeda jenis
maupun satu sama lain tanpa label, PCB ini harus menyolder dengan kaki-
kaki komponennya.

41
RANGKAIAN SEGMEN SEVEN DISPLAY

9 Volt DC +

Swicth

Seven Segment

Resistor 100 Ohm

42
1. SEGMEN SEVEN

Seven Segmen Display ini adalah yang disebut dengan Layar Tujuh
Segment.

Gbr. SEGMEN SEVEN

43
1. RESISTOR.
Resistor ini yaitu untuk menghambat arus listrik. Untuk membuat Lampu Flip-
Flop ini menggunakan Resistor 100 K Ohm.

Gbr. Resistor

44
2. SWITCH (SAKLAR)
Switch atau Saklar ini digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan
aliran arus listrik.

Gbr. Switch / Saklar

45
3.8 MENGEVALUASI BLOK DIAGRAM DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA.

4.8 MENILAI BLOK DIAGRAM DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA.

PRAKTEK.

46
3.9 MERANCANG RANGKAIAN ELEKTRONIKA PADA PAPAN PCB

PCB ( Printed Circuit Board )


PENGERTIAN PCB ( Printed Circuit Board )
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya sering berhubungan dengan peralatan
elektronika seperti Televisi, Komputer dan yang tak asing lagi yaitu Radio, Dan
pada peralatan tersebut terdapat banyak sekali komponen-komponen elektronika
seperti Resistor, Transistor, Capasitor dan lain sebagainya, Dan juga bagaimana
cara menyusunnya pada komponen-komponen-komponen elektronika ini yang ke
mungkinan banyak sekali jumlahnya atau sampai ratusan itu apabila tidak ada
papan rangkaian elektronika yang disebut dengan namanya PCB (Printed Circuit
Board ). (Lihat Gambar 9 ).

PCB (Printed Circuit Board) adalah suatu papan rangkaian yang tercetak terbuat
dari bahan Ebonit ataupun Fiber Glass yang satu atau dua permukaannya yang
dilapisi tembaga, PCB ini juga memiliki satu permukaan tembaga yang disebut
Single Side atau Single Layer dan juga memiliki dua permukaan tembaga yang di
sebut Double Side atau Double Layer, Fungsinya dari lapisan ini juga yaitu untuk
sebagai penghantar atau sebagai penghubung antara satu komponen dengan
komponen lainnya atau dengan kata lain sebagai pengganti system pengawatan
dari rangkaian tersebut.

Dengan adanya PCB ini maka komponen-komponen elektronika ini akan menjadi
terlihat rapih dan tidak semerawut dan mudah untuk melacak pada kesalahan
ataupun pada kerusakan apabila pada peralatan tersebut ada sesuatu saat nanti
akan ada mengalami gangguan.

Ada beberapa type PCB kosong yang ada dipasaran yaitu Single Side, Double
Side dan Multi Layer, Single Side artinya papan PCB tersebut hanya mempunyai
satu sisi yang dilapisi oleh lempeng tembaga, Sedangkan Doble Side artinya di-
papan PCB tersebut mempunyai dua sisi yang dilapisi oleh lempeng tembaga
dan lapisan fibernya ada diantara dua lapisan tembaga tersebut.

47
Sedangkan untuk type Multi Layer ini biasanya hanya dibuat oleh pabrik dalam
pembuatannya peralatan tersebut, Type Multi Layer ini terdiri dari beberapa lapis
tembaga dan fiber yang disusun secara berselingan,

( Lihat Gambar 10 ).

Warna orange pada gambar diatas adalah sisi dari lempeng tembaga sedangkan
yang berwarna coklat adalah lapisan fiber, Lapisan tembaga inilah yang nantinya
menjadi Konduktor dari komponen yang satu ke komponen yang lainnya, Sedang
kan lapisan fiber sebagai Isolator karena tidak dapat menghantar arus listrik.

( Lihat Gambar 11 ).

Untuk membuat jalur-jalur pada PCB diperlukan suatu teknik kimia yaitu dengan
bantuan cairan FeC13 ( Ferri Cloride ) proses inilah sebenarnya mirip dengan
pengkikisan batu tebing dipinggir laut yang habis dikikis oleh gelombang air laut
yang sedikit demi sedikit mengkikisnya, Dalam dunia ELEKTRONIKA proses ini
dinamakan ETCHING.

Banyak cara untuk melakukan proses Etching ini , Salah satunya seperti yang di
tuturkan diatas, Tapi untuk industri yang berskala besar prosenya seperti diatas
bukanlah sebuah pilihan yang baik, Karena disamping memakan waktu yang
cukup lama hasilnya pun tidak memadai, Untuk itu biasanya perusahaan yang
berskala besar menggunakan proses ELEKTROLISIS untuk menghasikan untuk
sebuah PCB yang bagus dan dapat diproses dengan cepat serta hasilnya akan
memadai , Tapi proses ini tentu saja akan memerlukan biaya yang tidak sedikit,
Untuku home industri ini justru sebaliknya proses Etching nya seperti yang ditutur
kan diatas lah yang penting harganya murah dan mudah .

Untuk tip berikutnya akan membahas proses Etching dengan cara seperti diatas
yaitu dengan menggunakan larutan FeC13 ( Ferri Cloride) sebagai katalisnya.

48
CARA MEMBUAT PCB ( Printed Circuit Board )

Cara untuk membuat jalur-jalur penghubung pada PCB yang sesuai dengan
penghubung pada rangkaian elektronika yang sudah tersedia dapat dijelaskan
pada langkah-langkah sebagai berikut :

a. Sediakan diagram rangkaian elektronika yang mau dibuat pada PCB nya.
b. Persiapkan semua komponen yang terdapat pada diagram rangkaian tersebut
diatas.
c. Gambarlah rangkaian elektronika tersebut pada kertas gambar atau kertas
kalkir sekecil mungkin yang sesuai dengan masing-masing tempat kedudukan
komponen yang tersedia.
d. Tebalkan jalur-jalur penghubung setiap komponen pada kertas kalkir atau di-
gambar jalur penghubungnya saja dan tempatkan sesuai dengan kedudukan
masing-masing komponen.
e. Ambil PCB yang sesuai dengan gambar seperti point d dan cuci PCB tersebut
dengan bahan pembersih.
f. Gambarkan kembali jalur-jalur penghubung komponen pada point d pada
dipermukaan PCB yang dilapisi tembaga dengan tinta spidol warna hitam
ataupun merah yang tahan terkena air dan tidak luntur kemudian keringkan.
g. Lubangilah titik-titik tempat kaki komponen dengan dengan menggunakan bor
tangan atau bor listrik yang kecil sesuai dengan yang diminta.
h. Larutkan PCB tersebut dengan bahan pelarut Ferri Cloride dengan campuran
air hangat disini perbandingannya antara 2 sendok teh Ferri Cloride untuk 1
gelas air kemudian digoyangkan semuanya akhirnya pada lapisan tembaga
yang terkena tinta spidol tadi akan larut atau hilang.
i. Angkat PCB yang sudah dilarutkan tadi kemudian dikeringkan dan setelah
kering kemudian dibersihkan dengan spirtus atau yang penting tinta spidol
akan hilang.
j. Teliti kembali jalur-jalur penghubung yang ada pada PCB apakah sesuai pada
point c sehingga terlihat PCB yang sudah dirancang antara lain seperti ini.
( Lihat Gambar 12 ).

49
a. PCB
PCB ini adalah singkatan dari Printed Circuit Board atau Papan Rangkaian
Cirkuit ini merupakan tempat untuk menyusun komponen yang akan
dirangkai berdasarkan suhu tertentu sesuai dengan skema rangkaian PCB
yang terbuat dari bahan Pertinol/Fiber pada permukaan PCB yang
diletakkan sebuah penghantar tembaga atau perak dan lain sebagainya.

4.9 MENCETAK RANGKAIAN ELECTRONICA PADA PAPAN PCB

PRAKTEK

50
3.10 MEMAHAMI PRINSIP DASAR ELECTRICAL CONTACTOR

ELECTRICAL CONTACTOR
Contactor adalah merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk
menyambungkan atau memutuskan arus AC,

Contactor atau sering disebut dengan Relay Contactor dapat ditemui pada Panel
Kontrol Listrik.

Pada Panel Listrik Contactor sering digunakan sebagai Selector atau Saklar
Transfer dan Interlock pada sistem ATS.

Berikut ini adalah bentuk Contactor :

4.10 MENERAPKAN PRINSIP DASAR ELECTRICAL CONTACTOR

PRAKTEK.

51
PRINSIP KERJA CONTACTOR

Prinsip kerja Contactor sama seperti Relay.

Dalam Contactor terdapat beberapa Saklar yang sering dikendalikan secara


Electromagnetic, pada suatu Contactor terdapat beberapa Saklar dan jenis NO
(Normaly Open) dan NC (Normaly Close) dan sebuah Kumparan atau Coil
Electromagnetic untuk mengendalikan Saklar tersebut.

Apabila Coil Electromagnetic Contactor diberika sumber tegangan listrik AC maka


Saklar pada Contactor akan terhubung atau berubah kondisinya yang semula FF
menjadi ON dan sebaliknya yang awalnya ON menjadi OFF untuk memahami.

Prinsip dasar Contactor dapat dilihat dari gambar Skema Contactor sebagai berikut

Pada saat Terminal A1 dan A2 diberikan sumber tegangan maka Coil akan
menarik Tuas Saklar pada Contactor, Setiap Saklar dengan Tipe NO ( 03 04,
13 14, 23 24 ) akan berubah menjadi ON dan setiap Saklar tipe NC ( 31 32,
41 42 ) akan berubah menjadi OFF.

Saklar Contactor Tipe NO pada umumnya memiliki kapasitas mengalirkan arus


yang lebih besar dari pada Saklar Tipe NC Contactor.

52
3.11 MENGEVALUASI RANGKAIAN ELECTRICAL CONTACTOR

JENIS-JENIS CONTACTOR

Contactor yang beredar dipasaran pada umumnya dibedakan berdasarkan


kemampuannya dalam mengontrol tegangan listrik AC, Dipasaran Contactor
dibedakan menjadi 2 tipe yaitu :

1. Tipe Contactor 1 Phase.


2. Tipe Contactor 3 Phase.

Contactor 1 Phase digunakan untuk mengontrol arus iistrik AC 1 Phase,


Sedangkan Contactor 3 Phase digunakan untuk mengontrol arus listrik AC
3 Phase , Pada Contactor 1 Phase minimal terdapat 2 Saklar utama sedangkan
pada Contactor 3 Phase terdiri dari 3 Saklar utama.

ACCESSORIES CONTACTOR

Contactor untuk keperluan khusus pada umumnya dilengkapi dengan beberapa


aksesories tambahan yang berfungsi untuk memaksimalkan kerja dari Contactor
tersebut.

Beberapa bentuk aksesories pada Contactor yaitu :

 Thermal Switch
 Timer Switch
 Interlock Switch
 Latch Switch
 Transirent Voltage Switch

53
THERMAL SWITCH

Thermal Switch pada Contactor berfungsi untuk Pengaman Contactor dari


Temperatur yang berlebihan , Therminal Switch ini kan aktif dan mematikan
Contactor apabila suhu pada Contactor melebihi batas minimal temperature yang
di Setting.

TIMER SWITCH

Timer Switch ini berfungsi untuk mengontrol waktu ON suatu Contactor, Timer
Switch ini dapat di Setting sesuai kebutuhan sehingga periode ON suatu Contactor
dapat ditentukan secara manual menggunakan Timer Switch tersebut.

INTERLOCK SWITCH

Interlock Switch pada contactor pada umumnya digunakan untuk melengkapi


Contactor pada saat digunakan pada sistem ATS (Automatic Transfer Switch)
yang sering digunakan untuk memindahkan sumber daya listrik komersial dan
Genset secara Automatis.

LATCH SWITCH

Latch Switch ini berfungsi untuk Status Contactor dan dapat digunakan untuk
mengunci agar selalu ON dan sebaliknya tergantung dari sering yang dilakukan
terhadap Contactor tersebut.

TRANSIENT VOLTAGE SWITCH

Transient Voltage Switch ini berfungsi untuk menahan tegangan Transient akibat
kumparan atau tegangan Induksi disekitar Contactor agar tidak mempengaruhi
kinerja Contactor.

54
APLIKASI CONTACTOR

Contactor dapat dibagi menjadi beberapa aplikasi yaitu :

 CONTROL LIGHTING
Pada sistem lighting daya besar seperti yang digunakan pada Konser
Musik atau sistem penerangan Stadion Olah Raga dengan lampu daya
besar selalu menggunakan Contactor sebagai komponen penghubung
atau pemutus arus listrik ke lampu lighting tersebut.

 KONTROL MOTOR LISTRIK


Kontrol Motor Listrik 3 Phase daya besar seperti yang digunakan dalam
dunia Industri membutuhkan Contactor sebagai komponen penghubung
atau pemutus arus listrik ke Motor tersebut, (Magnetic Starter).

 TRANSFER SWITCH
Transfer Switch ini merupakan sistem pada ATS , Bagian ini selalu
menggunakan Contactor kerena diperlukan kapasitas kontrol daya besar
dan kecepatan Transfer yang cepat yang memiliki Contactor.

4.11 MERAWAT ELECTRICAL CONTACTOR

PRAKTEK

55
3.12 MEMAHAMI PRINSIP DASAR OPERASIONAL AMPLIFIER

OPERASIONAL AMPLIFIER
OPERASIONAL AMPLIFIER (Op-Amp)

Operasional Amplifier ini adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang


terintegrasi dalam sebuah Chip IC yang memiliki dua input Inverting dan Non-
Inverting dengan sebuah Terminal Output, Dimana rangkaian umpan balik dapat
ditambahkan untuk mengendalikan Karakteristik tanggapan keseluruhan pada
Opersional Amplifier (Op-Amp) merupakan suatu Penguat Differensial yang
memiliki 2 Input dan 1 Output.

Operasional Amplifier ini digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi Liniar yang


bermacam-macam atau dapat juga digunakan untuk operasi-operasi tak Linier,
dan seringkali disebut dengan Rangkaian Terpadu Linier dasar.

Penguat Operasional ini merupakan komponen elektronika analog yang berfungsi


sebagai Amplifier Multiguna dalam bentuk IC dan memiliki simbol sbb :

56
SIMBOL OPERASIONAL AMPLIFIER (Op-Amp)

PRINSIP KERJA OPERASIONAL AMPLIFIER


Prinsip kerjanya adalah untuk membandingkan nilai kedua input (Input Inverting
dan Input Non-Inverting), Apabila kedua input bernilai sama maka output Op-Amp
tidak ada (Nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output
Op-Amp akan memberikan tegangan output.

Operasional Amplifier dibuat dari penguat diferensial dengan 2 input sebagai


Penguat Operasional Ideal .

Operasional Amplifier memiliki karakteristik sbb :

 Impedansi Input (Zi) Besar = oo


 Impedansi Output (Zo) Kecil = 0
 Penguat Tegangan (Av) tinggi = oo
 Band Width Respon Frequensi Lebar = oo
 V0 = 0 apabila V1 = V2 dan tdak tergantung pada besarnya V1
 Karakteristik Operasional Amplifier (Op-Amp) tidak tergantung pada
Temperatur/Suhu.

4.12 MENERANGKAN PRINSIP DASAR OPERASIONAL AMPLIFIER.

PRAKTEK

57
3.13 MENGEVALUASI RANGKAIAN OPERASIONAL AMPLIFIER.

Rangkaian dasar Operasional Amplifier ini dibuat dari Bipolar Transistor


(BJT) seperti dalam gambar.

RANGKAIAN DASAR OPERASIONAL AMPLIFIER PENGUAT


DIFERENSIAL.

Pada penguat diferensial diatas terdapat dua signal masukan (Input) yaitu
V1 dan V2 dalam kondisi ideal.

Apabila kedua masukan identik (Vid = 0) maka keluaran Vod = 0 hal ini
disebabkan karena IB 1 = IB 2 sehingga IC 1 = IC 2 dan IE 1 = IE 2 karena
itu tegangan keluaran (VC 1 dan VC 2) harganya sama sehingga Vod = 0.

Apabila terdapat perbedaan antara signal V1 dan V2 maka Vid = V1 – V2 ,


Hal ini akan menyebabkan terjadinya perbedaan antara IB 1 dan IB 2
dengan begitu harga IC 1 berbeda dengan IC 2 sehingga harga Vod
meningkat sesuai dengan besar penguat.

Untuk memperbesar penguatan dapat digunakan dua tingkat penguat


diferensial (Cascade), Keluaran penguat diferensial dihubungkan dengan
masukan penguat diferensial tingkatan berikutnya.

Dengan begitu besar penguatan total (Ad) adalah hasil kali antara
penguatan penguat diferensial pertama (Vd 1) dan penguatan penguat
diferensial kedua (Vd 2).

Mode operasional dari sebuah Operasional Amplifier dapat di Set dalam


beberapa Mode Penguatan sbb :

58
MODE LOOP TERBUKA

Pada Mode Loop Terbuka besarnya penguatan tegangan adalah tak


terhingga (oo) sehingga besarnya tegangan output hampir dan bisa
dikatakan mendekati Vcc, Expresi Matematika pada penguat operasional
mode loop terbuka adalah Tegangan Output = Vcc.

MODE LOOP TERTUTUP

Pada Mode Loop Tertutup besarnya penguatan tegangan (Av) adalah besar
tetapi tidak mencapai nilai maksimalnya.

4.13 MERAWAT RANGKAIAN OPERASIONAL AMPLIFIER

PRAKTEK.

59

3.14 MENGEVALUASI RANGKAIAN INVERTER


RECTIFIER
PENGERTIAN RECTIFIER
Rectifier adalah alat digunakan untuk mengubah sumber arus AC (Alternating
Current) arus bolak-balik menjadi signal sumber arus searah DC (Direct Current).

Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan alat
ukur CRO, Rangkaian Rectifier banyak menggunakan Transormator Step Down
yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan
Transformasi Transformator yang digunakan.

Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

 Penyearah setengah gelombang


 Penyearah gelombang penuh

Sedangkan untuk penyearah gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah


gelombang penuh dengan Center Tap (CT) dan penyearah gelombang penuh
dengan menggunakan Dioda Bridge.

60
POWER SUPPLY

PENDAHULUAN
PENGERTIAN POWER SUPPLY

Power Supply adalah suatu perangkat keras pada komputer yang bertugas
mengalirkan arus listrik untuk komponen-komponen atau Hardware pada
komputer dengan arus DC (Arus Searah).

Power Supply berbentuk kotak dengan kabel-kabel yang menjulur keluar


dengan diujung-ujung kabel terdapat Connector dan biasanya terletak pada
belakang Casing Compuer.

FUNGSI POWER SUPLLY

Fungsi Power Supply yakni mengaliri arus listrik untuk komponen-komponen


Hardware pada komputer dengan arus DC (Arus Searah), Arus listrik yang
masuk kedalam Power Supply berupa arus AC (Arus Bolak-Balik) kemudian
dirubah arusnya sebagai Converter menjadi arus DC baru kemudian disupply
kedalam komponen-komponen elektronika yang ada dalam Casing Computer
seperti Motherboard, Fan/Kipas, CD Room dan Harddisk.

61

PRAKTEK CARA MEMBUAT POWER SUPPLY


Cara membuat Power Supply 12 Volt DC 2 Amper yang sederhana.

Power Supply atau Adaptor DC 12 Volt ini yang memasok arus 2 Amper,
Komponen yang akan dirakit sangat sederhana.

Sebagai Power Supply untuk lampu LED dan untuk lampu meja yang
membutuhkan Catu daya 12 Volt.

Berikut Komponen yang dibutuhkan :

1. 1 buah Trafo 2 Amper Non CT.


2. 4 buah Dioda IN 5401 atau Dioda 3 Amper.
3. 1 buah Elco 3300 Uf / 16 Volt, 100 Uf / 16 Volt.
4. 4 lampu LED merah atau hijau.
5. 1 buah Resistor 560 Ohm.
6. 1 buah IC Stabilizer 7812 atau IC LM 7812.
7. Serta alat-alat lain Solder, Timah/Tinol, seta Tang.

Gbr. RANGKAIAN POWER SUPPLY

62

1. TRANSFORMER / TRAFO
Transformer atau juga disebut juga dengan Trafo adalah suatu alat listrik
yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lainnya,
Maksud dari perubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan
Tegangan AC dari 220 Volt ke Tegangan 12 VAC ataupun menaikkan
Tegangan dari 110 Volt AC ke 220 Volt AC .

Transformer ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan


hanya bekerja pada tegangan yang berarus bolak-balik (AC).

Gbr. TRAFO 2 AMPER NON CT

63
Gbr. DIODA IN 5401 / 3 AMPER

ELCO 3300 Uf / 16 VOLT

64
ELCO 100 Uf / 16 VOLT

IC LM 7812

65
LAMPU LED

RESISTOR 560 OHM

66
LANGKAH PERAKITAN
1. Susunlah keempat Dioda seperti gambar.

2. Lalu sambungkan Pin 0 dan 12 Volt pada Travo kemudian disolder.

3. Setelah Dioda terpasang, Pasang Kaki Positif pada Kutub Positif Dioda serta
Kaki Negatif pada Kutub Negatif Dioda dan jangan sampai terbalik akan
tetapi ada tanda Negatif pada Body Elco yang berdekatan pada Kaki Elco
yang bermuatan Negatif.

4. Lalu pasang IC 7812 pada Elco Kaki No. 1 / V + In ke Kaki Positif Elco dan
Kaki No. 2 / V – atau Ground pada Kaki Negatif Elco dan Kaki No. 3 / V +
Out pada Elco 100 Uf.

5. Lalu pasang Elco ke Kaki No, 3 ke kaki Positif Elco dan hubungkan Kaki
Negatif Elco dengan Kaki No. 2 pada IC.

6. Pasang Resistor dengan Lampu LED pada rangkaian tersebut,


Pemasangan Resistor boleh dikaki Negatif maupun Kaki Negatif LED dan
tentunya Kaki Positif dengan Kaki yang Positif begitu juga dengan Kaki
Negatifnya.
7. Setelah selesai Perakitan hubungkan Pin 0 dan 220 pada Trafo ke Listrik
atau Battery.

Bila Rangkaian Normal maka Lampu LED akan menyala dan hubungkan Power
Supply atau Adaptor tersebut ke Perangkat yang bertegangan 12 Volt DC.

4.14 MERAWAT RANGKAIAN RECTIFIER


PRAKTEK

67
3.15 MENGEVALUASI RANGKAOAN INVERTER

INVERTER
PENGERTIAN INVETER
Inverter atau juga disebut dengan Power Inverter yaitu suatu rangkaian electronic
fungsinya yaitu dapat mengubah arus listrik Searah (DC) ke arus listrik Bolak-balik
(AC).

Pada tegangan dan frequensi yang dibutuhkan sesuai dengan perancangan


rangkaian.

Sumber-sumber arus listrik Searah DC merupakan input dari power inverter tersebut
atau Battery maupun Sel Surya (Solar Cell).

Inverter ini bermanfaat jika digunakan didaerah yang memiliki keterbatasan


sedangkan pasokan arus AC karena adanya power Inveter dapat digunakan Battery
Solar Cell untuk menggerakkan peralatan-peralatan rumah tangga umumnya
memerlukan sumber arus listrik AC yang bertegangan 220 Volt.

Bentuk Gelombang yang dapat dihasilkan Power Inveter ini biasanya memakai sbb :

 Gelombang Persegi (Square Wave),


 Gelombang Sinus (Sine Wave),
 Gelombang Sinus yang di modifikasi (Modifified Wave)
 Gelombang Modulasi Pulsa Lebar (Pulse Width Modulated Wave)

Tergantung design Rangkaian Inverter, Namun yang banyak digunakan adalah


Bentu Gelombang Sinus , Yang dihasilkan 50/60 Hertz tegangan 120/240 Volt
sedangkan output, Output daya listrik yang paling umum yaitu 150-3000 Watt

68
PRINSIP KERJA INVETER

Sederhananya suatu Power Inveter yang dapat mengubah arus DC ke AC ini hanya
terdiri dari :

 Rangkaian Osilator
 Rangkaian Switch
 Transformator

Sumber daya yang berupa arus DC dengan tegangan rendah contoh 12 Volt
diberikan CT Sekunder Transformator , sedangkan dua ujung Transformator
lainnya (Titik A dan B) dihubungkan ke Switch dua arah ke Ground rangkaian, jika
Switcht terhubung pada titik A akan menyebabkan arus arus listrik jalur 1 mengalir
dari Terminal Positif battery ke Center Tap /CT Primer Transformeator hingga ke
ground melalui Switch.

69
Pada saat Switch dipindahkan dari titik A ke B maka arus mengalir pada jalur 1 akan
berhenti dan arus jalur 2 mulai mengalir dari Terminal Positif Battery ke CT Primer
Transformator hingga ke Ground melalui Switch Titik B, Titik A, B da jalur 1, 2
dapat dilihat pada gambar.

Peralihan ON dan OFF atau A dan B pada Switch ini dikendalikan oleh sebuah
rangkaian Osilator yang berfungsi sebagai pembangkit frequensi 50 Herz yaitu
untuk mengalihkan arus listrik dari titik A ke B dan Titik B ke A dengan kecepatan 50
kali per detilk sehingga ekivalen arus listrik AC yang berfrequensi 50 Hz.

Sedangkan komponen utama yang digunakan sebagai Switch di rangkaian Switch


Inveter tersebut pada umumnya adalah MOSFET atau Transistor.

Sekunder Transformator akan menghasilkan output berupa tegangan yang lebih


tinggi tergantung pada jumlah lilitan /Coil kumparan Sekunder Transformator/ Rasio
Lilitan antara Primer dan Sekunder Transformator yang digunakan pada Inveter
tersebut.

70
RANGKAIAN INVETER
Rangkaian Inverter 12 Volt DC menjadi arus AC 220 Volt 1000 Watt.

Komponen-komponen Inverter :

 1 Buah Transformator 12 Volt CT minimum 10 Amper/lebih.


 2 Buah Transistor Power Mosfet IRFZxx seperti IRFZ44 atau
persamaannya.
 2 Buah Transistor NPN C945
 1 Buah papan PCB
 1 Buah Box Power Supply Computer
 1 Buah Resistor 470 Ohm
 2 Buah Resistor 4 k 7 Ohm
 1 Buah Capasitor 10 uf
 2 Buah Capasitor 100 nf
 1 Buah IC 78L12

4.15 MERAWAT RANGKAIAN INVERTER

PRAKTEK

71
3.16 MENERAPKAN RANGKAIAN SERVO MECHANISM

SERVO MECHANISM

PENGERTIAN MOTOR SERVO


Motor Servo adalah Motor listrik AC ataupun DC, Motor Servo adalah jenis Motor
DC dengan sistem umpan balik tertutup terdiri dari :

 Serangkaian Gear
 Rangkaian Kontrol
 Potensiometer (Sudut putaran Servo)

Motor Servo dapat menampilkan gerakan 0 derajat – 90 derajat sampai 360 derajat.

72
FUNGSI MOTOR SERVO
Fungsinya untuk menggerakkan motor seperti Robot dll, atau kebutuhan industri
untuk rumah tangga contohnya kipas angin.

KELEBIHAN MOTOR SERVO

 Daya yang dihasilkan sebanding dengan berat/ukuran motor


 Penggunaan arus listrik sebanding dengan beban
 Tidak bergetar saat digunakan
 Tidak mengeluarkan suara berisik saat kecepatan tinggi
 Rosulasi dan akurasi dapat diubah dengan mudah

KEKURANGAN MOTOR SERVO

 Harga relatif lebih mahal dibanding Motor DC lainnya


 Bentuknya cukup besar karena suatu paket

73
PRINSIP KERJA MOTOR SERVO
Prinsip kerja Motor Servo tidak jauh beda dengan Motor DC hanya Motor dapat
bekerja searah maupun berlawanan jarum jam, Derajat putaran dari Motor Servo
juga dapat dikontrol dengan mengatur pulsa yang masuk ke dalam motor tersebut.

Motor Servo bekerja dengan Pin kontrolnya diberikan signal PWM dengan frekuensi
50 Hz yang diperoleh dari Ton Duty Cycle berada diangka 1,5 ms dalam posisi rotor
dari motor berhenti tepat ditengah-tengah sudut Nor derajat atau Netral.

4.16 MERAWAT RANGKAIAN SERVO MECHANISM

PRAKTEK.

74
3.17 MENGEVALUASI RANGKAIAN SERVO MECHANIS

CARA MEMBUAT KIPAS ANGIN DARI MOTOR


Komponennya :

 Motor
 Kapasitor 100 nf
 Gearbox
 Bearing
 Propeller
 Kabel Listrik
 Fiting
 Resistor 500 K Ohm (R1)
 Resistor 37 K Ohm (R2)
 T1 Z0607
 D1 C312

4.17 MENGGAMBARKAN RANGKAIAN SERVO MECHANISM

PRAKTEK.

75
3.18 MENJELASKAN SISTEM KOMUNIKASI PESAWAT UDARA

SYSTEM KOMUNIKASI PESAWAT TERBANG


URAIAN MATERI
SYSTEM KOMUNIKASI
Komunikasi adalah salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
dalam dunia penerbangan.

System Komunikas ini sangat diperlukan untuk berkomunikasi yang merupakan


penuntun bagi Pilot pada saat Take-Off hingga Landing dengan selamat.

76
System Komunikasi di dalam pesawat terbang terdiri dari :

- External Communication.
- Internal Communication.
- Emergency Locator Transmitter Radio Beacon.
- Cockpit Voice Recorder.
- Static Discharge.

System Komunikasi pada Pesawat menggunakan Tiga Band Frequency yaitu:

- HF (High Frequency).
HF adalah digunakan untuk komunikasi antara pesawat dengan station bumi
pada jarak jauh.

- VHF (Very High Frequency)


VHF adalah digunakan untuk komunikasi antara pesawat dengan Ground
Station, Pesawat dengan Pesawat yang lain pada jarak dekat.

- UHF (Ultra High Frequency).


UHF adalah digunakan untuk Komunikasi Pesawat dengan Pesawat.

77
RADIO FREQUENCY SPECTRUM DENGAN SATUAN

- VLF (Very Low Frequency) : 3 Hertz - 30 KHz.


- LF (Low Frequency) : 30 KHz – 300 KHz.
- MF (Medium Frequency) : 300 KHz – 3 MMHz.
- HF (High Frequency) : 3 MHz – 30 MHz.
- VHF (Very High Frequency) : 30 MHz – 300 MHz.
- UHF (Ultra High Frequency) : 300 MHz – 3 GHz.
- SHF (Super High Frequency) : 3 GHz – 30 GHz.
- EHF (Extra High Frequency) :30 GHz – 300 GHz.

78
EXTERNAL COMMUNICATION
Komunikasi External diperlukan untuk hubungan komunikasi antara pesawat
dengan petugas di darat atau antar pesawat .

System Komunikasi ini yang digunakan untuk hubungan keluar terdiri dari
system-system berikut ini :

HF (High Frequency)

HF adalah system yang digunakan untuk komunikasi jarak jauh, Hal ini
dikarenakan signal komunikasi High Frequency (HF) dapat merambat lebih
jauh sebagai hasil pantulan lapisan Ionosphere atau biasa disebut juga Skip
Distance Phenomena. Biasanya pada pesawat terbang terpasang 2 system
yaitu system HF 1 dan HF 2.

Komponen-komponen system komunikasi HFterdiri dari Transceiver, Antenna,


Antenna Copier, Radio Set Control.

Spesifikasi system komunikasi HF yaitu :

- Range Frequency : 2 – 30 MHz.


- Spacing Frequency : 1 KHz.
- Emergency Frequency : 8364 KHz.
- Power Output : - AM Transmitter : 100 Watt.
- Transmitter : 400 Watt.
- Receiver : 600 Watt.

4.18 MENERAPKAN SISTEM KOMUNIKASI PESAWAT UDARA

PRAKTEK

79
3.19 MEMAHAMI PRINSIP DASAR GELOMBANG RADIO

GELOMBANG RADIO

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO


Gelombang Radio adalah merupakan suatu bentuk Radiasi Electromagnetik yang
bentuknya tidak terlihat dan Frekuensi Radio kecil tapi memiliki panjang
Gelombang paling panjang biasanya digunakan untuk Radio, Ponsel/HP, Televisi,
dan radar.

Radiasi Electromagnetik diproduksi ketika partikel bermuatan listrik (Electron)


berubah kecepatan atau arah gerak hal ini terjadi dengan cara pemanasan dari
Atom dan Molekul.

Frekuensi dan panjang gelombang yang dihasilkan tergantung pada jumlah energi
yang terlibat.

4.19 MENERAPKAN PRINSIP DASAR GELOMBANG RADIO

PRAKTEK

80
3.20 MEMAHAMI PROPAGASI GELOMBANG RADIO

CARA MEMBUAT GELOMBANG RADIO

Cara membuat Radio Transmitter FM,

Prinsip dasarnya yaitu utama Radio adalah adanya Transmitter dan Receiver.

 Transmitter adalah pengiriman pesan melalui frekuensi FM


 Receiver adalah penerima pesan .

Pada Tutorial kali ini membuat Transmitter dari komponen electronika yaitu :

81
CARA MEMBUAT RADIO FM RECEIVER 9 VOLT
KOMPONEN-KOMPONENNYA :

 PCB
 Transistor NPN BC547
 Microphone
 Variable Capasitor 47 pf
 Induktor L1 0,1 uH
 Resistor R1 4,7 K Ohm
 Resistoe R2 330 K Ohm
 IC LM386 Pin 2, 4 ke Ground.
 Preset 10 K Pin 3 ke Pin 2.
 Capasitor 100 nf Pin 4 ke Pin 5.
 Capasitor 100 nf Positif ke Pin 5 dan Negatif ke Speaker.
 Transistor Emiter ke Pin 2 IC Q2.
 Trimer 22 pf Colector ke Base Transistor Q1.
 7 Turn Of ke 27 Colector ke Base Transistor.
 Transistor 494 Colector ke Base T1
 Capasitor 100 nf ke Base pada Transistor 10 K Preset
 Resistor ke Pin 6 ke Colector T1
 Speaker ke 100 uf Capasitor Negatif dan Terminal ke Pin 4
 Battery Positif ke Pin 6 IC dan Negatif ke Pin 4, 2

4.20 MENERAPKAN PROPAGASI GELOMBANG RADIO

PRAKTEK.

82
3.21 MENGEVALUASI TRANSMITTER PESAWAT UDARA

TRANSMITTER PESAWAT UDARA


PENGERTIAN TRANSMITTER

Transmitter adalah alat yang digunakan untuk mengubah perubahan sensing


elemen dari sebuah sensor menjadi signal yang mampu diterjemaahkan oleh
Controller.

4.21 MERAWAT TRANSMITTER PESAWAT UDARA


PRAKTEK.

83
3.22 MENGEVALUASI RECEIVER PESAWAT UDARA

PRINSIP KERJA TRANSMITTER DAN RECEIVER

Prinsip kerjanya adalah apabila Pilot mengirimkan Signal dari Remote (Transmitter)
ke Receiver Pesawat Udara yaiut untuk mengirim Signal ke Receiver yang berada
didalam pesawat.

Kemudian receiver memberikan perintah ke servo dan Motor yang ada didalam
pesawat untuk bergerak sesuai keingingan Pilot.

Prinsip untuk mengontrol gerakan pesawat adalah identik dengan kontrol pada
pesawat konvensional yaitu menggunakan Propeller untuk mendorong atau
menarik pesawat sehingga bergerak maju serta menggunakan Control Surface
yaitu :

 Aileron
 Elevator
 Rudder
 Flap

84
Untuk manuver pada komponen dasar untuk mendesign suatu pesawat RC adalah
- Radio Control Transmitter

- Receiver
- Motor Servo
- Battery
- Electronic Speed Controller (ECS)
- Propeller
- Airframe

4.22 MERAWAT RECEIVER PESAWAT UDARA


PRAKTEK.

85
3.23 MENENTUKAN TRANSCEIVER PADA PESAWAT UDARA

PENGERTIAN TRANSCEIVER

Transceiver atau Transmitter/Receiver adalah sebuah Device yang


menggabungkan kemampuan Transmisi dari resepsi pada circuit.

Transceiver yang dirancang untuk sejumlah kegunaan atau dasar landasan


dari Komunikasi Wireless.

Transceiver adalah Cell Phone yang dapat mengirim dan menerima data tidak
seperti radio yang hanya dapat menerima signal.

Transceiver dapat dibagi menjadi dua katagori yaitu :

 Full Duplex
 Halp Duplex

Pada sebua Full Duplex Transceiver device ini dapat mentransmit dan
menerima pada waktu yang bersamaan.

4.23 MENUNJUKKAN TRANSCEIVER PADA PESAWAT UDARA


PRAKTEK.

86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP

Nama Sekolah : SMK Penerbangan Pekanbaru


Mata Pelajaran : Aircraft Electronic
Komp. Keahlian : Avionic Electrical
Kelas/Semester : XI /I (Ganjil)
Tahun Pelajaran : 20.../20...
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Memahami, Menerapkan dan Mempraktekan, Tentang Pengetahuan Aircraft Electronic


tentang Komponen Pasif, Komponen Aktif, Contactor dalam Bekerja/Praktek, serta
prosedur kerja sesuai dengan Peraturan yang berlaku.

2. Melaksanakan Tugas Spesifik dengan menggunakan Alat, Informasi, dan Prosedur


Kerja yang lazim dilakukan serta Memecahkan Masalah sesuai dengan Lingkup
Keterampilan Dasar, dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa. Menampilkan
Kinerja di bawah Bimbingan dengan Mutu dan Kuantitas yang terukur sesuai dengan
Standar Kompetensi Kerja. Menunjukkan Keterampilan Menalar, Mengolah, dan
Menyajikan secara Efektif, Kreatif, Produktif, Kritis, Mandiri, Kolaboratif,
Komunikatif, dan Solutif dalam Ranah Abstrak terkait dengan Pengembangan dari
yang dipelajarinya di Sekolah, serta mampu melaksanakan Tugas Spesifik di bawah
Pengawasan langsung. Menunjukkan Keterampilan mempersepsi, Kesiapan, Meniru,
Membiasakan, Gerak mahir, menjadikan Gerak alami dalam Ranah Konkret terkait
dengan Pengembangan dari yang dipelajarinya di Sekolah, serta mampu melaksanakan
Tugas Spesifik di bawah Pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar

3.1 Memahami Prinsip Dasar dan Simbol Komponen Pasif .


3.2 Memahami Prinsip Dasar dan cara Pengukuran Rangkaian Serie dan Paralel pada
Komponen Pasif.
3.3 Memahami Prinsip Dasar dan Simbol Komponen Aktif.
3.4 Menganalisis Karakteristik Macam-macam Dioda.
3.5 Menguji Macam-macam Transistor.
3.6 Memahami Jenis Intergated Circuit (IC).
3.7 Menerapkan Blok Diagram dan Rangkaian Electronika.
3.8 Mengevaluasi Blok Diagram dan Rangkaian Elektronika.
3.9 Merancang Rangkaian Elektronika pada Papan PCB.
3.10 Memahami Prinsip Dasar Electrical Contactor.
3.11 Mengevaluasi Rangkaian Electrical Contactor.
4.1 Menerapkan Prinsip Dasar dan Simbol Komponen Pasif.
4.2 Melaksanakan Perhitungan dan Pengukuran Rangakaian Serie dan Paralel pada
Komponen Pasif.
4.3 Menerapkan Prinsip Dasar dan Simbol Komponen Aktif.
4.4 Menyajikan Karakteristik Macam-macam Dioda.
4.5 Menyajikan Hasil pengujian Macam-macam Transistor.
4.6 Menerapkan Jenis Integrated Circuit (IC)
4.7 Menggambarkan Blok Diagram dan Rangkaian Elektronika.
4.8 Menilai Blok Diagram dan Rangkaian Elektronika.
4.9 Mencetak Rangkaian Elektronika pada Papan PCB.
4.10 Menerapkan Prinsip Dasar Electrical Contactor.
4.11 Merawat Electrical Contactor.
4.12 Menggunakan Peralatan dan Kelengkapan Test Equipment dalam bekerja sesuai
Standar yang berlaku.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.11.1 Penerapan Komponen Pasif dan Aktif, Papan PCB, dan Electrical Contactor pada
suatu kegiatan merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Seluruh
Pelaku kegiatan guna bisa mengukur Komponen Pasif dan Aktif dengan Alat Test
Equipment para Pekerja/Praktek.
3.11.2 Sarana Utama untuk Mengukur , Arus, Tegangan dan Tahanan.
4.12.1 Sistem ini Komponen Pasif dan Aktif ini menggunakan Multimeter atau AVO
Meter.
4.12.2 Tindakkan Preventif terhadap Penggunaan Komponen Pasif dan Aktif dilakukan
sebagai bentuk tanggung jawab diri saat Bekerja/Praktek.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Cara menggunakan Komponen-komponen Pasif dan Aktif, Papan PCB dan Electrical
Contactor dalam melakukan Pekerjaannya/Praktek Peserta Didik..
2. Cara mengukur Komponen Pasif dan Aktif dengan Alat Test Equipment.
3. Cara Mengukur Arus.
4. Cara Mengukur Tegangan.
5. Cara Mengukur Tahanan.
6. Tindakan Pencegahan.

E. Materi Pembelajaran
Komponen Pasif dan Aktif, Papan PCB dan Electrical Contactor.
A. Pengertian Komponen Pasif.
1. Sarana Utama Resistor, Kapasitor dan Induktor
2. Tindakkan pencegahan.
B. Pengertian Komponen Aktif
1. Sarana utama Dioda, Transistor dan IC.
2. Multimeter Analog dan Digital.
C. Tipe Komponen.
1. Papan PCB
2. Electrical Contactor
D. Check Sebelum Digunakan
1. Check kondisi fisik pada Komponen Pasif.
2. Check kondisi fisik pada Komponen Aktif.
3. Check Test Equipment.
4. Check Multimeter Analog dan Digital.
E. Mengukur Resistance pada Komponen Pasif dan Aktif.
1. Mengukur Tahanan.
F. Tindakan Pencegahan
G. AVO Meter

F. Model dan Metode

Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Diskusi, Percobaan, Tanya Jawab, Penugasan, Demonstrasi

G. Kegiatan Pembelajaran

A. Pendahuluan/Kegiatan Awal (15 menit)

1. Guru melakukan Komunikasi tentang kabar dan kehadiran Peserta Didik


2. Guru menunjuk Ketua kelas untuk menyiapkan kelas
3. Guru menyampaikan Kompetensi Inti yang akan dicapai
4. Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai
5. Guru menyampaikan Garis besar Cakupan Materi dan kegiatan yang akan dilakukan
6. Guru menyampaikan Lingkup dan Teknik Penilaian yang akan digunakan

B. Kegiatan Inti (100 menit)

1) Pemberian Stimulus terhadap Peserta Didik (Mengamati)


1. Guru meminta Peserta Didik untuk melihat beberapa Gambar Komponen Pasif dan
Aktif.
2. Peserta Didik menganalisis Gambar Komponen Pasif dan Aktif yang ditampilkan oleh
Guru.
3. Peserta Didik dapat menentukan dan menggunakan Alat Test Equipment.

2) Identifikasi Masalah (Menanya)


4. Guru meminta Peserta Didik untuk melihat beberapa Gambar melalui Bahan Tayang
5. Peserta Didik mengidentifikasi Gambar yang ditayangkan oleh Guru terkait Komponen
Pasif dan Aktif dengan Alat-alat Test Equipment.
6. Peserta Didik mengisi Lembar Kerja Peserta Didik yang diberikan Guru dengan
bantuan Buku Teks Pelajaran
7. Peserta Didik mendiskusikan Ciri-ciri Komponen Pasif dan Aktif dengan Alat-alat
Multimeter Analog dan Digital serta Buku Teks Pelajaran dan mengisi Lembar Kerja
Peserta Didik.

3) Pengumpulan Data (Mengumpulkan Informasi)


8. Guru meminta Peserta Didik untuk melihat Bahan Tayang didepan kelas tentang cara
Mengukur Komponen Pasif dan Aktif dengan menggunakan Alat Test Equipment.
9. Peserta Didik mengamati Proses Komponen pasif dan Aktif dengan menggunakan
Alat-alat Test Equipment pada Lembar Kerja Peserta Didik.
10.Peserta Didik menganalisis Proses penggunaan Komponen Pasif dan Aktif untuk Alat
Pengukur dari Gambar yang ditampilkan dengan bantuan Buku Teks Pelajaran dan
mengisi Lembar Kerja Peserta Didik

4) Pembuktian (Menalar)
11.Peserta Didik melakukan Praktikum Komponen Pasif dan Aktif dengan alat Multimeter
Analog dan Digital.
12.Peserta didik melakukan Praktikum Komponen Pasif dan Aktif dengan alat Multimeter
Digital.
13.Peserta Didik melakukan Praktikum cara Mengukur Arus, Tegangan dan Tahanan.

5) Menarik kesimpulan
14.Guru menugaskan Peserta Didik untuk menyajikan Hasil Praktikum serta Kesimpulan
dari Test Equipment.
15.Peserta Didik menyajikan Hasil Praktikumnya tentang Memgukur Komponen Pasif dan
Aktif dengan menggunakan Alat Multimeter.
16.Peserta Didik lain memberikan Tanggapan terhadap Presentasi.
17.Peserta Didik menerima Tanggapan dari Peserta Didik lain dan Guru.
18.Peserta Didik memperbaiki Hasil Presentasi dan membuat Kesimpulan tentang
Komponen Pasif dan Aktif.

C. Penutup (20 menit)

1. Guru menyuruh Peserta Didik membuat Rangkuman dan Kesimpulan dari Materi
yang telah dipelajari.
2. Guru menunjuk Peserta Didik untuk menyampaikan Rangkuman dan Kesimpulan
yang telah dibuat dan menanggapinya.
3. Guru memberikan Tugas kepada Peserta Didik untuk mencari penggunaan Proses
Test Equipment dalam Rumah tangga maupun Industri.
4. Guru menyampaikan Gambaran Materi yang akan dipelajari dipertemuan
berikutnya
5. Guru menyuruh Ketua kelas menyiapkan kelas dan berdoa untuk mengakhiri kelas.

H. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar

KD Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


3.1 Menganalisis Komponen Pasif dan Media:
Aktif. Papan PCB dan Electrical LCD Proyektor, Ppt, Video Tayangan.
Contactor.
Alat/Bahan:
4.1 Menggunakan Peralatan dan
Kelengkapan Alat Test Equipment. Sumber Belajar:
Buku Teks Pembelajaran, Buku Referensi lain.

I. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan

KD Teknik Penilaian Instrumen

3.1 Menganalisis Komponen 1. Tes Tertulis. 1. Soal Test Tertulis


Pasif dan Aktif, Papan PCB
dan Electrical Contactor. 2. Penugasan. 2. Lembar Tugas dan
Lembar Penilaian Tugas.

4.1 Melakukan Praktek cara 3. Tes Praktek/Unjuk Kerja. 3. Lembar Soal Praktek
Mengukur Tahanan dengan dan Lembar Observasi
Alat Multimeter. unjuk kerja.

Mengetahui Pekanbaru,.........................20...
Kepala SMK Penebangan Guru Mata Pelajaran Produktif
Aircraft Electronic

_____________________________ Muhtar Efendi


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP

Nama Sekolah : SMK Penerbangan Pekanbaru


Mata Pelajaran : Aircraft Electronic
Komp. Keahlian : Avionic Electrical
Kelas/Semester : XI /II (Genap)
Tahun Pelajaran : 20.../20...
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

H. Kompetensi Inti

3. Memahami, Menerapkan dan Mempraktekan, Tentang Pengetahuan Aircraft Electronic


Tentang Operational Amplifier, Rectifier, Inverter, Servo Mechanism, Komunikasi
Pesawat Udara, Gelombang Radio, Transmitter, Receiver dan Transceiver dalam
bekerja /Praktek, serta Prosedur kerja sesuai dengan Peraturan yang berlaku.

4. Melaksanakan Tugas Spesifik dengan menggunakan Alat, Informasi, dan Prosedur


Kerja yang lazim dilakukan serta Memecahkan Masalah sesuai dengan Lingkup
Keterampilan Dasar, dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa. Menampilkan
Kinerja di bawah Bimbingan dengan Mutu dan Kuantitas yang terukur sesuai dengan
Standar Kompetensi Kerja. Menunjukkan Keterampilan Menalar, Mengolah, dan
Menyajikan secara Efektif, Kreatif, Produktif, Kritis, Mandiri, Kolaboratif,
Komunikatif, dan Solutif dalam Ranah Abstrak terkait dengan Pengembangan dari
yang dipelajarinya di Sekolah, serta mampu melaksanakan Tugas Spesifik di bawah
Pengawasan langsung. Menunjukkan Keterampilan Mempersepsi, Kesiapan, Meniru,
Membiasakan, Gerak mahir, menjadikan Gerak alami dalam Ranah Konkret terkait
dengan Pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
Tugas Spesifik di bawah Pengawasan langsung.

I. Kompetensi Dasar

3.12 Memahami Prinsip Dasar Operational Amplifier.


3.13 Mengevaluasi Rangkaian Operationa Amplifier.
3.14 Mengevaluasi Rangkaian Rectifier.
3.15 Mengevaluasi Rangkaian Inverter.
3.16 Menerapkan Rangkaian Servo Mechanism.
3.17 Mengevaluasi Rangkaian Servo Mechanism.
3.18 Menjelaskan Komunikasi Pesawat Udara.
3.19 Memahami Prinsip Dasar Gelombang Radio.

3.20 Memahami Propagsi Gelombang Radio.


3.21 Mengevaluasi Transimtter Pesawat Udara.
3.22 Mengevaluasi Receiver Pesawat Udara.
3.23 Menentukan Tranceiver pada Pesawat Udara.
4.12 Menerapkan Prinsip Dasar Operational Amplifier.
4.13 Merawat Rangkaian Operational Amplifier.
4.14 Merawat Rangkaian Rectifier.
4.15 Merawat Rangkaian Inverter.
4.16 Menggambar Rangkaian Servo Mechanism.
4.17 Merangkai Rangkaian Servo Mechanism.
4.18 Menerapkan Sitem Komunikasi Pesawat Udara.
4.19 Menerapkan Prinsip Dasar Gelombang Radio.
4.20 Menggunakan Peralatan dan Kelengkapan Test Equipment dalam bekerja sesuai
Standar yang berlaku.

J. Indikator Pencapaian Kompetensi

4.20.1 Penerapan Operational Amplifier, Rectifier, Inverter, Servo Mechanism,


Komunikasi Pesawat Udara, Gelombang Radio, Transmitter, Reciver dan
Transceiver pada suatu kegiatan merupakan suatu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh Seluruh Pelaku kegiatan guna bisa mengukur Komponen-
komponen dengan Alat Test Equipment para Pekerja/Praktek.
4.20.2 Sarana Utama untuk Mengukur , Arus, Tegangan dan Tahanan.
4.12.3 Sistem ini Komponen-komponen ini menggunakan Multimeter atau AVO Meter.
4.12.4 Tindakkan Preventif terhadap Penggunaan Komponen-komponen dilakukan
sebagai bentuk tanggung jawab diri saat Bekerja/Praktek.

K. Tujuan Pembelajaran

1. Cara menggunakan Komponen-komponen Operational amplifier, Rectifier, Inverter,


Servo Mechanism, Komunikasi, Gelombang Radio, Transmitter, Reciver tranceiver
dalam melakukan Pekerjaannya/Praktek Peserta Didik..
2. Cara Mengukur Komponen-komponen dengan Alat Test Equipment.
3. Cara mengukur Arus.
4. Cara Mengukur Tegangan.
5. Cara Mengukur Tahanan.
6. Tindakan Pencegahan.

L. Materi Pembelajaran
Komponen-komponen.

H. Pengertian Komponen-komponen.

3. Sarana Utama Komponen


4. Tindakkan Pencegahan..
5. Multimeter Analog dan Digital.
I. Tipe Komponen.
1. Amplifier.
2. Rectifier.
3. Inverter.
4. Servo Mechanism.
5. Komunikasi Pesawat Udara.
6. Radio.
7. Transmitter.
8. Receiver.
9. Transceiver
J. Check Sebelum Digunakan
5. Check kondisi fisik pada Komponen-komponen..
6. Check Test Equipment.
7. Check Multimeter Analog dan Digital.
K. Mengukur Resistance pada Komponen Pasif dan Aktif.
2. Mengukur Tahanan.
L. Tindakan Pencegahan
M. AVO Meter

M. Model dan Metode


Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Diskusi, Percobaan, Tanya Jawab, Penugasan, Demonstrasi

N. Kegiatan Pembelajaran

D. Pendahuluan/Kegiatan Awal (15 menit)


1. Guru melakukan Komunikasi tentang kabar dan kehadiran Peserta Didik
2. Guru menunjuk Ketua kelas untuk menyiapkan kelas
3. Guru menyampaikan Kompetensi Inti yang akan dicapai
4. Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai
5. Guru menyampaikan Garis besar Cakupan Materi dan kegiatan yang akan dilakukan

6. Guru menyampaikan Lingkup dan Teknik penilaian yang akan digunakan

E. Kegiatan Inti (100 menit)


6) Pemberian Stimulus terhadap Peserta Didik (Mengamati)
19.Guru meminta Peserta Didik untuk melihat beberapa Gambar Komponen-komponen.
20.Peserta didik menganalisis Gambar Komponen-komponen yang ditampilkan oleh Guru.

21.Peserta Didik dapat menentukan dan menggunakan Alat Test Equipment.

7) Identifikasi Masalah (Menanya)


22.Guru meminta Peserta Didik untuk melihat beberapa Gambar melalui Bahan Tayang
23.Peserta Didik mengidentifikasi Gambar yang ditayangkan oleh Guru terkait
Komponen-komponen dengan Alat-alat Test Equipment.
24.Peserta Didik mengisi Lembar Kerja Peserta Didik yang diberikan Guru dengan
bantuan Buku Teks Pelajaran
25.Peserta Didik mendiskusikan Ciri-ciri Komponen-komponen dengan Alat-alat
Multimeter dan Analog dan Digital serta Buku Teks Pelajaran dan mengisi Lembar
kerja Peserta Didik.

8) Pengumpulan Data (Mengumpulkan Informasi)


26.Guru meminta Peserta Didik untuk melihat Bahan Tayang didepan kelas tentang cara
Mengukur Komponen-komponen dengan menggunakan Alat Test Equipment.
27.Peserta Didik mengamati Proses Komponen-komponen dengan menggunakan Alat-alat
Test Equipment pada Lembar Kerja Peserta Didik.
28.Peserta Didik menganalisis Proses penggunaan Komponen-komponen untuk Alat
Pengukur dari Gambar yang ditampilkan dengan bantuan Buku Teks Pelajaran dan
mengisi Lembar Kerja Peserta Didik

9) Pembuktian (Menalar)
29.Peserta Didik melakukan Praktikum Komponen-komponen dengan Alat Multimeter
Analog dan Digital.
30.Peserta Didik melakukan Praktikum Komponen-komponen dengan Alat Multimeter
Digital.
31.Peserta Didik melakukan Praktikum cara Mengukur Arus, Tegangan dan Tahanan.

10) Menarik kesimpulan


32.Guru menugaskan Peserta Didik untuk menyajikan Hasil Praktikum serta Kesimpulan
dari Test Equipment.
33.Peserta Didik menyajikan Hasil Praktikumnya tentang Memgukur Komponen-
komponen dengan menggunakan Alat Multimeter.
34.Peserta Didik lain memberikan Tanggapan terhadap Presentasi.
35.Peserta Didik menerima Tanggapan dari Peserta Didik lain dan Guru.
36.Peserta Didik memperbaiki Hasil Presentasi dan membuat Kesimpulan tentang
Komponen-komponen.

F. Penutup (20 menit)

6. Guru menyuruh Peserta Didik membuat Rangkuman dan Kesimpulan dari Materi
yang telah dipelajari.
7. Guru menunjuk Peserta Didik untuk menyampaikan Rangkuman dan Kesimpulan
yang telah dibuat dan menanggapinya.
8. Guru memberikan Tugas kepada Peserta Didik untuk mencari penggunaan Proses
Test Equipment dalam Rumah tangga maupun Industri.
9. Guru menyampaikan Gambaran Materi yang akan dipelajari dipertemuan
berikutnya
10. Guru menyuruh Ketua kelas menyiapkan kelas dan berdoa untuk mengakhiri kelas.

J. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar

KD Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


3.1 Menganalisis Amplifier, Rectifier, Media:
Inverter, Servo Mechanism, LCD Proyektor, Ppt, Video Tayangan.
Komunikasi, Gelombang Radio,
Transmitter, Reciver dan Transceiver. Alat/Bahan:

4.1 Menggunakan Peralatan dan Sumber Belajar:


Kelengkapan Alat Test Equipment. Buku Teks Pembelajaran, Buku Referensi lain.

K. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


KD Teknik Penilaian Instrumen

3.1 Menganalisis Amplifier, 4. Tes Tertulis. 4. Soal Test Tertulis


rectifier, Inverter, Servo
Mechanism, Komunikasi, 5. Penugasan. 5. Lembar Tugas dan
Gelombang Radio, Lembar Penilaian Tugas.
Transmitter, Receiver dan
Transceiver.

4.1 Melakukan Praktek cara 6. Tes Praktek/Unjuk Kerja. 6. Lembar Soal Praktek
Mengukur Tahanan dengan dan Lembar Observasi
Alat Multimeter. unjuk kerja.

Mengetahui Pekanbaru,.........................20...
Kepala SMK Penebangan Guru Mata Pelajaran Produktif
Aircraft Electronic

_________________________ Muhtar Efendi


UJIAN SEMESTER I AIRCRAFT ELECTRONIC

SOAL-SOAL PILIHAN GANDA :

1. Ada berapa jenis pada komponen-komponen pasif........................................................................?


A. 1 C. 2 E. 3
B. 4 D. 5

2. Resistor ini adalah komponen pasif yang berguna untuk membatasi jumlah...................................?
A. Arus C. Resistansi E. Watt
B. Horse power D. Ukuran

3. Ada berapa jenis resistor pada komponen pasif ini..........................................................................?


A. 2 C. 4 E. 5
B. 3 D. 7

4. Jenis resistor komposisi karbon ini merupakan jenis resistor paling...............................................?


A. Tinggi C. Sedang E. Rendah
B. Luar D. Dalam

5. Jenis resistor film ini umumnya terbuat dari campuran bahan ........................................................?
A. Logam C. Logam murni E. Karbon
B. Emas D. Karet

6. Resistor film metal oxide ini adalah merupakan resistor yang paling baik untk mengalirkan arus
dengan suhu yang lebih......................................................... .........................................................?
A. Rendah C. Sedang E. Biasa
B. Dalam D. Tinggi

7. Jenis resistor variable ini merupakan jenis resistansi tahanannya dapat ........................................?
A. Berubah-ubah C. Tetap E. Diam
B. Panas D. Dingin

8. Potensiometer ini merupakan jenis resistor variable dengan memutar..........................................?


A. Ujungnya C. Tengahnya E. Porosnya

B. Bodynya D. Lubangnya
9. Rheostat merupakan jenis resistor variable yang beroperasi tegangan paling.................................?
A. Rendah C. Sedang E. Biasa
B. Berubah-ubah D. Tinggi

10. Preset resistor atau trimpot ini jenis resistor variable sama seperti................................................?
A. Resistor C. Kapasitor E. Dioda
B. Potensimeter D. Transistor

11. Thermistor adalah resistansinya yang berubah-ubah yang dipengaruhi oleh.................................?.


A. Suhu C. Tegangan E. Arus
B. Tahanan D. Daya

12. LDR adalah jenis resistansinya berubah-ubah yang dipengaruhi oleh instasitas.............................?
A. Lampu C. Neon E. Cahaya
B. Suhu D. Tegangan

13. Kapasitor adalah komponen electronica yang kemampuan untuk .....................................electron.


A. Penguat C. Menyimpan E. Resistansi
B. Daya D. Tegangan

14. Induktor atau coil ini adalah komponen aktif untuk mengatur........................................................?
A. Suhu C. Tegangan E. Arus
B. Frekuensi D. Daya

15. Hubungan seri dalam rangkaian electronica ini biasanya komponen yang mempunyai...................?
A. Resistant C. Tegangan E. Arus
B. Daya D. Suhu

16. Pada hubungan paralel ini mempunyai sumber tegangan................................................................?


A. Tinggi C. Rendah E. Sedang
B. Dalam D. Biasa

17. Komponen aktif adalah yang membutuhkan tegangan ada berapa jenis.........................................?
A. 4 C. 5 E. 6
B. 7 D. 3

18. Dioda ini adalah komponen aktif yang berfungsi untuk mengalirkan arus.......................................?
A. Searah C. Satu arah saja E. Bolak-balik
B. Berlawanan D. Arah
19. LED ini mampu memancarkan cahaya...............................................................................................?
A. Lampu C. Monokromatik E. Kilat
B. Kedap-kedip D. Neon

20. Transistor ini komponen aktif multithermal yang mempunyai kaki terminal...................................?
A. 3 C. 4 E. Pecah
B. 2 D. 10

21. IC ini adalah berbagai kumpulan komponen electronica sebagai...................................................?


A. Tegangannya C. Arusnya E. Otaknya
B. Dayanya D. Cahaya

22. Switch atau relay komponen aktif yang berfungsi untuk..........................................hubungan arus.
A. ON C. OFF E. Standby
B. Step by step D. ON/OFF

23. Transformator atau trafo ini mempunyai 2 fungsi yaitu..................................................................?


A. Step-up dan down C. Step-up E. Step-down
B. Step by step D. Motor

24. Blok diagram dalam komponen seven segment ini mempunyai.........................................segment.


A. Delapan C. Tujuh E. Sembilan
B. Enam D. Lima

25. PCB adalah bahan yang penuh dengan komponen electronic yaitu sebagai....................................?
A. Papan C. Rangkaian E. Panpan rangkaian
B. Circuit D. Electronic

26. Contactor electrical yaitu komponen electrical untuk..............................................hubungan arus.


A. Memutuskan C. Menghubungkan E. Rangkaian
B. Standby D. Memutus dan menghubungkan

27. Prinsip kerja contactor electrical yaitu untuk menghubungkan swtch secara.................................?
A. Electro C. Magnetic E. Electrical
B. Electro-magnetic D. Electrolit

28. Aplikasi contactor electrical ini seperti control lighting yang digunakan.........................................?
A. Konser musik C. Tarian E. Drama
B. Talk show D. Berita
29. Kontrol motor listrik ini sering digunakan menggunakan berapa ........................ ..................phase.
A. 1 C. 2 E. 3
B. 4 D. 5

30. Lanch switch ini sering digunakan contactor ini berfungsi untuk mengunci selalu..........................?
A. ON C. OFF E. Standby
B. ON terus D. OFF terus

SOAL-SOAL ISIAN :

31. Sebutkan apa saja mengenai komponen pasif tersebut.................................................................?

32. Sebutkan apa saja dalam komponen aktif tersebut.......................................................................?

33. Apa fungsi dari pada resistor tersebut dan jelaskan......................................................................?

34. Apa fungsi dari pada transistor tersebut dan jelaskan...................................................................?

35. Apa fungsi dari pada trasformator tersebut dan jelaskan..............................................................?

36. Jelaskan apa fungsi dari pada Integrated circuit tersebut dan jelaskan.........................................?

37. Jelaskan mengenai hubungan seri dan hubungan paralel..............................................................?

38. Jelaskan mengenai contactor electrical tersebut...........................................................................?

39. Apa fungsi dari pada dioda dan jelaskan .......................................................................................?

40. Apa fungsi dari pada induktor dan jelaskan...................................................................................?


SOAL-SOAL PILIHAN GANDA

1. E 11. A 21. E
2. A 12. E 22. D
3. B 13 C 23. A
4. E 14. B 24. C
5. C 15. A 25. E
6. D 16. D 26. D
7. A 17. A 27. B
8. E 18. C 28. A
9. D 19. C 29. E
10. B 20. A 30. B

JAWABAN SOAL-SOAL ISIAN

31. Komponen pasif adalah resistor, kapasitor dan induktor.

32. Komponen aktif dioda, IC, transistor dan transformator.

33. Resistor yaitu berfungsi untuk membatasi arus pada rangkaian electonic.

34. Transistor yaitu berfungsi untuk penguat arus dalam rangkaian electronic.

35. Transformator yaitu berfungsi untuk menurunkan dan menaikkan tegangan.

36. IC yaitu berfungsi untuk mengatur atau sebagai otaknya electronic.

37. Hubungan seri yaitu hubungan yang sejajar dan paralel sederet.

38. Contactor electrical yang berfungsi untuk memutus dan mengubungkan arus.

39. Dioda yaitu sebagai arus yang mengalir satu arah saja.

40. Induktor atau coil yang berfungsi untuk mengatur frekuensi dalam rangkaian electronic.
UJIAN SEMESTER II AIRCRAFT ELECTRONIC

SOAL-SOAL PILIHAN GANDA :

1. Operational amplifier ini adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dengan
sebuah...............................................................................................................................................?
A. Chip C. IC E. Chip IC
B. Resistor D. Kapasitor

2. Chip IC ini memiliki 2 buah input yaitu.............................................................................................?


A. Inverting C. Non-inverting E. Invert
B. Non invert D. Inverting dan non-inverting

3. Operational amplifier cara kerjanya memiliki berapa karakteristik ................................................?


A. 6 C. 7 E. 4
B. 5 D. 3

4. Rangkaian dasar operational amplifier ini adalah sebagai penguat.................................................?


A. Different C. Differential E. Arus
B. Tegangan D. Listrik

5. Mode loop terbuka adalah besarnya penguat tegangan adalah tak................................................?


A. Terhingga C. Level E. Terbatas
B. Terkecil D. Terbesar

6. Pada mode loop tertutup ini adalah besarnya penguat tegangan tetapi tidak mencapai nilai.......?
A. Minimum C. Resistor E. Kapasitor
B. Maximal D. Transistor

7. Pengertian rectifier adalah alat yang digunakan untuk merubah arus ...........................................?
A. DC ke AC C. AC ke DC E. Electro
B. AC D. DC

8. Gelombang AC dibedakan menjadi penyearah penuh yaitu dengan ..............................................?


A. Central tap (CT) C. Central E. Tap
B. Centripugal D. Centralisis

9. Power supply adalah suatu alat perangkat keras yang mengalirkan arus listrik...............................?
A. AC C. AC dan DC E. Netral
B. Standby D. DC

10. Power supply ini adalah sama sebuah alat sebagai ........................................................................?
A. Inverter C. Converter E. Rectifier
B. Penguat D. Penyearah

11. Rectifier ini adalah penyerah gelombang penuh dengan menggunakan dioda..............................?.
A. Bridge C. Biasa E. Schottky
B. Laser D. Foto

12. Rangkaian rectifier banyak digunakan transformator step.............................................................?


A. Up C. Down E. Up dan down
B. By step D. Standby

13. Transformator sering disebut juga dengan.....................................................................................?


A. Transistor C. Trafo E. Accu
B. Transformer D. Rectifier

14. Transfomer ini bisa menurunkan tegangan dari 220 VAC menjadi...................................................?
A. 110 VAC C. 100 VAC E. 115 VAC
B. 12 VAC D. 120 VAC

15. Transformer ini juga bisa menaikkan tegangan dari 110 VAC menjadi.............................................?
A. 220 VAC C. Maximum E. Minimum
B. Standard D. Tetap

16. Transformer ini bekerja sama dengan prinsip induksi......................................................................?


A. Electro C. Electromagnetic E. Magnetic
B. Electrical D. Electronica

17. Pengertian inverter ini juga disebut power inverter yaitu untuk mengubah arus ............................?
A. AC ke DC C. AC E. DC ke AC
B. DC D. Standby
18. Sumber-sumber arus listrik DC ini merupakan input dari power......................................................?
A. Dynamo C. Accu E. Generator
B. Battery D. Motor

19. Bentuk gelombang power inverter ini biasanya memakai gelombang..............................................?


A. Square wave C. Staright wave E. Circle wave
B. Waves D. Sea wave

20. Sederhananya power inverter ini sering digunakan untuk mengubah arus rangkaian....................?
A. Osilocop C. Oscilator E. Computer
B. Flip-flop D. Seven segment

21. Pengertian motor servo mechanism ini adalah motor listrik...........................................................?


A. AC C. DC E. AC/DC
B. Standby AC D. Tetap

22. Motor servo mechanism ini adalah dapat menampilkan gerakkan 0 sampai...................................?
A. 40 derajat C. 30 derajat E. 770 derajat
B. 360 derajat D. 20 derajat

23. Motor servo mechanism ini fungsinya untuk menggerakan seperti ................................................?
A. Motor C. Robot E. Generator
B. Navigasi D. Dynamo

24. Kelebihan motor servo mechanis yaitu tidak mengeluarkan............................................................?


A. Suara berisik C. Suara halus E. Arus
B. Tegangan D. Resistansi

25. Kekurangan motor servo mechanism yaitu harga relatif lebih.........................................................?


A. Murah C. Intensif E. Mahal
B. Sedikit murah D.Sedikit mahal

26. Prinsip kerja motor servo mechanism ini kerjanya searah maupun berlawanan ............................?
A. Arah C. Arah terbalik E. Searah
B. Arah jarum jam D. Derajat

27. Sistem komunikasi pesawat udara ini berguna sekali untuk menuntun...........................................?
A. Pramugari C. Pilot E. Supir
B. Aircrew D. Teknisi
28. Komunikasi pesawat udara yaitu high frequensi ini hubungan pesawat antar................................?
A. Pesawat C. Station bumi E. Satelit
B. Aircrew D. Apollo

29. Radio frequensi spektrum ultra high frequensi jarak dengan satuan .............................................?
A. 300 MHz – 3 GHz C. 30 MHz – 300 MGz E. 3 MGz – 30 MHz
B. 300 MHz – 30 GHz D. 300 MHz – 330 GHz

30. Transmitter adalah suatu alat yang digunakan untuk merubah sensing elemen menjadi................?
A. Signal C. Sensor E. Electromagnetic
B. Elementasi D. Gelombang

SOAL-SOAL ISIAN :

31. Jelaskan pengertian operational amplifier.....................................................................................?

32. Jelaskan pengertian dari pada rectifier..........................................................................................?

33. Apa yang dimaksud dengan power supply dan jelaskan................................................................?

34. Apa yang dimaksud dengan transformator dan jelaskan...............................................................?

35. Apa yang dimaksud dengan inverter dan jelaskan.........................................................................?

36. Jelaskan tentang pengertian motor servo mechanism..................................................................?

37. Apa saja komunikasi dalam pesawat udara...................................................................................?

38. Komunikasi pesawat udara terbagi menjadi berapa bagian dan jelaskan.....................................?

39. Apa saja komunikasi external pesawat udara..............................................................................?

40. Apa yang dimaksud dengan transmitter dan fungsinya.................................................................?


JAWABAN SOAL-SOAL PILIHAN GANDA

11. E 11. A 21. E


12. D 12. C 22. B
13. A 13 C 23. C
14. C 14. B 24. A
15. A 15. A 25. E
16. B 16. C 26. B
17. C 17. E 27. C
18. A 18. B 28. C
19. D 19. A 29. A
20. C 20. A 30. C

JAWABAN SOAL-SOAL ISIAN

31. Pengertian operational amplifier adalah sebagai penguat arus yang tinggi dengan input
inverting dan non inverting.

32. Rectifier adalah suatu alat untuk merubah tegangan AC ke DC.

33. Power suplly adalah suatu alat perangkat keras untuk rangkaian electronic untuk
mengalirkan arus DC.

34. Transformator adalah suatu alat untuk menurunkan dan menaikan tegangan.

35. Inverter adalah suatu alat untuk mengubah arus AC ke DC.

36. Motor servo mechanism ini adalah suatu alat motor listrik AC dan DC untuk umpan balik.

37. Komunikasi pesawat udara adalah suatu alat untuk menuntun pilot untuk take-off dan
landing.
38. Komunikasi pesawat udara terbagi menjadi 3 band frequensi.

39. Komunikasi external pesawat udara yaitu high frequensi.

40. Transmitter pesawat udara adalah untuk mengubah sensing elemen menjadi sensor .

Anda mungkin juga menyukai