Anda di halaman 1dari 94

Nama : Jhon Erick Manalu

Kelas : EL 1 A
Tugas : Komponen Elektronika
A. Pengertian Resistor

Pengertian resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai
penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua
komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding
dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah
resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama
yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik
lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang
dilambangkan dengan simbol (Omega) merupakan satuan resistansi dari sebuah
resistor yang bersifat resistif.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dan paling
banyak dalam setiap rangkaian elektronika. Dengan demikian Anda harus
mempelajari dan memahami sebaik mungkin tentang resistor. Anda harus mampu
mengetahui nilai dari sebuah resistor beserta fungsinya bila ingin membuat sebuah
rangkaian elektronika.
Resistor kawat adalah jenis resistor generasi pertama yang lahir pada saat rangkaian
elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Bentuknya bervariasi dan
memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam
rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang
tinggi. Jenis lainnya yang masih dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor dengan lilitan
kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen. Rating
daya yang tersedia untuk resistor jenis ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10
watt.
B. Jenis Resistor
1. Resistor
tetap
Pada awalnya, resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi
lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk
gelang dan pembacaannya dapat dilihat pada tabel kode warna. Jenis
resistor ini juga merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya
resistor kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian
rangkaian elektronika.
Dengan adanya perkembangan teknologi di bidang elektronika, saat ini telah
dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari bahan keramik atau porselin.
Kemudian, dengan perkembangan yang ada, telah dibuat jenis resistor
keramik yang dilapisi dengan kaca tipis. Jenis resistor ini telah banyak
digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini karena bentuk fisiknya kecil
dan memiliki resistansi yang tinggi. Resistor ini memiliki rating daya sebesar
1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt.
Resistor film karbon ini adalah resistor hasil pengembangan dari resistor batang
karbon. Sejalan dengan perkembangan teknologi, para produsen komponen
elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan
dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini juga sudah
banyak digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil
dan memiliki resistansi yang tinggi. Namun, untuk masalah ukuran fisik, resistor ini
masih kalah jika dibandingkan dengan resistor keramik. Resistor ini memiliki rating
daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt.
Resistor film metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor
tahan terhadap perubahan temperatur. Resistor ini juga memiliki tingkat kepresisian yang
tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya
sekitar 1% atau 5%. Jika dibandingkan dengan resistor film karbon, resistor film metal ini
memiliki tingkat kepresisian yang lebih tinggi dibandingkan dengan resistor film karbon
karena resistor film metal ini memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang
warna. Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor film
metal ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian rangkaian yang memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi, seperti alat ukur. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt,
1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt.
Potensiometer merupakan variable resistor yang paling sering digunakan. Pada umumnya,
potensiometer terbuat dari kawat atau karbon. Potensiometer yang terbuat dari kawat merupakan
potensiometer yang telah lama lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih
menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Potensiometer dari kawat ini memiliki bentuk yang cukup
besar, sehingga saat ini sudah jarang ada yang memakai potensiometer seperti ini. Pada saat ini,
potensiometer lebih banyak terbuat dari bahan karbon. Ukurannya pun lebih kecil, namun dengan
resistansi yang besar. Gambar di samping adalah potensiometer yang terbuat dari bahan karbon. Pada
umumnya, perubahan resistansi pada potensiometer terbagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik.
Yang dimaksud dengan perubahan secara linier adalah perubahan nilai resistansinya sebanding
dengan arah putaran pengaturnya. Sedangkan, yang dimaksud dengan perubahan secara logaritmik
adalah perubahan nilai resistansinya berdasarkan perhitungan logaritmik. Pada umumnya,
potensiometer logaritmik memiliki perubahan resistansi yang cukup unik karena nilai maksimal dari
resistansi diperoleh ketika kita telah melakaukan setengah kali putaran pada pengaturnya. Sedangkan,
nilai minimal diperoleh saat pengaturnya berada pada titik nol atau titik maksimal putaran. Untuk dapat
mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau logaritmik, dapat dilihat huruf yang tertera di
bagian belakang badannya. Jika tertera huruf B, maka potensiometer tersebut logaritmik. Jika huruf A,
maka potensiometer linier. Pada umumnya, nilai resistansi juga tertera pada bagian depan badannya.
Nilai yang tertera tersebut merupakan nilai resistansi maksimal dari potensiometer.
2. Resistor
variabel
Potensiometer geser merupakan kembaran dari potensiometer yang telah dibahas di atas. Perbedaannya
adalah cara mengubah nilai resistansinya. Pada potensiometer yang telah dibahas di atas, cara mengubah
nilai resistansinya adalah dengan cara memutar gagang yang muncul keluar. Sedangkan, untuk
potensiometer geser, cara mengubah nilai resistansinya adalah dengan cara menggeser gagang yang
muncul keluar. Bentuk dari potensiometer geser dapat dilihat pada gambar di samping. Pada umumnya,
bahan yang digunakan untuk membuat potensiometer ini adalah karbon. Adapula yang terbuat dari kawat,
namun saat ini sudah jarang digunakan karena ukurannya yang besar. Pada potensiometer geser ini,
perubahan nilai resistansinya hanyalah perubahan secara linier. Bentuk potensiometer geser dapat dilihat
pada gambar di atas dengan komponen yang ditengah.
Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer. Sifat dan karakteristik dari trimpot
tidak jauh beda dengan potensiometer. Hanya saja, trimpot ini memiliki ukuran yang
jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai
resistansinya juga dibagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Huruf B yang tertera
pada trimpot menyatakan perubahan nilai resistansinya secara logaritmik, sedangkan
huruf A untuk perubahan secara linier. Untuk mengubah nilai resistansinya, kita dapat
memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng. Bentuk
trimpot dapat dilihat pada gambar di samping.
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature
Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi
perubahan temperatur di sekelilingnya. Untuk NTC, nilai resistansi akan naik
jika temperatur sekelilingnya turun. Sedangkan, nilai resistansi PTC akan naik
jika temperatur sekelilingnya naik. Kedua komponen ini sering digunakan
sebagai sensor untuk mengukur suhu atau temperatur daerah di
sekelilingnya. Bentuk NTC dan PTC dapat dilihat pada gambar di atas
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah
jika terjadi perubahan intensitas cahaya di daerah sekelilingnya. Pada prinsipnya,
intensitas cahaya yang besar mampu mendorong elektron untuk menembus batas
batas pada LDR. Dengan demikian, nilai resistansi LDR akan naik jika intensitas
cahaya yang diterimanya sedikit atau kondisi sekelilingnya gelap. Sedangkan, nilai
resistansi LDR akan turun jika intensitas cahaya yang diterimanya banyak atau kondisi
sekelilingnya terang. LDR sering digunakan sebagai sensor cahaya, khususnya
sebagai sensor cahaya yang digunakan pada lampu taman. Bentuk LDR dapat dilihat
pada gambar di atas
C. Fungsi
Resistor
1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar
sesuai dengan kebutuhan
suatu rangkaian elektronika.

2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.

3. Berfungsi untuk membagi tegangan.

4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan
frekuensi rendah dengan bantuan transistor daan
kondensator (kapasitor)
Kode Warna Angka angka berarti Pengali Toleransi
Hitam 0 1 x
Cokelat 1 10 x 1 %
Merah 2 100 x 2 %
Orange 3 1.000 x
Kuning 4 10.000 x
Hijau 5 100.000 x 0,5 %
Biru 6 1.000.000 x
Ungu 7 10.000.000 x
Abu-abu 8 100.000.000 x
Putih 9 1.000.000.000 x
Perak 10 %
Emas 5 %
Tak Berwarna 0,1 x 20 %
dimana:
R = Resistor Vd = Tegangan kerja LED
I = Arus LED Vs = Tegangan sumber( bisa battery 12V, atau
sumber tegangan lainnya).
e. Cara Menghitung Nilai Resistor
Tegangan kerja / jatuh pada sebuah LED menurut warna yang dihasilkan
adalah sbb :

Infra merah : 1,6 V
Merah : 1,8 V 2,1 V
Oranye : 2,2 V
Kuning : 2,4 V
Hijau : 2,6 V
Biru : 3,0 V 3,5 V
Putih : 3,0 3,6 V
Ultraviolet : 3,5 V

Mengacu data di atas maka Apabila kita ingin mencari nilai resistor pada LED
dapat anda gunakan rumus berikut
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk
menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan, selain itu kapasitor juga
dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi. Kapasitas untuk
menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan listrik disebut Farad (F)
sedangkan simbol dari kapasitor adalah C (kapasitor). sebuah kapasitor
pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar
satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator
yang sering disebut dielektrik.
Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor
tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik,
kertas, udara, metal film dan lain-lain. Kapasitor sering juga disebut sebagai
kondensator. Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung
dari kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya.
Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah
Michael Faraday(1791-1867) pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian
yaitu kapasitor Polar dan Non Polar, berikut penjelasanya :
adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas
positif dan negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari
elketrolit dan biasanya kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar
dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik kertas atau
mika atau keramik.Lihat pada gambar di bawah.
adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak
mempunyai polaritas artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik.
biasanya kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil dan bahan
dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll.
Satuan-satuan yang sering dipakai untuk kapasitor adalah :
Sifat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dan
kapasitor juga mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC (direct Current) dan
dapat dilalui arus AC (alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai
impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan).
kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya dibagi menjadi 2 bagian:
adalah seperti yang telah saya jelaskan diatas.

adalah kapasitor yang dapat diubah nilainya. Biasanya
kapasitor ini digunakan sebagai tuning pada sebuah radio. Ada 2 macam
kapasitor variable yaitu varco (variable Capacitor) dengan inti udara dan
varaktor ( dioda varaktor). Pada dasarnya varaktor adalah sebuah Dioda tetapi
dipasang terbalik, dioda varaktor dapat mengubah kapasitansi dengan
memberikan tegangan reverse kepada ujung anoda dan katodanya. Biasanya
varaktor digunakan sebagai tuning pada radio digital dengan fasilitas auto
search.
Fungsi kapasitor pada rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai berikut:
1. Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui
arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2
buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih
berhubungan secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai
kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.

2. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang
saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar
kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk
memotong tegangan ripple.

3. Kapasitor sebagai penggeser fasa.

4. Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.

5. Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah
saklar.
Terdiri atas dua keping konduktor yang ruang diantaranya diisi oleh dielektrik
(penyekat)
Besaran kapasitor adalah Kapasitas.
Satuan SI dari kapasitas adalah farad (F)
Kapasitas Kapasitor
Kapasitas adalah ukuran kemampuan atau daya tumpang kapasitor untuk
menyimpan muatan listrik untuk beda potensial yang diberikan.
V = q ( 1/C1 + 1/C2 )
Rangkaian Kapasitor Paralel
Kapasitas Ekuivalen
Paralel
Rumus Kapasitor
Paralel
atau kumparan adalah merupakan salah satu di antara komponen pasif
elektronika yang bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik dan
sebaliknya bisa menghasilkan listrik bila diberi medan magnet. Induktor ini
umumnya dibuat dari kawat penghantar tembaga yang dibentuk menjadi kumparan
atau lilitan. satuan induktansinya disebut henry ( h=henry, mh=mili henry, uh=mikro
henry, nh=nano henry ) dengan notasi penulisan huruf l.
Suatu induktor yang ideal mempunyai induktansi, namun tanpa resistansi atau kapasitansi,
dan tidak memboroskan energi. sebuah induktor pada kenyataanya adalah kombinasi dari
induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas dari kawat tembaga, dan beberapa
kapasitansi. Pada satu frekuensi, induktor bisa menjadi sirkuit resonansi lantaran kapasitas
parasitnya. Tak hanya memboroskan energi pada resistansi kawat, induktor berinti magnet
juga memboroskan energi didalam inti karena dampak histeresis, dan pada arus tinggi bisa
mengalami non linearitas karena adanya penjenuhan.
Jenis-Jenis lilitan Induktor
1. Lilitan ferit sarang madu

Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilanganuntuk mengurangi dampak
kapasitansi
terdistribusi. ini kerap dipakai pada rangkaian tala pada penerima radio didalam
jangka gelombang menengah dan gelombang panjang. karena konstruksinya,
induktansi
tinggi bisa dicapai dengan bentuk yang kecil.
2. Lilitan inti toroid

Sebuah lilitan simpel yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan medan
magnet
eksternal dengan kutub utara-selatan. sebuah lilitan toroid bisa dibuat dari lilitan
silinder
dengan menghubungkannya menjadi berbentuk donat, sehingga menyatukan
kutub utara
dan selatan. pada lilitan toroid, medan magnet ditahan pada lilitan. ini
mengakibatkan
lebih sedikit radiasi magnetik dari lilitan, dan kekebalan dari medan magnet
eksternal.
Fungsi induktor
1. Tempat terjadinya gaya magnet
2. Pelipat ganda tegangan
3. Pembangkit getaran
Kegunaan induktor
1.Sebagai pemroses sinyal pada rangkaian analog
2.Dapat menghilangkan noise ( dengung )
3.Dapat mencegah interferensi frekuensi radio
4.Sebagai komponen utama pembuatan transformator
5.Sebagai filter pada rangkaian power supply
Banyak perangkat dan komponen elektronika yang dibuat dengan mengunakan
kumparan induktor seperti relay, speaker, trafo, buzzer , dan komponen lain yang
terkait dengan frekuensi dan medan magnet.
Menurut manfaatnya induktor bekerja pada :
1. frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator
2. frekuensi menengah pada spul MF
3. frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, spul relay, trafo
tenaga,
dan spul penyaring
Saklar (Switch)
Switch (Saklar) adalah sebuah perangkat elektronik yang digunakan untuk
memutuskan jaringan listrik atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada
dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan
listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen
elektronika arus lemah.
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu
rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on)
atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih
agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan
oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek
korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi
dan anti karat. Pada dasarnya tombol bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik,
karena bisa dijadikan sebagai pedoman pada mikrokontroller untuk pengaturan
alat dalam pengontrolan.
Pada umumnya saklar push button adalah tipe saklar yang hanya kontak
sesaat saja saat ditekan dan setelah dilepas maka akan kembali lagi menjadi
NO, biasanya saklar tipe NO ini memiliki rangkaian penguncinya yang
dihubungkan dengan kontaktor dan tipe NO digunakan untuk tombol on. Push
button ada juga yang bertipe NC, biasanya digunakan untuk tombol off.
Macam-Macam Saklar :
1. Saklar Push Button
Terdapat 4 konfigurasi saklar push button:
a. Tanpa-pengunci (no guard),
b. Pengunci-penuh (full guard),
c. Extended guard, dan
d. Mushroom button.
Cara Kerja
Alat ini befungsi sebagai pemberi sinyal masukan pada rangkaian listrik, ketika / selama
bagian knopnya ditekan maka alat ini akan bekerja sehingga kontak-kontaknya akan
terhubung untuk jenis normally open dan akan terlepas untuk jenis normally close, dan
sebaliknya ketika knopnya dilepas kembali maka kebalikan dari sebelumnya, untuk
membuktikannya pada terminalnya bisa digunakan alat ukur tester / ohm meter. pada
umumnya pemakaian terminal jenis NO digunakan untuk menghidupkan rangkaian dan
terminal jenis NC digunakan untuk mematikan rangkaian, namun semuanya tergantung dari
kebutuhan.
Penggunaan.
Seperti telah kita ketahui, alat ini sangat banyak digunakan, dalam sebuah operation panel
bisa terdapat beberapa Push Button tergantung dari keperluan, alat ini juga memiliki kode
warna pada bagian knopnya untuk membedakan fungsi dari masing-masing alat, seperti
warna merah digunakan untuk tombol berhenti/ stop, lalu warna hitam/ hijau digunakan
untuk tombol jalan/start kemudian warna kuning digunakan untuk tombol reset atau alarm
stop, ada beberapa contoh penggunaan Push Button seperti untuk menjalankan motor/
pompa, menjalankan conveyor, menghidupkan lampu, mereset alarm, menyalakan bell,
menghidupkan cylinder dan masih banyak lagi.
2. Saklar Toggle
Saklar toggle adalah bentuk saklar yang paling sederhana, dioperasikan
oleh sebuah tuas toggle yang dapat ditekan ke atas atau ke bawah.
Menurut konvensinya, posisi ke bawah mengindikasikan keadaan
hidup, atau menutup atau disambungkan. Saklar toggle yang
diperlihatkan di dalam foto memiliki tuas dengan posisi ke atas. Di
belakang tuas terdapat sebuah alur sekrup (dolly) yang dilengkapi
dengan sebuah mur besar. Alur dan mur ini digunakan untuk
memasangkan saklar disebuah panel. Di bagian belakang saklar terdapat dua
buah ta (cantolan) terminal, tempat dimana kawat-kawat listrik disambung dan disolder.


Saklar beban besar (heavy duty), memiliki kemampuan untuk
menyambungkan arus hingga sebesar 10 A AC. Saklar-saklar toggle
beban-besar seringkali digunakan untuk mensaklarkan pasokan listrik
dari sumber PLN ke berbagai peralatan dan perangkat listrik. Akan
tetapi, saklar-saklar jenis ini juga dapat digunakan untuk
menyambungkan arus listrik yang lebih kecil. Saklar toggle berukuran
kecil (miniatur) disebelah ini cocok untuk digunakan pada sebuah panel
kontrol.

Saklar-saklar toggle yang lebih besar memiliki dua buah tag terminal,
yang mengindikasikan bahwa saklar ini memiliki kontak-kontak jenis
single-pole, single-throw (satu- kutub, satu arah-SPST). Simbol untuk
saklar-saklar ini memperlihatkan bagaimana cara kerjanya. Saklar hanya
menyambungkan sebuah rangkaian listrik tunggal dan berada dalam
keadaan menutup atau membuka.
Saklar toggle yang berukuran lebih kecil memiliki
kontak-kontak jenis single-pole, double-throw (satu-
kutub, dua-arah-SPDT) Tag terminal yang berada di
tengah adalah jalur arus bersama dan dapat
membentuk sambungan (kontak) dengan salah satu
dari kedua tag lainnya. Kontak-kontak semacam ini
disebut sebagai kontak-kontak ganti (changeover
contacts).

Saklar Toggle ini menghubungkan atau memutuskan
arus dengan cara menggerakkan toggle/tuas yang ada
secara mekanis. Ukurannya relatif kecil, pada
umumnya digunakan pada rangkaian elektronika
3. Selector Switch
Saklar pemilih ini menyediakan beberapa posisi kondisi on dan kondisi
off, ada dua, tiga, empat bahkan lebih pilihan posisi, dengan berbagai
tipe geser maupun putar. Saklar pemilih biasanya dipasang pada panel
kontrol untuk memilih jenis operasi yang berbeda, dengan rangkaian
yang berbeda pula. Saklar pemilih memiliki beberapa kontak dan setiap
kontak dihubungkan oleh kabel menuju rangkaian yang berbeda, misal
untuk rangkaian putaran motor cepat dan untuk rangkaian putaran
motor lambat. Atau pada rangkaian audio misalnya memilih posisi radio,
tape dan lainnya
4. Saklar Mekanik
Saklar mekanik umumnya digunakan untuk automatisasi dan juga
proteksi rangkaian. Saklar mekanik akan on atau off secara otomatis
oleh sebuah proses perubahan parameter, misalnya posisi, tekanan,
atau temperatur. Saklar akan On atau Off jika set titik proses yang
ditentukan telah tercapai. Terdapat beberapa tipe saklar mekanik,
antara lain: Limit Switch, Flow Switch, Level Switch, Pressure Switch
dan Temperature Switch. Contoh pengunaannya seperti pada magic com
adalah saklar Temperature Switch
a. Limit Switch (LS)
Limit switch termasuk saklar yang banyak digunakan di industri. Pada dasarnya limit switch bekerja
berdasarkan sirip saklar yang memutar tuas karena mendapat tekanan plunger atau tripping sirip wobbler.
Konfigurasi yang ada dipasaran adalah: (a).Sirip roller yang bisa diatur, (b) plunger, (c) Sirip roller standar,
(d) sirip wobbler, (e) sirip rod yang bisa diatur. Pada saat tuas tertekan oleh gerakan mekanis, maka
kontak akan berubah posisinya. Contoh aplikasi saklar ini adalah pada PMS (Disconecting Switch) untuk
menghentikan putaran motor lengan PMS.
Saklar temperatur disebut thermostat, bekerja berdasarkan perubahan temperatur. Perubahan
kontak elektrik di-trigger (dipicu) oleh pemuaian cairan yang ada pada chamber yang tertutup
(sealed chamber) chamber ini terdiri dari tabung kapiler dan silinder yang terbuat dari stainless
steel. Cairan di dalam chamber mempunyai koefisiensi temperatur yang tinggi, sehingga jika
silinder memanas, cairan akan memuai, dan menimbulkan tekanan pada seluruh lapisan penutup
chamber. Tekanan ini menyebabkan kontak berubah status.Secara fisik saklar ini terdiri dari dua
komponen, yaitu bagian yang bergerak/bergeser (digerakkan oleh tekanan) dan bagian kontak.
Bagian yang bergerak dapat berupa diafragma atau piston. Kontak elektrik biasanya terhubung
pada bagian yang bergerak, sehingga jika terjadi pergeseran akan menyebabkan perubahan
kondisi (On ke Off atau sebaliknya)

Saklar ini digunakan untuk mendeteksi perubahan aliran cairan atau gas di
dalam pipa, tersedia untuk berbagai viskositas. Pada saat cairan dalam pipa
tidak ada aliran, maka kontak tuas/piston tidak bergerak karena tekanan
disebelah kanan dan kiri tuas sama. Namun pada saat ada aliran, maka
tuas/piston akan bergerak dan kontak akan berubah sehingga dapat
menyambung atau memutusklan rangkaian.

Saklar level atau float switch, merupakan saklar diskret yang digunakan untuk mengontrol level permukaan cairan di dalam
tangki. Posisi level cairan dalam tangki digunakan untuk men-trigger perubahan kontak saklar. Posisi level switch ada yang
horizontal dan ada yang vertikal.
Pada posisi horizontal, apabila permukaan cairan turun, pelampung juga akan turun, sehingga kontak akan berubah dari
posisinya. Jika permukaan cairan naik lagi, maka pelampung akan naik dan kontak akan berubah lagi. Pada posisi vertikal,
di dalam pelampung terdapat magnet tetap, yang bergerak naik turun mengikuti tinggi permukaan cairan. Di dalam pipa
bagian tengah pelampung terdapat saklar yang membuka dan menutupnya dikerjakan oleh piston yang bergerak mengikuti
magnet tetap di dalam pelampung. FS tersedia dua konfigurasi, yaitu open tank dan closed tank. Open tank digunakan
untuk tanki terbuka sehingga terbuka juga terhadap tekanan atmosfir. Sedangkan closed tank digunakan untuk tanki
tertutup dan bertekanan.
Pressure switch merupakan saklar yang kerjanya tergantung dari tekanan pada
perangkat saklar. Tekanan tersebut berasal dari air, udara atau cairan lainnya,
misalnya oli. Terdapat dua macam Pressure Switch: absolut (trigger (pemicu)
terjadi pada tekanan tertentu) dan konfigurasi diferensial (trigger terjadi karena
perbedaan tekanan).
Sekring atau pengaman terbuat dari kawat pendek dan tipis yang
memiliki titik cair rendah. Kawat tersebut akan cair dan putus jika
dilalui oleh kuat arus yang melewati batas tertentu.

Apabila sekring putus terputuslah aliran listrik didalam rangkaian
dan arus akan berhenti mengalir. Peristiwa itu akan terjadi apabila
hal-hal berikut.
1. Adanya hubungan pendek (korsleting)
2. Hubungan pendek terjadi karena sesuatu hal, misalnya isolasi kabel terbuka dan kawat-
kawat kedua kabel saling bersentuhan. Ketika kawat pada kebel saling bersentuhan,
sebagian besar arus melewati kabel-kabel tersebut, sehingga kuat arusnya sangat besar.
Kawat penghantar menjadi panas dan berpijar, bahkan dapat menghasilkan percikan api,
sehingga dapat menimbulkan kebakaran.
3. Adanya kelebihan beban
4. Apabila pemakaian listrik dirumah terlalu besar atau melebihi daya yang ditentukan, kuat
arus akan melebihi batas maksimal. Jika kuat arus melebihi terlampau besar, akan timbul
panas yang tinggi pada penghantar. Akibatnya, isolasi kabel meleleh lalu terbakar dan
menyebabkan kebakaran.
Setiap sekring mempunyai nilai yang telah ditentukan, biasanya 1 A, 3A, 5A, dan 15 A.
misalnya, pada sebuah setrika listrik terdapat tulisan 120V/240 W. artinya, setrika listrik itu
memerlukan arus 2 ampere. Sekring yang akan digunakan untuk setrika tersebut adalah 3
ampere, sebab apabila menggunakan sekring 1 ampere , sekring itu akan selalu putus.

Sekring akan terputus dengan sendirinya apabila terjadi hubungan singkat atau kelebihan
beban, sehingga terhindar dari bahaya, misalnya kebakaran. Oleh karena itu, sekring
berfungsi sebagai pengaman.
Sekring atau Fuse berfungsi untuk memutus arus listrik yang melewati sekring tersebut
jika terjadi konslet secara tiba-tiba atau arus listrik yang mengalir melebihi besar arus yang
di ijinkan oleh sekring "yang tertulis di body sekring".

Karena fungsi sekring yang akan memutus arus listrik jika terjadi kelebihan arus listrik
yang melewatinya,bisa dikatakan kalau sekring sebagai alat pengaman kebakaran atau
untuk mencegah kebakaran seperti entri akibat tidak menggunakan sekring pada mobil.
Contoh yang paling sederhana adalah lampu rem atau lampu stop dengan lampu standar
terdapat dua buah lampu yang masing-masing lampu menggunakan daya 21 watt pada 12
volt . Jadi berapa arus listrik yang mengalir melewati sekring.


P = daya dalam watt
V = tegangan dalam volt
I = arus dalam ampere



I = 21watt / 12 volt
~ I = 1,75 ampere ]
Setelah diketahui berapa arus yang mengalir pada sebuah bohlam stop 21w/12v adalah 1,75
ampere, jadi kalau terdapat 2 buah bohlam rem (stop), maka arus yang mengalir melewati
sekring stop adalah 2 x 1,75 ampere sama dengan 3,5 ampere. Maka cukuplah di beri
sekring ukuran 10 ampere.
Pertanyaan selanjutnya, kapan saat nya fungsi sekring akan bekerja?
Ketika dengan suatu sebab jalur kabel stop yang menuju ke belakang terjadi konslet
dengan body ( contoh saja jarang terjadi) akhirnya arus listrik saat di injak pedal rem
naik dengan tiba tiba melebihi 10 ampere dan pengaman pun bekerja (sekring memutus
arus), agar kabel tidak terbakar
Berikut kode warna sekring:
Coklat : 7,5 ampere
Merah : 10 ampere
Biru : 15 ampere
Kuning : 20 ampere
Putih : 25 ampere
Hijau : 30 ampere

Menurut bahan semikonduktor ada 2 jenis dioda
1. Dioda Silikon
2. Dioda Germanium
Dioda dengan bias Maju
Dioda dengan bias
Negatif
Grafik Arus Dioda
Simbol Dioda Zener
Karakteristik unik zener bekerja pada bias negatif
Jenis Dioda dan penggunaannya
Dioda Silikon untuk penyearah arus, pengaman
tegangan kejut. IN4001,IN4007,IN5404
Dioda Zener untuk mengatur tegangan zener 6,2 volt ,
zener 3,2 volt
Dioda Bridge untuk penyearah gelombang penuh pada
rangkaian catu daya. B40C800, Kiprox pada kendaraan
bermotor
LED (Light Emitting Dioda) sebagai lampu
indikator.*konsumsi arus rendah 5mA,long life time (1,5
3 V)
Garis beban.
Dari gambar, dengan menggunakan
hukum tegangan Kirchoff (Kirchoff's
Voltage Law / KVL), diperoleh :

v =v
i
- iR
L

dengan R
L
adalah tahanan beban.

Karena ada dua variabel yang belum
diketahui nilainya, yaitu v dan i,
diperlukan satu petunjuk lagi, yaitu
karakteristik dioda.



Garis Beban melewati titik i = 0. Titik
potong v adalah v =v
i

Dan v = 0. Titik potong adalah
i =v
i
/R
L



Gambar Kurva Karakteristik Dinamis
Hubungan arus terhadap tegangan masukan v
i
bervariasi disebut
karakteristik dinamis. Lereng garis beban adalah tetap karena
resistans beban R
L


tetap
Gambar Karakteristik Transfer
Kurva yang menunjukkan hubungan antara tegangan keluaran v
o
dengan tegangan masukan v

i
untuk rangkaian apapun, dinamakan
karakteristik transfer atau karakteristik transmisi.

Karena untuk rangkaian dioda di atas v
o
= iR
L
, maka kurva transfer-
nya sama dengan karakteristik dinamis.

Model Dioda Potongan Linier
ON jika dioda diberi prasikap maju (V>V
y
), resistans R
f
sangat kecil
OFF jika dioda diberi prasikap balik (V < V
y
), resistans R
f
sangat besar

Dioda Zener : dioda yang dirancang untuk bekerja dalam
daerah tegangan zener (tegangan rusak). Digunakan
untuk menghasilkan tegangan keluaran yang stabil.
Simbol :

(a) Karakteristik I V dioda zener
(b) Dalam keadaan operasi, dioda zener dapat dilalui arus
mulai dari 0,1 I
z
sampai dengan I
z

(batas maksimum arus yang diperkenankan)
Daya maksimum yang diperbolehkan : P
z
= V
z
I
z


- I
z

- V
z

0,1 I
z

I
z

V
z

V
z

Tegangan maju
Tegangan
mundur
(a) (b)
Variasi arus operasi
Dioda zener
Agar arus yang melalui dioda zener tidak melebihi harga
I
z
yang diperbolehkan, maka dipasang R seri dengan
dioda. Nilai hambatan R :

V
R

A
D
B C
E F
Beban
R
s

i i
z
i
L

V
in
V
out
= V
z

L z
Z in B A AB R
S
i i i
i
V V
i
V V
i
V
i
V
R



+
-
A B C
D E
Jawab:
i
L
= V
L
/R
L
= 8,2/9 = 0,911 A




Jadi :


F
V
L
V
Z

V
b

V
R

i
L

i
L
i
R
S

i
Z

+
-
Dioda zener memiliki tegangan
rusak = 8,2 V untuk arus
mundur 75 mA < i
Z
<1A. Jika
diberi sumber tegangan V
b

yang dapat bervariasi + 10%
dari nilai nominal 12 V dan
beban R
L
sebesar 9 ohm, hitung
R
S
sehingga tegangan beban
mantap 8,2 V



R
L


L z
Z b R
S
i i
V V
i
V
R


mA 75 , 0 ) ( V; 10,8 V 12 x 9 , 0 ) (
A 1 ) ( V; 13,2 V 12 x 1 , 1 ) (
min min
maks maks


Z b
Z b
i V
i V

62 , 2
A 911 , 0 A 1
V 2 , 8 V 2 , 13
) (
) (
maks
maks
L Z
Z b
S
i i
V V
R
Dioda Pemancar Cahaya (Light Emitting Diode, disingkat
LED) : dioda yang mengubah energi listrik menjadi energi
cahaya yang memiliki jangkauan panjang gelombang
mulai 550 nm (hijau) sampai 1300 nm (inframerah)
Simbol :

Dioda Foto : dioda yang menyerap cahaya sehingga
meningkatkan konduktivitasnya. Dioda foto digunakan
sebagai pencacah cepat yang menghasilkan pulsa arus
ketika cahaya diberi gangguan.
Simbol :

BJT (BIPOLAR JUNTION TRANSISTOR)
PENGUAT TRANSISTOR
Transistor merupakan komponen dasar untuk system penguat. Untuk bekerja sebagai
penguat , transistor harus berada dalam keadaan aktif. Kondisi aktif dengan memberikan
bias pada transistor.
Ada 3 Macam konfigurasi dari rangkaian penguat transistor yaitu :
1. Common-Emitter (CE) atau Emitter ditanahkan
2. Common-Base (CB) atau Basis Ditanahkan dan
3. Common-Collector (CC) atau Kolektor ditanahkan.
KONSTRUKSI BJT
SIMBOL BJT
NPN PNP
Keterangan : E = Emiter
B = Basis
C = Collector

Basis adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan atau ditanahkan, lalu input
dimasukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Base
Mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.
Penguat Common Base Mempunyai Karakter sebagai berikut :
Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehingga meminimalkan efek umpan
balik.
Mempunyai impedansi input yang relative tinggi sehingga cocok untuk penguat sinyal
kecil (Pre Amplifier)
Sering dipakai pada penguat frekuensi tinggi pada jalur VHF dan UHF
Bisa juga dipakai sebagai buffer atau penyangga.
Penguat common emitter adalah penguat yang kaki emitter transistor di groundkan atau
ditanahkan, lalu input dimasukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat
Common Base Mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.

Penguat Common Emiter Mempunyai Karakter sebagai berikut :
Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input
Sangat mungkin terjadi isolasi karena adanya umpan balik positif , sehingga sering
dipasang umpan balik negative untuk mencegahnya.
Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu
dan bias transistor.

Penguat common kolektor adalah penguat yang kaki kolektor transistor di groundkan atau
ditanahkan, lalu input dimasukkan ke basis dan output diambil pada kaki emitor. Penguat
Common Base Mempunyai karakter sebagai penguat Arus
Penguat Common kolektor Mempunyai Karakter sebagai berikut :
Sinyal outputnya sefase dengan sinyal input.
Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1.
Mempunyai prnguatan arus sama dengan HFE transistor.
Cocok dipakai untuk penguat penyangga karena mempunyai impedansi output yang
rendah.
NILAI MAKSIMUM
Adapun nilai maksimum merupakan Parameter transistor yang tidak bisa dilampaui
yaitu:
V
CE
max Tegangan collector emitter maksimum
V
CEO
max Tegangan collector emitter saat bias terbuka (I
B
= 0)
I
c
max Arus Collector maksimum
I
B
max Arus basis maksimum
P
C
max Daya maksimum yang boleh
didisipasikan pada transistor




P
B
= V
BE
x I
B

Karena V
BE
dan I
B
kecil maka diabaikan (neglizible) sehingga : P
TOTAL
P
C

V
CE
dan I
c
tidak boleh maksimum dalam satu operasi (secara bersamaan).
KARAKTERISTIK TRANSISTOR
Terdapat 3 karakteristik transistor, yaitu :

a. Karakteristik Input I
B
= f(V
BE
) b. Karakteristik Output I
C
= f(V
CE
)
c. Karakteristik Transfer I
C
= f(I
B
)
FET pertemuan (JFET, junction FET) adalah sebuah transistor kutub
tunggal, yang untuk bekerjanya dia hanya memerlukan pembawa
mayoritas (majority carrier). Transistor kutub tunggal ini lebih
mudah dipahami dari pada transistor bipolar.

DAERAH JFET
Gambar 13-1a, menunjukkan bagian dari suatu JFET. Ujung yang
bawah disebut sumber (source) dan ujung yang atas disebut cerat
(drain), potongan semikonduktor antara sumber dan cerat
merupakan kanal (Channel).

Dengan melekatkan dua daerah p pada sisi sisi kanal, kita
dapatkan JFET kanal n seperti gambar 13-1b. tiap tiap daerah p
disebut sebuah gerbang (gate). Jika pembuat menghubungkan suatu
kawat luar yang terpisah ke tiap gerbang, kita sebut alat tersebut
sebuah JFET gerbang ganda. Penggunaan utama dari suatu JFET
gerbang ganda adalah dengan sebuah penyampur (mixer).
Pada seluruh bagian dari bab ini kita mengkonsentrasikan diri pada JFET gerbang
tunggal, suatu alat (device) yang gerbang gerbangnya dihubungkan dibagian dalam.

Suatu JFET gerbang tunggal hanya mempunyai satu kawat penghubung gerbang luar seperti
ditunjukkan dalam gambar 13-1c. jika menggunakan symbol ini, harus diingat bahwa kedua
daerah -p mempunyai potensial yang sama karena mereka dihubungkan dibagian dalam.
Gambar 13-1 (a) bagian dari sebuah JFET
(b) JFET gerbang ganda
(c) JFET gerbang tunggal
PEMBIASAN JFET

Gambar 13-2a menunjukkan polaritas normal untuk bias suatu JFET
kanal n. Caranya adalah menggunakan tegangan negative antara
gerbang dan sumber, ini membias reverse gerbang tersebut. Karena
gerbang dibias reverse arus yang mengalir dalam penghubung gerbang
hanyalah suatu arus yang kecil yang dapat diabaikan. Untuk pendekata
pertama, arus gerbang adalah nol.

Nama efek medan (field effect) dihubungkan dengan lapisan
lapisan pengosongan (depletion layers) disekitar tiap sambungan
pn.gambar 13-2b menunjukkan lapisan lapisan pengosongan tersebut.
Arus dari sumber ke cerat (drain) harus mengalir melalui kanal sempit
antara lapisan lapisan pengosongan. Ukuran dair lapisan lapisan
pengosongan tersebut menentukan lebar dari saluran konduksi. Makin
negative tegangan gerbang, saluran konduksi menjadi makin sempit,
karena lapisan lapisan pengosongan satu sama lain menjadi lebih
dekat.
Perbedaan antara suatu JFET dengan suatu transistor bipolar adalah gerbang dibias reverse
sedangkan basis dibias forward. Perbedaan penting ini berarti JFET bekerja seperti suatu alat
yang tegangannya dapat dikendalikan secara ideal, tegangan input sendiri mengendalikan
arus output.
Gambar (a) Bias Normal dari JFET
Gambar (b) Lapisan pengosongan
(depletion layers)
Gambar 13-2
SIMBOL
Gambar (a) Gambar (b) Gambar (c)
Gambar (d)
Gambar 13-3. Simbol skematis untuk JFET kanal n
Gambar 13-4. Simbol skematis untuk JFET kanal p
Gambar 13-4 menunjukkan JFET kanal p dan symbol skematisnya
JFET kanal p saling melengkapi dengan JFET kanal n. karena
alasan ini, kita dapat mengkonsentrasikan diri pada JFET kanal n
dan memperluas hasil ini untuk JFET kanal p dengan teori
komplemen yang dibahas lebih dulu.
b. MOSFET
Mosfet (Metal-oxide semiconductor FET = FET semikonduktor oksida logam),
mempunyai sumber, gerbang, dan cerat (drain), tegangan gerbang mengendalikan
arus cerat. Perbedaan utama antara sebuah JFET dan sebuah MOSFET adalah bahwa
kita dapat menggunakan tegangan gerbang dan pada dasarnya masih mempunyai
arus gerbang nol.
DAERAH MOSFET
Gambar(a). Kanal -n Gambar(b). Penambahan Substart
gambar(C). Penambahan Logam
gambar(d). Penambahan Gerbang
Gambar 13-9. Bagian dari MOSFET
MODE PENGOSONGAN

Bagaimana bekerjanya MOSFET seperti dalam gambar 13-10a? seperti biasa sumber VDD
memaksa electron pita konduksi mengalir melalui kanal sempit ke sebelah kiri dari substrat p.

Seperti sebelumnya, tegangan gerbang dapat mengendalikan resistansi kanal.
Tetapi karena gerbang diisolasi dari kanal, kita dapat menggunakan baik tegangan positif
maupun negatif ke gerbang. Dalam gambar 13-10a kita telah menunjukkan suatu tegangan
gerbang negatif.
Gambar (a). Operasi mode pengosongan
Gambar (b). Pengosongan kanal
Gambar 13-10
MODE PENINGKATAN

Karena gerbang dari sebuah MOSFET diisolasi dari kanal, kita dapat menggunakan tegangan
positif ke gerbang seperti ditunjukkan dalam gambar 13-10c. lagi, gerbang bekerja sebagai
sebuah pelat kapasitor. Tapi kali ini, muatan positif pada gerbang menginduksi muatan
negative dalam kanal n (lihat gambar 13-10d). muatan negative ini adalah electron pita
konduksi yang ditarik ke dalam kanal. Dengan kata lain, suatu tegangan gerbang positif
bertambah atau mempertinggi konduktivitas kanal. Makin positif tegangan gerbang, makin
besar konduksi dari sumber ke drain.

Operasi dari MOSFET dengan tegangan gerbang positif tergantung pada
peningkatan konduktivitas kanal. Untuk alasan ini, operasi gerbang positif (gambar 13-10c)
disebut mode peningkatan.


-
-
-
-
-
-
+
+
+
+
+
+
Gambar (c).Operasi mode peningkatan
Gambar (d). Meningkatkan konduktivitas
KURVA MOSFET

Gambar 13-11a menunjukkan kurva cerat tipikal untuk suatu MOSFET kanal n.
VGS (off) menunjukkan tegangan gerbang negatif yang memutus arus cerat. Karena VGS
lebih kecil dari nol kita mendapatkan operasi mode pengosongan. Di pihak lain, VGS lebih
besar dari nol memberikan operasi mode-peningkatan.

Gambar 13-11b adalah kurva transkonduktansi dari MOSFET. IDSS menyatakan
arus cerat-sumber dengan gerbang yang dihubung singkat. Tetapi sekarang kurva maluas
ke kanan titik asal seperti ditunjukkan, kurva masih berbentuk parabolic, dan kita dapat
mnggunakan persamaan hukum kuadrat.

=
[1


]
2

(13-12)
Gambar (a). Kurva cerat
Gambar (b). Kurva transkonduktansi
Gambar (c). Titik bias sederhana
Gambar 13-11
RINGKASAN

Ada tiga jenis dasar dari FET yaitu :

1. JFET
2. MOSFET pengosongan (Depletion) peningkatan
3. MOSFET hanya untuk peningkatan.

JFET hanya beroperasi dalam mode pengosongan, MOSFET pengosongan
peningkatan dalam salah datu mode dan MOSFET hanya untuk peningkatan
hanya dalam mode peningkatan.

Semuanya adalah alat hokum kuadrat, yang berarti kurva
transkonduktansinya adalah parabolic. Persamaan transkonduktansi adalah
sama karena tiap parabola mempunyai vertex pada VGS (off).

=
1


2


=
1


2


=
(
2

Cara kerja
Cara kerjanya :
Keadaan I : Jika V
E
B
1
diputus maka I
Eo
mengalir (arus bocor
dioda).
Keadaan II : Apabila tegangan V
E
B
1
di sambung maka akan
mengalir I
E
sehingga tegangan timbul pada rB
1
(V
1
), arus akan
megalir.
Karakteristik Emitter UJT
Batas-batas maksimum (

,jika tidak ada keterangan)

Symbol

Nilai

Satuan

Disipasi daya efektif 360 mW
Arus emitter efektif 50 mA
Nilai puncak arus emitter 10** Amp
Tegangan mundur emitter 30 Volt
Batas-batas suhu untuk penyimpanan -65 sampai +200 C
Karakteristik sambungan ( ,jika tidak ada keterangan)

Karakteristik

Symbol
Nilai minimum Nilai tipikal Nilai maksimum
Satuan
Perbandingan stand off murni ()
2N 4948
2N 4949



0,55
0,74

0,82
0,86
Resistansi antar basis (;)
2N 4948
2N 4949

4,0

7,0

12,0

K
Keofisien suhu resistansi antar basis
(;) -65sampai +100

0,1

-

0,9
Tegangan jenuh emiter
(;)

-

2,5

3,0

Volt
Arus antar basis yang dimoduliasi
(;)

12

15

-

mA
Arus mundur emiter
(;)
(;) 125C

-
-

5,0
-

1,0
1,0

nA
A
Nilai puncak arus emiter
2N 4948
2N 4949

-
-

0,6
0,6

2,0
1,0

A
Arus lembah
2N 4948
2N 4949

2,0

4,0

-
-

mA
Gb. 17.4 satu bagian dari lembaran data UJT
Nilai maksimum

INSTRINSIK STAND OFF RATIO
Perbandingan stand off ratio () merupakan perbandigan R
B1
dengan
R
BB
, V
B1B2
dengan tegangan jatuh gerhubungan emiter (V
D
). juga
menentukan tegangan puncak (V
P
) untuk UJT.
APLIKASI UJT
OSCILATOR RELAKSASI
Dimana :
t = waktu (dt)
c = kapasitansi (farad)
R = resistansi (ohm)
E = tegangan sumber
E
o
= tegangan mula kapasitor
e
c
= tegangan kapasitor pada waktu t
Rangkaian oscilator relaksasi
Daya UJT dimana frekuensi dapat berubah :
APLIKASI UJT
Pengontrolan SCR dgn UJT
Fungsi komponen diatas ;
a. Dioda : sebagai penyearah arus AC menjadi DC
b. R
E
: pemberi arus gate
c. UJT : sebagai pengontrol SCR
d. R
G
: pembatas arus yang masuk ke SCR
e. R
1
: sebagai pembanding arus
f. SCR : Sebagai penyearah yang dapat dikontrol

Anda mungkin juga menyukai