Anda di halaman 1dari 30

BAB 1.

Pengenalan Elektronika

Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah dan
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik
dalam suatu alat seperti komponen elektronik, semikonduktor, komputer, dan lain
sebagainya.

Atom adalah satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri atas inti, yang biasanya
mengandung proton (muatan positif) dan neutron (netral), dan kulit yang berisi
muatan negatif yaitu elektron. Berikut gambar ilustrasi dari atom :

Gambar Ilustrasi Atom


o
 Elektron adalah bagian atom yang memiliki muatan yang
bersifat negatif dan partikel ini tidak mempunyai sub
struktur apapun sehingga dipercaya dengan partikel
elementer.
 Proton adalah sebuah partikel bagian dari atom yang
memiliki muatan yang bersifat positif.
 Neutron adalah partikel bagian dari atom yang memiliki
muatan yang bersifat netral dan agak lebih berat daripada
proton.

Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Sedangkan Arus listrik adalah banyaknya
muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui
suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere. Ada dua jenis arus listrik berdasarkan arah
aliran listriknya. Arus listrik yang mengalir satu arah atau pada arah yang sama
disebut dengan Arus Searah atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Direct
Current yang disingkat dengan DC. Contoh sumber Arus searah adalah seperti
Baterai, Aki, Sel Surya dan Pencatu Daya (Power Supply).
Sedangkan arus listrik yang mengalir dengan arah arus yang selalu beubah-ubah
disebut dengan Arus Bolak-balik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan
Alternating Current yang disingkat dengan AC. Bentuk gelombang AC pada
umumnya adalah gelombang Sinus.

Gambar Kumpulan Komponen Elektronik

Komponen Elektronik terbagi menjadi 2, yaitu :


o Komponen Pasif merupakan komponen elektronika yang tidak
memerlukan sumber daya listrik eksternal untuk pengoperasiannya.

Contoh : Resistor, Kapasitor,  Transformator, Induktor.


o Komponen Aktif merupakan komponen elektronika yang
pengoperasiannya memerlukan sumber daya dari luar.

Contoh : Dioda, Transistor, Thyristor (SCR), Integrated Circuit (IC).

BAB 2. Penerapan Elektronika


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui berbagai macam alat yang
menggunakan konsep elektronika sebagai basis teknologinya seperti pada saat di
rumah, di kantor dan di pabrik.

Contoh peralatan elektronika bidang :

1.
a. Hiburan        : radio, TV, HandPhone
b. Industri         : multimeter, inverter, signal generator
c. Medis            : x-ray, EKG (Electrocardiographs)
d. Pertahanan  : radar, sistem sonar dan sistem infrared
e. Otomotif       : airbag control, window regulator

Pada dasarnya semua alat tersebut dirancang dengan menggunakan konsep dasar
elektronika dengan memanfaatkan berbagai macam komponen yang dijadikan satu
sehingga menjadi sebuah alat. Komponen-komponen yang paling sering digunakan
dalam merancang sebuah alat elektronik terdiri dari :

1.
a. Resistor
b. Kapasitor
c. Induktor
d. Transistor
e. Dioda. 

Tentu saja komponen tersebut tidak dapat berfungsi tanpa adanya listrik sebagai
sumber daya untuk bekerja.

BAB 3. Komponen Resistor


Resistor adalah komponen elektronika yang mempunyai fungsi sebagai penghambat
tegangan dan mengatur arus listrik, dengan nilai resistansi tertentu. Resistor
umumnya memiliki 2 pin dan disimbolkan dengan huruf “R”.

Resistor Berdasarkan Fungsinya


1. Resistor Tetap
Resistor tetap merupakan resistor yang mempunyai nilai resistansi tetap. Biasanya
terbuat dari karbon, kawat atau paduan logam. Pada umumnya resistor ditulis
dengan menggunakan simbol berikut :

Gambar Simbol Resistor Tetap

Pada resistor tetap nilai Resistansi biasanya ditentukan dengan kode warna.
Resistor yang termasuk jenis ini adalah : 


o
 Resistor kawat adalah jenis resistor generasi pertama dimana
rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa
(vacuum tube). Resistor jenis ini memiliki bentuk yang
bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor
kawat biasanya banyak digunakan dalam rangkaian power
karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap
panas yang tinggi. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1
watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt. 
Gambar Resistor Kawat


o
 Resistor batang karbon adalah jenis resistor generasi awal
setelah resistor kawat. Pada mulanya, resistor ini dibuat dari
bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian
diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang yang
pembacaannya dapat dilihat pada tabel kode warna resistor.

Gambar Resistor Batang Karbon


o
 Resistor keramik atau porselin adalah resistor yang terbuat
dari keramik yang dilapisi dengan kaca tipis. Resistor ini
mempunyai bentuk fisik kecil, memiliki resistansi yang tinggi,
dan memiliki rating daya sebesar ¼ watt, ½ watt, 1 watt, dan 2
watt.
Gambar Resistor Keramik


o
 Resistor film karbon adalah resistor yang dibuat dari bahan
karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai
pelindung terhadap pengaruh luar. Karakteristik resistor film
karbon hampir sama seperti resistor keramik, bedanya untuk
resistor ini memiliki nilai resistansi yang dicantumkan dalam
bentuk kode warna.

Gambar Resistor Film Karbon


o
 Resistor film metal adalah resistor yang dibuat hampir
menyerupai resistor film karbon. Resistor ini tahan terhadap
perubahan temperatur dan memiliki tingkat kepresisian yang
tinggi (nilai toleransi biasanya sekitar 1% atau 5%).

Gambar Resistor Film Metal

2. Resistor Variabel
Resistor variabel (variable resistor atau varistor) adalah resistor yang nilai
tahanannya dapat berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya
resistor variabel ditulis dengan menggunakan simbol berikut :
Gambar Simbol Resistor Variabel

Macam-macam resistor variabel antara lain :


o
 Potensiometer adalah resistor tiga terminal yang nilai
tahanannya dapat diubah dengan cara menggeser (untuk
potensio jenis geser) atau memutar (untuk potensio jenis
putar) tuasnya.

Gambar Potensiometer


o
 Trimpot adalah potensiometer yang cara mengubah nilai
tahanannya dengan cara memutar baut potensio
menggunakan obeng minus.
Gambar Trimpot


o
 PTC (Positive Temperature Control)  adalah resistor yang nilai
tahanannya dipengaruhi oleh suhu. Nilai resistansi PTC saat
dingin adalah sangat rendah, tetapi saat suhu PTC naik maka
nilai hambatannya juga ikut naik.

Gambar PTC


o
 NTC (Negative Temperature Control) merupakan kebalikan
dari PTC, dimana nilai resistansi NTC saat dingin sangat tinggi.
Tetapi saat suhu NTC semakin naik, maka nilai resistansinya
akan semakin mengecil bahkan nol.

Gambar NTC


o
 LDR (Light Dependent Resistor)  adalah resistor peka cahaya
atau biasanya disebut dengan fotoresistor. Dimana nilai
resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas
cahaya yang mengenainya.
Gambar LDR


o
 VDR (Voltage Dependent Resistor) adalah sebuah resistor
yang nilai resistansinya akan berubah tergantung dari
tegangan yang diterimanya. Dimana semakin besar tegangan
yang diterima, maka nilai resistansinya akan semakin kecil,
sehingga arus yang mengalir akan semakin besar.

Gambar VDR

Pembacaan Gelang Warna pada Resistor


Untuk kode warna pada resistor dan cara pembacaannya bisa dilihat pada gambar
berikut :
Gambar Kode Warna dan Pembacaan pada Resistor

Cara membacanya sebagai berikut :


o Untuk resistor 4 gelang warna 

Gelang pertama  : Hijau     = 5

Gelang kedua      : Biru       = 6

Gelang ketiga      : Kuning  = 4 nol dibelakang angka gelang kedua

Gelang keempat : Perak    = Toleransi 10%

Jadi, nilai resistor adalah 560.000 Ω atau 560 kΩ dengan toleransi 10%.
 


o Untuk resistor 5 gelang warna

Gelang pertama   : Merah    = 2

Gelang kedua       : Orange   = 3

Gelang ketiga       : Ungu      = 7

Gelang keempat  : Hitam     = 1 nol dibelakang angka gelang ke dua

Gelang kelima      : Coklat    = Toleransi 1%

Jadi, nilai Resistor adalah 237 Ω dengan toleransi 1%.

Pembacaan Kode Angka pada Resistor



o Untuk 3 digit resistor

 
 

Angka pertama : 5

Angka kedua     : 6

Angka ketiga     : 3 nol dibelakang angka kedua

Jadi, nilai resistor adalah 56.000 Ω atau 56 kΩ.


o Untuk 4 digit resistor

Angka pertama : 1

Angka kedua     : 0

Angka ketiga     : 5

Angka ketiga     : 3 nol dibelakang angka kedua

Jadi, nilai resistor adalah 105.000 Ω atau 105 kΩ.


BAB 4. Komponen Kapasitor

Kondensator atau sering disebut kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan
internal dari muatan listrik. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor disimbolkan
dengan huruf “C”. Kapasitor memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael
Faraday.

Kapasitor berdasarkan tipenya



o Kapasitor polar adalah kapasitor yang kedua kaki atau kutubnya
mempunyai polaritas positif dan negatif. Kapasitor Polar memiliki cairan
elektrolit di dalamnya dan kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang
besar. Biasanya kapasitor ini berbentuk tabung dan dilambangkan seperti
gambar berikut.

Gambar Simbol Kapasitor Polar



o Kapasitor bipolar (non-polar) adalah kapasitor yang pada kaki atau
kutubnya tidak mempunyai polaritas sehingga kedua kaki atau kutubnya
dapat dipakai secara berbalik. Kapasitor jenis ini mempunyai nilai
kapasitansi yang kecil bila dibandingkan dengan kapasitor polar dan
biasanya terbuat dari keramik, mika dan sebagainya. Biasanya kapasitor
jenis ini berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya.

Gambar Simbol Kapasitor Bipolar

Kapasitor berdasarkan kegunaannya


1. Kapasitor Tetap
Kapasitor Tetap yaitu kapasitor yang nilainya konstan dan tidak berubah-ubah.
Kapasitor jenis ini memiliki beberapa macam bentuk, yaitu :


o Kapasitor keramik (Ceramic Capacitor) adalah kapasitor yang tidak
mempunyai kaki positif dan negatif (non-polar). Dinamakan Kapasitor
Keramik karena Kapasitor ini sebagai bahan dielektrikum terbuat dari
bahan keramik. Bentuk kapasitor ini ada yang berbentuk bulat tipis dan
persegi empat. Kemudian ada yang berwarna merah, hijau, coklat dan lain
sebagainya. Kapasitor ini mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko
Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF) dengan tegangan
kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, dan juga ada yang sampai ribuan
volt.

Gambar Kapasitor Keramik


Kapasitor keramik tidak dikonstruksi seperti koil maka komponen ini dapat
digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi. Biasanya digunakan untuk melewatkan
sinyal frekuensi tinggi menuju ke ground. Kapasitor ini tidak baik digunakan untuk
rangkaian analog, karena dapat mengubah bentuk sinyal.


o Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang menggunakan dielektrik
terbuat dari bahan termoplastik polar polimer polyethylene
terephthalate (PET). Kapasitor Polyester menyerap kelembaban sangat
sedikit, dan fitur ini membuatnya cocok untuk desain terbuka tanpa
diperlukan pembungkusan wadah lebih lanjut. 

Gambar Kapasitor Polyester

Kapasitor Polyester ini digunakan sebagai kapasitor serbaguna untuk aplikasi DC,
atau untuk rangkaian semi-kritis dengan suhu operasi sampai 125 °C. Rating suhu
maksimum 125 ° C juga memungkinkan kapasitor SMD (Surface-Mount Device)
dibuat dengan bahan PET.


o Kapasitor Kertas atau juga sering disebut dengan kapasitor
padder adalah kapasitor yang terbuat dari dua potongan tipis logam 
penghantar yang dipisahkan oleh kertas lilin yang berfungsi sebagai
dielektrikum. Pada kapasitor ini umumnya memiliki ukuran kapasitansi
yang berkisar antara 300pF hingga 4µF yang biasanya bekerja dengan
tegangan di bawah 600 Volt dan tidak mempunyai polaritas.

Gambar Kapasitor Kertas


Kapasitor mempunyai keistimewaan yaitu dapat digunakan pada rentang suhu yang
sangat luas. Kapastior kertas biasanya digunakan pada rangkaian radio. Kapasitor
ini tidak terlalu tahan panas sehingga pada saat penyolderan harus jumlah panas
yang diberikan harus diperhatikan.


o Kondensator elektrolit (Elco/Electrolite Condenser) biasanya memiliki
bentuk tabung kemudian mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif
(+) dan negatif (–), dimana kaki yang panjang menandakan kutub positif
dan kaki yang pendek menandakan kutub negatif. Nilai kapasitansi dari
kapasitor ini berkisar dari 0,47µF (mikro Farad) sampai ribuan mikro
Farad dengan tegangan kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt. 

Gambar Kapasitor Elektrolit

Kondensator elektrolit biasanya digunakan dalam rangkaian apa saja, misalnya pada


power supply regulator dan rangkaian lainnya. 

2. Kapasitor Tidak Tetap


Kapasitor tidak tetap (variable dan trimmer) adalah jenis kapasitor yang
kapasitansinya dapat diubah-ubah dikarenakan secara fisik mempunyai poros yang
dapat diputar dengan menggunakan obeng. Kapasitor variabel (Varco) biasanya
terbuat dari logam dan mempunyai kapasitansi maksimum sekitar 100pF (piko
Farad) sampai 500pF (piko Farad). Komponen Varco ini banyak digunakan pada
pesawat radio, baik pemancar radio maupun penerimanya.

Gambar Kapasitor Tidak Tetap


 

Pembacaan Nilai Pada Kapasitor


Cara membaca nilai kapasitor tidaklah terlalu sulit, untuk kapasitor tertentu seperti
kapasitor keramik atau polyester cara membaca nilainya lumayan berbeda.

Berikut merupakan tabel pembantu untuk menentukan besar kapasitor.

Gambar Tabel Bantu Perhitungan Kapasitor

Contoh pembacaan kapasitor elektrolit (Elco/Electrolite Condenser)


Untuk kapasitor elektrolit biasanya sudah tertulis kapasitansi dan tegangan kerjanya
secara jelas di kapasitornya. Jadi untuk kapasitor pada gambar diatas memiliki
kapasitansi 3300μF dengan tegangan kerjanya 25V.

Contoh pembacaan kapasitor keramik 3 digit

Angka pertama : 1

Angka kedua     : 0

Angka ketiga     : 4 nol dibelakang angka kedua

Jadi, kapasitansi kapasitor tersebut adalah 100.000pF atau 100nF.

Contoh pembacaan kapasitor keramik 2 digit

Untuk pembacaan kapasitor keramik 2 digit angka yang ditunjukkan merupakan


besar kapasitansi kapasitor tersebut, jadi nilai kapasitor diatas adalah 22pF. Untuk
tegangan maksimum kapasitor keramik sendiri sekitar 50V.

Contoh pembacaan kapasitor Polyester


Untuk pembacaan kapasitor polyester sendiri sama seperti kapasitor keramik 3 digit
dengan tambahan besar toleransi dan tegangan maksimum.

Angka pertama : 1

Angka kedua     : 0

Angka ketiga     : 4 nol dibelakang angka kedua

Huruf                  : J toleransi 5%

2A                       : 100V tegangan maksimum

Jadi ukuran kapasitansi kapasitor tersebut adalah 100.000pF atau 100nF dengan
toleransi 5% dan memiliki tegangan maksimum 100V.
BAB 5. Komponen Induktor

Induktor merupakan komponen elektronika berupa kumparan yang tersusun dari


lilitan kawat. Pada umumnya Induktor ditulis dengan menggunakan simbol berikut :

Gambar Simbol Induktor

Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan medan magnet apabila dialiri oleh arus
listrik. Dan sebaliknya jika induktor diberi medan magnet, maka bisa menghasilkan
listrik. Medan magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam
waktu yang relatif singkat. Induktor sendiri bekerja berdasarkan Hukum Induksi
Faraday.

Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan
Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H). Satuan-satuan turunan dari Henry
tersebut diantaranya adalah milihenry (mH) dan microhenry (µH). Simbol yang
digunakan untuk melambangkan Induktor dalam rangkaian elektronika adalah huruf
“L”. Induktor biasanya sering digunakan dalam rangkaian yang arus dan
tegangannya berubah-ubah.

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari induktor diantaranya adalah :

1. Menyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet,


2. Menahan arus bolak balik (AC),
3. Meneruskan atau meloloskan arus searah (DC),
4. Sebagai penapis (filter) sebagai penalaan (tunning),
5. Kumparan atau koil (lilitan) ada yang memiliki inti udara, inti besi, dan inti ferit,
6. Tempat terjadinya gaya magnet,
7. Bersama kapasitor induktor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat
beresonansi pada frekuensi tinggi,
8. dua induktor atau lebih yang terkopel secara magnetic membentuk transformator,
9. Pelipat ganda tegangan yang dialirkan, dan
10. Sebagai pembangkit getaran
Gambar Induktor

Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya adalah:


o Jumlah Lilitan                     : semakin banyak lilitannya semakin tinggi
Induktansinya.
o Diameter Induktor              : semakin besar diameternya semakin tinggi
pula induktansinya.
o Bahan Inti                            : yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara,
Besi ataupun Ferit.
o Ukuran Panjang Induktor  : semakin pendek induktor (Coil) tersebut
semakin tinggi induktansinya.

Menurut hukum Faraday, semua perubahan fluks magnetik akan menghasilkan


tegangan induksi yang besarnya :

Keterangan :

 N ialah banyaknya lilitan,


 A ialah luas penampang inti (m2),
 Φ ialah fluks magnetik (Wb),
 µ ialah permeabilitas material inti,
 l adalah panjang induktor (m),
 (di/dt) adalah laju perubahan arus dalam satuan 

Jenis-Jenis Induktor 

o Induktor Inti Udara adalah lilitan yang menggunakan inti lilitan udara atau
bisa dikatakan tidak memiliki inti sama sekali dan hanya ruang kosong
yang terisi udara. Induktor dengan inti udara memiliki kerapatan fluks
yang tinggi sehingga banyak dipakai pada rangkaian frekuensi radio dan
televisi.

Gambar Induktor Inti Udara


o Induktor Inti Besi adalah lilitan yang menggunakan inti lilitan berbahan
besi. Bahan besi yang digunakan biasanya menggunakan bahan besi
lunak. Induktor inti besi banyak dipakai pada transformator yang bekerja
pada frekuensi rendah seperti trafo catu daya yang berhubungan dengan
tegangan AC yang memiliki frekuensi rendah.

Gambar Induktor Inti Besi


o Induktor Inti Ferit adalah lilitan yang menggunakan inti lilitan berbahan
ferit. Efisiensi pada induktor inti ferit lebih baik dibanding induktor inti besi
karena dapat mengurangi kerugian histerisis yang biasa terjadi pada
induktor. Selain itu induktor inti ferit dapat bekerja dengan frekuensi yang
jauh lebih tinggi. Induktor inti ferit banyak digunakan pada rangkaian radio
dan televisi yang bekerja pada frekuensi tinggi. Selain itu induktor dengan
inti ferit juga banyak diaplikasikan pada berbagai catu
daya switching seperti power supply komputer, charger laptop, dan
lainnya.

Gambar Induktor Inti Ferit


o Induktor Variabel adalah Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur
sesuai dengan keinginan. Inti dari Variabel Induktor pada umumnya
terbuat dari bahan Ferit yang dapat diputar-putar.

Gambar Induktor Variabel


BAB 6. Komponen Transistor

Transistor adalah komponen semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,


rangkaian pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan
modulasi sinyal. Transistor pertama kali ditemukan oleh tiga orang fisikawan
bernama John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley yang berasal
Amerika Serikat pada akhir tahun 1947 yang merupakan transistor jenis Bipolar.
Pada tahun 1925 seorang fisikawan Jerman yang bernama Julius Edgar
Lilienfeld mematenkan transistor jenis Field Effect Transistor di Kanada. 

Gambar Transistor

Pada dasarnya keluarga transistor digolongkan menjadi 2 keluarga besar yaitu


Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor). Perbedaan
yang paling utama diantara keduanya terletak pada bias Input (atau Output) yang
digunakannya. Transistor Bipolar memerlukan arus untuk mengendalikan terminal
lainnya sedangkan Field Effect Transistor (FET) hanya menggunakan tegangan
saja. Pada pengoperasiannya, Transistor Bipolar memerlukan muatan
pembawa (carrier) hole dan elektron sedangkan FET hanya memerlukan salah
satunya saja. 

Jenis-Jenis Transistor
1. Transistor Bipolar
Transistor Bipolar sering disebut juga dengan Bipolar Junction Transistor (BJT).
Konstruksi dasar Transistor Bipolar terdiri dari dua PN-junction menghasilkan tiga
terminal yang menghubungkan dengan masing-masing terminal. Ketiga terminal ini
dikenal dan diberi label masing-masing sebagai Emitor (E), Basis (B) dan kolektor
(C).
Ada 2 tipe transistor bipolar, yaitu :


o Transistor NPN merupakan transistor bipolar yang menggunakan arus
listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk
mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke
Emitor.
o Transistor PNP merupakan transistor bipolar yang menggunakan arus
listrik kecil dan tegangan negatif pada terminal Basis untuk
mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke
Kolektor.

Gambar Simbol Transistor NPN dan PNP

2. Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)


Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor) yang disingkat menjadi FET ini
merupakan jenis transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan
konduktivitasnya. Yang dimaksud dengan Medan listrik disini adalah Tegangan listrik
yang diberikan pada terminal Gate (G) untuk mengendalikan aliran arus dan
tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal Source (S).

Gambar Simbol Transistor Efek Medan (FET)


Transistor Efek Medan (FET) ini juga sering disebut sebagai Transistor Unipolar
karena pengoperasiannya hanya tergantung pada salah satu muatan pembawa saja.
Berikut merupakan jenis-jenis transistor Efek Medan (Field Effect Transistor) :


o JFET (Junction Field Effect Transistor) adalah Transistor Efek Medan
yang menggunakan persimpangan (junction) p-n bias terbalik sebagai
isolator antara Gerbang (Gate) dan Kanalnya. JFET terdiri dari dua jenis
yaitu JFET Kanal P (p-channel) dan JFET Kanal N (n-channel). JFET terdiri
dari tiga kaki terminal yang masing-masing terminal tersebut diberi nama
Gate (G), Drain (D) dan Source (S).


o MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah
Transistor Efek Medan yang menggunakan Isolator (biasanya transistor
menggunakan Silikon Dioksida atau SiO2) diantara Gerbang (Gate) dan
Kanalnya. MOSFET ini juga terdiri dua jenis konfigurasi yaitu
MOSFET Depletion dan MOSFET  Enhancement yang masing-masing jenis
MOSFET ini juga terbagi menjadi MOSFET Kanal-P (P-channel) dan
MOSFET Kanal-N (N-channel). MOSFET terdiri dari tiga kaki terminal yaitu
Gate (G), Drain (D) dan Source (S).


o UJT (Uni Junction Transistor) adalah jenis Transistor yang digolongkan
sebagai Field Effect Transistor (FET) karena pengoperasiannya juga
menggunakan medan listrik atau tegangan sebagai pengendalinya.
Berbeda dengan jenis FET lainnya, UJT memiliki dua terminal Basis (B1
dan B2) dan 1 terminal Emitor. UJT digunakan khusus sebagai
pengendali (switch) dan tidak dapat dipergunakan sebagai penguat
seperti jenis transistor lainnya
BAB 7. Komponen Dioda

Dioda adalah komponen semikonduktor yang memiliki fungsi unik yaitu hanya dapat
mengalirkan arus satu arah saja. Dioda mempunyai 2 sisi yaitu sisi positif (Anoda)
dan sisi negatif (Katoda), dengan arus mengalir dari Anoda menuju Katoda. Dioda
baru dapat mengalirkan arus jika diberi tegangan di atas 0.6 volt untuk bahan
Silikon, atau di atas 0.25 volt untuk bahan Germanium. 

Gambar Simbol Dioda

Macam-Macam Dioda

o Dioda Zener mempunyai fungsi sebagai penstabil tegangan dan juga
dapat sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan
rangkaian.
Gambar Dioda Zener


o Dioda Varactor merupakan dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor
dan dapat berfungsi seperti kapasitor. Dioda varactor memiliki sifat
kapasitif seperti kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat berubah-ubah
sesuai dengan tegangan yang diberikan.

Gambar Dioda Varactor


o LED (Light Emitting Diode) adalah komponen yang dapat memancarkan
cahaya jika terdapat arus yang mengalirinya. LED juga membutuhkan
tegangan yang bervariasi sesuai karakteristiknya masing-masing.

Gambar LED


o Photodioda adalah dioda yang dapat mengubah energi cahaya menjadi
tegangan atau arus listrik, dan sering digunakan sebagai sensor cahaya.

  

Gambar Dioda Zener


BAB 8. Listrik AC dan DC

Listrik DC (Direct Current) 

Gambar Listrik DC

Listrik DC adalah arus listrik yang mengalir satu arah dari kutub positif menuju kutub
negatif atau ground. Sumber listrik DC biasanya dari baterai, solar cells, fuel cells,
dan sebagainya. Pada kehidupan sehari-hari listrik DC biasanya digunakan oleh
perangkat seperti handphone, senter,  remote control, dan lain-lain.

Salah satu keuntungan listrik DC adalah sumber listriknya bisa diisi ulang dan bisa
dibawa kemana-mana. Kekurangan dari listrik DC sendiri yaitu arusnya cuma bisa
dipakai dalam daya yang rendah.

 
Listrik AC (Alternating Current) 

Gambar Listrik AC

Listrik AC adalah arus listrik yang arah alirannya selalu berubah-ubah secara
periodik sehingga membentuk gelombang sinus. Listrik AC biasanya dihasilkan dari
AC generator. AC generator adalah generator listrik yang mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik dengan prinsip kerja berdasarkan induksi elektromagnetik
(Electromagnetic Induction). Listrik AC biasanya ditemukan pada kabel rumah atau
bangunan, dan umumnya diakses melalui stop kontak. 

Listrik AC mempunyai karakteristik gelombang sebagai berikut :

Gambar Gelombang Listrik AC


o Periode (t) yaitu waktu (detik) yang dibutuhkan suatu gelombang untuk
menyelesaikan sebuah siklus gelombang bolak-balik.
o Frekuensi (f) yaitu jumlah gelombang yang dihasilkan dalam satu detik
(f=1/t).
o Amplitudo (A) yaitu simpangan terjauh gelombang yang diukur dari satu
titik keseimbangan. Satuannya berupa Volt peak-peak (Vpp).

Anda mungkin juga menyukai