Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM DIGITAL 1 GERBANG


LOGIKA NAND

Oleh
Rommy Achmadi (211091900018)

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SUTOMO
SERANG-BANTEN
2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

i
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer telah membuat ruang batas perangkat


lunak dan perangkat keras semakin sempit. Komputer sebagai sistem tidak dapat
dipahami tanpa memahami kedua aspek tersebut. Kalau dalam dekade
sebelumnya, rangkaian logika digital dianggap perlu dipahami hanya oleh orang-
orang yang bekerja dalam bidang perangkat keras komputer, kini disadari bahwa
pemahaman rangkaian logika digital juga merupakan keharusan bagi orang-orang
yang bekerja dalam bidang perangkat lunak atau program komputer.
Peralatan listrik dewasa ini cenderung menggunakan rangkaian listrik
digital. Bahkan saat ini rangkaian elektronika digital sudah bukan barang asing
lagi. Sebenarnya, sebuah rangkaian digital tidak harus selalu berupa rangkaian
rumit dengan banyak komponen kecil seperti yang ada pada komputer, handphone
atau kalkulator. Sebuah rangkaian dengan kerja sederhana yang menerapkan
prinsip-prinsip digital, juga merupakan sebuah rangkaian digital.
Rangkaian listrik digital dibangun dari gerbang logika. Gerbang dalam
rangkaian logika merupakan fungsi yang menggambarkan hubungan antara
masukan dan keluaran. Gerbang logika mempunyai output 1 dan 0. Output suatu
rangkaian logika dapat dianalisis menggunakan aljabar Boole dengan mengacu
pada suatu persamaan logika.
Dalam aljabar Boole digunakan dua konstanta yaitu logika 1 dan logika 0.
Kedua konstanta tersebut bila diterapkan dalam rangkaian logika akan berupa
taraf tegangan. Yakni taraf tegangan rendah dan taraf tegangan tinggi.
Dengan dikembangkannya perangkat lunak penganalisis rangkaian logika,
maka dapat dipelajari proses yang terjadi pada suatu persamaan logika yang akan
menghasilkan rangkaian logika.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2. LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN LOGIKA NAND

Gerbang logika NAND adalah gabungan dari gerbang logika AND


dan gerbang logika NOT. Dari kedua gabungan logika itu, maka dapat dibaca
menjadi NOT AND atau bisa disingkat menjadi NAND. Gerbang logika
NAND dapat ditemukan pada komponen elektronika IC 7400.

A B Y

0 0 1

0 1 1

1 0 1

1 1 0

Tabel kebenaran gerbang logika NAND menjelaskan bahwa masukan


berupa angka “1” dengan angka “1” akan menghasilkan keluaran angka “0”.
Sedangkan masukan angka “0” dengan angka “0” akan menghasilkan
keluaran angka “1”.

2.2 DEFINISI RESISTOR 330 OHM


A. PENGERTIAN RESISTOR

Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai


resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan
mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau
dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan
dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau
Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari
nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang
Fisikawan Jerman.

2
B. Jenis-jenis Resistor
Pada umumnya Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis, diantaranya adalah Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor
dan LDR.
a. Fixed Resistor
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai
resistansinya tetap. Nilai Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya
ditandai dengan kode warna ataupun kode Angka.

Bentuk dan Simbol Fixed Resistor :

Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan


Komposisi bahan pembuatnya diantaranya adalah :

1. Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)

Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi


karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai
pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan.
Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi
atau nilai hambatannya.

Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor


jenis Carbon Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai
200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.

2. Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)

Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang
diendapkan Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai
resistansinya tergantung pada proporsi karbon dan isolator. Semakin
banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansinya.
Keuntungan Carbon Film Resistor ini adalah dapat menghasilkan resistor

3
dengan toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap
suhu jika dibandingkan dnegan Carbon Composition Resistor.

Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran


biasanya berkisar diantara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga
5W. Karena rendahnya kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor
dapat bekerja di suhu yang berkisar dari -55°C hingga 155°C.

3. Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)

Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan


Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral.
Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar  dan ketebalan spiral
logam.

Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang


terbaik diantara jenis-jenis Resistor yang ada (Carbon Composition
Resistor dan Carbon Film Resistor).

b. Variable Resistor

Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya


dapat berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya
Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.

Bentuk dan Simbol Variable Resistor : 

1. Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai


resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui
sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai Resistansi
Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode
angka.

4
2. Rheostat

Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi


pada Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat
resistif dan pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang
bergerak pada bagian atas Toroid.

3. Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer


Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti
Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki
Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti
Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.

c. Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat


dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan
dari “Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive
Temperature Coefficient).

Bentuk dan Simbol Thermistor :

5
d. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang


nilai Resistansinya dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya.

Bentuk dan Simbol LDR :

C. FUNGSI-FUNGSI RESISTOR

Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika


diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sebagai Pembatas Arus listrik


2. Sebagai Pengatur Arus listrik
3. Sebagai Pembagi Tegangan listrik
4. Sebagai Penurun Tegangan listrik

D. CARA MEMBACA RESISTOR


1. Resistor empat warna
Resistor empat warna adalah jenis resistor yang paling sering
digunakan. Dan cara membacanya pun sangat mudah. Sekarang coba
kamu perhatikan gambar dibawah ini.

Pita ke satu dan kedua menunjukan nilai dari resistansinya, pita


ketiga menunjukan jumlah nol yang yang akan digabungkan dengan pita
ke satu dan kedua. Dan pita ke-empat adalah nilai toleransi dari resistor itu

6
sendiri. Sekarang coba kamu perhatikan tabel resistor empat warna
dibawah ini

Contoh resistor berwarna merah, merah, coklat, dan emas. Maka


nilai resistor tersebut adalah.

Pita ke-1 merah= 2


Pita ke-2 merah= 2
Pita ke-3 coklat= 10
Pita ke-4 emas= 5%

Berarti nilai resistor tersebut adalah 22*10= 220 Ohm dengan


toleransi 5%.

2. Resistor Lima Warna

Cara membaacanya tidak jauh berbeda dengan resistor 4 warna,


hanya biasanya nilai resistansinya lebih spesifik dan memiliki sedikit nilai
toleransi. Coba kamu perhatikan gambar dibawah ini.

Pita kesatu, kedua, dan ketiga menunjukan nilai resistansinya. Pita


keempat menunjukan jumlah nol yang akan digabungkan dengan pita

7
kesatu, kedua, dan ketiga. Pita kelima adalah nilai toleransinya.  Coba
kamu perhatikan tabel resistor lima warna dibawah ini.

Contoh resistor berwarna merah, merah, hitam, orange, dan coklat.


Maka  nilai resistornya adalah.

Pita ke-1 merah= 2


Pita ke-2 merah= 2
Pita ke-3 hitam= 0
Pita ke-4 orange= 1000
Pita ke-5 coklat= 1%

Berarti nilai resistor tersebut adalah 22*1000= 22000 Ohm atau 22K


Ohm dengan nilai toleransi 1%.

3. Resistor Enam Warna

Cara membacanya sama dengan resistor lima warna, hanya


pada resistor 6 warna ada penambahan koefisien suhu pada pita ke-
enam. Coba kamu perhatikan gambar dibawah ini.

8
Seperti resistor lima warna, pita kesatu, kedua, dan ketiga
adalah nilai dari resistansinya. Pita keempat adalah jumlah nol yang
digabungkan dengan nilai dari pita kesatu, kedua, dan ketiga. Pita
kelima adalah untuk nilai toleransinya. Tapi ada satu lagi yaitu pita
keenam merupakan koefisien suhu. Perhatikan tabel resistor enam
warna dibawah ini.

Contoh resistor enam warna dengan


warna kuning, ungu, hijau, merah, coklat, dan merah. Maka nilai
resitornya adalah…

Pita ke-1 kuning= 4


Pita ke-2 ungu= 7
Pita ke-3 hijau= 5
Pita ke-4 merah=100
Pita ke-5 coklat= 1%
Pita ke-6 merah= 100 ppm

Berarti nilai resitor tersebut adalah 475*100= 47500 atau 47,5


Ohm dengan toleransi 1% dan koefisien suhu sebesar 100 ppm.

E. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN RESISTOR

kelebihannya adalah nilai hambatan bisa dirubah sedangkan sisi


kelemahannya adalah arang karbon yang sering mengalami kerusakan
akibat adanya gesekkan karena kita rubah nilai hambatannya

9
Gambar 2.1 Resistor
2.2 Definisi Breadboard
1. PENGERTIAN BREADBOARD
Adalah papan rangkaian yang digunakan sementara hanya untuk
membuat percobaan (prototype) rangkaian elektronika, sebelum rangkaian
tersebut dicetak pada papan rangkaian tercetak (PCB).Breadboard ada
yang menyebut project board dan ada juga protoboard
2. FUNGSI BREADBOARD
Breadboard merupakan sebuah board atau papan yang berfungsi
untuk merancang sebuah rangkaian elektronik sederhana. Breadboard
tersebut nantinya akan dilakukan prototipe atau uji coba tanpa harus
melakukan solder.

2.3 Defini Gerbang Logika


1. DEFINISI GERBANG LOGIKA NAND
Gerbang logika NAND adalah gabungan dari gerbang logika AND dan
gerbang logika NOT. Dari kedua gabungan logika itu, maka dapat dibaca menjadi
NOT AND atau bisa disingkat menjadi NAND. Gerbang logika NAND dapat
ditemukan pada komponen elektronika IC 7400.

A B Y

0 0 1

0 1 1

1 0 1

1 1 0

10
Tabel kebenaran gerbang logika NAND menjelaskan bahwa
masukan berupa angka “1” dengan angka “1” akan menghasilkan
keluaran angka “0”. Sedangkan masukan angka “0” dengan angka “0”
akan menghasilkan keluaran angka “1”.

Dari tabel kebenaran gerbang logika NAND di atas dapat


dikatakan bahwa setiap hasil keluaran merupakan kebalikan dari hasil
keluaran gerbang logika AND. Oleh karena itu, gerbang logika NAND
bisa dikatakan sebagai keluaran dari gerbang logika dari gerbang logika
AND yang dibalik atau dinegasi.

2.2 Sumber Tegangan

Logika NAND juga dapat dibuat dengan menggunakan rangkaian


saklar. Gambar berikut ini menunjukkan rangkaian saklar yang bekerja
berdasarkan logika NAND.

Gambar 8 rangkaian saklar untuk logika NAND

Pada gambar 8 terdapat 2 buah saklar yang dirangkai secara seri dan
dirangkai secara paralel dengan lampu. Terdapat juga satu buah resistor R1
yang dirangkai seri dengan sumber tegangan dan saklar. Ketika kedua saklar
atau salah satu saklar dalam kondisi terbuka (logika “0”), maka lampu akan
menyala (logika “0”), tetapi ketika  kedua saklar ditutup (logika “1”), maka
lampu akan padam (logika “0”). Kondisi ini sama dengan logika NAND.
Selain dapat dibuat dengan menggunakan rangkaian saklar, logika NAND

11
juga dapat dibuat dengan mengggunakan rangkaian transistor. Gambar
berikut ini menunjukkan rangkaian transistor yang bekerja sesuai dengan
logika NAND.

Gambar 9 rangkaian transistor yang bekerja sesuai logika NAND

Rangkaian transistor pada gambar 8 bekerja berdasarkan logika NAND.


R1 dan R2 berfungsi untuk membatasi arus listrik yang masuk ke kaki basis, R3
Berfungsi untuk membatasi arus yang masuk ke kaki kolektor transistor, R4
adalah optional, boleh digunakan boleh juga tidak digunakan. output diambil dari
kaki kolektor kedua transistor T1. Pada saat pin input A dan pin input B tidak
diberikan tegangan (logika “0”), maka transistor tidak aktif sehingga arus tidak
dapat mengalir melewati transistor, akibatnya output Q akan mendapatkan
tegangan dari resistor R3 dan bernilai “1”. Ketika pin A dan pin B mendapatkan
tegangan (logika “1”), maka transistor akan aktif dan mengalirkan arus listrik dari
kolektor ke emitor, akibatnya output Q akan turun menjadi “0”. Cara kerja ini
sama dengan logika NAND.

Komponen IC NAND antara lain :

1. IC TTL tipe 74LS00, 74LS10, 74LS20, 74LS30


2. IC CMOS tipe CD4011, CD4023, CD4012

Berikut ini konfigurasi pin beberapa IC gerbang logika NAND

Gambar 10 konfigurasi pin IC NAND

12
Konfigurasi pin IC gerbang-gerbang logika dapat dilihat lebih lengkap di
datasheet IC tersebut.

2.5 Kabel Jumper


1. DEFINISI KABEL JUMPER
adalah suatu istilah kabel yang ber-diameter kecil yang di dalam
dunia elektronika digunakan untuk menghubungkan dua titik atau lebih dan
dapat juga untuk menghubungkan 2 komponen elektronika.
2. MACAM-MACAM KABEL JUMPER ARDUINO
Jenis jenis kabel jumper yang paling umum adalah sebagai berikut:

a. Kabel Jumper Male to Male

Jenis yang pertama adalah kabel jumper male male. Kabel jumper


male to male adalah adalah jenis yang sangat yang sangat cocok untuk
kamu yang mau membuat rangkaian elektronik di breadboard.

b. Kabel Jumper Male to Female

13
Kabel jumper male female memiliki ujung konektor yang berbeda
pada tiap ujungnya, yaitu male dan female.
Biasanya kabel ini digunakan untuk menghubungkan komponen
elektronika selain Arduino ke breadboard

c. Kabel Jumper Female to Female

Jenis kabel jumper yang terakhir adalah kabel female to female.


Kabel ini sangat cocok untuk menghubungkan antar komponen yang
memiliki  header male. contohnya seperti sensor ultrasonik HC-SR04,
sensor suhu DHT, dan masih banyak lagi.
2.6 Light Emitting Diode (LED)
1. DEFINISI LED
LED atau Light Emitting Diode adalah komponen elektronika yang
dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan
dengan bias maju (forward bias). LED (Light Emitting Diode) dapat
diartikan sebagai sebuah dioda yang memancarkan cahaya, karena
memang LED (Light Emitting Diode) merupakan keluarga dioda yang
terbuat dari bahan semikonduktor.
LED (Light Emitting Diode) memiliki bentuk seperti bohlam
lampu dan dapat memancarkan cahaya dengan berbagai warna. Walaupun
bentuknya menyerupai sebuah bohlam kecil namun LED tidak
membutuhkan filamen layaknya seperti lampu pijar sehingga LED tidak
menghasilkan panas berlebih yang diakibatkan dari pembakaran filamen
ketika lampu pijar menghasilkan cahaya.
Cahaya-cahaya yang dipancarkan LED memiliki berbagai warna
yang dihasilkan dari bahan semikonduktor yang digunakan dalam
pembuatannya. Warna-warna yang dihasilkan seperti merah, hijau, biru,
dan kuning. Namun LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang
tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote
Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
2. FUNGSI LED

14
Pada saat ini banyak sekali fungsi dari komponen LED yang telah
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya bahkan tidak
hanya dalam dunia elektronika saja namun merambah ke berbagai
kebutuhan yang menggunakan LED sebagai komponen utama karena
memang sangat efisien. Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi
penggunaan LED dalam kehidupan sehari-hari :

1. Sebagai indikator atau petunjuk dalam peralatan dan rangkaian


elektronik. Hal ini dapat dilihat dari warna cahaya yang dipancarkan
oleh LED yaitu berupa warna merah dan hijau.
2. Sebagai sensor inframerah pada remote control (TV, AC, AV Player)
3. Papan media advertising (periklanan) seperti running text, videotron
dan megatron
4. Sebagai komponen utama dalam monitor komputer atau televisi yang
menggunakan teknologi LED pada layarnya
5. Lampu penerangan pada kendaraan, rumah dan jalan
6. Backlight LCD (TV, Display Handphone, Monitor)
7. Lampu dekorasi interior maupun eksterior
Dari berbagai fungsi tersebut dapat dijumpai dengan mudah dalam
kehidupan sehari-hari, mengingat LED saat ini memang sangat
dibutuhkan. Hal itu karena LED memiliki banyak keuntungan
dibandingkan dengan menggunakan lampu biasa (pijar), diantaranya
seperti LED yang tidak menimbulkan panas serta konsumsi daya LED
yang tidak terlalu besar sehingga menjadikan komponen ini sangat efisien
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3. CARA KERJA LED

Cara kerja LED (Light Emitting Diode) pada dasarnya hampir


sama dengan cara kerja dioda biasa karena memang LED (Light Emitting
Diode) telah dikatakan sebelumnya merupakan keluarga dioda yang
terbuat dari bahan semikonduktor. Oleh karena itu, LED (Light Emitting
Diode) memiliki dua buah kutub atau polaritas yaitu kutub negatif N
(Katoda) dan kutub positif P (Anoda). LED hanya akan memancarkan
cahaya apabila dialiri tegangan dengan bias maju (forward bias) dari
Anoda menuju ke Katoda.
LED atau Light Emitting Diode memiliki sebuah chip
semikonduktor yang telah mengalami proses doping sehingga dapat

15
menimbulkan junction positif dan negatif. Proses doping adalah proses
yang dilakukan pada bahan semikonduktor murni dengan menambahkan
bahan-bahan lainnya sehingga menghasilkan sebuah semikonduktor tidak
murni yang memiliki karakteristik kelistrikan yang diinginkan.
Ketika LED dialiri tegangan dengan bias maju (forward bias) yaitu
dari kutub positif P (Anoda) menuju kutub negatif N (Katoda), kelebihan
elektron pada semikonduktor material tipe-N (kutub negatif) akan
berpindah ke daerah yang memiliki kelebihan Hole (lubang) yaitu
semikonduktor material tipe-P (kutub positif). Bergabungnya elektron
dengan hole ini akan mengakibatkan terjadinya ledakan kecil dan
menghasilkan energi foton sehingga LED dapat memancarkan cahaya
monokromatik atau satu warna. LED atau Light Emitting Diode yang
dapat memancarkan cahaya ketika diberikan tegangan dengan bias maju
juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah energi
listrik enjadi menergi cahaya.
4. JENIS-JENIS LED

A. Super Flux LED

Super Flux LED merupakan salah satu jenis LED yang banyak
digunakan dalam berbagai bidang. Lampu ini memiliki 4 buah pin dan
ditawarkan dalam 3 ukuran berbeda, yaitu 3mm, 5mm, dan Flat Lens.
Karena ukurannya yang kecil dan bisa bekerja dengan rentang toleransi
suhu yang sangat luas membuat lampu ini bisa diaplikasikan untuk
kebutuhan yang berbeda-beda. Mulai dari otomotif, lampu sinyal, hingga
lampu pencahayaan khusus. Lensa berukuran besar dengan sudut yang
lebar membuat sudut pancar cahaya yang dihasilkannya menjadi luas.

B. Bicolor LED

16
Sesuai dengan namanya, bicolor LED adalah salah satu jenis lampu
jenis LED yang dapat memancarkan cahaya lebih dari satu warna.
Umumnya dalam satu lampu terdapat 2 warna berbeda yang akan menyala
secara bergantian. Contoh pengaplikasian bicolor LED adalah pada
mainan anak-anak, lampu hias, hingga lampu speedometer variasi untuk
kendaraan bermotor.

C. Surface Mount Device LED

Surface Mount Device LED merupakan satu jenis lampu jenis LED


yang tidak memiliki kabel dan dirakit pada sebuah papan sirkuit yang
dibuat menggunakan proses polarisasi pada bagian depan dari modul LED
tersebut. SMD LED memiliki bentuk persegi panjang dan mempunyai 3
buah sel kristal semikonduktor yang akan menghasilkan 3 warna berbeda.
SMD LED membutuhkan daya yang sangat rendah dan umumnya
digunakan pada peralatan seperti TV, monitor, dan Proyektor Portabel.

D. Miniature LED

17
Miniature LED atau lebih sering disebut sebagai Mini LED,
merupakan lampu jenis LED yang sangat kecil dengan ukuran sekitar
0,2mm. Mini LED umumnya digunakan pada monitor dan TV yang
memiliki panel LCD. Mini LED dipasangkan pada bagian belakang
matriks LCD, untuk memberikan kontras yang lebih baik pada panel LCD
tersebut.

18
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Lokasi Praktikum

Berdasarkan praktikum yang dilakukan, ruang lingkup praktikum dibatasi


berdasarkan tempat dan objek praktikum sebagai berikut:
1. Tempat dan Waktu Praktikum
Praktikum dilakukan di Jl.Kh. Adul latif no 7 Pondok Pesantren
ALMUBAROK Kota Serang praktikum dimulainya praktikum sampai dengan
berakhirnya mata kuliah sistem digital.
2. Objek Praktikum
Pelaksanaan praktikum difokuskan pada pembuktian tabel kebenar disesuaikan
modul yang dipraktikan.
3.2 Mekanisme Praktikum
Penyusunan dan mekanisme praktikum Gerbang Logika dilakukan dengan
dengan tahap sebagai berikut yaitu:
BULAN KE
No DESKRIPSI
1 2 3 4
Persiapan Alat, Pembelian,
1 perakitan, Pembuatan
Video,pembuatan laporan
2
3
4

19
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

4.1 Hasil Praktikum


Jelaskan terkait langkah-langkah praktikum, lengkap dengan foto saat
praktikum Contoh
Gerbang AND 2 masukan dapat dianalogikan sebagai 2 saklar seri untuk
menghidupkan lampu. Gerbang AND 2 masukan dapat dianalogikan sebagai 2
saklar seri untuk menghidupkan lampu, sebagaimana Gambar 1.1.a, dimana lampu
akan menyala bila saklar S A dan saklar S B sama-sama ditutup. Secara skematik,
gerbang AND diperlihatkan dalam gambar 2.1.b

Gerbang AND 2 masukan IC 7408

Konfigurasi pin IC 7408

Tabel 1.1 kebenaran Gerbang AND 2 masukan : lengkapi

Masukan Keluaran
A B Y (AND)

20
0 0
0 1
1 0
1 1

Tipe-tipe IC
Gerbang logika AND 2 masukan IC 7408, 3 masukan IC 7411, 4 masukan
IC 7421.

1.6. Tugas Kelompok


Lakukan pembuktian tabel kebenaran dan berikan kesimpulan pada
rangkaian gerbang logika berikut ini:

Lengkapi tabel kebenaran

21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berikan kesimpulan hasil praktikum
5.2 Saran
Berikan saran yang membangun untuk perbaikan praktikum yang akan
datang

Keterangan lampirkan foto terbaik kelompok menggunakan


almamater

22

Anda mungkin juga menyukai