Anda di halaman 1dari 5

 Resistansi

Resistansi atau yang lebih dikenal dengan hambatan adalah ketahanan atau daya tahan
suatu objek untuk menahan atau menghambat aliran arus listrik.

 Resistor
Resistor merupakan komponenelektronik yang memiliki nilai resistansi atau hambatan
yang berfungsi untuk menghambat, menahan, atau bahkan menghentikan aliran arus
listrik yang mengalir pada suatu rangkaian elektronika.

 Jenis Resistor Berdasarkan Bahan


A. Resistor Kawat
Resistor jenis ini merupakan jenis resistor pertama yang dibuat. Bentuknya bervariasi dan
memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan
dalam rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas
yang tinggi.
Resistor Arang (Batang Karbon)
Resistor jenis ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian
diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang. Resistor jenis ini merupakan jenis
resistor generasi awal setelah adanya resistor kawat.
Resistor Komposisi Karbon (Carbon Composition Resistor)
Resistor  jenis ini elemen resistif nya dibuat dari campuran serbuk karbon atau grafit
karbon dengan keramik dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung
terhadap pengaruh luar.
Resistor ini mempunyai daya rendah sampai medium, mempunyai kelemahan pada
tingkat kebisingan (noise tinggi) dan kurang stabil dalam kondisi yang panas.
Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini banyak
digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika.
Resistor Film (Film or Cermet Resistor)
Resistor jenis ini terdiri dari Metal Film, Karbon Film dan Metal Oxide Film, yang
biasanya dibuat dengan melapiskan logam murni, seperti nikel atau film oksida, ke
batang isolator keramik isolator. Nilai resistif resistor ditentukan dengan ketebalan film
kemudian diberi alur secara helical dengan menggunakan sinar laser. Hal ini
menimbulkan efek meningkatkan konduktif atau resistansinya menurun karena lapisan
yang dipotong secara helical tersebut sama hasilnya dengan melilitkan kawat dalam
bentuk kumparan. Metode pembuatan ini memungkinkan untuk resistor jenis ini
mempunyai keakuratan yang lebih tinggi dibanding Resistor Karbon
Resistor metal film memiliki stabilitas suhu yang jauh lebih baik daripada resistor
karbon, tingkat derau (noise) yang rendah dan umumnya lebih baik untuk penggunaan
pada frekuensi tinggi.
Resistor metal oksida memiliki kemampuan lebih baik pada penggunaan frekuensi tinggi
daya disipasi panas yang jauh lebih tinggi dari resistor metal film.
Resistor jenis ini mempunyai bentuk hampir menyerupai resistor karbon
Perbedaan mencolok dari resistor metal film dengan resistor film karbon adalah, resistor
metal film memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna.
Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna.
Resistor Wirewound
Resisitor jenis ini biasanya dibuat dengan melilitkan suatu kawat logam (biasanya
nichrom) ke bahan keramik, plastik, atau fiberglass (kaca serat). Resistor wirewound
biasanya berdiameter 0,6 dan 0,8 mm dan dilapisi timah. Jenis resistor ini umumnya
hanya tersedia dengan nilai tahanan rendah namun dengan presisi yang tinggi (dari 0,01
sampai 100kΩ).
Resistor ini didesain mampu beroperasi pada arus yang tinggi dari pada resistor lain
dengan nilai tahanan yang sama. Resistor ini didesain dengan selubung aluminium
bersirip atau keramik untuk mempercepat perpindahan panas keudara. Jenis resistor
disebut "Chassis Resistor Mounted". Resistor ini dirancang untuk dipasang pada heatsink
atau pelat logam untuk mengatasi panas yang berlebihan.
Resistor jenis ini bisa digunakan pada suhu tinggi.
Resistor network
Resistor jenis ini terdiri dari dua atau lebih elemen resistif pada satu komponen. Biasanya
dikemas dalam bentuk dual-in-line packages (DIP) atau single-in-line packages (SIP).
DIP standar mempunyai 14 atau 16 pin dan SIP standar mempunyai 6, 8 atau 10 pin.
Biasanya resistor jenis ini digunakan sebagai rangkaian “pull-up” dan “pull-down” atau
sebagai pembatas arus LED.
Resistor Keramik atau Porselin (Resistor tipe SMD)
Selain resistor seperti gambar diatas yang mempunyai gelang adapula resistor bertipe
SMD (Surface Mounted Device) yang mempunyai ukuran lebih kecil sehingga bisa
dibangun sistem dengan ukuran kecil. Ukuran resistor SMD ini telah distandardisasi
menjadi 1.6 x 3.2 mm. Bentuk fisik SMD resistor adalah kotak dan berukuran sangat
kecil, cara pemasangannya adalah dengan menempel pada papan pcb.
Resistor ini terbuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor keramik ini sekarang
sudah dilapisi dengan kaca tipis, banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini
karena bentuk fisiknya relatif sangat kecil serta memiliki tingkat resistansi tetelitian yang
tinggi. Untuk nilai resistansi nya tertulis di badan resistor.

 Jenis resistor berdasarkan nilai


A. Fixed Resistor

Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansi yang tetap. Nilai
Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun
kode Angka. Contohnya: Carbon Composition Resistor, Carbon Film Resistor, Metal
Film Resistor

B. Variable Resistor

Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur
sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi
Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.
Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-
ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada
Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer
dalam bentuk kode angka.

Rheostat

Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan
Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai
Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.

Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah
jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang
lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat
bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.

C. Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu
(Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”. Terdapat dua
jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan
Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).

D. Light Dependent Resistor

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang
nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang
diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan
nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain,
fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik
jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus
listrik dalam kondisi gelap.

Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang
diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm
(kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya
Terang.

LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka


cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika
sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti
Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain sebagainya.
 Pengertian Resistor Linier dan Nonlinier
Resistor Linier
Resistor linier adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap.
Resistor Nonlinier
Resistor Nonlinier adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang dapat berubah-
ubah, yang disebabkan oleh beberapa faktor.

 Cotoh Resistor Nonlinier

a.   LDR (Light Dependent Resistor)


LDR merupakan jenis resistor yang dapat berubah-ubah nilai hambatannya dapat
berubah-ubah sesuai dengan perubahan cahaya. Pada saat terkena cahaya maka
hambatannya menjadi kecil tapi apabila keadaan gelap (tidak ada cahaya yang mengenai
LDR) maka hambatannya besar (sampai beberapa mega ohm).
Alat ini biasanya digunakan sebagai alat sensor cahaya pada rangkaian saklar foto
elektrik atau juga digunakan untuk keperluan alarm cahaya yaitu apabila terkena cahaya
maka alarm tersebut berbunyi.

b.   Thermistor
Thermistor adalah resistor yang dapat berubah-ubah nilai hambatan/perlawanannya
apabila dipengaruhi oleh suhu. Adapun thermistor dibagi 2 jenis NTC Thermistor
(NTC=Negative Temperatur Coeffient) dan PTC Thermistor (PTC=Positive Temperature
Coefficient). Thermistor jenis ini banyak digunakan pada rangkaian-rangkaian yang
berkaitan erat dengan temperatur. Pada rangkaian transistor penguat akhir atau yang
dikenal dengan power amplifier, PTC thermistor digunakan sebagai pengatur kestabilan
tegangan muka. Atau sebagai alat sensor suhu pada rangkaian saklar otomatis yang
dikenadlikan oleh suhu. Pada televisi berwarna PTC Thermistor digunakan sebagai alat
pengatur arus atau digunakan pada sirkit pengaman relay.

c.   VDR (Voltage Dependent Resistor)


VDR merupakan jenis resistor yang nilai hambatannya bisa berubah-ubah jika tegangan
yang ada pada kedua terminalnya bervariasi. Makin tinggi tegangan diantara terminalnya
maka makin berkurang nilai hambatannya. VDR biasanya digunakan untuk keperluan
stabilisasi tegangan. VDR sering disebut juga Varistor.

 Tiga Jenis Resistor Variable


Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-
ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada
Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer
dalam bentuk kode angka.
Rheostat

Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan
Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai
Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.

Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah
jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang
lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat
bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.

 Cara menentukan nilai resistor berdasarkan kode warna

Gelang 1 = Kuning (4)


Gelang 2 = Merah (2)
Gelang 3 = Hijau (5)
Gelang 4 = Orange (x1000)
Gelang 5 = Emas (±5%)
 Gelang 1, Gelang 2, × Gelang 3 dangan nilai toleransi ± 5%
 425 × 10³ dengan toleransi ± 5%
Sehingga nilai resistor tersebut merupakan: 425.000 denag toleransi ± 5% atau 425 KΩ ±
5%

Anda mungkin juga menyukai