Anda di halaman 1dari 17

PENGENALAN ALAT-ALAT ELEKTRONIKA

Daftar Isi:
1. RESISTOR
*Cincin 3,4,5 dan 6
2. KAPASITOR
*Biasa, elektrolit, variabel, keramik, polyster, kertas, mika, varko dan
trimmer
3. INDUKTOR
*nilai tetap dan variabel
4. DIODA
*Biasa, zener, LED, foto, SCR, laser
5. TRANSISTOR
6. IC
7. SAKLAR

ALAT 1: RESISTOR
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuaidengan
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari
hukum Ohm diketahui resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Satuan untuk resistansi pada resistor disebut Ohm dengan
simbol Ω (Omega).
Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas kemampuan
dayanya. Umumnya berbagai jenis resistor dibuat dari bahan dan sifat atau
karakteristik yang berbeda. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih
resitor pada suatu rancangan selain besar resistansinya adalah besar watt-nya.
Akibat dari resistor yang bekerja dengan konsep dialiri arus listrik, maka akan
terjadi suatu kondisi yang disebut disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R Watt.
Semakin besar fisik atau ukuran dari suatu resistor maka hal ini akan
berbanding lurus dengan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor
yang memiliki disipasi daya dari 5, 10 hingga 20watt umumnya memiliki bentuk
fisik atau berbentuk kubik memanjang persegi empat yang berwarna putih,
meskipun juga terdapat bentuk lain seperti berbentuk silinder.
Tetapi umumnya untuk jenis resistor yang berukuran lebih besar (jumbo)
nilai resistansi dicetak langsung dibadannya sehingga dapat terlihat, misalnya
100Ω 5W.
Jenis - Jenis Resistor Sesuai Dengan Bahan Dan
Konstruksinya
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibeda
kan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam. Sedang
kan resistor arang dan resistor oksida logam berdasarkan susunan yang
dikenal resistor komposisi dan resistor film.
Namun demikian dalam perdagangan resistor-
resistor tersebut dibedakan menjadi resistor tetap (fixed resistor) dan resistor
variabel.

1. Jenis Resistor Tetap ( Fixed Resistor)

Resistor tetap umumnya berbentuk garis zig-zag

Resistor tetap merupakan jenis resistor yang nilainya sudah tertulis pada badan
resistor dengan menggunakan kode warna ataupun angka. Resistor ini banyak
digunakan sebagai penghambat arus listrik secara permanen. Untuk jenis resistor
tetap, salah satu cirinya yang dapat kalian ingat adalah nilai dari resistansinya yang
tidak dapat berubah karena dalam proses pembuatannya telah ditentukan nilai tetap
dari resistor tersebut.

Jenis-Jenis Resistor Tetap (Fixed Resistor)


A. Resistor Komposisi Karbon (Carbon Composition Resistor)

Jenis Resistor komposisi karbon dibuat dari campuran karbon atau grafit dengan
bahan isolasi yang berfungsi untuk membungkusnya. Jenis Resistor komposisi
karbon merupakan resistor jenis rendah yang memiliki induktansi yang rendah
sehingga sangat ideal dipergunakan dalam frekuensi tinggi tetapi umumnya
resistor jenis ini cukup menganggu karena menimbulkan noise dan kurang stabil
ketika panas. Jenis Resistor komposisi karbon merupakan jenis resistor yang
tergolong murah dipasaran dan umumnya dipergunakan dalam suatu rangkaian
listrik.

Model Resistor Komposisi Karbon

Resistor komposisi umumnya diberi awalan "CR" pada penulisannya,


contoh CR10kΩ dan tersedia dalam kemasan E6 ( ± 20% toleransi), E12 ( ±
10% toleransi) dan E24 ( ± 5% toleransi) dengan daya 0.125atau 1/4 Watt
sampai 5 Watt. Karena memiliki nilai toleransi yang cukup besar sehingga kurang
presisi (akurat) dalam penggunaanya.

B. Resistor Film

Jenis Resistor film dibedakan berdasarkan bahan pembuatannya yaitu resistor film
metal, resistor film karbon, resistor film oxide. Jenis resistor film umumnya dibuat
dengan memasukkan logam murni, seperti nikel atau sebuah film oxide seperti
tin-oxide yang dimasukkan kedalam keramik batang.

 Resistor Film Karbon

Jenis Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari


filem tipis karbon yang diendapkan atau dibungkus isolator yang dipotong
berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada proporsi antara karbon dan
isolator. Pada prinsipnya semakin besar campuran bahan karbonnya yang terdapat
pada resistor maka semakin kecil nilai resistansi yang didapatkan.

Nilai resistansi resistor film karbon yang umumnya terdapat di pasaran berkisar
diantara 1Ω hingga 10MΩ dengan nilai daya berkisar 1/6W sampai 5W. Karena
rendahnya kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja dengan
baik di suhu yang berkisar antara -55°C hingga 155°C.

 Resistor Film Metal

Jenis Resistor jenis film metal memiliki


kestabilan suhu yang lebih baik dibanding film karbon, tidak mudah noise serta
memiliki frekuensi yang lebih baik atau diaplikasikan dalam frekuensi radio.
Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang
tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya
dipengaruhi oleh panjang, lebar dan ketebalan spiral logam.

Resistor film oxide merupakan yang terbaik dalam mengalirkan arus gelombang
dengan suhu yang lebih tinggi dibanding resistor fim metal.

Model Resistor Film

Metal Film Resistor umumnya ditulis dengan awalan "MFR"


contohnya MFR100kΩ dan "CF" untuk resistor film karbon. Metal film resistors
tersedia dalam beberapa tipe kemasan seperti E24 (±5% dan ±2%
toleransi), E96 (±1% toleransi) and E192 (±0.5%, ±0.25% & ±0.1% toleransi)
dengan daya 0.05 (1/20th) Watt sampai 1/2 Watt.
C. Resistor Kawat (Wirewound Resistor)

Jenis Resistor kawat yang digunakan sekarang

Satu lagi tipe jenis resistor tetap yaitu resistor kawat, resistor ini dibuat dengan
cara melilitkan kawat kedalam keramik lalu membungkusnya dengan bahan
isolator. Bentuk fisik dari resistor ini cukup bervariasi dan memiliki ukuran yang
relatif besar. Karena jenis resistor kawat umumnya memiliki besaran resistansi
yang tergolong tinggi dan tahan terhadap temperatur tinggi, resistor ini hanya
digunakan pada rangkaian power.

Model Resistor Kawat

Resistor kawat umumnya ditulis dengan awalan "WH" atau "W"


contohnya (WH10Ω) dan tersedia dalam kemasan WH aluminium (±1%, ±2%,
±5% & ±10% toleransi) atau W yang ditutupi enamel (seperti kaca)
memiliki (±1%, ±2% & ±5% toleransi) dengan daya dari 1W to 300W atau lebih.

2. Jenis Resistor Variabel


Jenis Resistor variabel atau disebut resistor tidak tetap merupakan jenis resistor
yang nilai resistansinya tau tahananya dapat berubah dan diatur sesuai
denganyang diinginan. Pada dasarnya Variable Resistor terbagi menjadi
Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.
A. Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis variable resistor yang paling sering digunakan.


Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat
berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat
pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan
Potensiometer dalam bentuk kode angka.

Pada umumnya, perubahan resistansi pada potensiometer terbagi menjadi 2, yakni


linier dan logaritmik. Yang dimaksud dengan perubahan secara linier adalah
perubahan nilai resistansinya berbanding lurus dengan arah putaran pengaturnya.
Sedangkan, yang dimaksud dengan perubahan secara logaritmik adalah perubahan
nilai resistansinya yang didasarkan pada perhitungan logaritmik.

Untuk membedakan potensiometer linier dan logaritmik cukup melihat kode huruf
yang mana huruf A menandakan potensiometer linier sedangkan huruf B
menandakan potensiometer logaritmik.

B. Rheostat

Rheostat merupakan jenis jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada
Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan
pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian
atas Toroid.

C. Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer)
adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi
memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai
resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar
porosnya.

Sifat dan fisik trimpot sebenarnya sama dengan potensiometer yag membedakan
ukuran trimpot jauh lebih kecil. Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi
2, yakni linier dan logaritmik yang mana huruf A trimpot linier dan huruf B
trimpot logaritmik.

C. Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah karena
dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari
“Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC
(Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature
Coefficient).

Bentuk dan Simbol Thermistor :

D. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya
dapat berubah karena dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya.

Bentuk dan Simbol jenis LDR :


Jenis-Jenis, Fungsi Beserta
Simbol Komponen
Elektronika
Komponen Elektronika
Pengenalan Komponen Elektronika
Pada Pengenalan komponen elektronika ini akan dibahas jenis-jenis komponen
elektronika, fungsi komponen elektronika, beserta simbol yang digunakan pada
komponen elektronika.

Bersumber dari wikipedia bidang elektronika adalah ilmu yang mempelajari arus
lemah listrik yang berfungsi mengontrol partikel yang bermuatan tegangan listrik.
contohnya seperti komputer yang didalamnya bermuatan listrik.

Secara umum, komponen elektronika dapat dibagi atas 2 macam berdasarkan fungsi
kerjanya yaitu komponen elektronika pasif dan komponen elektronika aktif.

1. Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dapat beroperasi tanpa


memerlukan arus atau tegangan listrik tambahan saat bekerja. Contoh
komponen pasif yaitu resistor, kapasitor, induktor, dan trafo atau
tranformator.
2. Komponen aktif adalah komponen elektronika yang memerlukan arus atau
tegangan internal (sumber tambahan) untuk dapat beroperasi. Komponen
aktif ini dapat menguatkan dan menyearahkan arus listrik, komponen aktif
juga dapat mengubah bentuk energi menjadi energi lain. Contoh komponen
aktif adalah dioda, transistor, IC (integrated circuit).

Jenis-Jenis Komponen Elektronika


1. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika pasif yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus
yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifa
t resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan Nilai Resistor atau
Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai resistor biasanya diwakili dengan kode angka
ataupun gelang warna yang terdapat di badan resistor. Hambatan resistor sering
disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Baca Juga : Pengertian Resistor dan Penjelasan 8 Jenis Resistor
Secara umum resistor diklasifikasikan atas 4 jenis yaitu resistor tetap, resistor
variabel, resistor suhu dan resistor cahaya.

Perhatikan komponen elektronika jenis resistor berikut yang dilengkapi


dengan simbol dan fungsi

Perhatikan komponen elektronika jenis resistor berikut yang dilengkapi


dengan gambar
Baca Juga : Mengenal Karakteristik Resistor

2. Kapasitor ( Kondensator)
Kapasitor atau kondensator ialah komponen elektronika
yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu yang
tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam
menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan
kimia pada bahan kapasitor,
besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam Farad (F).

Fungsi-fungsi Kapasitor diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada


rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam
Rangkaian Power Supply (Catu Daya).

Baca Juga : Pengertian Kapasitor / Kondensator, Fungsi, Rumus, & Aplikasinya

Secara umum kapasitor diklasifikasikan atas 2 jenis yaitu kapasitor tetap dan
kapasitor variabel.
Perhatikan komponen elektronika kapasitor resistor berikut yang dilengkapi
dengan simbol dan fungsi

Perhatikan komponen elektronika jenis kapasitor berikut yang dilengkapi


dengan gambar

3. Induktor
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika
Pasif yang berguna untuk Mengatur Frekuensi, memfilter dan juga sebagai alat
kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau
Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk
pesawat Radio.
Pada rangkaian DC, induktor digunakan memperoleh tegangan DC yang konstan
terhadap fluktuasi arus, sedangkan pada rangkaian AC induktor dapat meredam
fluktuasi arus yang tidak diinginkan. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah
Henry (H).

Secara umum komponen elektronika induktor dibagi atas induktor tetap dan
induktor tidak tetap (coil variable)

Perhatikan komponen elektronika jenis induktor berikut yang dilengkapi


dengan gambar dan simbol

4. Dioda
Dioda atau diode adalah komponen elektronika aktif yang berfungsi untuk
mengalirkan arus listrik pada satu arah saja, selain itu juga mampu menghambat
arus listrik dari arah berlawanan. Diode adalah komponen elektronika
semikonduktor yang memiliki 1 buah penghubung atau junction, sering disebut
sebagai komponen 2 lapis (lapis N dan P).

Berdasarkan Fungsinya Dioda terdiri atas beberapa jenis diantaranya :

1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah (rectifier) yang umumnya terbuat dari
bahan Silikon atau germanium dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak
balik (AC) ke arus searah (DC).
2. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang
berfungsi sebagai pengendali .
3. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian
setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan.
Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
4. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang mampu memancarkan cahaya
Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD
5. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka terhadap cahaya sehingga
sering juga digunakan sebagai Sensor.
6. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang
mampu memancarkan cahaya monokromatik.

Perhatikan komponen elektronika jenis dioda berikut yang dilengkapi dengan


simbol dan fungsinya

Perhatikan komponen elektronika jenis dioda berikut yang dilengkapi dengan


gambar
5. Transistor
Transistor adalah komponen elektronika aktif multitermal, biasanya memiliki 3
terminal. Secara
harfiah, kata ‘Transistor’ berarti ‘Transfer resistor’, yaitu suatu komponen y
ang nilai resistansi antara terminalnya dapat diatur.

Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai


Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal,
Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu
Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K).

Baca Juga : Istilah-istilah Penting dalam Transistor


Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN.
UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal
Oxide Semiconductor FET).

Perhatikan komponen elektronika jenis transistor berikut yang dilengkapi


dengan simbol dan fungsinya
Perhatikan komponen elektronika jenis transistor berikut yang dilengkapi
dengan gambar
6. IC (Integrated Circuit)
IC adalah komponen elektronika aktif yang merupakan kumpulan dari berbagai
komponen hingga ribuan komponen elektronika yang terdiri dari transistor, resistor,
dan komponen elektronika lainnya yang membentuk suatu rangkaian elektronika
dan memiliki fungsi elektronika tertentu yang dikemas dalam sebuah kemasan yang
komplek dan kecil dengan pin atau kaki untuk menjalankan fungsinya. Bentuk IC
(Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga
ratusan kaki (terminal).

Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak


dalam sebuah Peralatan Elektronika misalnya micropoccesor. Fungsi IC
bermacam-macam yakni dpat berfungsi sebagai penguat, pengontrol, swiching, dan
memori atau media penyimpanan.

Perhatikan komponen elektronika jenis IC berikut yang dilengkapi dengan


gambar dan simbol

7. Saklar (Relay)
Saklar atau relay adalah komponen elektronika aktif yang dipergunakan untuk
memutuskan serta menghubungkan aliran listrik. Saklar berdasarkan fungsinya
dibedakan atas dua kondisi yaitu kondsi ON dan kondisi OFF.

Anda mungkin juga menyukai