PENDAHULUAN
(a) (b)
Gambar II.1 (a) Contoh resistor dan (b) Simbol resistor [3].
Gambar II.2 Warna gelang resistor [3].
B. Kapasitor
Kapasitor merupakan salah satu contoh dari komponen pasif yang dapat
digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Kemampuan kapasitor menyimpan
muatan listrik diungkapkan oleh besaran yang namanya kapasitansi [4]. Salah satu
cara untuk mengetahui besarnya nilai kapasitansi dari suatu kapasitor ialah dengan
melihat langsung pada badan kapasitornya. Akan tetapi, nilai kapasitansi yang
tercantum pada badan kapasitor bukanlah nilai kapasitansi yang sebenarnya, tetapi
merupakan range nilai kapasitansi dengan toleransi tertentu. Karena berubahnya
nilai kapasitansi ini dapat mempengaruhi kinerja dari rangkaian, maka disarankan
sangatlah penting untuk dapat mengetahui nilai kapasitansi sebenarnya dari sebuah
kapasitor dengan tidak hanya melihat label kemasannya saja, tetapi dengan
pengukuran secara langsung [5].
C. Induktor
Induktor merupakan komponen elektronika pasif yang menyimpan energi
elektromagnetik ketika arus listrik melewatinya. Setiap induktor memiliki nilai
induktansi L dalam satuan Henry (H),
𝑁𝜙𝐵
𝐿= (2.1)
𝑖
dimana N adalah jumlah loop, 𝜙𝐵 adalah fluks magnetik yang melalui satu loop,
dan i adalah arus yang melewati lilitan [6].
II.1.2 Komponen Aktif
Komponen aktif adalah komponen yang memiliki sumber power sendiri.
Sumber power ini biasanya berupa energi listrik yang menggunakan sumber daya
dari luar (external power source) untuk menghasilkan suatu besaran yang diukur
dari sebuah komponen [1].
A. Dioda
Dioda terbuat dari sepotong kecil bahan semikonduktor, biasanya silikon,
dimana setengah bagiannya sebagai daerah p dan setengah bagiannya lagi sebagai
daerah n dengan persimpangan pn dan terdapat daerah penipisan diantaranya.
Daerah p disebut anoda dan terhubung ke terminal konduktif pertama. Bagian n
disebut katoda dan terhubung ke terminal konduktif kedua. Struktur dasar dioda dan
simbol skematiknya ditunjukkan pada gambar di bawah [7].
(a) (b)
Gambar III.4 (a) Multimeter digital dan (b) Multimeter analog.
Berfungsi sebagai alat yang mengukur resistansi(Ω), tegangan (V), dan
kuat arus (A), serta menguji kondisi komponen elektronika.
5. Catu Daya
(a) (b)
Gambar III.14 (a) Skema rangkaian pengisian kapasitor, dan (b) Rangkaian
pengisian kapasitor.
4. Menghubungkan kabel positif multimeter yang berfungsi sebagai pengukur
tegangan pada kaki positif kapasitor dan kabel hitam pada kaki negatif
kapasitor.
5. Menghubungkan kaki positif multimeter yang berfungsi sebagai pengukur arus
pada kaki kedua resistor dan kabel hitam multimeter pada kaki positif kapasitor.
6. Menghubungkan kabel hitam catu daya pada ground dan kabel merah catu daya
pada titik a.
7. Menyalakan catu daya lalu menghubungkan titik a pada titik b pada rangkaian
sambil mencatat nilai keluaran pada kedua multimeter setiap 5, 10, 15, 20, dan
25 detik.
8. Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel data.
III.3.9 Pengosongan kapasitor.
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Merangkai komponen elektronika seperti gambar di bawah ini:
(a) (b)
Gambar III.15 (a) Skema rangkaian pengosongan kapasitor, dan (b) Rangkaian
pengosongan kapasitor.
3. Menghubungkan kabel positif multimeter yang berfungsi sebagai pengukur
tegangan pada kaki positif kapasitor dan kabel hitam pada kaki negatif
kapasitor.
4. Menghubungkan kaki positif multimeter yang berfungsi sebagai pengukur arus
pada kaki kedua resistor dan kabel hitam multimeter pada ground.
5. Menghubungkan kabel hitam catu daya pada ground dan kabel merah catu daya
pada titik a.
6. Menyalakan catu daya lalu menghubungkan titik a dan titik b pada rangkaian,
setelah nilai tegangan pada multimeter mencapai nilai maksimum putuskan titik
a dari titik b kemudian menghubungkan titik b ke titik c sambil mencatat nilai
keluaran pada kedua multimeter setiap 5, 10, 15, 20, dan 25 detik.
7. Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel data.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
IV.1 Hasil
IV.1.1 Tabel Data
IV.1.1.1 Pengukuran resistansi
Warna Resistor Resistansi Pengukuran
No Praktek Ket.
A B C D E Teori (ꭥ )
(ꭥ )
1. Coklat Hitam Merah Emas - 1K ± 5% 1K Baik
2. Merah Hitam Merah Emas - 2K ± 5% 2K Baik
3. Coklat Hitam Hitam Merah Coklat 10K ± 1% 10K Baik
4. Coklat Hijau Hitam Merah Coklat 15K ± 1% 14,9K Baik
5. Coklat Hitam Kuning Emas - 100K ± 5% 100,7K Baik
IV.1.1.2 Resistor (Potensiometer dan Trimpot)
Nilai Resistor Kaki (ꭥ )
Nama
No Badan Ket.
Resistor 1-3 1-2 2-3
(ꭥ )
1. Potensiometer 100K Tidak berubah Berubah Berubah Baik
2. Trimpot 100K Tidak berubah Berubah Berubah Baik
IV.1.1.3 Hambatan pada resistor LDR
No Ukuran Lilitan
1. 200 mA
IV.1.1.5 Jenis-jenis kapasitor
No Jenis Kapasitor Kapasitas (µF) Batas Kerja (V)
1. Elektrolit/Elco 3,3 × 10−4 25
2. Mika 0,47 ± 5% -
3. Keramik 3 × 10−5 -
IV.1.1.6 Dioda
Pengujian
No Jenis Dioda Ket.
A-K K-A
1. Semikonduktor - Baik
2. LED - Baik
3. Zener Baik
4
I (mA) dan V(V)
0
0 5 10 15 20 25 30
Waktu (s)
arus tegangan
Grafik IV.1 Perubahan arus terhadap waktu pada pengisian kapasitor.
IV.1.2.2 Pengosongan Kapasitor
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 5 10 15 20 25 30
Waktu (s)
arus tegangan