Anda di halaman 1dari 24

SIMBOL KOMPONEN ELEKTRONIKA

( Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Elektronika + Praktikum )

Dosen pengampu : Tommy Kurniawan, S.T

Di Susun Oleh :

Ari Novi Wibowo (22202010023)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG
TAHUN 1445 H/ 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul “Simbol Komponen Elektronika” tepat pada waktunya.

Tidak lupa saya sampaikan terimakasih kepada Bapak Tommy Kurniawan,


S.T yang telah memberikan tugas makalah ini. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada kedua orang tua yang selalu setia mendoakan saya, serta
teman-teman yang juga sudah memberikan semangat baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi dan melengkapi Tugas Makalah


Kelompok Mata Kuliah “Dasar Elektronika + Praktikum”. Saya menyadari bahwa
dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat dipahami dan
bermanfaat untuk kita semua.

Bandar Lampung, 22 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i


DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Resistor.................................................................................................3
B. Kapasitor (Capacitor)............................................................................4
C. Induktor (Inductor)...............................................................................6
D. Dioda (Diode).......................................................................................6
E. Transistor..............................................................................................8
F. IC (Integrated Circuit)..........................................................................8
G. Saklar (Switch).....................................................................................9
H. Macam-Macam Bahan Semikonduktor................................................10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................19
B. Saran ....................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan
listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokapel,
semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini
merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan
sirkuit elektronik nya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan
ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi.
Komponen Elektronika merupakan komponen atau bahan utama dalam
pembuatan suatu alat elektronika dimana mereka memiliki fungsi serta cara kerja
masing-masing. Untuk dapat menggunakannya kita harus memahami terlebih
dahulu fungsi dari komponen itu masing-masing. Alat-alat yang menggunakan
dasar kerja elektronika ini biasanya disebut sebagai peralatan elektronik
(electronic devices). Contoh peralatan/piranti elektronik ini: Tabung Sinar Katoda
(Cathode Ray Tube, CRT), radio, TV, perekam kaset, perekam kaset video
(VCR), perekam VCD, perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer
pribadi desk-top, komputer Laptop, PDA (komputer saku), robot, smart card dan
lain-lain Alat-alat tersebut bisa beroperasi dengan baik karena di dalam alat-alat
elektronik tersebut terdapat beberapa komponen, yaitu komponen elektro.
Sehingga alat-alat tersebut bisa beroperasi sesuatu dengan kemampuan masing-
masing alat Maka dari itu dalam makalah ini saya akan membahas komponen
elektro yang mengendalikan alat-alat elektronik beserta fungsinya (cara keja)
Dalam aktifitas kita sebagai mahasiswa pendidikan fisika, didalam
laboratorium ketika kita melakukan suatu eksperimen pastinya tidak terlepas dari
penggunaan alat-alat elektronika. Alat-alat elektronika alah satunya yaitu dioda.
Dioda merupakan bahan yang tersusun atas semikonduktor tipe-P dan tipe-N.

iii
Bahan semikonduktor merupakan bahan yang banyak di gunakan dalam
pembuatan komponen-komponen elektronika yaitu kristal silikon. Dahulu orang
juga menggunakan unsur germanium. Kedua unsur itu merupakan kelompok IV
dalam susunan berkala. Kristal galium-arsenida yang terbentuk dari unsur galoium
dan arsen mempunyai sifat seperti unsur kelompok IV, sehingga dapat pula
digunakan untuk membentuk bahan semikonduktor, krital ini banyak digunakan
untuk membuat lampu LED, yang dipakai untuk lampu penunjuk dan laser dioda.
Kristal GaSa juga digunakan untuk membuat transistor yang dapat bekerja hingga
daerah frekuensi tinggi, yaitu dalam daerah gelombang mikro.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Simbol Resistor?
2. Bagaimana Simbol Kapasitor (Capacitor)?
3. Bagaimana Simbol Induktor (Inductor)?
4. Bagaimana Simbol Dioda (Diode)?
5. Bagaimana Simbol Transistor?
6. Bagaimana Simbol IC (Integrated Circuit)?
7. Bagaimana Simbol Saklar (Switch)?
8. Apa Saja Macam-Macam Bahan Semikonduktor?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Simbol Resistor.
2. Untuk Mengetahui Simbol Kapasitor (Capacitor).
3. Untuk Mengetahui Simbol Induktor (Inductor).
4. Untuk Mengetahui Simbol Dioda (Diode).
5. Untuk Mengetahui Simbol Transistor.
6. Untuk Mengetahui Simbol IC (Integrated Circuit).
7. Untuk Mengetahui Simbol Saklar (Switch).
8. Untuk Mengetahui Macam-Macam Bahan Semikonduktor.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari


beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen
Elektronika tersebut memiliki fungsi fungsinya tersendiri di dalam sebuah
Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-
komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak.
Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika
seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap
digunakan hingga saat ini. Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis
Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika
beserta simbol nya.1
A. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika
Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu

1
Richard Blocher, Dasar Elektronika, (Yogyakarta: Andi, 2004), h. 61-62
v
rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω).
Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang
terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan
Resistansi atau Resistance. Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah:2
1. Resistor yang Nilainya Tetap
2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut
juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya,
Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu,
Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature
Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)

Gambar dan Simbol Resistor


:

B. Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam

2
Ibid, h. 65
vi
sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah
dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada
rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya).
Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F). Jenis-jenis
Kapasitor diantaranya adalah:3
1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan
pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri
dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan
Kapasitor Keramik.
2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan
Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte
Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut
dengan Variable Capasitor.
Gambar dan Simbol Kapasitor:

C. Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga

3
Ibid, h. 67
vii
C. Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen
Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga
sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada
Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti
Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah:4
1. Induktor yang nilainya tetap
2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil
Variable.
Gambar dan Simbol Induktor:

D. Dioda (Diode)
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari:

4
Sutrisno, Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya (Jilid 1), (Bandung: ITB, 1986),
h. 88-89
viii
1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon
dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah
(DC).
2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan
rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang
bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan
Zener.
3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya
sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang
berfungsi sebagai pengendali .
6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya
Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
Gambar dan Simbol Dioda:

ix
E. Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak
fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting
dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya
adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung),
Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor
terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan
Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe
Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect
Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan
keluarga dari Transistor.5
Gambar dan Simbol Transistor :

5
Ibid, h. 90-91
x
(Integrated Circuit)

F. IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari
gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang
diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil.
Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3
(tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari
penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC
adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan
Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif
terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer
yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah
tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.
Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit):6

:
6
Daryanto, Pengetahuan Teknik Elektronika, (Malang: Bumi Aksara, 2011), h. 112
xi
G. Saklar (Switch)
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering
digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.
Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :7

H. Macam-Macam Bahan Semikonduktor


Bahan semikonduktor merupakan bahan yang banyak di gunakan dalam
pembuatan komponen-komponen elektronika yaitu kristal silikon. Dahulu orang
juga menggunakan unsur germanium. Kedua unsur itu merupakan kelompok IV
dalam susunan berkala. Kristal galium-arsenida yang terbentuk dari unsur galoium
dan arsen mempunyai sifat seperti unsur kelompok IV, sehingga dapat pula
digunakan untuk membentuk bahan semikonduktor, krital ini banyak digunakan
untuk membuat lampu LED, yang dipakai untuk lampu penunjuk dan laser dioda.
Kristal GaSa juga digunakan untuk membuat transistor yang dapat bekerja hingga
daerah frekuensi tinggi, yaitu dalam daerah gelombang mikro. Berdasarkan murni
atau tidak murninya bahan, semikonduktor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik.8
1. Semikonduktor Intrinsik
Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor yang terdiri atas
satu unsur saja, misalnya Si saja atau Ge saja. Pada Kristal semikonduktor
7
Ibid, h. 115
8
Mukhlis Akhadi, 2015, Memproduksi Bahan Semikonduktor Di Dalam Teras Reaktor
Nuklir. Jurnal Kilat. Vol.4, No.1, h. 121-123
xii
Si, 1 atom Si yang memiliki 4 elektron valensi berikatan dengan 4 atom Si
lainnya. Perhatikan gambar berikut:

Pada kristal semikonduktor instrinsik Si, sel primitifnya


berbentuk kubus. Ikatan yang terjadi antar atom Si yang berdekatan adalah
ikatan kovalen. Hal ini disebabkan karena adanya pemakaian 1 buah
electron bersama () oleh dua atom Si yang berdekatan.
Menurut teori pita energi, pada T = 0 K pita valensi
semikonduktor terisi penuh elektron, sedangkan pita konduksi kosong.
Kedua pita tersebut dipisahkan oleh celah energi kecil, yakni dalam rentang
0,18 - 3,7.
Silikon dan germanium merupakan dua jenis semikonduktor yang
sangat penting dalam elektronika. Keduanya terletak pada kolom empat
dalam tabel periodik dan mempunyai elektron valensi empat. Struktur
kristal silikon dan germanium berbentuk tetrahedral dengan setiap atom
memakai bersama sebuah elektron valensi dengan atom-atom tetangganya.
Gambar 2.1 memperlihatkan bentuk ikatan kovalen dalam dua dimensi.
Pada temperatur mendekati harga nol mutlak, elektron pada kulit terluar
terikat dengan erat sehingga tidak terdapat elektron bebas atau silikon
bersifat sebagai insulator.

xiii
Ikatan kovalen silikon dalam dua dimensi
Energi yang diperlukan untuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah
sebesar 1,1 eV untuk silikon dan 0,7 eV untuk germanium. Pada temperatur
ruang (300K), sejumlah elektron mempunyai energi yang cukup besar untuk
melepaskan diri dari ikatan dan tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi
menjadi elektron bebas (gambar 2.2). Besarnya energi yang diperlukan
untuk melepaskan elektron dari pita valensi ke pita konduksi ini disebut
energi terlarang (energy gap). Jika sebuah ikatan kovalen terputus, maka
akan terjadi kekosongan atau lubang (hole). Pada daerah dimana terjadi
kekosongan akan terdapat kelebihan muatan positif, dan daerah yang
ditempati elektron bebas mempunyai kelebihan muatan negatif. Kedua
muatan inilah yang memberikan kontribusi adanya aliran listrik pada
semikonduktor murni. Jika elektron valensi dari ikatan kovalen yang lain
mengisi lubang tersebut, maka akan terjadi lubang baru di tempat yang lain
dan seolah-olah sebuah muatan positif bergerak dari lubang yang lama ke
lubang baru.

xiv
Struktur kristal silikon memperlihatkan adanya sebuah ikatan kovalen
yang terputus.
Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus drift” dapat
dituliskan sebagai berikut “Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor
adalah akibat adanya dua partikel masing-masing bermuatan positif dan
negatif yang bergerak dengan arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh
medan listrik”. Akibat adanya dua pembawa muatan tersebut, besarnya rapat
arus dinyatakan sebagai:9
J npqn p
Dimana:
n dan p = konnsentrasi elektron dan lubang (m-3)
n lubang (m2 V-1 s-1) p = mobilitas elektron dandan
n p q n p konduktivitas (S cm-1)=
Karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara serentak, maka
pada semikonduktor murni, jumlah lubang sama dengan jumlah elektron.
Beberapa properti dasar silikon dan germanium diperlihatkan pada tabel
dibawah ini :
Properti Silikon Germanium
Energi terlarang/gap (eV) 1,1 0,67
Mobilitas elektron, (m2V-1s-1 ) 0,135 0,39

9
Ibid, h. 124
xv
Mobilitas lubang, (m2V-1s-1 ) 0,048 0,19
Konsentrasi intrinsik, ni (m-3 ) 1,5 ´ 1016 2,4 ´ 1019
Resistivitas intrinsik, ( 9 m) 2300 0,46

2. Semikonduktor Ekstrinsik (Tak Murni)

Silikon yang didoping dengan phosphor


Terbentuk dari semikonduktor murni yang dikotori oleh atom dopping
sebagai penghasil elektron konduksi atau hole. Terdiri atas dua tipe: Tipe –
N (Silikon + Phospor atau Arsenic) dan Tipe – P (Silikon + Boron, Galium
atau Indium). Semikonduktor ekstrinsik terbentuk melalui mekanisme
doping, yang dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas
dalam jumlah lebih banyak dan permanen sehingga diharapkan akan dapat
menghantarkan listrik. Mekanisme ini dilakukan dengan jalan memberikan
atom pengotor ke bahan semikonduktor murni sehingga apabila atom
pengotor memiliki kelebihan elektron valensi (valensi 5) akan terdapat
elektron bebas yang dapat berpindah. Karena mengandung atom-atom
pengotor, pembawa muatan didominasi oleh elektron saja atau lubang saja.
Apabila semikonduktor murni diberikan pengotor dengan valensi kurang
(valensi 3) maka akan terbentuk area kosong (hole) yang menjadi pembawa
muatan. Mekanisme ini menentukan jenis semikonduktor yang dibentuk
(tipe – N atau tipe – P).10
10
Ibid, h. 125-127
xvi
a. Semikonduktor tipe-n
Dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor
pentavalen (antimony, phosphorus atau arsenic) pada silikon murni.
Atom-atom pengotor (dopan) ini mempunyai lima elektron valensi
sehingga secara efektif memiliki muatan sebesar +5q. Saat sebuah atom
pentavalen menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, hanya
empat elektron valensi yang dapat membentuk ikatan kovalen lengkap,
dan tersisa sebuah elektron yang tidak berpasangan (lihat gambar 2.3).
Dengan adanya energi thermal yang kecil saja, sisa elektron ini akan
menjadi elektron bebas dan siap menjadi pembawa muatan dalam
proses hantaran listrik. Material yang dihasilkan dari proses pengotoran
ini disebut semikonduktor tipe-n karena menghasilkan pembawa
muatan negatif dari kristal yang netral. Karena atom pengotor
memberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom
donor. Secara skematik semikonduktor tipe-n digambarkan seperti
terlihat pada gambar dibawah ini :

b. Semikonduktor tipe-p

xvii
Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe-n,
semikonduktor tipe-p dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah
kecil atom pengotor trivalen (aluminium, boron, galium atau indium)
pada semikonduktor murni, misalnya silikon murni. Atom-atom
pengotor (dopan) ini mempunyai tiga elektron valensi sehingga secara
efektif hanya dapat membentuk tiga ikatan kovalen. Saat sebuah atom
trivalen menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, terbentuk tiga
ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah muatan positif dari atom
silikon yang tidak berpasangan yang disebut lubang (hole). Material
yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-
p karena menghasilkan pembawa muatan negatif pada kristal yang
netral. Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom pengotor
ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor).
Pada bahan semikonduktor yang bertindak sebagai pembawa
muatan dengan sebagian terbesar berupa lubang-lubang yang dihasilkan
dengan pemasukan tak murni, dan sebagian kecil berupa electron-
elektron bebas yang dihasilkan oleh energi terminal. Di pihak lain,
dalam semikonduktor tipe-n , sebagian terbesar dari pembawa muatan
adalah electron-elektron bebas dan hanya mengandung lubang-lubang
yang berjumlah kecil. Jika dipakai secara terpisah, baik semikonduktor
tipe n maupun semikonduktor tipe p, masing-masing tidak lebih
berguna dari sebuah penghambat (resistor) karbon. Tetapi, dengan
memasukkan tak-murnian ke dalam suatu kristal sedemikian rupa

xviii
hingga bertipe p, maka hasilnya berupa suatu penghantar satu arah.
Pembahasan berikut ini akan menjelaskan mengapa demikian.
Kita tinjau suatu atom netral. Atom ini mempunyai elektron dan
proton yang sama jumlahnya. Misalkan bahwa ialah satu elektron nya
disingkirkan. Sebagai akibatnya, atom tersebut mempunyai suatu
muatan positif dan disebut ion positif. Sebaliknya, jika suatu atom
netral diberi satu elektron tambahan, atom akan bermuatan negatif dan
dikenal sebagai ion negatif.

xix
Pembawa-pembawa mayoritas dan ion-ion. Gb.1.lubang-lubang dan
ion-ion negative. Gb.2. elektron-elektron bebas dan ion-ion positif
Gambar tersebut menunjukkan suatu semikonduktor tipe p.
Masing-masing tanda plus lambang dari suatu lubang, sedangkan
masing-masing tanda minus yang dilingkari itu merupakan representasi
suatu atom akseptor yang mengandung bahan lubang-lubang tersebut.
Secara bersama lubang dan atom akseptor merupakan satuan yang
netral. Namun bila suatu lubang menghilang karena terjadi rekombinasi
dengan suatu elektron, maka atom akseptor bersangkutan akan
mengandung muatan negatif yang berlebihan dan menjadi ion negative.
Dalam keadaan yang ditunjukkan gambar1, bahan tipe p tersebut netral
karena jumlah tanda plus sama dengan jumlah tanda minus.11
Begitu pula dalam gambar 2 telah ditunjukkan semikonduktor tipe
n. Disini tanda minus melambangkan elektron bebas, tanda plus
melambangkan elektron bebas, sedangkan tanda yang dilingkari itu
melambangkan atom donor yang mengandung elektron bebas dalam
orbitnya. Setiap elektron bebas bersama dengan atom donor
bersangkutan merupakan satuan yang netral. Jika salah satu elektron
tersebut meninggalkan orbitnya dari sekeliling atom donor dan pindah
ke orbit atom lain, maka atom donor itu menjadi ion positif. Berbeda
dari elektron-elektron bebas, ion-ion positif ini tidak dapat bergerak
leluasa karena terikat dalam struktur kristal nya. Tipe n itu bersifat

11
Ibid, h. 128
xx
netral karena mengandung tanda minus dan tanda plus yang jumlahnya
sama.
Kita dapat memasukkan pengotor berupa atom-atom dari kolom tiga atau
lima dalam tabel periodik (memberi doping) ke dalam silikon atau germanium
murni. Elemen semikonduktor beserta atom pengotor yang biasa digunakan
diperlihatkan pada berikut:

Elemen semikonduktor pada tabel periodik


c. Resistansi
Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain
adalah sebuah resistor. Sama seperti resistor karbon, semikonduktor
memiliki resistansi. Cara ini dipakai untuk membuat resistor di dalam
sebuah komponen semikonduktor. Namun besar resistansi yang bisa
didapat kecil karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri.

xxi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa
Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut
memiliki fungsi fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika.
Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika
makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-
komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor,
Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat
ini. Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar
yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbol nya.
Sedangkan berdasarkan murni atau tidak murninya bahan, semikonduktor
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik.
B. Saran
Saran dari penulisan makalah ini semoga makalah ini berguna bagi pembaca
terkhusus untuk penulis sendiri. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat
penulis harapkan guna perbaikan makalah di masa yang akan datang.

xxii
DAFTAR PUSTAKA

Akhadi, Mukhlis. 2015. Memproduksi Bahan Semikonduktor Di Dalam Teras


Reaktor Nuklir. Jurnal Kilat. Vol.4, No.1

Blocher, Richard. 2004. Dasar Elektronika. Yogyakarta: Andi.

Daryanto. 2011. Pengetahuan Teknik Elektronika. Malang: Bumi Aksara.

Sutrisno. 1986. Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya (Jilid 1). Bandung:
ITB.

xxiii

Anda mungkin juga menyukai