Anda di halaman 1dari 19

TUGAS 1

RESISTOR

DISUSUN OLEH :

HUSNUL KHATIMAH

F444 22 039

PRODI TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya tanpa ada
halangan yang berarti. Adapun tema dari makalah ini adalah “Resistor”.

Pada kesempatan kali ini penulis mengatakan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen mata kuliah Elektronika Dasar yang telah memberikan tugas terhadap
kami.

Penulis menyatakan bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dan itu
merupakan langkah yang baik untuk studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan penulis maka, penulis mohon saran dan kritikan
yang sehat dan membangun demi perbikan makalah yang akan datang.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN........................................................................................ 3
2.1 Pengertian Resistor ........................................................................................... 3
A. Cara Kerja resistor...................................................................................... 4
B. Fungsi resistor ............................................................................................. 4
C. Bahan Pembuatan resistor ......................................................................... 6
2.2 Sejarah Resistor ................................................................................................ 6
2.3 Jenis-jenis resistor ............................................................................................. 8
2.4 Kode Warna pada Resistor .............................................................................. 11
A. Cara menghitung Resistor 4 warna ........................................................... 11

BAB III : PENUTUP................................................................................................ 15


3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 15
3.2 Saran.................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 16

iii
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang


Elektronika merupakan bagian ilmu dalam pelajaran fisika yang mulai dikenalkan
pada jenjang Pendidikan sekolah dasar. Elektronika memiliki peranan yang
cakupannya luas dalam kehidupan sehari-hari, tidak dapat di pungkiri bahwa
manusia pada zaman inisangat bergantung dengan perangkat elektronika. Dalam
sebuah perangkat elektronika terdapat berbagai macam komponen penyusun dan
beragam jenis rangkaian yang tentunya tidaklah mudah untuk dipahami oleh
seseorang.
Proses pembelajaran seseorang dalam mengenal ukuran resistansi dan warna pada
komponen elektronika seringkali menjadi permasalahan terutama terhadap Resistor.
Resistor merupakan komponen penyusun suatu rangkaian pada benda elektronik,
dan Resistor memiliki nilai resistaansi yang bervariasi. Resistor sendiri terbagi
menjadi beberapa jenis dan memiliki jumlah gelang yang berbeda serta warna yang
bergam. Jumlah gelang dan warna pada Resistor menunjukkan nilai resistansi atau
daya tampung dalam komponen tersebut.
Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai penahan
arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berup terminal dua komponen
elektronika yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus
listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm. Nilai hambatan yang dimiliki
resistor dinyatakan dengan satuan Ohm, yang dilambangkan dengan warna pada
gelang-gelang yang terdapat pada badan resistor. Kesalahan dalam pembacaan
gelang warna pada Resistor dapat mempengaruhi nilai hambatan dari Resistor dapat
di perkecil. Perkembangan teknologi yang demikian pesatnya telah membawa
manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban manusia, dalam hal ini khususnya
gadget yang memiliki berbagai macam kemampuan untuk membantu segala
aktivitas-aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Resistor merupakan bahan
dasar elektronika yang harus di perhatikan dan di pahami.

1
1.1 Rumusan Masalah
1) Apa itu Resistor ?
2) Siapa penemu Resistor ?
3) Bagaimana cara menghitung warna gelang resistor?
1.1 Tujuan
Tujuan dari Makalah ini adalah untuk mengetahui dan membantu pembaca
memahami Resisistor secara lebihh dalam dan merinci. Juga cara menghafal dan
mengingat warna gelang pada Resistor.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang bersifat menghambat arus listrik.


Resistor termasuk dalam komponen pasif karena komponen ini tidak membutuhkan
arus listrik untuk bekerja. Resistor terbuat dari material atau bahan karbon dan
keramik yang berbentuk tabung. Semakin besar kapasitas resistor, semakin besar
juga diameter tabung yang dipergunakan.
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi
(tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin
dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus
yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik,
dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat
dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat
yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik
utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan.
Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak,
bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit,
kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus
rangkaian agar tidak terbakar.

3
A. Cara kerja Resistor
Prinsip dan cara kerja resistor sebenarnya cukup sederhana, komponen ini
menghambat aliran arus listrik yang masuk dari ujung kutub satu yang
mengalir menuju ujung kutub resistor lainnya. Besar hambatan yang diberikan
resistor berbeda-beda sesuai dengan nilai resistansi yang tertera padanya.
Karena dihambat, maka setelah melewati resistor, arus yang mengalir ke
komponen elektronika selanjutnya di dalam satu rangkaian tersebut menjadi
lebih kecil. Karena itu penggunaan resistor dapat menjaga komponen-
komponen elektronik yang lain dalam suatu rangkaian terjaga dari arus
langsung, sehingga menjadi lebih awet. Selain itu, resistor juga bisa digunakan
untuk pembagi arus, pembagi tegangan atau penurun arus.
Apa yang terjadi di dalam sebuah resistor? Jika Anda memecahnya, dan
menggaruk lapisan luar cat isolasi, Anda mungkin melihat batang keramik
isolasi yang melintang di tengahnya dengan kawat tembaga yang melilit di
bagian luarnya. Sebuah resistor seperti ini digambarkan sebagai ‘wire-wound‘.
Jumlah gulungan tembaga ternyata mengendalikan nilai resistansi dengan
sangat presisi, semakin banyak gulungan tembaga dan semakin tipis tembaga,
semakin tinggi resistansinya. Pada resistor dengan nilai lebih kecil, dirancang
untuk sirkuit dengan daya rendah, gulungan tembaga digantikan oleh karbon
spiral. Resistor seperti ini jauh lebih murah untuk dibuat dan disebut ‘carbon-
film‘. Umumnya resistor ‘wire-wound‘ lebih presisi dan lebih stabil pada suhu
operasi yang lebih tinggi.
B. Fungsi Resistor
 Membatasi aliran arus
Fungsi utama dari resistor adalah membatasi aliran arus. Resistor dapat
menahan arus dan memperkecil besar arus. Besar resistansi (kemampuan
menahan arus) resistor disesuaikan dengan kebutuhan perangkat elektronika.
 Membagi tegangan

4
Fungsi resistor pada rangkaian elektronika selanjutnya adalah membagi tegangan.

Dilansir dari Khan Academy, resistor dapat membagi tegangan dengan


memasangnya secara seri dan disebut sebagai rangkaian pembagi tegangan.
Rangkaian pembagi tegangan tersebut dapat membagi tegangan menjadi lebih
kecil ke dalam dua atau beberapa jalur dengan aliran arus yang sama.
 Memperlambat waktu pengisian kapasitor

Fungsi kapasitor selanjutnya adalah memperlambat waktu pengisian


kapasitor pada perangkat elektronika tertentu. Seperti yang kita ketahui,
kapasitor adalah komponen yang menyimpan energi. Makin besar arus yang
masuk ke kapasitor, maka makin cepat pula kapasitor tersebut terisi. Resistor
yang dipasang sebelum kapasitor dapat memperkecil arus yang masuk ke
kapasitor. Akibatnya, kapasitor tersebut akan terisi dengan lebih lambat.

 Melindungi rangkaian elektronika


Fungsi resistor pada rangkaian elektronika adalah melindungi sirkuit dari
kelebihan beban. Kelebihan beban pada perangkat elektronik dapat
mengakibatkan kerusakan pada perangkat elektronika, kenaikan suhu, dan
percikan api yang mengakibatkan kebakaran. Resistor berfungsi mengurasi
kelebihan beban. Hal tersebut akan memutus arus listrik, sehingga tidak
menjalar dan mengakibatkan kerusakan juga kebakaran.
 Mengubah arus listrik
Kemampuan resistor membatasi aliran arus membuatnya berfungsi untuk
mengubah-ubah arus yang masuk ke suatu rangkaian elektronika. Resistor
dengan fungsi tersebut disebut dengan potensiometer atau reostat.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, potensiometer memiliki nilai resistansi
yang dapat diubah dan disesuaikan dalam rentang tertentu. Potensiometer
biasanya digunakan dalam televisi untuk mengubah volume, dalam amplifier
untuk mengatur sura, dan dari radio untuk mengatur frekuensi.
Memberikan tegangan bias

5
Resistor juga berfungsi untuk menghasilkan tegangan bias, yaitu tegangan yang
diperlukan untuk mengaktifkan transistor.Transistor adalah komponen kunci
elektronika modern yang rentan rusak karena arus tinggi. Sehingga, resistor
berfungsi membatasi arus yang masuk ke dalam transistor dan memberikan
tegangan bias yang aman tanpa merusak transistor.
C. Bahan Pembuatan Resistor
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan resistor yaitu :
1. Substrat alumina; untuk karateristik resistor (lebar 2 inci)
2. Pasta Resistor dengan nilai 10 Ohm, 1 kilo Ohm, 10 kilo Ohm dan 100 kilo
Ohm
3. Dua pont birox seri 17
4. ESL
5. Shoel
6. AL2O3; digunakan untuk pencucian substrat, screen dan bahan-bahan
pelarut

2.2 Sejarah Resistor

Resistor yang kita kenal saat ini adalah buah tangan


dari seorang Georg Simon Ohm dilahirkan pada tanggal
16 Maret 1789 di kota Erlangen di Bavaria, yang
sekarang Jerman. Dia meninggal pada 6 Juli 1854 di
Munich, Bavaria, Jerman. Ohm berasal dari keluarga
Protestan. Ayahnya, Johann Wolfgang Ohm, adalah
seorang ahli kunci sementara ibunya, Maria Elizabeth
Beck, adalah putri seorang penjahit. Meskipun orang
tuanya tidak memiliki pendidikan formal, ayah Ohm
adalah seorang pria yang luar biasa yang telah mendidik dirinya ke tingkat yang tinggi
dan mampu memberikan anak-anaknya pendidikan melalui ajarannya sendiri. Jika
semua saudara Ohm dan saudarinya selamat dia akan menjadi salah satu keluarga besar
tetapi, seperti umumnya yang terjadi pada zaman itu , beberapa dari saudaranya

6
meninggal dalam masa kecil mereka. Dari tujuh anak yang lahir dari Johann dan Maria
Ohm hanya tiga yang selamat, Georg, saudaranya Marin yang kemudian menjadi
seorang matematikawan terkenal, dan saudara perempuannya Elizabeth Barbara.
Semenjak anak-anak, Georg dan Martin diajarkan oleh ayah mereka pengetahuan yang
membawa mereka ke standar yang tinggi dalam matematika, fisika, kimia dan filsafat.
Hal ini kontras dengan pendidikan formal mereka. Georg Simon masuk Erlangen
Gimnasium pada usia sebelas tahun namun ia menerima sedikit pelatihan ilmiah.
Bahkan, di sekolahnya tersebut banyak menekankan hafalan dan menafsirkan teks. Hal
ini sangat kontras dengan pengajaran yang di terima Georg Simon dan Martin dari
ayahnya yang membawa mereka lebih jauh ke tingkat di matematika ayng membuat
profesor di University of Erlangen, Karl von Kristen Langsdorf, membandingkan
mereka dengan Keluarga Bernoulli. Perlu ditekankan kembali pencapaian luar biasa dari
Johann Wolfgang Ohm, seorang pria sepenuhnya otodidak, telah mampu memberikan
anak-anaknya pendidikan matematika dan ilmiah yang sangat luar biasa. Pada 1805
Ohm memasuki Universitas Erlangen tetapi ia sedikit terbawa dengan kehidupan
mahasiswa di sana. Daripada berkonsentrasi pada studinya, ia menghabiskan banyak
waktu untuk menari, es skating dan bermain biliar. ayah Ohm, marah karena anaknya
menyia-nyiakan kesempatan pendidikan yang ia sendiri belum pernah cukup beruntung
untuk mengalaminya, hal ini membuat Ohm meninggalkan universitas setelah tiga
semester. Ohm dikirim ke Swiss pada bulan September 1806, dan menjadi guru
matematika di sebuah sekolah di Gottstadt bei Nydau. Ohm terus bekerja untuk
beberapa Universitas di seluruh Bavaria dan menerbitkan beberapa makalah. Dalam dua
surat penting pada tahun 1826, Ohm memberikan deskripsi matematis pada model
konduksi dalam model rangkaian Fourier tentang konduksi panas. Makalah ini terus
dikerjakan Ohm sehingga menghasilkan bukti eksperimental dan, pada makalah
keduanya, ia dapat mengajukan hukum-hukum yang lebih detil pada listrik galvanis.
Makalah kedua ini tentu merupakan langkah pertama dalam sebuah teori komprehensif
yang Ohm berikan dalam bukunya yang terkenal yang diterbitkan pada tahun berikutnya
yang disebut “Die Galvanische Kette, bearbeitet mathematisch” (1827) yang berarti
“Rantai galvanic, matematis bekerja” dan berisi apa yang sekarang dikenal sebagai

7
‘Hukum Ohm dan mereka adalah tegangan: E = IxR, arus: I = E / R, hambatan: R = E /
I, daya: P = E 2 / R, juga P = I2 * R atau P = E * I

Pada saat Ohm mulai menulis makalah-Nya ia berada pada masa cuti dalam penelitian
di Gimnasium Jesuit Cologne.

2.3 Jenis-Jenis Resistor

Hambatan resistor sering disebut dengan resistansi atau resistance. Komponen yang
terdapat dalam resistor terbuat dari isolator sehingga resistor bisa menghambat arus
listrik yang mengalir. Pada umumnya, resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis, di antaranya adalah Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor, dan LDR.

1. Fixed Resistor

Fixed Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya tetap. Nilai resistansi jenis
resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna atau kode angka. Adapun yang
tergolong dalam kategori fixed resistor berdasarkan komposisi bahan pembuatnya ada
tiga, yakni:

- Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)


Resistor jenis carbon composition
terbuat dari komposisi karbon halus yang
dicampur dengan bahan isolasi bubuk
sebagai pengikatnya (binder) agar
mendapatkan nilai resistansi yang
diinginkan.Makin banyak bahan
karbonnya makin rendah pula nilai
resistansi atau nilai hambatannya. Nilai resistansi untuk resistor jenis ini
biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.

8
- Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)
Jenis carbon fim resistor ini terdiri
dari film tipis karbon yang diendapkan
subtrat isolator kemudian dipotong
berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed
resistor ini dapat menghasilkan resistor
dengan toleransi yang lebih rendah. Nilai
resistansi carbon film resistor berkisar di
antara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Rendahnya kepekaan
terhadap suhu membuat jenis fixed resistor ini dapat bekerja di suhu berkisar
dari -55°C hingga 155°C.
- Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)
Metal film resistor adalah
jenis resistor yang dilapisi dengan film
logam yang tipis ke subtrat keramik dan
dipotong berbentuk spiral. Nilai
resistansinya dipengaruhi oleh panjang,
lebar, dan ketebalan spiral logam. Secara
keseluruhan, resistor jenis metal film ini
merupakan yang terbaik di antara jenis-jenis resistor yang ada di atas.

2. Variable Resistor

Variable Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur
sesuai keinginan. Pada umumnya, variable resistor terbagi menjadi potensiometer,
rheostat, dan trimpot.

- Potensiometer
Potensiometer merupakan jenis variable
resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-
ubah dengan cara memutar porosnya melalui

9
- sebuah tuas. Nilai resistansi potensiometer biasanya tertulis di badan
potensiometer dalam bentuk kode angka.
- Rheostat
Rheostat merupakan jenis variable
resistor yang dapat beroperasi pada
tegangan dan arus yang tinggi.
Rheostat terbuat dari lilitan kawat
resistif dan pengaturan nilai resistansi
dilakukan dengan penyapu yang
bergerak pada bagian atas toroid.
- Preset Resistor (Trimpot)
Preset resistor atau sering juga
disebut dengan trimpot adalah jenis
variable resistor yang berfungsi
seperti potensiometer, tetapi
memiliki ukuran yang lebih kecil
dan tidak memiliki tuas. Untuk
mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti obeng kecil, untuk
dapat memutar porosnya.

3. Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor adalah jenis resistor yang


nilai resistansinya dapat dipengaruhi
oleh suhu. Thermistor merupakan
singkatan dari Thermal Resistor.
Thermistor ada dua jenis, yaitu
thermistor NTC (Negative Temperature
Coefficient) dan thermistor PTC
(Positive Temperature Coefficient).

10
4. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau Light Dependent Resistor adalah


jenis resistor yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang
diterimanya.

2.4 Kode Warna pada resistor

Kode warna resistor adalah nilai resistansi (hambatan) yang terkandung dalam sebuah
resistor yang terdiri dari barisan kode warna yang mengelilingi diameter resistor.

Resistor merupakan salah satu komponen penting yang sering dijumpai dalam
peralatan elektronik, bahkan hampir di seluruh peralatan elektronik, keberadaan resistor
sangat mudah ditemukan. Karena pentingnya keberadaan salah satu komponen
elektronika ini, maka sudah seharusnya mengetahui bagian-bagian penting resistor,
salah satunya bagaimana cara membaca kode warna resistor dengan benar. Berdasarkan
standar EIA-RS-279, kode warna resistor terdiri dari 3 jenis, yaitu resistor dengan 4
kode warna, resistor 5 kode warna, hingga resistor 6 kode warna.

Berdasarkan bentuk serta proses pemasangannya pada PCB, maka resistor sendiri
dibagi kedalam dua jenis, yaitu :

1. Axial/Radial

2. Chip

11
Adapun perbedaan mendasar dari keduanya adalah pada pembacaan nilai resistor. Pada
komponen Axial/Radial, nilai resistor diwakili oleh barisan kode warna tertentu yang
melingkari diameter resistor, sehingga diperlukan pengetahuan dalam membaca kode
warna tersebut. Sedangkan pada komponen Chip, nilai resistor umumnya diwakili oleh
kode tertentu (bisa berupa angka), sehingga lebih mudah membacanya.Selain dengan
membaca secara langsung nilai resistor, cara mudah untuk membaca resistor adalah
dengan menggunakan peralatan multimeter atau ohm meter.

A. Cara Menghitung Resistor 4 Warna


Jenis resistor dengan 4 kode warna adalah jenis resistor yang paling umum
digunakan. Cara membaca resistor 4 kode warna pada dasarnya sangat mudah
apabila telah menghapal nilai kode warna resistor. Untuk diawal pastikan kalian
telah menyediakan tabel nilai kode warna sehingga mempermudah perhitungan
nilai resistor

12
Contoh soal Resistor dengan 4 kode warna :
Gelang ke 1 : Coklat = 1

Gelang ke 2 : Hitam = 0

Gelang ke 3 : Biru = 6

Gelang ke 4 : Emas = 5%

Maka nilai Resistor tersebut adalah

Rumus:

R = (10 A + B) 10C

Penyelesaian:

R = (10. 1 + 0) 106

R = 10 . 106

R = 10.000.000 Ω

R = 1,1 kΩ

Gelang 1 : Hijau = 5

Gelang 2 : Biru = 6

Gelang 3 : Merah = 2

Gelang 4 : Emas = 5%

13
Maka nilai Resistor tersebut adalah

Rumus :

R = (10 A + B) 10C
Penyelesaian:
R = (10 . 5 + 6) 102
R = 56 . 102
R = 5.600 Ω
R = 5,6 Kω

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahanan tertentu dan menyerap
energi dalam bentuk panas. Resistor dapat dibedakan menjadi resistor tetap (Fixed
Resistor) dan Resistor tidak tetap. Resistor berguna sebagai pembangkit potensi listrik,
memperkecil tegangan (Potensial) listrik, memperkecil arus Listrik, dan sebagai
tegangan listrik. Resistor ditemukan oleh seorang Ilmuwan Bernama Georg Simon
Ohm.

3.2 Saran

Mahasiswa diaharapkan mampu dan memahami dan membuat sebuah rangkaian


Elektronika yang bisa dikembangkan serta dapat di manfaatkan dan di pergunakan
untuk kehidupan di dunia ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/ Resistor

https://caramesin.com/prinsip-cara-kerja-resistor/

https://bagaimana.web.id/bagaimana-cara-kerja-resistor/

https://m.merdeka.com/trending/fungsi-resistor-yang-penting-untuk-dipahami-ketahui-
ragam-jenisnya-kln.html?page=2

https://rajaboer.wordpress.com/2011/01/14/sejarah-resistor/

https://www.bola.com/ragam/read/4653606/jenis-jenis-resistor-beserta-penjelasannya-
yang-perlu-diketahui

https://www.webstudi.site/2018/01/kode-warna-resistor.html?m=1

16

Anda mungkin juga menyukai