RESISTOR
Disusun oleh :
201810130311149 (13)
Elektro-5C
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpah rahmat, karunia dan hidayah-
Nya saya dapat menyelesaikan Makalah “RESISTOR”.
Sholawat dan Salam selalu kita haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang
telah memberikan petunjuk hingga akhir zaman untuk kita umatnya.
Dalam penyusunan laporan ini serta dalam proses penulisan serta percobaannya,
tentunya banyak kesulitan dan kendala yang saya alami namun itu semua dapat teratasi
dengan berbagai dukungan serta bimbingan dari ibu Dra Retno Sulistyowati. M.Pd selaku
dosen Bahasa Indonesia yang telah banyak membantu makalah saya ini.
Demikian penyusunan makalah ini. Semoga dengan makalah ini dapat berguna dan
membantu dalam proses belajar mengajar serta dalam penilaian. Saya menyadari bahwa
makalah resistor yang saya buat ini masih jauh dari kesempurnaan maka untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun khususnya dalam proses belajar
mengajar. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.4 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB 3 PEMBAHASAN
BAB 4.......................................................................................................................................14
KESIMPULAN.......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.4 Tujuan
Adapun tujuan pada laporan tugas besar ini adalah sebagai berikut :
Mampu memahami apa itu resistor,fungsi,dan cara kerja resistor
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya, setiap bahan penghantar atau konduktor memiliki sifat yang menghambat arus
listrik, besaran hambatan listrik pada suatu penghantar atau konduktor dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu :
Jenis bahan – contohnya Tembaga memiliki nilai resistansi yang lebih rendah
dibandingkan dengan baja.
3
Suhu – Nilai resistansi akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pada
penghantar.
Panjang penghantar – Semakin panjang suatu penghantar, semakin tinggi pula nilai
resistansinya.
Luas penampang – Semakin kecil diameter suatu penghantar, semakin tinggi pula
nilai resistansinya.
Resistor dalam suatu rangkaian elektronika dapat berfungsi untuk menghambat atau
mengurangi aliran arus listrik dan sekaligus juga bertindak untuk menurunkan level tegangan
listrik di dalam rangkaian.
4
BAB 3
PEMBAHASAN
Untuk menentukan nilai resistansi suatu resistor dapat diketahui dengan 2 cara. Untuk
resistor dengan fisik yang besar biasanya nilai resistansi sudah tertulis di badan resistor.
Namun, untuk resistor dengan fisik yang lebih kecil biasanya nilai resistansinya
dilambangkan dengan kode warna.
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3
merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi
resistor.
5
2. Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4
merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi
resistor.
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin
6
3.2 Toleransi Resistor
Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada
badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik.
Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi akibat
operasional resistor tersebut. Nilai torleransi resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor
dengan toleransi kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2%
(resistor2%), resistor dengan toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan
toleransi 10% (resistor 10%).
Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna
maupun kode huruf. Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5% maka dituliskan dengan
kode warna pada cincin ke 4 warna emas atau dengan kode huruf J pada resistor dengan fisik
kemasan besar. Resistor yang banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan
resistor 1%.
Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin
dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan
jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan
resistansi yang lebar[1]. Resistor film karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5
W pada 70 °C. Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat
bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum
Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal
beberapa mikrometer. Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik.
7
Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari
resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai
50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42dB,
3. Komposisi karbon
Resistor jenis ini terdiri dari sebuah unsure resistif yang berbentuk tabung dengan kawat
atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor ilindungi dengan cat atau plastic dan
diberi kode warna sesuai dengan nilai resistansinya. Unsure resistif dibuat dari campuran
serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan
campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan
isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang
tidak terlalu popular karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik.
Resistor komposisi karbon memiliki kelemahan seperti toleransi dan resistansinya berubah
jika dikenai tegangan lebih. Selain itu, jika resistor menjadi lembab panas solder dapat
mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor menjadi rusak. Walaupun begitu, resistor ini
sangat reliable jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih. Resistor ini
masih diproduksi, tetapi relative cukup mahal. Resistansi nya berkisar antara beberapa mili
8
A. Fixed Resistor
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai Resistansi
atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode Angka.
Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan pembuatnya
diantaranya adalah :
Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur
dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi
yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau
nilai hambatannya.
Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Carbon Composistion
Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.
Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan Subtrat isolator
yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada proporsi karbon dan
isolator. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansinya.
Keuntungan Carbon Film Resistor ini adalah dapat menghasilkan resistor dengan toleransi
9
yang lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan dnegan
Carbon Composition Resistor. Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran
biasanya berkisar diantara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena
rendahnya kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja di suhu yang berkisar
dari -55°C hingga 155°C.
Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke
Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh
panjang, lebar dan ketebalan spiral logam.
Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik diantara jenis-jenis
Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film Resistor).
B. Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur
sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer,
Rheostat dan Trimpot.
Gambar 3.6 Bentuk dan Simbol Variable Resistor
Potensiometer
Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah
dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai
Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.
10
Rheostat
Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus
yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai Resistansi
dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.
Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah
jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang
lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat
bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.
Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu
(Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis
Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC
(Positive Temperature Coefficient).
LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya
dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya. Untuk lebih jelas mengenai LDR.
11
Gambar 3.8 bentuk dan symbol LDR
Resistor adalah komponen elektronika pasif yang tidak memiliki sumber daya listrik sendiri
atau fungsi penguatan (amplification) dan pengolahan signal, tetapi hanya mengurangi arus
dan tegangan suatu signal yang melewatinya. Pada saat resistor dilewatkan arus listrik maka
terdapat sejumlah energi yang hilang dalam bentuk panas.
12
Gambar 3.9 Beda potensial listrik pada kaki Resistor
Untuk dapat dilewati oleh arus listrik maka pada kedua kaki resistor harus ada beda potensial
listrik. Besar potensial listrik ini seimbang dengan besar rugi-rugi panas yang timbul pada
resistor. Semakin besar beda potensial listrik , maka semakin besar rugi-rugi panas yang
timbul. Pada rangkaian DC beda potensial ini dikenal dengan sebutan voltage drop. Tegangan
jepit pada resistor dapat diukur dengan mengukur beda potensial pada kaki-kaki resistor pada
saat resistor sedang mengalirkan arus listrik.
Resistor termasuk jenis komponen elektronika linier yang menghasilkan voltage drop antara
kedua kaki ketika arus listrik mengalir melewatinya. Besar arus listrik dan voltage drop yang
terjadi mengikuti aturan hukum Ohm. Besar hambatan resistor akan menentukan besar arus
listrik yang mengalir atau besar tegangan jepit yang timbul. Hal ini akan sangat berguna
dalam pengaturan arus dan tegangan listrik di rangkaian elektronika
13
BAB 4
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari data di atas maka dapat di simpulkan
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika.
Sebagaimana dengan fungsi resistor yang bersifat resistif dan termasuk komponen
pasif. Satuan atau nilai resistansi dari suatu resistor disebut Ohm dan dilambangkan
dengan symbol omega (). Sesuai hukum ohm bahwa resistansi berbanding terbalik
dengan jumlah arus yang melaluinya dan berbanding lurus dengan tegangannya.
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan, resistor dibedakan menjadi resistor
kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film. Kemudian
berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu resistor tetap
(Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor).
14
DAFTAR PUSTAKA
[1] https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor
[2] https://www.jatikom.com/rumus-hambatan-listrik-resistor-seri
[3] http://asrilphaslaugi.blogspot.com/2010/01/makalah-resisitor.html
[4] Prasetyono, Dwi Sunar. 2003. Belajar Sistem Cepat Elektronika. Yogyakarta : PT.
Absolut.
15