Anda di halaman 1dari 14

BAB VI

SAKLAR ELEKTROMAGNETIS
A. Pendahuluan
Dalam pertemuan ini, anda akan mempelajari
pentingnya suatu karakteristik penggunaaan
komponen pengaturan dasar dan perbedaan fungsi
dari berbagai jenis saklar elektromagnetis, sehingga
anda tidak keliru dalam memilih dan
menggunakannya. Setelah menyelesaikan perkuliahan
ini, mahasiswa diharapkan dapat, membedakan
B.
Penyajian
karakteristik
penggunaan komponen pengaturan
Medan
berperan
sangat
penting sebagai
rangkaian
dasar. magnet
Menjelaskan
sistem
pengaturan
saklar
proses
konversi energi,
melalui medium
medan
magnet.
elektromagnetis.
Menjelaskan
sistem
pengaturan
timer, dan
LDR.
Bentuk
energi
mekanik dapat diubah menjadi energi listrik
atau sebaliknya dari bentuk energi listrik menjadi energi
mekanik. Dari sisi pandangan elektris, medan magnet mampu
mengimbaskan tegangan pada konduktor, sedangkan dari sisi
pandangan mekanis, medan magnet sanggup untuk
menghasilkan gaya dan kopel. Jelaslah bahwa pengertian
kuantitatif tentang medan magnet dan rangkaian magnet
merupakan bagian penting untuk memahami proses konversi
energi listrik, yang banyak digunakan dalam peralatanperalatan listrik, antara lain saklar impuls, staircase, rele atau

C. Prinsip Kerja Elektromagnetis


Pada saat saklar di-on-kan dan arus mengalir pada
kumparan/lilitan, maka terjadilah induksi magnet,
sehingga akan timbul medan magnet pada besi lunak
itu. Dengan demikian besi lunak tersebut menjadi
magnet remanen (non permanen), dengan magnet besi
lunak itu, maka armatur akan tertarik, mengakibatkan
kontak berhubungan, sehingga arus akan mengalir dari
sumber ke rangkaian/ beban. Bila saklar di-off-kan maka
arus akan terputus yang akan mengakibatkan medan
magnet disekitar lilitan hilang, sehingga magnet
remanenpun
juga rangkaian
hilangsederhana
dan kontakpun
kembali normal.
Dibawah ini diperlihatkan
elektromagnetis.
6
5
4

3
2
S

Gambar 6.1 Elektromagnetis

Keterangan:
1.Saklar
2.Kumparan/ Lilitan
3.Besi Lunak
4.Armatur
5.Kontak (Conection)
6.Hubungan ke .
(rangkaian/beban)

Dengan mengerti prinsip kerja dari pada elektromagnetis, maka


kita sudah bisa menyebutkan saklar elektromagnetis, misalnya:
1. Saklar impuls
2. Saklar staircase
3. Saklar rele (rele control)
4. Saklar konstaktor (kontaktor)
Untuk masing-masing penjelasan saklar tersebut di atas,
sebagai berikut:
1. Saklar Impuls
Suatu saklar yang bekerja berdasarkan dengan prinsip elektromagnetis,
dimana setiap ada impuls atau penekanan push button pada saklar tekan
maka terjadilah energize di dalam kumparan saklar impuls, sehingga
terjadilah perubahan kontak pada anak kontak saklar impuls dari posisi NO
menjadi NC atau sebaliknya.
Secara prinsip, fungsi saklar impuls hampir sama dengan saklar silang. Bila
ditinjau dari fungsinya. Namun bila ditinjau dari segi efektivitas, ekonomis
dan praktis dalam merenovasi suatu sistem, maka saklar impuls sangatlah
ekonomis, karena apabila kita akan menambah tempat pengoperasiannya,
maka kita hanya menambahkan beberapa saklar tekan dengan cara peralel
salah satu dari saklar tekan yang ada tanpa merombak rangkaian lainnya.

Gambar 6.2 Saklar Impuls


a.Simbol
b.Diagram pengawatan

1
2

Suatu saklar yang bekerja berdasarkan prinsip


elektromagnetis, namun hanya untuk meng-on-kan
beban. Saklar ini juga dilengkapi dengan motor untuk
timer (waktu), sehingga untuk mematikan beban hanya
menunggu waktu habis dari timer staircase.
Saklar Staircase bisa difungsikan untuk mengoperasikan
beban terus-menerustanpa mati-mati (off) dan juga
dapat difungsikan untuk mengoperasikan beban dalam
beberapa saat kemudian beban akan mati (off) tanpa
penekanan saklar tekan dan atau memutuskan
rangkaian dari sumber tegangan. Oleh karena itu saklar
staircase sangat cocok digunakan untuk penerangan
dimana tempat akan memerlukan penerangan yang tidak
terlalu lama, misallnya garasi mobil. Apabila sudah dion-kan maka tidak perlu lagidimatikan karena akan mati
sendiri sesuai dengan waktu off dan atau suatu tempat
6.3 Saklar Staircase
yangN memerlukan
penerangan Gambar
terus-menerus.
1
N
1
a.Fisik Staircase
t
b.Simbol Staircase

P
2
P
2
c.Diagram Pengawatan
a

3. Relay (rele kontrol)


Suatu saklar yang bekerja berdasarkan dengan induksi magnetik, atau bekerja
selama kumparan dialiri arus listrik sesuai dengan arus nominalnya. Rele
mempunyai tegangan kerja dari (6-110) volt dc dan (220-240) volt ac.
Penggunaan rele hanya untuk rangkaian kontrol. Perhatikan gambar di bawah ini.
2

10

10

3 5

7 8

Gambar 6.4. Simbol Rele


Diagram Lokasi
Diagram Pengawatan

11

4. Saklar Timer
Suatu saklar yang bekerja berdasarkan dengan waktu yang dilengkapi mekanisasi
waktu (motor). Saklar timer ini harus harus dihubung langsung dengan sumber
tegangan agar motornya bekerja terus untuk memutar timernya. Pada timer
terdapat plat pengatur waktu yang mempunyai kisi sebanyak 48, yang berputar
satu putaran dalam waktu 24 jam. Jadi setiap kisi mempunyai waktu 30 menit.
Pengaturan jumlah kisi diatur berdasarkan setting waktu yang diinginkan. Untuk
pengesatan saklar, dapat diatur berdasarkan jumlah strip yang akan digunakan.
Saklar ini juga mempunyai dua posisi kontak yaitu kontak NO dan kontak NC.
Saklar ini hanya bisa mengoperasikan beban dalam posisi ON atau OFF secara
otomatis. Saklar ini sangat cocok digunakan pada tempat atau area yang
penerangannya tak sesering mungkin, contohnya lampu penerangan jalan atau
penerangan tertentu yang hidup-mati dengan batasan waktu tertentu secara
otomatis dalam waktu operasi minimal 30 menit. Dibawah ini akan diperlihatkan
saklar timer

a
1

Gambar 6.5 Saklar Timer:


a.Simbol Timer
b.Diagram Pengawatan
c. Fisik Timer

5. Saklar Ligh Dimmer Resistor


Suatu komponen (saklar) yang perubahan resistensi yang cukup besar tergantung
pada cahaya. Ligh Dimmer Resistor (LDR) tidak mempunyai sensitivitas yang
sama untuk setiap panjang gelombang cahaya jatuh padanya, hal ini disebabkan
oleh setiap pabrik yang membuatnya dalam bentuk karekteristik respon spektral.
LDR hanya mengoperasikan lampu atau rele-rele pada posisi on dan off. Dalam
melakukan hubungan kontak sangat bagus, karena tidak menimbulkan bunga api
saat melepas atau memutuskan kontak (switching). Pemakaiannya sangat bagus
digunakan pada lampu jalan, taman atau pada ruangan-ruangan tertentu yang
membutuhkan penerangan tertentu. Perhatikan gambar LDR di bawah ini.

Gambar 6.6 LDR


a.Simbol LDR
b.Diagram Pengawatan

6. Sistem Pengaturan Saklar Impuls


Dibawah ini tercantum suatu peralatan baru serta simbol-simbol yang biasa
digunakan
Tebel 6.1 Peralatan dan sombol
Simbol-simbol
Definisi

Diagram Lokasi

Diagram pengawatan &


diagram kerja

Kontak tekan dengan


kontak N.O.
Pengoperasian langsung
ditekan kembali
keposisi semula setelah
tekanan dilepas
Kontak tekan dengan
lampu orientasi.
Saklar impuls biasa
juga disebut: saklar
impuls
arus,
ralai
bertahap.

Latihan praktek :1
Buatlah sistim pengaturan saklar impuls dengan sebuah lampu
penerangan dan satu kontak tekan:
Tempatkan peralatan seperti dalam diagram pengawatan
gambar 2.8 pada papan praktek, kemudian kawati peralatan
tersebut kode warna penghantar yang benar.
Hubungkan voltmeter dengan batas pengukuran 300 V pada
lilitan dari saklar impuls gambar 6.7. Gambar 6.7 dapat dilihat
pada halaman berikut.
N
PE

L1

Gambar 6.7. Diagram Pengawatan Saklar Impuls

yang agak lama, kemedian akan kembali untuk waktu yang


lebih pendek dari semula.
Amati keadaan pengoperasian pada lampu penerangan. Kontak
tekan dan tegangan pada lilitan.
Isikan hasil pengamatan anda pada diagram fungsi atau chart di
bahwan ini:
Lampu
Penerangan

Tegangan Lilitan
Kontak
tekan

Gambar 6.8 Diagram fungsi Saklar Impuls

dengan waktu yang dilengkapi mekanisasi waktu (motor).


Saklar ini harus harus dihubung langsung dengan sumber
tegangan agar motornya bekerja terus untuk memutar
timernya
LDR adalah suatu komponen (saklar) yang bekerja
berdasarkan perubahan resistansi yang cukup besar
tergantung pada cahaya.
Saklar Impuls adalah suatu saklar yang bekerja
berdasarkan magnet, dimana posisi saklarnya akan
berubah pada setiap impuls. Lamanya pengoperasian dari
kontak tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya. Saklar
ini mempunyai dua posisi kontak, on pada impuls
pertama dan kontak off pada Impuls kedua.
Staircase adalah saklar timer yang memutuskan rangkaian
beban secara otomatis sesuai dengan batasan waktu yang
telah ditentukan pada pengoperasian pertama (t1).
Pengoperasian kembali kontak tekan pada saat beban
bekerja tidak mempengaruhi batasan waktu pada timer.
Jenis rangkaian yang demikian disebut Sistem
Pengawatan Tiga Kawat dari timer. Sedangkan pada
staircase empat kawat akan memutuskan rangkaian beban
secara otomatis sesuai dengan batasan waktu yang telah

Yang umum digunakan adalah sistiem 4 kawat.


Saklar rele dan kontraktor merupakan suatu saklar
elektromagnetis sangat efektif bila digunakan pada
rangkaian tenaga maupun rangkaian kontrol artinya
kedua komponen tersebut sangat cocok untuk
rangkaian, dengan daya yang besar dan rangkaian 3
fasa. Misalnya pada kontrol motor-motor induksi.

Anda mungkin juga menyukai