Anda di halaman 1dari 21

INSTALASI

LISTRIK IV
Alat-alat Instalasi Listrik-Part 1
Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc.
A.Pendahuluan
Instalasi listrik adalah susunan perlengkapan listrik yang
berhubungan yang satu dengan yang lain, serta memiliki ciri
ALAT-ALAT
terkoordinasi, untuk memenuhi satu atau sejumlah tujuan INSTALASI
tertentu. LISTRIK
Instalasi listrik mempunyai komponen-komponen antara lain:
Sakelar listrik, stop kontak, tusuk kontak/steker, lampu pijar,
lampu tabung fluoresen atau TL, fuse/sekering, fitting atau d
udukan lampu serta pipa listrik.
Peralatan instalasi listrik adalah alat-alat yang dipergunakan
dalam pemasangan instalasi listrik oleh para instalator agar p
emasangan menjadi baik, rapih dan menjamin keselamatan b
aik pada pekerja maupun pada Konsumen Listrik.
ALAT-ALAT
INSTALASI
LISTRIK
ALAT-ALAT
INSTALASI
LISTRIK
B. KWH Meter
Pengertian KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian
energi listrik. Alat ini bekerja menggunakan metode induksi
ALAT-ALAT
medan magnet dimana medan magnet tersebut INSTALASI
menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium. LISTRIK
Pengukur Watt atau KW, yang pada umumnya disebut Watt-
meter/KW meter disusun sedemikian rupa, sehingga
kumparan tegangan dapat berputar dengan bebasnya,
dengan jalan demikian tenaga listrik dapat diukur, baik
dalam satuan WH (watt jam) ataupun dalam KWH (kilowatt
Hour). Pemakaian energi listrik di industri maupun rumah
tangga menggunakan satuan kilowatt- hour (KWH), dimana
1 KWH sama dengan 3.6 MJ. Karena itulah alat yang
digunakan untuk mengukur energi pada industri dan rumah
tangga dikenal dengan watt hour meters.
Bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter analog
adalah kumparan tegangan, kumparan arus, sebuah piringan
aluminium, sebuah magnet tetap, dan sebuah gir mekanik
ALAT-ALAT
yang mencatat banyaknya putaran piringan. Jika meter INSTALASI
dihubungkan ke daya satu fasa, maka piringan mendapat LISTRIK
torsi yang membuatnya berputar seperti motor dengan
tingkat kepresisian yang tinggi. Semakin besar daya yang
terpakai, mengakibatkan kecepatan piringan semakin besar;
demikian pula sebaliknya.
Cara kerja KWH Meter Pada piringan KWH meter terdapat
suatu garis penanda (biasanya berwarna hitam atau merah).
Garis ini berfungsi sebagai indikator putaran piringan. Untu
ALAT-ALAT
k 1 KWH biasanya setara dengan 900 putaran (ada juga 450 INSTALASI
putaran tiap KWH). Saat beban banyak memakai daya listri LISTRIK
k, maka putaran piringan KWH ini akan semakin cepat. Hal
ini tampak dari cepatnya garis penanda ini melintas.
C. Pengaman
Pada setiap penghantar arus maka akan terjadilah panas.
Untuk menjaga agar janagn terjadi kerusakan – kerusakan
ALAT-ALAT
pada instalasi listrik yang disebabkan karena terjadinya INSTALASI
panas tersebut oleh beban yang berlebihan atau adanya LISTRIK
hubung singkat, maka perlu adanya pengaman instalasi
tersebut. Macam peralatan pengaman yang sering dipakai
pada instalasi penerangan listrik adalah :
1. Pengaman lebur (Fuse)
Pengaman lebur yang kita kenal sebagai fuse atau
sekering dipergunakan untuk mengatasi gangguan arus
hubung singkat. Pengaman lebur harus dapat
menghentikan arus apabila arus tersebut pada
temperatur ruang 35o C atau lebih dalam waktu tertentu
pada saluran atau hantaran kabel.
Dengan kata lain suatu saluran atau kabel dengan
penampang tertentu mempunyai pengaman lebur untuk
arus maksimum yang diperbolehkan (biasanya
ALAT-ALAT
dinamakan arus nominal). Pada waktu hubung singkat INSTALASI
arus yang ditimbulkan adalah besar sekali dan LISTRIK
pengaman lebur harus segera dapat mematikan arus
hubung singkat tersebut.
2. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)
MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) berfungsi sebagai
pemutus sirkuit pada tegangan menengah. Dalam memilih ALAT-ALAT
circuit breaker hal-hal yang harus dipertimbangkan INSTALASI
adalah :
LISTRIK
 Karakteristik dari sistem di mana circuit breaker
tersebut dipasang.
 Kebutuhan akan kontinuitas pelayanan sumber daya
listrik.
 Aturan-aturan dan standar proteksi yang berlaku.
Fungsi utama dari MCCB ini adalah sebagai alat proteksi
pada peralatan listrik sehingga tidak terjadi short circuit
(korslet) atau kerusakan atau terbakar karena kelebihan
arus listrik ataupun temperature. Perbedaan utama antara
MCCB dengan MCB adalah MCCB dapat mem-proteksi
peralatan listrik dari 15 Ampere hingga 2500 Ampere.
Cara kerja MCCB terdapat 3 mekanisme untuk memutus
arus listrik, yang pertama adalah mekanisme thermal
(temperature), MCCB memiliki bidang kontak bimetal yang ALAT-ALAT
bisa melakukan ekspansi dan kontraksi dalam menanggapi INSTALASI
perubahan temperature. Dalam kondisi operasi normal,
kontak bimetal memungkinkan arus listrik melalui MCCB. LISTRIK
Tapi, sesaat setelah arus melebihi set point yang ditetapkan,
kontak bimetal akan mulai memanas dan ekspansi hingga
menekan tuas operating MCCB yang menyebabkan arus
listrik terputus (trip). Dan yang kedua adalah mekanisme
magnetik dimana kelebihan arus (overcurrent) yang cukup
tinggi akan menyebabkan arus listrik tersebut
menginduksikan medan magnet koil solenoid yang menarik
tuas operating MCCB sehingga arus listrik terputus. Dan
yang ketiga, MCCB juga menyediakan sakelar pemutusan
arus listrik secara manual yang digunakan untuk memutus
arus listrik ketika melakukan pekerjaan maintenance.
3. MCB (Miniature Circuit Breaker)
MCB (Miniature Circuit Breaker) berfungsi sebagai alat
pengaman beban lebih dan hubung singkat. Cara kerja ALAT-ALAT
MCB adalah memproteksi arus lebih yang disebabkan INSTALASI
oleh terjadinya beban dan arus yang lebih karena adanya
LISTRIK
hubung singkat. Prinsip kerjanya yaitu penggunaan sistem
elektromagnetik untuk melakukan pemutusan hubungan
yang disebabkan oleh kelebihan beban dengan relai arus
lebih. Bila elektromagnet yang dihasilkan dari dua keping
logam yang disatukan atau lebih dikenal dengan bimetal
bekerja, maka akan memutus kontak yang terletak pada
pemadam busur dan kemudian bekerja membuka saklar.
MCB yang digunakan di rumah-rumah diutamakan untuk
memproteksi instalasi dari hubungan arus pendek,
sehingga pemakaiannya lebih diutamakan untuk
mengamankan instalasi atau konduktornya.
ALAT-ALAT
INSTALASI
LISTRIK
MCCB
1. Toggle switch, sebagai Switch on-off dari MCB
2. Switch mekanis, membuat kontak arus listrik be
kerja.
3. Kontak arus listrik, sebagai penyambung dan p
emutus arus listrik.
4. Terminal, koneksi kabel listrik dengan MCB.
5. Bimetal, yang berfungsi sebagai thermal trip
6. Baut
7. Solenoid coil atau lilitan yang berfungsi sebagai
magnetic trip dan bekerja bila
8. Terjadi hubung singkat arus listrik.
9. Pemadam busur api jika terjadi percikan api sa
MCB at terjadi pemutusan atau
10. Pengaliran kembali arus listrik.
4. Surge Arrester
Surge Arrester adalah suatu alat pelindung yang dipasang
pada suatu jaringan instalasi listrik yang berfungsi untuk ALAT-ALAT
melindungi berbagai peralatan eletronik yang ada pada INSTALASI
jaringan listrik tersebut, saat terjadi lonjakan tegangan
(Over voltage) yang melebihi batas toleransi yang LISTRIK
diperbolehkan.

Fungsi Surge Arrester


Surge Arrester berfungsi untuk membelokkan tegangan
berlebih yang melebihi kapasitas maksimumnya dan
mengalirkan tegangan berlebih tersebut menuju Bumi
(Grounding), dalam hal ini dibutuhkan sistem grounding
yang baik untuk bisa memaksimalkan fungsi arrester.
Dengan sistem kerja Surge Arrester tersebut, maka
perangkat ini akan memberikan pengamanan terhadap
peralatan elektronik akibat tegangan kejut atau induksi petir.
Cara Kerja Surge Arrester
Struktur material dari Surge Arrester terdiri dari dua buah
lempeng logam yang didekatkan dengan atau tanpa material ALAT-ALAT
elektrikum. Untuk lempeng pertana di hubungkan ke jalur INSTALASI
kabel yang di amankan dan lempeng kedua ke grounding
tempat pelepasan tengangan lebihnya. Pada saat petir LISTRIK
menyambar jaringan listrik, tegangan listrik akan melonjak
besar. Hal ini membuat dua logam pada arrester akan
bekerja saling terhubung dan menyalurkan arus listrik
(sebagai konduktor). Namun fungsi konduktor ini tidak
akan mengenai sistem kelistrikan yang ada karena salah
satu kutub itu akan meneruskan ke tempat pembumian
(Grounding). Sistem grounding harus bagus dengan nilai
tahanan yang kecil sehingga tidak mengganggu kinerja
arrester. Dengan demikian adanya tegangan kejut atau surge
tidak akan merusak peralatan listrik, dan dengan tanpa
memutuskan arus listrik sedikitpun.
ALAT-ALAT
INSTALASI
LISTRIK

Surge Arrester
D. Penghubung (Saklar)
Bermacam–macam penghubung atau saklar yang dipasang di
rumah atau pabrik mempunyai fungsi untuk menghubungkan ALAT-ALAT
dan memutuskan rangkaian listrik. Saklar–saklar terpenting INSTALASI
yang dipergunakan pada suatu instalasi daya listrik pabrik
adalah:
LISTRIK
1. Saklar Pengungkit
Pada instalasi rumah dan gedung sering digunakan saklar
pengungkit untuk menyalakan damn mematikan lampu.
Saklar pengungkit ini dapat disebut juga sebagai saklar
kotak karena sering dipasang di atas sebuah kotak.
Menurut fungsinya dapat dibedakan menjadi:
 Saklar kutub satu
 Saklar kutub dua
 Saklar seri
 Saklar tukar
 Saklar silang
2. Saklar Tumpuk
Saklar tumpuk ini mempunyai empat kedudukan yang d
apat diputar ke kanan atau ke kiri dengan sudut masing-
ALAT-ALAT
masing 90, setiap hubungan mempunyai hubungan yang INSTALASI
bertingkat. LISTRIK
3. Saklar Sandung
Saklelar jenis ini mempunyai hubungan tiga keadaan ya
itu pada posisi nol (0) saklar dalam keadaan terbuka, pa
ALAT-ALAT
da posisi satu (1) dan dua (2) keadaan terhubung secara INSTALASI
bergantian. Pada sakelar sandung bagian yang berputar LISTRIK
adalah porosnya, sedangkan kotak-kontaknya tida ikut b
erputar, sehingga usia dari sakelar ini adalah sangat pan
jang.
4. Saklar Tuas
Sakelar tuas dilengkapi dengan pisau-pisau sebagai penghu
bung dan pemutus yang digerakkan secara mekanis satu ara ALAT-ALAT
h. Sakelar tuas dilengkapi dengan pisau-pisau sebagai peng INSTALASI
hubung dan pemutus yang digerakkan secara mekanis satu
arah. Rangkaian pemindah sumber listrik yang dilakukan s
LISTRIK
ecara manual. Rangkaian ini digunakan apabila sumber day
a utamanya mati atau tidak dapat memberikan daya ke beb
an sehingga secara manual sumber dayanya dapat dipindah
kan kepada sumber daya cadangan dengan menarik saklar t
uas yang digunakan sebagai saklar pemindahnya.
ALAT-ALAT
INSTALASI
LISTRIK

To Be Continued……

Anda mungkin juga menyukai