Anda di halaman 1dari 13

` LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal

POLTEK PERKAPALAN
NEGERI SURABAYA MODUL 7. Praktikum
Motor Induksi 1 Fasa Mesin-mesin Listrik

PERCOBAAN 7.A.
PENGUJIAN TRAFO HUBUNGAN TERBUKA

A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan cara trafo bekerja dan mendapatkan angka transformasinya.
2. Mendapatkan parameter tahanan rugi besi, reaktansi magnetisasi, dan rugi-
rugi besi dengan cara pengujian trafo tanpa beban (open circuit test).
3. Menentukan besar rugi - rugi besi yang terdiri dari kerugian magnetic
(hysterisis) dan arus eddy.

B. TEORI DASAR
Transformator atau sering disingak Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat
mengubah taraf suatu tengangan Ac ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan
taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12
VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC. Transformator atau
Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat
bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).Transformator (Trafo)
memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik.
Transformator menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga
ratusan kilo Volt untuk di distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya
menurunkan tegangan listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap
rumah tangga maupun perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan
AC 220Volt.

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page:


Ir Joessianto EP, MT Lilik Subiyanto, ST
Ir.Hasanuddin
` LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
POLTEK PERKAPALAN
NEGERI SURABAYA MODUL 7. Praktikum
Motor Induksi 1 Fasa Mesin-mesin Listrik

Gambar 1. Bentuk dan Simbol Transformator


Dari masing-masing jenis trafo ini, memiliki fungsi-fungsi yang berbeda-beda.
Bisa dikatakan bahwa pembagian jenis dari trafo ini digolongkan berdasarkan
fungsinnya.
1. Trafo Adaptor
Trafo ini sangat berguna untuk mengubah arus AC menjadi DC melalui lilitan
gulungan primer dan sekundeer. Biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya.
Trafo jeni ini memiliki lilitan yang dapat mengubah tegangan listrik 110 volt sampai
220 volt. Lilitan tersebut dinamakn lilitan primer. Sebelum di ubah menjadi arus
DC, tegangan listrik dialirkan melalui penghantar ( lilitan ) yang berakhir pada
lilitan sekunder. Adapun sifat-sifatnya yaitu sebagai berikut :
a) Bentuk fisiknya empat persegi panjang dengan dilapisi pelat tipis dan
gulungan ditutup kertas. terdapat beberapa kaki, pada gulungan primer
terdapaat tiga kaki sedangkan sekunder tidak kurang dari sembilan kaki
b) Gulungan primer menerima arus AC PLN ( Pembangkit Listrik Negara )
antara 110 - 240 Volt
c) Gulungan sekunder menhasilkan arus DC setelah arus AC di proses pada
kedua lilitan ini. tegangan yang di keluarkan mulai dari 4 sampai 12 volt.

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page:


Ir Joessianto EP, MT Lilik Subiyanto, ST
Ir.Hasanuddin
` LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
POLTEK PERKAPALAN
NEGERI SURABAYA MODUL 7. Praktikum
Motor Induksi 1 Fasa Mesin-mesin Listrik

Gambar 2. Trafo Adaptor


2. Trafo IF (Frekuensi Menengah)
Trafo ini digunakan untuk penguat frekunsi menengah, biasanya terdapat pada
radio penerima jaman dulu. saat ini sudah jarang alat elektronika memakai trafo
jenis ini. cara keja trafo ini adalah menangkap gelombang suara yang dipancarkan
oleh radio pemancar kemudian di olah melalui komponen lainnya. selanjutnya
dikeluarkan dalam bentuk bunyi.
Trafo IF ini memiliki bentuk fisik bujur sangkar, pada permukaanya tepat
ditengah terdapat celah untuk memutar ketika membetulkan pancaran bunyi dari
radio pemancar. Kelebihan dari trafo IF ini adalah :
a) Dapat diubah-ubah ketika mencari sasaran pancaransecara tepat
menggunakan obeng
b) Bentuknya kecil sehingga memudahkan pemulaketika memasangnya
c) Tetap memiliki lilitan primer dan sekunder

Gambar 3. Motor Kapasitor Start-Running

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page:


Ir Joessianto EP, MT Lilik Subiyanto, ST
Ir.Hasanuddin
45

` LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal


POLTEK PERKAPALAN
NEGERI SURABAYA MODUL 7. Praktikum
Motor Induksi 1 Fasa Mesin-mesin Listrik

3. Trafo Step Up / Down


Sesuai namanya, trafo ini mampu menaikkan dan menurunkan tegangan sesuai
dengan alat elektronika yang digunakan. Artinya benda yang memiliki voltase 110
volt perlu trafo ini karena pada umunya PLN ( pembangkit listrik negara )
bertegangan 220 volt.

Sifat dari trafo ini adalah sebagai berikut :


1) Menghasilkan tegangan lebih besar apabila gulungan sekunder lebih banyak
dari lilitan primer
2) Mengubah tegangan dari 220 volt menjadi 100, 110 dan 220 volt
3) Menaikkan tegangan dari 110 menjadi 200, 220 dan 240 volt

Gambar 4. Trafo Step Up / Down


4. Trafo Output (OT)
Komponen ini juga bisa di sebut trafo ( OT ). Komponen ini banyak digunakan
pada rangkaian amplifier, radio penerima, tape recorder dan seperangkat
elektronika yang menghasilkan bunyi lainnya. Bentuk fisiknya hampir sama dengan
trafo lainnya dhanya ukuran yang berbeda. Di dalamnya berisi lilitan coil dari
nikelin. Besar kecilnya arus masuk tergantung dari lilitan tersebut. Bagian melintang
pelat yang memperkuat bungkusan kertas dan kertas ini digunakan sebagai alat
pemisah arus dari lilitan sekunder dan primer. Pada bagian bawah menyembul kaki,
ada lima kaki dua pada bagian output (arus keluar ) dan tiga bagian in ( arus masuk
).

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page:


Ir Joessianto EP, MT Lilik Subiyanto, ST
Ir.Hasanuddin
` LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
POLTEK PERKAPALAN
NEGERI SURABAYA MODUL 7. Praktikum
Motor Induksi 1 Fasa Mesin-mesin Listrik

Gambar 5. Trafo OutPut ( OT )


Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Pada kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada
sebuah besi yang dinamakan dengan Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer
dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks
magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut
dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya
semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di
sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik)
dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan
primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf
tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi
maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.
Sedangkan inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah
kumpulan lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-
lapis dengan kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang
ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang
ditimbulkan.
Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk Inti Transformator tersebut
diantaranya seperti :
 E – I Lamination
 E – E Lamination

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page:


Ir Joessianto EP, MT Lilik Subiyanto, ST
Ir.Hasanuddin
` LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
POLTEK PERKAPALAN
NEGERI SURABAYA MODUL 7. Praktikum
Motor Induksi 1 Fasa Mesin-mesin Listrik

 L – L Lamination
 U – I Lamination

Gambar 6. Fluks Pada Transformator

Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer menentukan


rasio tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada
kumparan primer dan 10 lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan
tegangan 10 kali lipat dari tegangan input pada kumparan primer. Jenis
Transformator ini biasanya disebut dengan Transformator Step Up. Sebaliknya, jika
terdapat 10 lilitan pada kumparan primer dan 1 lilitan pada kumparan sekunder,
maka tegangan yang dihasilkan oleh Kumparan Sekunder adalah 1/10 dari tegangan
input pada Kumparan Primer. Transformator jenis ini disebut dengan Transformator
Step Down.

Bila kumparan primer sebuah transformator dihubungkan ke tegangan AC, maka


arus bolak-bali ini akan menimbulkan fluksi   m.sin t , sehingga timbul
tegangan induksi pada kumparan primer dan sekunder.

d
E1  N1  .N1.m. cos t  4,44. f .N1.m
dt
d
E2  N 2  .N 2.m. cos t  4,44. f .N 2.m
dt
File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page:
Ir Joessianto EP, MT Lilik Subiyanto, ST
Ir.Hasanuddin
` LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
POLTEK PERKAPALAN
NEGERI SURABAYA MODUL 7. Praktikum
Motor Induksi 1 Fasa Mesin-mesin Listrik

Angka transformasi dari trafo ini adalah


E1 N1
a 
E2 N 2
Apabila transformator dianggap ideal, maka
E1 N1 U 1
a  
E2 N 2 U 2
Dalam keadaan tanpa beban, bila kumparan primer dihubungkan dengan sumber
tegangan Uo maka hanya mengalir arus I0 yang kecil sekali. Daya Po yang masuk
hanya digunakan untuk mengatasi rugi-rugi inti besi.
Po  Uo.Io. cos o
Uo
Rc  Ic  Io. cos o
Ic
Uo
Xm  Im  Io. sin o
Im
Io

Ic Im
U0
Rc Xm

Io

Pengukuran atau pengetesan tranformator dalam keadaan beban nol bertujuan


untuk menentukan rugi-rugi inti besi pada transformator, yang terdiri atas :
1. Rugi hysteris (Ph).
2. Rugi arus pusar/Eddy current losses (Pe).
Rugi-rugi diatas disebabkan karena sifat dari sebuah inti besi yang dililiti oleh
suatu belitan. Jadi besarnya rugi besi akan ditentukan oleh kualitas bahan inti besi
yang digunakan.
Rugi-rugi besi adalah konstan selama tegangan dan frekwensi yang diberikan
pada trafo adalah tetap (konstan).

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page:


Ir Joessianto EP, MT Lilik Subiyanto, ST
Ir.Hasanuddin
` LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
POLTEK PERKAPALAN
NEGERI SURABAYA MODUL 7. Praktikum
Motor Induksi 1 Fasa Mesin-mesin Listrik

C. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


1. Power Supply
2. Transformator
3. Voltmeter
4. Wattmeter – Voltmeter - Amperemeter

D. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 7. Rangkaian Percobaan Hubungan Terbuka

E. PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Sebelum memulai kegiatan praktikum maka semua knob pemutar/regulator


power supply harus dalam posisi nol.

Cara memeriksa posisi NOL : PUTAR dengan PELAN knob


pemutar/regulator ke kanan atau searah putaran jarum jam kira – kira
30O, kemudian putar ke kiri atau berlawanan arah putaran jarum jam
sampai berhenti atau terdengan bunyi “ TEK”.

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page:


Ir Joessianto EP, MT Lilik Subiyanto, ST
Ir.Hasanuddin
` LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
POLTEK PERKAPALAN
NEGERI SURABAYA MODUL 7. Praktikum
Motor Induksi 1 Fasa Mesin-mesin Listrik

2. Rangkailah peralatan seperti pada gambar dengan:

1. Watt meter menghubungkan power supply dengan transformator.


2. Volt meter V: selector switch pada posisi V~ (pada range yang
terbesar) serta lubang colokan yang digunakan adalah COM dan V.
3. Atur selector switch di regulator M2 pada posisi A/1.
4. Yakinkan bahwa rangkaian sudah benar (tanyakan pada instruktur).
5. Nyalakan power supply dengan cara menaikkan/menekan pengaman/ELBC.
Tekan tombol (push botton) warna hijau untuk menyalakan.
6. Atur voltage regulator M2 sehingga Uo = 50. Amati penunjukan arus serta
dayanya, dan masukkan hasilnya dalam Tabel 1.
7. Ulangi pengukuran sesuai dengan Tabel 1 dengan mengukur M2.
8. Setelah selesai kegiatan praktikum maka semua knob pemutar power supply
harus dalam posisi nol. Dan matikan power supply.

F. TUGAS & PERTANYAAN


1. Apa tujuan pengetesan transformator 1 phase tanpa beban?
2. Dari hasil pengukuran transformator tanpa beban, saat tegangan 50V.
Hitunglah Rc, Z0, dan Cos 
3. Menjelaskan Cos  berubah jika tegangan input berubah.
4. Bagaimanakah cara mengurangi rugi dari inti besi transformator?
5. Gambarkan karakteristik parameter transformator 1 phase dari data
praktikum (pada kertas grafik).
P0 = f(U0)
I0 = f(U0)
Cos φ = f(U0)

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page:


Ir Joessianto EP, MT Lilik Subiyanto, ST
Ir.Hasanuddin
` LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
POLTEK PERKAPALAN
NEGERI SURABAYA MODUL 7. Praktikum
Motor Induksi 1 Fasa Mesin-mesin Listrik

Grafik Hubungan Antara Daya (Po)


terhadap Tegangan (Uo)
25

20
DAYA / Po (watt)

15

10

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55

TEGANGAN / Uo (V)
Po = f (Uo)

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page:


Ir Joessianto EP, MT Lilik Subiyanto, ST
Ir.Hasanuddin
` LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
POLTEK PERKAPALAN
NEGERI SURABAYA MODUL 7. Praktikum
Motor Induksi 1 Fasa Mesin-mesin Listrik

Grafik Hubungan Antara Arus (Io)


terhadap Tegangan (Uo)
3.5

3
ARUS / Io (Ampere)

2.5

1.5

0.5

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55

TEGANGAN / Uo (V)
Io = f (Uo)

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page:


Ir Joessianto EP, MT Lilik Subiyanto, ST
Ir.Hasanuddin
` LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
POLTEK PERKAPALAN
NEGERI SURABAYA MODUL 7. Praktikum
Motor Induksi 1 Fasa Mesin-mesin Listrik

Grafik Hubungan Antara Cos ȹ terhadap


Tegangan (Uo)
00,001

00,001

00,001

00,001
COS ȹ

00,000

00,000

00,000

00,000

00,000
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55

TEGANGAN / Uo (V)
Cos phi = f (Uo)

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page:


Ir Joessianto EP, MT Lilik Subiyanto, ST
Ir.Hasanuddin
` LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
POLTEK PERKAPALAN
NEGERI SURABAYA MODUL 7. Praktikum
Motor Induksi 1 Fasa Mesin-mesin Listrik

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page:


Ir Joessianto EP, MT Lilik Subiyanto, ST
Ir.Hasanuddin

Anda mungkin juga menyukai