Anda di halaman 1dari 66

BAB 2: Rangkaian

Dioda
1. Aninda Restiyani
2. Zaka Adi Pamungkas
3. Rana Pramesti W
4. M. Nur Faaiz
Penyearah
Penyearah gelombang (rectifier) adalah bagian dari power
supply / catu daya yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan
AC menjadi tegangan DC .
Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah diode
yang dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam sebuah power
supply tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut di ubah
menjadi tegangan DC maka tegangan AC tersebut perlu di turunkan
menggunakan transformator stepdown.
Penyearah setengah
gelombang
Penyearah setengah gelombang (half wave rectifer)
hanya menggunakan 1 buah diode sebagai komponen utama
dalam menyearahkan gelombang AC.
Prinsip kerja dari penyearah setengah gelombang ini
adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari
transformator. Pada saat transformator memberikan output
sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan
forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut
dilewatkan dan pada saat transformator memberikan sinyal
sisi negatif gelombang AC maka dioda dalam posisi reverse
bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan.
Rangkaian penyearah setengah gelombang memperoleh
masukan dari sekunder trafo yang berupa tegangan berbentuk
sinus, vi = Vm Sin wt.
Penyearah Gelombang Penuh
 penyearah gelombang penuh dengan 4 diode
Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4
diode diatas dimulai pada saat output transformator
memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada
posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias
sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan di
leawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output
transformator memberikan level tegangan sisi puncak
negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1, D2
pada posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi
negatif tersebut dialirkan melalui D2, D4.
 Penyearah gelombang penuh dengan 2 anode
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh
dengan 2 dioda ini dapat bekerja karena menggunakan
transformator dengan CT. Pada saat terminal output
transformator pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka
terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak negatif,
pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada posisi
reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1.
Kemnudian pada saat terminal output transformator pada D1
memberikan sinyal puncak negatif maka terminal output pada
D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi
reverse dan D2 pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak
positif dilewatkan melalui D2.
Penyearah Gelombang Bridge
Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang
menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan AC
sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat
siklus yang sama.
Saat siklus positif tegangan AC, arus mengalir melalui
dioda B menuju beban dan kembali melalui dioda C. Pada saat
yang bersamaan pula, dioda A dan D mengalami reverse bias
sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda tersebut
bersifat sebagai isolator.
saat siklus negatif tegangan AC, arus mengalir melalui
dioda D menuju beban dan kembali melalui dioda A. Karena
dioda B dan C mengalami reverse bias maka arus tidak dapat
mengalir pada kedua dioda ini.
Kedua hal ini terjadi berulang secara terus menerus hingga didapatkan
tegangan beban yang berbentuk gelombang penuh yang sudah disearahkan
(tegangan DC).

*Grafik sinyal dari penyearah gelombang penuh dengan jembatan


dioda (dioda bridge)
Jembatan dioda (dioda bridge) tersedia dalam bentuk 1 komponen
saja atau pun bisa dibuat dengan menggunakan 4 dioda yang sama
karakteristiknya. Yang harus diperhatikan adalah besar arus yang
dilewatkan oleh dioda harus lebih besar dari besar arus yang
dilewatkan pada rangkaian.
Filter
• Filter dalam rangkaian penyearah digunakan
untuk memperkecil tegangan ripple, sehingga
dapat diperoleh tegangan keluaran yang lebih
rata, baik untuk penyearah gelombang setengah
maupun gelombang penuh. Filter diperlukan
karena rangkaian – rangkaian elektronik
memerlukan sumber tegangan DC yang tetap,
baik untuk keperluan sumber daya dan
pembiasan yang sesuai operasi rangkaian.
Rangkaian filter dapat dibentuk dari kapasitor
(C), induktor (L) atau keduanya.
Macam Macam Filter
• Filter input-choke

• Filter input-kapasitor

• Penyearah puncak tak ideal


Filter input-choke
• Penggunaan tegangan searah berpulsa terbatas untuk
pengisian baterai ,menjalankan motor dc dan beberapa
pemakaian lainya.yang kita perlukan adalah tegangan dc
(searah) yang nilainya konstan , contohnya seperti pada
baterai.untuk mengubah sinyal setengah gelombang dan
gelombang penuh menjadi tegangan dc yang konstan
,kita harus memfilter atau meratakan perubahan ac.
Gambar diatas menunjukan penyearahan gelombang penuh menggerakan
choke ( induktor berinti besi ),kapasitor dan resistor beban , sinyal gelombang
penuh yang ke luar dari penyearah mempunyai komponen dc (diinginkan) dan
komponen ac ( yang tidak diinginkan) . Choke mengizinkan komponen dc
melaluinya dengan mudah , karena XL adalah nol untuk dc atau arus konstan .
Karena kapasitor terbuka pada frekuensi nol , semua arus yang keluar dari
choke mengalir melalui resistansi beban RL .

Komponen ac yang keluar dari penyearah mempunya frekuensi 120 Hz .


Choke menghalangi komponen ac ini karena XL pada frekuensi ini tinggi.
Selanjutnya , setiap arus ac yang sanggup melalui choke , lebih suka melewati
kapasitor (Xc sangat rendah ) dari pada melalui RL.Dengan perkataan
lain,choke dan kapasitor berlaku sebagai pembagi tegangan ac yang
melemahkan (mengurangi) komponen ac
OUTPUT DC
• Gambar 5-7b menunjukan output yang difilter dengan
komponen dc yang besar dan sedikit komponen ac
,komponen dc diberikan oleh :
• Dengan perkataan lain , pada frekuensi nol , resistansi beban ,
membentuk pembagi tegangan seperti ditunjukan pada gambar
5-7c . Biasanya R jauh lebih kecil dari pada RL , oleh sebab itu
hampir semua tegangan dc mencapai beban.
Ripple Output
• Sinyal gelombang penuh mempunyai frekuensi 120 Hz nampak
sangat dilemahkan seperti ditunjukan pada gambar 5-7b.komponen
ac yang tidak diinginkan ini disebut ripple (riak) ; yaitu fluktasi yang
ditambahkan pda komponen dc . Ripplenya kecil karena XL jauh
lebih besar dari Xc , dan Xc jauh lebih kecil dari pada RL. Untuk
keadaan ini , rangkaian berlaku seperti pembagi tegangan ac pada
gambar 5-7d dan ripple output diberikan oleh.

V.Out = ripple output efektif


V.In = ripple input efektif

Biasanya , Xc / XL lebih kecil dari 0,01 yang berarti ripple


dikurangi dengan faktor lebih dari 100
Faktor Ripple
Adalah figure of merit ( bilangan yang digunakan untuk perbandingan ) untuk
pecatu daya . Dalam persen didefinikan sebagai :

r = Vr x 100%
VDC

Contoh soal:
Jika pencatu daya memberikan tegangan DC 10 V dengan ripple 0,5 V efektif
,faktor ripplenya :

r = 0,5/10 x 100% = 5%
Induktansi kritis
Untuk bekerja selayaknya , filter input-choke memerlukan
arus choke selama seluruh siklus.jika choke terlampau kecil,
kondisi ini tidak dapat dipenuhi . Induktansi kritis adalah
induktansi minimum yang memberikan penapisan (filter)
yang baik. Induktansi kritis untuk penyearah gelombang
penuh pada frekuensi jala-jala 60 Hz diberikan oleh :
𝑅𝐿
L kritis =
1000
• Contoh Soal
Pada gambar , sinyal gelombang penuh pada input choke
mempunyai puncak 25,7 V dan harga rata-rata 16,4 V . Jika choke
mempunyai resistansi 25 ohm , berapakah tegangan output DC ?
Ripple output ? Faktor riple ?
Persamaan: VDC =RL x VDC = 750 x 16,4 = 15,9
R + RL 25 + 750

𝑉𝑝
𝑣𝑟 = 5,21 𝐼𝑂−7
𝐿𝐶

= 10−7
25.7
10 500 10−6
= 2,71𝑚𝑉

2.71 10−7
faktor Ripple 𝑟 = × 100% = 0,017%
15.9
Filter Input-Kapasitor
• Filter input-choke baik sekali untuk memperlemah riple ,
tetapi choke banyak mengambil tempat dan mahal .hal inilah
yang telah membawa kita pada filter input-kapasitor filter
input-kapasitor didasarkan pada deteksi puncak dan bukan
pada deteksi rata-rata
• Gambar a menunjukan gelombang output yang kita peroleh dengan filter input-kapasitor
• Vp adalah tegangan maksimum
• Jika dioda off,kapasitor membuang muatannya melalaui resistansi beban , dengan konstanta waktu
RC yang panjang
Gambar di 5-9a menunjukan filter input-kapasitor , digunakan kapasitor sebagai pengganti
choke , mengubah operasi dari deteksi rata-rata menjadi deteksi puncak . Selama ¼ perioda
pertama dengan input , diodan di bias foward . Secara ideal, keliahatanya seperti saklar
tertutup (lihat gambar 5-9b). Karena dioda menghubungkan sumber secara langsung pada
kapasitor . Kapasitor dimuati sampai tegangan puncak Vp .
Setelah sedikit saja melewati puncak positif , dioda berhenti konduksi , yang berarti saklar
terbuka seperti ditunjukan pada gambar 5-9c . Mengapa ? Karena kapasitor mempunyai +Vp
volt .dengan tegangan sumber yang sedikit kurang dari + Vp , kapasitor akan coba memaksa
arus kembali melalui coba memaksa arus kembali melalui dioda . Hal ini akan membias dioda
secara reverse.
Dengan off-nya dioda , kapasitor mulai menggosongkan diri melalui resistansi beban RL
.Inilah kunci dibalik penyearah puncak (juga disebut detektor puncak ) : Konstanta waktu RLc
jauh lebih besar dari pada perioda T sinyal input . Oleh sebab itu , kapasitor akan kehilangan
hanya sedikit dari muatannya . Dekat puncak input positif berikutnya , dioda akan on dan
mengisi kapasitor kembali.
Terlihat bahwa berkurangnya tegangan output hanya sedikit ; kita lihat hanya pada
bagian permulaan dari pengosongan yang exponensial .Dekat puncak positif
berikutnya , dioda akan on . Ini menggantikan kehilangan muatan kapasitor dan
tegangan output naik menjadi Vp.
• Gambar d hampir merupakan tegangan konsran.bedanya dengan tegangan dc
murni hanyalah pada ripple kecil yang disebabkan oleh pengisian dan
pengosongan kapasitor .makin kecil ripple ,makin baik.
• Pada gambar e Penyearah dengan tap-tengah dan jembatan yang diberikan
pada kapasitor menghasilkan penyearahan puncak yang lebih baik karena
kapasitor dimuati 2 kali lebih sering.
Konstanta Waktu Panjang
• Rangkaian gelombang penuh yang diberi frekuensi 60Hz dari jala-jala
listrik,periode outputnya adalah :

T = 1/f
= 1/120
= 8,33

• Agar mempunyai konstanta waktu panjang ,RLC harus jauh lebih besar dari 8,33 ms .
Berapa besarnya ? Paling sedikit 10 kali ,yaitu :
VDC = ( 1- 0,00417 )Vp
RLC
dan
Vr = 0,0024 x Vp
RLC
Dimana Vr adalah harga ripple efektif
Rumus kapasitas minimum :

Cmin = 0,24
r.RL

Jika diberikan faktor ripple dalam % dan resistansi beban , anda dapat menggunakan
rumus ini untuk menghitung kapasitansi minimum yang dibutuhkan untuk penyaringan
(filtering)
Contoh soal :
Dalam gambar , diketahui puncak tegangan sekunder 30V . Berapakah
tegangan output DC dan ripple ? (abaikan tegangan jatuh pada dioda)

• Periksa konstanta waktunya:


RLC = 220 x 470(10-6 ) = 103 ms
Karena lebih besar dari 83,3ms , maka rumus dibawah ini dapat digunakan
VDC = ( 1- 0,00417 )30 = 28,8 V
0,103
dan
Vr = 0,0024 x 30 = 0,699 V
0,103
• Contoh soal :
Penyearah puncak gelombang penuh harus memenuhi syarat
– syarat dibawah ini : r = 2% dan RL = 10 KiloOhm .
Berapakah kapasitansi filter yang diperlukan ?

Cmin = 0,24
r.RL

0.24
= = 12𝜇𝐹
2×10000
Penyearah Puncak Tak Ideal
Jika arus beban berat, mungkin sukar mendapatkan konstanta waktu
panjang . Dalam hal ini, pengosongan antara puncak-puncaknya
besar,seperti ditunjukan pada gambar A
Rangkaian Thevenin
Jika arus beban berat , mungkin sukar mendapatkan konstanta waktu panjang. Dalam hal ini, pengosongan
antara puncak-puncaknya besar , seperti ditunjukan pada gambar A.

2
𝑅1 = Resistansi𝑁
primer
2 yang direfleksikan
𝑁 1
𝑅2 = Resistansi sekunder

2𝜙 = Tegangan jatuh pada 2 dioda

2rB’ = 2 resistansi bulk

Dengan menggabungkan resistansi dan tegangan , kita dapatkan rangkaian ekivalen Thevenin seperti
gambar D,di mana :
𝑉𝑇𝐻 = 𝑉𝑀 − 2𝜙
dan
2
𝑁2
𝑅𝑇𝐻 = 𝑅1 + 𝑅2 + 2𝜇𝐵
𝑁1
Arus Sentak ( Surge Current )
• Pada gambar A , sebelum daya dinyalakan , kapasitor filter tak bermuatan .
Tepat pada saat rangkaian diberi energi , kapasitor seperti hubung singkat ;
oleh sebab itu , arus pengisian awal mungkin sangat besar . Arus yang
mengaliri tiba-tiba disebut arus sentak. Dalam kondisi terburuk , kita dapat
memberi energi pada rangkaian pada saat tegangan jala-jalanya
maksimum.Ini berarti pada sekunder ada VM dan kapasitor masih tak
bermuatan ; hanya RTH dapat menghalangi arus pada saat tersebut . Oleh sebab itu
, arus sentak pada kondisi terburuk adalah :

𝑉𝑚
ARUS SENTAK =
𝑅𝑇𝐻
• Contoh Soal
Sebagai contoh , jika VM = 25 V dan RTH = 1𝛺

𝑉𝑚
ISENTAK =
𝑅𝑇𝐻

25 𝑉
=
1𝛺
= 25 A

Dalam beberapa sumber daya , arus sentak sangat tinggi sehingga akan merusak dioda. Dalam
hal ini , jika kita ingin membatasi arus sentak hingga kira-kira 5 A seperti pada contoh diatas ,
kita dapat menambah resistor 3,9𝛺 untuk memperoleh :

𝑉𝑚 25
arus surge = = = 5,1 𝐴
𝑅𝑇𝐻 1 + 3,9
5.7 FILTER RC DAN LC
Filter RC dan LC adalah suatu cara untuk melemahkan ripple
(fluktuasi yang ditambahkan pada komponen dc).
Filter RC
 Rangkaian RC (Resistor-Kapasitor) atau sering dikenal dengan
istilah RC filter adalah rangkaian listrik yang tersusun dari resistor
dan kapasitor.
 Rangkaian RC digunakan untuk menyaring (filter) sinyal dengan
cara menahan (block) frekuensi sinyal tertentu dan meneruskan
(pass) sinyal yang lainnya.
 Ada 4 macam filter RC, di antaranya:
1. high-pass filter,
2. low-pass filter,
3. band-pass filter, dan
4. band-stop filter.
 Dalam perencanaan, R dibuat jauh lebih besar Xc , oleh
sebab itu rangkaian berlaku sebagai pembagi tegangan ac.
 R jauh lebih besar dari Xc, ripple output jauh lebih kecil
daripada ripple input.
 Kerugian filter RC adalah kehilangan tegangan dc pada
resistansi R.
 Filter RC hanya praktis untuk arus beban kecil (RL besar )
karena di satu pihak diperlukan R yang besar agar
penyaringnya baik dan di pihak lain diperlukan R yang kecil
untuk mencegah kehilangan tegangan dc yang berlebihan.
*Dapat digunakan lebih dari satu seksi. Tiap seksi
berlaku sebagai pembagi tegangan ac, pelemah
totalnya sama dengan perkalian dari masing-masing
pelemah.
Filter LC
 Filter LC yaitu adalah rangkaian listrik yang tersusun dari
induktor dan kapasitor.
 Filter LC digunakan jika arus beban besar.
 XL jauh lebih besar dari XC, karenanya ripple dilemahkan.
5.8 PENGALI TEGANGAN
 Pengali tegangan (voltage multiplier) adalah dua atau lebih
penyearah puncak yang menghasilkan tegangan dc sama dengan
perkalian dan tegangan puncak input.
 Dengan menggunakan rangkaian pelipat tegangan (voltage
multiplier) pada skunder trafo yang relatif kecil dapat diperoleh
tegangan searah keluaran sebesar dua, tiga, empat atau lebih kali
lipat tegangan input.
 Rangkaian pelipat tegangan dapat dibuat dengan komponen
dasar dioda dan kapasitor, dengan konfigurasi setengah
gelombang dan gelombang penuh.
 Rangkaian pelipat tegangan banyak digunakan pada
pembangkit tegangan tinggi namun dengan arus yang kecil.
Voltage Doubler yaitu hubungan dari dua penyearah
puncak.

Voltage tripler yaitu hubungan dari tiga penyearah puncak.


Dua penyearah puncak pertama berlaku sebagai doubler.
 Voltage Quadrupler yaitu empat penyearah puncak dalam
keadaan bertingkat. Yang tiga pertama adalah tripler dan
keempat membuat keseluruhan rangkaian.
5.9 PENGATURAN TEGANGAN
 Cara untuk membandingkan daya guna pencatu daya
adalah dengan pernyataan pengaturan tegangan (voltage
regulation).
VR = (VNL – VFL) / VFL x 100%
Keterangan :
VR = pengaturan tegangan dalam persen
VNL = tegangan output dc tanpa beban
VFL = tegangan output dc dengan beban penuh
 Dalam perencanaan catu daya yang baik, tegangan beban
penuh hanya sedikit lebih kecil daripada tegangan tanpa
beban.
 Makin rendah VR, pencatu daya tersebut makin baik.
 Cara mengetahui resistansi beban minimum yang
diperbolehkan yaitu dengan menggunakan hukum ohm.
RL (MIN) = VFL/IFL
5.10 REGULATOR ZENER
 Regulator zener adalah cara sederhana untuk
menyempurnakan pengaturan tegangan.
 Tegangan yang berasal dari pencatu daya yang tak diatur
digunakan sebagai tegangan input VIN terhadap regulator
zener.
 Selama VIN lebih besar dari VZ, dioda zener bekerja pada
daerah breakdown.
Hubungan Fundamentil

 Arus mengalir melalui resistor pembatas seri berdasarkan


hukum ohm.
Is = (VIN – Vout)/Rs
Arus yang bercabang pada titik simpul dioda zener dan
resistor beban berdasarkan hukum arus Kirchhoff.
IZ = IS – IL
 Dengan mengabaikan impedansi yang kecil dari zener, maka
VOUT ≡ VZ dan IL= VOUT/RL
 Dengan memperhitungkan pengaruh impedansi zener :
VOUT = VZ + IZZZ
Resistansi Pembatas Maksimum
Agar regulator zener menjaga tegangan output konstan,
arus zener harus selalu ada untuk semua tegangan sumber
dan arus beban.
Resistansi pembatas seri maksimum :
RS(MAX) = (VIN (MIN) – VOUT) / IL (MAX)
Jika mencoba menggunakan resistansi yang lebih besar
dari harga yang diberikan, regulator zener akan berhenti
mengatur pada tegangan sumber yang rendah dan arus beban
yang tinggi.
CLIPPER AND CHAMPER

• CLIPPPER adalah rangkaian dioda memiliki kemampuan


memotong sinyal terutama sinyal input dengan membuang
tegangan sinyal yang diatas atau dibawah level tegangan yang
tertentu.
• Contoh kehidupan sehari-hari: Radar, komputer digital, dll.
• Macam-macam Kategori clipper:
1. Clipper seri
2. Clipper paralel
• Masing-masing katagori diatas dibagi 2 jenis positif dan negatif
Clipper seri
• Berarti dioda berhubungan secara seri dengan beban
• Dipasang diantara input dan output
• Menggunakan Aprosikmasi Pertama
CLIPPER SERI
• Dioda dan baterai sebagai rangkaian utama clipper dipasang secara seri
dengan sumber sinyal.
• Bila output rangkaian adalah katoda dioda, maka bagian positip dari
sinyal input akan dilewatkan, dan bagian negatip akan dipotong
(berarti clipper negatip).
• Bila output rangkaian adalah anoda dioda, maka bagian negatip dari
sinyal input akan dilewatkan, dan bagian positip akan dipotong (berarti
clipper positip).
• Besarnya clipping atau pemotongan sinyal adalah tegangan baterai +
tegangan dioda (0,7 untuk Si, 0,3 untuk Ge atau Vz bila menggunakan
dioda zener)
CLIPPER SERI POSITIF
CLIPPER SERI NEGATIF/BIAS
CLIPPER PARALEL
• Ciri-cirinya:
• Pada clipper dengan dioda tipe parallel ada beberapa poin
sebagai berikut : Dioda dan baterai sebagai rangkaian utama
clipper dipasang secara paralel dengan jalur output rangkaian.
• Bila output rangkaian parallel dengan katoda dioda/arah dioda
keatas, maka bagian positip dari sinyal input akan dilewatkan,
dan bagian negatip akan dipotong (berarti clipper negatip).
CLIPPER PARALEL
• Bila output rangkaian parallel dengan anoda dioda/arah
kebawah, maka bagian negatip dari sinyal input akan dilewatkan,
dan bagian positip akan dipotong (berarti clipper positip).
• Baterai dalam rangkaian cliper ini berfungsi untuk batas
pemotongan atau level clipping.
• Besarnya clipping atau pemotongan sinyal adalah tegangan
baterai + tegangan dioda (0,7 untuk Si, 0,3 untuk Ge atau Vz bila
menggunakan dioda zener)
CLIPPER PARALEL POSTIF
CLIPPER PARALEL NEGATIF
CLAMPER
• Untuk menggeser suatu sinyal ke level DC yang lain
• Harus mempunyai kapasitor, dioda, resistor
• Penambahan baterai untuk memperoleh pergeseran tegangan
tambahan
• T= RC (time) berfungsi utk memastikan tegangan pada kapasitor
ketika dioda menjadi isolator
• Cara kerja:
1. Menggunakan aprosikmasi dioda yang pertama
2. Dioda ‘on’ saat 0 – T/2 sinyal input adalah positip
3. Terjadi pengisian pada kapasitor sangat cepat sekali karena
tahanan dioda rendah
4. Saat itu sinyal otput pada R adalah nol
• Dioda “off” saat T/2-T sinyal input negatif
• Pada kapasitor tidak terlalu cepat mengalami pengosongan
• Hasil dari v output sama dengan jumlah dari V input dengan V
tiap pada komponen tersebut
• Dari gambar bisa diatas memakai hukum loop 2
• Maka: -V-V-Vo =0
Vo= -2V
CHAMPER POSITIF
CLAMPER NEGATIF
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
• NASHELSKY, LOIS. ELECTRONIC DEVICES AND CIRCUIT THEORY.
UPPER SADDER, NEW JERSEY COLUMBUS, OHIO

Anda mungkin juga menyukai